SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan
Universitas Gadjah Mada
Disusun Oleh:
Polikarpus Bala Retu Koten
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
Disusun Oleh:
Polikarpus Bala Retu Koten
12/335631/KU/15296
Penguji 1 Penguji 2
Mengetahui,
Pengelola Penelitian
Intisari
Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat
menyebabkan kematian terutama pada risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil.
Angka kejadian infeksi malaria banyak didapatkan di daerah Indonesia Timur yaitu
Nusa Tenggara Timur 21%, Papua 17,2 %, dan Jawa Tengah 9,8%. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dengan pencegahan
malaria.
Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.
Populasi penelitian adalah orang tua yang memiliki balita dan tinggal di Desa
Waiklibang, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa
Tenggara Timur Sampel ditentukan secara Systematic Random Sampling sebanyak 30.
Pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis bivariat dengan menggunakan Uji
Spearman Rank untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan dan
sikap dengan upaya pencegahan malaria pada balita.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan
dengan upaya pencegahan penyakit malaria p=0,045 dan nilai OR=0,369 dan terdapat
hubungan antara sikap dengan upaya pencegahan penyakit malaria p=0,002 dan nilai
OR= 0,534.
Saran; Upaya penyuluhan tentang malaria, termasuk pencegahannya harus
didukung komitmen yang kuat dari masarakat agar tercipta masyarakat yang sehat dan
terhindar dari malaria.
Kata Kunci; Pengetahuan, Sikap, dan Upaya Pencegahan Malaria Pada Balita
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang begitu besar kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah serta
“Hubungan Pengetahuan dan Siap Keluarga Tentang Upaya Pencegahan Malaria Pada
dalam rangka penyusunan skripsi. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu
pengetahuan dan sikap keluarga tentang upaya pencegahan malaria pada balita.
Selesainya penelitian ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, untuk itu
2. Dr. Fitri Haryanti, SKp.,M.Kes selaku pembimbing pertama yang sudah memberikan
5. Ayah Stefanus Ado Koten dan Ema Maria Kristina Hera yang telah memberikan
5
6. Adik Florentina Urbania Koten dan Tino Koten, Arnold Toulasik, Yuni, Erdin dan
Abang Langga yang sudah membantu dan sudah memberi motivasi dan dorongannya
7. Buat Wemi Efria Toulasik, Azman Dasi Abas, S.Kep, Bonaventura K Lein, S.Kep, Adi
Triaan dan teman-teman yang sudah membantu dan sudah memberi motivasi dan
dorongannya selama ini, sehingga saya bisa menyelesaikan penelitian dengan baik dan
penuh semangat.
Semoga apa yang telah diberikan kepada penulis dapat menjadi bekal untuk masa
depan penulis dan atas kebaikannya semoga semuanya diberi berkat yang berlimpah
dan senantiasa dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa .
Peneliti mengharapkan kritik dan saran demi sempurnanya penelitian ini. Semoga
penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
6
Halaman
A.
B.
C.
D.
E.
A.
B.
C.
D.
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
DAFTAR GAMBAR
Halaman
7
DAFTAR TABEL
Halaman
8
DAFTAR LAMPRAN
Halaman
9
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat
menyebabkan kematian terutama pada risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil,
kerja. Penyakit ini masih endemis di sebagian besar wilayah Indonesia. Oleh karena
10
itu, The United Nations Millenium Development Goals (MDGs) sepakat untuk
region Asia Tenggara didapatkan 28 juta kasus infeksi malaria dan 38.000 diantaranya
meninggal pada tahun 2010 (WHO, 2012). Untuk Indonesia terdapat 229.819 kasus
infeksi malaria pada tahun 2010 yang menyebabkan 2400 kematian pada anak di
bawah 5 tahun (WHO, 2012). Angka kejadian infeksi malaria banyak didapatkan di
daerah Indonesia Timur yaitu Nusa Tenggara Timur 21%, Papua 17,2 %, dan Jawa
sampai separuh dari penduduk dunia berada pada daerah yang berisiko terhadap
malaria. Setiap tahun terdapat sekitar 250 juta kasus malaria.Kasus terbanyak terdapat
di Afrika dan beberapa negara Asia, Amerika Latin, Timur Tengah dan beberapa
bagian negara Eropa. Setiap tahun, sekitar 1,2 juta orang di seluruh dunia meninggal
karena penyakit malaria. Malaria membunuh kurang lebih 1 juta anak setiap tahun dan
juga merupakan masalah pokok penyebab kesakitan, health care visits, dan
terdapat 422.477 kasus dan pada 2012 terjadi penurunan kasus malaria positif menjadi
417.819 kasus. Pada 2013 terjadi kasus malaria sebanyak 343.527 kasus dengan nilai
API 1,38. Walaupun telah terjadi penurunan Annual Parasite Insedence (API) secara
11
nasional, di daerah dengan kasus malaria tinggi angka API masih sangat tinggi
dibandingkan angka nasional, sedangkan pada daerah dengan kasus malaria yang
rendah sering terjadi Kejadian Luar Biasa (Lestari, 2007). Untuk Indonesia terdapat
229.819 kasus infeksi malaria pada tahun 2010 yang menyebabkan 2400 kematian
pada anak di bawah 5 tahun (WHO, 2012). Angka kejadian infeksi malaria banyak
didapatkan di daerah Indonesia Timur yaitu Nusa Tenggara Timur 21%, Papua 17,2
genius plasmodium, yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles (Anies,
menyebabkan kematian terutama pada risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil,
umur balita sampai dengan umur sekitar 15 tahun. Kejadian Luar Biasa (KLB)
malaria biasanya terjadi di daerah endemik dan berkaitan dengan datangnya musim
hujan, sehingga terjadi peningkatan aktivitas nyamuk anopheles pada musim hujan
yang dapat menyebabkan terjadinya penularan penyakit malaria pada manusia melalui
positif untuk dapat melakukan suatu tindakan yang berarti guna meminimalkan
pemakaian obat malaria, menghindar dari gigitan nyamuk, seperti memakai kelambu
atau kasa anti nyamuk, vaksin malaria, memelihara ikan pemakan jentik di
12
kolam/bak-bak penampungan air sepeti ikan kakap merah, menghindari keluar rumah
pada waktu malam hari (Sumarmo, dkk, 2009). Pengetahuan yang terbatas dan sikap
keluarga yang kurang baik juga di asumsikan sebagai determinan penting bagi
munculnya malaria pada keluarga. Melalui pengetahuan dan sikap yang baik, maka
akan tercipta lingkungan yang aman bagi anak. Menurut Depkes RI (2009) kategori
usia anak antara 5 - 12 tahun. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih
tertutup dari seseorang terhadap suatu stiniulus atau objek, salah seorang ahli
psikologi sosial, seperti yang dikutip dalam Zulkifli menyatakan bahwa sikap itu
merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak atau bereaksi terhadap objek di
dikatakan bahwa sikap akan berpengaruh pada perilaku keluarga dalam pencegahan
maupun pertolongan terhadap kasus malaria pada anak. Keluarga mempunyai peranan
penting dalam mencegah terjadinya malaria pada angota keluarga selain itu keluarga
(Supartini, 2004).
Penyakit malaria merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Provinsi
NTT. Penyakit ini masih menjadi penyebab kematian bagi bayi, balita dan ibu hamil
serta dapat menurunkan produktivitas tenaga kerja (Dinkes Provinsi NTT, 2008)
Berdasarkan laporan profil kesehatan kabupaten/ kota se-Provinsi NTT, jumlah kasus
malaria klinis di NTT masih tinggi. Pada tahun 2005 terdapat 672.156 kasus dengan
AMI 167 %.Tahun 2006 terjadi penurunan jumlah kasus malaria menjadi 618.364
kasus dengan AMI 145%.Pada tahun 2007 terdapat 577.723 kasus malaria dengan
13
AMI 119%. Pada tahun 2010, NTT merupakan Provinsi dengan API tertinggi ketiga
setelah Provinsi Papua dan Papua Barat, yaitu sebesar 12,14 per 1000 penduduk. Pada
tahun yang sama telah dilakukan pemeriksaan sediaan darah sebesar 365.494 kasus
malaria, yaitu semua kasus malaria klinis hams dikonfirmasi dengan laboratorium.
Pada tahun 2011 API mengalami penurunan 5 per 1000 penduduk dibandingkan tahun
2010, dengan jumlah kasus malaria pada tahun tersebut sebesar 118.494.Pada tahun
pada tanggal 13 Agustus 2017, jumlah balita dari 0-5 tahuan pada tahun 2013
sebanyak 73 balita, dengan jumlah kejadian malaria sebanyak 8 baita yang menderita
malaria, pada tahun 2014 sebanyak 76 balita, dengan kejadian malaria sebanyak 4
balita, dan pada tahun 2015 sebanyak 68 balita, dengan kejadian malaria sebanyak 1
balita. Pada tahun 2016 jumlah anak sebanyak 82 balitadari 461 kepala keluarga
dengan jumlah angka kejadian malaria pada baita sebanyak 1 balita. Berdasarkan
penyakit malaria, dan 3 orang mengatakan sudah mengetahui tentang penyakit malaria
tetapi belum mengetahui cara penangananya, karena mereka berfikir bahwa gigitan
14
nyamuk adalah hal yang biasa dan saat tidur tidak mengunakan kelambu.Hasil
laporan dari kader setempat setiap bulanya selalu dilakukan penyuluhan kesehatan
dari tim kesehatan seiring dilakukan posyandu balita dan lebih ditekankan pada kasus
malaria. Mengingat angka kejadian malaria untuk daerah Indonesia bagian timur
khususnya daratan flores merupakan salah satu daerah dengan angka kejadian terbesar
malaria.
Berdasarkan latar belakang permasalahan ini peneliti tertarik untuk meneliti
Malaria pada balita di Desa Waiklibang Kecamatan Tanjung Bunga Kabupaten Flores
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah sebagai
Malaria pada balita di Desa Waiklibang Kecamatan Tanjung Bunga Kabupaten Flores
b. Untuk mengetahui sikap keluarga tentang pencegahan malaria pada balita di Desa
Tenggara Timur.
c. Untuk mengetahui gambaran upaya pencegahan malaria pada balita di Desa
Tenggara Timur.
D. Manfaat penelitian
1. Bagi program studi ilmu keperawatan fakultas kedokteran UGM.
Sebagai bahan masukan dan diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa
Ibu Dengan upaya Pencegahan Gigitan Nyamuk Anopheles Pada Balita”. Jenis
penelitian yang digunakan pada peneltian ini adalah Penelitian ini survei dengan
pendekatan cross sectional dan metode pengambilan sampel yang digunakan adalah
kombinasi antara cluster sampling dan systimatic sampling. Besar sampel pada
penelitian ini adalah sebanyak 87 orang. Hasil pada penelitian ini adalah Terdapat
gigitan nyamuk anopheles dengan upaya pencegahan gigitan nyamuk anopheles pada
Kulonprogo (p<0,05). Tidak ada korelasi yang signifikan antara tingkat pendidikan
dan sikap responden tentang upaya pencegahan gigitan nyamuk anopheles dengan
upaya pencegahan gigitan nyamuk anopheles pada balita di Kelurahan Hargotirto dan
penelitian ini terletak pada judul, waktu, tempat dan responden yang berbeda.
Sedangkan persaman dengan penelitian ini pada jenis penelitian dan variable
bebasnya.
2. Yahya (2005), meneliti dengan judul pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu terhadap
malaria pada anak di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka Tahun 2005, pada
penelitian ini metode dalam pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple
Random Sampling dengan uji statistic yang digunakan adalah uji chi-squar. Hasil pada
penelitian ini diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara pengtahuan dan
perilaku begitupun dengan hubungan antara sikap dan perilaku, akan tetapi walaupun
respoden memiliki pengetahuan dan sikap yang rendah mengenai malaria pada anak
belum tentu mereka memiliki perilaku yang buruk pada anak terkait malaria.
Perbedaan pada penelitian ini terletak judul, waktu, tempat dan responden yang
berbeda, sedangkan persaman dengan penelitian ini pada jenis penelitian dan variable
bebasnya.
3. Sir (2014), Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Malaria di Kecamatan
Kabola, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Tahun 2014,
Penelitian ini adalah jenis penelitian analitik dengan desain potong lintang. Sejumlah
180 sampel yang diambil dari populasi yang berjumlah 327 orang. Sampel diambil
ada hubungannya dengan kejadian malaria. Perbedan pada penelitian ini terletak pada
judul, waktu, tempat dan responden yang berbeda. Sedangkan persamaan dengan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
Adapun pengetahuan menurut beberapa para ahli dalam Wawan & Dewi
(2010), adalah:
1) Menurut Pudjawidjana (2007), pengetahuan adalah reaksi dari manusia atas
kembali sekumpulan bahan yang luas dari hal-hal yang terperinci oleh teori,
sesuai.
3) Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan adalah merupakan hasil dari
tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu.
belajar.
b. Tingkatan Pengetahuan
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
2003 dalam dalam Wawan & Dewi (2010), pengetahuan yang cukup didalam
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “tahu” ini
untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari yaitu
2) Memahami (Comprehention)
Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
secara benar.orang yang telah paham tentang objek atau materi terus dapat
metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyetak materi atau suatu objek
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
lain menuju ke arah cita– cita tertentu yang menentukan manusia untuk
seseorang akan pola hidup terutama dalam motifasi untuk sikap berperan
kematangan dan kekuatan seorang akan lebih matang dalam berfikir dan
akan dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaanya. Hal ini akan
yang membahas unsur sikap baik sebagai individu maupun kelompok. Menurut
Eagly and Chaiken (1993) yang di kutip oleh (Wawan & Dewi, 2010)
merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu
positif terhadap obyek tersebut dan sebaliknya orang akan bersikap negatif
demi untuk mempertahankan ego atau angkuhnya. Sikap ini di ambil oleh
bersangkutan.
c. Komponen Sikap
Menurut Baron and Byrner juga Myers and Gerungan yang dikutip oleh
(Wawan & Dewi, 2010) menyatakan bahwa ada 3 komponen yang membentuk
sikap yaitu:
1) Komponen Kognitif (Komponen Perseptual)
Yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan,
rasa tidak senang merupakan hal yang negatif. Komponen ini menunjukan
1) Menerima (Receiving)
Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan
tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena dengan suatu usaha
tugas itu benar atau salah berarti orang itu menerima ide tersebut.
3) Menghargai (Valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang
lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga, misal:
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala
Purwanto, 1998) yang di kutip oleh (Wawan & Dewi, 2010) yaitu:
1) Sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi,
berubah pada orang-orang bila ada keadaan dan syarat-syarat tertentu yang
terhadap suatu objek dengan kata lain, sikap itu di bentuk, dipelajari, atau
pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat oleh karena itu,
sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi
cenderung unuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap
sikap.
27
(Hadi, 1971) yang di kutip oleh (Wawan & Dewi, 2010) yaitu:
1. Keadaan obyek yang diukur
2. Situasi pengukuran
3. Alat ukur yang digunakan
4. Penyelenggaraan pengukuran
5. Pembacaan atau penilaian hasil pengukuran
i. Pengukuran Sikap
Teknik pengukuran sikap menurut (Hidayat, 2009) yaitu dapat
masing-masing aitem dalam skala yang terdiri dari 3 point (setuju, ragu-ragu,
tidak setuju) semua aitem yang favourabel kemudian di ubah nilainya dalam
angka yaitu setuju nilainya 3, ragu-ragu 2, tidak setuju 1 dan sebaliknya untuk
aitem yang unfavorabel yang setuju nilainya 1, ragu-ragu 2 dan tidak setuju
Sumber pesan dapat berasal dari seseorang, kelompok atau institusi. Dua ciri
Aspek penting yang harus dimiliki oleh pengirim pesan dalam kredibilitas
persuasif.
Pesan (Isi Pesan)
Umumnya berisi kata-kata dan simbol-simbol lain yang informasi. Tiga hal
rancang dengan harapan orang akan percaya, membentuk sikap dan terhasut
dengan apa yang dikatakan tanpa melihat faktanya. Misal: iklan di TV.
5) Menakuti
Cara lain untuk membujuk seseorang adalah dengan cara menakut-nakuti.
6) Pesan satu sisi dan dua sisi
Pesan satu sisi paling efektif jika seseorang dalam keadaan netral atau sudah
penafsiranya.
3. Anak
a. Pengertian Anak
29
Anak adalah seseorang yang berusia kurang dari delapan belas tahun dalam
satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja.
Anak adalah individu yang berusia 0-18 tahun dipandang sebagai individu yang
unik, yang punya potensi untuk tumbuh dan berkembang (Wulandari Dan
Ernwati, 2016).
b. Filosofi Keperawatan Anak
Filosofi adalah merupakan pandangan atau keyakinan yang dimiliki oleh
adalah pencapaian derajat kesehatan bagi anak sebagai suatu bagian dari sistem
bagian ini akan diuraikan kunci filosofi keperawatan anak (wulandari dan
dan kompetensi dalam memberikan asuhan terhadap anak (Johson, 1989). Hal
ini menjelaskan bahwa keluarga merupakan unsur penting dalam merawat anak,
khusus kepada anak sebagai individu yang masih dalam usia tumbuh kembang,
4. Keluarga
a. Pengertian keluarga
Banyak ahli menguraikan pengertian tentang keluarga sesuai dengan
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawa
Keluarga:
1) Terdiri dari dua atau lebih individu yang terikat oleh hubungan darah,
karena itu betapa pentingnya peran dan fungsi keluarga dalam mambentuk
kesehatan.
b. Fungsi keluarga dan tugas keluarga
Dalam keluarga terdapat beberapa fungsi yang harus dijalankan keluarga
sebagai berikut (Mubarak, Santoso, Razikin, & Patonah 2006) Dalam buku ilmu
keperawata komunitas 2 :
1) Fungsi Biologis
32
akan datang.
5) Fungsi Pendidikan
a) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan
membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilkinya.
b) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dan
keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian keluarga atau orang tua.
yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara
ada di sekitar, apabila mengalami gangguan atau masalah yang berkaitan dengan
komitmen dan modifikasi lingkungan serta gaya hidup, hal ini semakin
terhadap kesehatan para anggota keluarga (Friedman, Bowden, & Jones, 2003).
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
tersebut.
5. Malaria
a. Definisi
Malaria adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh parasit dari
limpa dan berbagai kumpulan gejala oleh karena pengaruhnya pada beberapa
yang ditularkan oleh gigitan nyamuk yang terinfeksi (vector borne desease).
35
Malaria pada manusia dapat disebabkan oleh P. malariae, P. vivax, dan P. ovale.
Pada tubuh manusia, parasit membelah diri dan bertambah banyak di dalam hati
intraseluler dari genus plasmodium Penyakit ini secara alami ditularkan oleh
(Arisin 2012).
b. Etiologi
Gandahusada (2006) dalam Arisin (2012), mengatakan lebih dari 422
pegunungan.
Penyebab penyakit malaria Indonesia dikenal 4 jenis spesies plasmodium
dijumpai.
36
Arisin (2012).
tubuh dan jumlah parasit yang menginfeksi. Waktu mulai terjadinya infeksi
bebas sama sekali dari demam disebut periode laten. Gejala yang khas tersebut
makan, merasa mual, di ulu hati, atau muntah semua gejala awal ini disebut
malaria yang alami, yang penularannya melalui gigitan nyamuk, masa tunas
adalah 12 hari (9-14) untuk malaria falciparum, 14 hari (8-17 hari) untuk
malaria vivax, 28 hari (18-40 hari) untuk malaria kuartana dan 17 hari (16-18
hari) untuk malaria ovale. Malaria yang disebabkan oleh beberapa strain P.vivax
tertentu mempunyai masa tunas yang lebih lama dari strain P.vivax lainnya.
