Anda di halaman 1dari 14

BAB.

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor


1114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah,
promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri
sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial
budaya setempat dan didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.

Menolong diri sendiri artinya masyarakat mampu menghadapi masalah-masalah


kesehatan potensial (yang mengancam) dengan cara mencegahnya, dan mengatasi masalah-
masalah kesehatan yang sudah terjadi dengan cara menanganinya secara efektif serta
efisien. Dengan kata lain, masyarakat mampu berperilaku hidup bersih dan sehat dalam
rangka memecahkan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya (problem solving), baik
masalah-masalah kesehatan yang sudah diderita maupun yang potensial (mengancam),
secara mandiri (dalam batas-batas tertentu).

Jika definisi itu diterapkan di rumah sakit, maka dapat dibuat rumusan sebagai berikut:
Promosi Kesehatan oleh Rumah Sakit (PKRS) adalah upaya rumah sakit untuk
meningkatkan kemampuan pasien, klien, dan kelompok-kelompok masyarakat, agar pasien
dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya, klien dan kelompok-
kelompok masyarakat dapat mandiri dalam meningkatkan kesehatan, mencegah masalah-
masalah kesehatan, dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat,
melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama mereka, sesuai sosial budaya mereka,
serta didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.

Jadi diperlukan pemberian informasi atau pendidikan kepada pasien maupun


keluarganya, agar mereka dapat ikut berpartisipasi dalam proses dan pengambilan
keputusan asuhan pasien. Pendidikan ini diberikan sesaui dengan kebutuhan mereka, baik
terhadap aspek medis, gizi, maupun penciptaan lingkungan pendukung demi kesembuhan
dan peningkatan status kesehatan pasien maupun keluarganya.

Rumah sakit sebagai sarana kesehatan, harus menetapkan bagaimana


mengorganisasikan sumber daya pendidikan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu,
rumah sakit perlu menentukan koordinator pendidian, menciptakan layanan pendidikan dan
mengatur penugasan seluruh staf yang memberikan pendidikan secara terorganisasi.

B. PENGERTIAN
Pendidikan pasien dan keluarga adalah pengetahuan yang diperlukan oleh pasien dan
keluarganya selama proses asuhan maupun pengetahuan yang dibutuhkan pasien setelah
dipulangkan kerumah atau fasilitas pelayanan kesehatan yang lain. Pendidikan pasien dapat
mencakup informasi sumber-sumber di komunitas untuk tambahan pelayanan dan tindak
lanjut pelayanan bila diperlukan serta akses ke pelayanan emergaensi bila dibutuhkan.

1
C. TUJUAN

Tujuan Umum

Untuk menunjang partisipasi pasien dan keluarga dalam pengambilan keputusan dan proses
pelayanan.

Tujuan Khusus

1. Untuk menilai kebutuhan pendidikan masing-masing pasien

2. Untuk menilai kemauan dan kemampuan belajar pasien dan keluarganya

3. Untuk membantu pemenuhan kebutuhan kesehatan berkelanjutan dari pasien

4. Untuk memberikan edukasi tentang penggunaan obat-obatan yang aman, pedoman


nutrisi, dan rehabilitasi yang diperlukan pasien.

2
BAB. II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. IDENTITAS RUMAH SAKIT


Nama : Rumah Sakit Restu Ibu
Alamat : Jalan Ahmad Yani No. 12
Kel. Gn. Sari Ilir, Kec Balikpapan Tengah
Propinsi Kalimantan Timur
No. Telp. (0542) 427342, 427343, 427344
No. Faks. (0542) 441494
Didirikan pada : 5 Oktober 1989
Status pada saat berdiri : Rumah bersalin
Berkembang menjadi rumah sakit : September 1991
Kapasitas Rumah Sakit : 148 tempat tidur
Luas Tanah : 8757,375 m2
Luas Bangunan Awal : 4223,00 m2
Luas Bangunan Tambahan : 4534,375 m2
Pemilik : Dr. Oey Tjeng Sien, SpPD
Nama Direktur : Drg. Agus Wiatma, M.Kes
Klasifikasi Rumah Sakit : Tipe C
Akreditasi : Tingkat lanjut 12 bidang

B. DATA KAPASITAS BED DAN KOMPOSISI KELAS


RUANGAN S.VIP V.VIP V.UTAMA CORPORATE VIP STD I UTAMA I II III ISOLASI TOTAL
CORP 15 15
LANTAI 1
KEBIDAN 2 2 5 5 14
AN LT 1
LANTAI 2 5 8 18 12 43

LANTAI 3 3 2 12 29 47
LANTAI 4 3 4 3 2 2 14
ICU 4
TOTAL 3 4 5 20 5 4 22 52 18 137

3
C. DATA KETENAGAAN

KETERANGAN TAHUN 2015


A. Jumlah Tenaga kesehatan Menurut Jenis
1. Tenaga Medis 13
2. Tenaga Keperawatan 156
3. Tenaga Kefarmasian 19
4. Tenaga Gizi 2
5. Tenaga Terapi Fisik 3
6. Tenaga Keteknisian Medis 1
7. Tenaga Kesehatan Masyarakat 2
8. Tenaga Laboratorium 16
9. Tenaga Radiologi 5
10. Tenaga Rekam Medis 3
B. Tenaga Non Kesehatan 160

JUMLAH 380

D. JENIS PELAYANAN

1) Pelayanan Gawat Darurat


2) Pelayanan Rawat Jalan
3) Pelayanan Rawat Inap
4) Pelayanan Bedah Umum
5) Pelayanan Persalinan
6) Pelayanan Intensif
7) Pelayanan Radiologi
8) Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik
9) Pelayanan Rehabilitasi Medik
10) Pelayanan Farmasi
11) Pelayanan Gizi
12) Pelayanan Hemodialisa
13) Pelayanan BPJS
14) Pelayanan Rekam Medis
15) Pengolahan Limbah
16) Pelayanan Administrasi Manajemen
17) Pelayanan Ambulance/Mobil Jenasah
18) Pelayanan Pemulasaraan Jenasah

4
BAB. III

VISI DAN MISI RUMAH SAKIT


VISI

Menjadi rumah sakit yang mampu mewujudkan pelayanan berkarakter Customer satisfaction
dengan pencapaian medical excellence, service excellence, dan finance excellence, serta
memenuhi persyaratan standar manajemen mutu nasional maupun internasional.

MISI

1. Memberikan pelayanan dengan standar mutu yang baik


2. Memuaskan pelanggan internal maupun eksternal
3. Terus mengembangkan sarana dan prasarana
4. Menyehatkan kondisi keuangan

5
6
BAB. V

STRUKTUR ORGANISASI KOMITE PKRS

RUMAH SAKIT RESTU IBU BALIKPAPAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT


Drg. B. Agus Wiatma, M.Kes

KETUA KOMITE PKRS


Dr. Tommy Hendrawan
dr. Sigit Riyarto, M.Kes.

SEKRETARIS PANITIA PKRS


Shinta Christina
dr. Sigit Riyarto, M.Kes.

POKJA 1 POKJA 2 POKJA 3 POKJA 4 POKJA 5 POKJA 6

TIM TIM TIM TIM TIM TIM


PENDIDIKAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN
MEDIS KEPERAWAT GIZI FARMASI REHABILITA PERALATAN
AN SI MEDIK MEDIS
Dr. Tommy Corie Yoesy T.
Hendrawan Masye Andiniwati, Areista, S.Si, Ahmad Suliyanto,
Kotambunan, S.Gz Apt. Kusnan, Amd. Tek.
Amd. Kep. Amd. ft Med

7
BAB. VI

URAIAN JABATAN

Tanggung jawab dan tugas untuk masing-masing anggota komite PKRS Restu ibu adalah

1. Ketua dan Sekretaris

a. Menyusun pedoman organisasi dan pelayanan pendidikan pasien dan keluarga di


Rumah Sakit Restu Ibu Balikpapan
b. Melaksanakan dan memantau pelaksanaan pendidikan pasien dan keluarga di
Rumah Sakit Restu Ibu Balikpapan
c. Melakukan sosialisasi program kegiatan pengembangan dan pelatihan staf di bidang
pendidikan pasien dan keluarga
d. Melaksanakan evaluasi, rekomendasi, dan tindak lanjut program dengan
melaksanakan pertemuan dan pelaporan berkala tiap 3 bulan sekali.
e. Mengatur jadwal pelaksanaan program kerja komite PKRS

2. Pokja 1 Bidang Pendidikan Medis

a. Memberikan edukasi dan informasi tentang masalah medis yang sedang dialami oleh
pasien sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pendidikan pasien dan keluarga
b. Membantu pasien dan keluarga dalam mengambil keputusan atas tindakan medis
yang akan diterima oleh pasien.

3. Pokja 2 Bidang Pendidikan Keperawatan/Kebidanan

a. Melakukan pola asuh perawatan pasien yang baik


b. Membantu terlaksananya pelayanan medis di rumah sakit secara paripurna
c. Memberikan materi edukasi kepada pasien dan keluarga yang sedang dalam
perawatan

4. Pokja 3 Bidang Pendidikan Gizi

a. Memberikan pelayanan gizi yang diperlukan pasien dalam proses penyembuhan


penyakit dan memperbaiki keadaan umum pasien yang sedang dirawat.
b. Memberikan informasi yang diperlukan oleh pasien dan keluarga pasien tentang
cara, pola dan porsi diet untuk pasien yang sedang dirawat di rumah sakit.

5. Pokja 4 Bidang Pendidikan Farmasi

a. Meningkatkan mutu pelayanan farmasi di rumah sakit


b. Memberikan pelayanan farmasi yang dapat menjamin efektifitas, efisiensi dan
keamanan penggunaan obat.
c. Melaksanakan kebijakan obat di rumah sakit dalam rangka meningkatkan
penggunaan obat secara rasional.

