Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI ( PRAKERIN )


KOMPETENSI KEAHLIAN
SMK GEOLOGI PERTAMBANGAN TENGGARONG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

ANALISA KUALITATIF WELL LOG


SPERRY DRILLING SERVICE
PT. HALLIBURTON INDONESIA

Disusun Oleh :

NAMA : MUHAMMAD ROBY PRATAMA


NIS : 13.1640
KELAS : XI. 3
KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK PERMINYAKAN

YAYASAN PENDIDIKAN LATIMOJONG KUKAR


SMK GEOLOGI PERTAMBANGAN TENGGARONG
TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

I
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Judul Laporan :

ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF WELL LOG


DI PT. HALLIBURTON INDONESIA

Laporan ini telah disetujui dan disahkan sebagai Laporan Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN) Kompetensi Keahlian Teknik Perminyakan SMK Geologi
Pertambangan Tenggaronga Tahun Pelajaran 2014/2015

Tenggarong, 30 April 2015

Guru Pembimbing Siswa

Sigit Nugroho, ST Muhammad Roby Pratama


NIY. NIS. 13640

Mengetahui/ Mengesahkan :

Kepala Sekolah Ketua Kompetensi Keahlian

Andi Jusjaya Bausad, ST Setiyo Budiwiwoho, ST


NIY. 031 3506 002 NIY. 031 5108 004

II
LEMBAR PENGESAHAN INSTANSI/ PERUSAHAAN

Judul Laporan :

ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF WELL LOG


DI PT. HALLIBURTON INDONESIA

Laporan ini telah disetujui dan disahkan sebagai Laporan Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN) Kompetensi Keahlian Teknik Perminyakan SMK Geologi
Pertambangan Tenggarong Tahun Pelajaran 2014/2015

Tenggarong, 30 April 2014


Mengetahui,
Direktur/ Pimpinan/ Kepala *) Pembimbing/ Instruktur
PT. Halliburton Indonesia Institusi Pasangan

___________________________ ___________________________
NIP./ NIK. NIP./ NIK.

III
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktik Kerja
Industri (PRAKERIN) Kompetensi Keahlian Geologi Pertambangan SMK
Geologi Pertambangan Tahun Pelajaran 2014/2015 di PT. Halliburton Indonesia
Laporan PRAKERIN ini kami susun sebagai bahan pertanggungjawaban
kami dalam melaksanakan PRAKERIN selama 3 (tiga) bulan mulai tanggal 2
Februari 2015 sampai dengan 30 April 2015 di PT. Halliburton Indonesia.
Penyusunan laporan PRAKERIN ini juga dimaksudkan untuk memenuhi tugas
sekolah sebagai salah satu syarat kenaikan kelas. Untuk itu kami haturkan banyak
terima kasih kepada Yth. :
1. … (Nama dan jabatan pimpinan instansi/ perusahaan lengkap disertai ucapan).
2. … (Nama pembimbing instansi/ perusahaan lengkap disertai ucapan).
3. … (Nama kepala sekolah lengkap disertai ucapan).
4. … (Nama ketua program keahlian lengkap disertai ucapan).
5. … (Nama guru pembimbing lengkap disertai ucapan)
6. … (Lain-lain yang dianggap perlu disertai ucapan)
7. … (Lain-lain yang dianggap perlu disertai ucapan)
8.
Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan Bapak/ Ibu dan semua pihak yang
telah membantu kami dalam pelaksanaan hingga penyusunan laporan PRAKERIN
ini. Amin, ya Robbal a’lamin
Kami menyadari bahwa laporan PRAKERIN ini bukanlah suatu karya
yang telah sempurna. Saran dan masukan yang konstruktif/membangun terhadap
laporan PRAKERIN ini sangat kami nantikan dan terbuka bagi semua pihak untuk
kesempurnaan laporan ini dikemudian hari.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Tenggarong, 30 April 2014

Penyusun,

Muhammad Roby Pratama


NIS. 13.1640

IV
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

1. Ridho orang tua adalah ridho tuhan


2. Kembangkan potensimu untuk meraih prestasi.
3. Hidup pecahkan batas, berjuang dengan keras, hindari rasa malas
4. Orang bekerja untuk menyambung hidup, pelajar belajar untuk mendapat
ilmu.
5. Mungkin orang dapat lupa akan sesuatu, tetapi janganlah lupa akan jasa-
jasa guru.
6. Selagi masih muda banyak-banyaklah menggali ilmu supaya berguna dikelak
nanti.
7. Amal perbuatan didasari ilmu, dan segala sesuatu tergantung niatnya
8. Lakukanlah dari hati, beri yang terbaik, pasti akan kau raih.
9. Pengalaman adalah guru terbaik.



V
DAFTAR ISI

Halaman
Cover/ Sampul Depan ........................................................................................... i
Lembar Pengesahan Sekolah ................................................................................. ii
Lembar Pengesahan Instansi/ Perusahaan ............................................................. iii
Kata Pengantar ...................................................................................................... iv
Halaman Motto dan Persembahan ........................................................................ v
Daftar Isi ................................................................................................................ vi
Daftar Gambar ........................................................................................................ viii
BAB I Pendahuluan ............................................................................................ 1
A.Tinjauan Umum ................................................................................................ 1
B. Maksud dan Tujuan Prakerin ........................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat Kegiatan ............................................................................ 2
D. Rumusan Masalah ............................................................................................ 3
E. Batasan Masalah ............................................................................................... 3
BAB II Kajian Teori ........................................................................................... 4
A. Evaluasi Formasi............................................................................................. 4
B. Logging ........................................................................................................... 4
C. LWD (Logging While Drilling) ...................................................................... 5
D. Tripple Log Combo ........................................................................................ 6
A. Deskripsi Log ................................................................................................ 13
BAB III Analisa Kualitatif & Kuantitatif ..................................................... 15
A. Identifikasi Zona Reservoir .......................................................................... 15
B. Identifikasi Litologi....................................................................................... 17
C. Identifikasi Prospek Hidrokarbon ................................................................. 18
D. Perhitungan Volume Shale (Vsh) .................................................................. 21
E. Perhitungan Porositas Lapisan Batuan ........................................................... 22
F. Resistivitas Lapisan Fluida Formasi ............................................................... 24
G. Saturasi Fluida Dalam Porositas Batuan ........................................................ 25
BAB IV Penutup ............................................................................................... 27
A. Kesimpulan .................................................................................................... 27
B. Manfaat Yang Dirasakan .............................................................................. 27
C. Saran.............................................................................................................. 28

VI
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagian Log.......................................................................................... 7

Gambar 2. Jenis Dari Tujuan Rekaman ................................................................ 8

Gambar 3. Prinsip Kerja Log Gamma Ray .......................................................... 9

