Anda di halaman 1dari 10

LABORATORIUM SISTEM KONTROL

DAN INSTRUMENTASI
JOB 1: Proporsional (P) Controller

Disusun Oleh :

AFRIDIO HAKIM PRATAMA


NIM 20612026
D3-6A TEKNIK LISTRIK

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN TEKNIK
ELEKTRO 2023
BUKU PEDOMAN PRAKTIKUM LABORATORIUM
POLITEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
NEGERI TANGGAL REVISI : .. / .. / ....
TANGGAL BERLAKU : 03 / 09 / 2018
SAMARINDA KODE DOKUMEN : ..-POLNES-..-LEL

PROGRAM STUDI
LABORATORIUM Job 01: TEKNIK LISTRIK DIPLOMA
III
SISTEM KONTROL Proposional Kode Mata Kuliah : PLT42668
DAN INSTRUMENTASI (P) Controller Semester / SKS : VII / 2
Waktu : 4 jam

A. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan job Proposional (P) Controller (Pengontrol Proporsional) adalah
sebagai berikut:
 Mendefinisikan karakteristik suatu pengontrol proporsional (P), seperti linieritas,
proporsional, sifat dinamis, penguatan, aksi proporsional Kp, proporsional band,
nilai konvensional, dan frekwensi kritis
 Menganalisis sinyal keluaran dari kontrol P, dan ketergantungan pada sinyal
masukan dari aksi proporsional Kp.

B. Dasar Teori
Pengontrol proporsional (P) adalah merupakan suatu linear ampliflier yang memiliki sifat
dinamis yaitu tanpa perlambatan, kecepatan dan tanpa pergeseran fasa, serta tidak dapat
merasakan sinyal di atas frekuensi kritis (4-5 Hz), sedangkan koefisien penguatan (gain)
menyangkut aksi proporsional Kp, dapat diberikan hubungan sebagai berikut:
V
  out

V in
di mana:

Vin = hasil dari perubahan masukan untuk kontrol P


Vout = hasil dari perubahan keluaran untuk kontrol P
Aksi proporsional KP dapat diatur dengan range yang luas, di mana biasanya koefisien KP
sebagai ganti dari nilai penguatan yang dinyatakan dengan proporsional band (BP).
1
 %  100

p

Secara umum bagi kebutuhan masyarakat industri, kontrol P mempunyai range operasi
sebagai berikut:
2%    400%

50    0.25
di luar proporsional band (BP) adalah di luar lingkungan operasi tersebut di atas, hubungan
linier antara variabel keluaran dan masukan tidak lagi benar.
Pengontrolan P bereaksi terhadap sinyal masukan voltmeter U1 dengan menyediakan suatu
sinyal keluaran volmeter U2 yaitu sebagai berikut:
U2  U1
dengan KP < 1
Modul Job Praktikum │ Mata Kuliah Laboratorium Sistem Kontrol Dan 1
Instrumentasi
Frekuensi kritis diatur dalam Hz (biasanya 4 atau 5 Hz) dalam upaya untuk menghindari
gangguan, dan gangguan campuran yang memungkinkan.
Vout =KP . Vin
KP

Gambar 1.1. Diagram blok kontrol P


Jika pengontrolan dari sistem kontrol adalah terdiri atas pengontrolan P, maka hubungan
variabel pengontrolan adalah:
𝑉𝑖𝑛 = 𝜀 = 𝑤 − 𝑥 = 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 𝑦 = 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑏𝑒𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑡𝑢𝑟𝑎n
di mana:

w = variabel referensi (set-point)


x = variabel kontrol.

P Controller (y  Ɛ)
 P Controller memerlukan sebuah non null input signal (Ɛ), dan mampu menyediakan
sebuah non null output signal (y)
 Untuk beberapa alasan, dapat membatalkan error. Pengaturan aksi proporsional adalah
cocok untuk scope yang hanya dapat diterima untuk kuantitas pengaturan deviasi yang
tertinggal dari nilai preset
 Deviasi yang tertingal (off set) adalah sebanding dengan pita (band) proporsional, Jika
pita proporsional terlalu sempit (agar mengurangi deviasi akhir), maka terjasi
ketidakstabilan
 Kontrol P adalah sebuaah aksi kontrol laju / cepat.

C. Peralatan dan Komponen


 Modul DL 2613 Catu Daya
 Modul DL 2687 Function Generator
 Modul DL 2670 P Controller
 Oscilloscope (Digital Storage Oscilloscope); GDS-2000A Series
 Kabel Penghubung.

