3. Pengkajian
a. Pengkajian fisik
Pengkajian fisik secara teratur dan seksama dapat mengidentifikasi masalah-
masalah potensial dan perubahan-perubahan yang dapat mempengaruhi resiko
jatuh pada lansia.
1) Perubahan sensoris, yaitu pemakaian kacamata dan alat bantu pendengaran
dapat meningkatkan ketajaman dan memaksimalkan kemampuan
2) Kardiovaskuler yang meliputi penanganan disritmia secara tepat dan
pengaturan tekanan darah dan perubahan-perubahan ortostatik dapat
menurunkan resiko jatuh pada lansia
3) Muskuluskeletal, neurologis, serta gaya berjalan dan keseimbangan
Pengkajian muskuluskeletal meliputi mobilitas, kekuatan, gaya berjalan
dan keseimbangan. Pengkajian neurologis yaitu adanya tremor, gaya
berjalan dan keseimbangan
Adapun pengkajian keseimbangan pada lansia dibagi dua bagian yaitu:
a) Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan. Kriteria penilaiannya
meliputi:
Beri nilai 0 jika tidak menunjukkan kondisi dibawah ini
Beri nilai 1 jika klien menunjukkan salah satu kondisi dibawah ini:
Skor
No Tes uji keseimbangan
0 1
1 Bangun
Tidak bangun dari duduk dengan satu kali gerakan,
tetapi mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau
bergerak ke bagian depan kursi dahulu, tidak stabil
pada saat berdiri pertama kali
2 Duduk ke kursi
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk ditengah kursi
3 Menahan dorongan pada sternum (pemeriksa
mendorong sternum perlahan-lahan sebanyak 3 kali)
Klien menggerakkan kaki ke atas, memegang objek
untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-sisinya
4 Mata tertutup
Sama seperti diatas (periksa kepercayaan klien tentang
input penglihatan untuk keseimbangan)
5 Perputaran leher
Menggerakkan kaki, menggenggam objek untuk
dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-sisinya, keluhan
vertigo, pusing atau keadaan tidak stabil
6 Gerakan menggapai sesuatu
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu
fleksi sepenuhnya sementara berdiri pada ujung jari
kaki, tidak stabil, memegang sesuatu untuk dukungan
7 Membungkuk
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek-
objek kecil dari lantai, memegang objek untuk bisa
berdiri lagi, memerlukan usaha-usaha multipel untuk
bangun
4. Diagnosis keperawatan
Diagnosis yang muncul yaitu: resiko tinggi jatuh/trauma akibat gangguan
keselamatan yang berhubungan dengan factor-faktor penyebab jatuh sebagaimana
tertera pada tabel berikut (Noorkasiani, 2009).
Referensi:
Stanley, M., & Beare, P.G. (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.