Selain pengaruh spesies dan strain, masa tunas bisa menjadi lebih lama karena
dengan perkembangan parasit malaria dalam sel darah merah. Puncak serangan
darah (proses sporulasi). Untuk beberapa hari pertama, pola panas tidak
38
beraturan, baru kemudian polanya yang klasik tampak sesuai spesiesnya. Pada
malaria falciparum pola panas yang ireguler itu mungkin berlanjut sepanjang
nyata terlihat. Suatu parokisme demam biasanya mempunyai tiga stadia yang
(sianotik). Kulitnya kering dan pucat, penderita mungkin muntah dan pada
menit – 60 menit.
2) Stadium Demam
Setelah menggigil/merasa dingin, pada stadium ini penderita mengalami
dandirasakan sangat panas seperi terbakar, sakit kepala bertambah keras, dan
menjadi kuat kembali. Biasanya penderita merasa sangat haus dan suhu
badan bisa meningkat sampai 410C. Stadium ini berlangsung selama 2–4
jam.
3) Stadium berkeringat
Pada stadium ini penderita berkeringat banyak sekali, sampai membasahi
tempat tidur. Namun suhu badan pada fase ini turun dengan cepat, kadang–
pada saat terjaga, ia merasa lemah, tetapi tanpa gejala lain. Stadium ini
terjadi interval bebas panas selama antara 48-72 jam, lalu diikuti dengan
ditemukan pada setiap penderita, dan ini tergantung pada spesies parasit,
factor (TNF) oleh sel–sel makrofag yang teraktifkan. Demam yang tinggi dan
beratnya gejala klinis lainnya, misalnya pada malaria falciparum yang berat,
malaria oleh P.vivax dan P.ovale sizon–sizon pecah setiap 48 jam sekali
sehingga demam timbul setiap hari ketiga, yang terhitung dari serangan
pecahnya sizon (sporulasi) terjadi setriap 72 jam sekali. Oleh karena itu,
demamnya tidak jelas, biasanya panas badan di atas normal tiap hari, dengan
40
disebut malaria primer (berkorelasi dengan siklus sizogoni dalam sel darah
sekunder atau hipnozoit dalam sel hati, suatu saat kemudian penderita bisa
malaria vivax atau ovale disebut relaps. Umumnya relaps terjadi beberapa
relapse.
f. Faktor-faktor yang Berperan dalam Terjadinya Malaria
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi malaroia yaitu Harijanto
merosoit. Di dalam sel darah merah membelah, sampai sel darah merah
Pada P. vivax dan P. ovale ada yang ditemukan dalam bentuk laten di
dalam sel hati dan disebut hipnosoit sebagai suatu fase dari siklus hidup
relapse). Bentuk hipnosoit dari P. vivax bisa hidup sebagai dormant stage
2009).
b) Siklus di dalam sel darah merah (eritrositer)
Siklus skizogoni eritrositer yang menimbulkan demam.Merosoit masuk
malaria tertiana (P. falciparum, P.vivax dan P.ovale), serta 72 jam untuk
timbul 2–3 hari sesudah terjadi parasitemia, P. falciparum 6–14 hari dan
daerah dimana terjadi transmisi malaria biasanya hanya ada 1 atau paling
bervariasi yaitu:
manusia.
3) Faktor Manusia
4) Pada dasarnya setiap orang dapat terkena malaria. Menurut Anies
berperan yaitu :
7) Lingkungan fisik
Faktor geografi dan meteorologi di Indonesia sangat menguntungkan
spesies. Pada suhu 26,7°C masa inkubasi ekstrinsik adalah 10-12 hari untuk
P.falciparum dan 8-11 hari untuk P.vivax, 14-15 hari untuk P.malariae dan
P.ovale.
8) Suhu
Suhu mempengaruhi perkembangan parasit dalam nyamuk.Suhu yang
optimum berkisar antara 20–30°C. Makin tinggi suhu (sampai batas tertentu)
a) Kelembaban
yang lebih tinggi nyamuk jadi lebih aktif dan lebih sering menggigit,
b) Hujan
dan deras hujan, jenis vektor dan jenis tempat perindukan. Hujan yang
nyamuk Anopheles.
c) Angin
45
Kecepatan dan arah angin dapat mempengaruhi jarak terbang nyamuk dan
angin pada saat matahari terbit dan terbenam yang merupakan saat
d) Ketinggian
Ketinggian yang semakin naik maka secara umum malaria berkurang, hal
diatas 2000 m diatas permukaan laut jarang ada transmisi malaria, hal ini
Bolivia).
e) Sinar matahari
f) Arus air.
9) Lingkungan biologic
Tumbuhan bakau, lumut, ganggang dan berbagai tumbuhan lain dapat
atau melindungi dari serangan mahluk hidup lainnya. Adanya berbagai jenis
ikan pemakan larva seperti ikan kepala timah, gambusia, nila, mujair dan
ternak seperti sapi, kerbau dan babi dapat mengurangi jumlah gigitan
nyamuk, seperti A. sundaicus tumbuh optimal pada air payau yang kadar
garamnya 12-18% dan tidak berkembang pada kadar garam 40% keatas.
air tawar.
11) Lingkungan sosial budaya
Kebiasaan masyarakat berada diluar rumah sampai larut malam, dimana
kelambu, memasang kawat kasa pada rumah dan menggunakan anti nyamuk
(Achmadi, 2005).
Menurut penelitian Dasril (2005), masyarakat yang berpengetahuan
hari.
g. Karakteristik Penderita
1) Umur
Penyakit malaria pada umumnya dapat menyerang semua golongan
umur, dan anak-anak lebih rentan terhadap infeksi parasit malaria. Namun
umur, yaitu :P. vivax lebih banyak dijumpai pada kelompok umur muda,
3) Pendidikan
48
suatu pembentukan watak yaitu nilai dan sikap disertai dengan kemampuan
yang dihadapi.
Penelitian yang dilakukan oleh Saifuddin (2004), di Kabupaten Bireuen,
umur 15–49 tahun (36,4%), menyerang lebih banyak laki-laki (56,8%), dan
malaria.
4) Pekerjaan
Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh
manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas
juga akan berpengaruh pada lingkungan kerja dan sifat sosial ekonomi
hasil penelitian Budarja (2001) bahwa ada hubungan yang bermakna antara
jenis pekerjaan (berkebun, nelayan dan buruh yang bekerja pada malam
penyakit yang lebih berbahaya. Ada tiga tingkat pencegahan menurut Asmadi
(2008) yaitu:
1) Pencegahan Primer
Pencegahan primer adalah pencegahan yang dilakukan sebelum
lengan panjang dan celana panjang saat keluar rumah pada malam hari,
pada rumah yang tidak dipasang kawat kasa 5,2 kali lebih besar
malam hari.
2) Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder merupakan pencegahan yang dilakukan pada fase
dan aturan yang tepat. Seluruh kasus yang telah di konfirmasi dengan
2002).
