Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No.

2, September 2017

PENGARUH SLOW DEEP BREATHING TERHADAP PENURUNAN


TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI SECTIO CAESAREA
( Effect Of Slow Deep Breathing To Decrease Rate Leather Patients Pre
Operations Sectio Caesarea )

Roihatul Zahroh, Dewi Maslahatul


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik Jl.
A. R. Hakim No. 2B Gresik,
Email: roihatulzr@gmail.com

ABSTRAK

Pendahuluan: Cemas adalah suatu perasaan takut yang tidak menyenangkan dan
tidak dapat dibenarkan yang sering disertai dengan gejala fisiologis. Slow deep
breathing adalah tindakan yang disadari untuk mengatur pernapasan secara dalam
dan lambat yang dapat menimbulkan efek relaksasi. Melakukan slow deep
breathing adalah salah satu jenis terapi non farmakologis yang berfungsi untuk
merelaksasikan dan penurunan tingkat kecemasan. Tujuan penelitian ini adalah
untuk menganalisis pengaruh slow deep breathing terhadap penurunan tingkat
kecemasan pasien pre operasi sectio caesarea. Tehnik slow deep breathing
dilakukan dengan menarik nafas secara perlahan dan dalam secara maksimal,
selanjutnya tahan nafas selama 3 detik kemudian dihembuskan perlahan dengan
frekuensi 10x permenit. Metode: Penelitian ini mengunakan One Group Pre test-
Post test design. Sampel yang diambil sebanyak 46 responden dengan
menggunakan Purposive Sampling. Variabel independen adalah slow deep
breathing dan variabel dependennya penurunan tingkat kecemasan pasien pre
operasi sectio caesarea. Hasil: Data penelitian ini diambil dengan mengunakan
observasi dan wawancara. Hasil uji statistik Wilcoxon signed Rank Test di
dapatkan hasil penurunan tingkat kecemasan (ρ =0,000) artinya ada pengaruh
slow deep breathing terhadap penurunan tingkat kecemasan pasien pre operasi
sectio caesarea. Diskusi: Pemberian slow deep breathing sangat dibutuhkan
untuk penurunan kecemasan. Slow deep breathing selain untuk menurunkan
kecemasan juga dapat menimbulkan dampak psikologis langsung yang dapat
membantu memberi perasaan santai, mengurangi ketegangan dan rileks.
Kata kunci : Slow Deep Breathing, Kecemasan, Pre Operasi Sectio Caesarea

ABSTRACT

Introduction: Anxiety is an unpleasant and unjustified fear that is often


accompanied by physiological symptoms. Slow deep breathing is a conscious
action to regulate deep and slow breathing that can have a relaxing effect. Doing
slow deep breathing is one type of nonfarmakologis therapy that serves to relax
and decrease the level of anxiety. The purpose of this study was to analyze the
effect of slow deep breathing on decreasing the anxiety level of patients with
preoperative sectiocaesarea.Slow deep breathing techniques done with draw
breath slowly, in maximum, next hold the breath for 3 seconds then exhaled
slowly (over 10 x permenit). Methods: This research uses One Group Pre test-
Post test design. Samples taken as many as 46 respondents by using Purposive

116
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 2, September 2017

Sampling. The independent variables are slow deep breathing and the dependent
variable decreases the anxiety level of the patients with preoperative
sectiocaesarea. Results: This research data is taken by using observation and
interview.The result of Wilcoxon signed rank test statistic in getting the result of
decrease of anxiety level (ρ = 0,000) means that there is influence of slow deep
breathing to decrease of anxiety level of patient pre operation sectiocaesarea.
Discussion: Provision of slow deep breathing is needed for decreased anxiety.
Slow deep breathing in addition to decreasing anxiety can also cause immediate
psychological effects that can help give a relaxed feeling, relieve tension and
relax.
Keywords: Slow Deep Breathing, Anxiety, Pre Operasi Sectio Caesarea

