I.
Tujuan Percobaan
Setelah selesai melakukan percobaan ini, anda diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengaruh alat kendali (P) pada sistem kendali otomatis.
2. Menjelaskan hubungan antara magnitude deviasi kendali (offset) dan
penguatan alat kendali.
3. Menjelaskan hubungan antara magnitude deviasi kendali dan tegangan
referensi.
4. Menjelaskan cara untuk memperkecil deviasi kendali pada sistem
kendali otomatis.
5. Menghubungkan atau memasukkan sinyal referensi (acuan) dan sinyal
umpan balik kedalam sistem dengan polaritas yang benar.
U(I) = Kpe(t).................................1.1
Keterangan :
U(t)
Kp
= Penguatan
e(t)
U(s) = Kp
E(s)
Keterangan :
U(s)
= Keluaran
E(s)
= Error
U(s) dan E(s) adalah transformasi dari u(t) dan e(t) secara berturut dan
fungsi alih
U(s)
E(s)
Keterangan :
U
= Keluaran (0-100%)
Kp
Alat kendali ini digambarkan kotak seperti yang ditunjukkan pada gambar
1.1, isi kotak yang menggambarkan aksi alat kendali, biasa dituliskan fungsi alih
alat kendali (Gambar 1a), namun tak jarang pula diberi gambar tanggapan alat
kendali terhadap masukan step seperti terlihat pada gambar 1.1.
KP
E(s)
U(s)
KP
(a)
(b)
II.2
kata lain, bahwa untuk mempertahankan variabel terkendali pada suatu harga yang
dikehendaki set-point memerlukan sinyal error.
Percobaan ini akan memberikan gambaran tentang kesalahan sisa yang dikaitkan
dengan penguatan alat kendali (Kp) dan setpoint (w). Dari hasil percobaan ini,
anda diharapkan mengetahui pengaruh penguatan Kp dan w terhadap kesalahan
sisa sistem dan mengetahui metode yang dipakai guna meminimalkan kesalahan
sisa.
II.3
III.
Diagram rangkaian
IV.
-
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
V.
Langkah Percobaan
1. Buatlah rangkaian seperti yang ditunjukkan pada diagram rangkaian
percobaan lakukan pengesetan awal sebagai berikut :
a. Set-point potensiometer pada 50% (=5V)
b. Alat kendali :
0,1
0,5
10
50
100
X(V)
Xwb/(%)
0,5
90%
1.6
68%
2,5
50%
4,2
16%
4,6
8%
4,9
2%
4,8
4%
3. Untuk langkah 9
KPR = 1
w(V)
2,5
7,5
10
X(V)
0,5
0,6
Xwb/(%)
50%
76%
47%
50%
VI.1
Data Perhitungan
- Untuk mencari nilai Xwb(%) pada percobaan 1 dapat menggunakan rumus
sebagai berikut :
Xwb(%) =
- Kp
= 0,1
= 0,5
=1
=5
x 100 % dengan w = 5V
= 10
= 50
= 100
Xwb(%) =
- w(V) = 1
Xwb(%) = 1 0,5 x 100 %
1
= 50 %
- w(V) = 2,5
Xwb(%) = 2,5 0,6 x 100 %
2,5
= 76 %
- w(V) = 7,5
Xwb(%) = 7,5 4 x 100 %
7,5
= 47 %
- w(V) = 10
Xwb(%) = 10 5 x 100 %
10
= 50 %
VII.
ANALISA
Pada percobaan kali ini, kita mencoba membuat rangkaian sistem
Xwb(%) =
x 100 %
VIII. KESIMPULAN
-
IX.
2.
Jelaskan hubungan antara penguatan alat kendali Kp dan deviasi sisa pada
langkah 8.
3.
Jelaskan hubungan antara tegangan referensi w dan deviasi sisa pada langkah
9.
4.
5.
Apa pengaruh perubahan fasa pada tegangan referensi dan umpan balik
terhadap variabel terkontrol seperti yang ada pada langkah 10?
Jawaban Pertanyaan :
2. Hubungan alat kendali KP dengan Deviasi sisa yaitu bahwa untuk
mempertahankan variabel terkendali pada suatu harga yang dikehendaki set-point
memerlukan sinyal error, sinyal error ini dikeluarkan oleh penguatan alat kendali
(KP) dan set-Point.
3. Hubungan tegangan referensi W dan deviasi sisa sama seperti pernyataan diatas
yaitu untuk mempertahankan variabel terkendali pada suatu harga yang
dikehendaki set-point memerlukan sinyal error.
4. Pengaruh perubahan fasa pada tegangan referensi dan umpan balik terhadap
variabel terkontrol terlihat pada kurva yang digambarkan plotter menunjukkan
gambar yang tidak beraturan ketika dibalik, dan menunjukkan gambar masukan
error (E) terhadap keluaran negatif.
5. Pengaruh perubahan fasa pada tegangan referensi dan umpan balik terhadap
variabel terkontrol adalah membandingkan respon sistem terhadap perubahan setpoint.