Anda di halaman 1dari 5

Jurnal PROtek Vol. 03 No.

1, Mei 2016

Optimalisasi Jaringan Saraf Listrik Untuk Desain


dan Pengembangan Aplikasi Pengaturan Penggerak
Listrik (Electrical Power Driver)
Alif Maulana1, Imamul Muttakin2, Suhendar3
1,2,3
Jurusan Teknik Elektro,
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,
E-mail: Aliefmaulana09@gmail.com, imamul@untirta.ac.id, suhendar@untirta.ac.id

Abstrak - Penelitian ini dilakukan sebagai solusi untuk Dalam istilah lain disebut juga teknik pengaturan, sistem
mengatasi masalah keterbatasan alat dan bahan praktikum pengendalian atau sistem pengontrolan [1]. Ditinjau dari
matakuliah sistem kendali proses di Jurusan Teknik Elektro segi peralatan dan instrumen yang digunakan, sistem
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Langkah yang ditempuh kendali terdiri dari susunan komponen fisik yang digunakan
adalah: 1) mengembangkan model virtual praktikum berbasis
untuk mengarahkan aliran energi ke proses agar dapat
jaringan saraf listrik, 2) mengujicobakan model yang
dikembangkan kepada mahasiswa sebagai media bantu menghasilkan prestasi yang diinginkan [3].
belajar.
Luaran penelitian berupa program aplikasi jaringan saraf Sumber Daya Gangguan
listrik yang dapat memberikan konstribusi terhadap: 1)
Optimalisasi sistem jaringan saraf listrik sebagai teknologi Output respon
virtual praktikum sistem kendali proses, 2) Efektivitas dan Input Deteksi Alat
Kesalahan Beban
Kontrol
efisiensi sistem pembelajaran yang memberikan daya tarik
kepada mahasiswa karena model dan media belajar yang
Umpan Balik
ditawarkan lebih menarik, 3) peningkatkan keterampilan dan
hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah praktikum Sistem
Kendali proses. Gambar 1. Elemen sistem kendali proses [3]

Kata Kunci - Jaringan Saraf Listrik, Virtual Praktikum, Tujuan utama dari suatu sistem kendali proses adalah
Sistem Kendali Proses untuk mendapatkan optimasi berdasarkan fungsi dari sistem
kendali proses itu sendiri, yaitu pengukuran (measurment),
I. PENDAHULUAN membandingkan (comparison), pencatatan, perhitungan
(computation) dan perbaikan (correction). Dari blok
Dalam rangka mengefektifkan proses pelaksanaan
diagram di atas:
praktikum pada mata kuliah Sistem Kendali Proses adalah
1) Beban berupa sistem fisik yang akan dikendalikan
membuat dan mengembangkan model media pembelajaran
(mekanis, elektris, termis, hidraulis atau pneumatis)
sebagai alat atau metode yang membantu mengoptimalkan
2) Controller merupakan peralatan/rangkaian untuk
proses belajar mengajar. Penelitian ini dilakukan dengan
mengendalikan beban (sistem), biasanya dapat
tujuan untuk menerapkan strategi pembelajaran yang efektif
digabung dengan penguat,
melalui proses dan tahapan:
3) Respon adalah output yang diperoleh dari alat
1) mengembangkan sistem pemrograman jaringan saraf
pencatat
listrik sebagai media bantu virtual praktikum sistem
4) Elemen umpan balik menunjukkan atau
kendali proses
mengembalikan hasil pencatatan ke detector
2) membantu mahasiswa untuk melakukan uji coba setiap
sehingga bisa dibandingkan terhadap harga yang
job praktikum yang dapat dilakukan di luar
diinginkan,
laboratorium dan di luar jam praktikum
5) Error detector adalah suatu alat pendeteksi kesalahan
yang menunjukkan selisih antara input dan respons
II. SISTEM KENDALI PROSES & JARINGAN
melalui umpan balik.
SARAF LISTRIK
B. Jaringan Saraf Listrik
A. Sistem Kendali Proses
Pemrograman jaringan saraf listrik ini dapat membantu
Sistem kendali proses merupakan proses pengaturan
memvisualisasikan fungsi kerja rangkaian kontrol. Aplikasi
terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter)
ini dapat dijadikan alternatif untuk memperkenal cara kerja
sehingga berada pada suatu rangkuman range tertentu.

Received 30 November 2015 7


Revised 5 January 2016
Accapted 10 February 2016
Available online 5 Mei 2016
Optimalisasi Jaringan Saraf Listrik Untuk Desain dan
Pengembangan Aplikasi Pengaturan Penggerak Listrik (Electrical Power Driver)

rangkaian kontrol listrik dengan sangat sederhana tanpa A. Rangkaian Kontrol Listrik
harus melakukan praktikum langsung.
Rangkaian utama merupakan gambaran rangkaian
Program aplikasi saraf listrik menampilkan simulasi
beban dan rangkaian kontak-kontak utama dari kontaktor
rangkaian kontrol proses industri dengan cara memasang
(jika menggunakan kontaktor magnet), kontak-kontak dari
gambar-gambar komponen/peralatan lisrik pada menu editor
circuit breaker (CB) serta komponen-komponen pengaman
kemudian melakukan beberapa setting peralatan tambahan
yang dihubungkan pada beban. Rangkaian control berupa
yang disediakan sebelum menjalan-kannya. Pemilihan dan
rangkaian pengatur operasi kontaktor dan relay-relay atau
pemakaian komponen aplikasi yang di-sediakan oleh
pengaturan arus pengoperasian kumparan operasi kontaktor
program jaringan saraf listrik, tidak jauh berbeda dengan
dan kumparan pengaktif relay-relay melalui kontak-kontak
apa yang disediakan oleh Programmable Logic Controller
bantu dan kontak-kontak relay yang dilengkapi dengan
[2]. Secara visual, penggunaan komponen aplikasi dalam
lampu-lampu tanda (indicator lamp). Pada gambar 5, push
jaringan saraf listrik akan lebih memudahkan para
button Normally Closes (NC) berfungsi sebagai switch off
penggunanya, termasuk mahasiswa yang akan
rangkaian, puh button Normally Open (NO) berfungsi
mengujicobakan rangkaian kendali. Komponen aplikasi
sebagai switch on rangkaian yang diserikan dengan
saraf lisrik dibagia ke dalam dua bagian, yaitu komponen
kumparan operasi dari kontaktor magnet (K) dan kontak NC
input dan komponen output. Saklar NO/NC dan kontak
TOR dengan catu daya 1 fasa (R-S atau R-T atau S-T atau
NO/NC termasuk dalam kelompok komponen input,
R-N), sedangkan kontak NO kontaktor magnet (K1)
sedangkan lampu, kontaktor, kontak delay ON/OFF, speaker
dihubungkan parallel dengan push button NO yang
termasuk dalam kelompok komponen output.
berfungsi sebagai pengunci switch on tersebut. Sedangkan
rangkaian pengawatan berupa gabungan rangkaian utama
III. SIMULASI VIRTUAL PRAKTIKUM
dengan rangkaian kontrol (rangkaian lengkap sistem
Input dan output di dalam rangkaian kontrol Saraf kendali). Rangkaian ini dirakit dalam suatu panel kontrol
Listrik dapat di rangkaian dengan cara seri dan paralel. Dua atau lemari kontrol yang dibuat sesuai dengan standar.
atau lebih komponen listrik dapat dipasang secara seri Gambar 5 di bawah adalah contoh dari rangkaian
apabila semua dipasang secara berurutan, seperti contoh pengawatan yang menggabungkan rangkaian utama dan
pada gambar di bawah ini. rangkaian kontrol 4 untuk mengendalikan satu buah motor
listrik induski 3 fasa.
FASA

Pb Off

R S T

Pb On NO
Relay

NC
TOR
RELAY

M
NETRAL

a b

Gambar 2. Rangkaian Seri Gambar 4. Rangkaian Kontrol & Utama [5]

RST N

Pb Off

13 1 3 5
Pb oN

14 2 4 6

M
Gambar 3. Rangkaian Paralel Gambar 5. Rangkaian Pengawatan Kontrol
Motor Listrik Induksi 3 Fasa [5]

8
Optimalisasi Jaringan Saraf Listrik Untuk Desain dan
Pengembangan Aplikasi Pengaturan Penggerak Listrik (Electrical Power Driver)

B. Pengendalian Motor Listrik 3 Fasa Dari Beberapa Untuk mematikannya (sistem off) dapat dilakukan
Tempat dengan menekan tombol off dimulai dari off motor ketiga.
Jika Pb Off 3 ditekan yang mati hanya motor ketiga saja.
Sistem kendali satu atau beberapa buah motor listrik 3
Pada rangkaian berurutan ini, untuk menghidupkan motor
fasa dapat dilakukan dari stu atau beberapa tempat yang
diawali dengan menghidupkan terlebih dahulu motor
berbeda dan berjauhan. Sistem kendali seperti ini banyak
pertama kemudian kedua dan terakhir motor ketiga,
digunakan di industri untuk pelayanan dan pengoperasian
sedangkan untuk mematikannya diawali dari motor ketiga
motor lift, hoist, conveyor, mesin produksi sistem
kemudian kedua dan terakhir motor pertama.
pengalengan minuman dan makanan dan sebagainya.
Untuk mengendalikan satu buah motor listrik 3 fasa dari
beberapa tempat dibutuhkan lebih dari satu buah push
button NO yang saling dihubungkan seri dan push button
NC yang saling dihubungkan parallel, seperti rangkaian
kontrol pada gambar di bawah.

Pb On
Fasa Netral
Pb Off 1
e
K
2
1 2 3
3

Gambar 6. Rangkaian Pengendalian Motor Listrik Dari 3


Tempat [5]

Gambar 9. Rangkaian Kontrol Pengendali 3 Motor Listrik


Berurutan dalam Saraf Listrik

D. Rangkaian Start/Delta Motor Listrik 3F


Motor listrik induksi tiga fasa yang mempunyai
kapasitas daya minimal 4 kW sampai dengan 6 kW harus
diasut pada saat motor tersebut mulai dijalankan (distart).
Salah satu cara untuk mengasut motor listrik induski tiga
fasa yaitu dengan system saklar bintang/ segitiga.
Pengasutan motor dengan metode ini dapat dilakukan
Gambar 7. Rangkaian Pengendalian Motor Listrik Dari 3 secara manual menggunakan saklat TPDT atau Cam Switch
Tempat dalam Saraf Listrik [5] atau secara otomatis menggunakan bantuan kontaktor
magnet. Pada awal pengorasiannya, motor dihubungkan
C. Rangkaian Berurutan Interlocking bintang dan beberapa detik kemudian motor dihubungkan
segitiga untuk operasi nominal (running). Kapasitas
Yang dimaksud rangkaian berurutan interlocking adalah
tegangan motor pada saat beroperasi bintang sebesar 1/ 3
operasi beberapa motor listrik secara bertahap, mulai dari
kali tegangan jaringan atau tegangan antar fasa dan
operasi on motor pertama, kemudian motor kedua, motor ke
membangkitkan 1/3 torsi dari nilai torsi hubungan segitiga,
tiga dan seterusnya.
F RST arus asutnya turun menjadi 1/3-nya. Sehingga selama
periode pengasutan, tegangan diturunkan sampai 58%-nya.
K2
Pb
K3
Pb Pb Pengendalian untuk mengasut motor listrik secara
Off Off Off
bintang segitiga dapat dilakukan dengan menggunakan dua
Pb K1 Pb K2 Pb K3
atau tiga buah kontaktor sebagai kontrolnya. Jika digunakan
On On On
dua buah kontaktor magnet maka masing-masing kontaktor
(K1 dan K2) akan bekerja dalam rangkaian yang berbeda.
K1 K2
Kontaktor kedua akan bekerja terlebih dahulu yang
mengendalikan motor dalam operasi bintang sedangkan
K1 K2 K3 M M M selang beberapa detik setelah penurunan arus asut (kira-kira
N
2 sampai dengan 5 detik), kontaktor kedua mulai beroperasi
a b
nominal (running) dalam rangkaian segitiga.
Gambar 8. Rangkaian Kontrol Pengendali 3 Motor Listrik
Berurutan Interlocking [5]

9
Optimalisasi Jaringan Saraf Listrik Untuk Desain dan
Pengembangan Aplikasi Pengaturan Penggerak Listrik (Electrical Power Driver)

F RST E. Penggunaan Timer Dalam Rangkaian Membalik


Putaran
K1
Pb Off
Timer juga dapat diterapkan dalam system
Pb On
K2 pengendalian arah putaran motor listrik tiga fasa. Hal ini
K2 K1
dilakukan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kerusakan
K1
Pb On pada lilitan motor sebagai akibat dari operasi mendadak dari
putaran dengan arah yang berlawanan. Perpindahan operasi
dari arah maju (forward) ke putaran mundur (Reverse) tidak
Pb Off
boleh dilakukan secara langsung atau mendadak tetapi harus
ada selang waktu beberapa detik atau beberapa menit.
NC K2 Seperti pada rangkaian kontrol konvensional di bawah ini,
M
motor listrik tiga fasa akan beroperasi forward (misalnya)
K1 K2 dengan dikendalikan oleh kontaktor K1, setelah beberapa
detik atau beberapa menit sesuai dengan waktu yang kita
N
a b
setting melalui TDR, motor akan berhenti sejenak secara
otomatis sampai beberapa waktu kemudian motor akan
Gambar 10. Rangkaian Star/Delta Motor Listrik
beroperasi kembali dengan arah putaran yang berbeda
Menggunakan 2 Kontaktor [5]
dengan waktu pengendalian dilakukan TDR kedua.
Jika digunakan tiga buah kontaktor magnet maka
F
kontaktor (K1 dan K3) akan bekerja bersamaan untuk
mengoperasikan motor dalam rangkaian bintang dan setelah RST
Pb
arus asutnya mengalami penurunan baru kontaktor K2 dan Off
K1 yang akan bekerja untuk mengendalikan motor dalam
operasi segitiga. Kedua cara penggunaan dua atau tiga buah
Pb On K2
kontaktor magnet perlu diperhatikan bahwa pada saat motor K1 d1 d2 d2
sedang beroperasi dalam rangkaian bintang, maka kontaktor K1 K2

K1 jika menggunakan dua buah kontaktor dan K2 jika


menggunakan tiga buah kontaktor tidak boleh dapat d1
dihidupkan sampai arus asutnya mengalami penurunan d2
dalam waktu yang telah ditentukan. Untuk mengantisipasi
keadaan tersebut dapat dibuat rangkaian pengendali yang K1 d1 K2
saling mengunci (interlocking). Di bawah ini digambarkan M
dengan jelas perbedaan rangkaian pengendali bintang-
a b
segitiga antara yang menggunakan dua buah kontaktor
dengan yang menggunakan tiga buah kontaktor. Gambar 12. Membalik Arah Putaran Motor Listrik
Menggunakan Timer [5]

Gambar 11. Rangkaian Star/Delta Motor Listrik 2 Kontaktor Gambar 13. Membalik Arah Putaran Menggunakan Timer
dalam Saraf Listrik Dalam Saraf Listrik

10
Optimalisasi Jaringan Saraf Listrik Untuk Desain dan
Pengembangan Aplikasi Pengaturan Penggerak Listrik (Electrical Power Driver)

IV. KESIMPULAN
Pengunaan pemrograman jaringan saraf listrik
sebagai media bantu pembelajaran praktikum Sistem
Kendali Proses memberikan beberapa pengaruh terhadap
kelancaran dan peningkatan pemahaman mahasiswa,
diantaranya:
1) Waktu pelaksanaan praktek menjadi lebih efektif dan
biaya lebih efisien sehingga membuka peluang secara
terbuka kepada mahasiswa untuk mengulang dan
berlatih mempraktekkan setiap job yang ada dalam
modul praktek
2) Pemrograman jaringan saraf listrik mampu memberikan
daya tarik kepada mahasiswa karena model dan media
belajar yang ditawarkan sangat menarik
3) Hasil belajar mahasiswa jurusan Teknik Elektro
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa banten lebih
meningkat, khususnya pada mata kuliah Sistem Kontrol
proses.

Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan membuat rancang


bangun teknik antarmuka yang dapat menghubungkan
antara sistem jaringan saraf listrik dengan modul-modul
hardware praktikum sistem kendali proses dan penggunaan
motor-motor listrik.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Link, Wolfgang, 2002, Pengukuran, Pengendalian, dan


Pengaturan dengan PC (Praktikum Otomasi dengan
Pengaturan Numerik), Elex Media Komputindo Jakarta
[2] Muamar, Ahmad, 2004, Sistem Kontrol I/O dan Kontrol
Suara, Andi Yogyakarta
[3] Petruzela, FD., 2004, Industrial Electronic, Prentice-Hall.
Inc.
[4] Nunamaker, Jay F, 2002, System Development in
Information System Research, Journal of management
Information Systems/Winter 1990-91, Vol. 7, No. 3, pp. 89-
106
[5] Suhendar, 2005, Programmable Logic Control Dalam
Dasar-Dasar Sistem Kendali Motor-Motor Listrik Induksi,
Graha Ilmu Yogyakarta

11

Anda mungkin juga menyukai