Soal Nomor 1
Di antara senyawa oksida nitrogen berikut ini, yang mengandung 36,4% massa oksigen adalah:
A. NO
B. N2O
C. N2O3
D. N2O4
E. N2O5
Soal Nomor 2
Untuk mengoksidasi 25 gram cuplikan FeSO4 (Mr = 152), diperlukan 6,125 gram K2Cr2O7 (Mr =
294). Pada reaksi ini ion dikromat berubah menjadi Cr3+, sedangkan Fe2+ berubah menjadi Fe3+.
Kadar FeSO4 dalam cuplikan di atas adalah
A. 19%
B. 38%
C. 48%
D. 76%
E. 92%
Soal Nomor 3
Volume larutan H3PO4 0,1 M yang tepat bereaksi dengan larutan 50 mL Ba(OH)2 0,25 M adalah
A. 50 mL
B. 83,3 mL
C. 125 mL
D. 150 mL
E. 250 mL
Soal Nomor 4
Di antara konfigurasi elektron berikut yang menunjukkan unsur logam adalah
A. 1s2 2s2 2p5
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s2
D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s2 4p1
E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s2 4p6
Soal Nomor 5
Struktur Lewis berikut ini:
Adalah representasi dari
A. NO2–
B. NO2+
C. NO2
D. NO2+ dan NO2–
E. NO2, NO2+ dan NO2–
Soal Nomor 6
Di antara senyawa alkana berikut ini yang mempunyai interaksi van der Waals paling tinggi
adalah
A. CH3CH2CH2CH2CH2CH3
B. CH3CH2CH3
C. CH3CH2C(CH2)4CH3
D. CH3CH2CH2CH3
E. CH3(CH2)3CH3
Soal Nomor 7
Jika NaBr larut dalam air, maka jenis gaya antarmolekul yang harus diputuskan adalah
A. Gaya ion-ion
B. Ikatan hidrogen
C. Gaya ion-dipol
D. Gaya ion-ion dan ikatan hidrogen
E. Dipol-dipol
Agar NaBr dapat larut dalam air maka yang harus diputuskan adalah gaya ion-ion dari NaBr dan
ikatan hidrogen dalam air. NaBr (berikatan ion) akan tersolvasi dalam air sehingga air harus
menyediakan ruang solvasi ion Na+ dan Br– yang ukurannya cukup besar. Penyediaan ruang
solvasi ion-ion ini tentu saja harus memutuskan ikatan hidrogen yang ada antarmolekul air.
Soal Nomor 8
Di antara teknik-teknik berikut ini yang tidak dapat digunakan untuk menghitung ∆Hreaksi adalah
A. Menggunakan panas pembentukan reaktan dan produk
B. Menggunakan titik leleh reaktan dan produk
C. Hukum Hess
D. Menggunakan energi ikatan reaktan dan produk
E. Kalorimeter
Soal Nomor 9
Di antara zat berikut ini
I. HCl(g)
II. Na(s)
III. HCl(aq)
IV. F2(g)
Soal Nomor 10
Jika diketahui data energi ikatan sebagai berikut: H–H = 436 kJ/mol, O–O = 142 kJ/mol,
O=O = 499 kJ/mol dan H-O = 460 kJ/mol, maka entalpi reaksi pembentukan H2O2 adalah
A. –127
B. –209
C. –484
D. –841
E. +127
Pembahasan Soal Nomor 10:
∆Hf itu dihutung dari unsur-unsur penyusunnya. Untuk dapat menghitung dengan tepat harus
dapat menggambar struktur lewis dengan benar. H2O2 → H–O–O–H tidak ada ikatan rangkap.
H–H + O=O → H–O–O–H
Soal Nomor 11
Di antara padatan berikut ini, yang memiliki interaksi antarmolekul hanya melalui gaya van der
Waals adalah
A. CO2
B. SiO2
C. Cu
D. MgO
E. CH3CH2OH
Soal Nomor 12
Jika tekanan osmotik darah adalah 7,65 atm pada 37 oC, maka massa (dalam gram) glukosa
(C6H12O6, massa molar = 180,2 g/mol) yang dibutuhkan untuk membuat 1,00 liter larutan injeksi
intravenous yang tekanan osmotiknya sama dengan tekanan ormotik darah adalah
A. 3,00 g
B. 4,44 g
C. 25,4 g
D. 45,3 g
E. 56,0 g
A. 0,26
B. 0,33
C. 0,50
D. 0,67
E. 0,74
Soal Nomor 14
Telah diketahui bahwa sifat koligatif suatu larutan ditentukan oleh jumlah partikel zat terlarut.
Anda melakukan percobaan untuk menentukan tekanan uap jenuh dari keempat larutan berikut
ini:
a. 0,13 m BaCl2
b. 0,22 m MnSO4
c. 0,24 m ZnSO4
d. 0,41 m Etilen glikol (nonelektrolit)
Berdasarkan berkurangnya tekanan uap larutan, maka urutan yang paling tepat adalah
A. a > b > c > d
B. b > a > d > c
C. a > d > c > b
D. a > d > b > c
E. d > c > b > a
Pembahasan Soal Nomor 14
Secara kasar dapat diprediksi dengan cara berikut:
0,13 m BaCl2 → Ba2+ + 2Cl– (total ada 3 partikel ion) → 0,13 m × 3 = 0,39 m (a)
0,22 m MnSO4 → Mn2+ + SO42– (total ada 2 partikel ion) → 0,22 m × 2 = 0,44 m (b)
0,24 m ZnSO4 → Zn2+ + SO42– (total ada 2 partikel ion) → 0,24 m × 2 = 0,48 m (c)
0,41 m Etilen glikol (nonelektrolit) → total hanya ada 1 partikel → 0,41 m (d)
Semakin sedikit jumlah partikel tekanan uap larutannya semakin besar, jadi urutannya a terbesar
dan c terkecil tekanan uap larutannya. a > d > b > c.
Soal Nomor 15
Untuk reaksi fasa gas 3H2 + N2 → 2NH3 maka laju hilangnya H2 dibandingkan terhadap laju
pembentukan NH3 adalah
A. laju awal sama
B. laju hilangnya H2 adalah 1/2 laju munculnya NH3
C. laju hilangnya H2 adalah 3/2 laju munculnya NH3
D. laju hilangnya H2 adalah 2/3 laju munculnya NH3
E. laju hilangnya H2 adalah 1/3 laju munculnya NH3
Laju rekasi pada persamaan reaksi pembentukan NH3 dari H2 dan N2 daat dituliskan:
Laju hilangnya (tanda minus) H2 = 3/2 laju munculnya (tanda plus) NH3
Soal Nomor 16
Dalam suatu ruang tertutup pada suhu tertentu terdapat 0,02 mol gas N2; 0,06 mol gas H2 dan
0,05 mol gas NH3 dalam keadaan setimbang. Jika dalam ruang dimasukkan 0,1 mol Cr2O3
sebagai katalis, maka:
Soal Nomor 17
Pada temperatur tetap, perbandingan konsentrasi gas-gas SO2 : SO3 dalam kesetimbangan reaksi
2SO2 (g) + O2 (g) ⇌ 2SO3 (g) akan berbanding lurus dengan
A. [O2 ] –2
B. [O2 ] –1/2
C. [O2 ]0
D. [O2 ]1/2
E. [O2 ]2
karena K adalah konstanta artinya tidak berpengaruh terhadap perbandingan konsentrasi gas-gas
SO2 : SO3
Soal Nomor 18
Jika Anda mencampurkan natrium hidroksida, NaOH dan asam asetat CH3CO2H dalam jumlah
molar yang sama, maka spesi utama yang terdapat dalam larutan yang dihasilkan adalah
(Diketahui Ka CH3CO2H = 2 × 10–5)
A. Na+, CH3CO2–, OH–, dan H2O
B. Na+, CH3CO2H, OH–, dan H2O
C. Na+, CH3CO2–, H3O+, dan H2O
D. Na+, CH3CO2H, H3O+, dan H2O
E. Na+, CH3CO2–, CH3CO2H, OH–, dan H2O
Spesi yang ada adalah CH3CO2Na dan H2O. Karena CH3CO2Na ada dalam bentuk ion (Na+,
dan CH3CO2–) dan CH3CO2– itu dapat terhidrolisis (bereaksi dengan air)
CH3CO2– + H2O → CH3CO2H + OH–
Karena nilai Ka CH3CO2H < 1 maka sebenarnya tidak semua CH3CO2H terurai dan bereaksi
dengan NaOH.
Soal Nomor 19
Diketahui: Ksp CdS = 3,6 × 10–29 ; Ksp ZnS = 1,1 × 10–21 .
Tetapan kesetimbangan reaksi berikut:
CdS(s) + Zn2+(aq) ⇌ ZnS(s) + Cd2+(aq)
adalah
A. 3,3 × 10–8
B. 2,7 × 10–4
C. 4,2 × 105
D. 2,5 × 1049
E. 3,1 × 107
Soal Nomor 20
Diketahui bahwa H2S adalah asam yang lebih kuat dari HCN.
(H2S: Ka1 = 1,0 × 10–7; Ka2 = 1,3 × 10–13 ; Ka HCN = 6,0 × 10–10)
Tentukanlah, bila memungkinkan, ke arah manakah kesetimbangan berikut berada:
HCN (aq) + HS– (aq) ⇌ CN– (aq) + H2S(aq)
A. Kesetimbangan mengarah ke kiri
B. kesetimbangan mengarah ke kanan
C. Kesetimbangan sempurna setimbang ke arah kiri dan kanan
D. Dapat ditentukan bila keasaman relatif HS– diketahui
E. Tidak dapat ditentukan
Pembahasan Soal Nomor 20
Karena nilai K sangat kecil (K < 1) artinya reaktan jumlahnya lebih dominan dipanding produk
berarti reaksi tersebut mengarah ke kiri.
Soal Nomor 21
Di antara asam-asam berikut yang mempunyai basa konjugasi paling kuat adalah
A. Asam askorbat, Ka = 8,0 × 10–5
B. Asam benzoat, Ka = 6,5 × 10–5
C. Asam 3-chlorobenzoat, Ka = 1,5 × 10–4
D. Asam 2-hidroksibenzoat, Ka = 1,1 × 10–3
E. Asam Chloroasetat, Ka = 1,4 × 10–3
Jadi Kb nilainya berbanding terbalik dengan nilai Ka. Semakin kecil nilai Ka maka semakin besar
nilai Kb-nya.
Soal Nomor 22
Mengenai setengah reaksi berikut ini:
Soal Nomor 23
Besarnya potensial sel (E0 sel) untuk reaksi berikut ini:
2Au3+(aq) + 3Zn(s) → 2Au(s) + 3Zn2+(aq)
jika diketahui :
Au3+(aq) + 3e– → Au(s) E0 = +1,50 V
Zn2+(aq) + 2e– → Zn(s) E0 = -0,76 V
adalah
A. +0,74 V
B. +1,48 V
C. +2,26 V
D. -1,48 V
E. -2,26 V
Soal Nomor 25
Di antara kelima senyawa organik di bawah ini yang paling benar tata namanya secara IUPAC
adalah
A. 2-bromo-4-hidroksi-4-petena
B. 2-metil-1-petena-4-ol
C. 2-kloro-1,3-sikloheksadiena
D. 2-metil-2-heksena-4-ol
E. 5-metil,-sikloheksana-1-ol
Soal Nomor 26
Urutan keasaman yang paling tepat untuk senyawa-senyawa berikut
adalah
A. I > III > II
B. I > II > III
C. II > I > III
D. II > III > I
E. III > I > II
Soal Nomor 27
Semua senyawa berikut ini mempunyai rumus molekul C4H10O dan merupakan isomer. Yang
bukan isomer C4H10O adalah
A. Butanon
B. Dietil eter
C. Metil propil eter
D. 1-butanol
E. 2-metil-2-propanol
Soal Nomor 29
Jika senyawa sikloheksena direaksikan dengan (Br2, hν) sebagaimana skema berikut:
Soal Nomor 30
Di antara spesi berikut yang merupakan ion karbonium tersier adalah
Ikuti pembahasan soal OSP Kimia tahun 2015 khusus pilihan ganda pada tulisan berikutnya 😉
Soal Nomor 1
Suatu oksida logam Pb mengandung persen massa 90,65% Pb. Rumus empiris oksida Pb tersebut
adalah
A. Pb2O
B. PbO
C. Pb3O4
D. Pb2O3
E. PbO2
Unsur Pb O
Persen 90,65% 100% – 90,65% =9,35%
Massa per 100 g 90,65 g 9,35 g
Massa molar 207,2 g/mol 16,0 g/mol
Jumlah zat 0,4375 mol 0,584375 mol
1 1,335714286
Perbandingan
1/0,33 = 3,03030303 1,336/0,33 = 4,011154
Perbandingan empiris 3 4
Soal Nomor 2
Dalam suatu wadah tertutup yang mengandung campuran 90,0 g gas CH4 dan 10,0 g gas argon
(Ar), pada temperatur dan volume yang tetap, mempunyai tekanan sebesar 250 torr. Tekanan
parsial gas CH4 adalah
A. 143,0 torr
B. 100,0 torr
C. 10,7 torr
D. 239,0 torr
E. 26,6 torr
Pembahasan Soal Nomor 2
Tekanan total campuran gas = 250 torr
Unsur CH4 Ar
Massa per 100 g 90,0 g 10,0 g
Massa molar (g/mol) 16 39,95
Jumlah zat (mol) 5,625 0,250
Total jumlah zat (mol) 5,875
Fraksi mol 0,957 0,043
Tekanan parsial (torr) 5,875×0,957 = 239,25 5,875×0,043 = 10,75
Soal Nomor 3
Berapa massa air (dalam g) yang terkandung di dalam 75,0 g larutan yang mengandung 6,10%
K3PO4 adalah
A. 75,0 g
B. 73,2 g
C. 70,4 g
D. 68,1 g
E. 62,8 g
Soal Nomor 4
Perhatikan reaksi berikut :
H2SO3(aq) + Sn4+(aq) + H2O(l) → Sn2+(aq) + HSO4– (aq) + 3H+(aq)
Pernyataan yang benar adalah :
Soal Nomor 5
Spesi yang mempunyai jumlah elektron yang sama dengan molekul air adalah
A. H2S
B. BH3
C. OH–
D. BeH2
E. Ne+2
Soal Nomor 6
Ion-ion berikut ini adalah isoelektrik. Di antara ion-ion berikut yang mempunyai radius paling
kecil adalah
A. Br–
B. Sr2+
C. Rb+
D. Se2–
E. Semua spesi tersebut mempunyai radius yang sama karena mempunyai jumlah elektron
yang sama
Jika suatu atom mengikat elektron sehingga menjadi ion bermuatan negatif (–) maka jari-jarinya
akan membesar karena penambahan efek perisai antar elektron valensi terhadap tarikan inti dan
jika atom melepaskan elektron dan membentuk ion bermuatan positif maka jari-jarinya akan
mengecil karena terlepasnya elektron dan meningkatnya muatan inti.
Lebih mudah membandingkan bila ion-ion itu satu periode atau satu golongan.
Se2– (Se menerima 2 elektron) dan Br– (Br menerima 1 elektron), Se dan Br seperiode
dalam tabel periodik unsur, maka jari-jari Se2– > Br–.
Rb+ (Rb melepas 1 elektron) dan Sr2+ (Sr melepas 2 elektron), Rb dan Sr seperiode dalam
tabel periodik unsur, maka jari-jari Rb+ > Sr2+. Biasanya meskipun selisih 1 jumlah kulit,
ion negatif akan memiliki jari-jari ion lebih besar dibanding ion positif.
Jadi urutan jari-jari ion Se2– > Br– > Rb+ > Sr2+.
Soal Nomor 7
Dari senyawa berikut: CH4, AsH3, CH3NH2, H2Te, HF, senyawa yang menunjukkan adanya
ikatan hidrogen adalah
A. AsH3, H2Te
B. AsH3, CH3NH2
C. CH4, AsH3, H2Te
D. CH3NH2, HF
E. HF, H2Te
Soal Nomor 8
Perhatikan pasangan cairan berikut ini
i. Benzena, C6H6 dan heksana, C6H14
ii. Air dan metanol, CH3OH
iii. Air dan heksana, C6H14
Soal Nomor 9
Struktur Lewis untuk molekul hidrogen sianida (HCN) menunjukan
A. secara kimia, CH4 dan NH4+ tidak dapat dibedakan satu dengan lainnya
B. geometri CH4 adalah tetrahedral, sedangkan NH4+ adalah bidang segiempat datar
C. keduanya mempunyai sifat fisik yang sama
D. CH4 dan NH4+ adalah isoelektrik
E. Pada temperatur kamar, CH4 dan NH4+ adalah gas
Soal Nomor 12
Perubahan entalpi, ΔH untuk reaksi
4HBr(g) + O2(g) ⇌2H2O(g) + 2Br2(g)
Adalah -276 kJ untuk permol O2. Bila campuran reaksi berada dalam keadaan kesetimbangan,
maka perlakuan yang akan menggeser reaksi ke arah kanan adalah
A. Penambahan katalis
B. Memindahkan campuran reaksi ke bawah yang volumenya lebih besar
C. Menurunkan tekanan luar
D. Mengeluarkan sebagian Br2(g)
E. Menaikan temperatur
Reaksi dalam soal ini bersifat eksoterm (ditandai dengan ∆H = -276 kJ), agar bergeser ke
kanan maka temperatur harus diturunkan.
Penambahan katalis tidak menggeser kesetimbangan.
Jumlah zat ruas kiri lebih banyak (berdasar koefisien = 4+1) dibanding ruas kanan
(koefisien 2+2), agar bergeser ke kanan volume sistem kesetimbangan harus diperkecil
atau tekanan sistem kesetimbangan harus diperbesar.
Menambah konsentrasi spesi ruas kiri akan menggeser reaksi ke kanan.
Mengurangi konsentrasi spesi ruas kanan akan menggeser reaksi ke kanan, misalnya
dengan mengurangi (mengeluarkan) sebagai gas Br2.
Soal Nomor 13
Suatu larutan mempunyai konsentrasi ion hidrogen 0,001 M. Pernyataan berikut ini:
i. Larutan mempunyai pH = 3
ii. Larutan bersifat asam
iii. Konsentrasi ion hidroksida adalah 1×10–11 (Diketahui: Kw = 1×10–14)
Mengenai ketiga pernyataan mengenai larutan tersebut, pernyataan yang benar adalah
Soal Nomor 14
Dalam pelarut air, anion yang merupakan basa paling kuat adalah
A. HSO4–
B. Cl–
C. C2H3O2– (ion asetat)
D. NO3–
E. Semua adalah basa konjugasi dari asam kuat dan mempunyai kekuatan basa yang sama
Soal Nomor 15
Dari rentang pH perubahan warna indikator berikut ini, maka indikator yang dapat digunakan
untuk titrasi larutan NH3(aq) dengan larutan HCl(aq) adalah:
A. 1:2
B. 2:1
C. 6:1
D. 1:6
E. 1:1
Tanda – pada rumus laju reaksi sebagai tanda berkurangnya pereaksi, tanda + pada rumus laju
reaksi sebagai tanda bertambahnya hasil reaksi. Jadi tanda plus minus tidak bermakna secara
matematis.
Soal Nomor 18.
Berikut ini adalah profil energi reaksi A → B
A. Hanya I
B. Hanya II
C. Hanya III
D. Hanya II dan III
E. I, II, dan III
Pembahasan Soal Nomor 18
Penambahan katalis akan menurunkan energi aktivasi. Pada soal, I = ∆H reaksi, II = besarnya
energi aktivasi, III = energi aktivasi balik.
Soal Nomor 19
Reaksi berikut ini
2HgCl2 + C2O42– → 2Cl– + 2CO2 + Hg2Cl2
Untuk menentukan laju awal reaksi, reaksi dilakukan dengan menggunakan variasi konsentrasi
dua pereaksi. Hasilnya diperoleh seperti pada data tabel berikut ini
Orde reaksi terhadap C2O42– dapat digunakan data HgCl2 yang konsentrasinya tetap, dalam hal
ini dapat menggunakan data percobaan 2 dan 1 atau 4 dan 3.
Pembahasan ini menggunakan data 4 dan 3:
(0,30/0,15)y = (7×10–5)/(1,75×10–5)
2y = 4 → y = 2
Jadi persamaan laju reaksi r = k[HgCl2] [C2O42–]2
Soal Nomor 20
Perhatikan diagram sel elektrokimia berikut
Bila anda mengamati reaksi di dalam sel tersebut berlangsung, ternyata elektroda timah putih
(Sn) nampak semakin kecil sedangkan elektroda perak (Ag) terbentuk endapan (deposit).
