Anda di halaman 1dari 24

BAB III

PROFIL LAHAN DAN PASIEN YANG DIKELOLA

3.1 PROFIL RSUD PRAYA 2014


Cikal bakal RSUD Praya: tahun 1950 didirikan pos kesehatan yang terletak di sebelah
Resort Praya ( kampung Jawa ) di pimpin oleh seorang Dokter Belanda: Dr. Y.F.A. Denis
sampai dengan tahun 1959. Gedung Rumah Sakit Praya dibangun dengan lokasi sebelah
utara kampung pengames dan pada tanggal 18 Agustus 1959 gedung tersebut diresmikan
yang diberi nama Rumah Sakit Umum Praya. Yang dipimpin Dr. Tang Hong Djwan
sampai tahun 1965 dengan sebutan Kepala Rumah Sakit.
3.1.1 Keadaan Rsud Praya Baru
3.1.1.1 Nama Direktur: Dr.Muzakir Langkir
3.1.1.2 Alamat: Jl. H.L. Hasyim
3.1.1.3 Telpon : ( 0370 )6653050
3.1.1.4 No. Kode Rs : 5202011
3.1.1.5 Tahun Berdiri 18 Agustus 1959
3.1.1.6 Perubahan Kelas RS dari D ke C : 5 Juni 1996, (SK Menkes No:
46/MENKES/SK/VI/ 1996), TT:75
3.1.1.7 Pernah terakreditasi 5 Pelayanan tahun 1998 & 2002
3.1.1.8 Pindah Gedung : 1 Juni 2006 (SK Menkes nomor: HK.07.06/III-3/75/2007)
3.1.1.9 Pernah tersertifikasi ISO tahun 2009
3.1.1.10 Pengajuan Akreditasi 12 Pelayanan tahun 2010
3.1.1.11 BLUD Keputusan Bupati Nomor 374 Tahun 2011 tanggal 1 Oktober
2011.
3.1.2 VISI dan MISI
3.1.2.1 VISI
Rumah Sakit Pelayanan Prima Dengan Mengutamakan Budaya Keselamatan
3.1.2.2 MISI
1. Memberikan pelayanan paripurna yang efektif, efisien dan bermutu
2. Menyiapkan pelayanan VISI
3. Rumah Sakit Pelayanan Prima Dengan Mengutamakan Budaya
4. Keselamatanang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
5. Mewujudkan RSUD Kabupaten Lombok Tengah menjadi RSUD BLUD
( Badan Layanan Umum Daerah )

35
36

3.1.2.3 MOTTO
Beri Kepastian Raih Kepercayaan
3.1.3 Fasilitas Umum
3.1.3.1 Luas Lahan/tanah: 4 Ha
Luas bangunan : 6.738 m²
Fasilitas Air : PDAM, Sumur Bor
Fasilitas Listrik : PLN : 66 KVA Generator : 100 KVA

(aktif) dan 50 KVA (non aktif)

3.1.3.2 Fasilitas Pengolah limbah: incinerator dengan kapasitas 0,50m³/hari


3.1.3.3 Kapasitas Tempat Tidur : 169
3.1.4 Fasilitas Pelayanan
3.1.4.1 Pelayanan Rawat Jalan
1. Poliklinik Penyakit Dalam
2. Poliklinik Kesehatan Anak
3. Poliklinik Penyakit Kebidanan dan Kandungan dan KB
4. Poliklinik Bedah
5. Poliklinik Penyakit Kulit dan Kelamin
6. Poliklinik Mata
7. Pliklinik THT
8. Poliklinik Rehabilitasi Medik/fisiotherapi
9. Poliklinik Gigi
10. Poliklinik Medical Cek Up
11. Poliklinik VCT/Fisikologi
12. Poliklinik Fisioterapi
3.1.4.2 Unit Pelayanan Kesehatan Rawat Inap
1. Unit Pelayanan Penyakit Dalam
2. Unit Pelayanan Penyakit Anak
3. Unit Pelayanan Penyakit Bedah
4. Unit Pelayanan Penyakit Obgin
5. Unit Pelayanan Perinatologi
3.1.4.3 Pelayanan Penunjang Medis
1. Laboratorium
2. Farmasi
37

3. Radiologi
4. Anastesiologi
5. Rehabilitasi Medik
6. Gizi
7. EKG
8. USG
9. IGM ( Instalasi Gas Medik )
10. UTD ( Unit Transfusi Darah )
3.1.4.4 Pelayanan Dokter Spesialis
1. Spesialis Penyakit Dalam
2. Spesialis Bedah
3. Spesialis Obgin
4. Spesialis Anak
5. Spesialis Kulit
6. Spesialis THT ( Kunjungan )
7. Spesialis Mata ( Kunjungan )
3.1.4.5 Pelayanan lain-lain
1. Pelayanan Mobil Ambulance
2. Pelayanan Mobil Jenazah
STRUKTUR ORGANISASI RSUD PRAYA BERDASARKAN PERDA NO. 03
TAHUN 2008
Direktur

Kelompok Jabatan

Fungsional

Kepala KABID. KABID. KABID. P2 Mutu


Bagian Tata Usaha KEP & BINNAKES Pelayanan Medik

Kabid. KASI KASI. KASI.


