Anda di halaman 1dari 22

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PRE EKLAMPSIA

Topik : Preeklampsia
Pokok bahasan : Penyakit Preeklamsia
Sub pokok bahasan : Pengertian, Penyebab, Tanda dan Gejala, Pencegahan
Preeklampsia
Sasaran : Warga khususnya ibu hamil
Waktu pertemuan : 1 x 15 menit
Analisis Situasi : Tempat : Balai Desa
Penerangan : Cukup
Ukuran tempat : Luas
Sound System : Ada (Cukup)

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit warga khususnya ibu hamil
diharapkan mampu memahami tentang pencegahan terjadinya gangguan
kehamilan preeklampsia

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan proses penyuluhan selama 15 menit warga diharapkan mampu:
1. Menyebutkan pengertian preeklampsia
2. Menyebutkan penyebab preeklampsia
3. Menyebutkan 2 dari 4 tanda dan gejala preeklampsia
4. Menyebutkan pencegahan dari preeklampsia

C. Materi Penyuluhan (Terlampir)


1. Pengertian preeklampsia
2. Penyebab preeklampsia
3. Tanda dan gejala preeklampsia
4. Pencegahan preeklampsia

D. Uraian Kegiatan Penyuluhan

No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA


1. 2 Pembukaan :
menit - Membuka kegiatan - Menjawab salam
dengan mengucapkan
salam.
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan dari - Memperhatikan
penyuluhan
- Menyebutkan materi - Memperhatikan
yang akan diberikan
2. 10 Pelaksanaan :
menit - Menjelaskan pengertian · - Mendengarkan &
preeklampsia memperhatikan
- Memberikan - Bertanya
kesempatan audiens
bertanya
- Menjelaskan penyebab - Mendengarkan &
preeklampsia memperhatikan
- Menjelaskan tanda dan - Mendengarkan &
gejala preeklampsia memperhatikan
- Menjelaskan - Mendengarkan &
pencegahan memperhatikan
preeklampsia
·

3. 2 Evaluasi :
menit - Menanyakan kepada
· - Menjawab pertanyaan
peserta tentang materi
yang telah diberikan,
dan reinforcement
kepada yang dapat
menjawab pertanyaan.
- mengucapkan - Mendengarkan
terimakasih atas peran
serta peserta.
- Mengucapkan salam - Menjawab salam
penutup
E. Alat dan Media Pengajaran
 Alat : - LCD
-Laptop
 Media: - Slide PPT

F. Evaluasi Hasil Pengajaran


Metode : Tanya jawab / Lisan
Instrumen : Warga dapat menjawab pertanyaan mahasiswa sebagai penyuluh
dengan kriteria:
1. Sebanyak 80% warga dapat menyebutkan pengertian Preeklampsia dengan
bahasanya sendiri.
2. Sebanyak 80% warga mampu menyebutkan penyebab Preeklampsia
3. Sebanyak 80% warga mampu menyebutkan tanda dan gejala Preeklampsia
4. Sebanyak 80% warga mampu menyebutkan pencegahan Preeklampsia

G. Referensi

Bobak, Lowdermilk, & Jensen. 2006. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, alih
bahasa Maria A. Wijayarini, Peter I. Anugrah (Edisi 4). Jakarta: EGC.

Doenges, M.E ( 2012). Rencana Perawatan Maternal/ Bayi Pedoman Untuk


Perencanaan & Dokumentasi Perawatan Klien.Edisi 3.Jakarta : EGC

Herdman,T.H. & Kamitsuru.S. 2014. NANDA International Nursing Diagnoses


Definitions and Classification 2015-2017. Oxford : Willey Blackwell

Mansjoer, Arif. 2010.Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius


MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN
PREEKLAMPSIA

A. Pengertian

Pre eklampsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin
dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias : hipertensi, proteinuri, dan
edema, tetapi tidak menjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi
sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan
berumur 28 minggu atau lebih. Pre Eklampsia Dibagi dalam 2 golongan :
1. Pre Eklampsia ringan, bila keadaan sebagai berikut :
a. Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih, atau kenaikan diastolik
15 mmHg atau lebih, atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih.
b. Edema umum, kaki, jari tangan dan muka, atau kenaikan berat
badan 1 kg atau lebih perminggu.
c. Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih perliter, kwalitatif 1+ atau
2+ pada urin kateter atau midstream untuk pemeriksaan
laboratorium.