B. Kerangka Teori
Pengetahuan Upaya
pencegahan:
1. Tahu
1. Primer
2. Memahami
2. Sekunder
3. Aplikasi 3. tersier
4. Analisis
5. Sintesis keluarga
Malaria Pada Anak
6.Sikap
evaluasi
1. Menerima
2. Merespon Faktor Penyebab Malaria
3. Menghargai
4. Bertanggung 1. Faktor Agent
jawab
2. Vektor Malaria
3. Faktor Manusia
4. Faktor Lingkungan
52
C. Kerangka Konsep
Pengetahuan
keluarga
Upaya
Pencegahan
malaria pada
balita
Sikap
keluarga
Keterangan :
: Diteliti
53
D. Hipotesis
1. Ada Hubungan Pengetahuan Keluarga Dengan Pencegahan Malaria
BAB III
METODE PENELITIAN
ini digunakan hanya observasii sekali saja dengan pengukuran dilakukan terhadap
Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2018 sampai bulan September 2018.
1. Populasi
54
Populasi adalah total dari semua objek yang memiliki karakteristik tertentu,
jelas, dan lengkap yang akan diteliti (Nursalam 2013). Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh keluarga yang memiliki balita dari umur 0-5 tahun dan tinggal di
(Notoatmodjo, 2010). Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah keluarga
1. Krikteria inklusi:
2. Krikteria ekslusi:
b. Variabel Penelitian
Variabel merujuk pada karakteristik atau atribut seseorang individu atau suatu
organisasi yang dapat diukur atau diobservasi. Variabel biasanya bervariasi dalam
55
dua atau lebih kategori. Variabel dapat diukur atau dinilai berdasarkan suatu skala
(Creswell, 2013).
1. Variabel bebas
2. Variabel terikat
D. Definisi Oprasinal
Kuesioner pengetahuan malaria ini diisi oleh responden. Cara menentukan kategori
tersebut dengan menggunakan rumus persentasi skor nilai (Arikunto, 2006) yaitu:
Rumus:
Skalaukur :Ordinal
Kategori :
2. Sikap yaitu tindakan atau aktifitas dari kepala dalam usaha pencegahaan terhadap
dalam pencegahan malaria ini diisi oleh responden. Cara menentukan kategori
tersebut dengan menggunakan rumus persentasi skor nilai (Arikunto, 2006) yaitu:
Rumus:
Skalaukur :Ordinal
Kategori :
Kategori :
Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar
mengukur apa yang di ukur (Sugiono, 2012). Alat ukur dikatakan sahih apabila dapat
Uji validitas dalam penelitian ini dilaksanakan di Lebao Kelurahan Puken Tobi
For Social Science For Windows (SPSS). Syarat bahwa item-item tersebut sahih
adalah nilai korelasi (r hitung harus positif dan lebih besar dari r tabel), dimana N=15
konsisten atau stabil dari waktu-kewaktu. Uji keandalan alat kuesioner penelitian ini
dilakukan dengan teknik analisis Alpha Cronbach menurut (Sugiono, 2010) kuesioner
dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha minimal 0,6. Hasil uji kesahihan dari 30
pernyataan pengetahuan keluarga tentang malaria didapatkan hasil 21 soal valid dan 9
soal yang tidak valid pada nomor 2, 9, 15, 19, 22, 23, 26, 27, 30, dan dinyatakan
gugur dengan nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,753, hasil uji kesahihan pada 30
pernyataan sikap keluarga tentang malaria didapatkan hasil 11 soal valid dan 19 soal
yang tidak valid pada nomor 1, 4, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 19, 20, 21, 23, 25, 26,
27, 28 dan dinyatakan gugur dengan nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,702 sedangkan
pada pernyataan perilaku diketahui hasil uji kesahihan pada 26 pernyataan upaya
pencegahan malaria pada balita didapatkan hasil 20 soal valid dan 6 soal yang tidak
58
valid pada nomor 2, 3, 17, 21, 24, 25 dan dinyatakan gugur dengan nilai Cronbach's
F. Alat Penelitian
Dalam penelitian ini alat yang digunakan berupa kuesioner yang digunakan terdiri
dari:
2. Kuesioner Pengetahuan
jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0, sedangkan untuk
Total 30
3. Kuesioner Sikap
59
Jumlah pertanyaan dalam kuesioner ini adalah 30, dengan mengguakan skala
ordinal yang setiap butirnya berisi pertanyaan dengan 4 alternatif pilihan yaitu
Jumlah pertanyaan dalam kuesioner ini adalah 25, dengan mengguakan skala
ordinal yang setiap butirnya berisi pertanyaan dengan 3 alternatif pilihan sering
mendapat skor 3, kadang-kadang mendapat skor 2 dan tidak pernah mendapat skor
d. Menggunakan kelambu 6
e. Menggunakan obat nyamuk semprot 1
f. Kebiasaan keluar rumah pada malam hari 1
g. Menutup jendela dan pintu rumah 2
h. Menggunakan obat nyamuk elektrik 1
i. Menggunakan kipas angina atau AC (pendingin ruangan) 1
j. Menggunakan obat tradisional 1
k. Kegiatan 3 M 3
Total 25
G. Teknik Pengelolahan
1. Pengelolahan data
Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mengelolah data:
a. Editing
1) Konten atau instrument (kuesioner atau check list) apakah sesuai dengan
sehingga instrumen yang disusun terfokus pada data yang dikehendaki oleh
peneliti.
jawaban yang ada, ataukah keluar dari jawaban yang ada atau jawaban yang
b. Coding
61
Setelah data diedit, langkah selanjutnya adalah coding jawaban agar proses
pengelolahan lebih mudah, yakni mengubah data yang dibentuk kalimat menjadi
c. Scor
pengelolahan data.
d. Tabulasi
disajikan dengan cara memasukkan angka-angka kedalam tabel dan data untuk
H. Analisa Data
a. Analisis univariat
Analisa univariat bertujuan untuk menjelaska atau mendeskripskan dari setiap
Variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari jenis datanya. Untuk
data numerik digunakan nilai mean atau rata-rata, median dan data deviasi. Pada
dari tiap variabel baik variabel bebas maupun variabel terikat (Sugiyono, 2009).
b. Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk menerangkan hubungan pengetahuan dan
sikap keluarga tentang pencegahan malaria pada anak dengan rumus menggunakan
uji korelasi spearman rank (Sugiyono, 2010) dengan rumus sebagai berikut:
Rumus spearman rank sebagai berikut:
Keterangan:
62
n = Banyaknya subyek
1. Tahap persiapan
Tahap ini mulai dari pengajuan judul, penyusunan proposal, pembuatan instrumen
b. Kepala keluarga yang tinggal bersama balita didatangi setiap rumah dengan
pengambilan data.
tersebut.
persatu, apabila terdapat item pertanyaan yang belum terisi maka peneliti akan
kalimat maka diterjemahkan secara lisan dalam bahasa yang dimengeri oleh
3. Tahap akhir
Tahap terakhir peneliti membuat hasil penelitian dari data yang telah dikumpul,
J. Etika Penelitan
Pada penelitian ilmu keperawatan hampir 90% subyek yang digunakan adalah
manusia, maka dari itu peneliti harus memahami perinsip-perinsip dan etika
penelitian.
