Anda di halaman 1dari 7

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Tempat Penelitian

Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Gianyar merupakan rumah

sakit umum tipe B yang telah terakreditasi paripurna oleh Komite

Akreditasi Rumah Sakit (KARS) pada tahun 2017. Secara historis RSUD

Sanjiwani Gianyar, berdiri pada tahun 1955 di Jalan Ngurah Rai, tepatnya

pada lokasi Kantor Bupati Kepala Daerah Tingkat II Gianyar. Awalnya

hanya sebuah Poliklinik, dengan kondisi bangunan yang sangat sederhana,

peralatan minim, dan ketenagaan jauh dari memadai. Pada tahun 1961

pindah lokasi ke Jalan Ciung Wanara Nomor 2 Gianyar sampai saat ini.

Fasilitas yang dimiliki oleh RSUD Sanjiwani Gianyar mencakup

layanan rawat inap dan rawat jalan. Pelayanan rawat jalan meliputi poliklini

umum, hemodialisa, rehab medik dan unit gawat darurat. Sedangkan

pelayanan rawat inap meliputi ruang rawat inap, Intensive Care Unit dan

ruang operasi.

Penelitian ini dilaksanakan di ruang Hemodialisa RSUD Sanjiwani

Gianyar. Dengan fasilitas yang dimiliki yaitu 20 tempat tidur, satu ruang

isolasi, ruang persiapan alat, ruang tindakan, kantor dan ruang alat. Jumlah

tenaga yang ada disini terdiri dari 36 perawat dan 10 dokter umum.

36
39

2. Analisa Univariat

Analisa ini univariat dilakukan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian (Setiadi, 2013).

Pada analisa ini, data yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

(Suyanto, 2011). Beberapa karakteristik responden yang dianalisis secara

univariat meliputi umur, jenis kelamin, lama terapi, dukungan keluarga,

pengetahuan dan kecemasan pada lansia yang melakukan hemodialisa di

RSUD Sanjiwan Gianyar.

Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik Responden f %
1 Usia
a. 35 – 45 tahun 12 33,3
b. 46 – 71 tahun 24 66,7
2 Jenis Kelamin
a. Laki-laki 23 63,9
b. Perempuan 13 36,1
3 Lama Terapi
a. ≤ 5 tahun 19 52,8
b. > 5 tahun 17 47,2
4 Dukungan Keluarga
a. Kurang 14 38,9
b. Cukup 22 61,1
5 Pengetahuan
a. Kurang 13 36,1
b. Cukup 23 63,9
6 Kecemasan
a. Ringan 24 66,7
b. Sedang 12 33,3
(Sumber: Data Primer 2019)

Berdasarkan tabel 5.1 diatas dapat dilihat bahwa, dari 36 responden

yang diteliti sebagian besar responden berusia 46 – 71 tahun yaitu sebanyak

24 reponden (66,7%), sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki

yaitu sebanyak 23 reponden (63,9%), sebagian besar responden sudah


40

menjalani terapi ≤ 5 tahun yaitu sebanyak 19 reponden (52,8%), sebagian

besar responden memiliki dukungan keluarga yang dikategorikan cukup

yaitu sebanyak 22 reponden (61,1%), sebagian besar responden memiliki

pengetahuan yang dikategorikan cukup yaitu sebanyak 23 reponden (63,9%)

dan sebagian besar responden mengalami kecemasan ringan yaitu sebanyak

24 reponden (66,7%)

3. Analisis Bivariat

Sebelum dilakuka analisa multivariat terlebih dahulu dilakukan uji

regresi sederhana untuk menentukan hubungan masing-masing variabel

bebas dengan variabel terikat. Dari hasil uji regresi sederhana didapatkan

hasil sebagai berikut:

a. Hubungan usia dengan tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani

hemodialisa di RSUD Sanjiwani Gianyar

Tabel 5.2
Hubungan Usia Dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien yang Menjalani
Hemodialisa di RSUD Sanjiwani Gianyar

Kecemasan
Usia OR p value
Ringan Sedang Total
f % f % f %
35 – 45 th 8 66,7 4 33,3 12 100
1 1,00
46 – 71 th 16 66,7 8 33,3 24 100
Total 24 66,7 12 33,3 36 100
(Sumber: Data Primer 2019)

Berdasarkan tabel 5.2 diatas didapatkan nilai p-value 1,00 > 0,05

sehingga disimpulkan tidak terdapat hubungan antara faktor usia dan

tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani hemodialisa di RSUD

Sanjiwani Gianyar.
41

b. Hubungan jenis kelamin dengan tingkat kecemasan pada pasien yang

menjalani hemodialisa di RSUD Sanjiwani Gianyar

Tabel 5.3
Hubungan Jenis Kelamin Dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien yang Menjalani
Hemodialisa di RSUD Sanjiwani Gianyar