Gambar 4. Penentuan Litologi .............................................................................. 10

Gambar 5. Resistivitas Batuan Terhadap Aliran Listrik....................................... 11

Gambar 6. Prinsip Kerja Log Resisitivitas ........................................................... 11

Gambar 7. Prinsip Kerja Log Neutron ................................................................. 12

Gambar 8. Prinsip Kerja Log Density .................................................................. 13

Gambar 9. Penentuan Zona Reservoar Dari Contoh Grafik Kurva Log .............. 14

Gambar 10. Penentuan Zona Reservoar Menggunakan Log Gamma Ray ........... 15

Gambar 11. Hubungan Litologi Gamma Ray, Log PE Density, Log Density Dan Log
Neutron ............ ........................................................................................................... 15

Gambar 12. Penentuan Litologi Dari Contoh Grafik Kurva Log ..................................... 16

Gambar 13. Zona Cross Over (Butterfly Effect) ............................................................... 17

Gambar 14. Fluida Formasi Dalam Lapisan Sandstone .................................................. 17

Gambar 15. Penentuan Prospek Hidrokarbon Dari Contoh Grafik Kurva Log ............... 18

Gambar 16. Hubungan Nilai Resistivitas Terhadap Zona Hidrokarbon Dan Air............. 18

VII
BAB I
PENDAHULUAN

A.Tinjauan Umum
1. Sejarah PT. Halliburton
Didirikan pada tahun 1919, Halliburton adalah salah satu penyedia
terbesar di dunia produk dan jasa untuk industri minyak dan gas. Perusahaan
ini mempekerjakan lebih dari 80.000 orang, yang mewakili 140 negara di
lebih dari 80 negara.
Sejarah Halliburton menarik dan bangga mengungkapkan fokus terus
menerus pada inovasi dan ekspansi yang dimulai dengan pendiri perusahaan,
Erle P. Halliburton. Setelah meminjam gerobak, tim bagal dan pompa, ia
membangun sebuah kotak kayu pencampuran dan mulai bisnis penyemenan
sumur minyak di Duncan, Oklahoma.
Pada 1930, Halliburton mendirikan laboratorium penelitian pertama,
dan melakukan pekerjaan penyemenan lepas pantai pertama menggunakan
tongkang-mount penyemenan Unit di rig di Creole Lapangan di Teluk
Meksiko.
Halliburton mengambil langkah awal untuk menjadi sebuah perusahaan
di seluruh dunia pada tahun 1926. Halliburton menjual lima unit
penyemenan untuk sebuah perusahaan Inggris di Burma, awal operasi
belahan bumi Timur kami, dan Erle P. Halliburton mengirim saudara-
saudaranya untuk membuka bisnis Halliburton di Alberta, Kanada dan
Halliburton dibuka di Venezuela pada tahun 1940. Pada tahun 1946,
perusahaan menggunakan teknologi inovatif telah diperluas ke Kolombia,
Ekuador, Peru dan Timur Tengah dan mulai melakukan layanan bagi Arab-
American Oil Company, cikal bakal Saudi Aramco.
Pada tahun 1951, Halliburton membuat penampilan pertamanya di
Eropa sebagai Halliburton Italiana SpA., Anak perusahaan yang sepenuhnya
dimiliki di Italia. Dalam tujuh tahun ke depan, Halliburton meluncurkan
Halliburton Company Jerman GmbH, mendirikan operasi di Argentina dan
mendirikan anak perusahaan di Inggris.
Pada tahun 1984, Halliburton menyediakan semua peralatan completion
untuk platform multiwell pertama lepas pantai China. Dua tahun kemudian,
Halliburton menjadi perusahaan Amerika pertama yang melakukan
pekerjaan jasa ladang minyak di daratan China
Perusahaan membuka kantor cabang di Moskow pada tahun 1991.
Perusahaan disesuaikan kerjanya dalam operasi Timur dan Barat
Hemisphere pada tahun 2006, dan pada tahun 2007, dibagi penawaran
layanan menjadi dua divisi: Penyelesaian dan Produksi, Pengeboran dan
Evaluasi, layanan dan solusi terpadu untuk eksplorasi minyak dan gas,
pengembangan dan produksi.

1
2. Mekanisme / Pembagian Kerja Organisasi
Perusahaan melayani industri hulu migas di seluruh siklus hidup
reservoir dari lokasi hidrokarbon dan mengelola data geologi,
pengeboran dan evaluasi formasi, baik konstruksi dan selesai, dan
mengoptimalkan produksi melalui kehidupan lapangan.
Halliburton terdiri 13 baris layanan produk (PSLs). Para PSLs
beroperasi dalam dua divisi: Konsultasi dan Manajemen Proyek PSL
bekerja di kedua divisi dan merupakan ujung tombak strategi terpadu-
layanan kami. Hasil keuangan yang termasuk dalam Divisi Evaluasi
Drilling dan. PSLs terutama bertanggung jawab atas strategi,
pengembangan teknologi, pengembangan proses, pengembangan
sumber daya manusia dan alokasi modal.

Drilling and Evaluation Completion and Production Division


Division (Pengeboran dan (Penyelesaian dan Divisi Produksi)
Evaluasi)
Artificial Lift
Baroid
Multi-Chem
 Sperry Drilling Cementing
Drill Bits and Service Production Enhancement
Landmark Completion Tools
Testing and Subsea Production Solutions
Wireline and Perforating

Supporting Both Division (Mendukung Kedua Divisi)


Consulting and Project Mangement

B. Maksud dan Tujuan Prakerin


Kerja praktek yang dilakukan mempunyai beberapa maksud dan tujuan
antara lain :
1. Mengembangkan wawasan dan pengalaman dalam melakukan pekerjaan
yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
2. Mengetahui sistem yang digunakan dalam mengolah data
3. Mengetahui jenis alat, spesifikasi alat dan mekanisme alat kerja mesin secara
umum yang digunakan.
4. Meningkatkan pemahaman mengenai hubungan antara teori dan
penerapannya sehingga dapat memberikan bekal untuk terjun ke dunia
industri.

C. Waktu dan Tempat Kegiatan


Waktu Kegiatan : 2 Februari 2015 s/d 30 April 2015
Tempat : PT.Halliburton, Manggar, Balikpapan.

2
D. Rumusan Masalah
1. Apa itu Logging While Drilling?
2. Apa itu data log?
3. Apa saja jenis tripple log combo dan fungsinya?
4. Bagaimana menentukan lapisan reservoir dari data log?
5. Bagaimana menentukan prospek hidrokarbon reservoir berdasarkan data log?