Pernyataan yang benar adalah :
A. Elektroda perak adalah katoda dan elektroda timah putih adalah anoda
B. Elekron mengalir dari elektroda perak ke elektroda timah putih
C. Ion nitrat mengalir melalui jembatan garam ke larutan perak nitrat
D. Setengah reaksi yang terjadi di elektroda timah putih adalah Sn4+ + 2e → Sn2+
E. Elektroda perak adalah anoda dan elektroda timah putih adalah katoda
Elektroda Ag terdapat endapan (membesar) artinya ada Ag+ (dari larutan) yang berubah menjadi
Ag (endapan) dan menempel pada elektroda Ag.
Dapat diartikan terjadi reaksi reduksi dari Ag+ + e– → Ag. Di sekitar elektroda akan kelebihan
ion NO3- sehingga akan dialirkan ke larutan Sn(NO3)2 melalui jembatan garam. Elektroda tempat
terjadi reduksi disebut katoda.
A. Pb2+ + 2e → Pb
B. Pb → Pb2+ + 2e
C. Ag+ + e → Ag
D. Ag → Ag+ + e
E. Jawaban A, B, C dan D semua salah
Soal Nomor 22
Reaksi reaksi berikut ini, manakah yang entropi sistemnya meningkat:
Zat padat mencair, zat cair menguap, zat padat menguap ini menunjukkan entropi zat meningkat,
partikel dalam zat semakin bebas bergerak, bergerak semakin tidak teratur. Perubahan sebaliknya
menunjukkan penurunan entropi (semakin teratur)
Zat yang semula satu partikel kemudian terurai menjadi 2 partikel atau lebih yang lebih tidak
stabil juga menunjukkan peningkatan entropi.
Soal Nomor 23
Berikut ini diberikan tabel data termodinamika :
A. Tidak spontan pada temperatur rendah, dan spontan pada temperatur tinggi
B. Spontan pada temperatur rendah dan non-spontan pada temperatur tinggi
C. Spontan pada semua temperatur
D. Non-spontan pada semua temperatur
E. Tidak cukup informasi untuk menarik kesimpulan
adalah
A. diasetamida
B. formil asetmida
C. dimetilasetat
D. N,N-dimetilformamida
E. dimetilamina
Soal Nomor 25
Hubungan antara kedua struktur berikut ini adalah
A. Isomer struktur
B. Isomer geometri
C. Isomer konformasi
D. Isomer identik
E. Isomer optik
Soal Nomor 26
Alkohol yang bila dioksidasi akan menghasilkan keton adalah:
A. 1-propanol
B. Metanol
C. 2-metil-2-propanol
D. 2-propanol
E. Semuanya membentuk keton bila dioksidasi
Soal Nomor 27
Pereaksi yang jika bereaksi dengan etuna akan menghasilkan CH2Br-CHBrCl adalah
Soal Nomor 28
Produk utama yang dihasilkan dari reaksi adisi antara satu equivalen HCl dengan 1-fenil-1,3-
butadiena sesuai dengan skema reaksi berikut
adalah
Pembahasan Soal Nomor 28
Soal Nomor 29
Jika senyawa 1-naftol dinitrasi dengan reagan [HNO3, H2SO4] seperti pada persamaan reaksi
berikut
A. 3 dan 6
B. 3 dan 4
C. 6 dan 8
D. 7 dan 5
E. 2 dan 4
Soal Nomor 30
Sifat kebasan turunan ammonia dipengaruhi oleh adanya subtituen dan struktur
molekulnya,maka urutan kebasaan mulai dari yang paling basa sampai yang kurang basa dari
senyawa berikut di bawah ini
adalah
Soal Nomor 1
Bila Cu(CN)2 dipanaskan, dihasilkan C2N2(sianogen) dan CuCN. Berapa massa Cu(CN)2
dibutuhkan untuk membuat C2N2 sebanyak 5,00 g? (Mr Cu(CN)2 = 115,6; C2N2 = 52,04)
A. 20,2 g
B. 22,2 g
C. 24,2 g
D. 26,4 g
E. 28,6 g
Soal Nomor 2
Bila persen hasil reaksi:
3 NO2(g) + H2O(l) → 2 HNO3(aq) + NO(g)
adalah 75,0%, dan dalam reaksi tersebut dikonsumsi sebanyak 45,0 g gas NO2, berapa gram
gram asam nitrat, HNO3 (aq), yang dihasilkan?
A. 22,5 g
B. 30,8 g
C. 41,1 g
D. 54.8 g
E. 69,3 g
A. 2,3 x 10-3 m
B. 4,1 x 10-3 m
C. 9,7 x 10-4 m
D. 1,9 x 10-3 m
E. 1,7 x 10-2 m
Soal Nomor 4
Pada tekanan 50 kPa dan 127 oC, sebanyak 100 cm3 gas pada mempunyai massa 0,120 g. Berapa
massa molekular relatif gas ini?
A. 1,2
B. 25
C. 80
D. 120
E. 160
Soal Nomor 5
Susunlah bagaimana urutan kelarutan zat berikut ini didalam air:
Jadi urutannya adalah CH3CH2CH3 < CH3C(O)CH3 < CH3CH2CH2OH < CH3CH2COOH < KCl
Soal Nomor 6
Suatu zat padat padat mempunyai titik leleh yang tajam dan jelas di atas 100°C. Zat padat
tersebut tidak dapat menghantar listrik bahkan dalam keadaan lelehan, dan larut dalam pelarut
hidrokarbon. Apakah struktur yang paling mirip mengenai zat padat tersebut?
A. Kristal atomik
B. Kristal ionik
C. Kristal molekular raksasa
D. Kristal molekular
E. Logam.
Soal Nomor 7
Suatu sampel dari senyawa X, bila dipanaskan dengan larutan natrium hidroksida akan
menghasilkan gas A. Bila X dipanaskan dengan asam sulfat pekat, akan dihasilkan gas B. Bila
gas A dan B direaksikan, maka akan dihasilkan kembali senyawa X. Berikut ini, manakah yang
merupakan senyawa X?
A. CH3CO2C2H5
B. NH2CH2CO2CH3
C. NH4Cl
D. NH4I
E. (NH4)2SO4.
Soal Nomor 8
Pernyataan manakah yang dapat menjelaskan bahwa endapan magnesium hidroksida dapat larut
dalam larutan aqua NH4Cl, tetapi tidak larut dalam larutan aqua NaCl?
A. Dalam air, larutan NH4Cl menghasilkan NH4OH, dan ion OH– yang terbentuk kemudian
memberikan efek ion sejenis.
B. Ion NH4+ dalam larutan NH4Cl akan menurunkan nilai hasil kali kelarutan Mg(OH)2.
C. Larutan garam NH4Cl kurang berdisosiasi sempurna dibandingkan larutan NaCl.
D. Ion Na+ dan ion Mg2+ adalah isoelektronik (mempunyai jumlah elektron sama).
E. Ion NH4+ dalam air akan menghasilkan sejumlah H3O+
Soal Nomor 9
Alanine, H2NCH(CH3)CO2H, adalah suatu asam amino dengan nilai Ka = 4,5 × 10–3 dan Kb =7,4
× 10–5. Di dalam air, spesi manakah yang mempunyai konsentrasi paling tinggi pada pH 7?
A. H2NCH(CH3)CO2H
B. +H3NCH(CH3)CO2H
C. H2NCH(CH3)CO–
D. +H3NCH(CH3)CO2–
E. Semua jawaban, A, B, C dan D benar
pH = 7 → pOH = 7
Untuk menjawab ini dapat digunakan persamaan Henderson-Hasselbalch:
pH = pKa + log([konjugat basa][asam])
7 = 2,35 + log([konjugat basa][asam])
agar dapat memenuhi syarat pH = 7, [konjugat basa] harus lebih besar dari [asam] dengan kata
lain spesi CO2– harus punya konsentrasi lebih tinggi.
Soal Nomor 10
Pada molekul berikut ini,
Soal Nomor 11
Perhatikanlah reaksi pembentukan glukosa (C6H12O6) berikut ini:
Berikut ini, manakah pernyataan yang benar mengenai persen hasil C6H12O6?
A. Persen hasil C6H12O6 bertambah besar jika tekanan parsial CO2 diturunkan.
B. Persen hasil C6H12O6 naik dua kali jika tekanan parsial CO2 diduakalikan
C. Persen hasil C6H12O6 bertambah besar jika jika suhu dinaikkan
D. Persen hasil C6H12O6 berkurang jika suhu diturunkan
E. Persen hasil C6H12O6 berkurang jika bila tekanan total sistem reaksi dinaikkan
Soal Nomor 12
Di dalam reaksi kimia perubahan senyawa X menjadi senyawa Z, melalui mekanismenya
ditemukan bahwa langkah reaksi berlangsung melalui pembentukan senyawa Y, yang dapat
diisolasi. Tahap yang dilalui adalah:
X → Y, ∆H = positif
Y → Z, ∆H = negatif.
Berdasarkan informasi tersebut, manakah profil energi pada reaksi yang sesuai dengan data ini?
Pembahasan Soal Nomor 12
X → Y, ∆H = positif → energi Y > X maka akan bersifat endoterm
Y → Z, ∆H = negatif → energi Z < Y maka akan bersifat eksoterm
Karena Y dapat diisolasi maka posisi Y pada profil energi harus berada pada cenkungan
(lembah). Jadi pilihan A lebih tepat.
Soal Nomor 13
Perhatikan reaksi gas pencemar NO2 dan ozon berikut ini: 2NO2 (g) + O3(g) ⇌ N2O5 (g) + O2 (g)
Dari percobaan tersebut, manakah pernyataan yang benar mengenai hukum laju reaksinya (r):
A. r = k[NO2]2 [O3]
B. r = k[NO2] [O3]2
C. r = k[NO2] [O3]
D. r = k[NO2]
E. r = k [O3]
Orde reaksi terhadap NO2 dapat digunakan data O3 yang konsentrasinya tetap, dalam hal ini
dapat menggunakan data percobaan 2 dan 1.
(0,0022/0,0015)x = (7,2×10–8)/(4,8×10–8)
(1,47)x = 1,50 → (~1,5)x = 1,50 → x = 1
Orde reaksi terhadap O3 dapat digunakan data NO2 yang konsentrasinya tetap, dalam hal ini
dapat menggunakan data percobaan 3 dan 2 .