Menurut Nursalam (2008), perinsip etika penelitian dapat dibedakan menjadi tiga
1) Prinsip Manfaat
penelitian atau informasi yang telah diberikan tidak akan dipergunakan dalam hal-
menjadi responden atau tidak, tanpa adanya sangsi apapun atau berakibat pada
diberikan. Artinya peneliti harus bertanggung jawab jika ada yang terjadi pada
manfaatnya.
dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi apabila ternyata mereka tidak bersedia
Responden mempunyai hak untuk meminta agar data yang diberikan harus
dirahasiakan, untuk itu tidak perlu mencantumkan nama (Anonymity), tapi hanya
berupa kode dan rahasia (Confidentiality) atau cuma penelitian yang tahu kode
responden.
65
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
1. Karakteristik Responden
Karakteristik resonden dalam penelitian ini adalah keluarga yang
berdasarkan umur.
Tabel. 1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden menurut Umur
Umur f %
15-19 2 6,7
20-24 4 13,3
25-29 14 46,7
30-34 5 16,7
35-39 3 10,0
40-44 2 6,7
Total 30 100
Sumber data terolah, 2018
66
b. Jenis kelamin
Pada tabel 2 menunjukan presentase karakteristik responden
(100%)
c. Pekerjaan
Pada tabel 3 menunjukan presentase karakteristik responden
berdasarkan pekerjaan.
Tabel. 3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden menurut
Pekerjaan.
Pekerjaan f %
IRT (Ibu Rumah
Tangga) 7 23,3
Petani 18 60
Swasta 3 10
Wiraswasta 2 6,7
Total 30 100
Sumber data terolah, 2018
67
berdasarkan pendidikan
Tabel. 4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden menurut
pendidikan.
Pendidikan f %
SD 8 26,7
SMP 10 33,3
SMA 8 26,7
PERGURUAN TINGGI 4 13,3
Total 30 100
Sumber data terolah, 2018
2. Analisis Univariat
a. Pengetahuan keluarga
Hasil penelitian tentang pengetahuan keluarga tentang malaria
Tabel. 5
Distribusi Frekuensi Pengetahuan keluarga di Desa Waiklibang
Kecamatan Tanjung Bunga Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
Pengetahuan f %
Baik 21 70
68
Cukup 8 26,7
Kurang 1 3,3
Total 30 100
Sumber data terolah, 2018
b. Sikap keluarga
Hasil penelitian Sikap keluarga tentang malaria dapat di lihat pada
tabel 6 berikut:
Tabel. 6
Distribusi Frekuensi Sikap keluarga di Desa Waiklibang
Kecamatan Tanjung Bunga Kabupaten Flores Timur Provinsi
Nusa Tenggara Timur.
Sikap f %
Baik 17 56,7
Cukup 12 40
Kurang 1 3,3
Total 30 100
Sumber data terolah, 2018
3. Analisis Bivariat
a. Hubungan antara Pengetahuan Keluarga dengan Upaya Pencegahan
responden (20%).
balita.
Tabel. 9
Hubungan Antara Sikap Keluarga Dengan Upaya Pencegahan
Malaria Pada Balita di Desa Waiklibang Kecamatan Tanjung Bunga
Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur
Upaya Penycegahan Malaria
sikap Baik Cukup Total rho p-value
f % f % f %
Baik 14 46,7 3 10 17 56,7
Cukup 4 13,3 8 26,7 12 40 0,534 0,002
Kurang 0 0 1 3,3 1 3,3
Total 18 60 12 40 30 100
Sumber data terolah, 2018
B. PEMBAHASAN
1. Pengetahuan Keluarga
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar pengetahuan
responden tergolong kategori baik sebanyak 21 responden (70%) dan
terendah pada kategori kurang sebanyak 1 responden (3,3%). Hal ini
menunjukkan bahwa pengetahuan orang tua tentang malaria tergolong
dalam kategori baik dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya
adalah tingkat pendidikan. Pendidikan responden pada penelitian ini
sebagian besar responden berpendidikan SMP sebanyak 10 responden
(33,3%) dan SMA sebanyak 8 responden (26,7%) dan perguruan tinggi
sebanyak 4 responden (13,3%). Sesuai dengan pendapat menurut
Notoatmodjo (2010) pendidikan adalah upaya persuasi atau
pembelajaran kepada masyarakat, agar masyarakat mau melakukan
tindakan-tindakan (praktik) untuk memelihara (mengatasi masalah-
masalah), dan meningkatkan kesehatannya dimana semakin tinggi
pendidikan responden maka pengetahuannya akan semakin baik.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Markus
(2015) dengan hasil sebagian besar pengetahuan responden baik
sebanyak 111 responden (67,3%). Peneliti berpendapat hasil ini
dipengaruhi oleh sebagian besar responden sering mengikuti
penyuluhan-penyuluhan yang diberikan oleh petugas dari puskesmas,
dan apabila sakit sudah lebih dari 3 hari dengan keluhan panas, sakit
kepala, pusing dan demam langsung memeriksakan ke tempat
pelayanan kesehatan yang terdekat. Menurut Dalmunte (2008)
menyatakan bahwa pengetahuan dan sikap masyarakat tentang
penyakit malaria berpengaruh pada partisipasi masyarakat dalam
program pencegahan penyakit malari, apabila masyarakat sering
mengikuti perogram kesehatan yang diberikan oleh tim kesehatan
maka akan lebih menjamin pengetahuan masyarakat akan lebih baik.
73
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitinan tentang Hubungan Pengetahuan
dan Sikap Keluarga tentang Pencegahan Malaria Pada balita Di Desa Waiklibang
Kecamatan Tanjung Bunga Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur
4. Berdasarkan hasil analisis Sperman Rank diketahui bahwa nilai sig 0.045 (p-
5. Berdasarkan hasil analisis Sperman Rank diketahui bahwa nilai sig 0.002 (p-
B. SARAN
Saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil pembahasan dan penelitian
tersebut adalah:
2. Bagi Keluarga
3. Bagi Peneliti
mempengaruhinya.
Lampiran
81
Nama :
Umur :
Alamat :
Menyatakan bersedia menjadi responden pada peneliti yang akan dilakukan oleh
berjudul “hubungan pengetahuan dan sikap keluarga tentang pencegahan malaria pada
86
Demikian surat pernyataan ini saya buat sejujur-jujurnya tanpa paksaan dari pihak
manapun
Yokyakarta, 2017
Responden,
( )
Hormat Saya
Lampiran 7. Kuesioner
KUESIONER
Tanggal Survei :
Nomor Responden :
Petunjuk Pengisian :
1. Bacalah pertanyaan dibawah ini, dan jawablah dengan satu jawaban yang
[ ] Buruh
A. KOESIONER PENGETAHUAN
gudang
17 Nyamuk malaria aktif menggigit malam dan siang hari
18 Lingkungan yang disukai nyamuk malaria Lingkungan
yang banyak genangan air dan rawa-rawa
19 penyakit malaria bisa disembuhkan
20 cara penyembuhan Nyamuk malaria Minum obat dan
memelihara kesehatan diri serta lingkungan.
21 Tempat sarang nyamuk malaria pada air yang mengalir.
22 Suhu lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan
malaria
23 Musim hujan dapat memudahkan perkembangan nyamuk
24 Penyakit malaria rentan menyerang pada anak-anak
25 Mecegah terjadinya reinfeksi dengan menghindari gigitan
nyamuk
26 Pada daerah endenis malaria dianjurkan untuk memakai
baju lengan panjang dan celana panjang saat keluar rumah
pada malam hari,
27 Dengan menggunakan kelambu pada saat tidur dapat
mengurangi risiko gigitan nyamuk malaria
28 Penyakit malaria tidak dapat disembuhkan
29 Penyebab penyakit malaria Indonesia tidak disebabkan oleh
Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium
malariae, dan Plasmodium ovale,
30 Lingkungan yang tidak disukai nyamuk malaria
Lingkungan yang banyak genangan air dan rawa-rawa
90
B. KOESIONER SIKAP
PETUNJUK PENGISIAN:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS :Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan untuk
mencegah perkembangbiakan nyamuk penular penyakit
malaria
2 Saya tidak peduli dengan kebersihan lingkungan kerena
itu tidak berpengaruh terhadap kesehatan keluarga saya
3 Apabila ada salah satu anggota keluarga mengalami
menggigil dan kedingin sebaiknya segera dibawa ke
fasilitas kesehatan.
4 Saya berkeyakinan untuk memberantas tempat yang dapat
menjadikan nyamuk anopheles berkembangbiak.
5 Penyakit malaria dapat dicegah dengan menjaga
kebersihan rumah dan lingkungan sekitar
6 Saya tidak menggunakan kelambu saat tidur dirumah saya
karena tidak begitu penting untuk mencegah gigitan
nyamuk.
7 Melakukan pencegahan penyakit malaria lebih baik
daripada mengobati
8 Saya berkeyakinan bahwa gigitan nyamuk dan penyakit
malaria tidak dapat mematikan
9 Adanya genangan air di sekitar rumah dapat
meningkatkan resiko terjadinya penyakit malaria
10 Musim hujan tidak mempengaruhi perkembangbiakan
malaria.
11 Penderita malaria harus mendapatkan pengobatan
91
Lembar Observasi
NO PERNYATAAN ya tidak
1 Menggunakan kawat kasa pada ventilasi rumah
2 Menggunakan kelambu pada saat tidur malam hari
3 Menggunakan obat anti nyamuk pada saat tidur malam hari
4 Menggunakan baju lengan panjang ketika keluar rumah pada
malam hari
5 Memiliki kebiasaan tidak menggantung baju dirumah seperti di
belakang pintu
6 Memelihara predator nyamuk Anopheles seperti ikan gambus,
nila dan mujair
7 Gantungan pakayan di dalam rumah.
8 Tidak ada tempat yang dapat menimbulkan genangan air
9 Aliran air di sekitar lokasi tidak ada yang tersendat
10 Tidak ada tumbuhan liar atau semak belukar
A. pengetahuan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based on
Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items
.753 .950 31
95
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 .7333 .45774 15
VAR00002 .6667 .48795 15
VAR00003 .6667 .48795 15
VAR00004 .7333 .45774 15
VAR00005 .8000 .41404 15
VAR00006 .7333 .45774 15
VAR00007 .5333 .51640 15
VAR00008 .6667 .48795 15
VAR00009 .7333 .45774 15
VAR00010 .6667 .48795 15
VAR00011 .7333 .45774 15
VAR00012 .6000 .50709 15
VAR00013 .6000 .50709 15
VAR00014 .7333 .45774 15
VAR00015 .7333 .45774 15
VAR00016 .7333 .45774 15
VAR00017 .7333 .45774 15
VAR00018 .8000 .41404 15
VAR00019 .8000 .41404 15
VAR00020 .8000 .41404 15
VAR00021 .8000 .41404 15
VAR00022 .7333 .45774 15
VAR00023 .8667 .35187 15
VAR00024 .6667 .48795 15
VAR00025 .6667 .48795 15
VAR00026 .6667 .48795 15
VAR00027 .8000 .41404 15
VAR00028 .8667 .35187 15
VAR00029 .7333 .45774 15
VAR00030 .6000 .50709 15
96
97
Item-Total Statistics
Scale
Scale Mean Variance if Corrected Squared Cronbach's
if Item Item Item-Total Multiple Alpha if Item
Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted
VAR00001 42.4667 279.124 .709 . .743
VAR00002 42.5333 281.838 .494 . .746
VAR00003 42.5333 275.267 .906 . .739
VAR00004 42.4667 279.124 .709 . .743
VAR00005 42.4000 281.257 .630 . .745
VAR00006 42.4667 277.410 .823 . .741
VAR00007 42.6667 278.667 .652 . .743
VAR00008 42.5333 281.267 .530 . .745
VAR00009 42.4667 286.267 .239 . .750
VAR00010 42.5333 280.981 .547 . .745
VAR00011 42.4667 279.981 .652 . .744
VAR00012 42.6000 276.543 .793 . .741
VAR00013 42.6000 274.257 .932 . .738
VAR00014 42.4667 277.410 .823 . .741
VAR00015 42.4667 282.838 .463 . .747
VAR00016 42.4667 279.124 .709 . .743
VAR00017 42.4667 277.410 .823 . .741
VAR00018 42.4000 280.686 .671 . .745
VAR00019 42.4000 283.829 .442 . .748
VAR00020 42.4000 280.686 .671 . .745
VAR00021 42.4000 280.686 .671 . .745
VAR00022 42.4667 284.838 .332 . .749
VAR00023 42.3333 285.381 .393 . .749
VAR00024 42.5333 280.124 .601 . .744
VAR00025 42.5333 280.124 .601 . .744
VAR00026 42.5333 283.552 .388 . .748