6. Pokja 5 Bidang Pendidikan Rehabilitasi Medis

a. Memberikan edukasi yang berkaitan dengan fisioterapi pada pasien


b. Memastikan terlaksananya pelayanan rehabilitasi medik dengan baik
c. Memastikan modalitas yang dibutuhkan oleh pasien

8
d. Memberikan informasi yang diperlukan untuk kelanjutan terapi dan kesembuhan
pasien

7. Pokja 6 Bidang Pendidikan Peralatan Medis

a. Memastikan berfungsinya peralatan medis yang ada di rumah sakit


b. Memberikan informasi yang diperlukan pasien dan keluarga mengenai penggunaan
peralatan medis

9
BAB. VII

TATA HUBUNGAN KERJA

Komite PKRS berada dalam posisi yang dapat menjangkau semua unit keja yang ada di rumah
sakit Restu Ibu Balikpapan, sehingga fungsi kordinasinya dapat efektif dan efisien.

KEPERAWATAN

MEDIS FARMASI

KOMITE PKRS

GIZI PERALATAN MEDIS

REHABILITASI MEDIS

10
BAB. VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL


No. Jabatan kualifikasi
1. Ketua Komite PKRS  S1 kedokteran/keperawatan/kesehatan
masyarakat
 Pegawai purnawaktu di RS Restu Ibu yang telah
bekerja minimal 3 tahun
 Telah mengikuti pelatihan komunikasi efektif
sebagai tenaga promotif

2. Sekretaris Komite PKRS  Pegawai purnawaktu RS Restu Ibu


 Menguasai bidang sekretariat secara umum
 Memiliki minat di bidang promosi kesehatan
 Telah mengikuti pelatihan Komunikasi efektif

3. Pokja pendidikan Medis  S1 kedokteran


 Pegawai purnawaktu RS Restu Ibu

4. Pokja pendidikan  D3/S1 keperawatan/kebidanan


keperawatan/kebidanan  Memiliki minat di bidang promosi kesehatan
 Telah mengikuti pelatihan sebagai tenaga
promotif

5. Pokja Pendidikan gizi  D3 ilmu gizi


 Memiliki kemampuan dan minat di bidang
promosi kesehatan
 Telah mengikuti pelatihan sebagai tenaga
promotif

6. Pokja Pendidikan farmasi  S1 farmasi


 Telah mengikuti pelatihan sebagai tenaga
promosi kesehatan

7. Pokja Pendidikan Rehabilitasi  D3 fisioterapi


Medik  Telah mendapatkan pelatihan sebagai tenaga
promosi kesehatan

8. Pokja Pendidikan Peralatan  Menguasai teknis peralatan medis


Medis  Telah mengikuti pelatihan sebagai tenaga
promosi kesehatan

11
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

ORIENTASI UMUM
Kegiatan orientasi umum diadakan satu kali dalam satu tahun pada bulan Maret. Kegiatan ini
dilakukan bersamaan dengan briefing ruangan. Tujuan diadakan orientasi umum adalah untuk
memberikan informasi dan penyegaran materi untuk para medis dan petugas penunjang medis
dalam memberikan informasi dan edukasi kepada pasien maupun keluarga pasien.

ORIENTASI KHUSUS
Orientasi khusus diadakan setiap 3 bulan bersamaan dengan kegiatan laporan 3 bulanan komite
PKRS. Hal-hal yang dibahas meliputi materi edukasi yang akan diberikan pada kegiatan
berikutnya.

12
BAB. X

PERTEMUAN KOMITE PKRS


Pertemuan dibagi 2:

1. Rutin
Pertemuan rutin diselenggarakan setiap 3 bulan pada hari senin minggu ke empat. Dalam
pertemuan rutin ini akan membahas evaluasi, rekomendasi, dan tindak lanjut program
dari masing-masing kelompok kerja.
2. Insidentil
Pertemuan ini diadakan bila diperlukan untuk membahas masalah yang sifatnya
insidensial dan mendesak untuk dibahas.

13
BAB. XI

PELAPORAN

LAPORAN BULANAN

Pelaporan evaluasi pelaksanaan pendidikan pasien dan keluarga masing-masing bagian


dilaksanakan setiap bulan dan dilaporkan kepada Panitia PKRS Sakit Restu Ibu pada saat
pertemuan 3 bulanan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat laporan PKRS antara lain adalah

a. Kasus
b. Jumlah kasus
c. Kasus yang diintervsi dengan metode PKRS
d. Jumlah topik pesan media yang disampaikan
e. Frekuensi pesan yang disampaikan

LAPORAN TAHUNAN

Laporan hasil kegiatan satu tahun disusun oleh Panitia PKRS Rumah Sakit Restu Ibu
Balikpapan berdasarkan data yang diperoleh dari laporan bulanan selama 12 bulan masa kerja.
Dalam pertemuan tahunan diadakan pembahasan mengenai rencana kerja pada tahun berikutnya.

14

Anda mungkin juga menyukai