5. Proanthocyanidins tipe A mencegah perekatan P fimbriae E. Coli terhadap reseptor sel europitel.

Hubungan tipe-A mungkin penting untuk kemampuan PAC untuk mengikat protein, seperti adhesin
yang ada pada E. coli fimbriae dan dianggap menghambat infeksi bakteri, seperti infeksi saluran
kemih.

6. strain ATCC digunakan sebagai organisme uji sebab sering digunakan dan dikarakteristik dengan
baik. Isolat klinis yang ditentukan juga dapat digunakan, tetapi hanya jika kerentanan terhadap
senyawa referensi yang relevan dilaporkan.

Dengan memberi cakram, positif dan kontrol. Lalu dilihat hasilnya apakah ada yang terbentuk
wilayah disekitar cakram positif, apabila ada berarti antibiotik tersebut memiliki aktivitas pada
bakteri dalam kultur tersebut, kemudian dilihat tingkat aktivitasnya.

7. penggunnaan metodenya tegantung kebutuhan dan tingkat keparahan, apabila sebagai profilaksis
maka bisa digunakan antiadhesive, sedangkan apabila sudah tepapar bisa menggunakan
penghambatan quorum sensing supaya sinyal tidak meningkat sehingga ditekan pertumbuhan
biofilm. Ada juga antibiofilm dengan menurunkan sinyal dari QS setelah adhesi tahap awal yang
berhasil, agen menargetkan sistem sekresi untuk mencegah racunan dari bakteri yang disuntikkan ke
sel inang. Agen yang menagetkan kekebabalan sel inang sebab sistem bakteri yang mengatasi
pertahanan imun inang. Agen pemodifikasi resistensi mempepanjang efek antibiotik yang dengan
menargetkan mekanisme resistensi bakteri.