Ekskresi Obat
Suci Afriani
10334751
INTE RAKSI TUBUH - OBAT
Obat Terikat Protein Plasma
ABSORPSI Farmakokinetik
Toksisitas Efikasi
Pendahuluan
Interaksi obat adalah perubahan
efek suatu obat akibat pemakaian
obat lain (interaksi obat-obat) atau
oleh makanan, obat tradisional dan
senyawa lain. Interaksi obat yang
signifikan dapat terjadi jika 2 atau
lebih obat digunakan bersama-
sama.
EKSKRESI
OBAT
Setelah melalui proses metabolisme, obat
termasuk ke dalam produk sisa dan
berbahaya apabila terus menerus di dalam
tubuh, maka oleh sebab itu harus dibuang/
dikeluarkan dari tubuh yaitu melalui sistem
ekskresi.
2. PH Urine
3. Kondisi Patologi
4. Aliran Darah
5. Usia
Organ-organ ekskresi obat
1. Ginjal (dengan urine)
2. Empedu dan Usus (dengan feses)
3. Paru-paru (dengan udara ekspirasi)
4. Kulit dan turunannya
Ekskresi Melalui Ginjal
Organ ekskresi terpenting adalah GINJAL
Obat di ekskresikan dalan struktur tidak berubah atau
sebagai metabolit.
Kecepatan dan besarnya ekskresi melalui ginjal
ditentukan oleh :
1. Filtrasi glomerulus
2. Reabsorpsi tubulus
3. Sekresi tubulus
Filtrasi Glomerulus
faktor yang mempengaruhi :
Laju filtrasi
Kelarutan umumnya zat lipofil atau hidrofil tidak mempengaruhi karena kelarutan di dalam filtrasi glomerulus
sama.
Reabsorpsi tubulus
Obat basa lemah lebih mudah diekskresikan pada PH urine yang lebih asam. Obat asam lemah lebih mudah di
ekskresikan pada PH urine yang basa. Jika ingin lebih diekskresikan. PH urine harus lebih besar harus lebih besar dari
pKa.
Sekresi Tubulus
Ekskresi tergantung dari mekanisme transfor masing-masing bahan dapat terjadi kompetisi bahan obat
dengan mekanisme yang sama
Ekskresi melalui Empedu
dan Usus
Umumnya zat yang mempunyai BM > 500 dan juga
senyawa yang diperoleh melalui metabolisme.
Penetrasi kedalam kapiler empedu dari suatu sel hati
terjadi baik melalui difusi ataupun transpor aktif
Ekskresi obat yang benar-benar melalui usus
(masuknya dari darah ke dalam lumen usus) jarang
terjadi.
Ekskresi melalui Paru-paru
Untuk senyawa yang berupa gas. Khususnya
setelah pembiusan dab pengluaran senyawa-
senyawa yang menguap terjadi sebanding dengan
landaian konsentrasi dan juga landaian tekanan
antara darah dan udara pernapasan.
Disini terjadi proses difusi murni
Ekskresi melalui kulit &
turunannya
Ekskresi obat pada kulit dan turunannya tidak begitu
penting.
Sebaliknya pada ibu menyusui, eliminasi obat dan
metabolitnya dalam air susu dapat menyebabkan
intoksikasi pada bayi.
Kecepatan metabolisme dan ekskresi suatu obat
dapat dilihat dari nilai waktu paruhnya(T1/2).
Waktu paruh adalah waktu yang diperlikan
sehingga kadar obat dalam darah atau jumlah obat
dalam tubuh tinggal separuhnya.
Waktu paruh penting diketahui untuk menetapkan
berapa sering obat harus diberikan.
Perlambatan eliminasi obat dapat disebabkan oleh
adanya gangguan hepar atau ginjal sehingga
memperpanjang waktu paruhnya.
THANK YOU