2. Pre Eklampsia berat, bila keadaan sebagai berikut :


a. Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih.
b. Proteinuria 5 gr atau lebih perliter.
c. Oliguria, jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam.
d. Adanya gangguan serebral, gangguan visus dan rasa nyeri di
epigastrium.
e. Ada edema paru dan sianosis.

B. Penyebab Preeklampsia

Pre Eklampsia dulu dikenal sebagai Toksemia, karna diperkirakan adanya


racun di dalam darah ibu hamil. Meski teori ini sudah dibantah, tetapi
penyebab pre-eklamsia hingga kini belum diketahui. Penyebab lain yang
diperkirakan terjadi, adalah :
1. Kelainan aliran darah menuju rahim.
2. Kerusakan pembuluh darah.
3. Masalah dengan sistim ketahanan tubuh.
4. Diet atau konsumsi makanan yang salah.

C. Tanda dan Gejala Preeklampsia


Biasanya tanda-tanda pre eklampsia timbul dalam urutan : pertambahan berat
badan yang berlebihan, diikuti edema, hipertensi, dan akhirnya proteinuria.
Pada pre eklampsia ringan tidak ditemukan gejala – gejala subyektif. Pada pre
eklampsia berat didapatkan gejala sebagai berikut :
1. sakit kepala di daerah prontal.
2. diplopia, penglihatan kabur, dan lebih sensitif pada cahaya silau.
3. nyeri di daerah epigastrium.
4. mual atau muntah.

Gejala – gejala ini sering ditemukan pada pre eklampsia yang meningkat dan
merupakan petunjuk bahwa eklampsia akan timbul.

D. Pencegahan Preeklampsia
1. Diet yang tepat dan sesuai.
Karena penyebab pastinya belum diketahui, maka pencegahan utama yang
baik adalah meminta ibu hamil untuk mengurangi konsumsi garam, meski
dianggap tidak efektif menurunkan risiko preeklamsia. Diet yang
dianjurkan cukup protein, rendah karbohidraat, lemak dan garam.

2. Periksalah kehamilan secara teratur


untuk mengetahui kondisi ibu dan janin. Preklamsia yang terdiagnosa
lebih awal, akan memudahkan dokter menyarankan terapi yang tepat
untuk ibu dan janinnya.

Sebuah penelitian di tahun 2006, lebih dari 70 persen wanita yang


mengkonsumsi multivitamin dan menjaga berat tubuh sebelum hamil
terbukti risiko terkena preeklamsianya lebih rendah. Suplemen nutrisi
ditengarai mampu menurunkan risiko terkena preeklamsia, tapi Anda
harus sangat selektif. Konsultasikan pada dokter, sebelum mengkonsumsi
suplemen di saat hamil.

3. Perbanyak minum
Sangat dianjurkan ibu hamil untuk minum dalam jumlah yang banyak tiap
hari. Minuman yang baik adalah air putih, karna air akan mendorong
garam ke luar tubuh. Dengan banyak minum akan membuat lebih sering
ke toilet sehingga dapat membawa kelebihan garam bias terbawa keluar,
selain itu juga mengurangi aktivitas. Minimal minum 2 liter per hari.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PLASENTA PREVIA

Topik : Plasenta previa


Pokok bahasan : Plasenta previa
Sub pokok bahasan : Pengertian, Penyebab, Tanda dan Gejala, Pencegahan
Plasenta previa
Sasaran : Warga khususnya ibu hamil
Waktu pertemuan : 1 x 15 menit
Analisis Situasi : Tempat : Balai Desa
Penerangan : Cukup
Ukuran tempat : Luas
Sound System : Ada (Cukup)