2613
+ 15 V

- 15 V

+ 15 V

- 15 V

0V

PE

Gambar 1.2. Rangkaian peralatan pengontrol P


Modul Job Praktikum │ Mata Kuliah Laboratorium Sistem Kontrol Dan 2
Instrumentasi
Gambar 1.3. Proses percobaan job pengontrol P

D. Langkah Kerja
1. Siapkan dan pasang modul peralatan sesuai petunjuk job praktikum seperti yang
ditunjukkan dalam gambar 1.2 dan gambar 1.3
2. Aturlah Oscilloscope (Digital Storage Oscilloscope) GDS-2000A Series; Pada
trace 1 (probe 1) untuk sinyal U1 / terminal Y1 (channel 1) pada modul DL 2687
diatur / di-set 5 volt/div DC (pada posisi garis ke 5), dan pada trace 2 (probe 2)
untuk sinyal U2 / terminal Y2 (channel 2) pada modul DL 2670 diatur / di-set 5
volt/div DC (pada posisi garis ke 0) dengan TB (Time Base) 20 second/div
3. Aturlah function generator Modul DL 2687. Tombol untuk seleksi jenis fungsi
gelombang di-set pada fungsi gelombang kotak. Potensiometer untuk pengaturan
amplitudo di-set pada U1 = 5 volt. Tombol untuk pemilihan "signal/period tinggi" di
posisi 9/10. Potensiometer untuk peraturan frekuensi ulangan pada f = 0.2 Hz
(approx; periode sekitar 5 second).
4. Aturlah pengontrol P Modul DL 2670. Saklar untuk pengaturan KP di posisi x0.1.
Potensiometer untuk pengaturan KP diposisi 10.
5. Prosedur Pengujian. Switch / saklar pada modul DL 2613 pada posisi on, ukur dan
gambarkan dengan baik dan benar sinyal masukan U 1 (terminal Y1) dan sinyal
keluaran U2 (terminal Y2) dengan mengatur garis / line pada osiloskop yang relevan
sehingga didapatkan gambar dengan baik / tepat. Hasil pengukuran (data
percobaan) dibuat dalam bentuk tabel dan evaluasi Kp terhadap U2
6. Prosedur Percobaan. Switch / saklar pada modul DL 2613 pada posisi on, atur
amplitudo U1 modul DL 2687, ukur dan gambarkan dengan baik dan benar sinyal
masukan U1 (terminal Y1) dan sinyal keluaran U 2 (terminal Y2) dengan mengatur
garis / line pada osiloskop yang relevan sehingga didapatkan gambar dengan baik /
tepat.
Data setting percobaan sbb: Percobaan A: U1 = 5 volt, f = 0,2 Hz, Kp = 1; Percobaan
B: U1 = 5 volt, f = 0,2 Hz, Kp = 2; Percobaan C: U1 = 10 volt, f = 0,2 Hz, Kp = 1;

Modul Job Praktikum │ Mata Kuliah Laboratorium Sistem Kontrol Dan 3


Instrumentasi
Percobaan D: U1 = 10 volt, f = 0,2 Hz, Kp = 10; Hasil pengukuran (data percobaan)
dibuat dalam bentuk tabel.
7. Operasikan sistem peralatan sesuai petunjuk job praktikum (setting variabel /
konstanta modul peralatan sesuai kebutuhan) untuk memperoleh data percobaan
terbaik yang diharapkan dalam bentuk grafik f(t) menggunakan modul osiloskop
8. Ukurlah semua besaran / variabel input-output (arah vertikal dan horizontal)
dengan menggunakan fasilitas function keys osiloskop (measure dan cursor) sesuai
kebutuhan job
9. Hasil percobaan job praktikum berupa data percobaan terbaik disimpan dalam
bentuk soft file (menggunakan flash disk masing-masing kelompok), dan soft copy-
nya segera diserahkan ke tim pengajar / instruktur untuk disalin.

E. Pertanyaan
1. Pada proses aksi proporsional, jelaskan karakteristik utamanya !
2. Tuliskan rumus Kp dan berikan penjelasan !
3. Jika f = 4 Hz dan 5 Hz, bagaimana karakteristik P Controller, jelaskan !
4. Pada range berapakah KP berada, jelaskan !
5. Jika U1 = 7,7 volt, Kp = 0,8; berapa nilai amplitudo U2 ?
6. Jika U1 = 0,2 volt, Kp = 50, berapa nilai amplitudo U2 ?
7. Jika U1 = 8 volt, Kp = 1,5; bagaimana kondisi sinyal led dan berapa nilai U2 ?