(0,005/0,0025)y = (1,4×10–7)/(7,2×10–8)
2y = 1,94 → 2y = ~2 → y = 1
Jadi persamaan laju reaksi r = k[NO2] [O3]
Soal Nomor 14
Reaksi berikut ini, 3ClO–(aq) →ClO3– (aq) + 2Cl– (aq) telah diusulkan berlangsung melaui
mekanisme berikut ini:
Soal Nomor 16
Konstanta kesetimbangan reaksi berikut ini masing masing adalah K1, K2, dan K3.
Pastikan spesi-spesi yang ada di ruas kiri dan kanan sesuai persamaan reaksi itu dengan
membalik atau menempatkan spesi yang diketahui nilai K1 atau K2 atau K3.
Ingat membalik persamaan reaksi maka nilai K-nya adalah menjadi 1/K; menjumlahkan
persamaan reaksi maka K-nya adalah hasil kali nilai K dari masing-masing persamaan reaksi.
Soal Nomor 17
Setengah reaksi yang terjadi di anoda pada reaksi setara dibawah ini:
3MnO4–(aq) + 24H+(aq) + 5Fe(s) → 3Mn2+(aq) + 5Fe3+(aq) + 12H2O (l)
adalah:
Soal Nomor 18
Perhatikan sel volta berikut ini:
Cu2+ (aq) + 2e– → Cu(s) E° = 0,340 V
Berapakah potensial sel volta ini, Esel?
A. +0,0296
B. -0,0370 V
C. +0,0592 V
D. -0,399 V
E. 0 V
Esel=Eosel−0,0592nlog[oksidasi][reduksi]
Esel=0−0,05922log0,1 M1,0 M
Esel=0−0,05922×(−1)
Esel=0+0,05922
Esel=+0,0296
Soal Nomor 19
Bagaimana bentuk geometri, bilangan oksidasi, bilangan koordinasi tembaga, untuk ion
kompleks, [Cu(NH3)4(OH2)2]2+?
A. tetrahedral ; +2 ; 6
B. square planar ; -2 ;4
C. oktahedral ; +2 ;6
D. linear ; +3; 2
E. trigonal planar ; +1; 4
Soal Nomor 20
Mengenai garam kompleks [Co(NH3)5Cl]Cl2, manakah pernyataan yang tidak tepat :
A. Larut dalam air
B. Dapat menghantarkan listrik.
C. Larutan 1 mol [Co(NH3)5Cl]Cl2menghasilkan 1 mol kation dan 3 mol anion.
D. Dalam air, kation kompleks yang terbentuk adalah [Co(NH3)5Cl]2+
E. Mengandung ligand NH3 dan Cl–.
Soal Nomor 21
Berikut ini adalah asam asam karboksilat
I. CHF2CH2CH2CO2H
II. CH3CF2CH2CO2H
III. CH3CH2CF2CO2H
IV. CH3CH2CH2CO2H
Dari keempat asam karboksilat tersebut, tunjukkan urutan kenaikan keasaman, mulai dari yang
paling asam hingga menurun keasamannya.
A. I > II > III > IV
B. I > IV > III > II
C. III > II > I > IV
D. III> IV > I > II
E. IV > I > II > III
Soal Nomor 22
Dari senyawa berikut ini, manakah yang sesuai dengan aturan Huckle?
A. Naftalen bukan senyawa monosiklik, oleh karena itu bukan suatu senyawa aromatik
B. Piroll bukan senyawa hidrokarbon, dan bukan termasuk senyawa aromatik
C. Sikloheptatriena bukan senyawa konyugasi sempurna, yang bukan senyawa aromatik
D. Piridin basa lemah, dan juga bukan senyawa aromatik
E. Stirena mempunyai 8 π electron, dan juga bukan senyawa aromatik
Pada soal ini sebenarnya mencari pasangan antara kalimat pertama dengan pernyataan pada
kalimat kedua. Dari alternatif yang tersedia yang terkait dengan Huckle yaitu C. Sikloheptatriena
memang tidak berkonyugasi sempurna, jadi bukan senyawa aromatik.
Soal Nomor 23
Dalam reaksi adisi berikut ini,
Dalam soal ini gugus pergi-nya adalah Br– dan nukleofilnya adalah -OCH3.
Soal Nomor 25
Tentukan urutan berdasarkan kenaikan reaktivitas, pada reaksi dehidrasi dalam suasana asam
senyawa alkohol di bawah ini.
A. I < II < III
B. I < III < II
C. II < III < I
D. III < I < II
E. III < II < I
Alkohol primer adalah alkohol yang gugus OH-nya terikat pada C primer (C yang
mengikat 1 atom C).
Alkohol sekunder adalah alkohol yang gugus OH-nya terikat pada C sekunder (C yang
mengikat 2 atom C).
Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus OH-nya terikat pada C tersier (C yang
mengikat 3 atom C).
Soal Nomor 26
Senyawa manakah dari A) sampai dengan E) yang berada dalam kesetimbangan
dengan siklopentanon dan HCN?
