Salah satu jenis sterilisasi terminal adalah sterilisasi panas basah, yaitu pemusnahan
mikroorganisme dengan uap air panas dalam keadaan tertutup umumnya pada suhu 121 oC
selama 15 menit. Alat yang digunakan disebut autoklaf. Autoklaf memiliki suatu ruangan
yang mampu menahan tekanan diatas 1 atm. Alat atau bahan yang akan disterilkan
dimasukkan ke dalam autoklaf dalam keadaan tertutup. Suhu dan tekanan akan meningkat
untuk membantu proses sterilisas (Dwidjoseputro, 2005).
Pada alat produksi harus dilapisi kerstas perkamen terlebih dahulu rangkap dua,
sedangkan pada sediaan tidak perlu dilapisi. Kemudiaan sediaan dimasukkan pada
autoklaf hingga waktu yang telah ditentukan. Adapun waktu yang harus diperhatikan
dalam autoklaf yaitu : waktu pemanasan, pengeluaran udara, kesetimbangan,
pembinasaan, jaminan sterilitas, penurunan, dan pendinginan. Lalu wadah ataupun
sediaan yang sudah di sterilisasi disimpan pada tempatnya
Sterilisasi panas basah dengan autoklaf menggunakan prinsip uap air panas
dengan bantuan tekanan. Uap panas sebagai agen sterilisasi akan bergerak sehingga
memengaruhi molekul mikroorganisme sehingga pembelahan ikatan hidrogen
intramolekul antar protein bakteri terganggu. Selanjutnya mekanisme inaktivasi oleh
uap jenuh akan mengakibatkan koagulasi dan denaturasi DNA sehingga menyebabkan
akumulasi kerusakan pada semua fungsi metabolisme organisme. Transfer panas dari
uap lebih efektif untuk koagulasi dan denaturasi dibandingkan panas kering.
Berdasarkan kesetaraan waktu ada beberapa pemilihan sterilisasi panas basah yaitu :
131 oC selama 5 menit, 121oC selama 15 menit, dan 1150C selama 30 menit. (Yoo,
2018)
Yoo, J. H. 2018. Review of disinfection and sterilization - back to the basics. Infection and
Chemotherapy. 50(2):101–109.