Jenis Kecemasan
OR p value
Kelamin Ringan Sedang Total
F % f % f %
Laki-laki 18 78,3 5 21,7 23 100
4,2 0,056
Perempuan 6 46,2 7 53,8 13 100
Total 24 66,7 12 33,3 36 100
(Sumber: Data Primer 2019)

Berdasarkan tabel 5.3 diatas didapatkan nilai p-value 0,056 > 0,05

sehingga disimpulkan tidak terdapat hubungan antara faktor jenis

kelamin dan tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani hemodialisa

di RSUD Sanjiwani Gianyar.

c. Hubungan lama terapi dengan tingkat kecemasan pada pasien yang

menjalani hemodialisa di RSUD Sanjiwani Gianyar

Tabel 5.4
Hubungan Lama Terapi Dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien yang Menjalani
Hemodialisa di RSUD Sanjiwani Gianyar

Lama Kecemasan
OR p value
Terapi Ringan Sedang Total
f % f % f %
≤ 5 th 9 47,4 10 52,6 19 100
0.120 0.016
> 5 th 15 88,2 2 11,8 17 100
Total 24 66,7 12 33,3 36 100
(Sumber: Data Primer 2019)

Berdasarkan tabel 5.4 diatas didapatkan nilai p-value 0.016 <

0,05 sehingga disimpulkan terdapat hubungan antara faktor lama terapi

dan tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani hemodialisa di RSUD

Sanjiwani Gianyar.
42

d. Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien

yang menjalani hemodialisa di RSUD Sanjiwani Gianyar

Tabel 5.5
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien yang
Menjalani Hemodialisa di RSUD Sanjiwani Gianyar

Dukungan Kecemasan
OR p value
Keluarga Ringan Sedang Total
f % f % f %
Kurang 8 57,1 6 42,9 14 100
0.50 0.337
Cukup 16 72,7 6 27,3 22 100
Total 24 66,7 12 33,3 36 100
(Sumber: Data Primer 2019)

Berdasarkan tabel 5.5 diatas didapatkan nilai p-value 0.337 > 0,05

sehingga disimpulkan tidak terdapat hubungan antara faktor dukungan

keluarga dan tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani hemodialisa

di RSUD Sanjiwani Gianyar.

e. Hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan pada pasien yang

menjalani hemodialisa di RSUD Sanjiwani Gianyar

Tabel 5.6
Hubungan Pengetahuan Dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien yang Menjalani
Hemodialisa di RSUD Sanjiwani Gianyar

Kecemasan
Pengetahuan OR p value
Ringan Sedang Total
f % f % f %
Baik 12 92,3 1 7,7 13 100
11.0 0.032
Cukup 12 52,2 11 47,8 23 100
Total 24 66,7 12 33,3 36 100
(Sumber: Data Primer 2019)

Berdasarkan tabel 5.6 diatas didapatkan nilai p-value 0.032 < 0,05

sehingga disimpulkan terdapat hubungan antara factor pengetahuan dan

tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani hemodialisa di RSUD

Sanjiwani Gianyar.
43

4. Analisis Multivariat

Analisis multivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

regresi logistic untuk menjelaskan hubungan beberapa variabel bebas secara

bersamaan dengan variabel terikat. Prosedur yang dilakukan terhadap uji

regresi logistik pemodelan multivariat yaitu:

a. Seleksi Kandidat

Apabila masing-masing variabel bebas menunjukkan hasil

p<0,25 pada análisis regresi sederhana, maka variabel tersebut menjadi

kandidat untuk dilakukan analisis multivariat.

Tabel 5.7
Seleksi Kandidat Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kecemasan pada
Pasien yang Menjalani Hemodialisa di RSUD Sanjiwani Gianyar

No Variabel p-value Keterangan


1 Usia 1,000 Bukan Kandidat
2 Jenis Kelamin 0,051 Kandidat
3 Lama Terapi 0,007 Kandidat
4 Dukungan Keluarga 0,336 Bukan Kandidat
5 Pengetahuan 0,008 Kandidat
(Sumber: Data Primer 2019)

Berdasarkan tabel 5.7 diatas didapatkan nilai p-value < 0,25

diperoleh pada faktor jenis kelamin, lama terapi dan pengetahuan,

sehingga ketiga faktor tersebut dimasukkan sebagai kandidat analisis

multivariat.

b. Pemodelan Multivariat

Tabel 5.8
Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien yang
Menjalani Hemodialisa di RSUD Sanjiwani Gianyar

No Variabel p-value OR
1 Jenis Kelamin 0,221 3,56
2 Lama Terapi 0,007 0,05
3 Pengetahuan 0,009 35,0
(Sumber: Data Primer 2019)
44

Berdasarkan tabel 5.8 diatas didapatkan nilai OR paling tinggi

diperoleh oleh faktor pengetahuan, sehingga dapat disimpulkan faktor

yang paling dominan berhubungan dengan tingkat kecemasan pada

pasien yang menjalani hemodialisa di RSUD Sanjiwani Gianyar adalah

faktor pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai