REPRODUKSI IN VITRO
FERTILISASI DALAM KESEHATAN
REPRODUKSI
Lab. Reproduksi
Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Syiah Kuala
PENDAHULUAN
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dewasa ini terus
berkembang dengan pesatnya, temuan – temuan barupun
terus bermunculan
Demikian juga halnya dalam dunia Kesehatan Reproduksi,
berbagai inovasi terus dilakukan oleh para peneliti untuk
menemukan suatu teknologi yang aplikatif dalam
meningkatkan keberhasilan pengobatan gangguan reproduksi
(infertilitas)
Hasil-hasil inovasi tersebut perlu diidentifikasi secara
konprehensif untuk selanjutnya disosialisasikan pada
masyarakat dalam bentuk bioteknologi
Bioteknologi adalah serangkaian teknologi yang
berhubungan dengan biologi dan kimia serta kemampuan
genetik dari makluk hidup untuk menghasilkan sebuah
produk, mengisolasinya dan memurnikannya
Bioteknologi reproduksi adalah ilmu reproduksi atau ilmu
tentang perkembangbiakan yang menggunakan peralatan
serta prosedur tertentu untuk menghasilkan suatu produk
(keturunan).
Beberapa Bioteknologi reproduksi yang telah berhasil
dikembangkan baik pada manusia maupun hewan
diantaranya adalah;
1. Inseminasi buatan,
2. Sinkronisasi birahi, Super Ovulasi
3. Pembekuan sperma dan embrio,
4. Transfer embrio,
5. Sexing spermatozoa, Sexing Embrio dan Splitting
embrio
6. In vitro Fertilisasi,
7. Klonning, ISCI, SUZI dan lainnya
TUJUAN APLIKASI BIOTEKNOLOGI
REPRODUKSI
PADA MANUSIA
SEBAGAI TERAPI DALAM MEMBANTU
PASANGAN SUAMI ISTRI YANG TIDAK
MEMPUNYAI ANAK ATAU MENGALAMI
INFERTILITAS
MENDAPATKAN TURUNAN YANG SESUAI
HARAPAN
PADA TERNAK
UNTUK MEMPERBAIKI MUTU GENETIK PADA
HEWAN TERNAK
MENINGKATKAN PRODUKSI DAN
PRODUKTIVITAS TERNAK
IN VITRO FERTILISASI
Apa In vitro Fertilisasi ....
Apakah sama dengan Bayi Tabung ?
Produk
Definisi in vitro fertilisasi (IVF)
Merupakan bioteknologi reproduksi yang bertujuan
membantu proses reproduksi dengan cara
mempertemukan sel spermatozoa dengan sel telur,
sehingga memungkinkan terjadinya konsepsi diluar
tubuh ibu/induk atau dalam didalam tabung yang
dilengkapi dengan medium kultur
Mengapa IVF itu diperlukan ......?
Pada Manusia
Sebagai terapi pada pasangan Suami Istri yang tidak
mempunyai anak akibat penyakit tertentu (gangguan
infertilitas) akibat;
Kelainan saluran indung telur yang
tidak dapat dikoreksi (tersumbatnya
tuba fallopii)
Endometriosis derajat sedang-berat
Infertilitas disebabkan faktor pria yang
tidak dapat diobati / dioperasi
Unexplained infertility (Infertil yang
tidak diketahui penyebabnya)
Pada Hewan Ternak
Kebutuhan embrio untuk aplikasi
teknologi transfer embrio (TE)
yang terbatas
Mendapatkan embrio dalam
jumlah yang banyak, seragam dan
murah
Sebagai terafi gangguan infertilitas
baik pada jantan maupun betina
Melalui Teknologi IVF dapat dikembangkan berbagai teknik
mikromanipulasi pada embrio seperti ;
pengembangan penelitian-penelitian
dasar dan terapan lainnya.
Tahap I : persiapan
Tahap II : Koleksi Oosit dari Ovarium
Tahap III : Maturasi Oosit in vitro atau
in vitro maturation (IVM)
Tahap IV : Pencucian dan Kapasitasi
Spermatozoa
Tahap V : Fertilisasi in vitro
Tahap VI : Kultur Embrio in vitro
Tahap VII : Transfer embrio
TAHAPAN PROSES IN VITRO FERTILISASI
PADA HEWAN TERNAK
Fertilisasi
kapas itas i s pe rmatozoa
Kultur Embrio in vitro
atau mengembangkan
embrio
Kultur embrio Transfer embrio
1.KOLEKSI OOSIT DARI OVARIUM
Koleksi atau pengambilan oosit dari ovarium
merupakan hal yang sangat penting dalam
pelaksanaan program FIV.
Oosit untuk IVF dapat diperoleh melalui;
Melalui metode bedah atau laparoscopy
Donor hidup dengan teknik Ovum pick up (OPU)
Ovarium dari Rumah Potong
METODE KOLEKSI OOSIT DARI FOLIKEL
OVARIUM
Aspirasi (Penyedotan)
Pengambilan oosit dari folikel vesikuler yang
berdiameter 2 - 6 mm dengan teknik aspirasi biasanya
menggunakan pipet atau siringe dan jarum yang sesuai
ukuran tertentu ( 18 – 21 G),
Diseksi Ovarium
Pengambilan oosit dari folikel vesikuler dengan
merusak follikel ovarium.
Kualitas Oosit
Oosit kumulus kompleks >> Oosit kumulus sebagian
Tahap GVBD
Sel kumulus
K
A
P
A
S
I
T
A
S
I
Sperma di kapasitasi pada
Spermatozoa yang kapasitasi dengan pewarnaan CTC Assay
mikrodrop dan simpan dalam
inkubator CO2 selama 30
menit
4. PEMBUAHAN (FERTILISASI)
Spermatozoa yg
kapasitasi Oosit Matang
SKEMATIS PROSES FERTILISASI IN VITRO PADA HEWAN
Kompleks oosit-kumulus
Matured oocytes 2-cell (22-32 hpi) 4-cell (32-48 hpi) 8-cell (48-65 hpi)
Persiapan pasien
Stimulasi Induk Telur
Pengambilan sel telur
Persiapan sperma
Ejakulasi
Operatif (Preparasi dan
Kapasitasi )
Pembuahan
Konvensional
ICSI
Mengembangkan embrio
Transfer embrio
Persiapan Pasien
Persiapan Pasien
Perempuan
• Saluran indung telur (HSG)
• Cadangan sel telur (hormon FSH, LH,
E2)
• USG
Laki-laki
• Analisa sperma
Stimulasi Indung
Stimulasi Indung Telur
Telur
1. Long protocol
2. Short protocol (antagonist protocol)
3. Minimal stimulation
4. Natural cycle
Short protocol (antagonist protocol)
dilakukan jika kondisi tubuh calon ibu dan kadar hormon yang
mempengaruhi kehamilan stabil.
Waktu Pelaksanaan Lebih singkat : mulai dari start suntikan
hormon, ambil telur, diketemukan sperma, jadi embrio, dan
ditransferkan ke rahim hanya butuh waktu 2 minggu,
Memiliki lebih sedikit efek samping, dan lebih ringan dalam biaya.
r-FSH
GnRH antagonist
OPU
Pil KB
36-37 jam
21 hari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
3 hari
haid
hCG Transfer
embrio
r-FSH
GnRH agonist
OPU
10-14 hari
36-37 jam
Hari ke-21 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
3 hari
haid hCG Transfer
embrio
Azoospermia
Persiapan Sperma
MES A
(m icros urgical e pidym al
s pe rm as piration)
TES E
(te s ticular s pe rm e xtraction)
ICS I
(intracytoplas m ic s pe rm
inje ction)
Tahap Pembuahan
Tahap Pembuahan
Tahap fertilisasi, yaitu dimana setelah sel telur dan sperma
dipertemukan dapat kita amati terjadinya fertilisasi dan nantinya
akan berkembang menjadi embrio melalui pembelahan sel.
ICS I
IVF (Konvensional) Intracytoplas mic s pe rm inje ction
Kultur Embrio
Kultur Embrio dan
dan seleksi
seleksi embrio
embrio
Tahapan seleksi embrio, selama 3-5 hari dokter akan mengamati
perkembangan embrio dan dapat dilakukan grading untuk
membantu kita menentukan jumlah dan mana embrio yang akan
kita tanam kembali ke rahim ibu
J*ad