Kep & Binnakes Keperawatan Pelayanan Medik SIM RS & RM

KASUBAG. KASI KASI.PEL. KASI Pengendalian


Keuangan BINNAKES Penunjang Medik Mutu Pelayanan

KASUBAG.
Umum & KEPEG

KASUBAG.
Perencanaan
38

3.1.5 .Perkembangan Rumah Sakit


Ketenagaan RSUD PRAYA Tahun 2014

Kualifikasi Tenaga Medis Tahun 2014 Jumlah


1. Dokter Spesialis 14
2. Dokter Umum 21
3. Dokter Gigi 2
4. Apoteker 2
5. Asisten Apoteker 9
6. Perawat 122
7. Bidan 23
8. Radiografer 5
9. Analis Kesehatan 17
10. Lain-lain

3.2 Aplikasi Teori Dorothea Orem Pada “Tn.K” Dengan Diagnosa Medis Stroke Di
Ruang ICU RSUD Praya-Loteng

Tanggal pengkajian : 28 Desember 2015 No RM: 685077


Ruang : ICU
Diagnosa Medis : Stroke
3.2.1 Pengkajian
Pengkajian Development Self Care
3.2.1.1 Identitas klien
Nama : Tn.K
Usia : 53 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sasak/Indonesia
Status Pernikahan : Nikah
Pekerjaan : Tani
Pendidikan : Tidak Sekolah
Alamat : Renong, Truwai
3.2.1.2 Biodata Penanggung Jawab
Nama : Ny.S
Usia : 50 Tahun
39

Jenis Kelamin : Perempuan


Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sasak/Indonesia
Pekerjaan : Tani
Pendidikan : Tidak Sekolah
Alamat : Renong, Truwai
Hubungan Dengan Klien : Istri Klien
3.2.1.3 Penyakit Keturunan
Keluarga klien mengatakan, bapak klien pernah mengalami penyakit yang
sama seperti yang di alami klien saat ini.
3.2.1.4 Persepsi Terhadap Penyakitnya
Keluarga klien mengatakan klien dulu tidak pernah menghiraukan tentang
penyakitnya, klien selalu bekerja seperti bertani setiap hari.
3.2.1.5 Pengetahuan Terhadap Penyakit
Keluarga klien mengatakan klien tidak tahu penyebab penyakit yang di
alami klien saat ini.
Pengkajian Health Deviation
3.2.2.1 Pemeliharaan Keseimbangan Privasi dan Interaksi Sosial
1. Kegiatan Lingkungan
Keluarga klien mengatakan sebelum sakit, klien seorang petani sehari-
hari pergi ke sawah untuk bercocok tanam.
2. Interaksi Sosial
Keluarga klien mengatakan sebelum sakit, klien sering meluangkan
waktu untuk bercengkrama dengan keluarga dan masyarakat sekitar.
3. Keterlibatan Kegiatan Sosial
Keluarga klien mengatakan sebelum sakit, klien rajin mengikuti gotong
royong yang di adakan di desanya.
3.2.2.2 Pencegahan Resiko yang mengancam Kehidupan dan Kesejahteraan
1. Kebersihan kamar mandi
Keluarga klien mengatakan kamar mandi yang di miliki klien kurang
bersih karena masih belum permanen dan kadang klien mandi di
sungai.
2. Konsumsi vitamin
40

Keluarga klien mengatakan klien sering mengkonsumsi jamu yang di


jual di pasaran.
3. Imunisasi
Keluarga klien mengatakan kurang tahu mengenai imunisasi yang
pernah di berikan kepada klien.
4. Olahraga
Keluarga klien mengatakan, klien tidak pernah olahraga secara rutin
karena sibuk mengurusi sawah dan ladang.
3.2.2.3 Upaya keharmonisan keluarga
Keluarga klien mengatakan setiap ada masalah, klien mengumpulkan
keluarga untuk bermusyawarah.
3.2.2.4 Peningkatan Kesehatan dan Pengembangan Potensi dalam Hubungan
Sosial
1. Konsultasi Dokter
Keluarga klien mengatakan klien jarang sekali pergi ke dokter saat
mengalami hanya berobat ke mantri dan kadang pergi ke dukun.
3.2.2.5 Pelayanan kesehatan lingkungan rumah
Keluarga klien mengatakan, puskesmas jaraknya lumayan jauh dari
tempat tinggal klien .
1. Komunikasi lingkungan
Keluarga klien mengatakan, komunikasi klien dengan keluarga dan
masyarakat cukup baik.
Universal Self care
3.2.2.1 Pemenuhan kebutuhan Oksigen
1. Saluaran Pernafasan
Tidak ada sumbatan pada jalan nafas klien, klien hanya di pasangkan
NGT.
a. Pengembanagan kapasitas vital paru
Gerakan dada simetris, tidak ada retraksi supra sternal, tidak ada
retraksi intercoste.
b. Terhentinya pernafsan sementara
Klien tidak pernah mengalami sesak napas dan tidak pernah
mengalami henti nafas.
c. Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
41

d. Keadaan yang berkaitan dengan kebutuhan cairan.


