Anda di halaman 1dari 8

Rudini Mulya,dkk - PENGATUR PROPORSI 2012

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM DASAR SISTEM KONTROL MANUFACTURING


Diajukan untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Pengaturan Proporsi Pada Program Studi Teknik Industri

Disusun Oleh :

Kelompok IX Rudini Mulya Azis Mukhsin Ardiyansyah Muhamad Radityo Reksana (41610010035) (41610010015) (41610010023)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2012
Laporan Praktikum Dasar Sistem Kontrol Manufacturing-UMB 2012 1

Rudini Mulya,dkk - PENGATUR PROPORSI 2012

PERCOBAAN I PENGATUR PROPORSI (PENGATUR P)

TUJUAN : Setelah menyelesaikan topik ini diharapkan Anda dapat menjelaskan metode dari pengoperasian pengatur proporsi (Pengatur P).

PENDAHULUAN : Sifat dari pengatur P yaitu bahwa sinyal output pada rangkaian pengatur P ini adalah berbanding lurus dengan sinyal inputnya, sehingga secara matematis dapat di tulis : Eout = Av . Ein
Av Eout Ein

Dimana Av ini adalah factor penguatan dari pengatur ini, artinya apabila tegangan input berubah secara linier pula. Perhatikan rangkaian pengatur P seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut ini.

Dari rangkaian di atas dapat diperoleh turunan sebagai berikut :

Ein = Iin . R1 .. I in Eout = IF (R2+R3)... I F

Ein R1

Eout R 2 R3

Laporan Praktikum Dasar Sistem Kontrol Manufacturing-UMB 2012

Rudini Mulya,dkk - PENGATUR PROPORSI 2012

Selanjutnya karena Iin = IF maka

Ein Eout R1 R 2 R3

Sehingga

Eout R 2 R3 Ein R1

Kemudian karena

Eout Av Ein

Maka
R 2 R3 R1

Av

Besarnya Av atau factor penguatan ini pada sistem pengaturan disebut dengan koefisien kerja proporsi dengan singkatan Kp sehingga dalai hal ini.
Kp R 2 R3 R1

Selanjutnya dalam sistem pengaturan yang memakai rangkaian pengatur P akan selalu ada selisih statis, dimana selisih statis ini tidak dapat dihilangkan sebab sistem pengaturannya dikendalikan oleh selisih ini. Namun selisih statis ini akan semakin kecil jika koefisien kerja proporsi atau penguatannya semakin besar. Selisih statis ini pada sistem pengaturan dikenal sebagai deviasi dari system tersebut yang disingkat dengan e, dimana e = Tegangan input Tegangan feedback Sehingga e = w - Xr

Laporan Praktikum Dasar Sistem Kontrol Manufacturing-UMB 2012

Rudini Mulya,dkk - PENGATUR PROPORSI 2012

Dimana e = Deviasi w = Tegangan input Xr = Tegangan feed Back

Selanjutnya karena Ew = - E1 Xr = E2 Maka e = -E1-E2

Selanjutnya perhatikan rangkaian dibawah ini,

Besarnya tegangan output, seperti yang sudah dijelaskan di atas ditentukan oleh besarnya tahanan feed back, sehingga oleh karena itu pada terminal inverting (-) dan terminal non inverting (+) terdapat tegangan yang hampir sama. Selanjutnya karena R1 = 10 K , R2 = 100 K dan tegangan V ref = 2 Volt, maka pada outputnya akan timbul tegangan yang cukup besar sehingga pada terminal inverting (-) terdapat tegangan kira-kira sebesar 2 Volt. Kemudian jika Vin = 1,8 Volt maka pada R1 akan terdapat turun tegangan ( Drop tegangan ) sebesar 0,2 Volt. Selanjutnya karena R2 = 10 X R1, maka pada R2 akan terdapat pula turun tegangan sebesar 2 Volt. Arus yang mengalir lewat R1 dan R2 mempunyai arah dari kanan ke kiri sehingga terminal sebelah kanan pada R2 adalah positif.

