Anda di halaman 1dari 76

MAPEL : Fisika

GURU PEMBIMBING :

Dra. Rasuna Ginoga

LAPORAN STUDY
INDUSTRI
SMADA
33

XII IPA 3
DISUSUN OLEH
1. ERICA T. LOLOMBULAN
2. FREYNE M. SIMBAYAN
3. PUTRA A. LAHU
4. FAJAR PANO
5. MICHELLE SIMBALA

SMA NEGERI 2 KOTAMOBAGU


HP
HP
2018-2019
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kita Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena Atas Berkat Dan
Rahmatnya Kami Dapat Menyelesaikan Laporan Studi Industri Ini Pada Waktu Dan Tanpa
Ada Kendala Apapun.

Laporan Study Industri Ini Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Penyelesaian Nilai Ketuntasan
Praktikum Mata Pelajaran Di SMA Negeri 2 Kotamobagu Semester 5-6. Tidak Lupa Pula
Kami Mengucapkan Terima Kasih Kepada Orang Tua, Guru Pembimbing, Serta Teman
Teman Yang Telah Memberi Masukan, Dorongan Serta Bantuan Secara Langsung Maupun
Tidak Langsung.

Laporan Ini Berisi Penjelasan Tentang Tempat-Tempat Yang Telah Dikunjungi, Sehingga
Memuat Banyak Informasi Yang Merupakan Pengetahuan Dan Bahan Pembelajaran Kita.

Kami Menyadari Bahwa Laporan Ini Masih Banyak Kekurangan, Untuk Itu Kami
Mengharapkan Kritik Dan Saran Dari Pihak Bapak/Ibu Guru Yang Sempat Membaca Hasil
Laporan Ini Sebagai Bahan Masukan Untuk Menyempurnakanya.

Kotamobagu, November 2018

1
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

Daftar Isi
Kata Pengantar...........................................................................................................................1
Daftar Isi.....................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................................3
B. Dasar Penelitian.............................................................................................................3
C. Tujuan Penelitian...........................................................................................................3
D. Metode Penulisan...........................................................................................................4
E. Tempat Dan Waktu Penelitian.......................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
A. Persiapan........................................................................................................................5
B. Tempat Dan Objek Wisata Yang Dikunjungi................................................................6
1.PLTA Tonsea Lama....................................................................................................6
2.Objek Cagar Budaya Taman Waruga Sawangan......................................................13
3.PT. Indofood Cbp Sukses Makmur Tbk....................................................................20
4.Pulau Lembeh............................................................................................................30
5. Monumen Trikora.....................................................................................................32
6.Pelelangan Ikan.........................................................................................................36
7.Taman Margasatwa Tandurusa Bitung......................................................................39
8.Meseum Nasional Sulawesi Utara.............................................................................60

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...................................................................................................................67
B. Kritik Dan Saran...........................................................................................................67
C. Daftar Pustaka..............................................................................................................68
D. Pertanyaan....................................................................................................................69
E. Profil Penyusun............................................................................................................70
F. Dokumentasi................................................................................................................73

2
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

BAB I
(PENDAHULUAN)

A. LATAR BELAKANG

Studi Industri Merupakan Pengumpulan Data Secara Langsung Ke Lapangan Dengan


Mengopservasi Terhadap Objek Yang Diteliti. Sesuai Dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) Bahwa Setiap Kelompok Diwajibkan Untuk Membuat Laporan Studi
Industri Untuk Menambah Wawasan Dan Ilmu Pengetahuan Yang Merupakan Program
Sekolah Yang Dilaksanakan Setiap Tahunya Pada Semester Ganjil.

Faktor-Faktor Yang Melatar Belakangi Penyusun Hasil Studi Industri Ini Adalah Sebagai
Sarana Untuk Menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), Maka Siswa Diharapkan Aktiv
Untuk Praktek Langsung Dilapangan, Sehingga Diharapkan Melalui Kegiatan Ini Siswa
Dapat Menyimpulkan Data Dan Membuat Laporan.

B. Dasar Penelitian

Berdasarkan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), Para siswa dituntut


untuk lebih berkompeten untuk membentuk dan mengadakan suatu program khususnya IPA
Terpadu yang berbentuk Study Industri. Hal ini dilaksanankan agar siswa-siswi dapat
menyelesaikan dengan baik teori yang telah diberikan guru-guru disekolah, dapat
memberikan praktik yang dilaksanankan disekolah dan dilapangan secara langsung. Dapat
pula mengenal dan mengetahui hal-hal yang baru ditemui, dapat menimbah ilmu dan
wawasan yang nantinya akan menjadi pengalaman yang bermanfaat untuk kita dimasa
mendatang.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Dilaksanakan Studi Industri Adalah:

1. Untuk Menambah Pengetahuan Dan Wawasan Siswa mengenai perusahaan-


perusahaan, produk-produk, sejarah serta satwa yang berada di Bitung & Minahasa.
2. Untuk Mengembangkan Potensi, Etika, Estetika, Dan Pratika
3. Dapat Memenuhi Tugas Yang Diberikan Guru Mata Pelajaran
4. Menperluas Cakrawala Pengetahuan
5. Sebagai Praktik kelas XII
6. Untuk Mengetahui proses kerja suatu instansi yang dikunjungi
7. Berinteraksi langsung dengan para nelayan untuk melihat langsung tempat pelelangan
ikan

3
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

D. Metode Penelitian
Metode Penelitian ini di laksanakan dengan cara melihat secara langsung ke tempat-
tempat yang di tentukan serta mengadakan penelitian dan wawancara dengan
narasumber. Adapun tahap-tahap penelitian yaitu:
 Perumusan Masalah
 Hipotesis
 Pengamatan
 Pengumpulan data
 Analisis data
 Penarikan kesimpulan
 Penyusunan hasil pengamatan

E. Waktu dan Tempat

a. Plta Tonsea Lama


Tanggal : 6 November 2018
Waktu : 14.05 – 16.25

b. Objek Cagar Budaya Taman Waruga


Tanggal : 6 November 2018
Waktu : 17.00 – 18.00

c. Pt . Indofood Sukses Makmur Tbk


Tanggal : 7 November 2018
Waktu : 09.00 – 14.00

d. Pulau Lembe (Monumen Trikora)


Tanggal : 7 November 2018
Waktu : 16.00 – 18.00

e. Tempat Pelelangan Ikan


Tanggal : 8 November 2018
Waktu : 05.00 – 07.00

f. Taman Margasatwa Tandurusa Bitung


Tanggal : 8 November 2018
Waktu : 09.30 – 11.00

g. Museum Nasional Manado Sulawesi Utara


Tanggal : 8 November 2018
Waktu : 13.00 – 14.35

4
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

BAB II
(PEMBAHASAN)
A. PERSIAPAN
Kegiatan Study Industri Ini Untuk Kelas XII Yang Diliputi Oleh IPA Terpadu,
IPS, Dan Bahasa, SMA Negeri 2 Kotamobagu. Dimulai Pada Hari Selasa, 6 November
2018 – Kamis, 6 November 2018 Di Tondano & Bitung

 Selasa, 6 November 2018


- 06.00 : Seluruh Siswa Berkumpul Di Halaman SMA Negeri 2 Kotamobagu Untuk
Bersiap-Siap Berangkat Ke Tempat Tujuan
- 08.00 : Rombongan Study Industri Mulai Berangkat Dari Kotamobagu Menuju
Tondano
- 13.10 : Rombongan Tiba Di Tondano Dan Mengunjungi Benteng Moraya Untuk
Makan Siang
- 14.30 : Rombongan Mengunjungi PLTA. Tonsea Lama
- 16.30 : Rombongan Menuju Ojek Cagar Budaya Taman Waruga
- 17.45 : Rombongan Menuju Hotel Nalendra Untuk Beristirahat
Dan Tiba Di Hotel Pukul 19.00

 Rabu, 7 November 2018


- 08.45 : Rombongan Menuju Ke PLO Untuk Sarapan Pagi
- 10.00 : Rombongan Menuju Ke Pt. Indofood Sukse Makmur Tbk
-14.30 : Rombongan Menuju Ke PLO Untuk Makan Siang
- 16.00 : Rombongan Menuju Ke Pulau Lembeh Dan Berkunjung Ke Monumen
Trikora
-18.00 : Rombongan Menuju Ke Hotel Untuk Beristirahat

 Kamis, 8 November 2018


-05.00 : Rombongan Menuju Ke Pelelangan Ikan
-08.00 : Rombongan Menuju Taman Margasatwa Tandu Rusa Bitung
-09.30 : Rombongan Menuju PLO Untuk Sarapan
-10.00 : Rombongan Menuju Meseum Nasional Sulawesi Utara
-14.00 : Rombongan Diajak Ke Manado Untuk Refreshing
-18.30 : Rombongan Kembali Ke Kotamobagu

5
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

B. TEMPAT DAN WISATA YANG DI KUNJUNGI

1.PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) TONSEA LAMA

 SEJARAH PLTA TONSEA LAMA

PLTA Tonsealama atau Pembangkit Listrik Tenaga Air Tonsealama, merupakan salah satu
pembangkit listrik bertenaga air, yang berada di Desa Tonsealama Kecamatan Tondano Utara
kabupaten Minahasa, Propinsi Sulawesi Utara. PLTA ini menggunakan air Sungai Tondano
sebagai sumber penggerak turbinnya, saluran masuk In-take dam PLTA ini berada di daerah
Tonsealama Tondano Utara.

PLTA Tonsealama Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Tonsealama merupakan PLTA
Tertua di Indonesia. Dibangun pada jaman penjajahan Belanda tahun 1912.

PLTA Tonsea Lama yang dibangun tahun 1912 dan dioperasikan sejak jaman penjajahan
Belanda pada tahun 1923 ini memiliki lingkungan yang asri. Selain sebagai salah satu

6
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

sumber produksi listrik bagi kebutuhan masyarakat pelanggan PLN, di PLTA ini juga bagi
setiap mereka yang berkunjung seakan diajak untuk menelusuri jejak peninggalan sejarah
Bangsa Belanda dan juga Bangsa Jepang. Mulai dari bendungan air, terowongan, turbin,
hingga generator yang telah berusia puluhan tahun. Bentuk bangunan asli pun masih
dipertahankan.

Meski telah lama berdiri serta melewati berbagai masa pemerintahan, PLTA berkapasitas 40
MW ini masih terus beroperasi dan menerangi ribuan rumah di Sulawesi Utara. PLTA ini
dioperasikan oleh PLN Sektor Pembangkitan Minahasa, PLN Wilayah Suluttenggo. PLTA
Tonsea Lama memiliki 3 unit generator, dimana PLTA ini mampu menyalurkan listrik ke
sistem interkoneksi Sulawesi Utara Gorontalo dan membantu ketersedian pasokan listrik di
kedua Provinsi tersebut

Pada 1958, PLTA ini pernah jadi arena pertempuran antara TNI dengan Perjuangan Rakyat
Semesta (Permesta). Permesta berupaya menduduki PLTA Tonsea Lama.

PLTA Tonsea Lama dioperasikan oleh PLN Sektor Pembangkitan Minahasa, PLN Wilayah
Suluttenggo.

PLTA Tonsea Lama memiliki 3 unit generator, dimana PLTA ini mampu menyalurkan listrik
ke sistem interkoneksi Sulawesi Utara Gorontalo dan membantu ketersedian pasokan listrik
di kedua Provinsi tersebut.

Mesin Unit 1

gambar 1.3タービン

Turbin merupakan peralatan yang tersusun dan terdiri dari beberapa peralatan suplai air
masuk turbin, diantaranya sudu (runner), pipa pesat (penstock), rumah turbin (spiral chasing),
katup utama (inlet valve), pipa lepas (draft tube), alat pengaman, poros, bantalan (bearing),
dan distributor listrik. Menurut momentum air turbin dibedakan menjadi dua kelompok yaitu

7
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

turbin reaksi dan turbin impuls. Turbin reaksi bekerja karena adanya tekanan air, sedangkan
turbin impuls bekerja karena kecepatan air yang menghantam suduh.

gambar 1.2タービン(上)

UNIT I

TURBIN:

Merek : Escher Wyss & Cie Zurich


Tipe/No seri : Francis Vertical/6007
Daya : 6000 PK /4440 Kw
Putaran : 500 Rpm
Debin air : 7,3 m3/detik
Tinggi Terjun : 96 m
Tahun operasi : 1950

GENERATOR :

Merek : USA General Electric & Co


Tipe/No seri : ATB-12/1423814
Daya : 5550 Kva
Putaran : 500 Rpm
Tegangan : 15Kv
Arus : 213 A
Tahun operasi : 1950

8
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

Penstock

ペンストック

Pipa pesat (penstock) ,berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan air ke cerobong turbin.
Salah satu ujung pipa pesat dipasang pada bak penenang minimal 10 cm diatas lantai dasar
bak penenang. Sedangkan ujung yang lain diarahkan pada cerobong turbin. Pada bagian pipa
pesat yang keluar dari bak penenang, dipasang pipa udara (Air Vent) setinggi 1 m diatas
permukaan air bak penenang. Pemasangan pipa udara ini dimaksudkan untuk mencegah
terjadinya tekanan rendah (Low Pressure) apabila bagian ujung pipa pesat tersumbat.
Tekanan rendah ini akan berakibat pecahnya pipa pesat. Fungsi lain pipa udara ini untuk
membantu mengeluarkan udara dari dalam pipa pesat pada saat start awal PLTMH mulai
dioperasikan. ½ inchDiameter pipa udara ±

gambar 1.4 中間のペンストック

9
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

GENERATOR/GOVERNOR

ジェネレータ

Generator, Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber
energi mekanis. Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator. Rotor terdiri
dari 18 buah besi yang dililit oleh kawat dan dipasang secara melingkar sehingga membentuk
9 pasang kutub utara dan selatan. Jika kutub ini dialiri arus eksitasi dari Automatic Voltage
Regulator (AVR), maka akan timbul magnet. Rotor terletak satu poros dengan turbin,
sehingga jika turbin berputar maka rotor juga ikut berputar. Magnet yang berputar
memproduksi tegangan di kawat setiap kali sebuah kutub melewati “coil” yang terletak di
stator. Lalu tegangan inilah yang kemudian menjadi listrik

MESIN UNIT 2

UNIT II
TURBIN:

10
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

Merek : Strok Holland


Tipe/No seri : Francis Vertical/PV 3625
Daya : 6750 PK /5000 Kw
Putaran : 600 Rpm
Debit Air : 6,45 L/detik
Tinggi terjun : 89,55 m
Tahun operasi : 1970

GENERATOR :

Merek : Brown Boveri & Co.


Tipe/No seri : MAV 190/10M34524
Daya : 6000 Kva
Putaran : 600 Rpm
Tegangan : 600 Kv
Arus : 550 A
Tahun operasi : 1970

MESIN UNIT 3

UNIT III
TURBIN:

Merek : Andrintz Escher Wyss


Tipe/No seri : Francis Vertical/1216
Daya : 5670kW
Putaran : 600 Rpm
Debit air : 6,77 m3/detik
Tinggi terjun : 93,25 m
Tahun operasi : 1981

11
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

GENERATOR:

Merek : Brown Broveri & Co.


Tipe/No seri : MAV 190/63/10/AW 588695
Daya : 6800 k V A
Putaran : 600 Rpm
Tegangan : 6,3 kV
Arus : 623 A
Tahun operasi : 1981

12
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

2.CAGAR BUDAYA WARUGA SAWANGAN

古代の墓絵

 PEMBUATAN WARUGA

Berdasarkan perintah dan ide dari Dotu Runtuwarouw karena wilayah desa Sawangan
bertambah menuju ke Utara, ditemukan lagi daerah yang dirasa cocok untuk pembuatan
Waruga, maka tempat ketiga yang dirasa cocok untuk pengambilan bahan tersebut yaitu di
wilayah Tataan. Bukit ‘batu’ (domato) atau bahasa ilmiahnya, Sarkofagus, di Tataan ada dua,
yang satu yang tinggi disebut orang sebagai bukit yang laki-laki, sedangkan yang agak
pendek disebut orang sebagai bukit perempuan. Sama seperti yang terjadi dalam pembuatan
waruga sebelumnya (Baca: Sejarah desa Sawangan) di Sosolongen- Saduan dan di Karepot,
pembuatan Waruga disinipun selalu menemui hambatan-hambatan dikarenakan peralatan
yang digunakan masih sangat sederhana. Dimasa kepemimpinan dotu Runtuwarouw, beliau
dibantu oleh dua dotu, yang pertama bernama dotu Rorimpandey yang bertugas sebagai
Tona’as (dukun) untuk mengobati orang-orang sakit, dan kedua, Dotu Ruruwawa yang
menguasai air tawar dan air laut. Dalam suatu perjalanan dotu Ruruwawa bersama beberapa
anak buahnya yang menyusuri sungai Tondano, saat tiba ditepi laut mereka melihat tujuh
perahu layar (Perahu layar milik bangsa Spanyol). Komunikasi diantara Rombongan dotu
Ruruwawa dan ABK dari perahu layar Spanyol terhambat karena hanya menggunakan bahasa
isyarat, sehingga terjadi salah pengertian antara mereka, sehingga ke tujuh perahu layar
tersebut tidak diizinkan untuk mendarat. Dan akhirnya, atas kesepakatan bersama, mereka
berdamai, dan dalam perkunjungan orang-orang Spanyol ke desa Sawangan tersebut mereka
sempat membantu penduduk setempat dengan meninggalkan beberapa peralatan seperti Pahat
dan Senoto yang terbuat dari besi baja kuat yang dipakai oleh penduduk setempat dalam
pembuatan Waruga yang sampai saat ini terlihat sebagai Waruga yang mempunyai ukiran

13
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

berupa lambang-lambang dan patung. Waruga adalah merupakan wadah kubur yang
digunakan oleh masyarakat Sawangan sebagai tempat penguburan mayat dari anggota
keluarga yang meninggal pada zaman dahulu kala.

Inilah beberapa buah kubur batu Waruga, diletakkan di atas tanah, dengan ornamen orang
pada cungkup waruga di latar depan, dan bentuk ornamen lainnya pada cungkup waruga di
latar belakang. Waruga polos tanpa ornamen adalah waruga yang berumur lebih tua. Sulit
dipercaya bahwa tutup waruga yang tampak begitu berat itu konon dibawa dari tempat
pembuatan dengan cara dijinjing atau di panggul di atas kepala.

Garis-garis yang dibuat di bagian samping cungkup Waruga menunjukkan jumlah orang yang
dikubur di dalam Waruga itu, yang lazimnya berasal dari satu keluarga. Beberapa pepohonan
tua yang tumbuh di dalam Taman Purbakala Waruga-Waruga Sawangan memperkuat suasana
purba kompleks yang sangat unik itu.

Ukiran pada Waruga menggambarkan status sosial atau pekerjaan penghuni waruga semasa
hidupnya, dan beberapa ukiran pada cungkup waruga di Taman Purbakala Waruga-Waruga
Sawangan ini menunjukkan dari mana si mati berasal. Ukiran berbentuk orang menunjukkan
bahwa si penghuni Waruga adalah seorang dotu, atau pemimpin. Ukiran sapi pada waruga di
bagian tengah belakang foto di atas menunjukkan bahwa si mati adalah seorang pemburu
semasa hidupnya.

Dari 144 Waruga di Taman Purbakala Waruga-Waruga Sawangan, kabarnya hanya 31


diantara yang bisa diidentifikasi. Waruga tertua yang disimpan di Taman Purbakala Waruga-
Waruga Sawangan konon bertahun 800 Masehi. Di seberang tempat parkir Taman Purbakala
Waruga-Waruga Sawangan terdapat sebuah museum kecil. Di museum ini disimpan benda-
benda perbekalan yang sebelumnya diletakkan oleh keluarga si mati ke dalam Waruga

Deretan Waruga di Taman Purbakala Waruga-Waruga Sawangan, yang seluruhnya berjumlah


144 buha dari sekitar 2000 waruga di seluruh Minahasa. Ornamen antik terlihat di sejumlah
waruga. Ada ukiran yang menunjukkan bahwa di dalam Waruga posisi jari-jemari tangan

14
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

perempuan dibuat mengepal, sedangkan jari-jemari tangan laki-laki dibuat dalam posisi
saling mengunci.

Di sana ada sebuah Waruga berukuran kecil yang digunakan untuk sebagai kubur batu anak-
anak. Ada pula Waruga yang isinya adalah jasad orang asing, yang kalau saya tidak salah
adalah orang Portugis. Ada juga kubur batu di Taman Purbakala Waruga-Waruga Sawangan
yang diisi oleh jasad orang Spanyol dan orang Jepang yang konon dibuat pada tahun 1600-an.
Ada torehan matahari terbit di samping ukiran orang pada Waruga orang Jepang itu.

Taman Purbakala Waruga-Waruga Sawangan merupakan sebuah tempat kubur batu


Minahasa kuno yang sangat sayang untuk dilewatkan jika anda sedang berkunjung ke
Manado, Sulawesi Utara. Pastikan bahwa anda ditemani petugas ketika berada di sana,
sehingga bisa mendapat penjelasan yang cukup. Di Taman Purbakala Waruga-Waruga
Sawangan, Anda juga bisa melihat sebuah waruga yang terbuka bagian sampingnya, sehingga
bisa melihat bagian dalamnya.

Menurut informasi waruga Sawangan ini semula tersebar di kebun maupun rumah-rumah
penduduk desa, namun kemudian dikumpulkan pada satu lokasi di tempat yang sekarang ini.
Walaupun begitu sampai tahun 1976 waruga di Situs Sawangan ini masih dalam keadaan
yang tidak teratur seperti sekarang ini dan tidak memiliki pagar keliling. Kemudian pada
tahun 1977 kompleks waruga ini mengalami pemugaran oleh Kantor Suaka Sejarah dan
Purbakala Ujung Pandang bersama dengan Bidang Muskala Kantor Wilayah Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Utara. Setelah pemugaran itu maka waruga di
Situs Sawangan ini menjadi teratur rapi dan memiliki jalan setapak di dalam kompleks
waruga serta diberi pagar keliling dari kawat berduri. Pada tahun 2006 dibuatkan pagar
tembok batako mengelilingi kompleks oleh Kantor Dinas Pariwisata Provinsi. Sebelum
memasuki kompleks waruga terlebih dahulu harus dilalui kompleks pekuburan umum.
Pekuburan umum ini sebenarnya juga merupakan pekuburan yang cukup tua, dibuktikan

15
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

dengan adanya kubur-kubur yang berasal dari tahun seribu delapan ratusan. Namun oleh
masyarakat desa ini pekuburan tersebut masih digunakan sampai sekarang. Yang menarik
pekuburan ini tidak hanya menjadi kuburan umat Kristiani, tetapi juga menjadi kuburan umat
lain selain Kristiani. Pada waktu pemugaran di dalam waruga banyak ditemukan benda-
benda sebagai isinya, yaitu berupa piring-piring keramik, manik, tulang-tulang manusia dan
benda-benda logam serta gelang-gelang perunggu. Luas lahan yang berisi konsentrasi waruga
berukuran 60 x 137 meter, dengan luas zona penyangga 10 x 137 meter. Jadi luas situs secara
keseluruhan adalah 274 x 70 meter termasuk lahan kosong di belakang kompleks waruga dan
jalan masuk ke kompleks waruga. Di luar zona inti dan zona penyangga ada lahan seluas 40 x
40 meter yang berisi rumah adat minahasa sebagai museum, aula, tempat parkir, 4 wc dan
taman. Situs ini berada di belakang perumahan dan lahan penduduk. Pada lahan penduduk
terdapat berbagai tanaman pohon dengan jenis tanaman yang berupa pohon mangga, durian,
manggis, langsat, cengkih dan lain-lain. Penduduk desa ini cukup padat, karena hampir
semua lahan di sekitar kompleks waruga ini masih ada yang kosong yang dapat dipakai untuk
zona penyangga dan pengembangan. Ditinjau dari jumlah yang cukup banyak dan bentuk-
bentuk maupun hiasan waruga yang indah, diperkirakan jumlah penduduk di lokasi ini pada
masa yang lalu juga memang cukup banyak dan juga memiliki ekonomi yang cukup baik.
Kemungkinan Desa Sawangan pada masa lalu merupakan desa yang cukup besar dan ramai,
dengan masyarakat yang berpenghasilan cukup tinggi. Kehidupan masyarakat cukup makmur
dengan lingkungan alam yang mendukung. Udara di daerah ini cukup sejuk dengan curah
hujan yang cukup tinggi, serta persediaan air sangat banyak. Tanahnya subur, sehingga
berbagai macam tanaman produktif dapat tumbuh di tempat ini. Waruga-waruga pada situs
ini terbuat dari bahan batuan tufa, sehingga cukup kuat dan tahan lama. Bahan untuk
membuat waruga sudah tersedia atau disediakan oleh alam, yang banyak terdapat di daerah
Minahasa Utara. Waruga di dalam situs itu berjumlah 144. Sedangkan, versi yang lain
menyebutkan bahwa “waruga” berasal dari dua kata, yaitu “waru” yang berarti “rumah” dan
“ruga” yang berarti “badan”. Jadi, waruga dapat diartikan sebagai “rumah tempat badan yang
akan kembali ke surga”. Konon, makam yang terbuat dari batu yang dipahat dan dibentuk
seperti rumah khas orang Minahasa ini adalah salah satu warisan tradisi zaman megalitikum
yang terus dipertahankan hingga kira-kira pertengahan abad ke-19. Hal ini dapat dibuktikan
dari pahatan angka tahun pada beberapa waruga seperti: 1769, 1839, 1850 dan lain
sebagainya. Waruga dahulu digunakan sebagai sarana pemakaman keluarga yang ditaruh di
pekarangan atau di kolong rumah. Namun, tidak semua orang Minahasa Utara memiliki
waruga. Hanya orang-orang yang mempunyai status sosial yang cukup tinggi saja yang
memilikinya. Itu pun jumlahnya tidak terlalu banyak. Menurut catatan, di seluruh daerah
Minahasa bagian utara, termasuk Kodya Manado, hanya terdapat sekitar 2.000 buah waruga
yang tersebar di beberapa tempat seperti: Sawangan 142 buah, Airmadidi Bawah 155 buah,
Kema 14 buah, Kaima 9 buah, Tanggari 14 buah, Woloan 19 buah, Tondano 40 buah dan lain
sebagainya. Pada awal abad ke-20, tradisi mengubur mayat dalam waruga ini berhenti karena
muncul wabah penyakit (kolera dan tifus) yang diduga bersumber dari mayat yang
membusuk dalam waruga. Di daerah Sawangan, atas instruksi Hukum Tua (kepala desa),
waruga-waruga yang tersebar diseluruh desa dikumpulkan dan diletakkan di pinggir desa. Hal
ini dilakukan agar warga desa tidak terjangkit wabah penyakit yang disebabkan oleh mayat
yang membusuk tadi. Waruga-waruga yang ada di daerah Minahasa ini mulai banyak
menarik perhatian orang luar, terutama para peneliti, sejak C.T. Bertling menulis artikel De
Minahasche Waruga en Hockernestattung yang dimuat dalam majalah Nederlansche Indis
Oud en Niew (NION), No. XVI, tahun 1931. Setelah itu, C.I.J. Sluijk juga menulis artikel
tentang waruga berjudul Tekeningen op Grafsten uit de Minahasa. Pada tahun 1976, Drs.
Hadi Moeljono yang waktu itu menjabat sebagai Kepala Suaka Peninggalan Sejarah dan
Purbakala Provinsi Sulawesi Selatan, mengadakan penelitian tentang waruga di Kabupaten

16
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

Minahasa. Dari hasi penelitiannya itu, pada tahun 1977 Suaka Peninggalan Sejarah dan
Purbakala Provinsi Sulawesi Selatan melakukan pemugaran terhadap kompleks waruga di
Sawangan dan Airmadidi. Hasilnya, pada tahun 1978 kompleks makam itu menjadi suatu
Taman Waruga. Oleh pemerintah taman waruga ini kemudian dijadikan sebagai benda cagar
budaya dan sekaligus juga sebagai obyek wisata budaya yang unik dan menarik. Kompleks
makam waruga Sawangan peresmiannya dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
saat itu, Dr. Daoed Joeseof pada tanggal 23 Oktober 1978. Kompleks Taman Waruga
Sawangan. Taman Waruga dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: tempat pemakaman,
museum, dan bangunan tambahan.


物館の遺物の写真

Tempat pemakaman yang berisi ratusan buah waruga berada di bagian belakang taman.
Waruga-waruga yang ada di tempat ini bahannya terbuat dari batu dengan lebar rata-rata 1
meter dan tinggi 1-2 meter, terdiri atas dua bagian yang berfungsi sebagai wadah dan tutup.
Bagian tutup waruga bentuknya menyerupai atap rumah yang menjulang tinggi. Di bagian
tutup ini banyak dipahatkan berbagai macam hiasan berupa: manusia dalam berbagai posisi,
binatang, benda alam, tumbuh-tumbuhan, matahari, tumpal, untaian permata, rumbai-rumbai,
ragam hias geometris dan lain-lain. Ada yang mengatakan bahwa hiasan-hiasan tersebut
merupakan gambaran situasi surgawi atau gambaran situasi saat orang yang ada di dalamnya
mati. Misalnya, ada yang meninggal waktu melahirkan, digambarkan dalam posisi
mengangkang. Namun, ada pula yang mengatakan bahwa hiasan-hiasan itu merupakan
gambaran profesi saat orang itu masih hidup. Misalnya, apabila di waruga tersebut ada
gambar binatang, maka orang yang dikubur di dalamnya, dahulunya adalah seorang pemburu.
Atau hiasan orang yang sedang bermusyawarah, maka dahulu orang yang dikuburkan di
waruga itu adalah seorang Dotu Tangkudu (hakim). Pada bagian depan kompleks kubur
Waruga terdapat sebuah museum yang bentuknya berupa rumah panggung khas Minahasa. Di
dalam museum itu terdapat beberapa lemari kaca yang menyimpan berbagai macam cincin,
gelang, kalung, keramik Cina dari Dinasti Ming dan Ching, tulang belulang manusia dan lain
sebagainya. Barang-barang tersebut adalah isi dari waruga yang telah dibongkar dan

17
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

dipindahkan ke dalam museum. Sebagai catatan, mayat yang akan diletakkan di dalam
waruga biasanya disertai dengan barang-barang perhiasan miliknya. Di sebelah museum, ada
sebuah bangunan pendukung yang berbentuk rumah “modern”. Bangunan ini pada bagian
depannya tidak berdinding dan di dalamnya terdapat sebuah kereta yang tampak seperti
kereta pengangkut jenazah. Di Situs Sawangan juga ada juru perliharanya yang bertugas
menjaga kebersihan dan keamanan waruga. Namun, karena banyaknya jumlah waruga di
situs ini maka seorang juru pelihara tampaknya tidak memadai untuk menjaga kebersihan dan
keamanan situs dan benda cagar budaya itu. Apabila tidak diperlihara dengan baik,
dikhawatirkan waruga-waruga itu terancam akan mengalami kerusakan oleh tangan-tangan
jahil dan pengaruh alam yang lebih parah lagi. Oleh sebab itu, waruga-waruga itu harus terus
dilestarikan dengan direhab secara berkala, dipelihara atau dibersihkan secara rutin, agar
tetap menjadi daya tarik bagi masyarakat wisatawan maupun pemerintah dan pihak-pihak
yang berkaitan. Selain itu, apabila benda ini dilestarikan sesuai dengan kaidah-kaidah
arkeologi, niscaya akan menjadikan objek benda cagar budaya ini menjad atraksi wisata yang
cukup menarik. Kondisi waruga saat ini sudah tertata dan dalam keadaan terkumpul atau
terkonsentrasi di dalam suatu kompleks. Yang perlu dilakukan terhadap kompleks waruga ini
adalah agar bentuk pagar dan jalan-jalan setapak di dalam kompleks, supaya dibuat lebih
alamiah dan sesuai dengan suasana megalitik yaitu dengan dilapisi batu-batu alam.

古代の墓絵

Mula-mula Suku Minahasa jika mengubur orang meninggal sebelum ditanam terlebih dulu
dibungkus dengan daun woka (sejenis janur). Lambat laun, terjadi perubahan dalam
kebiasaan menggunakan daun woka. Kebiasaan dibungkus daun ini berubah dengan
mengganti wadah rongga pohon kayu atau nibung kemudian orang meninggal dimasukkan ke
dalam rongga pohon lalu ditanam dalam tanah. Baru sekitar abad IX Suku Minahasa mulai
menggunakan waruga. Orang yang telah meninggal diletakkan pada posisi menghadap ke
utara dan didudukkan dengan tumit kaki menempel pada pantat dan kepala mencium lutut.
Tujuan dihadapkan ke bagian Utara yang menandakan bahwa nenek moyang Suku Minahasa
berasal dari bagian Utara. Sekitar tahun 1860 mulai ada larangan dari Pemerintah Belanda
menguburkan orang meninggal dalam waruga.

18
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

Kemudian pada tahun 1870, Suku Minahasa mulai membuat peti mati sebagai pengganti
waruga, karena waktu itu mulai berjangkit berbagai penyakit, di antaranya penyakit tipus dan
kolera. Dikhawatirkan, si meninggal menularkan bibit penyakit tipus dan kolera melalui celah
yang terdapat di antara badan waruga dan cungkup waruga. Bersamaan dengan itu pula,
agama Kristen mengharuskan mayat dikubur di dalam tanah mulai menyebar di Minahasa.
Waruga yang memiliki ukiran dan relief umumnya terdapat di Tonsea. Ukiran dan relief
tersebut menggambarkan berapa jasad yang tersimpan di waruga yang bersangkutan
sekaligus menggambarkan mata pencarian atau pekerjaan orang tersebut semasa hidup.

Di Minahasa bagian utara, pada awalnya waruga-waruga yang ada sekitar 370 buah tersebut,
tersebar pada hampir semua desa di Minahasa Utara yang akhirnya dikumpulkan ke beberapa
tempat seperti kelurahan Rap-Rap sekitar 15 buah, kelurahan Airmadidi bawah 211 buah dan
desa Sawangan 144 buah. Kini lokasi waruga-waruga di tempat-tempat tersebut menjadi
salah satu tujuan wisata sejarah di Sulawesi Utara.

Tempat ini pun telah dicalonkan untuk menjadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO
sejak tahun 1995.

PENINGGALAN-PENINGGALAN DI MESEUM WARUGA

19
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

3.PT.INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK

Jenis : Perusahaan Pabrik

Simbol saham : IDX: INDF

Industri/jasa : Makanan dan Minuman

Didirikan : 14 Agustus 1990

Pendiri : Sudono Salim

Kantor Pusat : Jakarta, Indonesia

Tokoh : Anthony Salim (direktur utama)

Penting : Manuel V. Pangilinan

Produk : Mie , es krim , makanan ringan , biskuit , tepung terigu, sirup, susu, minyakgoreng,
pasta

Induk : First Pasific dan Grup Salim

Divisi : Bogasari Produk Konsumen bermerek

Anak : Agribisnis

Perusahaan : pengemasan, perkapalan , dan distribusi

Situs Web : www.indofood.com

20
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

 Sosialisasi dari PT. Indofood


Sosialisasi dilaksanakan pada jam 10.00 - 12.30 WITA, disana kami mendapatkan informasi
tentang pembuatan mie instan. Yang dimulai dengan 3 tahap yaitu :
1. Tahap pendahuluan yaitu melakukan quality control yaitu dengan menyeleksi bahan-bahan
yang sesuai standar yang diinginkan oleh produsen.
2. Tahap kedua dalam proses produksi adalah pembuatan mie yang malalui 8 proses yaitu :
Mixing, penggilingan, Slicing (pengirisan), Pengukusan, Cutting (pemotongan) dan pelipatan
mie, Friying (penggorengan) mie, Cooling (pendinginan), wrapping dan packing.
3. Tahap terakhir setelah pengemasan yaitu tahap penyimpanan.
 Observasi
Kami turun langsung ke tempat penyimpanan bahan baku, proses pemuatan, pengolahan,
pemotongan, penggorengan, pengeringan, serta distribusi produk mie instan.
 Penyerahan Cendra Mata
Diberikan kepada semua peserta yang mengikuti studi lapangan berupa 5 bungkus Mie Instan
(Indomie).
 Penyelenggaraan Makanan
Proses penyelenggaraan makanan di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk adalah sistem
cafetaria, dimana perusahaan menyediakan tempat berupa kantin. Perusahaan memberikan
uang makan dan karyawan memilih jenis makanan sendiri sesuai dengan anggaran yang
diberikan.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Merupakan Salah Satu


Perusahaan Mie Instant Dan Makanan Olahan Terkemuka Di Indonesia Yang
Menjadi Salah Satu Cabang Perusahaan Yang Dimiliki Oleh Salim
Group
.
Pada Awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Adalah
Perusahaan Yang Bergerak Dibidang Pengolahan Makanan Dan Minuman
Yang Didirikan Pada Tahun 1971. Perusahaan Ini Mencanangkan Suatu
Komitmen Untuk Menghasilkan Produk Makanan Bermutu, Aman, Dan HalaL
Untuk Dikonsumsi. Aspek Kesegaran, Higienis, Kandungan Gizi, Rasa,
Praktis, Aman, Dan Halal Untuk Dikonsumsi Senantiasa Menjadi Prioritas
Perusahaan Ini Untuk Menjamin Mutu Produk Yang Selalu Prima. Akhir
Tahun 1980, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Mu
Lai Bergerak Di Pasar Internasional Dengan Mengekspor Mi Instan Ke Beberapa Negara
ASEAN, Timur Tengah, Hongkong, Taiwan, China, Belanda, Inggris,

21
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

Jerman, Australia, Dan Negara Di Afrika.

 Sejarah Berdirinya PT. Indofood Makmur

 1968 - PT Lima Satu Sankyu (selanjutnya berganti nama menjadi PT Supermi


Indonesia) didirikan, pertama kali memproduksi Supermi sebagai mi instan pertama
di Indonesia.
 1970 - PT Sanmaru Foods Manufacturing Co Ltd (PT Sanmaru) didirikan sebagai
salah satu anak perusahaan Jangkar Jati Group.
 1972 - PT Sanmaru mulai memproduksi Indomie.
 1982 - PT Sarimi Asli Jaya didirikan dan mulai memproduksi Sarimi.
 1983 - PT Sanmaru mulai memproduksi Chiki.
 1984 - PT Sarimi Asli Jaya diakuisisi oleh PT Sanmaru dan bersama dengan Salim
Group membentuk perusahaan dengan nama PT Indofood Interna Corporation.
 1986 - PT Supermi Indonesia diakuisisi oleh PT Indofood Interna Corporation melalui
anak perusahaannya PT Lambang Insan Makmur.
 1989 - PT Sanmaru mengakuisi PT Sari Pangan Nusantara, yang memproduksi
makanan bayi bermerek SUN.
 1990 - PT Sanmaru membentuk perusahaan patungan dengan PepsiCo, Inc yang
memiliki merek FritoLay yang pada tahun 1994 bernama PT Indofood Fritolay
Makmur dan mulai memproduksi makanan ringan seperti Chitato, Jetz, Cheetos dan
Lay's yang kemudian pada tahun 2000an disusul dengan Qtela.
 1990 - Indofood didirikan oleh Sudono Salim dengan nama PT Panganjaya
Intikusuma.
 1991 - PT Sanmaru meluncurkan mi instan dalam bentuk cup bermerek Pop Mie.
 1992 - PT Sanmaru melalui anak perusahaan Jangkar Jati Group diambil alih seluruh
sahamnya oleh Salim Group.
 1993 - PT Panganjaya Intikusuma dan PT Sanmaru membentuk perseroan dengan
nama PT Indomie Sukses Makmur Tbk.
 1994 - PT Panganjaya Intikusuma berganti nama menjadi PT Indofood Sukses
Makmur Tbk.
 1995 - Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari.
 1997 - Mengakuisisi 80% saham perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan,
agribisnis serta distribusi.
 2004 - Mengakuisisi 60% saham perusahaan kemasan karton.
 2005 - PT Indosentra Pelangi sebagai produsen bumbu, kecap dan sambal bermerek
Indofood membentuk perusahaan patungan dengan Nestlé bernama PT Nestlé
Indofood Citarasa Indonesia, mengakuisisi perusahaan perkebunan di Kalimantan
Barat.
 2006 - Mengakuisisi 55% saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte. Ltd.
 2007 - Mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura dan
menempatkan saham baru.
 2008 - Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte. Ltd. yang memiliki secara efektif
68,57% saham di PT Indolakto, sebuah perusahaan dairy terkemuka.
 2009 - Memulai proses restrukturisasi internal Grup CBP melalui pembentukan PT.
Indofood CBP Sukses Makmur dan pemekaran kegiatan usaha mi instan dan bumbu
yang diikuti dengan penggabungan usaha seluruh anak perusahaan di Grup Produk

22
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

Konsumen Bermerek (CBP), yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Perseroan, ke


dalam ICBP.
 2010 - Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui pengalihan
kepemilikan saham anak perusahaan di Grup CBP dengan jumlah kepemilikan kurang
dari 100% ke ICBP dan melakukan Penawaran Saham Perdana yang dilanjutkan
dengan pencatatan saham ICBP di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Oktober
2010. Peningkatan kepemilikan di Pacsari Pte. Ltd sebesar 10% menjadi pemilik
100%.
 2011 - Pada bulan Januari 2011, PT Indofood CBP Sukses Makmur, PT Gizindo
Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri Makmur dan PT
Ciptakemas Abadi digabung sepenuhnya dengan status perusahaan terbuka (Tbk.)
menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Salim Ivomas Pratama (SIMP),
anak perusahaan langsung dan tidak langsung Perseroan, melakukan IPO diikuti
dengan pencatatan saham di BEI pada 9 Juni 2011.
 2011 - Mencatatkan saham PT Salim Ivomas Pratama (“SIMP”), anak perusahaan
langsung dan tidak langsung Perseroan, di BEI.
 2012 - ICBP mendirikan dua perusahaan patungan dengan Asahi Group Holdings
Southeast Asia Pte. Ltd. (“Asahi”) untuk memasuki pasar minuman non-alkohol di
Indonesia.
 2012 - Sudono Salim, pendiri ICBP meninggal dunia di Singapura pada tanggal 10
Juni 2012. Tidak lama sesudah meninggalnya, salah satu produk mi instan dari
Indofood, Indomie, menyelenggarakan program ulang tahunnya yang ke-40 tahun,
pada bulan Agustus 2012 di Jakarta.
 2013 - Menyelesaikan akuisisi PT Pepsi-Cola Indobeverages, perusahaan yang
memproduksi minuman ringan bermerek Pepsi, 7 Up dan sebagainya. Akuisisi ini
dilakukan oleh PT Indofood Asahi Sukses Beverage dan PT Asahi Indofood Beverage
Makmur, yang masing-masing adalah 51% dan 49% dimiliki oleh ICBP.
 2014 - Indofood masuk ke bisnis minuman bernama Indofood Asahi dan mulai
mengimpor dua merek minuman dari Malaysia, yaitu Ichi Ocha dan Caféla Latte.
 2014 - ICBP, melalui anak perusahaan patungannya dengan Asahi, mengakuisisi aset
yang terkait dengan kegiatan usaha air minum dalam kemasan termasuk merek Club.
 2014 - PT Indolakto menyelesaikan proses akuisisi 100% saham PT Danone Dairy
Indonesia, serta pembelian merek dagang dan desain industri yang berhubungan
dengan produk Milkuat.
 2018 - Indofood, melalui produk Indomie, Pop Mie, Chitato dan Indomilk, menjadi
sponsor resmi Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang

Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta


Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah dengan Akta No.249 tanggal 15
November 1990 dan yang diubah kembali dengan Akta No.171 tanggal 20 Juni 1991,
semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat
persetujuan dari Menteri kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
No.C2-2915.HT.01.01Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftarkan di Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579, 580 dan 581 tanggal 5 Agustus 1991, dan
diumumkan dalam. Berita Negara Republik Indonesia No.12 tanggal 11 Februari 1992,
Tambahan No.611. Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma
menjadi PT Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para
Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994
yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta. PT Indofood CBP Sukses

23
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka
di Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Bandung didirikan pada bulan Mei 1992
dengan nama PT Karya Pangan Inti Sejati yang merupakan salah satu cabang dari PT
Sanmaru Food Manufcturing Company Ltd. yang berpusat di Jakarta dan mulai beroperasi
pada bulan Oktober 1992. Pada saat itu jumlah karyawan yang ada sebanyak 200 orang

Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang berada di lingkup
Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk. yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan mie instan. Divisi mie instan
merupakan divisi terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan,
Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak,Manado, Semarang, Surabaya,
Banjarmasin, Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa
pabrik yaitu Solo, Bali dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup
didistribusikan ke wilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk dapat diterima
oleh konsumen dalam keadaan segar serta membantu program pemerintah melalui
pemerataan tenaga kerja lokal.

 Tujuan Pendirian

Tujuan didirikannya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung adalah (1)
memperluas bidang usaha secara terus menerus melalui bidang usaha internal maupun
pengembangan usaha strategis; (2) mengurangi biaya transportasi; (3) selalu meningkatkan
kesejahteraan karyawan; (4) mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan persediaan
barang; dan (5) berperan serta dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.

Visi dan misi yang ditunjukan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah realistik,
spesifik, dan meyakinkan yang merupakan penggambaran citra, nilai, arah dan tujuan untuk
masa depan perusahaan.

 Visi

“Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan produk bermutu,
berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri makanan”.

 Misi

“Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia di bidang industri
makanan”.

 Perkembangan Perusahaan

Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta


Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990. berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa
Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari
1994 Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT
Indofood Sukses Makmur. Pada awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah
perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada

24
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

tahun 1971. PT. Indofood Sukses Makmur terus mengalami kemajuan. Hal ini dibuktikan
dengan adanya pesebaran distribusi produk yang dipasarkan. Saat ini, PT. memliki 36
pabrik, lebih dari 10 merek dengan 150 rasa dan tipe distributor yang melayani hampir
150.000 outlet.

PT. Indofood Sukses Makmur cabang Bandung merupakan salah satu bagian darinoodle
division, PT. Indofood Sukses Makmur memiliki areal kantor dan pabrik seluas 61.640 m².
Cabang Bandung daerah cakupan pemasaran di kabupaten dan kota Bandung, Cimahi,
Cikampek, Purwakarta, Subang, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, Cianjur,
Indramayu, dan Sumedang.

PT. Indofood Sukses Makmur TBK cabang Indofood Grup yang bergerak dibidang mie
instan merupakan pelopor dalam industri makanan olahan di Indonesia. Saat ini perusahaan
menjadi perusahaan pengolahan mie terdepan dan memegang market leader pada masing-
masing brand yang dimilikinya.

Produk yang Dihasilkan PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk

NO PRODUK JUMLAH VARIAN RASA


1 Indomie 8
2 Indomie Special 2
3 Indomie Vegan 2
4 Indomie Regional Flavor 11
5 Indomie Kriuk 3
6 Indomie Jumbo 2
7 Indomie SQN 6
8 Indomie Paket 4
9 Supermie Reguler 4
10 Supermie Sedaaap 3
11 Supermie Go Series 3
12 Sarimi 6
13 Sarimi Extra Besar 6
14 Sakura 6
15 Intermi 1
16 POP Mie 15
17 Mie Telor 2
18 Anak Mas 2
19 POP Bihun Spesial 4

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang
dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha
memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena
itu, perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan,
khususnya selera konsumen.

Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi mi instan terdiri dari 2
kelompok besar yaitu :

25
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

1. Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus; dan


2. Mie telor, yaitu mi yang dalam proses pembuatannya tidak digoreng melainkan
dikeringkan.

 SISTEM PRODUKSI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant
dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan
yang dimiliki oleh Salim Group. PT Indofood Sukses Makmur (PT ISM), Tbk merupakan
produsen mie instan di Indonesia yang memproduksi mie instan dengan 40 citarasa dan
beberapa merek. Banyaknya produk mie instan yang beredar di pasaran dan persaingan
tingkat produsen yang semakin tinggi, menyebabkan PT ISM, Tbk harus dapat bertahan
dengan baik dan meningkatkan daya saing. Salah satu cara meningkatkan daya saing adalah
perusahaan harus mengoptimalkan kinerja dari fungsi-fungsi yang ada di perusahaan.
Berdasarkan data PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (2004-2006), perkembangan
produksi mie instan di Indonesia memperlihatkan suatu peningkatan yang positif, walaupun
pada tahun 2006 sempat mengalami suatu penurunan produksi. Secara kuantitas, produksi
mie instan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dengan tren yang positif. Hal ini
menunjukkan suatu prospek yang cukup baik bagi industri mie instan ini pada masa yang
akan datang.PT. Indofood Sukses Makmur menjadikan mutu dan kepuasan pelanggan sebagai
basis bagi perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu keinginan dan
kebutuhan konsumen harus diperhatikan oleh produsen karena kebutuhan ini akan senantiasa
berubah. Perkembangan produk mie instan yang sudah dianggap sebagai makanan cepat saji
dan bahkan sebagai makanan pokok, menyebabkan tingkat persaingan pada industri mie
instan ini semakin tinggi.

 Proses Produksi di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan tahap, yaitu mixing (pencampuran),
pressing (pengepresan), slitting (pembentukan untaian), steaming (pengukusan), cutting and
folder (pemotongan dan pencetakan), frying (penggorengan), cooling (pendinginan) dan
packing (pengemasan). Proses yang terjadi pada setiap tahap adalah:

26
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

1. Mixing atau Pencampuran


Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material yang terdiri
dari material tepung dan air alkali (campuran antara air dan beberapa ingredient yang
ditentukan) sehingga diperoleh adonan yang merata atau homogen. Mutu adonan yang baik
adalah yang tidak lembek atau dengan kata lain memiliki kadar air sebesar 32% sampai
dengan 34%. Proses pencampuran ini berlangsung kurang lebih selama 15 menit dengan suhu
35oC.

2. Pressing atau Pengepresan


Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam mesin pengepres
adonan. Di dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa roll press. Adonan akan
mengalami peregangan pada aat dipress dan terjadi relaksasi pada saat keluar dari roll press.
Hal ini terjadi beberapa kali pada saat melalui roll press sehingga terbentuk lembaran yang
lembut, homogen, elastik, dan tidak terputus dengan ketebalan tertentu. Tebal lembaran yang
dihasilkan bergantung dengan jenis mesin yang digunakan. Rataan tebal lembaran yang
dihasilkan adalah 1,12 – 1,18 mm.

3. Slitting atau Pembentukan Untaian


Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan kemudian siap
dibentuk gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke dalam suatu laluan
berbentuk segi empat yang disebut waving net, sehingga terbentuk gelombang mie yang
merata dan terbagi dalam beberapa jalur.

4. Streaming atau Pengukusan


Proses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian mie yang keluar dari slitter secara
kontinu dengan menggunakan stream box atau mesin yang memiliki tekanan uap yang cukup
tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan akan berlangsung selama dua menit dengan
suhu pemanasan ± 65oC. Tujuannya adalah memasak mie mentah menjadi mie dengan sifat
fisik padat. Dalam proses streaming ini akan terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi
gluten, yang menyebabkan gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak,
elastis, dan terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses
penggorengan atau frying.

5. Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan


Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada ukuran
tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian mendistribusikannya ke
mangkok penggorengan. Mie dipotong dengan menggunakan alat berupa pisau yang berputar.

6. Frying atau Penggorengan


Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie didalam mangkok pengorengan,
kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas. Dalam hal ini minyak olein atau
minyak goreng pada suhu tertentu dalam waktu tertentu. Tujuan dari proses penggorengan
adalah untuk mengurangi kadar air dalam mie dan pemantapan pati tergelatinisasi. Kadar air
setelah penggorengan adalah 4% sehingga mie menjadi matang, kaku dan awet.

7. Cooling atau Pendinginan


Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah kipas untuk
menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan tersebut. Tujuan
proses pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang keluar dari proses
penggorengan hingga diperoleh suhu ± 30°C sebelum dikemas dengan etiket. Dengan

27
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

diperolehnya suhu mie yang rendah sebelum dikemas maka mie akan lebih awet untuk
disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan menghindari penguapan air yang
kemudian menempel pada permukaan bagian dalam etiket yang dapat menyebabkan
timbulnya jamur. Lamanya proses pendinginan adalah kurang lebih dua menit.

8.Packing atau Pengemasan


Proses yang terakhir dalam produksi mie adalah pengemasan atau packing. Pengemasan
mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu dan solid
ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinan-
kemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika
sampai kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke
dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkan
dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan.

 Nilai Gizi
Produk hasil olah Di Indofood adalah Mie Instan. Dengan Brand yaitu Indomie,
Supermie, Sarimi dan Sakura. Masing-masing Brand mempunyai karakteristik dan ciri khas
yang berbeda-beda. Pada Produk Indomie memiliki nilai gizi yang paling tertinggi dari semua
brand, misalnya dalam Indomie Mie instan terdapat mineral seperti Zat besi dan Vitamin.
Sehingga harga Indomie adalah Mie Instan dengan harga jual tinggi dan untuk sasaran
pemakaian biasanya pada kalangan masyarakat menengah keatas. Untuk Brand Supermie,
mempunyai kharakteristik seperti terdapat penambahan zat pelembut sehingga cita rasa
Supermi semakin Baik. Sarimi adalah produk ketiga dari Indofood yang memiliki spesifikasi
untuk masyarakat kalangan menengah kebawah sehingga harga sarimi cukup terjangkau dan
terakhir adalah Sakura, seperti sarimi mie Sakura juga didistribusikan untuk kalangan
menengah kebawah.

 Pemasaran Produk
Produk PT Indofood CBP Sukmes Makmur Noodle Division dibagi menjadi tiga produk
yaitu Indomie, Supermi, Sarimi dan Sakura. Keempat produk itu mempunyai segmentasi
yang berbeda-beda. Indomie misalnya yang merupakan produk unggulan dari Indofood
segmentasinya adalah kelas menengah hingga atas, diikuti oleh Supermi, Sarimi dan yang
terakhir Sakura.
Pemasaran produk-produk ini dilakukan menurut segmentasinya. Untuk produk Indomie,
Supermie dan Sarimi dipasarkan di seluruh daerah dengan berbagai macam lini masyarakat
yang dianggap masih mampu. Pemasarannya dilakukan di Supermarket-supermarket, Mini
Market dan Pasar-pasar tradisional, selain itu produk ini juga ada di warung-warung
kelontong dan toko-toko kecil. Sedangkan untuk produk Sakura biasanya di pasarkan di
warung-warung kecil dan berada di daerah yang masyarakatnya masih memikirkan harga
yang murah.

Selain penyetoran langsung ke Pasar, produk Indofood juga sering melakukan kegiatan
kemanusiaan yang diselingi dengan bazaar-bazaar produk Indofood yang sangat banyak
peminatnya. Selain itu koperasi di dalam pabrik juga menjual barang-barang produksi PT
Indofood. Untuk menarik konsumen terutamadi Supermarket kota besar, Indofood juga
memiliki SPG yang siap membantu pemasaran produk.

28
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu
dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinan-
kemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika
sampai kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke
dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkan
dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan.

 Kelebihan

Setiap tahunnya PT. Indofood Sukses Makmur Tbk harus mengendalikan biaya
promosi agar biaya promosi yang dikeluarkan untuk promosi produk tidak mengeluarkan
biaya yang terlalu banyak yang menjadi pemborosan perusahaan dan supaya tingkat
penjualan tidak menurun. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk melakukan pendistribusian yang
sesuai dengan target pasar, produk yang dihasilkanpun harus memenuhi dengan minat
konsumen.

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk terus mengadakan riset terhadap pasar untuk menyaingi
pesaing perusahaan lain. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk menambah unggulan-unggulan
terhadap produk yang akan dipasarkan, memperhatikan kualitas produk yang ingin
dipasarkan, melihat kebutuhan dari konsumen dan perusahaan melakukan gebrakan yang
menjadi daya tarik konsumen terhadap produk yang dipasarkan.

 Kekurangan

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk kurang meningkatkan kewaspadaan kepada produksi mie
lain yang gencar malakukan promosi yang sangat agresif. Seharusnya, PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk harus melakukan juga promosi yang agresif dan luar biasa, dan membuat harga
produknya dibawah dari produk yang lainnya, ditambah keunggulan-keunggulan lain.
Sehingga dapat meningkatkan hasil produksi dengan baik.

Dan juga PT. Indofood Sukses Makmur Tbk harus memiliki kemampuan untuk
mengidentifikasi mengenal kebutuhan dan keinginan konsumen yang heterogen, sehingga
dapat mengetahui dengan jelas kebutuhan dan keinginan konsumen. Itu semua dilakukan agar
melancarkan kegiatan produksi agar sesuai dengan target pasar yang diinginkan.

29
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

4.Pulau Lembeh

 Asal Usul Pulau Lembeh

Pulau Lembeh atau Dembet adalah suatu pulau yang terjadi dari batu-batu karang
dan terletak pada 01º25,’4 Lintang Utara dan 125º13,’5 Bujur Timur, dan pada zaman
purba atau zaman Neulitikum, kira- kira diatas sepuluh juta tahun lalu pulau Lembeh
menyatu dengan Malesung/ Minahasa. Tetapi oleh keadaan gempa bumi dan perkembangan
nya sejak zaman itu, maka bagian yang menanjung itu teretak pecah lalu terdorong
keluar, sehingga selahnya dimasuki air laut dan terjadilah selat.
Bagian tanah yang terdorong itu oleh penduduk Malesung di zaman purba, dinamkan
Punten Ni Rumajomprong, karena pertama-tama menempati tanah ini adalah
Rumojomprong. Pada waktu pulau tercipta, maka bumi malesung telah mempunyai
tumbuh-tumbuhan dan binatang. Itulah sebabnya seluruh flora dan faunnya adalah
samadengan yang ada di tanah Malesung. Bentuk pulau Lembeh panjangannya ±16 km dan
luasnya 4,465 ha. Pada zaman dahulu itu telah diduduki oleh suatu turunan dari suku
bangsa Malesung.Oleh karena itu kerapkali perompak-perompak Mangindano datang ke
sana, maka penghuni-penghuni pertama itu lari ke daratan tanah Malesung, yaitu tanah
Minahasa di kemudian hari. Dari merekalah di pusakai tentang nama dan teluk dan tanjung

30
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

pada masa ini. di pantai Barat terdapat banyak bagiannya yang merata kepermukaan laut,
sedang di pantai Timurnya terdapat dinding karang yang tinggi samp
ai delapan puluh kaki atau dua puluh lima meter lebih dari permukaan laut. ( Lengkong,
1981:1-2)2.2 Kecamatan Lembeh UtaraPada hakekatnya tugas pemerintah secara umum,
adalah memberikan pelayanan mengayomi serta menumbuh kembangkan prakarsa
danperanserta masyarakat dalam pembangunan, dengan demikian pemerintahan akan
mengarah kepada terciptanya pemerintahan yang bersih dan berwibawa, sesuai dengan Inpres
No.7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Kepmendagri No.29
tahun 2001. Program kegiatan setiap instansi harus dipertanggungjawabkan secara
transparan, sehingga dengan demikian diharapkan dapat lebih memperkokoh
kepercayaanmasyarakat terhadap pemerintah.Kecamatan Lembeh Utara merupakan
pemekaran dari Bitung Selatan yang dimekarkan pada tanggal 10 Oktober 2007, dan terletak
di Utara Pulau Lembeh dengan batas wilayah :
-Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Maluku
-Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Maluku
-Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Lembeh Selatan
-Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Lembeh
Kecamatan Lembeh Utara terdiri dari 10 Kelurahan, 27 Lingkungan, 61 RT dengan
Luas 2.676 ha dan jumlah penduduk sampai pada bulan Desember 2010 berjumlah 9.420
jiwa, 2.362 KK. Jumlah Rumah ibadah di Kecamatan Lembeh Utara sebanyak 44 buah
yang terdiri dari 41 buag gereja dan 3 buah mesjid, TK 12 Unit, SD 11 Unit, Smp
3 Unit dan SMA 3 Unit. 2.3.
Kecamatan Lembeh Selatan
Kecamatan Lembeh Selatan merupakan pemekaran dari Bitung Selatan, yang telah
diresmikan pada tanggal 10 Oktober 2007, berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun
2007, tentang perubahan Nama Kecamatan dan Kelurahan di Kota Bitung dengan batas
wilayah sebagai berikut :
-Sebelah Utara berbatasan dengan Lembeh Utara
-Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Maluku
-Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Maluku
-Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Lembeh
Kondisi Geografis Kecamatan Lembeh Selatan yang terletak pada daerah kepulauan,
sehngga masyarakatnya dominan berprofesi sebagai nelayan, petani, tukang, dan sebagaian
kecilnya PNS. Khusus masyarakat yang berpropesi sebagai nelayan alat tangkapnya masih
menggunakan alat tradisional yang sangat sederhana dan bahkan sebagian dari mereka
hanya menjadi buruh nelayan ( ABK Pajeko) dengan pendapatan pas-pasan.
Gerak pembangunan yang berjalan dari tahun-
ke tahun membawa perubahan yang signifikan
terhadap pengembangan potensi dan kualitas masyarakat . Perkembangan dunia pendidikan,
telah mampu menyentuh generasi masa depan Lembeh Selatan sehingga secara nyata
terdapat pertumbuhan tingkat pendidikan masyarakat. Serta dalam bidang kelautan
perikanan, bahkan pertanian perkebunan yang menjadi mata pencaharian masyarakat.

5. Monumen Trikora

31
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

Pemerintah melakukan banyak upaya dengan tujuan mengembalikan Irian Barat menjadi
bagian dari Indonesia. Dalam Trikora banyak persiapan yang dilakukan pemerintah, mulai
dari persiapan militer, melakukan diplomasi, kebijakan ekonomi, dan konfrontasi total. Dari
segi militer, persiapan Indonesia yaitu mencari bantuan senjata dari luar negeri menjelang
terjadinya konflik antara Indonesia dan Belanda. Dari segi diplomasi, persiapan Indonesia
yaitu mendekati berbagai negara seperti Australia, India, Pakistan, Selandia Baru, Thailand,
Jerman, Britania Raya, dan Perancis agar tidak memberi dukungan kepada Belanda jika
pecah perang antara Indonesia dan Belanda Dari segi ekonomi, pada tanggal 27 Desember
1958, presiden Soekarno mengeluarkan undang-undang nomor 86 tahun 1958 tentang
nasionalisasi semua perusahaan Belanda di Indonesia.

 Pengertian Trikora

Operasi Trikora (Tri Komando Rakyat) adalah konflik 2 tahun yang dilancarkan Indonesia
untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat.

32
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

Pada tanggal 19 Desember 1961, Soekarno mengumumkan pelaksanaan Trikora di Alun-alun


Utara Yogyakarta.

Soekarno juga membentuk Komando Mandala. Mayor Jenderal Soeharto diangkat sebagai
panglima.

Tugas komando ini adalah merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi


militer untuk menggabungkan Papua bagian barat dengan Indonesia.

 Isi Trikora

Trikora memuat 3 isi yaitu:

1. Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan Belanda.


2. Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat, tanah air Indonesia.
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan
kesatuan tanah air dan bangsa.

Selain persiapan yang disebutkan diatas, konflik bersenjata juga terjadi. Ada 3 operasi yaitu:

 Operasi-operasi Indonesia
 Pertempuran laut Aru
 Operasi penerjunan penerbangan Indonesia

Akhir dari konflik Irian Barat ini selesai setelah Persetujuan New York antara Indonesia dan
Belanda dilakukan.

Kemudian pada tahun 1969, diselenggarakan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) yang
diatur oleh Jenderal Sarwo Edhi Wibowo.

Pepera ini disaksikan oleh dua utusan PBB, namun mereka meninggalkan Papua setelah 200
suara (dari 1054) untuk integrasi.

Hasil PEPERA adalah Papua bergabung dengan Indonesia, namun keputusan ini dicurigai
oleh Organisasi Papua Merdeka dan berbagai pengamat independen lainnya.

 SEJARAH SINGKAT TRIKORA

1. Latar Belakang Trikora

Tindakan-tindakan ini timbul karena Belanda masih mengklaim wilayah Papua bagian barat
sebagai salah satu provinsinya. Padahal, disaat itu Indonesia telah memproklamasikan
kemerdekaannya dan mengklaim seluruh wilayah Hindia Belanda menjadi wilayah Indonesia,
nah didalamnya ada Papua bagian barat.

Maka terjadilah perebutan antara keduanya, yang kemudian dibicarakan dalam berbagai
pertemuan berbagai forum internasional.

33
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

Dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949, Indonesia dan Belanda tidak mencapai
kesepakatan, tetapi sepakat masalah ini akan dibicarakan kembali dalam satu tahun kedepan.

Tahun 1950, PBB mengeluarkan keputusan bahwa Papua Barat mempunyai hak merdeka
sesuai dengan isi Piagam PBB pasal 73e. Lalu Belanda mengundang Indonesia ke Mahkamah
Internasional untuk merampungkan masalah ini, tetapi Indonesia menolaknya.

Belanda akhirnya melakukan percepatan dalam program pendidikan untuk mempersiapkan


kemerdekaan Papua bagian barat, diantaranya yaitu akademi angkatan laut tahun 1956 dan
tentara Papua pada tahun 1957.

Indonesia juga tidak mau kalah, yaitu melakukan tindakan pembentukan Provinsi Irian Barat
pada tanggal 17 Agustus 1956 dengan Zainal Abidin Syah sebagai gubernur pertamanya.

2. Persiapan

Indonesia melakukan beragam persiapan sebelum melakukan Operasi Trikora, antara lain di
segi militer, diplomasi, ekonomi, landasan udara, dan konfrontasi total.

Di segi militer, Indonesia mulai mencari bantuan senjata dari luar negeri dekat terjadinya
konflik Indonesia dan Belanda.

Di segi landasan udara, persiapan dari AURI yaitu memperbaiki pangkalan-pangkalan udara
yang rusak karena perang, dimana pangkalan udara ini akan digunakan untuk operasi-operasi
infiltrasi atau pun menghadapi operasi terbuka di daratan Irian Barat.

Di segi diplomasi, Indonesia mencoba mendekati beragam negara seperti Australia, India,
Britania Raya, Jerman, Pakistan, Thailand, Selandia Baru, dan Perancis supaya tidak
memberi dukungannya kepada Belanda jika akhirnya terjadi perang antara Indonesia dan
Belanda.

Di segi ekonomi, di tanggal 27 Desember 1958, Presiden Soekarno mengeluarkan UU nomor


86 tahun 1958 mengenai nasionalisasi segala perusahaan Belanda yang ada di Indonesia.

3. Konflik

Sempat terjadi konflik bersenjata seperti yang telah disebutkan diatas, yaitu operasi-operasi di
Indonesia, pertempuran Laut Aru, dan operasi penerjunan penerbang Indonesia.

4. Akhir Konflik

a. Persetujuan New York

Amerika serikat khawatir pihak komunis mengambil keuntungan dengan adanya situasi ini,
untuk itulah Amerika Serikat mendesak Belanda untuk berunding kembali dengan Indonesia.

34
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

Pada tanggal 15 Agustus 1962 akhirnya disepakati persetujuan New York. Australia juga
mengubah pendiriannya yang awalnya mendukung kemerdekaan Papua, menjadi mendukung
Papua bergabung dengan Indonesia karena desakan Amerika Serikat.

b. Penentuan Pendapat Rakyat

Jend. Sarwo Edhi Wibowo mengatur penyelenggaraan Perpera tahun 1969. Disaksikan oleh 2
utusan PBB. Hasilnya yaitu Papua bergabung dengan Indonesia, tetapi dicurigai oleh
Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan berbagai pengamat independen.

Walau demikian, Amerika Serikat mendukung hasil tersebut, karena mereka tidak mau
Indonesia bergabung dengan pihak komunis Uni Soviet. Akhirnya Papua bagian barat
menjadi provinsi Indonesia ke-26 dengan nama Irian Jaya.

35
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

6. Pelelangan Ikan Bitung

Pelelangan ikan bitung terletak dikelurahan aertembaga, kecamatan bitung timur, kota bitung
provinsi Sulawesi utara. Yang dibangun tahun 2002. Tempat ini menjadi tempat masuknya
ikan tangkapan para nelayan yang kemudian diperjual-belikan langsung disana.
Berbagai jenis ikan diperjual belikan disana. Ikan-ikan yang masih fresh menjadi incaran para
pembeli karena kualitas yang diketahui masih baru dan langsung dari lajt. Menurut informasi
yang kami dapat semakin pagi, semakin murah jumlah ikan yang didapat.

 Sejarah Pelelangan Ikan


Pembanguna PPS bitung dicanangkan tanggal 18 juli 2001 oleh pemerinth langsung dari
presiden RI Abdurrahman Wahin ( gusdur). Letakan batu pelaksanaan pembangunan oleh
walikota bitung pada tanggal 16 September 2002. Dengan pembangunan fasilitas dermaga,
gedung kantor pelabuhan, tempat pelelangan ikan, jalan, kios pesisir dengan lahan seluas 4,6
ha. Uji coba operasional pelabuhan oleh menteri kelautan dan perikanan ProF. Dr Rochmin
Dahuri dilakukan pada tanggal 10 septermber 2004 dan tanggal 10 desember 2005.
Ditetapkan sebagai pelabuhan nusantara bitung.
Pelabuahan perikanan samudera bitung terletak diperairan laaut selat lembeh berhadapan
langsung dengan laut Sulawesi samudera pasifik disebelah utara pulau Sulawesi dan berada
dikota bitung yang disebut sebagai kota cakalang atau kota tiga dimensi karena kota bittung
merupakan pusat industry, pusat pelabuhan dan kota wisata.
Dari apa yang kami lihat di pelelangkan ikan, ada berbagai macam jenis ikan yang ada
dipelelangan iakn, antara lain adalah jenis-jenis ikan dibawah ini yang akan kami jabarkan
satu persatu.

36
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

1. Ikan cakalang

Ikan cakalang (katsuwonus pelamis) adalah ikan berukuran sedang dari familia skombride
9tuna). Satu-satunya spesies dari genus katsuwonus. Cakalang terbesar, panjang tubuhnya
bisa mencapai 1 m dengan bert hingga 18 kilogram. Ikan cakalang sendiri banyak yang
tertangkap dengan ukuran sekita 50cm. nama_nama lainya dari ikan ini adalah cakalang,
caking, kausa, kambbojo. Karamojo, turingan, dan ada pula yang menyebutnya tongkol.
Dalam bahasa inggris dikenal sebagai kipjack tuna. Harga ikan cakanalang ini dipelelangan
ikan sendiri adalah 23.000 rupiah per kilogram.

2. Cumi-cumi (suntung)

Cumi-cumi adalah kelompok hewan cephalopoda besar atau jenis moluska yang hidup di
laut. Nama itu ''Cephalopoda'' dalam bahasa Yunani berarti "kaki kepala", hal ini karena
kakinya yang terpisah menjadi sejumlah tangan yang melingkari kepala. Seperti
semua cephalopoda, cumi-cumi dipisahkan dengan memiliki kepala yang
berbeda. Akson besar cumi-cumi ini memiliki diameter 1 mm. Cumi-cumi banyak digunakan
sebagai makanan.

37
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

Cumi-cumi adalah salah satu hewan dalam golongan invertebrata (tidak bertulang belakang).
Di Sulawesi utara sendiri cumi-cumi biasa disebut suntung. Biasa diperjual belikan dan
menjadi salah satu makanan khas Sulawesi utara yang enak dan sedap yang tersedia dipasar-
pasar tradisional salah satunya ditempat pelelangan ikan ini,

3. Ikan Bobara

Ikan Bobara atau yang biasa dikenal secara internasional dengan nama Trevally Fish
banyak sekali hidup di wilayah perairan Propinsi Papua dan Papua Barat. Ikan ini
merupakan ikan jenis petarung sehingga cukup menantang bagi para penggiat hobi pancing
untuk memancingnya. Selain karena habitat hidupnya di laut yang berkarang, Bobara
menarik untuk dipancing karena hidup dalam kelompok dan bergerak lebih lincah
dibanding ikan lain. Tentu saja ini membuat upaya memancing Bobara pun harus lebih
keras daripada jenis ikan lainnya.
Seperti kebanyakan ikan laut yang dipancing, Bobara pun sangat nikmat untuk disantap.
Tekstur daging yang padat membuat ikan ini lebih cocok dimasak dengan cara dibakar.
Masyarakat Papua yang sangat dekat dengan makanan laut pun sudah tidak asing lagi
dengan Ikan Bobara bakar. Ikan ini menjadi salah satu primadona makanan laut khas
Papua.

38
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

7.Taman Margasatwa Tandu Rusa Bitung

 Pendirian Taman Margasatwa Tandu Rusa

Boy Gumolung adalah pendiri tempat ini atas tujuan bisnis sebelum akhirnya dikelola oleh
pemerintah. Pengunjungnya hingga kini meliputi wisatawan lokal maupun mancanegara,
masyarakat sekitar pun kerap berkunjung bersama keluarga mereka. Taman Wisata
Tandurusa memang tidak terlalu luas namun koleksinya mencakup hewan-hewan langka khas
Sulawesi seperti kera hitam, babirusa, tarsius, rangkong sulawesi, kuskus beruang, kakaktua
hitam, elang laut, dan beberapa jenis ular dan phyton raksasa.

Salah satu hewan khas dan langka yang menghuni Taman ini adalah tarsius. Tarsius adalah
satwa langka lucu yang aktif pada malam hari (nocturnal) dengan tinggi sekitar 15 cm, ekor
panjang, dengan mata bulat besar yang konon tidak mampu berkedip. Hewan yang bisa
berkembang biak dengan baik di Filipina dan Sulawesi Utara ini tampak lucu dan seram
dengan bola mata bulat besar yang dimilikinya.

Di Taman Margasatwa Tandurusa Manado ini Anda bisa menikmati tarsius dengan lebih
leluasa dari dekat, karena satwa lucu ini berada dalam kandang berukuran besar dengan
habitat yang menyerupai aslinya. Juga Anda diperbolehkan masuk ke dalam kandang untuk
memotretnya. Anda dapat bertemu tarsius pada siang hari namun bersabarlah karena hewan
ini hanya sesekali keluar untuk memanjat pohon. Taman Tandurusa berbeda dengan Taman
Nasional Tangkoko yang membiarkan tarsius hidup liar menyelami kehidupan nokturnalnya.
Anda pun hanya bisa bertemu pada malam hari. Obyek wisata ini sangat pas untuk Anda
kunjungi terutama yang memiliki anak kecil sebagai media lucu dan beragam. Selain
menikmati beraneka ragam hewan khas Anda akan di edukasi mengenal aneka satwa yang
unik, Sulawesi Utara, di Taman Tandurusa manjakan pula dengan banyaknya para pedagang
yang menjajakan barang dagangannya di sekitar taman.

39
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

Untuk berkunjung ke Taman Marga Satwa Tandurusa Anda diharuskan membayar tiket
masuk sekitar Rp 8.000. Akses jalan menuju ke wisata ini cukup mudah. Anda yang ingin
mengunjungi Taman ini dapat melewati Jalan Manado-Bitung. Hingga sampai di kota Bitung
melalui bagian selatan/tenggara kota Bitung yang artinya Anda sudah dekat dengan lokasi
wisata, tinggal sekitar 10 kilometer lagi. Anda sebaiknya mengikuti jalan utama dalam kota
saja dan mengikuti jalan menuju pelabuhan Bitung, sekitar 2 km sebelum lokasi wisata sudah
ada petunjuk jalan menuju pintu masuk Taman Margasatwa Tandurusa.

Binatang – Binatang yang ada di Taman Margasatwa Tandurusa Bitung:

 Kus-Kus

Klasifikasi Ilmiah Kus-Kus:

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Mamalia

Subkelas: Marsupialia

Ordo: Diprotodontia

Famili: Phalangeridae

40
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

Kuskus (pengucapan bahasa Inggris: [ˈkʌskʌs]) merupakan mammalia berkantung


(marsupial), nocturnal, memiliki ekor prehensile, masuk dalam famili Phalangeridae, yang
persebarannya terbatas di Indonesia bagian timur (Sulawesi, Maluku, dan Papua), Australia
dan Papua New Guinea. Total genus kuskus di dunia ada enam genus yakni Ailurops,
Phalanger, Spilocuscus, Strigocuscus, Wyulda, dan Trichosurus, empat genus terdapat di
Indonesia yakni Ailurops, Phalanger, Spilocuscus, dan Strigocuscus.

Kuskus diketahui berkisar dalam ukuran dari hanya 15 cm sampai lebih dari 60 cm, meskipun
kuskus berukuran rata-rata cenderung sekitar 45 cm (18 inci). Kuskus juga memiliki cakar
yang panjang dan tajam yang membantu kuskus saat bergerak di sekitar pepohonan.
Kuskusnya memiliki bulu yang tebal dan bermacam warna seperti coklat,hitam dan
putih.Selain itu kuskus mempunyai ekor yang panjang dan kuat (prehensile) yang berfungsi
sebagai alat untuk berpegangan saat berpindah dari satu dahan ke dahan lainnya. Ekor kuskus
juga menjadi senjata pertahanan dengan cara mengaitkan ekornya kuat-kuat pada batang atau
cabang pohon.

Kuskus menghabiskan hidupnya hampir secara khusus di pepohonan. Kuskus berada di


pepohonan pada siang hari, tertidur di dedaunan lebat dan terbangun di malam hari untuk
mulai bergerak melalui pepohonan untuk mencari makanan. Kuskus adalah hewan omnivora
tetapi makanan utama kuskus adalah serangga, daun dan buah sesekali kuskus memakan anak
burung dan reptil kecil.

 Reproduksi

Kuskus diperkirakan berkembang biak sepanjang tahun. Kuskus betina melahirkan antara 2
sampai 4 anak kuskus setelah masa kehamilan yang berlangsung hanya beberapa minggu.
Seperti semua marsupialia lainnya, kuskus betina memiliki kantong di perutnya dimana bayi
kuskus baru lahir merangkak masuk dan bertahan sampai mereka lebih besar dan bisa mulai
makan sendiri. Biasanya hanya satu dari bayi kuskus yang akan bertahan dan keluar dari
kantong setelah 6 atau 7 bulan.

Menurut CITES kuskus termasuk hewan langka kategori Appendix 2 ini adalah hewan langka
yang dilindungi di alamnya, tak boleh diambil dan dijual apabila keturunan hewan langka
langsung dari alam. Namun, apabila sudah ditangkarkan, keturunan generasi ketiga atau F2-
nya boleh dimanfaatkan. Kuskus di Indonesia sendiri termasuk dalam satwa yang di atur
dalam UU. No 7 Tahun 1999.

41
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

 Burung Hantu

Klasifikasi Imiah Burung Hantu:

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Classis : Aves

Subclassis : Neornithes

Superordo : Neognathae

Ordo : Strigiformes

Famili : Strigidae

Genus : Ketupa

Spesies : Ketupa ketupu

DESKRIPSI

1. Habitat

Burung hantu (Ketupa ketupu) merupakan hewan nokturnal, lebih menyukai daerah terbuka
di luar hutan, lahan perhutanan, pekarangan,sawah atau pinggiran sungai. Umumnya

42
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

membuat sarang di atas sarang dan di atas ranting pohon yang tinggi serta jauh dari
pemukiman penduduk.

2. Morfologi

Burung hantu (Ketupa ketupu) memiliki bulu yang lengkap dan paruh pendek. Sayapnya
panjang dan memiliki tipe jari terangkat dengan cakar runcing. Dilihat dari bentuk kakinya,
termasuk burung bertengger passerine. Spesies ini mempunyai ekor pendek.

3. Ciri Spesifik

Burung hantu (Ketupa ketupu) mempunyai mata berwarna kuning terang sangat besar untuk
ukuran burung dan mengarh ke depan. Burung hantu (Ketupa ketupu) mempunyai mata besar
dan menghadap ke depan, tak seperti umumnya jenis burung lain yang matanya menghadap
ke samping. Bersama paruh yang bengkok tajam seperti paruh elang dan susunan bulu di
kepala yang membentuk lingkaran wajah, tampilan “wajah” burung hantu ini demikian
mengesankan dan terkadang menyeramkan. Apalagi leher burung ini demikian lentur
sehingga wajahnya dapat berputar 180 derajat ke belakang. Ekor burung hantu (Ketupa
ketupu) umumnya pendek, tapi sayapnya besar dan lebar. Rentang sayapnya mencapai sekitar
tiga kali panjang tubuhnya.

4. Jenis Makanan

Burung hantu (Ketupa ketupu) termasuk burung karnivora. Burung hantu (Ketupa ketupu)
mencari makanan pada malam hari makanannya adalah serangga, kodok dan tikus.

5. Perkembangbiakan

Burung hantu (Ketupa ketupu) berkembangbiak dengan cara bertelur atau ovipar.

6. Perilaku

Dipadukan dengan perilakunya yang kerap mematung dan tidak banyak bergerak,
menjadikan burung ini tidak mudah kelihatan. Begitu pun ketika tidur di siang hari di bawah
lindungan daun-daun. Pada tengah malam hari, tidak henti-hentinya mengeluarkan pekikan
dari dalam liang dan mengeluarkan pekikan sambil terbang mengelilingi sarang. Selain itu,
harus harus mempertahankan wilayah serangan saingannya.

43
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

 Ayam Mutiara

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Galliformes

Famili: Numididae

44
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

 Monyet Hitam

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Mammalia

Ordo: Primata

Famili: Cercopithecidae

Genus: Macaca

Spesies: M.nigra

Yaki memiliki ciri tubuh yang mudah dibedakan dengan spesies lainnya. Tingginya sekitar
44-60 centimeter, dengan berat badan sekitar 7-15 kilogram, cukup besar jika dibandingkan
dengan monyet Sulawesi lainnya. Kulit Yaki berwarna hitam legam dengan bulu hitam
mengkilat yang menutupi seluruh tubuhnya, kecuali wajah, telapak tangan, dan pantat.
Moncongnya lebih menonjol jika dibandingkan dengan jenis lainnya.

Ciri khasnya adalah kepala hitam yang memiliki jambul hingga menyerupai gaya rambut
model punk. Yaki hanya memiliki ekor sepanjang 20 sentimeter, berbeda dengan kera-kera
jenis lain yang umumnya memiliki ekor relatif panjang.Sehingga, mereka sekilas akan
nampak tidak memiliki ekor. Selain itu, cirinya yang paling mencolok adalah pantatnya yang
berwarna merah muda.Bantalan tunggingnya berbentuk seperti ginjal, dan berwarna kuning.

45
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

 Elang bondol

Klasifikasi ilmiah burung Elang Bondol:


Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Order : Falconiformes (atau Accipitriformes , qv)
Keluarga : Accipitridae
Genus : Haliastur
Spesies : H. indus
nama latin: Haliastur indus (Pieter Boddaert,1783)

Suara :
Jeritan meringkik “iiuw-wir-r-r-r-r” saat terbang berpasangan. Memekik keras “piiiii-yah”
ketika mengejar pendatang yang memasuki daerah teretori.

Penyebaran global :
Daerah sekitar pantai di Asia Tenggara, Cina, dan Australia. Sedangkan di Indonesia dan
India, masih dapat ditemukan di daerah pedalaman.

Penyebaran lokal dan status :


Umum tersebar di seluruh Indonesia, jarang ditemui di Jawa dan Bali. Menghuni habitat
sekitar pantai dan kepulauan di daerah tropis. Juga masih dapat ditemukan di lahan basah dan
hutan dataran rendah sampai ketinggian 2000 m di pedalaman yang jauh dari pantai.

Kebiasaan :
Biasanya sendirian, tetapi di daerah yang makanannya melimpah dapat membentuk
kelompok sampai 35 individu. Ketika berada di sekitar sarang, sesekali memperlihatkan

46
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

perilaku terbang naik dengan cepat diselingi gerakan menggantung di udara, kemudian
menukik tajam dengan sayap terlipat dan dilakukan secara berulang-ulang. Terbang rendah di
atas permukaan air untuk berburu makanan, tetapi terkadang juga menunggu mangsa sambil
bertengger di pohon dekat perairan, dan sesekali terlihat berjalan di permukaan tanah mencari
semut dan rayap. Menyerang burung camar, dara laut, burung air besar, dan burung
pemangsa lain yang lebih kecil untuk mencuri makanan.

Makanan:
Sangat bervariasi. Di perairan diantaranya memakan kepiting, udang, dan ikan; juga
memakan sampah dan ikan sisa tangkapan nelayan. Di daratan memangsa burung, anak
ayam, serangga, dan mamalia kecil.

Perkembangbiakan:
Berbiak pada musim kemarau di daerah tropis, sekitar bulan Januari-Juli di Kalimantan, Mei-
Oktober di Jawa dan Sulawesi. Bentuk sarang tidak rapi, tersusun atas patahan batang,
rumput, daun, rumput laut, sisa makanan dan sampah. Sarang terletak di bangunan atau
percabangan pohon yang tersembunyi, 6-50 m dari permukaan tanah. Sedangkan di hutan
mangrove, sarang hanya setinggi 2-8 m. Jumlah telur biasanya 2 (1-4 butir), dierami selama
28-35 hari. Anakan mulai belajar terbang dan meninggalkan sarang umur 40-56 hari, menjadi
dewasa mandiri setelah 2 bulan kemudian.

 Tarsius

Nama lain

Tangkasi (Minahasa) (Supriatna et al. 2000)

Klasifikasi

Ordo : Primata
Infraordo : Tarsiiformes (Gregory 1915)
Famili : Tarsiidae (Gray 1825)

47
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

Genus : Tarsius (Storr 1780)


Spesies : Tarsius spectrum

Tangkasi (Tarsius spectrum) adalah primata dari genus Tarsius dan famili Tarsiidae yang
merupakan satu-satunya famili yang bertahan dari ordo Tarsiiformes. Meskipun grup ini
dahulu kala memiliki penyebaran yang luas, akan tetapi semua spesies yang hidup sekarang
jumlahnya terbatas dan ditemukan di sebagian pulau-pulau di Asia Tenggara.

Karakteristik

Tarsius bertubuh kecil dengan mata yang sangat besar, tiap bola matanya berdiameter sekitar
16 mm dan keseluruhan berukuran sebesar otaknya (Shumaker 2003). Kaki belakangnya juga
sangat panjang. Tulang tarsus di kakinya sangat panjang dan dari tulang tarsus inilah nama
tarsius berasal. Panjang kepala dan tubuhnya 10 sampai 15 cm, namun kaki belakangnya
hampir dua kali panjang badan dan kepala tersebut. Tarsius memiliki ekor yang ramping
sepanjang 20 hingga 25 cm, jari-jari memanjang, dengan jari ketiga kira-kira sama panjang
dengan lengan atas. Di ujung jari terdapat kuku namun pada jari kedua dan ketiga dari kaki
belakang berupa cakar yang dipakai untuk merawat tubuh. Rambut Tarsius umumnya
berwarna cokelat abu-abu, cokelat muda atau kuning-jingga muda (Niemitz 1985).

Tarsius secara umum merupakan hewan nokturnal (aktif pada malam hari) dan insektivora.
Kebuntingan berlangsung selama enam bulan, dan hanya satu ekor anak pada setiap
kelahiran.

Konservasi

Tangkasi merupakan hewan yang dilindungi berdasarkan Undang-Undang No.5/1990 dan


Peraturan Pemerintah No.7/1999, termasuk kategori rentan atau Vulnerable (IUCN) dan
tercantum dalam Appendix II (CITES). Keunikan yang dimilikinya menjadikan hewan ini
terus diburu untuk diperdagangkan secara ilegal sebagai hewan peliharaan (Wirdateti &
Dahrudin, 2006). Hal ini tentu saja menyebabkan penurunan populasi tangkasi di alam.
Selain itu, ancaman serius terhadap penurunan populasi tangkasi di alam adalah kegiatan
penebangan liar dan alih fungsi hutan yang menyebabkan semakin berkurangnya habitat
tangkasi di alam.

 Elang Sayap Coklat

Elang sayap-cokelat adalah


burung pemangsa yang mendiami kawasan di selatan Cina, Myanmar, Thailand, Kamboja,
Laos, Vietnam dan Indonesia.

48
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

Nama ilmiah: Butastur liventer

Tingkatan takson: Spesies

Klasifikasi lebih tinggi: Butastur

Status konservasi: Risiko Rendah (Menurun) Encyclopedia of Life

Famili: Accipitridae

Burung elang ini berukuran sekitar 40 cm. Sayap dan ekor berwarna coklat berangan, tubuh
bagian bawah berwarna pucat, kepala dan tengkuk abu-abu kecoklatan; tubuh bagian atas
coklat, berbercak, dan bercoret hitam. Dagu, tenggorokan, dan dada abu-abu; perut dan
tungging putih. Sayap panjang dan agak runcing. Ekor panjang, ramping, dan berpotongan
lurus. Iris kuning, paruh kuning dengan ujung hitam, sera dan kaki kuning.

Burung ini terdapat di Cina, Asia Tenggara, Sulawesi, dan Jawa. Penetap yang jarang di
Jawa, biasanya di hutan dataran rendah dengan ketinggian di bawah 800 m.

Menghuni hutan kering yang terbuka di pinggir sungai atau rawa. Biasanya berburu dari
tenggeran cabang pohon dekat perairan terbuka atau lahan pertanian terbuka. Berburu dari
tempat bertengger yang terbuka, terbang dalam jarak dekat untuk menangkap mangsa.
Soaring secara reguler. Memakan mamalia kecil, kadal, katak, kepiting, dan serangga. Mulai
mengerami telur Februari-April di Jawa, Juni-Juli di Sulawesi. Sarang berukuran besar dan
kokoh di pohon yang berukuran besar dan biasanya menonjol. Telur 2-3 butir.

 Bayan Merah

Nuri bayan atau Bayan adalah burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 43cm, dari
salah satu genus burung paruh-bengkok Eclectus. Burung ini sangat berbeda dengan burung
paruh-bengkok lainnya. Pada awalnya, ahli burung di Eropa mengira Nuri bayan jantan dan
betina adalah dua spesies yang berbeda.

49
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

Nama ilmiah: Eclectus roratus


Kelas: Aves
Genus: Eclectus; Wagler, 1832
Kingdom: Animalia
Massa: 440 g (Dewasa) Encyclopedia of Life
Tingkatan takson: Spesies

 Mambruk Viktoria

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Columbiformes

Famili: Columbidae

Genus: Goura

Spesies: G. victoria

50
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

Mambruk Victoria atau dalam nama ilmiahnya Goura victoria adalah sejenis burung yang
terdapat di dalam suku burung Columbidae. Mambruk Victoria adalah salah satu dari tiga
burung dara mahkota dan merupakan spesies terbesar di antara jenis-jenis burung merpati.

Burung Mambruk Victoria berukuran besar, dengan panjang mencapai 74 cm, dan memiliki
bulu berwarna biru keabu-abuan, jambul seperti kipas dengan ujung putih, dada merah marun
keunguan, paruh abu-abu, kaki merah kusam, dan garis tebal berwarna abu-abu di sayap dan
ujung ekornya. Di sekitar mata terdapat topeng hitam dengan iris mata berwarna merah.
Burung jantan dan betina serupa.

Populasi Mambruk Victoria tersebar di hutan dataran rendah, hutan sagu dan hutan rawa di
bagian utara pulau Irian, yang juga termasuk pulau Yapen, pulau Biak, dan pulau-pulau kecil
disekitarnya.

Burung Mambruk Victoria bersarang di atas dahan pohon. Sarangnya terbuat dari ranting-
ranting dan dedaunan. Burung betina biasanya menetaskan sebutir telur berwarna putih.

Mambruk Victoria adalah spesies terestrial. Burung ini mencari makan di atas permukaan
tanah. Pakan burung Mambruk Victoria terdiri dari aneka biji-bijian dan buah-buahan yang
jatuh di tanah. Spesies ini biasanya hidup berpasangan atau dalam kelompok.

Nama dari spesies ini memperingati seorang ratu Inggris, Victoria dari Britania Raya.

Mambruk Victoria diburu untuk diambil daging dan bulunya. Spesies ini sudah jarang
ditemui di daerah dekat populasi manusia. Mambruk Victoria dievaluasikan sebagai rentan di
dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix II

51
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

 Kelelawar

 Klasifikasi Ilmiah Kelelawar:

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Mammalia

Infrakelas: Eutheria

Superordo: Laurasiatheria

Chiroptera
Ordo: Blumenbach,
1779

ASAL LOKASI

Kelelawar tersebar di daerah tropis hingga ke seluruh dunia kecuali wilayah Artik dan
Antartika. Kelelawar ada mulai dari Amerika Selatan dan Amerika Utara baik itu di Meksiko,
Madagaskar, dan beberapa negara bagian lainnya, di Eropa , Australia, Afrika, Asia dan
beberapa daerah tropik dan sub tropik lainnya.

52
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

BENTUK FISIK

 Memiliki tubuh yang terbagi atas 3 bagian yaitu kepala, badan, dan sayap
 Merwarna hitam pekat dengan kulit tubuh licin dan semi elastis
 Kepalanya terdapat mata, mulut dan gigi yang kecil namun tajam
 Sepasang sayapnya membentuk ombak, dengan setiap tepi merupakan jari
 Kakinya kecil dengan kuku berjenis pencengkeram
 Sayapnya seperti selaput
 Tangannya menjadi kerangka bagi sayapnya

KATEGORI HEWAN PEMAKAN

Makanannya antara lain agas, ngengat, kumbang, jangkrik, kelopak bunga, nektar, serbuk
sari, katak kecil, kadal, burung, ikan, dan buah-buahan segar.

HABITAT

Habitat kelelawar ialah di daerah-daerah yang tertutup dan lembab. Kelelawar menyukai
tempat yang gelap dan sepi seperti gua-gua, lorong panjang, atau di bawah ranting pohon
yang rindang.

REPRODUKSI

Berkembang biak dengan cara melahirkan dan akan mengeluarkan bayinya setelah usia
kandungannya mencapai 1,5 – 6 bulan.

 Pergam Gunung / Ducula Badia

53
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

Klasifikasi illm
lmiah:
Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Columbiformes

Famili: Columbidae

Ducula
Genus:
Hodgson 1836

Ducula adalah genus dari burung pada famili Columbidae; merpati-merpati seperti ini amat
besar dan kita menyebutnya pergam. Banyak spesies pergam yang menunjukkan warna
terang kontras pada kepala, leher, dan perut dengan pinggang dan sayap berwarna lebih
gelap. Beberapa spesies mempunyai sayap dan ekor berwarna hitam dengan putih; yang lain
mempunyai corak merah muda-keunguan atau ungu kebiruan dengan hijau gelap, biru, atau
pinggang dan sayap kehitaman. Beberapa spesies mempunyai wajah yang patut diperhatikan
misalnya paruh yang tebal atau tanda disekitar mata. Pergam hidup di pohon dan memakan
buah-buahan; sehingga mereka hanya bertempat tinggal di habitat hutan yang tidak terganggu
seperti hutan hujan. Mereka adalah penerbang yang kuat.

Mountain Imperial Pigeon


Ducula badia (Raffles, 1822)
Gedua, Jawan, Kedanca (Sunda), Lampattu (Deli), Pergam (pontianak), Pergam bukit
(melayu), Pergam kalabu (Deli)

Deskripsi
Besar (45 cm). Kepala, leher, dada, dan perut abu-abu keunguan; dagu dan kerongkongan
putih. Mantel dan penutup sayap merah tua; punggung dan pinggul coklat tua keabu-abuan.
Ekor hitam kecoklatan dengan garis abu-abu lebar pada ujungnya dan pennutup bagian
bawah kuning tua.
Mirip dengan Pergam punggung-hitam dan Pergam hijau. Perbedaan dengan kedua jenis ini
terletak pada warna bulu di bagian dagu, punggung, pantat, dan ekor.

Suara
“klik” yang diikuti derukan menggema,”klik-bruum-bruum”
Belum tersedia rekaman suara yang diambil dari wilayah Indonesia

Persebaran dan ras


Global: India dan Asia Tenggara
Lokal: Kalimantan, Sumatera, dan Jawa bagian barat
Memiliki empat sub-spesies dengan daerah persebaran:

 cuprea (Jerdon, 1840) – Western Ghats (India Barat-daya) dari Goa dan Karnataka
sampai Kerala.

54
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

 insignis Hodgson, 1836 – Nepal barat, Sikkim dan Bhutan ke timur di Bukit Khasia
dan Sungai Brahmaputra.
 griseicapilla Walden, 1875 – Myanmar dan Thailand ke timur sampai China selatan
(Yunnan, Hainan), dan ke selatan di Laos, Vietnam and Kamboja.
 badia (Raffles, 1822) – Tenasserim selatan dan Kep. Mergui ke selatan malalui
Semenanjung Malaysia sampai Sumatra, Kalimantan dan Jawa Barat.

Tempat hidup dan Kebiasaan


Menghuni hutan pegunungan pada rentang ketinggian antara 400-2200 mdpl., meski
sering melakukan perjalanan harian menuju dataran rendah, bahkan sampai hutan
mangrove, untuk mencari makan. Saat di pantai sering teramati sedang mandi di air
hutan mangrove.

 Kakatua Biasa

Klasifikasi Ilmiah Kakatua Biasa:

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Psittaciformes

Superfamili: Cacatuoidea

Famili: Cacatuidae G.

55
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

Kakatua atau dalam nama ilmiahnya Cacatua alba adalah burung berukuran sedang, dengan
panjang sekitar 46cm, dari genus Cacatua. Burung ini hampir semua bulunya berwarna putih.
Di kepalanya terdapat jambul besar berwarna putih yang dapat ditegakkan. Bulu-bulu terbang
dan ekornya berwarna kuning. Burung betina serupa dengan burung jantan.

Endemik Indonesia, daerah sebaran kakatua putih adalah di kepulauan Maluku Utara. Jenis
ini hanya ditemukan di hutan primer dan sekunder pulau Halmahera, Ternate, Tidore, pulau
Kasiruta, Mandiole dan Bacan .

Hasil kajian Burung Indonesia pada tahun 2008/2009 menunjukkan populasi terbesar jenis ini
berada di bagian barat (semenanjung utara dan selatan) Pulau Halmahera. Meskipun
demikian, selama 10 tahun populasi tersebut jauh menurun dibandingkan hasil survey yang
dilakukan pada tahun 1999.

Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan dan penangkapan liar yang terus berlanjut untuk
perdagangan, serta termasuk dalam jenis burung dengan sebaran yang terbatas, kakatua putih
dievaluasikan sebagai Rentan di dalam IUCN Red List. Jenis ini didaftarkan dalam CITES
Appendix II.

Saat ini kakatua putih belum termasuk jenis satwa yang dilindungi, namun bukan berarti
bebas ditangkap begitu saja. Pada tahun 2001 hingga kini, tidak ada kuota tangkap untuk
kakatua putih. Artinya tidak boleh ada penangkapan kakatua putih di alam (Maluku Utara)
untuk tujuan komersil. Namun ternyata kuota tangkap nol ini tidak ada artinya karena pada
tahun 2002 rata-rata setiap tahunnya ada sekitar 500 ekor kakatua putih yang ditangkap dari
alam untuk diperdagangkan. Sementara itu pemantauan ProFauna Indonesia di sejumlah
pasar burung di Jawa pada tahun 2006, rata-rata dalam setahun ada sekitar 100 ekor kakatua
putih yang diperdagangkan. Di pasar burung, kakatua putih ditawarkan seharga rata-rata Rp
500.000 per ekor.

Penangkapan kakatua putih secara terus menerus di Maluku Utara menyebabkan burung ini
telah menghilang dari beberapa kawasan di Pulau Halmahera. Profauna melakukan banyak
wawancara informal dengan penduduk desa soal keberadaan kakatua putih di alam. Banyak
di antara mereka yang menyatakan bahwa faktor utama hilangnya kakatua putih dalam 12
tahun terakhir ini adalah faktor penangkapan di alam secara besar-besaran. Melihat laju
penangkapan dan perdagangan serta telah hilangnya kakatua putih di beberapa wilayah di
Halmahera, maka sudah saatnya burung ini ditetapkan sebagai jenis satwa yang dilindungi.
Apalagi burung ini juga termasuk satwa endemik Maluku Utara. Menurut Peraturan
Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 (pasal 5), suatu jenis satwa wajib ditetapkan dalam
golongan dilindungi apabila telah mempunyai kriteria;

1. Mempuyai populasi kecil


2. Adanya penurunan yang tajam pada jumlah individu di alam.
3. Daerah penyebaran yang terbatas (endemik).

Dengan demikian kakatua putih sebetulnya telah memenuhi kriteria untuk dimasukan dalam
daftar jenis satwa yang dilindungi.

56
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

 Ular Piton

 Klasifikasi ilmiah ular piton:


Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Reptilia
Ordo: Squamata
Upaordo: Serpentes
Famili: Pythonidae
Genus: Malayopython
Spesies: M. reticulatus
Nama binomial: Malayopython reticulatus
Schneider , 180
Ular ini adalah sejenis ular dari suku Pythonidae yang berukuran besar dan memiliki ukuran
tubuh terpanjang di antara ular lain. Ukuran terbesarnya dikatakan dapat melebihi 8.5 meter
dan merupakan ular terpanjang di dunia.[1] Lebih panjang dari anakonda (Eunectes), ular
terbesar dan terpanjang di Amerika Selatan. Nama-nama lainnya adalah ular sanca; ular
sawah; sawah-n-etem (Simeulue); ular petola (Ambon); dan dalam bahasa Inggris reticulated
python atau kerap disingkat retics. Sedangkan nama ilmiahnya yang sebelumnya adalah
Python reticulatus, kini diubah genusnya menjadi Malayopython reticulatus

57
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

 Iguana

KLASIFIKASI

Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Famili : Iguanidae
Genus : Iguana
Spesies : Iguana Iguana

Iguana ialah sejenis kadal yang hidup di daerah tropis di Amerika Tengah, Amerika Selatan,
dan Karibia. Pertama kali mereka disebutkan oleh seorang naturalis berkebangsaan Austria
Josephus Nicolaus Laurenti pada tahun 1768. Ada 2 spesies yang berbeda dari jenis kadal ini:
iguana hijau dan iguana Antilles Kecil.

KATEGORI HEWAN PEMAKAN

Iguana adalah hewan Herbivora karena hanya memakan tumbuhan, buah, sayuran dan biji-
bijian. Namun pada perkembangannya, saat di jadikan hewan peliharaan Iguana banyak di
beri serangga sebagai sumber proteinnya hingga akhirnya ia berkembang menjadi binatang
Omnivora (pemakan serangga).

HABITAT
Habitat Iguana adalah pepohonan di sepanjang aliran sungai, di wilayah ketinggian sampai
1000 mdpl, baik didaerah tropis maupun subtropics

58
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

 Kasuari

Klasifikasi Ilmiah Kasuari:

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Struthioniformes

Famili: Casuariidae

Casuarius
Genus:
Brisson, 1760

Casuarius adalah salah satu dari dua genus burung di dalam suku Casuariidae. Genus ini
terdiri dari tiga spesies kasuari yang berukuran sangat besar dan tidak dapat terbang.

Daerah sebaran ketiga spesies ini adalah di hutan tropis dan pegunungan di pulau Irian.
Kasuari Gelambir-ganda adalah satu-satunya spesies burung kasuari yang terdapat di
Australia.

Kasuari diperlengkapi tanduk di atas kepalanya, yang membantu burung ini sewaktu berjalan
di habitatnya di hutan yang lebat. Selain tanduk dikepalanya, kasuari mempunyai kaki yang
sangat kuat dan berkuku tajam. Burung kasuari betina biasanya berukuran lebih besar dan
berwarna lebih terang daripada jantan.

59
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

8. Museum Nasional Sulawesi Utara

 Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara merupakan media informasi tentang sejarah
alam, manusia dan budaya Sulawesi Utara. Museum ini terpilih sebagai salah satu
museum yang mendapatkan program ‘Revitalisasi Museum’ pada tahun 2011 dari
pemerintah pusat. Museum Sulawesi Utara dibangun untuk mengdokumentasikan
segala hal yang berkaitan dengan sejarah alam, manusia dan kebudayaan di wilayah
Provinsi Sulawesi Utara.

Maka tak heran, cakupan peragaan museum ini cukup lengkap yakni 10 jenis koleksi di
antaranya geologika, biologika, arkeologika, historika, etnografika, filologika, seni rupa, dan
teknologika. Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara yang berstatus negeri ini diresmikan
pada 9 Januari 1991 dan hingga kini telah mengumpulkan sekitar 2.810 koleksi.

Dari total koleksi di atas, sekitar 500-an koleksi dipamerkan di gedung pameran tetap dan
dapat dinikmati setiap hari kerja. Koleksi tersebut diperoleh dari daerah-daerah kabupaten
atau kotamadya yang ada di Sulawesi Utara, seperti Manado, Minahasa Selatan, Sangihe,
Talaud, Sitaro, Bolaang Mongondow dan lain sebagainya.

60
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

 Benda-Benda Yang Ada Didalam Meseum Sulawesi Utara

- Bendi

- Kolintang

61
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

- Alat Masak - Padai Besi

- Alat Tenun Tradisional Bolaangmongondow

62
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

 Sejarah –Sejarah yang terpampang di Museum

Pahlawan Nasional asal Sulut

1. Dr G S S J Ratulangi (5 November 1961) - SK 890 tahun 1961

2. Arie F Lasut (20 Mei 1969) - SK 012/TK/tahun 1961

3. Maria Walanda Maramis (20 Mei 1969) - SK 012/TK/tahun 1961

4. Piere Tendean (5 Oktober 1965) - SK no III/koti/Tahun 1965

5. Robert Wolter Monginsidi (6 November 1973) - SK no 88/TK/tahun 1973

6. Jahja Daniel Dharma (John Lie) (6 November 2009 - SK no 058/TK/tahun 2009

7. Lambertus Nicodemus Palar (6 November 2013) - SK no 68/TK/tahun 2013

8. Bernard Wilhelm Lapian (6 November 2015) - SK no 116/TK/tahun 2015

63
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

64
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

65
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

- Sero Gantung / Alat penangkap ikan

- Jam botol

-Old Bible

66
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dengan adanya pembuatan karya tulis ini kami dapat memperoleh manfaat yang akan
kami jadikan pelatihan diperguruan tinggi nantinya. Sehingga dalam pembuatan karya
tulis merupakan pelatihan bagi kami semua serta dalam pembuatan karya tulis ini
membuat kami terampil dan bertanggung jawab menyelesaikan tugas yang telah kami
terima. Dan dari beberapa objek yang telah kami kunjungi maka dapat kami
simpulkan bahwa objek-objek yang telah kami kunjungi maka dapat kami simpulkan
bahwa objek-objek itu mempunyai potensi dan manfaat. Masing-masing objek yang
kami kunjungi memiliki manfaat dan daya guna yang lebih luas.

B. KRITIK & SARAN

Dari kegiatan studi industri di kota bitung, diharapkan siswa/siswi dapat mengetahui
dan memahami tentang objek-objek yang telah dikunjungi. Buat teman-teman
maupun adik-adik kelas diharapkan dapat melakukan kunjungan studi industri dengan
baik pada waktu yang akan datang. Kami menyadari didalam makalah ini banyak
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran selalu kami
harapkan untuk kebaikan pembuatan laporan, agar laporan dapat berkembang serta
dapat digunakan dengan baik dalam ilmu pengetahuan.

67
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

C. DAFTAR PUSTAKA

 Tinjauan langsung ke lapangan yaitu :

1.PLTA Tonsea Lama

2.Taman purbakala waruga sawangan

3.PT.indofood sukses makmur tbk

4.pulau lembeh(monumen trikora

5.pelelangan ikan

6.taman margasatwa tandurusa bitung

7.museum nasional sulawesi utara

 Referensi dari buku


 Referensi dari internet yaitu:

http://rohmattullah.student.telkomuniversity.ac.id/prinsip-kerja-bagian-bagian-plta/

https://warugasawangansaduan.wordpress.com/2011/02/16/sejarah-waruga-sawangan/

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/552/jbptunikompp-gdl-ilonaannis-27561-1-unikom_i-i.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/

68
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

D. PERTANYAAN
1. Kenapa Mie Instan Sebelum Di Rebus Bertekstur Keras Tetapi Seletah Di Rebus
Teksturnya Menjadi Lembut?

= Mie Instan Sebelum Di Rebus Bertekstur Keras Karena Di Pasarkan Mie Instan
Terlebih Dahulu Di Goreng Dan Di Tiriskan. Mie Instan Bertekstur Lembut Karena
Sudah Di Rebus Dahulu Lewat Air Panas Atau Sudah Lewat Pematangan Kembali

2. Bagaimana Cara Pemasaran Mie Instan?

= Mie Instan Dipasarkan Dengan Dua Cara Yaitu Dengan Cara Lewat Darat & Laut. Jika
Melalui Lau Maka Kami Akan Mengirimkan Produk Kami Ke Negara-Negara Lain. Jika
Hanya Melalui Darat, Kami Memasarkannya Ke Kota-Kota Terdekat Dan Diantar Ke
Toko-Toko Terbesar.

3. Apakah Perbedaan Produk Indofood Dengan Produk Di Pasaran Lainnya?

= Perbedaannya Tentu Sangat Banyak, Dari Segi Penyulingan, Produk Kami Dilakukan
Sebanyak 5 Kali Di Ruang Kedap Udara, Memakai Bahan Berkualitas Dan Disimpan
Diruangan Dengan Suhu Normal.

4. Apakah Produk Mie Instan Mengandung Bahan Kimia?

= Produk Mie Instan Tidak Mengandung Bahan Kimia Sama Sekali

69
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

E. PROFIL PEYUSUN

Nama : Erica Tirsa Lolombulan


TTL : 22 Januari 2002
Alamat : Kotobangon

70
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

Nama : Freyne Miranda Simbayan


Alamat : Kopandakan 1
Ttl : Kopandakan 1, 22 oktober 2001

71
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

Nama : Putra Aditya Lahu


TTL : Kotamobagu. 21 Agustus 2001
Alamat : Sinindian

72
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

F. DOKUMENTASI

73
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

74
[LAPORAN STUDY INDUSTRI] 2018-2019

75

Anda mungkin juga menyukai