Anda di halaman 1dari 47

GURU: DRA.

RASUNA GINOGA

LAPORAN STUDY INDUSTRI

KELOMPOK 4
SHEREN CRISEL TULALO

SELVIA AYU NINGSI ISMAIL

FATHAN TUBAGUS

MONITA MOKODOMPIT

BASYAH ALI RAKHMADDIN


1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

Kata pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadiran tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan
rahmatnya kita dapat melaksanakan kegiatan ini dan menyelesaikan laporan yang di
wajibkan mengenai pengamatan study lapangan/industry yang telah di laksanakan di kota
bitung dengan tepat waktu dan tanpa kendala apapun.

Laporan study industry merupakan salah satu syarat dalam penyelesaian nilai
ketuntasan praktikum kelas XII IPA/IPS di SMA N 2 KOTAMOBAGU. Dengan adanya
pelaksanaan laporan ini, memberikan bantuan maupun dorongan sehingga laporan ini
bisa terselesaikan meskipun banyak kendala .untuk itu kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada orang tua kami, guru-guru pembimbing, teman-teman yang telah
memberikan masukan dan dorongan serta bantuan secara tidak langsung maupun tidak
langsung kepada kami untuk menyelesaikan laporan kelompok kami.

Apabila laporam kami masih banyak kekurangannya, untuk itu kami mengharapkan kritik
dan saran dari semua belah pihak bapak/ibu guru yang membaca hasil laporan sebagai
masukan untuk menyempurnakannya.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk kita semua, dengan melaksanakan kegiatan
study industry ini bisa memberikan ilmu dan pengalaman yang lebih luas dan bermanfaat
bagi kita semua.

Kotamobagu, November 2018

Kelompok 4

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

Daftar isi

Kata pengantar ………………………………………………………………..……..1

Dafta………………………………………………………………………..………….2

BAB 1

PENDAHULUAN……………………………..…..…………………………….…….3

A. Latar belakang ………………………………………………..…………… .3


B. Rumusan masalah …………………………………………..…………..... 3
C. Waktu dan tempat pelaksanaan ……………...………………… .……….3
D. Tujuan studi lapangan ……………………………………………….……..4
E. Maanfat studi lapangan……………………………………………………..4
F. Metode studi lapangan………………………………………………….......4

BAB 2

PEMBAHASAN ………………………………………….……..…………………….5

1. PLTA Tonsea lama ………………………….……………..……………………. 5

2. CAGAR BUDAYA WARUGA…………….….……………………..……….……12

3. PT. INDOFOOD CPB SUKSES MAKMUR……..…………………..………….15

4. PULAU LEMBEH.…………………………………...……………………….……19

5. TAMAN MARGA SATWA TANDURUSA ….……...…………………..………..21

6. MUSEUM NASIONAL MANA…….……………………………………..………. 31

BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN ………………………………………………………………..36
B. SARAN ………………………………………………………………………..36

DAFTAR PUSTAKA ..…………………………………………………………..…….37

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Studi lapangan merupakan bagian dari metode pembelajaran, yang berusaha
memberikan pengetahuan yang komprehensif kepada para siswa tentang sesuatu hal.
Disamping itu, studi lapangan adalah kegiatan diuar kelas yang bertujuan untuk
mempelajari proses yang sebenarnya, orang dan obyek. Studi lapangan diadakan karena
kebutuhan siswa untuk mendapatkan pengalaman dari tangan pertama. Hal tersebut
diadakan karena tidak mungkn menghadirkan / memanfaatkan setiap peristiwa ke dalam
kelas untuk dipelajari dan diamati.

Setelah studi lapangan, siswa diwajibkan untuk membuat laporan hasil dari suatu
kegiatan yang telah dilaksanakan. Laporan ini merupakan tugas bagi semua angkatan
kelas XII SMA NEGERI 2 KOTAMOBAGU.

B. Rumusan Masalah
1. Alat-alat apa sajakah yang terdapat di PLTA serta kegunaannya?

2. Apa itu waruga? Dan bagaimanakah sejarahnya?

3. Bagaimana tahap-tahap pembentukan mie instan? Dan apa saja produk-


produk

4. yang diproduksi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

5. Satwa-satwa apa saja yang dilestarikan di kebun binatang Tandurusa?

6. Bagaimana sejarah pulau lembeh?

7. Apa sajakah koleksi-koleksi sejarah di Museum Negeri Provinsi Manado?

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Studi Lapangan

Waktu Pelaksanaan : Kegiatan studi lapangan dilaksanakan selama tiga hari,


terhitung dari tanggal 6 November sampai 8 November 2018.

Tempat Pelaksanaan : PLTA Tonsea Lama, Waruga, PT. Indofood, Pulau Lembeh,
Kebun Binatang Tandurusa, dan Museum Nasional Manado.

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

D. Tujuan Studi Lapangan


1. Siswa dapat melihat dan mengamati secara langsung objek

2. Siswa dapat menambah pengalaman dan wawasan mengenai sejarah waruga,


satwa-satwa, proses pembuatan mie instan, dan koleksi-koleksin yang terdapat di
museum.

3. Siswa dapat memperoleh nilai tambah sebagai bagian dari kegiatan belajar
mengajar yang dilaksanakan di luar sekolah.

E. Manfaat Studi Lapangan


Manfaat studi lapangan yang dilakukan yaitu dapat menambah lebih banyak
pengetahuan karena siswa langsug mengamati objek yang niasanya hanya dapat
dilihat di buku pelajaran atau internet.

F. Metode Studi Lapangan


Di PLTA, kami dibagi beberapa kelompok yang terdiri dari beberapa siswa.
Setelah itu, siswa-siswa diperintahkan untuk mengikuti pekerja yang di tugaskan
untuk mengarahkan dan menjelaskan unit-unit yang terdapat di PLTA. Selanjutnya,
siswa merekam dan mengambil gambar alat-alat yang terdapat disana. Di Waruga,
siswa merekam penjelasan dari ibu yang mengetahui sejarah Waruga. Di pabrik,
kebun binatang dan museum, siswa merekam penjelasan para pemateri. Di pulau
lembeh, siswa mengambil gambar Monumen Trikora.

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

BAB II

PEMBAHASAN

1. PLTA TONSEA LAMA

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah salah satu pembangkit yang
memanfaatkan aliran air untuk diubah menjadi energy listrik. Energi listrik yang di
bangkitkan ini biasa disebut sebagai hidroelektrik. Pembangkit listrik ini bekerja dengan
cara merubah energi air yang mengalir (dari bendungan atau air terjun) menjadi energy
mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energy mekanik menjadi energy listrik
(dengan bantuan generator). Kemudian energy listrik tersebut dapat dipakai manusia
untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

A. Sejarah PLTA Tonsea Lama


PLTA Tonsea Lama atau pembangkit Listrik Tenaga Air Tonsea lama, merupakan
salah satu pembangkit listrik bertenaga air yang berada di Desa Tonsealama Kecamatan
Tondano Utara Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. PLTA ini menggunakan air
sungai Tondano sebagai penggerak turbinnya, saluran masuk In-take dan PLTA ini
berada di daerah Tonsealama Tondano Utara.

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

PLTA Tonsealama Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Tonsealama merupakan


PLTA tertua di Indonesia. Dibangun pada jaman penjajahan Belanda tahun 1912.

Pembangunan PLTA Tonsealama diteruskan oleh pemerintahan Jepang sekitar


tahun 1942-1945 yang diantara lain membuat bendungan terowongan, pemasangan pipa
pesat dan mendatangkan Turbin dan Generator. Perfomance Test untuk turbin mesin unit
1 ini dilaksanakan pada tahun 1917 dan proses pemasangannya dimulai tahun 1918 di
PLTA Ktsuragawa Jepang, sedangkan generatornya berasal dari ex bongkaran dari
Filipina. Pada tahun 1945 pembangunan PLTA Tonsealama sempat terbengkalai
menyusun berakhirnya penjajahan Jepang di Indonesia namun setelah itu penjajahan
Belanda kembali masuk ke daerah Sulawesi Utara dan melanjutkan pembangunan PLTA
Tonsealama yaitu, pembangunan bagian atas rumah Pembangkit Daya sekaligus
pemasangan turbin dan generator serta perlengkapan-perlengkapannya. Dengan di
deklarasinya Kedaulatan Indonesia, Pendudukkan Belanda berakhie dan kembali ke
negerinya dan selanjutnya pengolaan PLTA Tonsealama dilakukan oleh pemerintah
Indonesia.

B. Mesin-Mesin Pembangkit Listrik PLTA Tonsealama


Mesin-mesin yang digunakan untuk membangkitkan listrik di PLTA ini ada 3 unit
yaitu sebagai berikut:

1. Mesin Unit 1
Mesin unit 1 ini terletak dilantai 3 PLTA Tonsealama. Mesin ini sudah ada
sejak zaman penjajahan Belanda dan Jepang. Pada body generatornya terdapat
bekas tembakan pesawat sekutu. Walaupun mesin ini sudah ada sejak jaman
penjajahan, namun mesin ini mampu beroperasi dan menghasilkan listrik yang
dapat digunakan oleh masyarakat Sulawesi Utara dan Gorontalo.

Data Spesifikasi Mesin Unit 1 .

TURBIN

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

Merk: Escher wyss & CIE Zurich

 Type: Francis Vertical


 No: Seri 6007
 Daya: 6000 PK/4440
 Putaran: 500 RPM
 Debit air: 7,2 m/ detik
 Tinggi terjun: 96 meter
 Tahun operasi: 1950
 Generator
 Merk: USA General Electric& Co
 Type: ATB-12
 Daya: 5550 K V A
 Tegangan: 15.000 V
 Cos
 Negara asal: jepang

2. Mesin unit 2

Mesin unit 2 ini masih dalam perbaikan

Data spesifikasi meisn unit 2

TURBIN

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

 Merk: Stone Holland


 Tipe: Francis
 Daya: 6750 PK
 Putaran: 600 RPM
 Debit air: 6,45 L/detik
 Tinggi terjun: 89,55
 Tahun oprasional: 1970
 GENERATOR
 Merk: Brown Boveri & CO
 Tipe/Nomor Seri: W A V 190/10/M34524
 Daya: 6000 K V A
 Putaran: 600 RPM
 Tegangan: 6,3 KV
 Arus: 550 A
 Tahun operasi: 1970

Mesin unit 3

Data spesifik mesin unit 3

Turbin

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

 Merk: Andritz Escher Wyss

 Tipe/no seri: Francis vertical/1216

 Daya: 5670 Kw

 Putaran: 600Rpm

 Debit air: 6,77 m /detik

 Tinggi terjun: 93,25 m

 Tahun operasi: 1981

 Generator

 Merk: Brown Boveri &Co

 Tipe/NO.seri:W A V 190/63/10/aw588695

 Daya: 6400 k V A

 Putaran: 600 Rpm

 Tegangan: 6,3 Kv

 Arus: 623 A

Tahun operasi:1981

KINERJA 2014
KWh 56,740,129
PS 170,471
EAF 98,41%

4.Generator

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

Generator listrik memproduksi energi listrik dari sumber energy mekanik, biasanya
dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini di kenal sebagai pembangkit
listrik. Walau generator dan motor punya banyak kesamaan, tetapi motor adalah alat yang
mengubah energy listrik menjadi energy mekanik. Generator mendorong muatan listrik
untuk bergerak melalui sebuah sirkuit eksternal, tetapi generator tidak menciptakan listirk
yang sudah ada di dalam kabel lilitannya. Hal ini bisa dianalogikakan dengan sebuah
pompa air, yang menciptakan aliran air tetapi tidak menciptakan air didalamnya. Sumber
energy mekanik bisa berupa resiprokat maupun turbin mesin uap, air yang jatuh melalui
sebuah turbin maupun kincir air, mesin, pembakarn dalam, turbin angin, engkol tangan,
energy surya atau matahari, udara yang dimampatkan, atau apapun sumber energy
mekanik.