Terpasang infus RL 20 TPM.
2. Kemampuan/ketidakmampuan, jenis komunikasi yang tidak
dimengerti, kegagalan mengkomunikasikan kebutuhannya, kondisi
pemasukan / input cairan.
Klien tidak mampu menelan.
a. Jenis cairan yang tidak disukai dan mempengaruhi
Keluarga klien mengatakan, tidak ada minuman yang tidak di
sukai klien selama itu baik dan halal. Klien sering meminum kopi
saat masih sehat.
b. Kondisi internal dan eksternal pemasukan cairan
Klien di pasangkan infus RL 20 TPM.
c. Kondisi natural terkait dengan asupan cairan ke dalam mulut
Klien tidak bisa menelan makanan dan hanya bisa di berikan
lewat slang.
3. Pemenuhan Nutrisi
a. Pola makan
Keluarga klien mengatakan, sebelum sakit klien makan 3 kali
sehari dengan porsi 1 piring sedang tapi kadang porsi tidak di
habiskan, klien sering makan sayur-sayuran tetapi jarang makan
ikan laut atau makanan terlalu banyak garam karena takut tekanan
darahnya naik.
b. Pengetahuan tentang nutrisi
Keluarga klien mengatakan, klien takut makan-makanan yang
terlalu banyak mengandung garam.
c. Kebiasaan Makan
Keluarga klien mengatakan, klien kadang-kadang makan bersama
anggota keluarga.
d. Makanan kesukaan
Keluarga klien mengatakan, klien senang makan sayur-sayuran.
e. Problem Pemenuhan Nutrisi
Keluarga klien mengatakan, klien belum bisa menguyah dan
menelan makanan dan klien hanya di berikan makanan lewat
slang. Terpasang NGT, klien di berikan susu 3 x 250 cc/hr.
42

4. Pemenuhan kebutuhan eliminasi/pergerakan bowel


a. Perubahan pergerakan bowel dan Feces
Keluarga klien mengatakan, klien tidak ada gangguan saat BAB
(buang air besar) dan klien sudah di pasangkan popok sehingga
klien BAB (buang air besar) di tempat tidur, warna feces kuning
kecoklatan dan lembek.
b. Tingkah laku selama perawatan
Keluarga klien mengatakan, klien selalu menurut dan tidak
pernah bertingkah macam-macam saat di berikan perawatan.
c. Lingkungan
Keluarga klien mengatakan, klien sebelum sakit buang air besar
di sungai karena tidak mempunyai WC. Saat sakit klien hanya
bisa buang air besar di tempat tidur karena tidak mampu ke
kamar mandi.
5. Urinary
a. Perubahan pola urinary, urin dan integritas organ
Klien terpasang kateter dan urin bag dengan pengeluaran urin
800 cc/24 jam.
b. Perasaan dan emosi yang mempengaruhi
Keluarga klien mengatakan, klien kadang-kadang menangis.
c. Tingkah laku selama perawatan
Keluarga klien mengatakan, klien selalu menurut dan tidak
pernah bertingkah macam-macam saat di berikan perawatan.
d. Lingkungan
Keluarga klien mengatakan, klien sebelum sakit buang air kecil
di kamar mandi. Saat sakit klien hanya bisa buang air kecil di
tempat tidur karena tidak mampu ke kamar mandi.
6. Ekskresi
a. Perubahan pola
Klien kadang-kadang berkeringat banyak.
b. Reaksi klien
Klien merasakan tubuhnya panas.
c. Tingkah laku selama perawatan
43

Keluarga klien mengatakan, klien selalu menurut dan tidak pernah


bertingkah macam-macam saat di berikan perawatan.
d. Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan istirahat
Faktor manusia
a. Gangguan dengan keseimbangan aktivitas dan istirahat.
Keluarga klien mengatakan, klien sebelum sakit klien bisa beraktivitas
seperti pergi ke sawah, solat ke musholla, duduk-duduk, ngobrol
dengan tetangga. Setelah sakit klien tidak mampu lagi beraktivitas
seperti sebelum sakit, badanya sebelah kiri tidak bisa di gerakkan , dan
tidak bisa ke kamar mandi. kekuatan otot
4 1
4 1
Istirahat tidur
Keluarga klien mengatakan biasa tidur siang sekitar jam 11.00 wita
sampai dengan 16.30 wita. Malam 21.00 wita bangun jam 05.30 wita.
e. Gangguan khusus aktifitas dan istirahat
Keluarga klien mengatakan, kadang-kadang klien susah tidur karena
suasana Rumah Sakit yang ramai.
Faktor lingkungan
a. Lingkungan sosial sesuai dengan keinginan
Keluarga klien mengatakan, klien membutuhkan suasana yang lebih
tenang agar cepat sembuh.
b. Penggunaan tempat dan waktu
Keluarga klien mengatakan, klien cukup nyaman dengan keadaan
Rumah Sakit meskipun kadang-kadang merasa terganggu.
c. Lingkungan fisik
d. Keluarga klien mengatakan, kadang merasa terganggu dengan adanya
slang di hidung.

Analisa Data

No Symptom Etiologi Problem


1 DS: kelurga klien mengatakan badan Pembuluh darah Keterbatasan
sebelah kiri klien tidak bisa di gerakkan. pecah/tersumbat mobilitas fisik
DO: tangan kiri dan kaki kiri tampak
lemah, kekuatan otot kompresi jaringan
44

4 1 otak
4 1
Peningkatan TIK
Aktivitas sepenuhnya masih di bantu.
Bed rest total, melakukan aktifitas di Arteri vertebra
tempat tidur basilaris
Kebutuhan segala sesuatunya dilakukan Disfungsi N.XI
oleh perawat dan keluarga. (asesorius)
TD: 180/90 mmHg N: 84 x/menit S:
37,50C R: 22 x/menit Kelemahan anggota
gerak

Keterbatasan
mobilitas fisik
2 DS : keluarga klien mengatakan nafsu Penurunan fungsi Risiko gangguan
makan klien berkurang. N.X, N.IX nutrisi: kurang
DO : Terpasang NGT, klien di berikan dari kebutuhan
Proses menelan tdk
susu 3 x 250 cc/hr.
efektif
Terpasang infus RL 20 TPM.
TD: 180/90 mmHg N: 84 x/menit S:
Refluks
37,50C R: 22 x/menit
Disfagia
Klien tidak bisa menguyah dan menelan
Risiko gangguan
nutrisi: kurang dari
kebutuhan

3 DS: Keluarga klien mengatakan, klien Pembuluh darah Defisit perawatan


hanya bisa buang air besar dan kecil di pecah/tersumbat diri
tempat tidur
DO: terpasang kateter, urin bag dengan kompresi jaringan
pengeluaran 800 cc otak
Terpasang popok
Aktivitas sepenuhnya masih di bantu Peningkatan TIK
Badan sebelah kiri tidak bisa di Arteri vertebra
gerakkan basilaris

Disfungsi N.XI
(asesorius)

Kelemahan anggota
gerak

Kerusakan mobilitas
Fisik

Defisit perawatan diri

4 DS : keluarga klien mengatakan, klien Kerusakan Kerusakan


neuroserebrospinal komunikasi
45

susah untuk berbicara. N.VII, N. IX, XII verbal


DO : bicara pelo
Kehilangan fungsi
TD: 180/90 mmHg N: 84 x/menit S: tonus otot fasial
37,50C R: 22 x/menit
Keruskan komunikasi
Verbal

5 DS: keluarga klien mengatakan tidak Kerusakan mobilitas kurang


tahu tentang penyebab penyakit klien. fisik pengetahuan
DO: keluarga klien menggelengkan
kepala saat ditanya tentang penyakit Defisit perawatan diri
klien.
Kurang terpajan
informasi ttg penyakit/
proses mengingat yg
kurang

kurang pengetahuan

ii. Diagnosa Keperawatan


1. Keterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan anggota gerak
ditandai tangan badan sebelah kiri tidak bisa di gerakkan, bed rest total,
melakukan aktifitas di tempat tidur, aktivitas sepenuhnya masih di bantu,
kebutuhan segala sesuatunya dilakukan oleh perawat dan keluarga. kekuatan
otot:

4 1

4 1
2. Defisit perawatan diri berhubumgam dengan kelemahan anggota gerak di
tandai dengan keluarga klien mengatakan, klien hanya bisa buang air besar dan
kecil di tempat tidur, terpasang kateter, urin bag dengan pengeluaran 800 cc,
terpasang pempes, aktivitas sepenuhnya masih di bantu, badan sebelah kiri
tidak bisa di gerakkan.
3. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan
neuroserebrospinal N.VII, N. IX, XII yang di tandai dengan keluarga klien
mengatakan, klien susah untuk berbicara, bicara pelo, TD: 180/90 mmHg N:
84 x/menit S: 37,50C R: 22 x/menit
4. Risiko gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan proses
menelan tdk efektif di tandai dengan terpasang NGT, klien di berikan susu 3 x
250 cc/hr, TD: 180/90 mmHg N: 84 x/menit S: 37,50C R: 22 x/menit.
46

5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpajan informasi ttg


penyakit/ proses mengingat yg kurang yang ditandai dengan keluarga klien
mengatakan tidak tahu tentang penyebab penyakit klien, keluarga klien
menggelengkan kepala saat ditanya tentang penyakit klien.
47

iii. Intervensi keperawatan

Hari/
Diagnosa Intervensi
tgl Tujuan & kriteria hasil Rasional

Selasa 1. Keterbatasan Tujuan: dapat melakukan a. Kaji kekuatan otot pada semua a. Untuk mengetahui perbedaan
29/12/ mobilitas fisik aktivitas secara minimum ekstremitas kekuatan otot yang sakit dan tidak
2015 dengan sakit
Kriteria hasil : b. Kaji kemampuan klien dalam b. mengidentifikasi kelemahan/
mempertahankan posisi yang melakukan aktifitas kekuatan dan dapat memberikan
optimal, meningkatkan informasi bagi pemulihan
kekuatan dan fungsi bagian
tubuh yang terkena, c. Ubah posisi minimal setiap 2 jam c. menurunkan resiko terjadinya
mendemonstrasikan perilaku (telentang, miring) trauma/ iskemia jaringan.
yang memungkinkan
aktivitas. d. Lakukan latihan rentang gerak d. meminimalkan atrofi otot,
aktif dan pasif pada semua meningkatkan sirkulasi, membantu
ekstremitas mencegah kontraktur.

e. Anjurkan pasien untuk membantu e. dapat berespons dengan baik jika


pergerakan dan latihan dengan daerah yang sakit tidak menjadi lebih
menggunakan ekstremitas yang terganggu.
tidak sakit

Selasa 2. Defisit perawatan Tujuan ; kebutuhan a. Kaji kemampuan klien dan a. Jika klien tidak mampu perawatan
29/12/1 diri perawatan diri klien terpenuhi keluarga dalam perawatan diri. diri perawat dan keluarga membantu
5 dengan dalam perawatan diri
Kriteria hasil : klien b. Klien terlihat bersih dan rapi dan
bersih dan klien dapat b. Bantu klien dalam personal memberi rasa nyaman pada klien
melakukan kegiatan personal hygiene
hygiene secara minimal c. Memberi kesan yang indah dan klien
c. Rapikan klien jika klien terlihat tetap terlihat rapi
berantakan dan ganti pakaian klien
setiap hari
d. dukungan keluarga sangat
48

dibutuhkan dalam program


d. Libatkan keluarga dalam peningkatan aktivitas klien
melakukan personal hygiene

3. Kerusakan Tujuan: dapat berkomunikasi a. Kaji tingkat kemampuan klien a. Perubahan dalam isi kognitif dan
komunikasi verbal sesuai dengan keadaannya. dalam berkomunikasi. bicara merupakan indikator dari
Kriteria hasil: b. Minta klien untuk mengikuti derajat gangguan serebral.
Klien dapat mengemukakan perintah sederhana. b. melakukan penilaian terhadap adanya
bahasa isyarat dengan tepat, c. Tunjukkan objek dan minta pasien kerusakan sensorik.
terjadi kesalah pahaman menyebutkan nama benda tersebut. c. Melakukan penilaian terhadap adanya
bahasa antara klien, perawat d. Ajarkan klien tekhnik kerusakan motorik.
dan keluarga berkomunikasi non verbal (bahasa d. bahasa isyarat dapat membantu untuk
isyarat). menyampaikan isi pesan yang
e. Konsultasikan dengan/ rujuk dimaksud.
kepada ahli terapi wicara. e. Untuk mengidentifikasi kekurangan/
kebutuhan terapi.

iv. Implementasi keperawatan


Nama : Tn.K Diagnosa Medis : Stroke
Ruang : ICU

Hari/tgl Implementasi Respon hasil Paraf


No
DX
1 Rabu a. Mengkaji kekuatan otot pada semua ekstremitas a. Kekuatan otot
30/12/15 4 1
09.15 4 1
b. Mengkaji kemampuan klien dalam melakukan aktivitas b. Klien tidak mampu bangun,
berdiri tanpa bantuan
09. 25 c. Mengubah posisi minimal setiap 2 jam (telentang, miring) c. Klien di bantu keluarga
09.30 mengubah posisinya kurang
lebih setiap 2 jam
d. Klien di bantu oleh perawat
49

d. Melakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif pada semua ekstremitas
melakukan latihan gerak pasif
pada anggota ekstremitas yang
terkena
e. Klien di bantu oleh perawat
melakukan latihan gerak
e. Menganjurkan pasien untuk membantu pergerakan dan latihan dengan
dengan ekstremitas yang tidak
menggunakan ekstremitas yang tidak sakit sakit

2 Rabu a. Menngkaji kemampuan klien dalam perawatan diri. a. Klien tidak mampu melakukan
30/12/15 perawatan diri dengan
10.00 mandiri/tanpa bantuan
b. Klien di lap oleh keluarga
10.15 b. Membantu klien dalam personal hygiene menggunakan air hangat

c. Merapikan klien jika klien terlihat berantakan dan ganti pakaian klien setiap c. Klien di pakaikan pakaian
hari yang tipis dan menyerap
keringat

d. Melibatkan keluarga dalam melakukan personal hygiene d. Istri klien selalu membantu
klien dalam hal personal
hygiene

3 Rabu a. Mengkaji tingkat kemampuan klien dalam berkomunikasi. a. Klien kesulitan berbicara
30/12/15 b. Klien hanya bisa mengangguk
b. Meminta klien untuk mengikuti perintah sederhana. saat di tanya.
c. Klien hanya diam saat di
tanya.
c. Menunjukkan objek dan minta pasien menyebutkan nama benda tersebut. d. Perawat mengajarkan bahasa
isyarat jika klien
d. Mengajarkan klien tekhnik berkomunikasi non verbal (bahasa isyarat). membutuhkan bantuan.
e. Menkonsultasikan dengan/ merujuk kepada ahli terapi wicara. e. Keluarga atau perawat di
50

anjurkan banyak mengajak


klien bicara klien oleh dokter

Implementasi keperawatan

Nama :Tn.K Diagnosa Medis : Stroke


Ruang : ICU

No Hari/tgl Implementasi Respon hasil Paraf


Diag
nosa
1 Kamis a. Mengkaji kekuatan otot pada semua ekstremitas a. Kekuatan otot
31/12/15 4 1
4 1
b. Mengkaji kemampuan klien dalam melakukan aktivitas b. Klien hanya beraktivitas di
tempat tidur
c. Mengubah posisi minimal setiap 2 jam (telentang, miring) c. Klien di bantu keluarga
mengubah posisinya kurang
lebih setiap 2 jam
d. Melakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif pada semua ekstremitas d. Klien di bantu oleh perawat
melakukan latihan gerak pasif
pada anggota ekstremitas yang
terkena
e. Menganjurkan pasien untuk membantu pergerakan dan latihan dengan e. Klien di bantu oleh perawat
menggunakan ekstremitas yang tidak sakit melakukan latihan gerak
dengan ekstremitas yang tidak
sakit
Kamis a. Menngkaji kemampuan klien dalam perawatan diri. a. Klien masih belum mampu
31/12/15 melakukan perawatan diri
dengan mandiri/tanpa bantuan
b. Membantu klien dalam personal hygiene b. Klien di lap oleh keluarga
menggunakan air hangat 1 kali
sehari
51

c. Klien di pakaikan pakaian


c. Merapikan klien jika klien terlihat berantakan dan ganti pakaian klien setiap yang tipis dan menyerap
hari keringat
d. Istri klien selalu membantu
d. Melibatkan keluarga dalam melakukan personal hygiene klien dalam hal personal
hygiene

Kamis a. Mengkaji tingkat kemampuan klien dalam berkomunikasi. a. Klien masih kesulitan
31/12/15 berbicara
b. Meminta klien untuk mengikuti perintah sederhana. b. Klien hanya bisa mengangguk
saat di tanya.
c. Menunjukkan objek dan minta pasien menyebutkan nama benda tersebut. c. Klien belum mampu
menyebutkannya.
d. Mengajarkan klien tekhnik berkomunikasi non verbal (bahasa isyarat). d. Perawat mengajarkan bahasa
isyarat jika klien
membutuhkan bantuan.
e. Keluarga atau perawat di
e. Menkonsultasikan dengan/ merujuk kepada ahli terapi wicara.
anjurkan banyak mengajak
klien bicara klien oleh dokter
Implementasi keperawatan

Nama :Tn.K Diagnosa Medis : Stroke


Ruang : ICU

No Hari/tgl Implementasi Respon hasil Paraf


Diag
nosa
1 Jum’at a. Mengkaji kekuatan otot pada semua ekstremitas a. Kekuatan otot
1/01/16 4 1
4 1
b. Mengkaji kemampuan klien dalam melakukan aktivitas b. Klien hanya beraktivitas di
tempat tidur
52

c. Mengubah posisi minimal setiap 2 jam (telentang, miring) c. Klien di bantu keluarga
mengubah posisinya kurang
lebih setiap 2 jam
d. Melakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif pada semua ekstremitas d. Klien di bantu oleh perawat
melakukan latihan gerak pasif
pada anggota ekstremitas
yang terkena
e. Klien di bantu oleh perawat
e. Menganjurkan pasien untuk membantu pergerakan dan latihan dengan
melakukan latihan gerak
menggunakan ekstremitas yang tidak sakit
dengan ekstremitas yang tidak
sakit
Jum’at a. Menngkaji kemampuan klien dalam perawatan diri. a. Klien tidak mampu
1/01/16 melakukan perawatan diri
tanpa bantuan
b. Membantu klien dalam personal hygiene b. Klien di lap oleh keluarga
menggunakan air hangat 1
kali sehari
c. Merapikan klien jika klien terlihat berantakan dan ganti pakaian klien setiap c. Klien di pakaikan pakaian
hari. yang tipis dan menyerap
keringat
d. Istri klien selalu membantu
d. Melibatkan keluarga dalam melakukan personal hygiene
klien dalam hal
memmbersihkan tubuh pasien

Jum’at a. Mengkaji tingkat kemampuan klien dalam berkomunikasi. a. Klien masih kesulitan
1/01/16 berbicara dan tampak terbata-
bata
b. Meminta klien untuk mengikuti perintah sederhana. b. Klien hanya bisa mengangguk
saat di tanya.
c. Menunjukkan objek dan minta pasien menyebutkan nama benda tersebut. c. Klien hanya diam saat di
tanya.

d. Mengajarkan klien tekhnik berkomunikasi non verbal (bahasa isyarat). d. Perawat mengajarkan bahasa
isyarat jika klien
membutuhkan bantuan.
53

e. Keluarga atau perawat


e. Menkonsultasikan dengan/ merujuk kepada ahli terapi wicara. mengajarkan klien bicara
secara plan-plan
53

v. Evaluasi

No Hari/
Evaluasi Paraf
Diagnosa Tgl
Sabtu S: Keluarga klien mengatakan badan sebelah kiri klien masih belum
1 02/01/ bisa di gerakkan.
2016
O: Keadaan umum klien lemah, badan sebelah kiri klien tamapak
tidak bisa bergerak, klien selalu di latih gerak pasif pada
ekstremitas yang terkena.
kekuatan otot:
4 1
4 1
TD: 180/90mmHg N:80 x/menit S: 37,00C RR: 20 X/menit

A: Masalah belum keperawatan teratasi


P: intervensi dilanjutkan
I: Kaji kemampuan klien dalam melakukan aktifitas
Lakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif pada semua
ekstremitas
Anjurkan pasien untuk membantu pergerakan dan latihan dengan
menggunakan ekstremitas yang tidak sakit

Sabtu S: Keluarga klien mengatakan, klien belum mampu melakukan


02/01/1 perawatan diri secara mandiri
6 O: keadaan umum lemah, istri klien tampak mengelap klien dengan
menggunakan air hangat
Klien tampak bersih
TD: 180/90mmHg N:80 x/menit S: 36,20C RR: 20 X/menit
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
I: Kaji kemampuan klien dan keluarga dalam perawatan diri.
Bantu klien dalam personal hygiene
Rapikan klien jika klien terlihat berantakan dan ganti pakaian klien
setiap hari
Libatkan keluarga dalam melakukan personal hygiene

Sabtu S: Keluarga klien mengatakan, klien masih kesulitan berbicara dan


02/01/1 tampak terbata-bata
6 O: Keadaan umum lemah, klien hanya bisa mengangguk saat di
tanya.
Perawat mengajarkan bahasa isyarat jika klien membutuhkan
bantuan
TD: 180/90mmHg N:80 x/menit S: 36,20C RR: 20 X/menit
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
I: Kaji tingkat kemampuan klien dalam berkomunikasi.
Minta klien untuk mengikuti perintah sederhana.
Tunjukkan objek dan minta pasien menyebutkan nama benda
tersebut.
Ajarkan klien tekhnik berkomunikasi non verbal (bahasa isyarat).
54

Konsultasikan dengan/ rujuk kepada ahli terapi wicara.

vi. Evaluasi Sumatif


1. Pengkajian
Tn.“K“ dengan diagnosa medis Stroke saat pengkajian pada Tanggal 28
Desember 2015 dengan keluhan, badan sebelah kiri klien masih tidak
bisa di gerakkan, klien susah bicara, kurang nafsu makan, aktivitas
sepenuhnya di bantu oleh keluarga klien, klien setiap hari di lap oleh
keluarga klien. TD: 180/90 mmHg N: 84 x/menit S: 37,5 0C R: 22
x/menit, terpasang infus pada lengan sebelah kiri, terpasang NGT, dan
terpasang Urin Bag.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Keterbatasan mobilitas fisik
b. Defisit perawatan diri
c. Kerusakan komunikasi verbal
3. Intervensi Keperawatan
a. Keterbatasan mobilitas fisik
3.2.6.3.1 Kaji kekuatan otot pada semua ekstremitas.
3.2.6.3.2 Kaji kemampuan klien dalam melakukan aktifitas.
3.2.6.3.3 Ubah posisi minimal setiap 2 jam (telentang,
miring).
3.2.6.3.4 Lakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif pada
semua ekstremitas.
b. Defisit Perawatan Diri
3.2.3.6.3.1 Kaji kemampuan klien dan keluarga dalam
perawatan diri.
3.2.3.6.3.2 Bantu klien dalam personal hygiene
3.2.3.6.3.3 Rapikan klien jika klien terlihat berantakan dan
ganti pakaian klien setiap hari
55