E. Batasan Masalah
1. Evaluasi kualitatif dan pembacaan data log
2. Prinsip kerja logging triple log combo.

3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Evaluasi Formasi
Evaluasi formasi batuan adalah suatu proses analisis ciri dan sifat batuan
di bawah tanah dengan menggunakan hasil pengukuran lubang sumur.
Evaluasi formasi membutuhkan berbagai macam pengukuran dan analisis
yang saling melengkapi satu sama lain. Tujuan utama dari evaluasi formasi
adalah untuk mengidentifikasi reservoar, memperkirakan cadangan
hidrokarbon, dan memperkirakan perolehan hidrokarbon.
Evaluasi formasi umumnya dilakukan secara berurutan dan sistematis.
Daerah yang dianggap berpotensi mengandung hidrokarbon awalnya
ditentukan melalui survei seismik, gravitasi, dan magnetik. Daerah tersebut
dibor selanjutnya dilakukan mud logging dan measurements while drilling
(MWD) atau bisa dilakukan pengambilan batu inti untuk melengkapi data
yang kurang valid. Salah satu faktor untuk menentukan kualitas sumur adalah
dengan melakukan penilaian formasi batuan (evaluasi formasi).

B. Logging
Logging merupakan suatu teknik untuk mendapatkan data bawah permukaan dengan
menggunakan alat ukur yang dimasukkan kedalam lubang bor, untuk evaluasi formasi
dan identifikasi ciri-ciri batuan di bawah permukaan. Log adalah suatu grafik
kedalaman dari satu set data pengukuran. Kegiatan untuk mendapatkan log disebut
logging.
Well logging dalam bahasa Prancis disebut carrotage electrique yang
berarti “electrical coring”, hal itu merupakan definisi awal dari well logging
ketika pertama kali ditemukan pada tahun 1927. Saat ini well logging
diartikan sebagai “perekaman karakteristik dari suatu formasi batuan yang
diperoleh melalui pengukuran pada sumur bor”
Tujuan dari logging adalah untuk mendapatkan informasi litologi, pengukuran
porositas, pengukuran resistivitas, dan kejenuhan hidrokarbon. Sedangkan tujuan utama
dari penggunaan log adalah untuk menentukan zona, dan memperkirakan kuantitas
minyak dan gas bumi dalam suatu reservoir.
Pengukuran atau pencatatan disajikan dalam kurva log vertikal yang sebanding
dengan kedalamannya dengan menggunakan skala tertentu sesuai keperluan
pemakainya. Tampilan data hasil metode tersebut adalah dalam bentuk log yaitu grafik
kedalaman dari satu set kurva yang menunjukkan parameter yang diukur secara
berkesinambungan di dalam sebuah lubang bor.
Hasil kurva-kurva yang menunjukkan parameter dapat diinterpretasikan jenis-jenis
dan urutan-urutan litologi serta ada tidaknya komposisi hidrokarbon pada suatu formasi
di daerah. Dengan kata lain logging merupakan suatu metode yang dapat memberikan
data yang diperlukan untuk mengevaluasi secara kualitatif dan kuantitatif adanya
komposisi hidrokarbon. Data log merupakan salah satu kriteria utama sebagai
dasar dalam proses pengambilan keputusan geologi pada eksplorasi migas.
Log digunakan untuk melakukan korelasi zona zona prospektif sumber
data untuk membuat peta kontur struktur dan isopach, menentukan
karakteristik fisik batuan seperti litologi, porositas, geometri pori dan
permeabilitas. Data logging digunakan untuk mengidentifikasi zona-zona

4
produktif, menentukan kandungan fluida dalam reservoar serta
memperkirakan cadangan hidrokarbon. Log sangat penting untuk
pengambilan keputusan, baik pada saat operasi pemboran ataupun untuk
tahap produksi nanti.
Gambaran kedalaman dari suatu perangkat kurva yang mewakili
parameter-parameter yang diukur secara terus menerus didalam suatu sumur,
parameter yang biasa diukur adalah sifat kelistrikan, tahanan jenis batuan,
daya hantar listrik, sifat keradioaktifan, dan sifat meneruskan gelombang
suara.
Terdapat dua jenis metode pengerjaan logging yaitu :
1. Wireline adalah logging yang dilaksanakan setelah pemboran, sensor dimasukkan
ke lubang sumur dan mengirim data dengan peralatan elektrik kabel.
2. LWD (Logging While Drilling) adalah logging dilaksanakan bersamaan
dengan pemboran. Sensor dimasukkan ke lubang sumur dengan
peralatan “drill pipe”, data dikirimkan melalui pulsa tekanan lewat
lumpur pemboran ke sensor permukaan dengan peralatan gelombang
lumpur (mud pulse). LWD pada dasarnya berguna untuk memberi
informasi formasi (resistivitas, porositas, sonic dan gamma ray) sedini
mungkin pada saat pemboran.

C. LWD (Logging While Drilling)


Logging while drilling (LWD) merupakan suatu metode pengambilan data
log dimana logging dilakukan bersamaan pemboran dengan alat logging
ditempatkan di dalam drill collar dan pengukuran dilakukan secara real time
oleh measurement while drilling. Peralatan utama berbentuk pipa pejal berisi
alat transmitter dan sensor receiver yang akan mengirim atau menerima suatu
sinyal ke dalam formasi lewat dinding sumur dan di respon oleh berbagai
macam material di dalam formasi dan juga material dinding sumur.
Layanan yang disediakan oleh perusahaan penyedia jasa LWD meliputi
gamma ray, resistivity, density, neutron, survei lanjutan (misalnya sonik). Tipe
log tersebut sama (tapi tidak identik) dengan log sejenis yang digunakan pada
wireline logging. Secara umum, log LWD dapat digunakan sama baiknya
dengan log wireline logging dan dapat diinterpretasikan dengan cara yang sama
pula. Meskipun demikian, karakteristik pembacaan dan kualitas data kedua log
tersebut sedikit berbeda.
Alat LWD mempunyai sejumlah keunggulan dibandingkan dengan wireline
logging yaitu:

1. Data yang didapat berupa real-time information.


Informasi tersebut dibutuhkan untuk membuat keputusan penting selama
pemboran dilakukan seperti menentukan arah dari mata bor atau mengatur
casing.
2. Informasi yang didapat tersimpan lebih aman
Hal ini karena informasi tersebut disimpan di dalam sebuah memori khusus
yang tetap dapat tetap diakses walaupun terjadi gangguan pada sumur.

5
3. Dapat digunakan untuk melintas lintasan yang sulit
LWD tidak menggunakan kabel sehingga dapat digunakan untuk menempuh
lintasan yang sulit dijangkau oleh wireline logging seperti pada sumur
horizontal atau sumur bercabang banyak (high deviated well).
4. Menyediakan data awal apabila terjadi hole washing-out atau invasi
Data LWD dapat disimpan dengan menggunakan memori yang ada pada
alat dan baru dilepas ketika telah sampai ke permukaan atau ditransmisikan
sebagai pulsa pada mud column secara real-time pada saat pemboran
berlangsung.
Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat sejumlah kelemahan dari LWD yang
membuat penggunaannya menjadi terbatas yaitu:
1. Mode pemboran:
Data hanya bisa ditransmisikan apabila ada lumpur yang dipompa melewati
drillstring.
2. Daya tahan baterai:
tergantung pada alat yang digunakan pada string, biasanya hanya dapat
bekerja antara 40-90 jam
3. Ukuran memori:
Sebagian besar LWD mempunyai ukuran memori yang terbatas hingga
beberapa megabit. Apabila memorinya penuh maka data akan mulai
direkam di atas data yang sudah ada sebelumnya. Berdasarkan sejumlah
parameter yang direkam, memori tersebut penuh antara 20-120 jam.
4. Kesalahan alat:
Hal ini bisa menyebabkan data tidak dapat direkam atau data tidak dapat
ditransmisikan.
Biaya sewa rig yang mahal dan logging pada sumur bor yang harus
dilakukan dengan seketika membuat alat logging modern saat ini dirancang
agar bisa menjalankan beberapa fungsi sekaligus. Rangkaian triple-combo
yang dimiliki dapat mengukur resistivitas, densitas, mikroresistivitas, neutron,
dan gamma ray sekaligus. Apabila rangkaian tersebut ditambahi dengan alat
Sonik maka rangkaian yang dihasilkan disebut rangkaian super-combo. Kedua
rangkaian tersebut mampu bekerja dengan kecepatan 1800 ft/jam.

D. Tripple Log Combo


Tripple log combo merupakan log sensor yang mengukur dan menetukan
batuan, fluida formasi, dan porositas batuan, Jenis umum sensor yang sering
dipakai adalah gamma ray log, caliper log, resistivity log, neutron log dan
density log. Log yang dipakai dalam rekaman saat pengukuran mempunyai
masing - masing tujuan atau fungsi yaitu, mengukur radioaktif batuan,
menetukan litologi, evaluasi tingkat kejenuhan fluida formasi, resistivitas
formasi, porositas dan densitas formasi.

6
Gambar 2. Jenis dari tujuan rekaman
(Sumber: Analisa Petrofisik Hangga Wijaya)
Log yang umum dipakai, terbagi dua jenis :
 Log Radioaktif
Log radioaktif dapat digunakan pada sumur yang dicasing (cased hole)
maupun yang tidak dicasing (open hole) dan tidak banyak dipengaruhi
oleh keadaan lubang bor.
Log Radioaktif dapat dibedakan menjadi, alat pengukur lithologi
seperti Gamma Ray Log, dan alat pengukur porositas seperti Neutron
Log dan Density Log
 Log Listrik
Log listrik merupakan suatu plot antara sifat-sifat listrik lapisan yang
ditembus lubang bor dengan kedalaman. Sifat-sifat ini diukur dengan
berbagaivariasi konfigurasi elektrode yang diturunkan ke dalam lubang
bor.
Pada umumnya log listrik dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu,
Spontaneous Potensial Log (SP Log), dan Resistivity Log

1. Gamma Ray Log


Gamma ray log merupakan metoda untuk mengukur radiasi sinar
gamma yang dihasilkan oleh unsur-unsur radioaktif yang terdapat

7
dalam lapisan batuan di sepanjang lubang bor. Unsur radioaktif yang
terdapat dalam lapisan batuan tersebut diantaranya Uranium,
Thorium, Potassium, Radium, dll.
Unsur radioaktif umumnya banyak terdapat dalam shale
( serpih campuran, lempung dan lanau ) dan sedikit sekali terdapat
dalam sandstone, limestone, dolomite, coal, gyspum, dan lain-lain.
Oleh karena itu shale akan memberikan respon gamma ray yang
sangat signifikan dibandingkan dengan batuan yang lainnya.
Fungsi kerja gamma ray log, membedakan lapisan permeable dan
non-permeable, mendeteksi adanya mineral radioaktif, dan untuk
mengetahui lapisan shale dan non shale. Pengukuran gamma ray log
dilakukan dengan menurunkan instrument gamma ray log kedalam
lubang bor dan merekam radiasi sinar gamma untuk setiap interval
tertentu.

Gambar 3. Prinsip kerja log Gamma Ray

Logging gamma ray dapat dilakukan pada lubang bor yang telah
dipasang casing ataupun telah dilakukan cementing, walaupun terjadi
atenuasi sinar gamma karena casing dan semen, akan tetapi
energinya masih cukup kuat untuk mengukur sifat radiasi gamma
pada formasi batuan disampingnya.
Gamma ray log memiliki satuan API (American Petroleum
Institute), dimana tipikal kisaran API biasanya berkisar antara 0 s/d
150. Walaupun terdapat juga suatu kasus dengan nilai gamma ray
sampai 200 API untuk jenis organic rich shale.

8
Gambar 4. Penentuan Litologi
(Sumber: Artikel Fatma Gamma Ray STT Migas Balikpapan)

Pada saat pembacaan pengukuran log gamma ray, lapisan shale


nilai gamma ray paling tertinggi, dan non shale dibawah rata-rata
pengukuran shale yang terbaca. Mineral-mineral yang mengandung
radioaktif seringkali bukan mineral yang stabil (tidak tahan terhadap
pelapukan).

2. Resistivity Log
Log resistivitas atau log tahanan jenis merupakan log suatu alat
yang dapat mengukur tahanan batuan formasi beserta isinya terhadap
aliran listrik, yang mana tahanan ini tergantung pada porositas
efektif, salinitas air formasi, dan banyaknya hidrokarbon dalam pori-
pori batuan.
Log Resistivity adalah suatu log yang digunakan untuk merekam
sifat kelistrikan fluida. nilai resistivitas rendah apabila batuan mudah
untuk mengalirkan arus listrik, sedangkan nilai resistivitas tinggi
apabila batuan sulit untuk mengalirkan arus listrik.
Suatu formasi yang porositasnya sangat kecil (tight) juga akan
menghasilkan tahanan jenis yang sangat tinggi karena tidak
mengandung fluida konduktif yang dapat menjadi konduktor alat
listrik. Interpretasi data lapangan berdasarkan tahanan jenis
umumnya dilakukan dengan menganalisa terhadap sifat fisika batuan,
yaitu tahan jenisnya, porositas, permeabilitas batuan, kandungan
mineral dan lain-lain.

9
Gambar 5. Resistivitas Batuan Terhadap Aliran Listrik
(Sumber : Analisa Kuantitatif Petrofisik Hangga Wijaya)
Keberadaan hidrokarbon akan menunjukkan resistivitas yang besar,
sedangkan untuk kandungan air akan menunjukkan resistivitas yang
kecil. Kandungan fluida yang ada juga menunjukkan besaran porositas
yang dimiliki batuan tersebut.
Tujuan dari log resistivity untuk mengetahui kandungan yang
terkandung didalam lapisan dengan melihat grafik cepat rambatnya
listrik tersebut, mengindentifikasi zona permeable, menentukan
porositas dan menunjukkan litologi batuan porositas yang terkandung
didalam sumur .

Gambar 6. Prinsip Kerja Log Resistivitas

10
Log pada zona resistivitas ada empat macam
1. Log Xtra-Shallow Resistivity, digunakan untuk mengukur
resistivitas pada bagian bagian casing yang sudah terinvansi
lumpur sepenuhnya.
2. Log Shallow Resistivity (Invaded zone), digunakan untuk
mengukur resistivitas pada zona yang terinfasi mud filtrate sekitar
50% rentangnya sekitar (1- 6 inci).
3. Log Medium Resistivity (Transisi zone), log yang digunakan untuk
mengukur resistivitas pada zona transisi yang terinfasi mud
filtrate 25 % rentangnya sekitar ( 1,5 – 3 feet).
4. Log Deep Resistivity (Virgin zone), digunakan untuk mengukur
resistivitas pada zona virgin/zona yang tidak ter-infasi rentangnya
sekitar ( >3 Feet)
3. Neutron Log
Log neutron merupakan log yang dapat membaca Hydrogen
Index yang terkandung dalam batuan dengan cara menembakan
neutron kedalam formasi, dimana semakin tinggi hidrogen indeksnya
maka neutron yang dipantulkan kembali kedalam detektor dalam
logging tools akan semakin sedikit (log neutron menunjukan nilai
yang rendah) dan sebaliknya ketika kandungan hidrogen pada formasi
sedikit maka jumlah neutron yang dipantulkan kembali kedalam
detektor logging tools akan semakin banyak (log neutron menunjukan
nilai yang tinggi). Indeks hydrogen didefinisikan sebagai
rasio dari konsentrasi atom hydrogen setiap cm kubik batuan terhadap
kandungan air murni pada suhu tertentu. Neutron porosity log tidaklah
mengukur porositas sesungguhnya dari batuan, melainkan yang diukur
adalah kandungan hydrogen yang terdapat pada pori-pori batuan.
Secara sederhana, semakin berpori batuan semakin banyak kandungan
hydrogen dan semakin tinggi indeks hydrogen.

Gambar 7. Prinsip Kerja Log Neutron

11
Pembacaan grafik kurva log neutron, berbeda dengan pembacaan
kurva log yang lain. Pada Log neutron nilai minimum ke maksimum
dimulai dari kanan ke kiri, dikarenakan semakin rendah indeks
hidrogen tercatat semakin baik porositasnya (Gambar 7).
Neutron merupakan bagian dari atom yang tidak memiliki muatan
namun massanya ekuivalen dengan inti hidrogen. Energi tinggi dari
neutron dipancarkan secara kontinyu dari sebuah sumber radioaktif,
dan dengan cepat akan berkurang karena bertumbukan dengan inti-inti
elemen didalam formasi. Semua inti-inti elemen turut serta dalam
pengurangan energi, kemudian neutron tersebut akan menyebar
didalam formasi tanpa kehilangan energi lagi sampai tertangkap.

4. Density Log
Log densitas merupakan log yang digunakan untuk mencari
porositas batuan dengan merekam bulk density formasi batuan. Bulk
density merupakan densitas total dari batuan meliputi matriks padat
dan fluida yang mengisi pori.
Log density adalah kurva yang menunjukkan besarnya densitas
“bulk density (rhob)” dari batuan yang ditembus oleh lubang bor. Log
densitas digunakan untuk mengukur densitas semu formasi
menggunakan sumber radioaktif yang ditembakkan ke formasi dengan
sinar gamma yang tinggi dan mengukur jumlah sinar gamma rendah
yang kembali ke detektor.
Prinsip dari log ini adalah dengan menembakan sinar gamma
kedalam formasi, sinar gamma tersebut akan menendang elektron
keluar dan ditangkap oleh detektor dalam logging tools, banyaknya
jumlah elektron yang ditangkap oleh detektor merupakan fungsi dari
nilai densitas formasi (semakin banyak elektron yang ditangkap maka
semakin tinggi densitas formasi dan sebaliknya).

Gambar 8. Prinsip Kerja Log Density

12
A. Deskripsi Log
Log adalah grafik dan tabulasi data yang di print pada continous paper.
Sinyal dalam logging tool dikonversi menjadi data digital, dan diolah oleh
seperangkat komputer. Log di interpretasikan dan dievaluasi oleh geologis dan
geofisika.
Tiga bagian terpenting format paper log , yaitu kepala log, kolom log, dan
kecepatan log

Header Log

13
Kolom Log

Kecepatan Log

Gambar 1. Bagian Log


(Sumber: Sperry Drilling Halliburton)
 Header log adalah bagian penjelasan informasi luar data log.
 Kolom log adalah informasi nama dan informasi perekaman pengukuran
yang tercatat
 Kecepatan log adalah kolom grafik interval dalam perekaman kecepatan
kedalaman lubang bor dari satu set data yang menunjukkan parameter
yang diukur secara berkesinambungan di dalam sebuah sumur. Pada kolom
log resistivity menggunakan kolom logaritma.