Pembahasan Soal Nomor 26
Reaksi antara siklopetanon dengan HCN merupakan reaksi adisi nukleofilik, alternatif jawaban
yang tepat adalah D
Soal Nomor 27
Perhatikan rangkaian reaksi berikut ini:
Manakah dari kelima senyawa di bawah ini yang merupakan produk dari rangkaian
reaksi di atas?
A. p-Cyano aniline
B. p-Cyano nitro benzene
C. p-bromo cyano benzene
D. 2-nitro-4-bromo Cyanobenzena
E. 2-cyano-4-bromo anilin
Pada soal ini intinya ada reaksi diazotasi (pembentukan diazonium) dan reaksi substitusi.
Diazonium yang sifatnya tidak stabil ini pada tahap berikut dapat dengan mudah terjadi jenis
reaksi tertentu misalnya pada soal ini terjadi substitusi dengan -CN.
Demikian semoga bermanfaat untuk pembelajaran dan persiapan OSN berikutnya, Silakan
dikoreksi bila didapati pembahasan yang keliru atau kurang tepat, dengan menuliskannya pada
kotak komentar di bawah ini. Terima kasih.
Pembahasan Soal OSN Kimia Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2015 - Soal
Pilihan Ganda (Khusus Soal Hitungan)
Soal Nomor 1
Hasil analisis senyawa berupa gas menunjukkan kandungan (% massa) 33,0% Si dan67,0% F.
Pada temperatur 35oC, sebanyak 0,210 L senyawa tersebut memberikan tekanan 1,70 atm. Jika
massa 0,210 L senyawa tersebut adalah 2,40 g, maka rumus molekulnya adalah:
A. SiF4
B. SiF3
C. Si2F8
D. Si2F6
E. Si3F9
PV= nRT
n = (PV)/(RT)
n = (1,7 × 0,21 L)/(0,08205 L·atm/mol·K × 308 K)
n = 0,014126641 mol
Soal Nomor 3:
Konsentrasi (dalam satuan molalitas) senyawa para-diklorobenzena (C6H4Cl2) dalam suatu
larutan yang dibuat dengan cara melarutkan 2,65 g C6H4Cl2 dalam 50 mL benzena (densitas =
0,879 g/mL) adalah:
A. 0,018 m
B. 0,041 m
C. 0,180 m
D. 0,410 m
E. 1,810 m
Soal Nomor 14
Satu dari struktur resonansi ion OCN– yang digambarkan di bawah ini
Muatan formal untuk setiap atom dalam struktur resonansi di atas adalah:
Cara lain menghitung muatan formal adalah dengan menghitung jumlah elektron
valensi dikurangi dengan jumlah EB dikurangi jumlah ikatan di sekitar atom.
Muatan formal pada atom O = jumlah EV O - jumlah EB O - jumlah ikatan
Muatan formal pada atom O = 6 - 6 - 1
Muatan formal pada atom O = -1
Muatan formal pada atom C = jumlah EV C - jumlah EB C - jumlah ikatan
Muatan formal pada atom C = 4 - 0 - 4
Muatan formal pada atom C = 0
Muatan formal pada atom N = jumlah EV N - jumlah EB N - jumlah ikatan
Muatan formal pada atom N = 5 - 2 - 3
Muatan formal pada atom N = 0
Soal Nomor 16
Dalam suatu wadah tertutup yang suhunya 25oC , sejumlah amonium karbonan (N2H6CO2)
menyublim dan terdisosiasi menjadi amoniak (NH3) serta karbon diokasida (CO2) sesuai
persamaan reaksi berikut:
N2H6CO2(s) ⇌ 2NH3(g) + CO2(g)
Setelah didiamkan beberapa lama, terjadi kesetimbangan dengan tekanan total gas sebesar 0,116
atom. Nikai Kp untuk reaksi tersebut adalah:
A. 4,20 × 10–3
B. 2,99 × 10–3
C. 4,64 × 10–4
D. 3,40 × 10–4
E. 2,31 × 10–4
Soal Nomor 18
Dalam fotografi, padatan AgBr yang tersisa dilarutkan dalam larutan Na2S2O3. Ion Ag+ bereaksi
dengan ion S2O32– membentuk senyawa kompleks [Ag(S2O3)2]3–, dengan persamaan reaksi
sebagai berikut:
AgBr(s) ⇌ Ag+(aq) + Br–(aq) Ksp= 5,4×10–13
Ag+(aq) + 2 S2O32-(aq) ⇌ [Ag(S2O3)2]3- (aq) Kf= 2,0×1013
Jumlah padatan AgBr yang dapat larut dalam 125 mL larutan Na2S2O3 1,20 M adalah:
A. 7,14 g
B. 12,22 g
C. 14,08 g
D. 16,72 g
E. 40,65 g
Ingat AgBr ada dalam bentuk padatan maka dalam persamaan kesetimbangan dianggap 1
Kc=[[Ag(S2O3)3−]][Br−][S2O2−3]2
Jumlah Na2S2O3 = 0,125L × 1,2M = 0,15 mol
Dimisalkan jumlah [Ag(S2O3)2]3- dan Br- = x
Banyaknya Br- = x ini menunjukkan banyaknya AgBr yang larut sesuai persamaan
AgBr ⇌ Ag+(aq) + Br–(aq)
A. 3,65
B. 14,20
C. 28,40
D. 56,80
E. 85,20