Anda di halaman 1dari 14

Interaksi Obat Dalam

Ekskresi Obat

Suci Afriani
10334751
INTE RAKSI TUBUH - OBAT
Obat Terikat Protein Plasma

ABSORPSI Farmakokinetik

Konsentrasi Obat Dalam Obat Dalam Jaringan (Perjalanan Obat


sirkulasi sistemik dalam Tubuh)
DISTRIBUSI

Konsentrasi Obat METABOLISME


Tempat Kerja

Ikatan Dengan Reseptor EKSRESI

Efek Farmakologi/ Respon Klinik Farmakodinamik (Efek


Indikasi Teurapetik
Obat pada Tubuh)

Toksisitas Efikasi
Pendahuluan
Interaksi obat adalah perubahan
efek suatu obat akibat pemakaian
obat lain (interaksi obat-obat) atau
oleh makanan, obat tradisional dan
senyawa lain. Interaksi obat yang
signifikan dapat terjadi jika 2 atau
lebih obat digunakan bersama-
sama.
EKSKRESI
OBAT
Setelah melalui proses metabolisme, obat
termasuk ke dalam produk sisa dan
berbahaya apabila terus menerus di dalam
tubuh, maka oleh sebab itu harus dibuang/
dikeluarkan dari tubuh yaitu melalui sistem
ekskresi.

Ekskresi adalah suatu proses dimana


produk sisa metabolisme dan zat-zat tidak
berguna lainnya dikeluarkan dari suatu
organisme melalui organ-organ ekskresi.
EFEK INTERAKSI OBAT
 Interaksi Antara
Obat Menguntungkan :

Bersifat sinergis

Mencapai efek terapeutik tidak bisa dengan obat tunggal
Merugikan :

Efek samping (meningkatnya kadar suatu obat karena obat
lain)

Efek toksik

Kegagalan terapi karena aksi antar obat yang berlawanan untuk organ
tertentu
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI EKSKRESI
OBAT
1.  Sifat Fisikokimia
BM (Bobot Molekul)

pKa

Kelarutan

Tekanan Uap

2. PH Urine
3. Kondisi Patologi
4. Aliran Darah
5. Usia
Organ-organ ekskresi obat
1. Ginjal (dengan urine)
2. Empedu dan Usus (dengan feses)
3. Paru-paru (dengan udara ekspirasi)
4. Kulit dan turunannya
Ekskresi Melalui Ginjal

Organ ekskresi terpenting adalah GINJAL

Obat di ekskresikan dalan struktur tidak berubah atau
sebagai metabolit.

Kecepatan dan besarnya ekskresi melalui ginjal
ditentukan oleh :

1. Filtrasi glomerulus
2. Reabsorpsi tubulus
3. Sekresi tubulus
Filtrasi Glomerulus

faktor yang mempengaruhi :
Laju filtrasi

 Ukuran partikel ikatan protein plasma

 Kelarutan umumnya zat lipofil atau hidrofil tidak mempengaruhi karena kelarutan di dalam filtrasi glomerulus
sama.

Reabsorpsi tubulus

melibatkan difusi pasif

Faktor yang mempengaruhi :



PH urine

pKa

Kelarutan obat

Obat basa lemah lebih mudah diekskresikan pada PH urine yang lebih asam. Obat asam lemah lebih mudah di
ekskresikan pada PH urine yang basa. Jika ingin lebih diekskresikan. PH urine harus lebih besar harus lebih besar dari
pKa.

Sekresi Tubulus

Melibatkan transfor aktif

Ekskresi tergantung dari mekanisme transfor masing-masing bahan dapat terjadi kompetisi bahan obat
dengan mekanisme yang sama
Ekskresi melalui Empedu
dan Usus

Umumnya zat yang mempunyai BM > 500 dan juga
senyawa yang diperoleh melalui metabolisme.

Penetrasi kedalam kapiler empedu dari suatu sel hati
terjadi baik melalui difusi ataupun transpor aktif

Ekskresi obat yang benar-benar melalui usus
(masuknya dari darah ke dalam lumen usus) jarang
terjadi.
Ekskresi melalui Paru-paru

Untuk senyawa yang berupa gas. Khususnya
setelah pembiusan dab pengluaran senyawa-
senyawa yang menguap terjadi sebanding dengan
landaian konsentrasi dan juga landaian tekanan
antara darah dan udara pernapasan.

Disini terjadi proses difusi murni
Ekskresi melalui kulit &
turunannya

Ekskresi obat pada kulit dan turunannya tidak begitu
penting.

Sebaliknya pada ibu menyusui, eliminasi obat dan
metabolitnya dalam air susu dapat menyebabkan
intoksikasi pada bayi.

Kecepatan metabolisme dan ekskresi suatu obat
dapat dilihat dari nilai waktu paruhnya(T1/2).

Waktu paruh adalah waktu yang diperlikan
sehingga kadar obat dalam darah atau jumlah obat
dalam tubuh tinggal separuhnya.

Waktu paruh penting diketahui untuk menetapkan
berapa sering obat harus diberikan.

Perlambatan eliminasi obat dapat disebabkan oleh
adanya gangguan hepar atau ginjal sehingga
memperpanjang waktu paruhnya.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai