Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI


PT PLN RAYON LANGSA KOTA

JUDUL PENGERJAAN

PEMASANGAN FUSE LINK

Disusun Oleh :

Nama : zulfikar
NIS : 6831
Program Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)


NEGERI 2 LANGSA
TAHUN 2018
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI

DI
PT PLN RAYON LANGSA KOTA

JUDUL PENGERJAAN
PEMASANGAN FUSE LINK

TELAH DI PERIKSA DAN DISAHKAN OLEH


Guru pembimbing
Pembibing SMK Negeri 2 Langsa
DU/DI,

( Habiby pratam ) ( )
NIP. 8809037N NIP.

Mengetahui

Pimpinan/Direktur Kepala
DU/DI, SMK Negari 2 Langsa

( Aryo waskito ) ( Razali, S.PD,MT)


NIP.199304201988031003
NIP. 8711590Z
BIODATA

Nama : zulfikar
NIS : 6831
Tempat/Tanggal Lahir : Langsa, 09 Desember 2000
No Telp./ Hp : +6282360157197
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Golongan Darah : AB
Agama / Bangsa : Islam / Indonesia
Alamat : G.P Blangpase

Nama Orang Tua :


a. Ayah : M daud
b. Ibu : Sariyah

Pekerjaan :
a. Ayah : Wiraswasta
b. Ibu : Ibu Rumah Tangga

Alamat Orang Tua : G.P Blangpase

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan proses magang industri yang dilaksanakan terhitung mulai
tanggal 8 Februari 2018 sampai dengan 30 April 2018 di PT PLN RAYON
LANGSA. Penyusunan laporan ini merupakan salah satu persyaratan
akademis setiap siswa-siswi untuk memenuhi kurikulum dan menjadi
pengalaman berharga bagi penulis.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih atas


segala bantuan dan dukungannya yang telah diberikan selama proses
magang di industry ini kepada :
1. Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan
sehingga penulis dapat melakukan kerja praktek di PT PLN
RAYON LANGSA.
2. Orang Tua dan Keluarga yang selalu memberikan dukungan dan
Motivasi kepada Penulis.
3. Bapak Razali, S.Pd, MT, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2
Langsa.
4. Bapak Zulfiandi S.Pd . selaku Ketua Jurusan Teknik Instalasi
Tenaga Listrik.
5. Bapak Aryo selaku manager PT PLN (PERSERO) RAYON
LANGSA KOTA.
6. Bapak Hbiby Pratama selaku pembimbing PSG perusahaan di
lapangan.
7. Kepada Teman-Teman Organisasi SMK NEGERI 2 LANGSA
Angkatan Tahun 2017-2018 yang tak lupa senantiasa memberikan
motivasi dan semangat.

i
Penulis menyadari bahwa apa yang penulis lakukan dalam
penyusunan laporan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang berguna dalam
penyempurnaan penyelesaian laporan ini di masa yang akan datang.
Semoga apa yang penulis lakukan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Langsa, 30 april 2018

Zulfikar

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Halaman Pengesahan Sekolah dan DU/DI
Biodata Peserta Prakerin
Kata Pengantar .........................................................................................i
Daftar Isi .................................................................................................. ii

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1


A. Latar belakang Praktek Kerja Industri (Prakerin) ........................... 1
B. Tujuan Praktek Kerja Industri (Prakerin) ...................................... 1
C. Tujuan Pembuatan Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) .... 2
D. Batasan Masalah ......................................................................... 3

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI /INDUSTRI ........................ 4


A. Sejarah Singkat Perusahaan ........................................................ 4
1. Visi ........................................................................................... 5
2. Misi .......................................................................................... 5
3. Moto Perusahaan..................................................................... 5
B. Struktur Organisasi Perusahaan ................................................... 6

BAB III. JUDUL LAPORAN ..................................................................... 7


A. Proses Pengerjaan ...................................................................... 7
1. Alat........................................................................................... 7
2. Bahan .................................................................................... 10
3. Gambar Kerja ........................................................................ 10
4. Keselamatan Kerja................................................................. 11

BAB IV. PENUTUP ................................................................................ 15


A. Kesimpulan.................................................................................. 15
B. Saran ........................................................................................... 15
1. Untuk Sekolah ....................................................................... 15
2. Untuk DU/DI .......................................................................... 16

iii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
- Jurnal Kegiatan Prakerin
- Daftar Hadir (Absensi)
- Daftar Nilai dari DU/DI

