REVIEW : HYDROGEN PEROXIDE GAS

STERILIZATION METHOD
KELOMPOK 10
• AMELIA WINDI ASTUTIK (162210101003)
• AFRIAN ROSYADI (162210101053)
• KHARISMA MAULANA DAMARWAN (16221O101141)
• PUTRI ROBIATUL KHASANAH (162210101158)
PENDAHULUAN
• STERILITAS ADALAH KEADAAN BEBAS DARI SEMUA MIKROORGANISME HIDUP, DALAM
PRAKTEKNYA ADALAH FUNGSI PROBABILITAS, SEPERTI KEMUNGKINAN MIKROORGANISME
HIDUP MENJADI SATU DALAM SATU JUTA.
• STERILISASI GAS DENGAN ETILEN OKSIDA MERUPAKAN SALAH SATU ALTERNATIF TERSEBUT,
YANG DIGUNAKAN SECARA LUAS MENGIKUTI STUDI OLEH CHARLES R. PHILLIPS DAN SAUL
KAYE DI US ARMY CHEMICAL CORPS (FORT DETRICK, MD) PADA TAHUN 1949. TAHUN
TERAKHIR TELAH MELIHAT PENURUNAN DALAM PENGGUNAAN ETILEN OKSIDA KARENA
KEKHAWATIRAN DENGAN TOKSISITAS TERHADAP MANUSIA DAN LINGKUNGAN, BIAYA
MENINGKAT DAN PERATURAN YANG LEBIH KETAT.
• METODE LAIN STERILISASI SUHU RENDAH DIDASARKAN PADA HIDROGEN PEROKSIDA,
ASAM PERASETAT, OZON DAN KLORIN DIOKSIDA, DAN JUGA PENGGUNAAN PLASMA DINGIN
YANG DIPEROLEH DARI MOLEKUL TERTENTU YANG DISEBUTKAN DIATAS. KETERBATASAN
UTAMA DARI TEKNOLOGI SUHU RENDAH YAITU VALIDASI KINERJA MEREKA.
PEMBAHASAN
 KARAKTERISTIK DARI SUHU RENDAH AGEN
STERILISASI GAS YANG IDEAL
Memiliki spektrum luas

cepat

Resistensi terhadap bahan-bahan organik dan anorganik

Penetrasi yang kuat

Bahan kompatibilitas

Tidak beracun untuk operator dan pasien

Emisi lingkungan

Kemudahan penggunaan

Efektivitas biaya
JENIS AGEN STERILISASI GAS

Ex :
Alkylating Agent
Formaldehid

Oxidizing Agent Ex : H2O2

HIDROGEN PEROKSIDA

• HYDROGEN PEROKSIDA DITEMUKAN OLEH THENARD (AHLI KIMIA PERANCIS)

PADA TAHUN 1818 SAAT MENCOBA MEMPRODUKSI KLORIDA DARI REAKSI
ASAN KLORIDA DAN BARIUM DIOKSIDA
• PADA TAHUN 1959, RICHARDSON MENCATAT KEMAMPUAN ZAT INI UNTUK
MENGURANGI BAU TIDAK SEDAP YANG DIANGGAP SEBAGAI MANIFESTASI
KLINIS DAN DIKEMBANGKAN SEBAGAI ANTISEPTIC
SIFAT FISIKA DAN KIMIA

• HYDROGEN PEROKSIDA BERBENTUK CAIRAN TIDAK BERWARNA DENGAN BAU

KHAS NITRAT. VISKOSITAS DAN KEPADATANNYA PADA SUHU 4OC ADALAH
1,465 DAN MEMBEKU PADA SUHU 0.89OC
• HYDROGEN PEROKSIDA MEMILIKI RUMUS KIMIA H2O2 YANG
DIREPRESENTASIKAN SEBAGAI H-O-O-H DENGAN CIRI KHAS JEMBATAN
PEROKSIDA –O-O-.
KETERSEDIAAN DAN PRODUKSI

• HYDROGEN PEROKSIDA DIHASILKAN DARI PROSES THENARD, BERDASARKAN

DEKOMPOSISI BARIUM DIOKSIDA MENGGUNAKAN ASAM MINERAL ENCER.
• PEMBENTUKAN HYDROGEN PEROKSIDA DARI AIR MENGIKUTI REAKSI
ENDOTERMIK, DENGAN SKEMA DEKOMPOSISI:
 AKTIVITAS MIKROBISIDAL DAN FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI AKTIVITASNYA

• HYDROGEN PEROKSIDA AKTIF TERHADAP BAKTERI, JAMUR, RAGI, SPORA DAN

VIRUS SERTA AKTIVITAS MIKROBISIDAL LEBIH BESAR TERHADAP BAKTERI
GRAM NEGATIVE DIBANDINGKAN TERHADAP GRAM POSITIF
• GAS HYDROGEN PEROKSIDA MEMILIKI AKTIVITAS MIKROBISIDAL YANG JAUH
LEBIH BESAR PADA KONSENTRASI RENDAH DIBANDINGKAN DALAM BENTUK
CAIR
SINERGITAS HIDROGEN PEROKSIDA

• TAHUN 1930 DIGUNAKAN TEKNIK OKSIDASI LANJUTAN (AOP) DNEGAN

MENGGUNAKAN ION TEMBAGA DAN BESI
• BARU – BARU INI, SINAR RADIASI UV DIGUNAKAN UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS LARUTAN HYDROGEN PEROKSIDA BERKONSENTRASI RENDAH
TOKSISITAS
• KONTAK LANGSUNG PADA KONSENTRASI RENDAH HIDRO-PEROKSIDA DAPAT
MENYEBABKAN IRITASI SEMENTARA. SEDANGKAN PADA KONSENTRASI LEBIH
TINGGI (35-50%) DAPAT MENYEBABKAN LUKA BAKAR. EFEK LEBIH AKUT
PADA SELAPUT LENDIR DARI KORNEA, SEMENTARA KONSUMSI SEJUMLAH
KECIL 35% DAPAT MENYEBABKAN ISKEMIA OTAK YANG MEMATIKAN.
PROSES DAN MANAGEMEN
STERILISASI
• TEKNOLOGI UAP HIDRO-PEROKSIDA (VHP) TELAH LAMA DIGUNAKAN DALAM
INDUSTRY MAKANAN. DALAM TEKNOLOGI INI, RUANG HAMPA MENARIK LARUTAN
HYDROGEN PEROKSIDA MELALUI ALAT PENGUAP YANG DIPANASKAN.
• TEKNOLOGI HPV MEMILIKI APLIKASI POTENSIAL DALAM STERILISASI ENDOSKOPI
DAN STERILISASI GIGI UNTUK DISINFEKSI PERMUKAAN ISOLATOR.
• SYSTEM INI DIGUNAKAN DALAM STERILISASI AKHIR DARI PERALATAN MEDIS
YANG DAPAT DIGUNAKAN KEMBALI DAN DIKERINGKAN SECARA MENYERULUH
DALAM PERAWATAN KESEHATAN.
• DURASI SIKLUS STANDAR ADALAH 55 MENIT. INDICATOR BUOLOGIS YANG
DIGUNAKAN TERDIRI DARI PORA GEOBACILLUS STEAROTHERMOPHILUS.
PROSES V-PRO 1 SESUAI DENGAN STARNDARD EN ISO 14937 DAN BERLABEL
CE SERTA DISETUJUI OLEH FDA.
APLIKASI
• PROSES BERBASIS CAIRAN MEMILIKI PENGGUNAAN YANG TERBATAS, TERUTAMA
UNTUK APLIKASI MAKANAN. CONTOHNYA ADALAH PROSES YANG DIVALIDASI UNTUK
STERILISASI WADAH YANG DIGUNAKAN DALAM KECEPATAN TINGGI, JALUR PENGISIAN
ASEPTIK DAN TERDIRI DARI 30 HINGGA 60% PEROKSIDA (MINIMAL FOOD GRADE)
DIAPLIKASIKAN KE PERMUKAAN UNTUK JANGKA WAKTU TERTENTU , YANG
TERGANTUNG PADA APLIKASI. PROSES BERBASIS GAS PEROKSIDA MEMILIKI APLIKASI
YANG LEBIH LUAS.
• PROSES TEKANAN ATMOSFER TELAH DIKEMBANGKAN UNTUK BERBAGAI APLIKASI,
TERMASUK SEBAGAI ALTERNATIF UNTUK STERILISASI CAIRAN DARI JALUR PENGISIAN
ASEPTIK. APLIKASI KECEPATAN TINGGI TIPIKAL DAPAT MENGGUNAKAN 4,5 MG
HIDROGEN PEROKSIDA / LITER PADA 40 HINGGA 45OC LANGSUNG PADA PERMUKAAN
UNTUK KURANG DARI 10 DETIK WAKTU PEMAPARAN DAN MEMILIKI KEUNTUNGAN
LEBIH LANJUT DARI MENGHASILKAN RESIDU MINIMAL.
• GAMBAR 2. STERILISASI GAS HIDROGEN PEROKSIDA.
GAMBAR 3. STERRAD STERILISASI GAS PLASMA HIDROGEN
PEROKSIDA.
KEUNTUNGAN
Hidrogen peroksida adalah antimikroba spektrum luas

mudah digunakan

kompatibilitas bahan yang lebih besar

Gas peroksida juga cepat terurai menjadi air dan oksigen di

lingkungan

Kemampuan untuk mensterilkan pada suhu rendah

memiliki aktivitas melawan endotoksin, yang tidak mudah

terdegradasi oleh uap.
KEKURANGAN
Bahan-bahan tertentu menyerap dan memecah peroksida,

peroksida terutama bentuk gas) tidak cocok untuk sterilisasi selulosa dalam
jumlah besar atau bahan berbasis protein lainnya.

Gas hidrogen peroksida kurang stabil dan karena itu lebih sedikit penetrasi
daripada EO.

Larutan 35 dan 59% peroksida yang banyak digunakan menyebabkan luka

bakar pada kulit dengan kontak langsung.

Kebocoran gas konsentrasi rendah menyebabkan efek kesehatan jangka

pendek, yang mereda pada evakuasi area.

Konsentrasi yang lebih tinggi menimbulkan risiko yang lebih besar, karena
inhalasi dan kerusakan paru-paru. Uap peroksida tidak dapat digunakan untuk
mensterilkan cairan.
KESIMPULAN

• DARI PENJELASAN DI ATAS DAPAT DITARIK KESIMPULAN BAHWA HIDROGEN

PEROKSIDA DAPAT DIKATAKAN EFISIEN DAN EFEKTIF UNTUK STERILISASI
PADA SUHU RENDAH DAN BENTUK GAS PLASMA.
REFERENSI
• BLOCK, S.S. (2001) PEROXYGEN COMPOUNDS, IN DISINFECTION, STERILIZATION AND PRESERVATION, 5TH EDN (ED. S.S.
BLOCK), LIPPINCOTT WILLIAMS & WILKINS, PHILADELPHIA, PP. 185–204.
• FRAISE, A. P., J. Y. MAILLARD, DAN S. A. SATTAR. 2012. RUSSELL, HUGO & AYLIFFE’S: PRINCIPLES AND PRACTICE OF
DISINFECTION, PRESERVATION AND STERILIZATION. RUSSELL, HUGO & AYLIFFE’S: PRINCIPLES AND PRACTICE OF
DISINFECTION, PRESERVATION AND STERILIZATION.
• MCDONNELL, G.E. (2007) ANTISEPSIS, DISINFECTION, AND STERILIZATION, ASM PRESS, WASHINGTON, DC
• RUTALA, W.A. AND WEBER, D.J. (2008) GUIDELINE FOR DISINFECTION AND STERILIZATION IN HEALTHCARE FACILITIES,
CDC, ATLANTA, GA.
• SCHNEIDER, P.M. (1998) EMERGING LOW TEMPERATURE STERILIZATION TECHNOLOGIES (NON-FDA APPROVED), IN
DISINFECTION, STERILIZATION AND ANTISEPSIS IN HEALTH CARE (ED. W.A. RUTALA), POLYSCIENCE PUBLICATIONS,
CHAMPLAIN, NY, PP. 79–92
• TAIZO, I. ET AL. (1998) APPLICATION OF A NEWLY DEVELOPED HYDROGEN PEROXIDE VAPOR PHASE SENSOR TO HPV
STERILIZER. JOURNAL OF PHARMACEUTICAL SCIENCE AND TECHNOLOGY, 52, 13–18.
TERIMA KASIH