PENDAHULUAN
Sectio Caesaria adalah suatu Namun kurangnya informasi yang
persalinan buatan dimana janin berkaitan dengan tehnis opesasi
dilahirkan melalui suatu insisi pada sectio secaria menjadikan pasien pre
dinding depan perut dan dinding operasi sectio caesarea adalah
rahim dengan syarat rahim dalam kecemasan (Kasdu, Dini, 2009).
keadaan utuh serta berat janin di atas Kecemasan adalah merupakan
500 gram (Sarwono, 2009). Ada respon psikologis yang timbul
beberapa indikasi dilakukan sectio terhadap stress. Beberapa faktor
caesarea diantaranya distress janin penyebab kecemasan diantaranya
posisi sungsang, distosia dan kurangnya pengetahuan klien tentang
persalinan sebelumnya. Sectio prosedur pre operasi, faktor ekonomi
Caesarea memiliki dua sampai klien dan kecemasan atas
empat kali angka kematian ibu keberhasilan operasi (Prawirohardjo,
daripada persalinan pervaginam, Sarwono, 2009). Hasil dari observasi
sehingga sectio caesarea menjadi hal peneliti bahwa sebagian besar pasien
yang menakutkan dikalangan pre operasi sectio caesarea di ruang
masyarakat (Zamriati, Wa Ode, dan operasi RS Muhammadiyah Gresik
Esther Hutagaol, 2013). Seiring mengalami kecemasan dilihat dari
berjalannya waktu serta beberapa gejala yang di alami pasien
perkembangan ilmu kedokteran pre operasi sectio caesarea, namun
khususnya kebidanan, sectio banyak pasien yang tidak mengetahui
caesarea sering dilakukan. Hal diatas bahwa terjadinya kecemasan pada
menyebabkan angka persalinan pasien pre operasi sectio caesarea
dengan cara sectio caesarea jika tidak ditindak lanjuti akan
mengalami peningkatan hingga 25% mengganggu proses pembedahan
(Kasdu, Dini, 2009). Kecenderungan bahkan pembedahan bisa tidak
melahirkan dengan operasi section dilaksanakan. Kecemasan pada
caesarea semakin meningkat pasien pre operasi harus diatasi,
(terutama dikota-kota besar), karena karena dapat menimbulkan
para ibu banyak yang bekerja, perubahan-perubahan fisiologi yang
mereka sangat terikat dengan waktu. akan menghambat dilakukannya

117
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 2, September 2017

tindakan operasi. Penanganan jantung, nyeri dada, sesak nafas)


kecemasan pada pasien pre operasi disesbabkan oleh masalah kecemasan
sectio caesarea di ruang operasi RS (Burns, N. & Grove, S. K, 2009).
Muhammadiyah Gresik dilakukan Hasil wawancara dengan kepala
oleh petugas kesehatan, salah Rekam Medis di RS Muhammadiyah
satunya dengan mengajarkan nafas Gresik dalam 1 bulan terakhir pada
yang panjang, berdzikir, bulan Desember 2016 terdapat 133
mengajarkan menyebut kata istighfar pasien yang melakukan sectio
dan belum pernah dilakukan slow caesarea, sehingga rata-rata pasien
deep breathing dalam mengurangi yang mengalami kecemasan pre
cemasnya. operasi sectio caesarea sebanyak
Menurut World Health 39% (52 pasien). Dari ulasan tersebut
Organisation (2014), Angka kejadian peneliti ingin mengambil penelitian
SC tahun 2005 sampai dengan 2011 tentang penurunan tingkat
rata-rata sebesar 7 % dari jumlah kecemasan pada pasien pre operasi
semua kelahiran, sedangkan pada sectio caesarea.
tahun 2006 sampai dengan 2012 rata- Tindakan operasi seperti sectio
rata kejadian SC meningkat menjadi caesarea merupakan salah satu
sebesar 12% (WHO, 2014). bentuk intervensi medis terencana
Tingginya angka kelahiran di yang biasanya berlangsung lama,
Indonesia meningkat seiring memerlukan pengendalian
meningkatnya kelahiran dengan pernafasan, sehingga sangat beresiko
sectio caesarea. Angka kejadian terhadap keselamatan jiwa seseorang
sectio caesarea di Indonesia menurut dan dapat menyebabkan pasien
data survey nasional pada tahun 2011 mengalami kecemasan (Ihdaniyati,
adalah 921.000 dari 4.039.000 (2009). Kecemasan adalah
persalinan atau sekitar 22.8% dari merupakan respon psikologis yang
seluruh persalinan (IDI, 2012). timbul terhadap stress. Beberapa
Angka kejadian sectio caesarea di faktor penyebab kecemasan
Provinsi Jawa Timur pada tahun diantaranya kurangnya pengetahuan
2011 berjumlah 3.401 operasi dari klien tentang prosedur pre operasi,
170.000 persalinan atau sekitar 20% faktor ekonomi klien dan kecemasan
dari seluruh persalinan (Dinkes atas keberhasilan operasi (Ihdaniyati,
Jatim, 2012). Prevalensi gangguan (2009). Sebagian besar ibu pre
kecemasan di Amerika Serikat, lebih operasi sectio caesarea mengalami
dari 23 juta penduduk (kira-kira satu berbagai stressor pembedahan yang
dari 4 individu) terkena kecemasan. akan menyebabkan rasa takut karena
Kurang dari 25% penduduk yang adanya pembedahan dan rasa nyeri,
mengalami gangguan panik mencari kemungkinan cacat, menjadi
bantuan terutama karena mereka bergantung pada oraang lain, dan
tidak menyadari bahwa gejala fisik mungkin kematian (Ghofur A,
yang mereka alami (misal: palpitasi Purwoko E. 2009). Kecemasan pada

118
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 2, September 2017

pasien pre operasi harus diatasi, maupun emosional yaitu


karena dapat menimbulkan menurunkan kecemasan dan
perubahan-perubahan fisiologis yang menurunkan intensitas nyeri.
akan menghambat dilakukannya Beberapa penelitian telah
tindakan operasi karena pada pasien menunjukkan bahwa slow deep
yang mengalami kecemasan sebelum breathing sangat efektif dalam
operasi akan menimbulkan kelainan menurunkan kecemasan pada pasien
seperti tekanan darah yang pre operasi (Smeltzer, 2008). Cara
meningkat, sehingga apabila tetap melakukan slow deep breathing
dilakukan operasi akan dengan melakukan tarik nafas secara
mengakibatkan penyulit terutama perlahan dan dalam, secara maksimal
dalam menghentikan perdarahan, dan selanjutnya tahan nafas tarik nafas
bahkan setelah operasi pun akan selama 3 detik kemudian
mengganggu proses penyembuhan dihembuskan perlahan dengan
(Breathesy, 2009). untuk mengatasi frekuensi 15-30 menit (Tarwoto,
kecemasan pasien dapat melakukan 2012). Akibat dari kecemasan pasien
slow deep breathing. Perubahan pre operasi yang sangat hebat maka
akibat teknik relaksasi slow deep ada kemungkinan operasi tidak bisa
breathing yaitu menurunkan tekanan dilaksanakan, karena pada pasien
darah, menurunkan frekuensi yang mengalami kecemasan sebelum
jantung, mengurangi disritmia operasi akan muncul tekanan darah
jantung, mengurangi kebutuhan yang meningkat, sehingga apa bila
oksigen dan konsumsi oksigen, tetap dilakukan operasi akan dapat
mengurangi ketegangan otot, mengakibatkan penyulit terutama
menurunkan laju metabolik, dalam menghentikan perdarahan, dan
meningkatkan gelombang alfa otak, bahkan setelah operasi akan
yang terjadi ketika klien sadar, tidak mengganggu proses penyembuhan
memfokuskan perhatian, dan rileks, (Efendy N, 2008).
meningkatkan rasa kebugaran, Dari uraian diatas, menarik
meningkatkan konsentrasi minat peneliti untuk menganalisa
memperbaiki kemampuan untuk pengaruh slow deep breathing
mengatasi stressor. Teknik slow deep terhadap penurunan tingkat
breathing membuat pasien dapat kecemasan pasien pre operasi sectio
mengontrol diri ketika terjadi rasa caesarea di ruang operasi di RS
tidak nyaman atau nyeri, stress fisik Muhammadiyah Gresik.
dan emosi pada nyeri Puspita, N. A. Rumusan masalah: bagaimanakah
(2010). Tujuan slow deep breathing pengaruh slow deep breathing
adalah untuk meningkatkan ventilasi terhadap penurunan tingkat
kecemasan pada pasien pre operasi
alveoli, memelihara pertukaran gas,
section caesarea?
mencegah atelektasi paru,
meningkatkan efesiensi batuk,
mengurangi stress baik stress fisik