VAR00027 42.4000 286.971 .216 . .751
VAR00028 42.3333 281.667 .710 . .745
VAR00029 42.4667 281.981 .519 . .746
VAR00030 42.6000 281.971 .466 . .746
VAR00031 21.6000 72.543 1.000 . .945
98
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
43.2000 290.171 17.03442 31
B. sikap
Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's Alpha Based on
Alpha Standardized Items N of Items
.702 .766 27
99
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00002 3.8667 .35187 15
VAR00003 3.4667 .51640 15
VAR00004 3.8667 .35187 15
VAR00005 3.6000 .50709 15
VAR00006 2.2000 .77460 15
VAR00007 3.2000 .94112 15
VAR00008 2.8000 .41404 15
VAR00009 3.4000 .63246 15
VAR00011 3.8000 .41404 15
VAR00012 3.3333 .48795 15
VAR00013 2.6667 .48795 15
VAR00014 3.0667 .70373 15
VAR00016 3.4000 .63246 15
VAR00017 3.6667 .48795 15
VAR00018 2.8667 .91548 15
VAR00019 3.0667 .59362 15
VAR00020 3.6000 .50709 15
VAR00021 3.9333 .25820 15
VAR00022 2.6000 1.05560 15
VAR00023 3.4667 .51640 15
VAR00024 3.3333 .61721 15
VAR00025 2.6667 .72375 15
VAR00027 3.9333 .25820 15
VAR00028 2.7333 .59362 15
VAR00029 3.4000 .50709 15
VAR00030 3.1333 .83381 15
VAR00031 98.0667 5.75036 15
100
101
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Squared Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
VAR00002 179.2667 127.781 .548 . .692
VAR00003 179.6667 122.952 .790 . .680
VAR00004 179.2667 132.638 -.061 . .705
VAR00005 179.5333 125.552 .568 . .687
VAR00006 180.9333 131.495 .010 . .706
VAR00007 179.9333 121.210 .491 . .680
VAR00008 180.3333 129.238 .304 . .697
VAR00009 179.7333 123.067 .627 . .681
VAR00011 179.3333 127.810 .458 . .693
VAR00012 179.8000 136.600 -.401 . .716
VAR00013 180.4667 140.124 -.701 . .724
VAR00014 180.0667 119.638 .788 . .672
VAR00016 179.7333 120.210 .841 . .673
VAR00017 179.4667 128.981 .275 . .696
VAR00018 180.2667 117.638 .694 . .669
VAR00019 180.0667 136.067 -.300 . .715
VAR00020 179.5333 127.267 .415 . .692
VAR00021 179.2000 130.600 .271 . .699
VAR00022 180.5333 116.410 .647 . .667
VAR00023 179.6667 138.381 -.525 . .720
VAR00024 179.8000 121.314 .778 . .676
VAR00025 180.4667 128.410 .203 . .697
VAR00027 179.2000 129.457 .467 . .696
VAR00028 180.4000 140.543 -.613 . .726
VAR00029 179.7333 122.924 .808 . .680
VAR00030 180.0000 120.143 .625 . .675
VAR00031 85.0667 33.067 1.000 . .732
102
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
1.8313E2 132.267 11.50072 27
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based on
Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items
.756 .947 24
103
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 2.6000 .50709 15
VAR00002 2.8000 .56061 15
VAR00003 2.8667 .35187 15
VAR00004 2.7333 .45774 15
VAR00005 2.8000 .41404 15
VAR00006 2.4000 .91026 15
VAR00007 2.2667 .70373 15
VAR00008 2.1333 .83381 15
VAR00009 2.3333 .72375 15
VAR00010 2.7333 .70373 15
VAR00011 2.5333 .74322 15
VAR00013 2.7333 .70373 15
VAR00014 2.7333 .70373 15
VAR00015 2.6667 .72375 15
VAR00016 2.2000 .77460 15
VAR00017 2.3333 .81650 15
VAR00020 1.8667 .99043 15
VAR00021 2.6000 .73679 15
VAR00022 2.8000 .41404 15
VAR00023 2.5333 .51640 15
VAR00024 2.3333 .81650 15
VAR00025 2.6667 .61721 15
VAR00026 2.6000 .63246 15
VAR00027 67.2667 10.27109 15
104
Item-Total Statistics
Scale Squared
Scale Mean Variance if Corrected Multiple Cronbach's
if Item Item Item-Total Correlati Alpha if Item
Deleted Deleted Correlation on Deleted
VAR00001 122.9333 404.924 .823 . .746
VAR00002 122.7333 416.067 .245 . .754
VAR00003 122.6667 418.238 .251 . .755
VAR00004 122.8000 408.457 .720 . .748
VAR00005 122.7333 410.781 .657 . .750
VAR00006 123.1333 398.410 .626 . .742
VAR00007 123.2667 394.210 .976 . .738
VAR00008 123.4000 390.829 .924 . .736
VAR00009 123.2000 396.600 .862 . .740
VAR00010 122.8000 402.743 .664 . .745
VAR00011 123.0000 401.714 .662 . .744
VAR00013 122.8000 402.743 .664 . .745
VAR00014 122.8000 402.743 .664 . .745
VAR00015 122.8667 400.410 .727 . .743
VAR00016 123.3333 391.952 .960 . .737
VAR00017 123.2000 407.029 .434 . .748
VAR00020 123.6667 387.667 .855 . .734
VAR00021 122.9333 411.210 .342 . .751
VAR00022 122.7333 411.638 .605 . .750
VAR00023 123.0000 407.714 .671 . .748
VAR00024 123.2000 409.029 .372 . .750
VAR00025 122.8667 412.552 .361 . .752
VAR00026 122.9333 406.781 .580 . .747
VAR00027 58.2667 105.495 1.000 . .938
105
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
1.2553E2 421.981 20.54217 24
a. Pengetahuan
107
PENGETHUAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid BAIK 21 70.0 70.0 70.0
CUKUP 8 26.7 26.7 96.7
KURANG 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Histogram
b. Sikap
108
SIKAP
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid BAIK 17 56.7 56.7 56.7
CUKUP 12 40.0 40.0 96.7
KURANG 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Histogram
PERILAKU
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid BAIK 18 60.0 60.0 60.0
CUKUP 12 40.0 40.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Histogram
Crosstabs
110
Crosstabs
111
Correlations
PENGETHUAN PERILAKU
Spearman's PENGETHUAN Correlation Coefficient 1.000 .369*
rho Sig. (2-tailed) . .045
N 30 30
PERILAKU Correlation Coefficient .369* 1.000
Sig. (2-tailed) .045 .
N 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
SIKAP PERILAKU
Spearman's rho SIKAP Correlation Coefficient 1.000 .534**
Sig. (2-tailed) . .002
N 30 30
PERILAKU Correlation Coefficient .534** 1.000
Sig. (2-tailed) .002 .
N 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).