Oleh
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip transfer embrio?
2. Bagaimana proses melakukan transfer embrio?
3. Bagimana penerapan transfer embrio di Indonesia?
4. Apa saja permasalahan dan solusi dalam penerapan transfer embrio di
Indonesia?
C. Tujuan
III. PENERAPAN DI INDONESIA
Transfer embrio baik pada sapi dan domba sudah dapat dijalankan oleh
beberapa perguruan tinggi seperti Institut Pertanian Bogor, Universitas Gajah
Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, lembaga-lembaga penelitian
seperti Balai Penelitian Ternak, dan LIPI, perusahaan peternakan swasta,
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan memiliki Balai Embrio
Ternak (BET) Cipelang, yang merupakan balai produsen embrio ternak (sapi).
Balai Embrio Ternak (BET) mulai operasional sejak tahun 1994. Pelaksanaan TE
sebenarnya sudah diperkenalkan di Indonesia sejak awal dasawarsa 1980-an,
dengan keberhasilan yang variatif dan rendah, rataan panen 4 embrio per program
superovulasi, dengan angka kebuntingan 30-40% di peternakan rakyat dan sekitar
50% pada peternakan swasta bermodal kuat. Dari perhitungan harga untuk
pelaksanaan TE yang ada saat ini, harga embrio segar laik transfer Rp 0,55 juta,
embrio beku Rp 0,6 juta per embrio. Harga 1 ekor pedet TE yang baru lahir dari
embrio segar Rp 1,5 juta dan dari embrio beku Rp 2,4 juta. Harga pedet yang baru
lahir hasil TE dari embrio beku sekitar 2 kali lebih tinggi dari hasil IB.