Anda di halaman 1dari 7

ISSN : 2354 8924

JURNAL ILMIAH TEKNIK ELEKTRO


SISTEM TENAGA LISTRIK
TELEKOMUNIKASI ELEKTRONIKA
KOMPUTER INFORMATIKA

Rancang Bangun Pengendali Adaptif Untuk Menjaga Stabilitas Jaringan Akibat Beban Lebih
Peralatan Listrik Rumah Tangga
Suhendar, Anggoro Suryo Pramudyo, Pances Pakpahan

Optimalisasi Jaringan Saraf Listrik Untuk Desain dan Pengembangan Aplikasi Pengaturan
Penggerak Listrik (Electrical Power Driver)
Alif Maulana, Imamul Muttakin, Suhendar

Ciri Statistis Histogram Citra Sinar-X Untuk Deteksi Tb Paru Dengan Komputer
Ratnasari N. R, Nurokhim

Analisa Pengaruh Variasi Kecepatan Pada Mobile Station Sistem Komunikasi Mobile to Mobile
Rician Fading
Zulaeha Mabud

Rancang Bangun Sistem Rekomendasi Pariwisata Mobile Advertising Menggunakan Metode


Hybrid Filtering Sebagai Pemberdayaan Masyarakat Usaha Kecil Menengah (UKM) di Pulau
Ternate
Assaf Arief

Sistem Penyambungan dan Pengukuran Kabel Fiber Optik Menggunakan Optical Time Domain
Reflectometer (OTDR) pada PT.Telkom Kandatel Ternate
Iswan Umaternate, M. Zen Saifuddin, Hidayat Saman, Rintania Elliyati N

Prediksi Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan (Studi
Kasus daerah Kab. Sleman, Provinsi DIY)
Iis Hamsir Ayub Wahab

Analisa Kinerja Sistem Komunikasi Kooperatif Kanal Mobile to Mobile Rayleigh Fading Dengan
Kanal Antar User Bernilai Tetap
Zulaeha Mabud

Fakultas teknik
Universitas khairun
| Volume 03 | No. 1 | Mei 2016 | Hal. 259 304 |
PROtek
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro

Volume 03 Nomor 1, Mei 2016 ISSN : 2354-8924

DAFTAR ISI

Rancang Bangun Pengendali Adaptif Untuk Menjaga Stabilitas Jaringan 259-264


Akibat Beban Lebih Peralatan Listrik Rumah Tangga
Suhendar, Anggoro Suryo Pramudyo, Pances Pakpahan

Optimalisasi Jaringan Saraf Listrik Untuk Desain dan Pengembangan 265-269


Aplikasi Pengaturan Penggerak Listrik (Electrical Power Driver)
Alif Maulana, Imamul Muttakin, Suhendar

Ciri Statistis Histogram Citra Sinar-X Untuk Deteksi Tb Paru 270-273


Dengan Komputer
Ratnasari N. R, Nurokhim

Analisa Pengaruh Variasi Kecepatan Pada Mobile Station Sistem Komunikasi 274-277
Mobile to Mobile Rician Fading
Zulaeha Mabud

Rancang Bangun Sistem Rekomendasi Pariwisata Mobile Advertising 278-283


Menggunakan Metode Hybrid Filtering Sebagai Pemberdayaan Masyarakat
Usaha Kecil Menengah (UKM) di Pulau Ternate
Assaf Arief

Sistem Penyambungan dan Pengukuran Kabel Fiber Optik 284-293


Menggunakan Optical Time Domain Reflectometer (OTDR) pada
PT.Telkom Kandatel Ternate
Iswan Umaternate, M. Zen Saifuddin, Hidayat Saman, Rintania Elliyati N

Prediksi Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue Menggunakan 294-299


Jaringan Syaraf Tiruan (Studi Kasus daerah Kab. Sleman, Provinsi DIY)
Iis Hamsir Ayub Wahab

Analisa Kinerja Sistem Komunikasi Kooperatif Kanal Mobile to Mobile 300-304


Rayleigh Fading Dengan Kanal Antar User Bernilai Tetap
Zulaeha Mabud
Jurnal PROtek Vol. 03 No. 1, Mei 2016

Optimalisasi Jaringan Saraf Listrik Untuk Desain


dan Pengembangan Aplikasi Pengaturan Penggerak
Listrik (Electrical Power Driver)
Alif Maulana1, Imamul Muttakin2, Suhendar3
Jurusan Teknik Elektro, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,
1,2,3