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit warga khususnya ibu hamil
diharapkan mampu memahami tentang pencegahan terjadinya gangguan
kehamilan plasenta previa

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan proses penyuluhan selama 15 menit warga diharapkan mampu:
1. Menyebutkan pengertian plasenta previa
2. Menyebutkan 5 dari 9 penyebab plasenta previa
3. Menyebutkan 6 dari 12 tanda dan gejala plasenta previa
4. Menyebutkan komplikasi dari plasenta previa

C. Materi Penyuluhan (Terlampir)


1. Pengertian plasenta previa
2. Penyebab plasenta previa
3. Tanda dan gejala plasenta previa
4. Komplikasi plasenta previa

D. Uraian Kegiatan Penyuluhan

No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA


1. 2 Pembukaan :
menit - Membuka kegiatan - Menjawab salam
dengan mengucapkan
salam.
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan dari - Memperhatikan
penyuluhan
- Menyebutkan materi - Memperhatikan
yang akan diberikan
2. 10 Pelaksanaan :
menit - Menjelaskan pengertian · - Mendengarkan &
plasenta previa memperhatikan
- Memberikan - Bertanya
kesempatan audiens
bertanya
- Menjelaskan penyebab - Mendengarkan &
plasenta previa memperhatikan
- Menjelaskan tanda dan - Mendengarkan &
gejala plasenta previa memperhatikan
- Menjelaskan komplikasi - Mendengarkan &
dari plasenta previa memperhatikan
·

3. 2 Evaluasi :
menit - Menanyakan kepada
· - Menjawab pertanyaan
peserta tentang materi
yang telah diberikan,
dan reinforcement
kepada yang dapat
menjawab pertanyaan.
- mengucapkan - Mendengarkan
terimakasih atas peran
serta peserta.
- Mengucapkan salam - Menjawab salam
penutup
E. Alat dan Media Pengajaran
 Alat : - LCD
-Laptop
 Media: - Slide PPT

F. Evaluasi Hasil Pengajaran


Metode : Tanya jawab / Lisan
Instrumen : Warga dapat menjawab pertanyaan mahasiswa sebagai penyuluh
dengan kriteria:
1. Sebanyak 80% warga dapat menyebutkan pengertian Plasenta previa
dengan bahasanya sendiri.
2. Sebanyak 80% warga mampu menyebutkan penyebab Plasenta previa
3. Sebanyak 80% warga mampu menyebutkan tanda dan gejala Plasenta
previa
4. Sebanyak 70% warga mampu menyebutkan komplikasi dari plasenta
previa

G. Referensi

Nugroho, Taufan. 2011. Asuhan Keperawatan Maternitas, Anak, Bedah dan


Penyakit Dalam. Yogyakarta : Nuha Medika

Prawirohardjo, S. 2009. Buku panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal


dan Neonatal.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Rukiyah, Ai Yeyeh, Lia Yulianti. 2010. Asuhan Kebidanan 4: Patologi. Jakarta:


Trans Info Media.
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN
PLASENTA PREVIA

A. Pengertian

Placenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim
yaitu di atas dan dekat tulang cerviks dalam dan menutupi sebagian atau
seluruh ostium uteri internum. Angka kejadian plasenta previa adalah 0,4 –
0,6 % dari keseluruhan persalinan.

Plasenta Previa adalah plasenta yang berimplantasi rendah sehingga menutupi


sebagian /seluruh ostium uteri internum (implantasi plasenta yang normal
adalah pada dinding depan, dinding belakang rahim atau di daerah fundus
uteri).(Yuni Kusmiyati dkk, 2009, Perawatan Ibu Hamil, hal. 158-159.

Menurut Cunningham (2006), plasenta previa merupakan implantasi plasenta


di bagian bawah sehingga menutupi ostium uteri internum, serta menimbulkan
perdarahan saat pembentukan segmen bawah Rahim.