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktek Kerja Industri (Prakerin)


Kegiatan praktek kerja merupakan kurikulum pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan yang mendukung kegiatan belajar mengajar siswa
melalui kegiatan praktek kerja secara langsung di dunia kerja sesuai
dengan program studi tertentu untuk mencapai keahlian kerja sebagai
bekal untuk bekerja secara profesional.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka diterapakan suatu sistem
pendidikan yang dikenal dengan istilah “Praktek Kerja Instansi
(PRAKERIN)”. Atau disebut juga dengan “Pendidikan Sistem Ganda
(PSG)”.
Sistem ini merupakan suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan
keahlian profesional yang memadukan secara sistematis program
pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian melalui
kegiatan bekerja secara langsung dan terarah untuk mencapai tingkat
keahlian profesional tertentu.
Keahlian profesional hanya dapat dikuasai melalui cara
mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi yang ada dalam
dunia kerja.Sehubungan dengan itu, maka siswa SMK pada jenjang
tertentu diwajibkan mengikuti kegiatan praktek kerja secara langsung. [1]

B. Tujuan Praktek Kerja Industri ( Prakerin)


Secara umum Praktek Kerja Industri bertujuan untuk memberi
gambaran kepada siswa/i pada saat bekerja, baik itu disuatu perusahaan
ataupun disuatu lembaga instansi.
Sedangkan secara khususnya antara lain :
1. Mengembangkan pengetahuan, sikap dan kemampuan serta
menambah wawasan siswa-siswi yang berkaitan dengan pelajaran
yang telah diterima di sekolah.

1
2. Melatih keterampilan yang dimiliki siswa/i sehingga dapat bekerja
dengan baik.
3. Melahirkan sikap bertanggung jawab, disiplin, sikap mental, etika
yang baik serta dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
4. Menambah kreatifitas siswa/i agar dapat mengembangkan bakat
yang terdapat dalam dirinya.
5. Memberikan motivasi sehingga siswa/i bersemangat dalam meraih
cita-cita mereka.
6. Melatih kerja dan pengamatan teknik-teknik yang diterapkan di
tempat Peraktek Kerja Industri (Prakerin) sesuai di bidang keahlian
yang dimiliki.[2]

C. Tujuan Pembuatan Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin)


1. Sebagai bukti tertulis telah melaksanakan Prakerin.
2. Untuk memenuhi tugas yang diberikan pembimbing produktif
3. Untuk melatih kemampuan siswa dalam menulis laporan secara
ilmiah.
4. Sebagai laporan dari hasil Praktek Kerja Industri ( Prakerin ) yang
telah dilaksanakan secara tertulis.
5. Sebagai pedoman untuk pembuatan karya tulis selanjutnya.
6. Agar siswa dapat menuangkan pikiran ke dalam tulisan yang dapat
diuji keilmiahannya.
7. Agar siswa mampu mencari alternatif pencerahan masalah
kejuruan sesuai dengan program studi yang dipilih dari pelaporan.
8. Mengumpulkan data, guna kepentingan sekolah dan khususnya
penulis sendiri dan juga untuk menunjang peningkatan
pengetahuan siswa tingkat selanjutnya.[3]

2
D. Batasan Masalah
Batasan masalah selama saya melakukan prakerin di PT PLN
RAYON LANGSA pada AREA LANGSA, materi yang di berikan
pembimbing cukup banyak, namun semua materi tidak dapat
sepenuhnya karena ada kebatasan waktu dan pengetahuan, oleh
sebab itu dalam laporan pelaksanaan prakerin ini saya hanya
membahas FUSELINK.

