INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx. Keperawatan Tujuan dan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1. Kerusakan Setelah diberikan askep selama 1x Mandiri Mandiri
15 menit diharapkan pertukaran gas 1. Kaji frekuensi, kedalaman dan kemudahan 1. Manifestasi distress pernafasan tergantung
pertukaran gas adekuat. bernafas pada / diidikasikan drajat keterlibatan paru dan
berhubungan Dengan kriteria: status kesehatan umum.
Ventilasi membaik 2. Observasi warna kulit, membrane mukosa, 2. Cyanosis kuku menunjukan vasokonstriksi atau
dengan penurunan
Oksigenasi jaringan membaik kuku, catat adanya cyanosis perifer, atau respon tubuh terhadap demam/ menggigil,
pertukaran O2 dan AGD berada dalam rentang cyanosis sentral (sirkumoral) namun cyanosis daun telinga, membrane
normal mukosa dan kulit sekitar mulut (membrane
CO2
- PO2 dalam batas hangat) menunjukan hipoksemia sistemik
normal (95-100 mmHg) 3. Kaji status mental 3. Gelisah, mudah terangsang, bingung, dan
- PCO2 dalam batas somnolen dapat menunjukan hipoksemia/
normal (35-45 mmHg) penurunan oksigenasi serebral
Tidak ada gejala distress 4. Awasi frekuensi/ irama jantung 4. Takikardi biasanya ada sebagai akibat demam/
pernafasan dehidrasi tetapi dapat sebagai respon terhadap
Takipnea (-) hipoksemia
Cyanosis (-) 5. Awasi suhu tubuh sesuai indikasi. Bantu 5. Demam tinggi sangat meningkatkan kebutuhan
Takikardi (-) tindakan kenyamanan untuk menurunkan metabolic dan oksigen, dan mengganggu
demam dan menggigil. Mis. Menambah oksigenasi selular
selimut/ menghilangkannya, suhu ruangan
nyaman, kompres hangat atau dingin.
6. Pertahankan istirahat tidur. Dorong gunakan 6. Mencegah terlalu lelah dan menurunkan
teknik relaksasi dan aktivitas senggang. kebutuhan dan konsumsi oksigen untuk
memudahkan perbaikan infeksi
7. Tinggikan kepala dan ubah posisi pasien 7. Tindakan ini meningkatkan inspirasi maksimal,
sesering mungkin, ajarkan nafas dalam dan meningkatkan pengeluaran secret untuk
batuk efektif (bila kondisi pasien memperbaiki ventilasi
memungkinkan)
8. Observasi penyimpangan kondisi, catat 8. Syok dan edema paru adalah penyebab umum
hipotensi, banyaknya sputum merah muda/ kematian pada pneumonia
berdarah, pucat, cyanosis, perubahan tingkat
kesadaran, dispneu berat, gelisah.
Kolaborasi Kolaborasi
9. Berikan terapi oksigen dengan benar 9. Mempertahankan Pa O2 di atas 60 mmHg.
10. Awasi AGD, nadi oksimetri 10. Mengevaluasi proses penyakit dan memudahkan
terapi paru
11. Bantu tindakan intubasi dan ventilasi mekanik 11. Mengatasi jika terjadi kegagalan pernafasan
jika diperlukan
2. Gangguan pola Setelah diberikan askep selama 1x 15 Mandiri Mandiri
menit diharapkan pola nafas pasien 1. Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan dan 1. Kecepatan biasanya meningkat. Dispnea dan
nafas
kembali efektif. Dengan kriteria: ekspansi dada. Catat upaya pernafasan, terjadi penigkatan kerja nafas (pada awal atau
berhubungan Secara verbal tidak ada keluhan termasuk penggunaan otot bantu/pelebaran hanya tanda Efusi Pleura subakut). Kedalaman
sesak nasal pernafasan bervariasi tergantung derajat gagal
dengan
Frekuensi dan kedalaman nafas nafas. Ekspansi dada terbatas yang
hipoksemia dalam rentang normal (RR= 30- berhubungan dengan atelektasis dan atau nyeri
60 x/ menit) dada pleuritik.
jaringan
Tidak menggunakan otot bantu 2. Auskultasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi 2. Bunyi nafas menurun atau tidak ada bila jalan
pernafasan nafas adventisius seperti krekels. Mengi, nafas terhambat oleh perdarahan, bekuan atau
Tidak ada pernafasan cuping gesekan pleura. kolaps jalan nafas kecil atau atelektasis. Ronki
hidung dan mengi menyertai obstruksi jalan nafas atau
- kegagalan pernafasan
3. Observasi keabu-abuan menyeluruh dan 3. Menunjukkan hipoksemia sistemik
sianosis pada “jeringan hangat ” seperti dalam
telinga,bibir, lidah dan membran lidah
4. Lakukan tindakan untuk 4. Jalan nafas lengket/kolaps meningkatkan
memperbaiki/mempertahankan jalan ketidaknyamanan upaya bernafas.
nafas,misal batuk,penghisapan.
5. Tinggikan kepala tempat tidur sesuai 5. Duduk tinggi meningkatkan ekspansi dada
kebutuhan/toleransi pasien maksimal, memudahkan pernafasan,
6. Kaji tingkat kesadaran/ perubahan mental 6. Hipoksemia menurunkan kemammpuan untuk
berpartisipasi dalam aktifitas tanpa dispnea
berat, takikardia dan distritnia dan
kemungkinan hipotensi.
Kolaborasi Kolaborasi
7. Berikan O2 tambahan 7. Memaksimalkan bernafas dan mengurangi
beban kerja pernafasan
8. Berikan humidifikasi tambahan misalnya 8. Memberikan kelembaban pada membran
mukosa dan membantu pengenceran sekret
untuk memudahkan pembersihan
9. nebuliser ultrasonik 9. Memudahkan upaya pernafasan dalam dan
meningkatkan drainase sekret dari segmen paru
ke dalam bronkus, dimana dapat lebih
mempercepat pembuangan dengan batuk atau
penghisapan.
10. Bantu fisioterapi dada 10. Berguna untuk membuang bekuan darah dan
membersihkan jalan nafas