 Jenis-jenis generator :

1. Jenis generator menurut letak kutubnya di bagi menjadi :

a. Generator kutub dalam : mempunyai medan magnet yang terletak pada


bagian yang berputar. (rotor).

b. generator kutub luar : mempunyai medan magnet yang terletak pada


bagian yang diam (stator)

2. Jenis generator berdasarkan putaran medan magnet di bagi menjadi:

a. Generator singkron

b. Generator asinkron

3. Jenis generator berdasarkan bentuk rotornya

a. Generator arus searah (DC)

b. Generator arus bolak balik (AC)

4. Jenis generator berdasarkan rotornya

o generator rotor kutub menonjol digunakan dgn rpm rendah seperti


PLTA dan PLTD
o generator kutub rata (silindris) biasa digunakan pada pembangkit
listirik dengan putaran rpm tinggi seperti PLG dan PLTU

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

CARA KERJA PLTA

Air dari sungai masuk melalui penstock untuk memperbesar tekanan hidrostatis.
Katub pengamanan berguna untuk mengatur aliran air yang masuk ke headrace tunnel,
juga untuk menghentikan aliran air. Energi potensial air menggerakan turbin sehingga
menghasilkan energi gerak yang dikonversi menjadi energy listrik oleh generator. Energy
listrik dari generator ini di atur dan di transfer oleh main transformer agar sesuai dengan
kapasitas transmission line (tegangan,daya,dll) untuk dibagi ke rumah-rumah. Komponen
pokok PLTA adalah turbin dan generator yang mengubah energy potensial air menjadi
energy gerak, menjadi energy listrik.

Di lantai dua, tepatnya di samping ruang kontrol terdapat ruangan yang dipenuhi
dengan foto-foto dan sejumlah peralatan yang digunakan PLTA ini.

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

2. OBJEK CAGAR BUDAYA TAMAN WARUGA

Objek cagar budaya taman waruga ini terletak di desa Sawangan, kecamatan
Airmandidi, kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Di desa Sawangan terdapat 144
waruga. Waruga adalah kubur atau makam leluhur orang Minahasa yang terbuat dari batu
dan terdiri dari 2 bagian. Bagian atas berbentuk segitiga seperti bubungan rumah dan
bagian bawah berbentuk kotak yang bagian tengahnya ada ruang.

Waruga sendiri berasal dari bahasa Tombulu, yakni dari suku kata Wale Maruga
yang memiliki arti rumah dari badan yang akan kering. Waruga juga memiliki arti lainnya
yakni Wale Waru atau kubur dari Domato atau sejenis tanah lilin. [Tauhid/IndonesiaKaya]

Mula-mula Suku Minahasa jika mengubur orang meninggal sebelum ditanam


terlebih dulu dibungkus dengan daun woka (sejenis janur). Lambat laun, terjadi perubahan
dalam kebiasaan menggunakan daun woka. Kebiasaan dibungkus daun ini berubah
dengan mengganti wadah rongga pohon kayu atau nibung kemudian orang meninggal
dimasukkan ke dalam rongga pohon lalu ditanam dalam tanah. Baru sekitar abad IX Suku
Minahasa mulai menggunakan waruga. Orang yang telah meninggal diletakkan pada
posisi menghadap ke utara dan didudukkan dengan tumit kaki menempel pada pantat dan
kepala mencium lutut. Tujuan dihadapkan ke bagian Utara yang menandakan bahwa
nenek moyang Suku Minahasa berasal dari bagian Utara. Sekitar tahun 1860 mulai ada
larangan dari Pemerintah Belanda menguburkan orang meninggal dalam waruga.

Kemudian pada tahun 1870, Suku Minahasa mulai membuat peti mati sebagai
pengganti waruga, karena waktu itu mulai berjangkit berbagai penyakit, di antaranya
penyakit tipus dan kolera. Dikhawatirkan, si meninggal menularkan bibit penyakit tipus dan
kolera melalui celah yang terdapat di antara badan waruga dan cungkup waruga.
Bersamaan dengan itu pula, agama Kristen mengharuskan mayat dikubur di dalam tanah
mulai menyebar di Minahasa.

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

Waruga yang memiliki ukiran dan relief umumnya terdapat di Tonsea. Ukiran dan
relief tersebut menggambarkan berapa jasad yang tersimpan di waruga yang
bersangkutan sekaligus menggambarkan mata pencarian atau pekerjaan orang tersebut
semasa hidup.

Di Minahasa bagian utara, pada awalnya waruga-waruga yang ada sekitar 370 buah
tersebut, tersebar pada hampir semua desa di Minahasa Utara yang akhirnya dikumpulkan
ke beberapa tempat seperti kelurahan Rap-Rap sekitar 15 buah, kelurahan Airmadidi
Bawah 211 buah dan desa Sawangan 144 buah. Kini lokasi waruga-waruga di tempat-
tempat tersebut menjadi salah satu tujuan wisata sejarah di Sulawesi Utara.Tempat ini pun
telah dicalonkan untuk menjadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1995

Uniknya, waruga tidak dibuat oleh kerabat atau keluarga dari orang yang meninggal
akan tetapi dibuat sendiri oleh orang yang akan meninggal. Ketika orang itu akan
meninggal maka dengan sendirinya akan memasuki waruga yang dibuatnya itu setelah
diberi bekal kubur lengkap. Suatu hari bila itu dilakukan dengan sepenuhnya akan
mendatangkan kebaikan bagi keluarga yang ditinggalkan.

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

Garis yang terdapat ditutup waruga menandakan jumlah mayat yang ada didalam
waruga. Waruga sendiri memiliki arti yang diambil dari 2 bahasa, yaitu bahasa Tonsea dan
Tombulu, yaitu Wale Maruga. Wale artinya rumah dan maruga artinya raga.

Di objek taman waruga juga terdapat museum yang berisikan beberapa benda-benda
milik mayat yang sebelumnya ada didalam waruga. Benda-benda itu berupa gelang, piring,
pedang, kalung dan sebagainya. Benda-benda itu sebelumnya diwasiatkan oleh simayat
untuk dibawa ke dalam makamnya.

