Anda di halaman 1dari 10

JURNAL TEKTRO, Vol.3, No.

2, Bulan Tahun 1 

MODIFIKASI ALAT LEVEL KONTROL ANALOG MENGGUNAKAN SOFTWARE


LABSOFT

Ongga Gilang Ramadhan1, Muhammad Kamal2, Jamaluddin3


Program Studi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol
1,2,3)

Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Lhokseumawe


Email: onggagilang32@gmail.com1, muhaamadkamal@pnl.ac.id2, jamaluddin@pnl.ac.id3
ABSTRAK
Kontrol level analog yang terdapat pada laboratorium sistem kendali dan instrumentasi. Awalnya tidak menggunakan
software labsoft di karenakan respon yang dihasilkan masih menggunakan plotter. Dari permasalahan tersebut maka
penulis memodifikasi kontrol level analog menggunakan software labsoft. penggunaan software labsoft bertujuan
sebagai pengendali secara otomatis dengan parameter yang diinginkan. Hasil yang diperoleh dari beberapa pengujian
kontrol level pada software labsoft, pengujian menggunakan kontrol dua posisi dengan menggunakan histerisis dapat
dianalisa motor pompa akan beroperasi secara (On-Off) dari parameter histerisis 5,5 sekon dan level 30% yang diinput,
dan pengujian kontrol level menggunakan P dengan Kp=10 menghasilkan respons motor pompa akan lebih efektif,
ketika nilai Kp=3 motor pompa tidak bekerja dengan baik sehingga akan berpengaruh kepada respone yang di hasilkan.
Pada kontrol level menggunakan kontrol PI dengan Kp=10, Ti=5s maka respon sistem akan lebih stabil pada saat
mencapai level 30%.

Kata Kunci: Aksi Kontrol PI, Dua Posisi, Histerisi.

I. PENDAHULUAN kuliah tamu. Laboratorium ini digunakan oleh


mahasiswa dari 4 (empat) Program Studi yaitu Prodi
Politeknik Negeri Lhokseumawe merupakan D-III Teknologi Elektronika, Prodi D-III Teknologi
perguruan tinggi yang menerapkan pendidikan Listrik, Prodi D-IV Teknologi Rekayasa
profesional vokasi yang diarahkan pada kesiapan Instrumentasi dan Kontrol, dan Prodi D-IV Teknologi
penerapan keahlian tertentu. Politeknik Negeri Rekayasa Pembangkit Energi. Laboratorium ini
Lhokseumawe adalah perguruan tinggi yang melaksanakan kegiatan praktikum bagi beberapa mata
memiliki spesifikasi dalam bidang ilmu kuliah, salah satunya Praktek Sistem Kendali Proses.
pengetahuan, teknik, dan teknologi atau jurusan- Laboratorium sistem kendali dan instrumentasi
jurusan teknis yang berbeda jenis. Jurusan Teknik menjadi pusat praktikum mahasiswa untuk
Elektro merupakan satu dari enam jurusan yang ada mempelajari bagaimana suatu sistem kendali yang
di Politeknik Negeri Lhokseumawe. digunakan dalam dunia industri. Mahasiswa yang
Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri melakukan praktikum dalam satu mata kuliah
Lhokseumawe memiliki enam program studi meliputi mencapai dua puluh lima mahasiswa. Sehingga
Program Studi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan dengan jumlah mahasiswa yang begitu banyak
Kontrol. Sebagai perguruan tinggi vokasi yang menjadi sebuah permasalahan dalam melakukan
menunjang kepada penguasaan keahlian tertentu praktikum, dimana mahasiswa harus membagi
jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri kelompok dengan jumlah peserta yang banyak supaya
Lhokseumawe mempunyai 23 labolatorium sebagai waktu untuk praktikum dapat disesuaikan dengan
tempat mahasiswa melakukan praktikum. jadwal mata kuliah tersebut, itu semua disebabkan
Labolatorium Instrumentasi dan Sistem Kendali dengan minimnya peralatan praktikum yang tersedia
merupakan salah satu laboratorium dibawah hingga menyebabkan praktikum mahasiswa tidak
pengelolaan Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri dapat dilakukan dengan maksimal untuk
Lhokseumawe. Sesuai dengan namanya, laboratorium menghasilkan pengetahuan yang lebih handal.
ini memfokuskan pada pembelajaran praktis maupun Untuk meningkatkan stabilitas praktikum
riset dibidang instrumentasi dan sistem kendali, baik diperlukannya penambahan alat praktikum sehingga
kendali dasar maupun kendali lanjut, Sistem Akuisisi proses belajar mengajar dapat dimaksimalkan. Oleh
Data, Sensor dan transduser, serta kendali proses karena itu penulis akan memodifikasi sebuah alat
industri berbasis komputer dengan metode pengendali Level Kontrol Analog menggunakan
pembelajaran Blanded Learning System. software labsoft sebagai alat praktikum mahasiswa
Laboratorium Instrumentasi dan Sistem Kendali juga dilabolatorium sistem kendali dan instrumentasi.
dapat menjadi sarana bagi pengembangan penelitian
mahasiswa dan dosen, kegiatan pengabdian kepada II. TINJAUAN PUSTAKA
masyarakat, kegiatan workshop dan tutorial, serta
ISSN 2581-2890 Ongga Gilang Ramadhan: Modifikasi Alat Level Kontrol
……
2  JURNAL TEKTRO, Vol.3, No.2, Bulan Tahun

A. Sistem Kendali C(s) = G(s) {R(s) – C(s) H(s)}


C(s) = G(s) R(s) – G(s) C(s) H(s)
Sistem kendali adalah suatu sistem yang C(s) + G(s) C(s) H(s) = G(s) R(s)
memperoleh pengendalian pada besaran fisik melalui C(s) {1+ G(s) H(s)} = G(s) R(s)
pengaturan masukannya. Kita biasa menggunakan
teknik analog atau digital untuk mengatur besaran Dari persamaan diatas maka diperoleh fungsi alih :
fisik yang diinginkan. Jenis teknik yang digunakan
menentukan klasifikasi sistem pengendalian. Sistem
pengendalian pada umumnya bertujuan untuk C. Pengendalian Proposional P
memperbaiki penampilan kualitas atau keteliatian Kontrol Proporsional secara praktis dapat
sistem, yang dapat juga dirancang agar melaksanakan diperoleh dengan cara men-setting nilai TI dan TD
tugas – tugas dengan cepat, efisien dan teliti. Suatu berturut – turut sama dengan nilai tak hingga dan nol.
sistem pengendalian ideal akan mempunyai keluaran Sehingga dengan demikian, antara output kontrol
sebagai fungsi langsung terhadap masukannya. dengan error penggerak pada aksi kontrol
proposional. Berikut adalah block kontrol proposianal
:

Adanya gangguan menyebabkan keluaran akan


bergeser nilainya. [1]

Gambar 1. Sistem Kendali Loop Tertutup


Gambar 3. Blok control proposional

Semakin besar Kp yang digunakan, maka error


B. Fungsi Alih Loop Tertutup steady akan semakin mengecil. Pembesaran nilai gain
tersebut selain akan memperkecil error steady, juga
Fungsi alih adalah hubungan matematik antara akan mempercepat respon output proses. Tetapi
output dan input suatu komponen sistem kendali. walaupun demikian, pembesaran nilai Kp secara
Secara khusus, fungsi alih didefinisikan sebagai praktis tidak dapat dilakukan secara terus menerus
perbandingan antara output dan input yang dinyatakan karena pada penguatan tertentu, output proses akan
sebagai berikut. [1] lebih menjadi relatif kurang bahkan tidak stabil. [1]

Sistem loop tertutup ditunjukan pada Gambar 2.

Gambar 4. Pengaruh besar gain proposional terhadap


Gambar 2. Blok Diagram Sistem Kendali dinamika output proses

Keluaran C(s) dan masukan R(s) dihubungkan dalam


persamaan berikut : C(s) = G(s) E(s)
E(s) = R(s) – B(s)
B(s) = C(s) H(s)

Dengan mengeliminasikan E(s) dan B(s) dari


persamaan tersebut diperoleh :
C(s) = G(s) E(s)
C(s) = G(s) {R(s) – B(s)}
Gambar 5. Rangkaian Elektronika Pngendali

Ongga Gilang Ramadhan: Modifikasi Alat Level Kontrol …… ISSN 2581-2890


JURNAL TEKTRO, Vol.3, No.2, Agustus 2022 3

Prinsip kerja dari rangkaian di atas adalah


penguat OP-AMP berfungsi sebagai penguat dari
rangkaian tersebut, resistor yang digunakan yaitu
sebagai pembagi tegangan antara input dan output.

ISSN 2581-2890 Ongga Gilang Ramadhan: Modifikasi Alat Level Kontrol


……
JURNAL TEKTRO, Vol.3, No.2, Bulan Tahun 4 

derivatif. Perubahan yang mendadak pada masukan


D. Pngendali I (Integral) kontroller, akan mengakibatkan perubahan yang
sangat besar dan cepat. Aksi kontroller turunan,
Kontroller integral memiliki karakteristik seperti sering disebut juga kontrol laju (rate control), karena
halnya sebuah integral. Keluaran kontroller sangat besar keluaran kontroler sebanding dengan laju
diperngaruhi oleh perubahan yang sebanding dengan perubahan sinyal kesalahan penggerak.
nilai sinyal kesalahan . keluaran kontroller ini
merupakan jumlahan yang terus menerus dari
perubahan masukkannya. Kalau sinyal kesalahan
tidak mengalami perubahan, maka keluaran akan
menjaga keadaan seperti sebelum terjadinya
perubahan masukan. Sinyal keluaran kontroller Gambar 6. Blok Diagram Pengendali
integral merupakan luas bidang yang dibentuk oleh
kurva kesalahan penggerak . sinyal keluaran akan Gambar berikut ini menyatakan hubungan anatar
berharga sama dengan harga sebelumnya ketika sinyal sinyal masukan dengan sinyal keluaran kontroller
kesalahan berharga nol. differensial. Ketika masukkannya tidak mengalami
perubahan maka keluaran kontroller juga tidak
mengalami perubahan, sedangkan apabila sinyal
masukan berubah mendadak dan menaik, maka
keluaran menghasilkan sinyal berbentuk impulse.
Aksi pengaturan derivatif ini didefinisikan yaitu :

Gambar 6. Kurva Sinyal Kesalahan Terhadap t dan

kurva u (t) terhadap t

Gambar 7. Blok Pengendalian I

Gambar 8. Rangkaian Elektronika Pengendali I


Gambar 7. Rangkaian Pengendali D
E. Pengendali D (Differensial)
Fungsi alihnya sebagai berikut :
Keluaran kontroller diferensial atau kontrolller
turunan memiliki sifat seperti halnya suatu operasi

Prinsip kerja dari rangkaian diatas adalah


kapasitor yang digunakan sebagai penyimpan arus
atau tegangan listrik ini letakkan diawal rangkaian,
karena apabila arus yang masuk langsung disimpan
oleh kapasitor atau keluaran yang dihasilkan
sebanding dengan masukan yang telah diatur
awalnya.

ISSN 2581-2890 Ongga Gilang Ramadhan: Modifikasi Alat Level Kontrol


……
JURNAL TEKTRO, Vol.3, No.2, Bulan Tahun 5

F. Pengendalian Proposional Plus Integral (PI) G. Pengendali PID

Pengendali PI adalah gabungan aksi control dan aksi


control integral membentuk aksi control proposional
plus integral. Gabungan aksi ini mempunyai

keunggulan dari masing-masing aksi control dan


kekurangan aksi control yang satu dapat diatasi. aksi
pengendalian proposional plus integral didefinisikan
dengan persamaan berikut :

Diagram block pengendalian proporsional plus


integral, diagram masukan Langkah, unit dan
keluaran pengendalian. Berikut adalah gambar Prinsip kerja dari rangkaian PID adalah arus yang
diagram blok pengendalian proporsional plus integral
masuk akan diatur oleh resistor Rc dan Rr, kemudian
sebagai berikut :
R1 terhubung bersama kapasitor untuk menyimpan
arus atau tegangan listrik, sehingga tegangan yang
keluar sebanding dengan tegangan yang masuk. [3]