14
BAB III
ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF WELL
LOGGING

Analisis petrofisik merupakan salah satu proses yang penting dalam usaha untuk
mengetahui karakteristik suatu reservoir. Melalui analisis petrofisik dapat diketahui
zona reservoar, jenis litologi, identifikasi prospek hidrokarbon, porositas, volume
shale dan saturasi air.
Analisa log kualitatif adalah penilaian data log secara mutu lapisan batuan atau
kualitas dalam menetukan lapisan dan fluida yang terdapat dalam formasi
reservoir melalui pembacaan kurva data log.
Analisa log kuantitatif membedakan antara clean formation dan shaly
formation. Shaly formation membutuhkan perlakukan yang berbeda di dalam
penghitungan sifat petrofisikanya. Hal ini dikarenakan hadirnya serpih (shale)
yang cukup tinggi di dalam batuan reservoar. Hasil studi berbagai cekungan di
dunia menunjukkan bahwa serpih terutama terdiri atas 50% lempung (clay)
sedangkan sisanya 25% silika, 10% feldspar, 10% karbonat, 3%oksida besi, 1%
bahan organik dan 1% mineral lain. Peralatan logging di dalam melakukan
pengukuran akan merespon formasi yang mempunyai ketebalan vertikal minimal
2-4 feet . Hal ini mengakibatkan serpih tersebut tidak dapat dibedakan oleh
Peralatan logging. Penghitungan sifat petrofisika batuan reservoar dapat dilakukan
tanpa memperhatikan serpih.
Analisis log secara kuantitatif mempunyai tujuan yaitu menghitung porositas
efektif (Φe ) dan kejenuhan air (Sw) pada suatu batuan reservoar yang
mengandung hidrokarbon (Sh). Kedua parameter ini sangat penting di dalam
meng-estimasi cadangan hidrokarbon yang ada didalam batuan reservoar tersebut.
Di dalam menghitung kejenuhan air (Sw) parameter yang harus dicari terlebih
dahulu adalah tahanan jenis air formasi (Rw) dan tahanan jenis foramsi (Rt). Pada
analisis data log secara kuantitatif yang dilakukan meliputi analisis perhitungan
volume shale, porositas, densitas, true resistivity,water resistivity, saturasi, dimana
volume shale yang dianalisis adalah data Volume shale Gamma-Ray, Volume
shale Spontaneous potential, Volume shale Neutron, Volume shale Density-
Neutron.

A. Identifikasi Zona Reservoir


Dalam mengidentifikasi zona reservoir umumnya dilakukan dengan
membaca log gamma ray. Gamma ray dengan nilai yang tinggi biasanya
mencirikan litologi berbutir halus (shaly) sedangkan gamma ray dengan nilai
yang rendah biasanya menunjukan litologi berupa reservoir, baik itu sandstone
maupun limestone, akan tetapi dalam kondisi lapangan tertentu juga ditemukan
high gamma ray sand dimana lapisan sandstone banyak mengandung mineral
feldspar sehingga kurva log gamma ray akan menunjukan defleksi nilai yang
tinggi disebabkan oleh mineral feldspar yang bersifat radioaktif (Umumnya
Potassium), untuk itu dalam penentuan zona reservoir kita juga harus
mengkalibrasi dengan sampel cutting dan side wall core.

15
Gambar 9. Penentuan Reservoar Zone Dari Contoh Grafik Kurva Log
(Sumber : Sperry Drilling Halliburton)

Lapisan reservoir adalah lapisan permeabel yang biasanya ditunjukkan


oleh rendahnya harga kurva Gamma Ray dan juga radioaktivnya juga rendah
yang berasosiasi dengan batupasir dan coal sehingga menunjukkan volume
serpih yang rendah. (Gambar 10)

Gambar 10. Penentuan Zona Reservoir Menggunakan Log Gamma Ray


(Sumber : Analisa Kualitatif Petrofisik Hangga Wijaya)

16
B. Identifikasi Litologi
Penentuan litologi harus menggunakan berbagai macam log, dengan
semakin banyak parameter log yang dipakai semakin baik dalam penafsiran
jenis litologi, meski begitu kita tetap harus mengkalibrasi data kita dengan data
sampel cutting maupun side wall core untuk mendapatkan data yang lebih
akurat.
Berdasarkan data Log Gamma ray, Log Resistivity , Log Neutron ,dan Log
Density tersebut dapat diinterpretasikan mempunyai litologi batuan serta
penentuan lingkungan penendapan. Adapun interpretasi tersebut berdasarkan
analisis kualitatif yang meluputi sifat fisik batuan maupun kandungan mineral
yang terdapat dalam batuan dari masing-masing lapisan.

Gambar 12. Hubungan Litologi Gamma Ray, PE, Density Dan Neutron
(Sumber : Artikel Logging While Drilling )

Berdasarkan kurva GR, kita melihat bahwa pada kurva GR menunjukkan


nilai GR menuju pada minimum. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa daerah
dengan kurva yang mendekati minimum kemungkinan merupakan lapisan
reservoir.
Dalam identifikasi litologi berdasarkan kurva log Gamma Ray yang
pertama ditentukan adalah Shale Base Line Dan Sand Base Line dari kurva log
Gamma Ray tersebut. Shale base line yang merupakan garis lempung ini
adalah garis yang ditarik dari titik yang memiliki harga paling tinggi yang
mengisyaratkan bahwa daerah tersebut merupakan daerah serpih (shale),
sedangkan sand base line merupakan garis yang ditarik dari titik yang memiliki
harga yang paling kecil dalam kurva log gamma ray yang juga mengisyaratkan
bahwa daerah tersebut adalah daerah yang permeabel.
Log Gamma ray yang memiliki skala 0 sampai 150 ini kemudian dianggap
mempunyai persentase 100%. Maka selanjutnya barulah ditentukan daerah

17
interes yang menjadi kandidat batupasir dimana kandidat ini adalah zona yang
terletak diantara 50%-80% (sering juga disebut cut off ). Daerah yang terletak
pada zona inilah yang dianggap sebagai zona clean sand
kurva gamma ray juga dapat ditentukan batas-batas perlapisan dengan
mengambil patokan adanya perubahan pola kurva (defleksi kurva) merupakan
tanda bahwa terdapat perubahan litologi. Namun yang perlu diingat kurva
Gamma Ray ini tidak mengisyaratkan besar butir tetapi hanya memberikan
informasi tentang distribusi butir dan kandungan lempungnya.

Gambar 11. Penentuan Litologi Dari Contoh Grafik Kurva Log


(Sumber : Sperry Drilling Halliburton)

C. Identifikasi Prospek Hidrokarbon


Log yang berfungsi dalam menentukan hidrokarbon yaitu log neutron dan
density, dikombinasikan dengan interval skala yang berlawanan maka log
neutron dan density dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kandungan
hidrokarbon yang ditunjukan oleh adanya cross over (butterfly effect), semakin
besar separasi cross over yang ditunjukan oleh log neutron dan density maka
dapat ditafsirkan bahwa hidrokarbon tersebut merupakan gas dan apabila
separasinya sedikit lebih kecil maka ditafsirkan bahwa jenis hidrokarbon
tersebut merupakan minyak atau air (Gambar 13).

18
Gambar 13. Zona Cross Over (Butterfly Effect)
(Sumber : Analisa Petrofisik Hangga Wijaya)

Gambar 14. Fluida Formasi Dalam Lapisan Sandstone


(Sumber : LWD Log Densitas Hangga Wijaya)

Kombinasi Log digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan untuk


mengevaluasi formasi serta menentukan potential productivity yang
dikandungnya.
Pada kombinasi log antara Neutron Log dan Density Log maka akan
terdapat tampilan Log Density yang dari kiri ke kanan satuannya semakin besar
sedangkan Neutron Log dari kiri ke kanan satuan porositasnya semakin kecil
(Gambar 14) sehingga dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
1. Lapisan shale akan memberikan nilai yang kecil harga densitas yang besar
pada Density Log, dan harga porositas neutron yang besar pada Neutron
Log.

19
2. Lapisan hidrokarbon akan memberikan separasi positif dimana kurva
Density Log akan cenderung mempunyai defleksi ke kiri dan Neutron Log
cenderung mempunyai defleksi ke kanan. (Gambar 15)
3. Lapisan air asin atau air tawar akan memberikan separasi positif sehingga
untuk dapat membedakan antara separasi positif pada lapisan air dengan
lapisan hidrokarbon maka jalan terbaik adalah dengan melihat kurva
Resistivity Log (Gambar16)

Gambar 15. Penentuan Prospek Hidrokarbon Dari Contoh Grafik Kurva Log
(Sumber : Sperry Drilling Halliburton)

Gambar 16. Hubungan Nilai Resistivitas Terhadap Zona Hidrokarbon Dan Air
(Sumber : Analisa Petrofisik Hangga Wijaya)

20
D. Perhitungan Volume Shale (Vsh)
Volume shale (Vsh) sangat sangat diperlukan dalam analisis terhadap
reservoir yang mengandung shale, guna mangkoreksi porositas dan resistivitas
hingga kejenuhan air sesungguhnya dapat diketahui.
Untuk menghitung volume shale dapat digunakan persamaan sebagai berikut :
Keterangan :
GR Log : Hasil pembacaan Gamma Ray Log pada lapisan yang dihitung
GR Max : Pembacaan Gamma Ray Log yang paling tertinggi
GR Min : Pembacaan Gamma Ray Log yang paling rendah

Gambar 8. Contoh Grafik Kurva Log Gamma Ray


(Sumber : Sperry Log Halliburton)

21
E. Perhitungan Porositas Lapisan Batuan
Perhitungan porositas dapat ditentukan dari beberapa macam log,
diantaranya Log Density (Rhob) dan Log Neutron (Nphi).

Gambar 9. Contoh Grafik Kurva Log Neutron & Density


(Sumber : Sperry Log Halliburton).

22
1. Perhitungan porositas Densitas (ФD)
Tujuan utama dari Density Log adalah menentukan porositas
dengan mengukur nilai densitas bulk batuan, untuk mengukur nilai
densitas batuan kita dapat menggunakan persamaan berikut :
Keterangan :
Densitas Matriks (Pma) : Densitas matriks batuan, (untuk matriks
Kuarsa(2,65), untuk matriks Calcite (2,7),
untuk matriks Dolomite (2,81).
Densitas Bulk (Pb) : Densitas yang terbaca pada log density.
Densitas Fluida (Pf) : Densitas fluida rata-rata, (Untuk fresh water
(1), untuk salt water (1,1).

2. Perhitungan Porositas Total (Ф)


Untuk menghitung porositas total didapatkan dari hasil pembacaan Log
Neutron dan hasil perhitungan Log Density, kemudian dimasukan kedalam
persamaan sebagai berikut :

Pembacaan porositas pada Log Neutron :


Ф N = Dibaca langsung pada kurva Log Neutron
Keterangan :
ФN : Porositas Neutron
ФD : Porositas Densitas
Perhitungan porositas Neutron dan Density (Porositas Total)

3. Koreksi porositas Density (ФD) dan prositas Neutron (ФN) terhadap shale
Log densitas mengukur bulk density (ρb), parameter ini digunakan untuk
menghitung porositas setelah diasumsikan densitas matrik (Pma) dan densitas
fluida (ρf). Log neutron akan sangat dipengaruhi oleh jumlah hidrogen di
dalam formasi, selain itu juga dipengaruhi batuan, salinitas, suhu fluida dan

23
tekanan formasi. Setelah mengasumsi hal ini, maka ΦN dapat diketahui
dengan membaca pada log.

Hasil perhitungan Neutron shale dan Density shale selanjtnya dimasukkan ke


dalam persamaan berikut :

4. Perhitungan Porositas efektif (Фe)


Kombinasi dari neutron correction dan density correction dapat
digunakan untuk menghitung porositas efektif.
Keterangan :
Ф DC : Porositas Densitas terkoreksi
Ф NC : Porositas Neutron terkoreksi

F. Resistivitas Lapisan Fluida Formasi


Perhitungan Harga Resistivitas meliputi Resistivity water (Rw),
Resistivity true (Rt). Nilai Rw didapatkan dengan mencari lapisan reservoar
yang terisi penuh dengan air. Lapisan yang terisi penuh dengan air ditandai
dengan rendahnya respon log resistivitas dan berhimpitnya kurva log neutron
dan kurva log densitas.
Di Indonesia metode perhitungan RW yang paling umum digunakan
adalah Shaly sand karna di Indonesia merupakan daerah yang pelapukannya
cukup tinggi sehingga material lempungnya cukup banyak.

24
Keterangan :
Rw : Resistivitas Air Formasi
Rt : Resistivitas Formasi Sebenarnya
Фe : Porositas Efektif

G. Saturasi Fluida Dalam Porositas Batuan


1. Saturasi Air (Sw %)
Saturasi air adalah tingkat kejenuhan air yang berada pada porositas
batuan, dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut :
Keterangan :

Vsh : Volume Shale


Rsh : Resistivitas Shale
Фe : Porositas Efektif
Rw : Resistivitas Air formasi
Rt : Resistivitas Formasi Sebenarnya
A. : Panjang Alur/Faktor Tortuisity :
Sandstone : Pasir Konsolidasi (0,81), yang tidak
dikonsolidasi Pasi (, 2). Limestone :(1).
m : Faktor Sementasi :
Sandstone : Pasir Konsolidasi (2), yang tidak dikonsolidasi
Pasir (2,15). Limestone :(2).
n : Faktor Eksponen :
Sandstone : Pasir Konsolidasi (2), yang tidak dikonsolidasi
pasir (2). Limestone :(2).

2. Saturasi Hidrokarbon (Sh %)


Dalam porositas batuan dapat tersimpan air maupun hidrokarbon,
sehingga total dari air dan hidrokarbon yang mengisi rongga pada batuan
dianggap 100% atau 1. Untuk mencari nilai saturasi hidrokarbon maka
dengan mengurangi nilai 100% tersebut dengan nilai saturasi air yang telah
dihitung.

25
Keterangan :
Sh : Saturasi Hidrokarbon
Sw : Saturasi Air Formasi

Sh (%) = 100% - Sw (%)

Gambar 10. Hasil Perhitungan Software Petrosite.