3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN /INSTANSI / INDUSTRI

A. Sejarah singkat perusahaan


Sejarah Ketenaga listrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-
19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga
listrik untuk keperluan sendiri. Perusahaan tenaga listrik tersebut
berkembang menjadi perusahaan untuk kepentingan umum, diawali
dengan perusahaan swasta Belanda yaitu NV. NIGM yang memperluas
usahanya dari hanya di bidang gas ke bidang tenaga listrik. Selama
Perang Dunia II berlangsung, perusahaan-perusahaan listrik tersebut
dikuasai oleh Jepang dan setelah kemerdekaan Indonesia pada tanggal
17 Agustus 1945, perusahaan-perusahaan listrik tersebut direbut oleh
pemuda-pemuda Indonesia pada bulan September 1945 dan diserahkan
kepada Pemerintah Republik Indonesia.
Sejalan dengan meningkatnya perjuangan bangsa Indonesia untuk
membebaskan Irian Jaya dari cengkraman penjajah Belanda, maka
dikeluarkan Undang-Undang No.86 tahun 1958 tertanggal 27 Desember
1958 tentang nasionalisasi perusahaan Belanda dan peraturan
pemerintah No. 18 tahun 1958 tentang nasionalisasi Perusahan Gas dan
Listrik Milik Negara. Dengan Undang-Undang tersebut, maka seluruh
perusahan listrik milik Belanda berada di tangan Indonesia. Sejarah
ketenagalistrikan di Indonesia mengalami pasang surut sejalan dengan
pasang surut perjuangan bangsa Indonesia. Tanggal 27 Oktober 1945
kemudian di kenal dengan Hari Listrik dan Gas, hari tersebut telah
diperingati untuk pertama kalinya pada tanggal 27 Oktober 1946 di
gedung Badan Pekerja Komite Nasional Pusat (BPKNIP) Yogyakarta.
erangkat untuk pertama kalinya. Penetapan secara resmi pada tanggal 27
Oktober 1945 sebagai Hari Listrik dan Gas berdasarkan Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No. 20 tahun 1960, namun
kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga
Listrik yang terjatuh pada tanggal 3 Desember.

4
Mengingat pentingya semangat dan nilai-nilai Hari Listrik, maka
berdasarkan keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.
1134K/43.PE/1992 tanggal 31 Agutus 1992, ditetapkanlah tanggal 27
Oktober sebagai Hari Listrik Nasional.

1. Visi
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh
kembang, Unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.

2. Misi
 Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,
berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan
pemegang saham.
 Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat.
 Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi.
 Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

3. Moto Perusahaan
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik.

5
B. Struktur organisasi.

6
BAB III
JUDUL LAPORAN

A. PROSES PENGERJAAN FUSELINK


1. Pertama lepas CO menggunakan stick dalam proses ini kita
mesti hati-hati karna stick terkena pada jaringan atau sangkut
pada jamper.
2. setelah CO di lepas dan diturunkan kita langsung membuka
tutup CO yang didalamnya berisi fuse link.
3. Kemudian membuka tutp atas setelah itu buka juga di bagian
bawah yang menahan fuse link dengan menggunakan tang,
4. setelah itu ganti fuse link sesuai perintah pembimbing,
5. setelah di ganti, kancing sekuat mungkin bagian bawah yang
menahan fuse link dansetelah itu tutup.

1. Alat
1.1 Ragum

Gambar 1.1: Ragum

Digunakan untuk menjepit benda kerja, seperti saat mengikir,


memahat, memotong dan sebagainya.

7
1.2 Obeng

Gambar 1.2: Obeng

Berfungsi sebagai alat pemutar sekrup yang digunakan sebagai


pengencang maupun pengendur berbagai komponen.
Jenis obeng yang banyak digunakan terbagi menjadi tiga jenis ,
yaitu:
1. Obeng kembang bermata sekrup silang;
2. Obeng pipih atau plat bermata sekrup pipih;
3. Obeng sok dengan ujung sekrup bulat dan persegi.

1.3 Tang Pemotong (cutting pliers)

Gambar 1.3: Tang Pemotong

Memiliki rahang tajam, Fungsinyaa untuk memotong kawat, kabel


plastik, dan fiber tipis.

8
1.4 Tang Kupas

Gambar 1.4: Tang Kupas

Tang ini berfungsi sebagai pengupas kabel mulai dari yang kecil
sampai yang besar. Tang tersebut juga memiliki sisi yang dapat di
gunakan untuk memotong kabel.

1.5 Tang Kombinasi (Multi Purpose Plier)

Gambar 1.5: Tang Kombinasi

Ujung rahang yang bergerigi rapat, untuk menjepit kawat atau


kabel. Di tengahnya, bagian yang bergerigi renggang, untuk mengunci
mur. Rahang tajam sebagai pemotong kawat dan kabel.

1.6 Tang Crimping

Gambar 1.6: Tang Crimping

9
Dalam hal ini tang crimping digunakan sebagai alat pengepres
Cable shoes, namun biasanya digunakan untuk memotong kabel,
mengupas kabel dan menjepit kabel ke konektor RJ-45.