B. Penyebab
Menurut Manuaba (2003), penyebab terjadinya plasenta previa diantaranya
mencakup:
1. Pendarahan ( hemorrhaging)
2. Usia lebih dari 35 tahun
3. Multiparitas
4. Pengobatan infertilitas
5. Riwayat operasi/ pembedahan uterus aebelumnya
6. Keguguran berulang
7. Status sosial ekonomi yang rendah
8. Jarak antar kehamilan yang pendek
9. Merokok

Penyebab plasenta previa secara pasti sulit ditentukan, tetapi ada beberapa
faktor yang meningkatkan resiko ternyadinya plasenta previa, misalnya bekas
operasi Rahim ( bekas sesar atau operasi mioma), sering mengalami infeksi
Rahim ( radang panggul), dan kehamilan ganda.

C. Tanda dan Gejala


1. Pendarahan tanpa nyeri
2. Pendarahan berulang
3. Warna pendarahan merah segar
4. Adanya anemia dan renjatan yang sesuai dengan keluarnya darah
5. Timbulnya perlahan- lahan
6. Waktu terjadinya saat hamil
7. His biasanya tidak ada
8. Rasa tidak tegang (biasa) saat palpasi
9. Denyut jantung janin ada
10. Teraba jaringan plasenta pada pemeriksaan dalam vagina
11. Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul

Jadi kejadian yang paling khas pada plasenta previa adalah pendarahan tanpa
nyeri biasanya baru terlihat trimester kedua atau sesudahnya.

D. Komplikasi
Komplikasi yang terjadi diantaranya adalah:
1. Pada ibu dapat terjadi perubahan hingga syok akibat perdarahan, anemia
Karena perdarahan, plasentitis, dan endometritis pasca persalinan.
2. Pada janin biasanya terjadi persalinan premature dan komplikasinya
seperti asfiksia berat

E. Yang harus dilakukan bila ibu hamil mengalami plasenta previa


1. Bedrest total/ istirahat total
2. Mencegah bayi terlahir premature
3. Memperhatikan kebutuhan gizi ibu hamil
4. Persiapan biaya
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ABORTUS

Topik : Abortus
Pokok bahasan : Abortus
Sub pokok bahasan : Pengertian, Penyebab, Tanda dan Gejala, Pencegahan
Abortus
Sasaran : Warga khususnya ibu hamil
Waktu pertemuan : 1 x 15 menit
Analisis Situasi : Tempat : Balai Desa
Penerangan : Cukup
Ukuran tempat : Luas
Sound System : Ada (Cukup)

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit warga khususnya ibu hamil
diharapkan mampu memahami tentang pencegahan terjadinya abortus.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan proses penyuluhan selama 15 menit warga diharapkan mampu:
1. Menyebutkan pengertian abortus
2. Menyebutkan 5 dari 10 penyebab abortus
3. Menyebutkan tanda dan gejala abortus
4. Menyebutkan pencegahan dari abortus

C. Materi Penyuluhan (Terlampir)


1. Pengertian abortus
2. Penyebab abortus
3. Tanda dan gejala abortus
4. Pencegahan abortus

D. Uraian Kegiatan Penyuluhan

No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA


1. 2 Pembukaan :
menit - Membuka kegiatan - Menjawab salam
dengan mengucapkan
salam.
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan dari - Memperhatikan
penyuluhan
- Menyebutkan materi - Memperhatikan
yang akan diberikan
2. 10 Pelaksanaan :
menit - Menjelaskan pengertian · - Mendengarkan &
abortus memperhatikan
- Memberikan - Bertanya
kesempatan audiens
bertanya
- Menjelaskan penyebab - Mendengarkan &
abortus memperhatikan
- Menjelaskan tanda dan - Mendengarkan &
gejala abortus memperhatikan
- Menjelaskan - Mendengarkan &
pencegahan dari abortus memperhatikan

3. 2 Evaluasi :
menit - Menanyakan kepada
· - Menjawab pertanyaan
peserta tentang materi
yang telah diberikan,
dan reinforcement
kepada yang dapat
menjawab pertanyaan.
- mengucapkan - Mendengarkan
terimakasih atas peran
serta peserta.
- Mengucapkan salam - Menjawab salam
penutup