119
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 2, September 2017

BAHAN DAN METODE PEMBAHASAN


Populasi dalam penelitian ini Pengaruh Slow Deep Breathing
adalah pasien pre operasi section Terhadap Penurunan Tingkat
caesarea yang mengalami Kecemasan Pasien Pre Operasi
kecemasan di Ruang Operasi RS Sectio Caesarea
Muhammadiyah Gresik sebanyak 52 Tabel 1 Pengaruh slow deep
orang. Proses pengambilan sampel breathing terhadap penurunan
yang akan dilakukan penelitian tingkat kecemasan pasien pre operasi
disesuaikan dengan kriteria inklusi section caesarea di RS
dan eksklusi. Dalam penelitian ini, Muhammadiyah Gresik pada tanggal
sampelnya adalah 46 orang. Tehnik 15 Maret sampai18 April 2017.
pengambilan data dengan cara Kecem Sebelum Sesudah
mengobservasi kecemasan responden asan intervensi intervensi
sebelum melakukan slow deep N % N %
breathing dan setelah pemberian Ringan 2 4,3 28 60,9
slow deep breathing. Tehnik slow % %
Sedang 29 63,0 7 15,2
deep breathing dilakukan dengan
% %
menarik nafas secara perlahan dan Berat 15 32,6 11 23,9
dalam secara maksimal, selanjutnya % %
menahan nafas selama 3 detik Total 46 100 46 100
kemudian dihembuskan perlahan % %
dengan frekuensi 10x permenit. Mean 3,28 1.91
Analisis statistik diolah dengan Std. 0,544 0,626
perangkat lunak komputer dengan devicatio
n
SPSS 13.0 for Windows digunakan
Hasil Uji Statistik Wilcoxon
Uji Wilcoxon Signed Rank Test Signed Ranks Test nilai sig (2-
dengan taraf kemaknaan (α) 0,05. tailed) = 0.000
Dari tabel 3.1 menunjukkan
bahwa penderita cemas pada pasien
pre operasi sectio caesarea di RS
Muhammadiyah Gresik setelah
diberikan slow deep breathing dari
46 responden didapatkan hasil
sebagian besar mengalami
penurunan tingkat kecemasan, yaitu
28 responden mengalami
kecemasan ringan dan berdasarkan
hasil Uji Statistik Wilcoxon Signed
Ranks Test nilai sig (2-tailed) =
0.000 artinya; ada pengaruh antara
pemberian slow deep breathing
dengan penurunan kecemasan. Hal

120
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 2, September 2017

ini dikarenakan setelah diberikan yang aktif dalam melakukan slow


slow deep breathing pasien deep breathing akan mampu
mendapatkan manfaat slow deep meminimalisir penurunan tingkat
breathing sehingga mampu kecemasan. Sesudah dilakukan
mengontrol emosinya sendiri slow deep breathing sebagian besar
sehingga saat peneliti melakukan pasien pre operasi sectio caesarea
observasi dengan kategori yang mampu mengurangi keresahan pada
masing- masing memiliki nilai diri mereka sendiri. Dari slow deep
kecemasan maka observasi pasien breathing pasien mendapatkan
setelah diberikan intervensi pasien manfaat maka secara langsung
pre operasi sectio caesarea maupun tidak langsung akan
mengalami penurunan kecemasan. berdampak kepada diri mereka
Menurunnya tingkat sendiri untuk lebih mengontrol
kecemasan pasien pre operasi sectio emosi, lebih rileks, dan mengontrol
caesarea sesudah dilakukan perasaan diri sendiri, serta
intervensi berupa slow deep melepaskan stres.
breathing yang sudah diterima Slow deep breating
pasien dengan baik maka mereka merupakan jenis relaksasi yg
mendapatkan manfaat sekaligus menurunkan tekanan darah, cemas,
informasi yang baru tentang slow menurunkan frekuensi jantung,
deep breathing yang bermanfaat mengurangi disritmia jantung,
untuk kecemasan. Selama mengurangi kebutuhan oksigen dan
perlakuan tersebut didapatkan konsumsi oksigen, mengurangi
adanya perubahan tingkat ketegangan otot, menurunkan laju
kecemasan setelah pemberian slow metabolik, meningkatkan
deep breathing, hasil yang gelombang alfa otak, yang terjadi
didapatkan oleh peneliti banyak ketika klien sadar, tidak
responden yang mengalami memfokuskan perhatian, dan rileks,
penurunan tingkat kecemasan meningkatkan rasa kebugaran,
ringan yaitu 28 responden, cemas meningkatkan konsentrasi
sedang 7 responden, tidak ada memperbaiki kemampuan untuk
kecemasan 11 responden setelah mengatasi stressor. slow deep
melakukan breathing membuat pasien dapat
Dari hasil penelitian sebelum mengontrol diri ketika terjadi rasa
dilakukan slow deep breathing tidak nyaman, stress fisik dan
nilai terendah yaitu 20 dan nilai emosi pada nyeri. slow deep
tertinggi 39. Sesudah dilakukan breathing sangat efektif dalam
slow deep breathing selama durasi menurunkan kecemasan pada
15 menit terdapat penurunan pasien pre operasi (Ghofur A,
tingkat kecemasan hal itu terbukti Purwoko E. (2009).
dari nilai terendah tindakan yaitu Setelah di lakukan slow deep
12 dan nilai tertinggi 26. Pasien breathing pasien yang mengalami

