PRE EKLAMPSIA
Topik : Preeklampsia
Pokok bahasan : Penyakit Preeklamsia
Sub pokok bahasan : Pengertian, Penyebab, Tanda dan Gejala, Pencegahan
Preeklampsia
Sasaran : Warga khususnya ibu hamil
Waktu pertemuan : 1 x 15 menit
Analisis Situasi : Tempat : Balai Desa
Penerangan : Cukup
Ukuran tempat : Luas
Sound System : Ada (Cukup)
3. 2 Evaluasi :
menit - Menanyakan kepada
· - Menjawab pertanyaan
peserta tentang materi
yang telah diberikan,
dan reinforcement
kepada yang dapat
menjawab pertanyaan.
- mengucapkan - Mendengarkan
terimakasih atas peran
serta peserta.
- Mengucapkan salam - Menjawab salam
penutup
E. Alat dan Media Pengajaran
Alat : - LCD
-Laptop
Media: - Slide PPT
G. Referensi
Bobak, Lowdermilk, & Jensen. 2006. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, alih
bahasa Maria A. Wijayarini, Peter I. Anugrah (Edisi 4). Jakarta: EGC.
A. Pengertian
Pre eklampsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin
dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias : hipertensi, proteinuri, dan
edema, tetapi tidak menjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi
sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan
berumur 28 minggu atau lebih. Pre Eklampsia Dibagi dalam 2 golongan :
1. Pre Eklampsia ringan, bila keadaan sebagai berikut :
a. Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih, atau kenaikan diastolik
15 mmHg atau lebih, atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih.
b. Edema umum, kaki, jari tangan dan muka, atau kenaikan berat
badan 1 kg atau lebih perminggu.
c. Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih perliter, kwalitatif 1+ atau
2+ pada urin kateter atau midstream untuk pemeriksaan
laboratorium.
B. Penyebab Preeklampsia
Gejala – gejala ini sering ditemukan pada pre eklampsia yang meningkat dan
merupakan petunjuk bahwa eklampsia akan timbul.
D. Pencegahan Preeklampsia
1. Diet yang tepat dan sesuai.
Karena penyebab pastinya belum diketahui, maka pencegahan utama yang
baik adalah meminta ibu hamil untuk mengurangi konsumsi garam, meski
dianggap tidak efektif menurunkan risiko preeklamsia. Diet yang
dianjurkan cukup protein, rendah karbohidraat, lemak dan garam.
3. Perbanyak minum
Sangat dianjurkan ibu hamil untuk minum dalam jumlah yang banyak tiap
hari. Minuman yang baik adalah air putih, karna air akan mendorong
garam ke luar tubuh. Dengan banyak minum akan membuat lebih sering
ke toilet sehingga dapat membawa kelebihan garam bias terbawa keluar,
selain itu juga mengurangi aktivitas. Minimal minum 2 liter per hari.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PLASENTA PREVIA
3. 2 Evaluasi :
menit - Menanyakan kepada
· - Menjawab pertanyaan
peserta tentang materi
yang telah diberikan,
dan reinforcement
kepada yang dapat
menjawab pertanyaan.
- mengucapkan - Mendengarkan
terimakasih atas peran
serta peserta.
- Mengucapkan salam - Menjawab salam
penutup
E. Alat dan Media Pengajaran
Alat : - LCD
-Laptop
Media: - Slide PPT
G. Referensi
A. Pengertian
Placenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim
yaitu di atas dan dekat tulang cerviks dalam dan menutupi sebagian atau
seluruh ostium uteri internum. Angka kejadian plasenta previa adalah 0,4 –
0,6 % dari keseluruhan persalinan.
B. Penyebab
Menurut Manuaba (2003), penyebab terjadinya plasenta previa diantaranya
mencakup:
1. Pendarahan ( hemorrhaging)
2. Usia lebih dari 35 tahun
3. Multiparitas
4. Pengobatan infertilitas
5. Riwayat operasi/ pembedahan uterus aebelumnya
6. Keguguran berulang
7. Status sosial ekonomi yang rendah
8. Jarak antar kehamilan yang pendek
9. Merokok
Penyebab plasenta previa secara pasti sulit ditentukan, tetapi ada beberapa
faktor yang meningkatkan resiko ternyadinya plasenta previa, misalnya bekas
operasi Rahim ( bekas sesar atau operasi mioma), sering mengalami infeksi
Rahim ( radang panggul), dan kehamilan ganda.
Jadi kejadian yang paling khas pada plasenta previa adalah pendarahan tanpa
nyeri biasanya baru terlihat trimester kedua atau sesudahnya.
D. Komplikasi
Komplikasi yang terjadi diantaranya adalah:
1. Pada ibu dapat terjadi perubahan hingga syok akibat perdarahan, anemia
Karena perdarahan, plasentitis, dan endometritis pasca persalinan.
2. Pada janin biasanya terjadi persalinan premature dan komplikasinya
seperti asfiksia berat
Topik : Abortus
Pokok bahasan : Abortus
Sub pokok bahasan : Pengertian, Penyebab, Tanda dan Gejala, Pencegahan
Abortus
Sasaran : Warga khususnya ibu hamil
Waktu pertemuan : 1 x 15 menit
Analisis Situasi : Tempat : Balai Desa
Penerangan : Cukup
Ukuran tempat : Luas
Sound System : Ada (Cukup)
3. 2 Evaluasi :
menit - Menanyakan kepada
· - Menjawab pertanyaan
peserta tentang materi
yang telah diberikan,
dan reinforcement
kepada yang dapat
menjawab pertanyaan.
- mengucapkan - Mendengarkan
terimakasih atas peran
serta peserta.
- Mengucapkan salam - Menjawab salam
penutup
G. Referensi
A. Pengertian
Abortus adalah keluarnya janin sebelum mencapai viabilitas. Dimana
masa gestasi belum mencapai usia 20 minggu dan beratnya kurang
dari 500 gr (Mansjoer, 2010). Pengguguran kandungan atau aborsi
atau abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup
di dunia luar, tanpa mempersoalkan penyebabnya. Bayi baru mungkin
hidup di dunia luar bila berat badannya telah mencapai lebih daripada
500 gram atau umur kehamilan lebih daripada 20 minggu. (Salmah,
2006).
B. Penyebab
Menurut Prawirohardjo S (2009) penyebab abortus antara lain adalah :
1. Infeksi akut : virus, misalnya cacar, rubella, hepatitis. Infeksi
bakteri, misalnya streptokokus. Parasit, misalnya malaria. Infeksi
kronis : Sifilis, biasanya menyebabkan abortus pada trimester
kedua. Tuberkulosis paru, aktif, pneumonia.
2. Keracunan, misalnya keracunan tembaga, timah,air raksa, dan lain-
lain.
3. Penyakit kronis, misalnya : hipertensi, nephritis, diabetes, anemia
berat
penyakit jantung : toxemia gravidarum.
4. Gangguan fisiologis, misalnya syok, ketakutan, dan lain-lain.
5. Trauma fisik. Penyebab yang bersifat lokal: Fibroid,
inkompetensia serviks. Radang pelvis kronis, endometrtis.
Retroversi kronis. Hubungan seksual yang berlebihan sewaktu
hamil, sehingga menyebabkan hiperemia dan abortus.
6. Kelainan alat kandungan.
7. Penyebab dari segi Janin / Plasenta Kematian janin akibat kelainan
bawaan.
8. Kelainan kromosom.
9. Lingkungan diendometrium disekitar tempat implantasi kurang
sempurna sehingga penberian zat-zat makanan pada hasil konsepsi
terganggu.
10. Penyakit plasenta, misalnya inflamasi dan degenerasi.
2. Abortus insipient
a. perdarahan banyak (kadang ada gumpalan)
b. nyeri akibat kontraksi rahim yang kuat
c. sudah terjadi pembukaan serviks.
3. Abortus inkomplit
a. Janin sudah keluar tetapi perdarahan masih terus berlangsung
karena masih ada plasenta yang tertinggal.
b. Serviks tetap membuka tetapi bila dibiarkan lama kelamaan
akan menutup.
4. Abortus komplet
a. perdarahan akan segera berkurang setelah janin keluar
b. serviks segera menutup kembali.
5. Abortus infeksious
a. demam, kadang mengiggil
b. lokea berbau busuk.
6. Messed abortion
a. rahim tidak membesar, bahkan mengecil
b. buah dada mengecil kembali
c. amenorhoe berlangsung terus.
E. Komplikasi
1. Perdarahan
2. Infeksi
3. Degenerasi ganas dalam bentuk chorio ca
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU
3. 2 Evaluasi :
menit - Menanyakan kepada
· - Menjawab pertanyaan
peserta tentang materi
yang telah diberikan,
dan reinforcement
kepada yang dapat
menjawab pertanyaan.
- mengucapkan - Mendengarkan
terimakasih atas peran
serta peserta.
- Mengucapkan salam - Menjawab salam
penutup
E. Alat dan Media Pengajaran
Alat : - LCD
-Laptop
Media: - Slide PPT
G. Referensi
A. Pengertian
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan implantasi terjadi diluar rongga
uterus, tuba falopii merupakan tempat tersering untuk terjadinya implantasi
kehamilan ektopik,sebagian besar kehamilan ektopik berlokasi di tuba,jarang
terjadi implantasi pada ovarium,rongga perut,kanalis servikalis uteri,tanduk
uterus yang rudimenter dan divertikel pada uterus (Sarwono
Prawiroharjho,2005)
B. Penyebab
Penyebab kehamilan ektopik banyak diselidiki, tetapi sebagian besar
penyebabnyatidak di ketahui, tiap kehamilan dimulai dengan pembuahan telur
di bagian ampula tuba dan di dalam perjalanan ke uterus terus mengalami
hambatan sehingga pada saat nidasi masih di tuba. Menurut Sarwono
Prawirohardjo, Buku Ilmu Kebidanan, Di antara sebab-sebab yang
menghambat perjalanan ovum ke uterus sehingga mengadakan
implantasi di tuba:
1. Migratio Externa adalah perjalanan telur panjang. Terbentuk
trofoblastsebelum telur ada di cavum uteri.
2. Pada hipoplasia lumen, tuba sempit dan berkelok-kelok dan hal
inisering di sertai gangguan fungsi silia endosalping.
3. Operasi plastik tuba dan sterilisasi yang tak sempurna dapat menjadisebab
lumen tuba menyempit
4. Bekas radang pada tuba: disini radang menyebabkan perubahan
padaendosalping sehingga walaupun fertilisasi masih dapat terjadi
gerakan ovum keuterus lambat.
5. Infeksi alat genitalia intern khususnya tuba fallopi (infeksi STD,
infeksiasenden akibat IUD, chlamydia trachomatis menyebabkan
penyempitan tuba
6. Desakan luar tuba (kista ovarium, mioma, endometriosis yang
menimbulkan perlekatan dengan sekitarnya sehingga terjadi penyempitan
lumen)
7. Kelainan bawaan pada tuba, antara lain difertikulum, tuba
sangatpanjang dsb.
8. Gangguan fisilogis tuba karna pengaruh hormonal, perlekatan
perituba.Tumor yang menekan dinding tuba dapat menyempitkan lumen
tubuh.
9. Abortus buatan.
D. Pencegahan
Kehamilan ektopik tidak bisa dicegah, tetapi risiko untuk mengalami kondisi
ini dapat diturunkan. Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan, di antaranya:
1. Hindari perilaku seks yang berisiko, misalnya bergonta- ganti pasangan
seks
2. Hindari merokok sejak sebelum hamil
Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan tes darah dan USG rutin. Selain untuk
memantau perkembangan kehamilan, pemeriksaan rutin dapat mendeteksi
kehamilan ektopik lebih awal sehingga bisa segera ditangani.