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

3. PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk

Profil Perusahaan :

Nama Perusahaan : PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

Alamat : Jl. Walanda Maramis

Kota : Bitung

Provinsi : Sulawesi Utara

Komoditas : Mie Instan

Kelompok Industri : Minyak makan dan lemak lainnya dari nabati dan hewani

Status : PMDN (Penanaman modal dalam negeri)

Produksi Komersial : Oktober 1996

Produk : Mie : - indomie - sakura - mie telur cap 3 ayam

- Supermie - pop mie - nikimiku

- Sarimi - pop bihun

Food seasoning : - bumbu racik

- Freis

- Naturalle

- Sambal dan kecap Indofood

Snack : - Cheetos

- Qtela

- Chiki

- Lays

Biskuit : - Trenz

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

Pada saat kami melakukan kunjungan ke PT. Indofood, kami dilarang untuk
mengambil gambar. Jadi di laporan ini tidak disertakan gambar-gambar mesin yang
digunakan untuk membuat mie instan. Di PT. Indofood, mereka mengadakan sosiolasi
tentang proses pembuatan mie sampai dengan proses packaging. Di dalam sosialisasi
tersebut di bahas juga mengenai bahan-bahan utama serta kandungan-kandungan yang
terdapat di dalam mie instan . di sosialisasi ini juga di tinjau kembali mengenai desas-
desus tentang bahaya mie instan.

Di awal sosialisasi, pemateri menjelaskan beberapa produk-produk yang diproduksi


oleh PT. Indofood kota Bitung (sudah ada di profil perusahaan). Pemateri mengungkapkan
bahwa mie instan yang di produksi melewati proses-proses yang di lakukan oleh mesin
dan bukan tangan manusia. Namun, pada saat packaging dan pengisian bumbu masih di
butuhkan tenaga manusia karena mesin yang ada belum mampu mengerjakan itu. Para
pekerja yang mengerjakan kedua tugas itu tidak di perkenakan untuk memakai sarung
tangan entah itu berbahan kain atau plastik/karet untuk menghindari adanya benang-
benang kecil pada sarung tangan berbahan kain menempel pada mie dan adanya bakteri
yang menempel pada sarung tangan berbahan plastik/karet sehingga pekerja di wajibkan
untuk mencuci tangan dengan alkohol 75% setiap 25 menit sekali. Pekerja juga
menggunakan jas dan sepatu khusus saat masuk ke area produksi. Suhu di dalam tempat
produksi mie sangat panas, suhu tersebut sudah diatur sebelumnya. Mesin untuk
membuat mie normal dan mie cup berbeda karena kedua mie tersebut juga memiliki
bentuk yang berbeda . waktu tahan lama kedua mie pun berbeda, untuk mie normal 8
bulan dan mie cup 6 bulan.

Proses-proses pembuatan mie instan :

Bahan Baku :

1. Tepung terigu

2. Air

3. Garam

4. Putih telur

5. Lesitin pada kuning telur

Bahan Baku Penunjang :

1.) Air

Air digunakan untuk membentuk tekstur adonan dan gluten, mengkontrol

kepadatan dan suhu adonan, melarutkan garam dan bahan-bahan tambahan

lainnya, sehingga bahan-bahan tersebut dapat tersebar secara merata dalam

adonan. Air yang digunakan harus air bersih, baik secara kimiawi maupun

mikro biologis dan berasal dari Perusahaan Air Minum (PAM).

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

2.) Alkali

Alkali merupakan campuran dari zat antioksidan, pengemulsi, pengatur

keasaman, pengental, pengembang, pewarna, mineral dan penguat rasa yang

aman untuk dikonsumsi dan berfungsi untuk membuat bentuk, warna, rasa

dan mutu mie instan lebih baik.

Adapun proses produksi mie instan sabagai berikut :

1. Mixer 1 fungsinya untuk mengaduk campuran bahan baku yang diperlukan sebagai
bahan dasar

2. Mixer 2 fungsinya untuk mengaduk lebih rata adonan yang dihasilkan oleh mixer 1
supaya adonan tersebut dapat dimasukkan kedalam dounht sheet roller.

3. Doungt sheet combining machine terdiri dari 2 buah roller yang berfungsi untuk
mengatur supaya ketebalan dari adonan mie dapat diproses kembali menuju ke continuos
roller, dimana ketebalan antara adonan yang satu dengan yang lain tidak sama untuk
menuju ke ketebalan yang lebih tipis.

4.) Continuos press roller ini juga digerakkan oleh motor untuk mengatur ketebalan dari
lembaran adonan yang akan di bentuk menjadi mie. Continuos press rollerterdiri dari 6
buah roller yang berfungsi untuk mengatur ketebalan

adonan secara bertahap dari satu roller menuju roller seterusnya supaya

menjadi lebih tipis, sehingga dapat dimasukkan menuju ke roller yang

berbentuk sisir, yang juga merupakan bagian dari ke 6 yang dimaksud,

sehingga dapat membuat adonan menjadi mie.

5). Steamer conveyor untuk mensteam adonan yang sudah dalam bentuk mie yang
kemudian di angkut dengan menggunakan konveyor menuju ke bagian steamer. Konveyer
digerakkan oleh motor yang kecepatan diatur sesuai dengan putaran roller dari adonan
setelah selesai dari proses adonan maka diteruskan menuju proses pemotongan ‘cutting’
yang dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

6. Transport adalah sarana yang digerakkan dengan menggunakan konveyor yang


mengangkut hasil pemotongan yang sudah berbentuk mie sesuai dengan ukuran yang
diinginkan kemudian dimasukkan kedalam wadah masing-masing sesuai ukuran yang ada.
Dalam hal ini yang berperan adalah kecepatan motor harus sangat sinkron kdengan yang
lain, suppaya mie tersebut jatuh tepat pada wadah yang telah disediakan.