26
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Well logging merupakan perekaman karakteristik dari suatu formasi
batuan yang diperoleh melalui pengukuran pada sumur bor.
2. Evaluasi formasi batuan adalah suatu proses analisis ciri dan sifat batuan
di bawah tanah dengan menggunakan hasil pengukuran lubang sumur.
3. Terdapat dua metode well logging yaitu wireline logging dan logging
while drilling.
4. Logging while drilling (LWD) merupakan suatu metode pengambilan data
log dimana logging dilakukan bersamaan dengan pemboran. Hal ini
dikarenakan alat logging tersebut ditempatkan di dalam drill collar.
5. Terdapat beberapa jenis log antara lain log gamma ray, log densitas, log
neutron, dan log resistivitas.
6. Aplikasi well logging dalam evaluasi formasi antara lain adalah untuk
mengidentifikasi reservoar, mengidentifikasi jenis fluida dan kontak antar
fluida, menghitung porositas, menentukan permeabelitas, dan menghitung
saturasi.
7. Lapisan Reservoir dengan hidrokarbon memiliki kurva Gamma Ray
rendah, Densitas rendah, Neutron rendah, Resisitivitas tinggi.

B. Manfaat Yang Dirasakan


1) Memperoleh pengetahuan dan pengalaman kerja dari dunia usaha/dunia
industri secara langsung yang tidak didapatkan dari sekolah.
2) Memperoleh pengalaman belajar di luar sekolah sebagai tambahan dan
sekaligus pembuktian secara langsung dari teori-teori dan praktek-praktek
yang didapatkan di bangku sekolah
3) Sebagai bekal persiapan diri setelah keluar dari sekolah
4) Melihat dan sekaligus mempraktekkan langsung, bagaimana sistem kerja
di Industri
5) Menjadikan dunia usaha/dunia industri yang bersangkutan sebagai sarana
untuk beradaptasi guna menyongsong masa depan sebagai tenaga pekerja
yang baik dan bermutu.
6) Memiliki ketekunan dan keuletan dalam bekerja

27
C. Saran
Pada kesempatan ini, ijinkanlah penulis untuk memberikan beberapa
saran kepada pihak Dunia industri dan pihak sekolah yang sekiranya dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan guna kemajuan di masa yang akan
datang.
1. Saran Untuk Pihak Dunia Industri ( PT. Halliburton “Sperry
Drilling” )
a. Pelaksanaan Praktek Kerja Industri ini akan lebih terarah apabila
disusun melalui suatu jadwal yang harus dikerjakan siswa / siswi
selama melaksanakan Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ).
b. Pihak Dunia Industri diharapkan dapat menyediakan seorang instruktur
khusus yang pada hari- hari tertentu agar dapat memberikan pelajaran
teori yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan
siswa/ siswi sehingga dapat dimengerti dan memahami pekerjaan yang
dilaksanakan.
c. Pihak Dunia Industri supaya dapat lebih banyak memberikan pekerjaan
yang bermanfaat bagi siswa/siswi, agar jam kerja dapat diisi dengan
penuh tanpa ada waktu kosong yang terbuang percuma.
d. Pihak Dunia Industri agar dapat mempertahankan rasa tanggung jawab
dalam menjalankan setiap pekerjaan yang dibebankan.
e. PT. Halliburton Indonesia agar selalu mampu untuk terus meningkatkan
segala hal yang bertujuan untuk lebih mengembangkan segala usaha
dalam mencapai terget yang telah ditetapkan Perusahaan.

2. Saran Untuk Pihak Sekolah


a) Pihak Sekolah ( Lembaga Pendidikan ) diharapkan dapat memantau
kegiatan siswa yang sedang melaksanakan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) secara intensif sehingga segala kesulitan yang timbul
dapat dipecahkan bersama.
b) Utamakan rasa bertanggung jawab dalam memonitoring siswa Prakerin.
c) Pembimbing yang ditunjuk sekolah diharapkan dapat lebih
mengoptimalkan profesionalismenya demi kelancaran kegiatan prakerin.
d)Setiap pembimbing yang ditunjuk Sekolah sebaiknya dibekali
pengetahuan yang memadai mengenai usaha yang dikelola Dunia
Industri yang akan ditempati Siswa/wi PRAKERIN sehingga mampu
memberikan pengetahuan secara umum mengenai instansi perusahaan
yang ditempatinya.

28
D. Kata Penutup
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas segala rahmat yang
telah dilimpahkan oleh ALLAH SWT, bahwa penulis telah mendapat
dukungan dari berbagai pihak dalam menyelesaikan laporan ini dengan baik
tanpa mengalami hambatan berarti.
Keberhasilan pelaksanaan Praktek Kerja Industri ini sangat dibutuhkan
oleh para siswa/siswi agar bisa mengikuti salah satu syarat untuk menempuh
UAS/UAN, sehinga dengan dibuatnya laporan PRAKERIN ini diharapkan
dapat dijadikan acuan bagi kelancaran pelaksanaan Praktek Kerja Industri,
terutama pada tahap awal kerja berkaitan dengan paket keahlian yang ada di
Dunia usaha / Dunia Industri.
Dengan dibuatnya laporan ini minimal diharapkan juga ada kesamaan
Visi antara pihak sekolah dengan dunia usaha sebagai industri pasangan.
Penulis mengharapkan agar semua penjelasan didalam laporan yang telah
tersusun dengan rapi sesuai dengan tujuan siswa/siswi ini . Penulis telah
berusaha dapat mudah dimengerti serta dipahami bagi para membacanya.
Saran serta kritik membangun demi perbaikan penulisan laporan, penulis
nantikan agar dalam penyusunana laporan selanjutnya dapat tersajikan
dengan lebih baik dan lebih sempurna lagi.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih semua kepada pihak yang
telah banyak membantu dan membimbing dalam menyelesaikan laporan ini,
serta besar harapan penulis agar laporan yang penulis sususn dapat
bermanfaat bagi semua pihak, Amin.

29
DAFTAR PUSTAKA

Wijaya, Hangga. 2014. Analisis Petrofisik. Semarang : UNDIP


Asquith and Gibson. 1982. Basic Well Log Analysis For Geologist. Tusla,
Oklahoma : AAPG
Crain, E.R. Archie’s Law (http://www.spec2000.net/resistivityarchie.htm)
[Diakses pada 10 Nopember 2014)
Harsono, Adi. 1997. Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log. Jakarta : Schlumberger
Oilfield Service
Nugroho, Hadi. 2014. Buku Panduan Praktikum Geologi Minyak Dan Gas Bumi.
Semarang : UNDIP
https://www.scribd.com/doc/240409890/65086299-Teori-Dasar-Logging-Libre

30

Anda mungkin juga menyukai