Gambar 11. Rangkaian Elektronik Pengendali PID

H. Teori Kontrol Level

Tangki penampungan air atau sering disebut toren


atau tandon sangat umum dipakai diperumahan dan
industri. Fungsinya cukup vital sebagai cadangan air
yang siap digunakan untuk kebutuhan rumah tangga
sehari-hari, terutama bila terjadi masalah dengan
Gambar 9. (a) Diagram Block Pengendalian suplai dari pompa air atau karena pemadaman listrik.
Proporsional Plus Integral, (b) Diagram Masukan Sebagai contoh, otomatisasi baik dalam segi proses
Langkah-Unit, dan (c) Keluaran Pengendalian maupun peralatan yang digunakan dibidang industri
seperti dalam proses pengisian dan pembuangan
dalam penampungan.
Dalam proyek berikut sistem control level yang
berbeda harus dirancang untuk tangki air industri,
yang dirancang untuk menjaga tangki mengisi tingkat
konstan mungkin terlepas dari jumlah aliran yang
diambil, gambar berikut ini menunjukkan sistem
tangki standar sering ditemukan dalam rekayasa
proses kimia dalam bentuk “diagram pipa dan aliran
instrumentasi grafik. [2]

Gambar 10. Rangkaian Elekttronika Pengendalian PI

Prinsip kerja dari rangkaian diatas adalah OP-


AMP yang digunakan yaitu sebagai penguat dan
resistor yang digunakan yaitu untuk menghambat dan
mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian
elektronika. Berbeda dengan tipe pengedalian
sebelumnya, pada pengendalian PI, resistor yang Gambar 12. Sistem Tangki dalam Industri
digunakan lebih banyak karena arus yang masuk lebih
banyak. [3]

ISSN 2581-2890 Ongga Gilang Ramadhan: Modifikasi Alat Level Kontrol


……
6  JURNAL TEKTRO, Vol.3, No.2, Bulan Tahun

I. Motor Pompa Gambar 14. Pressure sensor

Motor pompa adalah mesin atau peralatan L. Sensor Flow


mekanis yang digunakan untuk menaikkan cairan dari
dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk Sensor aliran adalah alat untuk merasakan laju
aliran fluida. Biasanya sensor aliran adalah elemen
penginderaan yang digunakan dalam flow meter, atau
aliran logger, untuk merekam aliran cairan. Seperti
yang terjadi untuk semua sensor, akurasi mutlak
pengukuran memerlukan fungsi untuk kalibrasi. [4]

mengalirkan cairan dari daerah bertekanan rendah ke


daerah yang bertekanan tinggi dan juga sebagai
penguat laju aliran pada suatu sistem jaringan
perpipaan. Hal ini dicapai dengan membuat suatu Gambar 15. Sensor Flow
tekanan yang rendah pada sisi masuk atau suction dan
tekanan yang tinggi pada sisi keluar atau discharge M. Control Valve
dari pompa. Pada prinsipnya, pompa mengubah
energi mekanik motor menjadi energi aliran fluida. Control valve adalah suatu alat yang digunakan untuk
Energi yang diterima oleh fluida akan digunakan mengendalikan aliran, tekanan, suhu dan level cairan
untuk menaikkan tekanan dan mengatasi tahanan- dengan cara mengubah pembukaan atau penutupan
tahanan yang terdapat pada saluran yang dilalui. dari katup sesuai dengan set point yang ditentukan.
Pada suatu loop proses hanya ada resistansi variable
Gambar 13. Motor Pompa DC yang dikontrol, sedangkan resistansi berubah-ubah
karena perubahan aliran pada sistem atau karena
J. Power Supply
lapisan pipa dan permukaan dinding peralatan.
Pengertian Power Supply adalah sebagai alat atau Variasi resistansi ini tidak diinginkan dan harus
perangkat keras yang mampu menyuplai tenaga atau dikompensasi dengan menggunakan control valve.
tegangan listrik secara langsung dari sumber tegangan
listrik ke tegangan listrik yang lainnya. Power supply N. Lab Soft
biasanya digunakan untuk komputer sebagai
penghantar tegangan listrik secara langsung kepada Labsoft adalah suatu perangkat lunak yang
komponen-komponen atau perangkat keras lainnya dapat menampilkan respon simulasi dari sistem
yang ada di komputer tersebut, seperti hardisk, kipas, pengendalian alat-alat UniTrain. Semua peralatan
motherboard dan lain sebagainya. laboratorium diberikan dalam bentuk virtual
instrument yang digunakan untuk pengukuran real
K. MPXV7002 time atau generasi sinyal output. Labsoft
menyediakan semua peralatan yang dibutuhkan dalam
Transduser piezoresistif seri MPXV7002 adalah bentuk instrument virtual untuk pengukuran, evaluasi,
monolitik canggih sensor tekanan silikon dirancang pengujian, dan generasi sinyal.
untuk berbagai aplikasi, tetapi khususnya mereka Untuk mengoperasikan software labsoft harus
dihubungkan USB interface ke PC agar hasil dari
yang menggunakan mikrokontroler atau
kerja modul dapat ditampilkan ke layar PC dalam
mikroprosesor dengan A/D input. Transduser ini bentuk simulasi sehingga respon pengendalian plant
menggabungkan teknik micromachining canggih, yang telah dikonfigurasi dapat dibaca.
metalisasi film tipis, dan pemrosesan bipolar untuk
memberikan tingkat yang akurat dan tinggi sinyal
output analog yang sebanding dengan tekanan yang O. Bord Interface Pengendali
diberikan fitur. [4]
Interface adalah antarmuka penghubung antara
dua sistem atau alat. Media penghubung antar satu
sub sistem dengan subsistem yang lainnya. Keluaran
dari suatu subsistem akan menjadi masukan untuk
subsistem lainnya dengan melalui penghubung.
Dengan penghubung satu subsistem dapat terintegrasi
dengan subsistem yang lainnya membentuk satu
kesatuan.