E. Alat dan Media Pengajaran


 Alat : - LCD
-Laptop
 Media: - Slide PPT

F. Evaluasi Hasil Pengajaran


Metode : Tanya jawab / Lisan
Instrumen : Warga dapat menjawab pertanyaan mahasiswa sebagai penyuluh
dengan kriteria:
1. Sebanyak 80% warga dapat menyebutkan pengertian Abortus dengan
bahasanya sendiri.
2. Sebanyak 80% warga mampu menyebutkan penyebab Abortus
3. Sebanyak 80% warga mampu menyebutkan tanda dan gejala Abortus
4. Sebanyak 80% warga mampu menyebutkan komplikasi dari Abortus

G. Referensi

Prawirohardjo, S. 2009. Buku panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal


dan Neonatal.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Rukiyah, Ai Yeyeh, Lia Yulianti. 2010. Asuhan Kebidanan 4: Patologi. Jakarta:


Trans Info Media.
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN
ABORTUS

A. Pengertian
Abortus adalah keluarnya janin sebelum mencapai viabilitas. Dimana
masa gestasi belum mencapai usia 20 minggu dan beratnya kurang
dari 500 gr (Mansjoer, 2010). Pengguguran kandungan atau aborsi
atau abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup
di dunia luar, tanpa mempersoalkan penyebabnya. Bayi baru mungkin
hidup di dunia luar bila berat badannya telah mencapai lebih daripada
500 gram atau umur kehamilan lebih daripada 20 minggu. (Salmah,
2006).

Istilah abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil konsepsi


sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Abortus ditentukan
sebagai pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500
gram atau kurang dari 20 minggu (Prawirohardjo S, 2009).

B. Penyebab
Menurut Prawirohardjo S (2009) penyebab abortus antara lain adalah :
1. Infeksi akut : virus, misalnya cacar, rubella, hepatitis. Infeksi
bakteri, misalnya streptokokus. Parasit, misalnya malaria. Infeksi
kronis : Sifilis, biasanya menyebabkan abortus pada trimester
kedua. Tuberkulosis paru, aktif, pneumonia.
2. Keracunan, misalnya keracunan tembaga, timah,air raksa, dan lain-
lain.
3. Penyakit kronis, misalnya : hipertensi, nephritis, diabetes, anemia
berat
penyakit jantung : toxemia gravidarum.
4. Gangguan fisiologis, misalnya syok, ketakutan, dan lain-lain.
5. Trauma fisik. Penyebab yang bersifat lokal: Fibroid,
inkompetensia serviks. Radang pelvis kronis, endometrtis.
Retroversi kronis. Hubungan seksual yang berlebihan sewaktu
hamil, sehingga menyebabkan hiperemia dan abortus.
6. Kelainan alat kandungan.
7. Penyebab dari segi Janin / Plasenta Kematian janin akibat kelainan
bawaan.
8. Kelainan kromosom.
9. Lingkungan diendometrium disekitar tempat implantasi kurang
sempurna sehingga penberian zat-zat makanan pada hasil konsepsi
terganggu.
10. Penyakit plasenta, misalnya inflamasi dan degenerasi.

C. Tanda dan Gejala Abortus


1. Abortus iminen :
a. perdarahan sedikit-sedikit
b. terasa nyeri
c. pada pemeriksaan dalam belum ada pembukaan
d. tidak diketemukan kelainan pada serviks.

2. Abortus insipient
a. perdarahan banyak (kadang ada gumpalan)
b. nyeri akibat kontraksi rahim yang kuat
c. sudah terjadi pembukaan serviks.

3. Abortus inkomplit
a. Janin sudah keluar tetapi perdarahan masih terus berlangsung
karena masih ada plasenta yang tertinggal.
b. Serviks tetap membuka tetapi bila dibiarkan lama kelamaan
akan menutup.
4. Abortus komplet
a. perdarahan akan segera berkurang setelah janin keluar
b. serviks segera menutup kembali.
5. Abortus infeksious
a. demam, kadang mengiggil
b. lokea berbau busuk.