7. Fryer adalah pengorengan yang menggunakan minyak kelapa sebagai media


penggorengan. Mie yang masuk kebagian transport yang telah disediakan dicelupkan
kedalam minyak penggorengan.

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

8. Cooling adalah tempat untuk mendinginkan hasil produksi berupa mie yang keluar dari
penggorengan dengan memakai kipas sebagai pendingin.

9. Noodle transfer device adalah media tempat pembagian mie yang telah didinginkan
untuk diteruskan menuju proses pembungkusan dengan menggunakan mesin packaging
yang terbagi menjadi beberapa jalur yang berfungsi untuk supaya mie yang akan
dibungkus dapat secara satu persatu masuk ke dalam mesin pembungkus ( wrapping
machine ).

10. Wrapping dan packaging. Pada tahap akhir ini, mie akan di wrapping dan di packaging.
Wrapping merupakan pembungkusan mie dengan kemasan yang sesuai dengan mie yang
telah dibuat. Kemujdian mie yang telah dikemas diberi kode produksi dan tanggal
kadarluasa kemudian ditumpuk pada kerton kemasan sejumlah yang telah ditentukan.
Setelah itu mie diberi lakban. Tujuan di berikan kode produksi adalah untuk mencegah
adanya kesulitan saat menerima komplen dari konsumen.

Disosialisasi ini dijelaskan bahwa sebenarnya mie instan itu tidak berbahaya, karena tidak
mengandunhg bahan kimia dan liolin seperti yang masyarakat katakan. Kandungan MSG
yang digunakan pun hanya sedikit dan itu sudah sesuai dengan anjuran BPOM yaitu 0,03
MG. Selanjutnya, kami diberikan 1 cup mie untuk dimakan bersama. Setelah itu
modereator membuka sesi tanya jawab dan diberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

4. PULAU LEMBEH

Pulau lembeh adalah sebuah pulau masuk wilayah administrasi kota Bitung di Provinsi
Sulawesi Utara, Indonesia. Pulau lembeh saat ini secara administratif terbagi dua kecamatan yaitu
kecamatan lembeh utara dan lembeh selatan. Pulau ini terkenal karena menjadi lokasi penyelam
wisatawan asing di Sulawesi Utara selain Bunaken. Pulau ini dipisahkan dari daratan utama pulau
Sulawesi oleh selat lembeh.

Pulau ini juga sangat menarik karena mengandung nilai sejarah Indonesia. Di pulau ini
terdapat monumen trikora dan pesawat DC-3 Dakota TNI-AU yang digunakan dalam operasi
trikora. Di bagian depan pulau ini terdapat patung tarsius (binatang khas Sulawesi).

Sejarah Monumen Trikora

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

Monumen trikora terletak di pulau lembeh, sekitar 15 menit saja naik kapal dari pelabuhan
Bitung. Ia berdiri kokoh dengan penuh kisah heroic tentang perjuangan bangsa kita merebut Irian
Barat dari penjajah Belanda. Latar belakang hadirnya trikora ini berawal dari saat kemerdekaan
bangsa kita dulu, Indonesia mengklaim seluruh wilayah Hindia-Belanda, termasuk wilayah barat
pulau Papua. Namun pemerintah Belanda menganggap wilayah tersebut menjadi salah satu
wilayah kekuasaan kerajaan Belanda. Puncaknya pemerintah Belanda memulai persiapan untuk
menjadikan Papua sebagai Negara Merdeka selambat-lambatnya pada tahun 1970-an. Jelas
pemerintah Indonesia menentang hal ini dan berusaha membebaskan Irian barat dari penjajahan
Belanda, melalui operasi trikora. Operasi trikora berlangsung mulai 19 Desember 1961 - 15
Agustus 1962 menggelar berbagai macam operasi penyeludupan, pertempuran hingga adu
strategi, unjuk kekuatan untuk penekanan psikologis pun dimainkan hingga Belanda yang bercokol
di Irian barat pun akhirnya hengkang. Dan melalui pepera (penentuan pendapat rakyat), rakyat
Papua menyetujui bergabung dengan Republic Indonesia pada tahun 1969.

Namun, ada satu hal yang sangat disayangkan. Di pinggiran laut pulau banyak sampah-
sampah yang dibuang sembarangan.

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

5. TAMAN MARGA SATWA TANDURUSA


Taman marga satwa ini tidak terlalu luas serta koleksi hewan di dalamnya tergolong tidak
banyak. Berlokasi persis di pingiran pantai selat lembeh sehinggah sering dimanfaatkan juga sebagai
tempat rekreasi pantai. Yang paling menarik dari taman marga satwa ini adalah adanya hewan khas

a). Belibis Kembang

Belibis kembang (Dendrocygna arcuata) adalah spesies burung dalam famili Anatidae. Burung
ini tersebar di Filipina, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Australia, dan
Britania Baru.

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo : Anseriformes

Famili : Anatidae

Subfamili : Dendrocygninae

Genus :Dendrocygna

Spesies : D. arcuate

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

b). Musang Luwak

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Mammalia

Ordo: Carnivora

Famili: Viverridae

Subfamili: Paradoxurinae

Genus : Paradoxurus F. Cuvier, 1821

Spesies: P. hermaphroditus

Nama binomial: Paradoxurus hermaphroditus

Musang luwak adalah hewan menyusu (mamalia) yang termasuk suku musang dan garangan
(Viverridae). Nama ilmiahnya adalah Paradoxurus hermaphroditus dan di Malaysia dikenal sebagai
musang pulut. Hewan ini juga dipanggil dengan berbagai sebutan lain seperti musang (nama umum,
Betawi), careuh bulan (Sunda), luak atau luwak (Jawa), serta common palm civet, common musang,
house musang atau toddy cat dalam bahasa Inggris.

Musang bertubuh sedang, dengan panjang total sekitar 90 cm (termasuk ekor, sekitar 40 cm
atau kurang). Abu-abu kecoklatan dengan ekor hitam-coklat mulus. Sisi atas tubuh abu-abu
kecoklatan, dengan variasi dari warna tengguli (coklat merah tua) sampai kehijauan. Jalur di
punggung lebih gelap, biasanya berupa tiga atau lima garis gelap yang tidak begitu jelas dan
terputus-putus, atau membentuk deretan bintik-bintik besar. Sisi samping dan bagian perut lebih
pucat. Terdapat beberapa bintik samar di sebelah tubuhnya. Wajah, kaki dan ekor coklat gelap
sampai hitam. Dahi dan sisi samping wajah hingga di bawah telinga berwarna keputih-putihan,
seperti beruban. Satu garis hitam samar-samar lewat di tengah dahi, dari arah hidung ke atas
kepala. Posisi kelamin musang betina dekat dengan anus dan memiliki tiga pasang puting susu,
sedangkan posisi kelamin musang jantan dekat dengan pusar.

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

c). Babi rusa

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Mammalia

Ordo: Artiodactyla

Famili: Suidae

Genus: Babyrousa

Perry, 1811

Species :

-Babyrousa babyrussa

-Babyrousa bolabatuensis

-Babyrousa celebensis

-Babyrousa togeanensis

Babirusa adalah marga hewan dari beberapa jenis babi liar yang hanya terdapat di
sekitar Sulawesi, Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru dan pulau-pulau Maluku lainnya.
Habitat babirusa banyak ditemukan di hutan hujan tropis. Hewan ini gemar melahap buah-
buahan dan tumbuhan, seperti mangga, jamur dan dedaunan. Mereka hanya berburu
makanan pada malam hari untuk menghindari beberapa binatang buas yang sering
menyerang.

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

d). Kura-kura

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Sauropsida

Ordo: Testudinata

Linnaeus, 1758

Kura-kura dan penyu adalah hewan bersisik berkaki empat yang termasuk
golongan reptil. Bangsa hewan yang disebut (ordo) Testudinata (atau Chelonians) ini khas
dan mudah dikenali dengan adanya ‘rumah’ atau batok (bony shell) yang keras dan kaku.

Batok kura-kura ini terdiri dari dua bagian. Bagian atas yang menutupi punggung
disebut karapas (carapace) dan bagian bawah (ventral, perut) disebut plastron. Kemudian
setiap bagiannya ini terdiri dari dua lapis. Lapis luar umumnya berupa sisik-sisik besar dan
keras, dan tersusun seperti genting; sementara lapis bagian dalam berupa lempeng-
lempeng tulang yang tersusun rapat seperti tempurung. Perkecualian terdapat pada
kelompok labi-labi (Trionychoidea) dan jenis penyu belimbing, yang lapis luarnya tiada
bersisik dan digantikan lapisan kulit di bagian luar tempurung tulangnya.

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

e). Ular Piton

Kingdom : Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Reptilia

Ordo: Squamata

Upaordo: Serpentes

Famili : Pythonidae

Genus : Malayopython

Spesies : M. reticulatus

Nama binomial

Malayopython reticulatus

Schneider , 1801

Sinonim

Boa reticulata SCHNEIDER 1801

Boa rhombeata SCHNEIDER 1801

Boa Phrygia SHAW 1802

Sanca adalah nama umum bagi sekelompok ular-ular pembelit dari suku Pythonidae.
Dikenal umumnya sebagai pythons dalam bahasa Inggris, kata ini sesungguhnya dipinjam
dari bahasa Gerika python (πυθων), yang mengacu pada ular yang sama. Sanca diketahui
menyebar luas di Afrika, Asia dan Australia; beberapa jenisnya diketahui sebagai ular yang
terpanjang di dunia. Meskipun umumnya publik mengenal jenis-jenis sanca sebagai ular
yang tak berbisa, sejatinya pada kadar tertentu masih terdapat kandungan bisa pada
liurnya.

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

f). Buaya Muara

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Reptilia

Ordo: Crocodylia

Famili: Crocodylidae

Genus: Crocodylus

Spesies: C. porosus

Nama binomial : Crocodylus porosus

Buaya muara atau buaya bekatak (Crocodylus porosus) adalah jenis buaya terbesar
di dunia. Dinamai demikian karena buaya ini hidup di sungai-sungai dan di dekat laut
(muara). Buaya ini juga dikenal dengan nama buaya air asin, buaya laut, dan nama-nama
lokal lainnya. Dalam bahasa Inggris, dikenal dengan nama Saltwater crocodile, Indo-
Australian crocodile, dan Man-eater crocodile. Nama umumnya, Man-eater = "pemakan
manusia", karena buaya ini terkenal pernah (dan sering) memangsa manusia yang
memasuki wilayahnya.

Panjang tubuh buaya ini (termasuk ekor) biasanya antara 2,5 sampai 3,3 meter,
namun hewan dewasa bisa mencapai 12 meter seperti yang pernah ditemukan di Sangatta,
Kalimantan Timur. Bobotnya bisa mencapai 200 kg. Moncong spesies ini cukup lebar dan
tidak punya sisik lebar pada tengkuknya. Buaya muara dikenal sebagai buaya yang jauh
lebih besar dari Buaya Nil (Crocodylus niloticus) dan Alligator Amerika (Alligator
mississipiensis). Penyebarannya pun juga "terluas" di dunia.

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

g). Iguana

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Sauropsida

Ordo: Squamata

Subordo: Iguania

Famili: Iguanidae

Genus: Iguana

Iguana ialah sejenis kadal yang hidup di daerah tropis di Amerika Tengah, Amerika
Selatan, dan Karibia. Pertama kali mereka disebutkan oleh seorang naturalis
berkebangsaan Austria Josephus Nicolaus Laurenti pada tahun 1768. Ada 2 spesies yang
berbeda dari jenis kadal ini: iguana hijau dan iguana Antilles Kecil. Kedua spesies kadal
tersebut memiliki lipatan kulit di bawah rahang, sekumpulan kulit yang mengeras yang
berderet di punggungnya hingga ekor, dan "mata ketiga" di kepalanya. Mata ini disebut
sebagai mata parietal, yang mirip seperti tonggak di atas kepalanya. Di belakang lehernya
ada sisik kecil yang menyerupai paku panjang, dan disebut tuberculate scale. Iguana juga
memiliki sisik besar bundar di pipinya yang disebut sebagai selubung subtimpani.