Ongga Gilang Ramadhan: Modifikasi Alat Level Kontrol …… ISSN 2581-2890


JURNAL TEKTRO, Vol.3, No.2, Bulan Tahun 5

III. METODE PENELITIAN proses oleh kontroller dan akan dikirim signal ke
control valve selanjutnya akan dikirim ke plant.
Ketika output yang kita ingingkan tidak sesuai dengan
input yang kita masukkan maka akan kembali ke
feedback dan mencari kesalahan( Error signal) yang
akan diproses oleh kontroller dan untuk siklus ini
akan berulang sampai level air yang kita inginkan
sesuai dengan input yang kita masukkan, dan kontrol
level ini prinsip kerjanya loop tertutup, serta input
yang dimasukkan pada sumator akan di pengaruhi
oleh output.

C. Perancangan Op-Amp Sebagai Penguat


A. Gambar Kondisi Kontrol Level Manual Differensial

Gambar 19. Rangkaian Penguat Differensial

Pada penguat differensial, sinyal diberikan pada


kedua input Op-Amp, oleh karena itu untuk
mempermudah analisis rangkaian penguat differensial
perlu diterapkan teori superposisi dengan asumsi
setiap sumber bekerja sendiri tanpa pengaruh sumber
yang lain. Dengan demikian, untuk analisis rangkaian

Gambar 16. Gambar Kondisi Manual

B. Blok Diagram

Gambar 17. Blok Diagram Manual

menggunakan sumber tegangan V2, maka sumber


tegangan V1 harus dihubung singkat. Kemudian
terapkan hukum Kirchoff arus pada titik cabang A
dan B serta asumsi I+ = I- = 0, sehingga gambar
rangkaian penguat differensial menjadi seperti
Gambar 20.
Level kontrol manual (Kontrol Loop terbuka)
Gambar 20. Penguat Differensial
ialah proses kontrol yang tidak memilki setpoint
dikarenakan belum bisa mendeteksi ketepatan ketika Penguat differensial merupakan penguat yang
level air yang di inginkan tidak memenuhi perkiraan. berfungsi untuk menguatkan hasil operasi
Dan Prinsip Kerja nya ketika push button ditekan pengurangan terhadap dua sinyal masukan yang
maka catu daya akan hidup dan secara otomatis diberikan. Dalam menganalisis rangkaian Op-Amp
sebagai penguat terdapat dua aturan penting yaitu:
langsung mengalirkan air ke dalam tangki dan air
(a) Perbedaan tegangan antara kedua masukan Op-
yang dialirkan tidak akan pernah berhenti kalau push Amp adalah nol.(b) Arus yang mengalir pada
button off. Kekurangan dari kontrol manual ini kita kedua masukan Op-Amp adalah nol.
tidak bisa melihat grafik steprespone, dan output yang
dikeluarkan tidak mempengaruhi input. D. Perancangan Sensor Transduser