1.7 Gergaji Besi

Gambar 1.7: Gergaji Besi

Digunakan untuk memotong benda keras, seperi besi.

2. Bahan
1.1 Fuse link

10
4 Keselamatan Kerja

Gambar 4: Perlengkapan K3

4.1 Helm Safety

Gambar 4.1: Helm Safety.


Berkegunaan sebagai pelindung kepala dari benda yang biasa
mengenai kepala secara langsung.

4.2 Safety Belt

Gambar 4.2: Safety Belt.

11
Berkegunaan sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat
transportasi ataupun instrumen lain yang sejenis (mobil,pesawat, alat
berat, dan lain-lain).

4.3 Sepatu pelindung (safety shoes)

Gambar 3.1: Sepatu pelindung (safety shoes)


Seperti sepatu biasa, Tetapi terbuat dari bahan kulit dilapisi metal
dengan sol dari karet tebal dan kuat. Berkegunaan untuk mengelakkan
kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena tertiban benda tajam atau
berat, benda panas, cairan kimia, dsb.

4.4 sarung tangan

Gambar 4.4: Sarung Tangan.


Berkegunaan sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di
tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan
bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan kegunaan masing-masing
pekerjaan.

12
4.5 Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff)

Gambar 4.5: Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff)


Berkegunaan sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di
tempat yang bising.

4.6 Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Gambar 4.6: Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Berfungsi sebagai pelindung mata saat tengah bekerja. Alat ini


membuat perlindungan mata dari partikel-partikel kecil, debu, radiasi,
atau cahaya yang menyilaukan. misalnya saat mengelas.

4.7 Masker

Gambar 4.7: Masker.

13
Masker digunakan untuk pada tempat-tempat kerja tertentu dan
seringkali udaranya kotor yang diakibatkan oleh bermacam-macam hal
antara lain :
a. Debu-debu kasar dari penggerinderaan atau pekerjaan sejenisnya.
b. Racun dan debu halus yang dihasilkan dari pengecatan atau asap.
c. Uap sejenis beracun atau gas beracun dari pabrik kimia.
d. Gas beracun seperti CO2 yang menurunkan konsentrasi oksigen
diudara.[15]

14
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada pelaksanaan Magang ini penulis mendapat ilmu dan juga
pengalaman baru di bidang Manufacturing baik dari segi proses produksi
sensor, Kualitas produk yang dihasilkan, serta pendukung dari proses
produksi baik dari mesin dan metode yang digunakan dalam membuat
sebuah produk Sensor Electronic dan Sensor Electromechanic. Dan
Penulis dapat kesempatan menambah ilmu dan pengalaman dibagian
Maintenance sebagai pendukung kinerja proses produksi yang dimana
proses produksi di kontrol oleh PLC.
Selain itu penulis dapat memahami monsep konsep non akademis
dan non-teknis di dunia kerja khususnya di bidang industri, seperti
menjaga hubungan atasan dengan bawahan, menjaga hubungan relasi,
dan sebagainya.

B. Saran
1. Untuk Sekolah
a. Selalu memonitor peserta didiknya, lebih cepat dalam
memberikan informasi , tidak membuat siswa menunggu ketika
mencari informasi kepada pihak sekolah yang bersangkutan.
b. Hendaknya melakukan koordinasi degan pihak industri dan
siswa diharapkan lebih ditingkatkan agar pelaksanaan prakerin
dan pembuatan laporan pertanggung jawaban bisa berjalan
lancar.
c. Penerapan Kedisiplinan diharapkan lebih ditingkatkan, karena
sangat menunjang dalam pelaksaan Prakerin di Industri yang
memiliki kedisiplinan tinggi.

15
2. Untuk DU/DI
a. Perlu diadakan apel pagi atau sharing antar siswa-siswi
magang di industri tentang tugas dan kendala yang dihadapi
sehingga dapat diselesaikan secara bersama.
b. Pihak Industri terus membangun kerja sama dan menerima
siswa-siswi untuk membimbing pelaksanaan praktek kerja
industri selanjutnya, agar pelaksanaan magang terlaksana
dengan baik untuk kedepannya.
c. Saran dari pelaksanaan magang ini agar kegiatan magang
kedepannya lebih baik lagi perlu diberikan saran sebagai siswa-
siswi yang magang di industri harus semangat dalam
mengerjakan tugas di industri.

16

Anda mungkin juga menyukai