Modul Job Praktikum │ Mata Kuliah Laboratorium Sistem Kontrol Dan 4


Instrumentasi
F. Hasil percobaan

1. Percobaan A ( U1 = 5 volt, f = 0,2 Hz, Kp = 1 )

Gambar 1.4 Percobaan A

Modul Job Praktikum │ Mata Kuliah Laboratorium Sistem Kontrol Dan 5


Instrumentasi
2. Percobaan B ( U1 = 5 volt, f = 0,2 Hz, Kp = 2 )

Gambar 1.5 Percobaan B

Modul Job Praktikum │ Mata Kuliah Laboratorium Sistem Kontrol Dan 6


Instrumentasi
3. Percobaan C ( U1 = 10 volt, f = 0,2 Hz, Kp = 1 )

Gambar 1.6 Percobaan C

Modul Job Praktikum │ Mata Kuliah Laboratorium Sistem Kontrol Dan 7


Instrumentasi
G. Analisa Data Hasil Percobaan

Berdasarkan hasil percobaan 1 sampai percobaan ke 4, didapati bahwa aksi kontroler


proposional (Kp) merupakan rasio antara nilai output dengan inputnya. Ketika nilai Kp terlalu
besar, maka nilai kestabilan sistem untuk mencapai nilai steady state.
Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa untuk kontrol P
saat nilai Kp diperbesar, rise time pada CH2 percobaan B respon waktu menjadi lambat jika
dibandingkan rise time pada percobaan A. Begitu juga yang terjadi pada respon waktu fall time
yang menjadi lambat pada saat nilai Kp diperbesar. Namun ketika nilai Kp diperbesar dan
besarnya masih didalam range, maka output (CH2) akan menghasilkan nilai yang sebanding
dengan nilai Kp dikali nilai inputnya (CH1). Pada saat nilai Kp sama dan nilai tegangan
diperbesar, respon waktu rise time dan fall time juga menjadi lambat. Namun, pada kontroler P
respon rise time lebih cepat dibandingkan dengan respon fall time. Ketika nilai Kp terlalu besar
(diluar nilai range) maka nilai output (CH2) tidak sebanding dengan nilai Kp dikali nilai
inputnya (CH1).

H. Jawaban Pertanyaan

1. Proportional atau Gain merupakan besaran nilai (%) yang menentukan perubahan nilai input
ke alat control valve sesuai dengan selisih nilai (Error) proses value dengan set point value.
Besar kecilnya nilai Proportional mempengaruhi seberapa besar (%) respon alat control valve
akan terpengaruh oleh perbedaan nilai proses dengan nilai set point.

2. 𝐾𝑝 = 𝑉𝑂𝑢𝑡/𝑉𝐼𝑛

3. Keadaan tersebut menjadi frekuensi kritis di mana frekuensi ini dilakukan untuk upaya
menghindari gangguan, dan gangguan campuran yang memungkinkan terjadi.

4. range nilai Kp adalah 50    0.25 , hal ini sesuai dengan kebutuhan di dunia
industri secara umum. Dimana hubungan Kp dan Bp adalah sebagai berikut :

Sehingga range nilai Bp adalah 2%   


400% . 5. 7,7 * 0,8 = 6,16
6. 0,2 * 50 = 10

7. 8 * 1,5 = 12

Modul Job Praktikum │ Mata Kuliah Laboratorium Sistem Kontrol Dan 8


Instrumentasi
I. Kesimpulan

1. controller proposional (Kp) merupakan komponen yang digunakan pada Pengontrol PID.
Pengaruh Kp pada sistem adalah sebagai berikut :
1. Menambah atau mengurangi kestabilan.
2. Dapat memperbaiki respon transien khususnya : rise time, settling time
3. Mengurangi (bukan menghilangkan) Error steady state
2. Dimana sinyal keluaran kontrol P sendiri sangat bergantung dari sinyal masukan dari aksi
proporsional Kp, nilai error dan nilai Kp itu sendiri. Kontroler Proporsional memberi pengaruh
langsung (sebanding) pada error. Semakin besar error, semakin besar sinyal kendali yang
dihasilkan kontroler.

Modul Job Praktikum │ Mata Kuliah Laboratorium Sistem Kontrol Dan 9


Instrumentasi

Anda mungkin juga menyukai