Gambar 18. Blok Diagram Otomatis

Ketika Input/Setpoint dimasukkan 80% untuk


melihat level air yang diinginkan, maka akan di

ISSN 2581-2890 Ongga Gilang Ramadhan: Modifikasi Alat Level Kontrol


……
8  JURNAL TEKTRO, Vol.3, No.2, Bulan Tahun

Gambar 21. Rangkaian Transduser

E. Perancangan Rangkaian ADC

Gambar 22. Rangakaian ADC

Ongga Gilang Ramadhan: Modifikasi Alat Level Kontrol …… ISSN 2581-2890


JURNAL TEKTRO, Vol.3, No.2, Bulan Tahun 9 

Gambar 24. Rangkaian Pengujian Kontrol Level


Dengan Metode PI
F. Flowchart
B. Pengujian Kontrol Level Dua Posisi
Menggunakan Histerisis

Pengendalian tingkat Pengisan yang di kontrol


melalui Potensiometer. Potensiometer ini mengatur
perubahan(switching) histeresis (perbedaan antara
tingkat dimana sirkuit hidup/on dan dimana sirkuit
mati/off).

Gambar 25. Rangkaian Pengujian Kontrol Level Dua


Posisi Menggunakan Histerisis

C. Analisa Kontrol Level Dua Posisi


Menggunakan Histerisis

Pada saat pengaturan kontrol sebagai kontrol-P


murni dan pengaturan koefesien proporsional Kp
sebesar 10. Kemudian di peroleh kurva variable
kontrol (Jalur A). Lalu, mengurangi Kp perlahan-
Gambar 23. Flowchart lahan sampai variable nilai maksimal 100% setelah
itu sekitar 6 detik perubahan tahapan titik-atur.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut adalah hasil yang diperoleh :

A. Pengujian Kontrol Level Dengan Metode PI

Pengendalian tingkat pengisian dikontrol


menggunakan kontrol PI dan respone kontrol
disamakan dengan kontrol pengulangan dengan
kontrol dua posisi. Dalam proses ini, perhatian
khusus diberikan pada respon kontrol pengulangan
terhadap variasi dalam aliran pengeluaran. Tingkat
pengisian konstan 50% diatur ulang sebagai nilai titik
atur. Pencatatan karakteristik kurva variable kontrol Gambar 26. Karakteristik Variabel Kontrol
dan manipulasi dilaksanakan menggunakan menggunakan Aksi Kontrol-P
penggambaran respon tahapan.
D. Analisa Kontrol Level dengan Proporsional
Integral (PI)

ISSN 2581-2890 Ongga Gilang Ramadhan: Modifikasi Alat Level Kontrol


……
10  JURNAL TEKTRO, Vol.3, No.2, Bulan
Tahun

Gambar 27. Karakteristik Variabel Kontrol Level


dengan Proposional Integral

Setelah data menggunakan kontrol P diatas


diperoleh, kemudian penambahan komponen aksi I
dengan nilai Ti =5 s. Pada pengujian ini, nilai I
perlahan-lahan dinaikkan sampai level kontrol
tercapai tanpa melebihi batas.

V. KESIMPULAN

1. Memodifikasi kontrol level analog menjadi


kontrol level analog otomatis menggunakan
software Labsoft.
2. Hasil Pengujian Kontrol Level menggunakan
Metode dua posisi dengan histerisis, dengan
input level 30% dan histerisis sebesar 5.5 sekon.
Motor pompa On sampai level 30% dan akan Off
sampai mecapai batas histerisis.
3. Dari hasil pengujian kontrol level menggunakan
metode aksi-P, Ketika nilai Kp yang diinput
sebesar 10 maka pompa akan bekerja secara
maksimal.
4. Hasil Pengujian menggunakan metode Pi dengan
input Kp = 10 dan Ti= 5 sekon dapat diperoleh
respone yang stabil.

REFERENSI

[1] Kamal, Muhammad. 2010. “Dasar Sistem


Kendali” Modul Ajar Program Studi
Instrumentasi dan Otomasi Industri Jurusan
Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe.
[2] Ogata, Katsuhiko. 1997. Teknik Kontrol
automatic (sistem pengaturan). Jilid I,
Terjemahan Edi Laksono. Bandung : Erlangga.
[3] Ogata, K. 1995. Teknik Kontrol Automatik.
Terjemahan : Edi Laksono Ir. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
[4] Firdaus, F. and Abduh, S. (2016) ‘Perancangan
Sistem Otomasi Tekanan Uap, Suhu, dan Level
Air pada Distilasi Air dan Uap menggunakan
Mikrokontroler’, JETri, 14(1), pp. 75–

Ongga Gilang Ramadhan: Modifikasi Alat Level Kontrol …… ISSN 2581-2890

Anda mungkin juga menyukai