6. Messed abortion
a. rahim tidak membesar, bahkan mengecil
b. buah dada mengecil kembali
c. amenorhoe berlangsung terus.

D. Tindakan yang harus dilakukan


1. Abortus imminens.
Isitirahat di tempat tidur (tirah baring)
2. Aboruts insipien
Oksitosin untuk merangsang uterus, kuretase

E. Komplikasi
1. Perdarahan
2. Infeksi
3. Degenerasi ganas dalam bentuk chorio ca
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU

Topik : Kehamilan Ektopik Terganggu


Pokok bahasan : Kehamilan Ektopik Terganggu
Sub pokok bahasan : Pengertian, Penyebab, Tanda dan Gejala, Pencegahan KET
Sasaran : Warga khususnya ibu hamil
Waktu pertemuan : 1 x 15 menit
Analisis Situasi : Tempat : Balai Desa
Penerangan : Cukup
Ukuran tempat : Luas
Sound System : Ada (Cukup)

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit warga khususnya ibu hamil
diharapkan mampu memahami tentang pencegahan terjadinya kehamilan ektopik
terganggu

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan proses penyuluhan selama 15 menit warga diharapkan mampu:
1. Menyebutkan pengertian kehamilan ektopik terganggu
2. Menyebutkan penyebab kehamilan ektopik terganggu
3. Menyebutkan tanda dan gejala kehamilan ektopik terganggu
4. Menyebutkan pencegahan dari kehamilan ektopik terganggu

C. Materi Penyuluhan (Terlampir)


1. Pengertian kehamilan ektopik terganggu
2. Penyebab kehamilan ektopik terganggu
3. Tanda dan gejala kehamilan ektopik terganggu
4. Pencegahan kehamilan ektopik terganggu

D. Uraian Kegiatan Penyuluhan

No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA


1. 2 Pembukaan :
menit - Membuka kegiatan - Menjawab salam
dengan mengucapkan
salam.
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan dari - Memperhatikan
penyuluhan
- Menyebutkan materi - Memperhatikan
yang akan diberikan
2. 10 Pelaksanaan :
menit - Menjelaskan pengertian· - Mendengarkan &
kehamilan ektopik memperhatikan
terganggu - Bertanya
- Memberikan
kesempatan audiens
bertanya
- Menjelaskan penyebab - Mendengarkan &
kehamilan ektopik memperhatikan
terganggu
- Menjelaskan tanda dan - Mendengarkan &
gejala kehamilan memperhatikan
ektopik terganggu
- Menjelaskan - Mendengarkan &
pencegahan dari memperhatikan
kehamilan ektopik
terganggu

3. 2 Evaluasi :
menit - Menanyakan kepada
· - Menjawab pertanyaan
peserta tentang materi
yang telah diberikan,
dan reinforcement
kepada yang dapat
menjawab pertanyaan.
- mengucapkan - Mendengarkan
terimakasih atas peran
serta peserta.
- Mengucapkan salam - Menjawab salam
penutup
E. Alat dan Media Pengajaran
 Alat : - LCD
-Laptop
 Media: - Slide PPT

F. Evaluasi Hasil Pengajaran


Metode : Tanya jawab / Lisan
Instrumen : Warga dapat menjawab pertanyaan mahasiswa sebagai penyuluh
dengan kriteria:
1. Sebanyak 80% warga dapat menyebutkan pengertian KET dengan
bahasanya sendiri.
2. Sebanyak 80% warga mampu menyebutkan penyebab KET
3. Sebanyak 80% warga mampu menyebutkan tanda dan gejala KET
4. Sebanyak 80% warga mampu menyebutkan komplikasi dari KET

G. Referensi

http://www.google.com/Gambaran Kasus Kehamilan Ektopik Terganggu di


RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Provinsi Riau Periode 1 Januari 2003-04 Mei
2019
http://www.medicastore.com/kehamilanektopik,kehamilanluarkandungan/page:14
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU

A. Pengertian
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan implantasi terjadi diluar rongga
uterus, tuba falopii merupakan tempat tersering untuk terjadinya implantasi
kehamilan ektopik,sebagian besar kehamilan ektopik berlokasi di tuba,jarang
terjadi implantasi pada ovarium,rongga perut,kanalis servikalis uteri,tanduk
uterus yang rudimenter dan divertikel pada uterus (Sarwono
Prawiroharjho,2005)

Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan implantasi terjadi diluar rongga


uterus, tuba falopii merupakan tempat tersering untuk terjadinya implantasi
kehamilan ektopik,sebagian besar kehamilan ektopik berlokasi di tuba,jarang
terjadi implantasi pada ovarium,rongga perut,kanalis servikalis uteri,tanduk
uterus yang rudimenter dan divertikel pada uterus.(Sarwono Prawiroharjho,
2005)

B. Penyebab
Penyebab kehamilan ektopik banyak diselidiki, tetapi sebagian besar
penyebabnyatidak di ketahui, tiap kehamilan dimulai dengan pembuahan telur
di bagian ampula tuba dan di dalam perjalanan ke uterus terus mengalami
hambatan sehingga pada saat nidasi masih di tuba. Menurut Sarwono
Prawirohardjo, Buku Ilmu Kebidanan, Di antara sebab-sebab yang
menghambat perjalanan ovum ke uterus sehingga mengadakan
implantasi di tuba:
1. Migratio Externa adalah perjalanan telur panjang. Terbentuk
trofoblastsebelum telur ada di cavum uteri.
2. Pada hipoplasia lumen, tuba sempit dan berkelok-kelok dan hal
inisering di sertai gangguan fungsi silia endosalping.
3. Operasi plastik tuba dan sterilisasi yang tak sempurna dapat menjadisebab
lumen tuba menyempit
4. Bekas radang pada tuba: disini radang menyebabkan perubahan
padaendosalping sehingga walaupun fertilisasi masih dapat terjadi
gerakan ovum keuterus lambat.
5. Infeksi alat genitalia intern khususnya tuba fallopi (infeksi STD,
infeksiasenden akibat IUD, chlamydia trachomatis menyebabkan
penyempitan tuba
6. Desakan luar tuba (kista ovarium, mioma, endometriosis yang
menimbulkan perlekatan dengan sekitarnya sehingga terjadi penyempitan
lumen)
7. Kelainan bawaan pada tuba, antara lain difertikulum, tuba
sangatpanjang dsb.
8. Gangguan fisilogis tuba karna pengaruh hormonal, perlekatan
perituba.Tumor yang menekan dinding tuba dapat menyempitkan lumen
tubuh.
9. Abortus buatan.

C. Tanda dan Gejala


1. Nyeri abdomen bawah atau pelvic, disertai amenorrhea atau spotting atau
perdarahan vaginal
2. Menstruasi abnormal
3. Abdomen dan pelvis yang lunak
4. Perubahan pada uterus yang dapat terdorong ke satu sisi oleh massa
kehamilan, atau tergeser akibat perdarahan. Dapat ditemukan sel desidua
pada endometrium uterus
5. Penurunan tekanan darah dan takikardi bila terjadi hipovolemi
6. Kolaps dan kelelahan
7. Pucat
8. Nyeri bahu dan leher ( iritasi diafragma)
9. Nyeri pada palpasi, perut pasien biasanya tegang agak kembung
10. Gangguan kencing

D. Pencegahan
Kehamilan ektopik tidak bisa dicegah, tetapi risiko untuk mengalami kondisi
ini dapat diturunkan. Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan, di antaranya:
1. Hindari perilaku seks yang berisiko, misalnya bergonta- ganti pasangan
seks
2. Hindari merokok sejak sebelum hamil

Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan tes darah dan USG rutin. Selain untuk
memantau perkembangan kehamilan, pemeriksaan rutin dapat mendeteksi
kehamilan ektopik lebih awal sehingga bisa segera ditangani.

Anda mungkin juga menyukai