121
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 2, September 2017

cemas dapat meminimalisir parasimpatis ke bagian-bagian


kecemasannya, dan wajah pasien miokardium lainnya mengakibatkan
terlihat lebih tenang. Slow deep penurunan kontraktilitas, volume
breathing merupakan tindakan sekuncup, curah jantung yang
yang disadari untuk mengatur menghasilkan suatu efek inotropik
pernafasan secara dalam dan lambat negatif. Keadaan tersebut
yang dapat menimbulkan efek mengakibatkan penurunan volume
relaksasi (Tarwoto, 2011). Dalam sekuncup, dan curah jantung.
teori (Smeltzer, 2009); pada sistem Akibat dari penurunan curah
pernafasan (deep breathing) berupa jantung, kontraksi serat-serat otot
suatu keadaan inspirasi dan jantung, dan volume darah
ekspirasi pernafasan dengan membuat tekanan darah menurun
frekuensi pernafasan menjadi 6-10 dan otomatis cemas , stress
kali per menit sehingga terjadi menurun (Muttaqin, 2009).
peningkatan regangan Dari hasil data tersebut diatas
cardiopulmonary (Izzo, 2009). dengan slow deep breathing pasien
Stimulasi peregangan di arkus aorta sudah dapat mengatasi
dan sinus karotis, diterima dan kecemasannya sendiri dengan baik
diteruskan oleh saraf vagus ke karena slow deep breathing
medulla oblongata (pusat regulasi merupakan solusi alam menangani
kardiovaskuler), selanjutnya masalah kecemasan paa pasien pre
merespon terjadinya peningkatan operasi sectio caesarea. Apabila
reflex baroreceptors (Kartika, S.A., dilakukan secara teratur dapat
Dewi. (2008), Muttaqin, 2009). membuat kesehatan mental menjadi
Impuls aferen dari baroreseptor lebih baik. Dari hasil penelitian
mencapai pusat jantung yang akan tersebut maka selayaknya perlu
merangsang aktivitas saraf dikembangkan dan dilakukan slow
parasimpatis dan menghambat deep breathing pada pasien pre
pusat simpatis (kardio akselerator), operasi sectio caesarea dengan
sehingga menyebabkan vasodilatasi harapan keselamatan bagi pasien
sistemik, penurunan denyut jantung pre operasi sectio caesarea dan
dan daya kontraksi jantung dapat menurunkan kecemasan pada
(Muttaqin, 2009). pasie pre operasi sectio caesarea.
Sistem saraf parasimpatis
yang berjalan ke SA node melalui SIMPULAN DAN SARAN
saraf vagus melepaskan Kesimpulan
neurotransmitter asetilkolin yang 1. Sebelum dilakukan slow deep
menghambat kecepatan depolarisasi breathing sebagian besar
SA node, sehingga terjadi responden mengalami cemas
penurunan kecepatan denyut sedang.
jantung (kronotropik negative). 2. Sesudah dilakukan slow deep
Perangsang sistem saraf breathing sebagian besar

122
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 2, September 2017

responden mengalami cemas


ringan. Dewi, Yusmiati. (2007).
3. Ada pengaruh slow deep Manajemen Stres Cemas:
breathing terhadap penurunan Pengantar Dari A Sampai Z.
Jakarta: Edisi Mahkota
cemas pada pasien pre
operasi section caesarea.
Dinkes Jatim, (2012). Pofil
Saran Kesehatan Jawa Timur Tahun
1. Bagi instansi Rumah Sakit 2012. Surabaya :Dinas
Tehnik slow deep breathing Kesehatan Provinsi Jawa Timur
dapat dijadikan salah satu
tambahan terapi non Effendi, N. (2008). Dasar-dasar
farmakologi pada pasien yang Keperawatan Kesehatan
mengalami kecemasan pre Masyarakat. Jakarta: EGC
operasi section caesarea.
Gea, K. Nurty. (2013). Pengaruh
2. Bagi Pasien
Relaksasi Nafas Dalam
Dapat menggunakan slow deep Terhadap Penurunan Tingkat
breathing secara mandiri untuk Kecemasan Pasien Pre Operasi
meminimalisir kecemasan. di RSUD Kota Bekasi.
3. Peneliti selanjutnya http://skripsistikesMI.
Diharapkan dapat melakukan
penelitian dengan mengkaji Ghofur A, Purwoko E. (2009).
Pengaruh teknik nafas dalam
lebih dalam tentang faktor lain
terhadap perubahan tingkat
yang menyebabkan kecemasan kecemasan pada ibu persalinan
pada pasien sectio caesarea. kala 1 di pondok
bersalin.http://skripsistikes.files.
KEPUSTAKAAN wordpress.com

Bobak, Low demilk & Jensem. Hawari, D. (2008). Manajemen


(2005). Buku Ajar Keperawatan Cemas dan Depresi. Jakarta:
Balai Penerbit Fakultas
Maternitas. Edisi 4. Jakarta:
Kedokteran Universitas
EGC Indonesia
Breathesy, (2009). Blood
Pressure Reduction: Frequently WHO, (2014). Maternal
asked question on nervous pre Mortality and Life Expectancy
operation, Journal of Blood: vol of the Secarrea Operation. USA.
8 no.2; 112-118. Lippincott Williams & Wikkins

Burns, N. & Grove, S. K. Ihdaniyati, (2009). A.I. Berita


(2009). The practice of nursing Ilmu Keperawatan ISSN 1979-
research: appraisal, synthesis, 2697, Vol. 2 No. 1 : 19-24
and generation of evidence, (6th
ed). Missouri: Saunders
Izzo, J.L., Sica, D., & Black,
Elseiver.
H.R. (2008). Hypertension

123
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 2, September 2017

Primer: the essential of high Sarwono, (2009). Ilmu


blood pressure basic science, Kebidanan. Jakarta: PT Bina
population science, and clinical Pustaka
management. Edisi ke
4.Philarelphia. USA. Lippincott Saifudin, (2007). Buku Acuan
Williams &Wikkins Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Yogyakarta:
Kasdu, Dini. (2009). Operasi Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Caesar Masalah dan Solusinya. Prawirohardjo
Puspa Sehat. Jakarta
Sepdianto, Tri Cahyo. (2010).
Muttaqin, Arif.(2008). Buku Jurnal Keperawatan Indonesia,
Ajar Asuhan Keperawatan Klien Vol. 13. No. 1
dengan Gangguan Sistem
Persyarafan. Jakarta: Salemba Smeltzer, S. C. dan Bare, B. G.
Medika (2010). Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Brunner and
Muttaqin, A. (2009). Pengantar
Suddent Edisi 8. Jakarta: EGC
Asuha Keperawatan Klien
dengan Gangguan Sistem Tarwoto, (2012). Pengaruh
Latihan Slow Deep Breathing
Kardiovaskuler. Jakarta: EGC
Terhadap Intensitas Nyeri
Kepala Akut Pada Pasien Cidera
Puspita, N. A. (2010). Kepala Ringan Universitas
Efektifitas Waktu Penerapan Indonesia: Jurnal Health
Teknik Relaksasi Nafas Dalam Quality Vol. 3. No. 2, Mei Hal.
Pada Nyeri Persalinan. Jurnal
68-140
Ilmu Keperawatan dan
Kebidanan (JIKK), Vol 3, No.1;
Zamriati, Wa Ode, dan Esther
8-14.
Hutagaol. (2013). Faktor- faktor
Prawirohardjo, Sarwono. yang Berhubungan dengan
(2009). Pelayanan Kesehatan Kecemasan Ibu Hamil
Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Menjelang Persalinan. E journal
PT Bina Pustaka Keperawatan (e-KP), Vol. 1.
No. 1; 18-23.
Perry & Potter, (2010).
Fundamental Keperawatan :
Konsep, Proses dan Praktek.
Jakarta: EGC

Potter, P.A, & Perry, A. G.


(2006). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan, Edisi 4. Jakarta:
EGC

124

Anda mungkin juga menyukai