Iguana memiliki penglihatan yang baik dan bisa melihat bentuk, bayangan, warna, dan
gerakan pada jarak yang jauh. Iguana menggunakan matanya untuk mengarahkannya
mengarungi hutan lebat, untuk menemukan makanan. Mereka juga menggunakan
matanya untuk berkomunikasi dengan anggota spesies yang sama. Mereka merespon
rangsangan visual berupa warna seperti jingga, kuning, merah muda, dan biru yang
terdapat pada substansi makanan mereka. Telinga iguana disebut timpanum, yang
merupakan gendang telinga iguana dan terdapat di kanan atas selubung subtimpani dan
di belakang mata. Ini adalah bagian tubuh iguana yang amat tipis dan lembut, dan amat
penting untuk pendengarannya. Mereka sering kali sulit untuk diketahui keberadaannya
karena kemampuan mereka untuk menyatu dengan lingkungannya. Warna hijau alaminya
sangat membantu dalam menyembunyikan dirinya dari predator.

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

h). Monyet Hitam

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Mammalia

Ordo: Primata

Famili: Cercopithecidae

Genus: Macaca

Spesies: Macaca .nigra

Yaki atau Monyet wolai atau Monyet hitam sulawesi (Macaca nigra) adalah satwa
endemik Indonesia yang hanya terdapat Pulau Sulawesi bagian utara dan beberapa pulau
di sekitarnya. Yaki merupakan jenis monyet makaka terbesar yang ada di Pulau Sulawesi.
Cirinya yang khas dari yaki adalah warna seluruh tubuhnya yang hitam dan memiliki
rambut berbentuk jambul di atas kepalanya, serta memiliki pantat berwarna merah
mudainomial: Macaca nigra

Yaki memiliki ciri tubuh yang mudah dibedakan dengan spesies lainnya. Tingginya
sekitar 44-60 centimeter, dengan berat badan sekitar 7-15 kilogram, cukup besar jika
dibandingkan dengan monyet Sulawesi lainnya. Kulit Yaki berwarna hitam legam dengan
bulu hitam mengkilat yang menutupi seluruh tubuhnya, kecuali wajah, telapak tangan, dan
pantat. Moncongnya lebih menonjol jika dibandingkan dengan jenis lainnya.

Ciri khasnya adalah kepala hitam yang memiliki jambul hingga menyerupai gaya
rambut model punk. Yaki hanya memiliki ekor sepanjang 20 sentimeter, berbeda dengan
kera-kera jenis lain yang umumnya memiliki ekor relatif panjang. Sehingga, mereka sekilas
akan nampak tidak memiliki ekor. Selain itu, cirinya yang paling mencolok adalah
pantatnya yang berwarna merah muda. Bantalan tunggingnya berbentuk seperti ginjal,
dan berwarna kuning. Warna tubuh Yaki betina dan muda lebih pucat jika dibandingkan
dengan Yaki jantan dewasa.

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

i). Elang

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Accipitriformes

Famili: Accipitridae

Genus: Haliastur

Spesies: H. indus

Nama binomial: Haliastur indus

Elang bondol lebih mirip burung pemakan bangkai dibanding burung pemangsa,
namun burung ini memangsa buruan kecil seperti ikan, kepiting, kerang, katak, pengerat,
reptil, dan bahkan serangga. Elang bondol mencari makan di atas daratan maupun di atas
permukaan air, burung ini terbang melayang di ketinggian 20 - 50 meter di atas
permukaan.

Elang bondol menangkap mangsanya di atas permukaan air dengan cakarnya, burung
ini tidak menyelam ke dalam air. Elang bondol juga memakan bangkai dari sisa-sisa
makanan dan sampah sehingga burung ini cukup umum ditemukan di sekitar pelabuhan
dan pesisir tempat pengolahan ikan. Walaupun sering memakan bangkai, elang bondol
bukanlah pemangsa yang pasif. Burung ini mendirus burung-burung pantai di area pantai
berlumpur sambil terbang untuk mengidentifikasi kelamahan, dapat menyerang pemangsa
yang lebih besar seperti elang-laut dada-putih untuk mencuri makanan. Elang bondol
memakan tangkapannya saat terbang untuk menghindari pencurian.

Habitat terbaik untuk elang bondol adalah area tepi laut yang berlumpur seperti
hutan mangrove, muara sungai, dan pesisir pantai. Burung ini juga dapat ditemukan di
lahan basah seperti sawah dan rawa.

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

j). Cangkak Ular

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Suliformes

Famili: Anhingidae

Genus: Anhinga

Spesies: Anhinga melanogaster

Pecuk-ular asia (bahasa Latin = Anhinga melanogaster) adalah spesies burung dari
keluarga Anhingidae, dari genus Anhinga. Burung ini merupakan jenis burung pemakan
ikan yang memiliki habitat di pada genangan air luas, danau, sungai besar. tersebar sampai
ketinggian 1.400 m dpl.

Pecuk-ular asia memiliki tubuh berukuran besar (84 cm). Burung air seperti pecuk
dengan leher ramping dan sangat panjang. Kepala sempit kecil. Kepala dan leher coklat,
ada setrip dagu putih sepanjang leher. Bulu bagian lain kehitaman, bulu penutup putih
halus dengan pinggir hitam. Iris coklat, paruh coklat kekuningan, kaki keabu-abuan.
Mampu menyelam dalam jangka waktu lama. Mampu mengurangi daya apung, yang
tampak hanya kepala saja waktu berenang. Bulu menyerap air, mengepakkan sayap dan
berlari di atas air saat akan terbang. Bertengger lama untuk mengeringkan bulu.
Berkumpul dalam kelompok di atas pohon gundul. Bersarang dalam koloni bersama
burung air lain. Sarang berupa tumpukan ranting pada pohon tinggi dekat pantai. Telur
berwarna keputih-putihan, jumlah 2-4 butir. Berbiak bulan Desember-Maret, Maret-Juni.

Penyebaran :

India, Asia tenggara, Filipina, Sunda Besar.

Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

5. MUSEUM NASIONAL MANADO, SULAWESI UTARA

Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara merupakan media informasi tentang sejarah alam,
manusia dan budaya Sulawesi Utara. Museum ini terpilih sebagai salah satu museum yang
mendapatkan program ‘Revitalisasi Museum’ pada tahun 2011 dari pemerintah pusat. Museum
Sulawesi Utara dibangun untuk mendokumentasikan segala hal yang berkaitan dengan sejarah
alam, manusia dan kebudayaan di wilayah Provinsi Sulawesi Utara.

Museum ini pernah melakukan roadshow ke Bolaang Mongondow. Cakupan peragaan


museum ini cukup lengkap yakni 10 jenis koleksi diantaranya geologika, biologika, arkeologika,
historika, etnografika, filologika, seni rupa, dan teknologika. Museum Negeri Provinsi Sulawesi
Utara yang berstatus negeri ini diresmikan pada 9 Januari 1991 dan hingga kini telah
mengumpulkan sekitar 2.810 koleksi.

Dari total koleksi di atas, sekitar 500-an koleksi dipamerkan di gedung pameran tetap dan
dapat dinikmati setiap hari kerja. Koleksi tersebut diperoleh dari daerah-daerah kabupaten yang
ada di Sulawesi Utara, seperti Manado, Minahasa Selatan, Sangihe, Talaud, Sitaro, Bolaang
Mongondow dan lain sebagainya.

Lokasi museum yang berada di pusat kota Manado mempermudah akses bagi Anda untuk
mengunjunginya. Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara terletak di Jl. WR Supratman nomor 72.

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

Di halaman Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara ini diletakkan beberapa benda
budaya Minahasa kuno seperti Waruga, dan benda budaya masyarakat Minahasa lainnya.
Memiliki gedung tiga lantai yang dibangun dengan arsitektur rumah adat Minahasa dan
diresmikan pada 9 Januari 1991, Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara Manado ini merupakan
museum daerah dengan koleksi budaya cukup banyak. Setidaknya 500 koleksi yang dipajang
setiap harinya di Gedung Pameran Tetap, dari 2.800 lebih yang dimilikinya.

Benda-Benda serta Sejarah yang ada di Museum

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

Di atas menjelaskan bahwa manusia pada zaman purba hidup berkelompok di dalam gua,
mereka juga telah menggunakan kain untuk menutup bagian kemaluan.

Di museum ini juga terdapat replica ikan raja laut yaitu ikan sailaken yang merupakan ikan
purba yang hidup pada 360 juta tahun yang lalu. Awalnya, ikan ini telah dianggap punah pada 65
juta tahun yang lalu. Namun, ikan ini pernah ditemukan di perairan Manado Tua di teluk Manado,
Sulawesi Utara.

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

KOLEKSI-KOLEKSI LAIN DARI MUSEUM NASIONAL MANADO

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Study lapangan/industry dapat menambah wawasan dan pengetahuan siswa. Siswa yang
sebelumnya hanya bis melihat, membaca dan memahami pelajaran lewat buku atau
internet kini dapat melihat secara langsung objek pengamatan. Study lapangan/industry ini
juga membantu siswa untuk lebih membangun kebersamaan dengan teman-teman dan
guru-guru pendamping.

B. SARAN

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua belah pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan laporan ini. Dan kami berharap agar study lapangan/industry yang selalu di
laksanakan setiap tahun ini akan tetap berlangsung agar adik kelas juga bisa menambah
pengetahuan dan pengalaman seperti yang kami dapatkan.

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

DAFTAR PUSTAKA
SITUS WEB

Monumen trikora patung tarsius, tersedia online:

https://www.google.co.id/search?q=MONUMEN+TRIKORA+PATUNG+TARSIUS&safe=strict&tbm=I
SC

Klasifikasi belibis kembang, tersedia online:

https://id.wikipedia.org/wiki/Belibis_kembang

Klasifikasi musang luwak, tersedia online:

https://id.wikipedia.org/wiki/Musang_luwak

Klasifikasi babi rusa, tersedia online:

https://id.wikipedia.org/wiki/Babi_rusa

Klasifikasi kura-kura, tersedia online:

https://id.wikipedia.org/wiki/Kura-kura

Klasifikasi ular piton, tersedia online:

https://id.wikipedia.org/wiki/Ular_piton

Klasifikasi buaya muara, tersedia online:

https://id.wikipedia.org/wiki/Buaya_muara

Klasifikasi iguana, tersedia online:

https://id.wikipedia.org/wiki/Iguana

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

Klasifikasi monyet hitam, tersedia online:

https://id.wikipedia.org/wiki/Yaki

Klasifikasi elang sulawesi, tersedia online:

https://id.wikipedia.org/wiki/Elang_sulawesi

Klasifikasi cangkak ular, tersedia online:

https://id.wikipedia.org/wiki/Canggak_ular

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

BIODATA ANGOTA KELOMPOK

Nama : Sheren Crisel Tulalo


Kelas : XII Ipa 1
Alamat : Solimandungan
Ttl : Kotamobagu, 27 Juli 2001

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

Nama : Selvia Ayu Ningsi Ismail


Kelas : XII Ipa 1
Alamat : Mongondow
Ttl : Molibagu, 29 September 2001

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

Nama : Fathan Tubagus


Kelas : XII Ipa 1
Alamat : Matali
Ttl : Manado, 24 Juni 2002

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

Nama : Monita Mokodompit


Kelas : XII Ipa 1
Alamat : Muntoi
Ttl : Muntoi, 12 Februari 2001

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

Nama : Basyah Ali Rakhmaddin


Kelas : XII Ipa 1
Alamat : Sinindian
Ttl :

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

DOKUMENTASI

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

KELOMPOK 4
1 LAPORAN STUDY LAPANGAN BITUNG

KELOMPOK 4

Anda mungkin juga menyukai