Anda di halaman 1dari 1

SUMMARY

Inseminasi buatan (IB) adalah penempatan semen pada saluran reproduksi secara buatan.
Semen yang ditempatkan dapat berupa semen beku maupun semen segar. Penempatan semen dapat
secara intra vagina, intracervix maupun intrauterine. Teknik yang dilakukan untuk Inseminasi
Buatan yaitu dengan teknik Retrovaginal. Dalam pelaksanaan Inseminasi Buatan, ada beberapa
faktor yang perlu diperhatikan antara lain seleksi dan pemeliharaan pejantan, cara penampungan,
penilaian, pengenceran, penyimpanan dan pengangkutan semen, inseminasi, pencatatan, dan
penentuan hasil inseminasi.

Inseminasi buatan telah dilakukan sejak dua abad yang lalu. Mulai dari Inseminasi Buatan
pada kuda Arab, kemudian berkembang hingga saat ini. Perkembangan Inseminasi Buatan diawali
dengan keberhasilan dari Leeuwenhoek pada tahun 1678 untuk melihat bentuk dari sperma dengan
alat mikroskopnya, kemudian dilanjutkan dengan Spallanzani satu abad kemudian yang berhasil
melakukan inseminasi pada anjing (Foote 2002; Vishwanath 2003). Inseminasi Buatan pertama
kali diperkenalkan di Indonesia pada awal tahun 1950-an oleh Prof. B. Seit dari Denmark di
Fakultas Hewan dan Lembaga Penelitian Peternakan Bogor. Dalam rangka rencana kesejahteraan
istimewa (RKI) didirikanlah beberpa stasiun Inseminasi Buatan di beberapa daerah di Jawa
Tenggah (Ungaran dan Mirit/Kedu Selatan), Jawa Timur (Pakong dan Grati), Jawa Barat
(Cikole/Sukabumi) dan Bali (Baturati).

Keuntungan IB adalah peningkatan reproduksi yang dapat dilihat dari tercapainya selang
beranak ideal, yaitu 12 sampai 14 bulan, perkawinan pasca beranak 60 sampai 80 hari, CR 60%
dari inseminasi pertama dan S/C berkisar antara 1,6 sampai 2,0 (Susilawati, 2003). Kerugian dari
sistem IB adalah pemilihan pejantan yang tidak sempurna akan mengakibatkan abnormalits
genetik pada pedet yang dilahirkan, inseminator yang kurang berpengalaman akan menyebabkan
rendahnya persentase kebuntingan dan kesukaran dengan semen segar dari ternak jantan yang
mempunyai satu garis keturunan akan menyebabkan terjadinya Inbreeding yang sangat merugikan.

Sapi yang biasanya dilakukan Inseminasi buatan di Indonesia yaitu Sapi Bali, Sapi Madura,
dan Sapi Peranakan Onggol

Anda mungkin juga menyukai