3.2.3.6.3.4 Libatkan keluarga dalam melakukan personal


hygiene
c. Kerusakan komunikasi verbal
i. Kaji tingkat kemampuan klien dalam
berkomunikasi.
ii. Minta klien untuk mengikuti perintah sederhana.
iii. Tunjukkan objek dan minta pasien menyebutkan
nama benda tersebut.
iv. Ajarkan klien tekhnik berkomunikasi non verbal
(bahasa isyarat).
v. Konsultasikan dengan/ rujuk kepada ahli terapi
wicara.
4. Implementasi Keperawatan
a. Keterbatasan mobilitas fisik
i. Mengkaji kekuatan otot pada semua ekstremitas
ii. Mengkaji kemampuan klien dalam melakukan aktivitas
iii. Mengubah posisi minimal setiap 2 jam (telentang,
miring)
iv. Melakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif pada
semua ekstremitas
v. Menganjurkan pasien untuk membantu pergerakan dan
latihan dengan menggunakan ekstremitas yang tidak sakit
b. Defisit perawatan diri
i. Menngkaji kemampuan klien dalam perawatan diri.
ii. Membantu klien dalam personal hygiene
iii. Merapikan klien jika klien terlihat berantakan dan ganti
pakaian klien setiap hari
iv. Melibatkan keluarga dalam melakukan personal hygiene
c. Kerusakan komunikasi verbal
56

i. Mengkaji tingkat kemampuan klien dalam


berkomunikasi.
ii. Meminta klien untuk mengikuti perintah sederhana.
iii. Menunjukkan objek dan minta pasien menyebutkan nama
benda tersebut.
iv. Mengajarkan klien tekhnik berkomunikasi non verbal
(bahasa isyarat).
v. Menkonsultasikan dengan/ merujuk kepada ahli terapi
wicara.
5. Evaluasi Keperawatan
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada hari keenam pada
Tn.“K“ keluarga klien mengatakan badan sebelah kiri klien masih
belum bisa di gerakkan. Klien tanpak lemah, badan sebelah kiri klien
tamapak tidak bisa bergerak, klien selalu di latih gerak pasif pada
ekstremitas yang terkena, kekuatan otot:
4 1
4 1
hasil pemeriksaan TD: 180/90mmHg N:80 x/menit S: 36,20C RR: 20
X/menit. Klien hanya beraktivitas ditempat tidur, ADL dibantu
keluarganya, keluarga klien mengatakan ingin membawa klien pulang
karena tidak ada perubahan pada kesehatan klien.
Pada diagnosa pertama yaitu keterbatasan mobilitas fisik berhubungan
dengan kelemahan anggota gerak. Pada masalah keperawatan ini, butuh
waktu yang lama pada pasien stroke untuk mengembalikan fungsi otot
seperti biasanya karena masih ada gangguan di persyarafan klien,
sehingga masalah keperawatannya belum teratasi di mana keluarga klien
mengatakan badan sebelah kiri klien masih belum bisa di gerakkan,
badan sebelah kiri klien tamapak tidak bisa bergerak, klien selalu di
latih gerak pasif pada ekstremitas yang terkena, klien hanya beraktivitas
ditempat tidur, ADL dibantu keluarganya.
57

Diagnosa kedua yaitu defisit perawatan diri berhubumgam dengan


kelemahan anggota gerak. Pada masalah keperawatan ini, dimana klien
belum mampu melakukan perawatan secara mandiri, akan tetapi dengan
bantuan keluarga dan perawat yang setiap hari membantu dalam
personal hygiene klien sehingga masalah keperawatan sudah bisa di
atasi sebagian di mana keluarga klien tampak mengelap klien sehingga
klien tampak bersih.
Sedangkan diagnosa ketiga kerusakan komunikasi verbal berhubungan
dengan kerusakan neuroserebrospinal N.VII, N. IX, XII. Pada masalah
keperawatan ini juga membutuhkan waktu yang lama sebagaimana
halnya pada masalah keperawatan yang pertama karena masih adanya
gangguan pada persyarafan di mana keluarga klien mengatakan, klien
masih kesulitan berbicara dan tampak terbata-bata.
a. Rencana Tindak Lanjut
i. Tetap motivasi keluarga dan pasien selalu berusaha untuk
kesembuhan klien.
ii. Anjurkan keluarga dan klien melakukan ROM atau
menggerakkan tubuhnya dengan miring kiri atau kanan
dan tetap menjaga kualitas istirahat tidurnya dengan
teratur.
iii. Anjurkan keluarga untuk selalu berkomunikasi untuk
melatih bicara klien.
iv. Anjurkan keluarga untuk menjaga kebersihan klien.

Anda mungkin juga menyukai