Laporan Praktikum Dasar Sistem Kontrol Manufacturing-UMB 2012

Rudini Mulya,dkk - PENGATUR PROPORSI 2012

Besarnya tegangan output Vout adalah penjumlahan dari tegangan pada R2 dan tegangan pada terminal inverting, sehingga Vout = 2 + 2 = 4 Volt. Rangkaian di atas akan lebih nyata apabila kita buat semacam tabel dengan kondisi sebagai berikut : Kalau Vin = 1,9 Volt Vin = 2 Volt maka maka maka maka maka Vout = 3 Volt Vout = 2 Volt Vout = 1 Volt Vout = 0 Volt Vout =-1 Volt

Vin = 2,1 Volt Vin = 2,2 Volt Vin = 2,3 Volt

Dari harga Vin dan Vout di atas apabila dibuat grafiknya maka hasilnya adalah seperti yang digambarkan di bawah ini,

Dari grafik di atas ternyata bahwa perubahan pada tegangan output adalah berbanding terbalik dengan perubahan pada tegangan inputnya, karena itu rangkaian seperti diatas ini disebut sebagai rangkaian pengatur proporsi ( Pengatur P ).

Y X X Y

Laporan Praktikum Dasar Sistem Kontrol Manufacturing-UMB 2012

Rudini Mulya,dkk - PENGATUR PROPORSI 2012

ALAT dan BAHAN yang digunakan : 1. Pesawat latih 2. OP-AMP 741 3. Multimeter ( 2 buah ) 4. Rheostat 10 K 5. Rheostat 100 K 6. Resistor 1 K 7. Resistor 3,3 K 8. Resistor 10 K 9. Resistor 2,2 K 10. Resistor 33 K 11. Resistor 100 K 12. Resistor 220 K 13. Resistor 330 K

DIAGRAM RANGKAIAN

Laporan Praktikum Dasar Sistem Kontrol Manufacturing-UMB 2012

Rudini Mulya,dkk - PENGATUR PROPORSI 2012

LANGKAH KERJA 1. Buatlah rangkaian seperti yang diperlihatkan pada diagram gambar rangkaian gambar (a) di atas. 2. Atur tegangan input Vin sebesar 10 volt dan pertahankan tegangan ini tetap selama percobaan berlangsung. 3. Pasang resistor resistor R1 dan R2 dengan harga sesuai tabel yang tersedia. 4. Selanjutnya ukurlah besarnya tegangan output dari tegangan tersebut kemudian hitung besarnya penguatan tegangan. Catat hasil pengukuran dan perhitungan pada tabel. 5. Modifikasi rangkaian diatas menjadi rangkaian seperti yang diperlihatkan pada diagram rangkaian gambar (b). 6. Atur besarnya tegangan input sebesar 1 Volt dan R var sebesar 0 Ohm selanjutnya ukurlah besarnya tegangan output 7. Perbesar harga Rvar sampai Vout besarnya kira-kira dari harga output yang diharapkan . 8. Ulangi percobaan ini untuk bermacam harga R1 dan R2.

Laporan Praktikum Dasar Sistem Kontrol Manufacturing-UMB 2012

Rudini Mulya,dkk - PENGATUR PROPORSI 2012

PERTANYAAN
1. Jelaskan fungsi dari rangkaian penguat inverting sebagai rangkaian pengatur P! Jawab : Penguat pembalik adalah penggunanan op amp sebagai penguat sinyal dimana sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat dari sinyal input. 2. Pada penguat inverting dihasilkan outputnya sebesar 10 Volt. Berapakah tegangan inputnya jika R1 = 100 K dengan tahanan feedback sebesar1M ? Jawab :

3. Hitung besarnya tegangan output jika pada penguat inverting diketahui besarnya tegangan input sebesar 0,5 Volt dengan tahanan inputnya sebesar 20 K dan tahanan feedback sebesar 100 K! Jawab :

4. Gambarkan grafik hubungan antara tegangan input dengan tegangan output ! Jawab :

KESIMPULAN

Laporan Praktikum Dasar Sistem Kontrol Manufacturing-UMB 2012

Anda mungkin juga menyukai