Aliefmaulana09@gmail.com, imamul@untirta.ac.id, suhendar@untirta.ac.id

Abstrak - Penelitian ini dilakukan sebagai solusi untuk terdiri dari susunan komponen fisik yang digunakan untuk
mengatasi masalah keterbatasan alat dan bahan praktikum mengarahkan aliran energi ke proses agar dapat
matakuliah sistem kendali proses di Jurusan Teknik Elektro menghasilkan prestasi yang diinginkan [3].
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Langkah yang ditempuh
adalah: 1) mengembangkan model virtual praktikum berbasis
Sumber Daya Gangguan
jaringan saraf listrik, 2) mengujicobakan model yang
dikembangkan kepada mahasiswa sebagai media bantu belajar.
Luaran penelitian berupa program aplikasi jaringan saraf Deteksi Alat Output respon
Input
listrik yang dapat memberikan konstribusi terhadap: 1) Kesalahan Kontrol
Beban
Optimalisasi sistem jaringan saraf listrik sebagai teknologi
virtual praktikum sistem kendali proses, 2) Efektivitas dan Umpan Balik
efisiensi sistem pembelajaran yang memberikan daya tarik
kepada mahasiswa karena model dan media belajar yang Gambar 1. Elemen sistem kendali proses [3]
ditawarkan lebih menarik, 3) peningkatkan keterampilan dan
hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah praktikum Sistem Tujuan utama dari suatu sistem kendali proses adalah
Kendali proses. untuk mendapatkan optimasi berdasarkan fungsi dari sistem
Kata Kunci - Jaringan Saraf Listrik, Virtual Praktikum,
kendali proses itu sendiri, yaitu pengukuran (measurment),
Sistem Kendali Proses membandingkan (comparison), pencatatan, perhitungan
(computation) dan perbaikan (correction). Dari blok diagram
I. PENDAHULUAN di atas:
1) Beban berupa sistem fisik yang akan dikendalikan
Dalam rangka mengefektifkan proses pelaksanaan (mekanis, elektris, termis, hidraulis atau pneumatis)
praktikum pada mata kuliah Sistem Kendali Proses adalah 2) Controller merupakan peralatan/rangkaian untuk
membuat dan mengembangkan model media pembelajaran mengendalikan beban (sistem), biasanya dapat
sebagai alat atau metode yang membantu mengoptimalkan digabung dengan penguat,
proses belajar mengajar. Penelitian ini dilakukan dengan 3) Respon adalah output yang diperoleh dari alat
tujuan untuk menerapkan strategi pembelajaran yang efektif pencatat
melalui proses dan tahapan: 4) Elemen umpan balik menunjukkan atau
1) mengembangkan sistem pemrograman jaringan saraf mengembalikan hasil pencatatan ke detector sehingga
listrik sebagai media bantu virtual praktikum sistem bisa dibandingkan terhadap harga yang diinginkan,
kendali proses 5) Error detector adalah suatu alat pendeteksi kesalahan
2) membantu mahasiswa untuk melakukan uji coba setiap yang menunjukkan selisih antara input dan respons
job praktikum yang dapat dilakukan di luar laboratorium melalui umpan balik.
dan di luar jam praktikum
B. Jaringan Saraf Listrik
II. SISTEM KENDALI PROSES & JARINGAN SARAF
LISTRIK Pemrograman jaringan saraf listrik ini dapat membantu
memvisualisasikan fungsi kerja rangkaian kontrol. Aplikasi
A. Sistem Kendali Proses ini dapat dijadikan alternatif untuk memperkenal cara kerja
rangkaian kontrol listrik dengan sangat sederhana tanpa
Sistem kendali proses merupakan proses pengaturan harus melakukan praktikum langsung.
terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) Program aplikasi saraf listrik menampilkan simulasi
sehingga berada pada suatu rangkuman range tertentu. rangkaian kontrol proses industri dengan cara memasang
Dalam istilah lain disebut juga teknik pengaturan, sistem gambar-gambar komponen/peralatan lisrik pada menu editor
pengendalian atau sistem pengontrolan [1]. Ditinjau dari segi kemudian melakukan beberapa setting peralatan tambahan
peralatan dan instrumen yang digunakan, sistem kendali yang disediakan sebelum menjalan-kannya. Pemilihan dan

265
Optimalisasi Jaringan Saraf Listrik Untuk Desain dan
Pengembangan Aplikasi Pengaturan Penggerak Listrik (Electrical Power Driver)

pemakaian komponen aplikasi yang di-sediakan oleh dan kumparan pengaktif relay-relay melalui kontak-kontak
program jaringan saraf listrik, tidak jauh berbeda dengan apa bantu dan kontak-kontak relay yang dilengkapi dengan
yang disediakan oleh Programmable Logic Controller [2]. lampu-lampu tanda (indicator lamp). Pada gambar 5, push
Secara visual, penggunaan komponen aplikasi dalam button Normally Closes (NC) berfungsi sebagai switch off
jaringan saraf listrik akan lebih memudahkan para rangkaian, puh button Normally Open (NO) berfungsi
penggunanya, termasuk mahasiswa yang akan sebagai switch on rangkaian yang diserikan dengan
mengujicobakan rangkaian kendali. Komponen aplikasi saraf kumparan operasi dari kontaktor magnet (K) dan kontak NC
lisrik dibagia ke dalam dua bagian, yaitu komponen input TOR dengan catu daya 1 fasa (R-S atau R-T atau S-T atau
dan komponen output. Saklar NO/NC dan kontak NO/NC R-N), sedangkan kontak NO kontaktor magnet (K1)
termasuk dalam kelompok komponen input, sedangkan dihubungkan parallel dengan push button NO yang berfungsi
lampu, kontaktor, kontak delay ON/OFF, speaker termasuk sebagai pengunci switch on tersebut. Sedangkan rangkaian
dalam kelompok komponen output. pengawatan berupa gabungan rangkaian utama dengan
rangkaian kontrol (rangkaian lengkap sistem kendali).
III. SIMULASI VIRTUAL PRAKTIKUM Rangkaian ini dirakit dalam suatu panel kontrol atau lemari
kontrol yang dibuat sesuai dengan standar. Gambar 5 di
Input dan output di dalam rangkaian kontrol Saraf Listrik
bawah adalah contoh dari rangkaian pengawatan yang
dapat di rangkaian dengan cara seri dan paralel. Dua atau
menggabungkan rangkaian utama dan rangkaian kontrol 4
lebih komponen listrik dapat dipasang secara seri apabila
untuk mengendalikan satu buah motor listrik induski 3 fasa.
semua dipasang secara berurutan, seperti contoh pada
gambar di bawah ini. FA S A

P b O ff

R S T

P b O n N O
R e la y

N C
T O R
RELAY

M
N E TR A L

Gambar 2. Rangkaian Seri a b


Gambar 4. Rangkaian Kontrol & Utama [5]

R S T N

P b O ff

13 1 3 5
Pb oN

14 2 4 6

e
Gambar 3. Rangkaian Paralel

A. Rangkaian Kontrol Listrik


M
Rangkaian utama merupakan gambaran rangkaian
beban dan rangkaian kontak-kontak utama dari kontaktor Gambar 5. Rangkaian Pengawatan Kontrol
(jika menggunakan kontaktor magnet), kontak-kontak dari Motor Listrik Induksi 3 Fasa [5]
circuit breaker (CB) serta komponen-komponen pengaman
yang dihubungkan pada beban. Rangkaian control berupa
rangkaian pengatur operasi kontaktor dan relay-relay atau
pengaturan arus pengoperasian kumparan operasi kontaktor

266
Optimalisasi Jaringan Saraf Listrik Untuk Desain dan
Pengembangan Aplikasi Pengaturan Penggerak Listrik (Electrical Power Driver)

B. Pengendalian Motor Listrik 3 Fasa Dari Beberapa Untuk mematikannya (sistem off) dapat dilakukan
Tempat dengan menekan tombol off dimulai dari off motor ketiga.
Jika Pb Off 3 ditekan yang mati hanya motor ketiga saja.
Sistem kendali satu atau beberapa buah motor listrik 3
Pada rangkaian berurutan ini, untuk menghidupkan motor
fasa dapat dilakukan dari stu atau beberapa tempat yang
diawali dengan menghidupkan terlebih dahulu motor pertama
berbeda dan berjauhan. Sistem kendali seperti ini banyak
kemudian kedua dan terakhir motor ketiga, sedangkan untuk
digunakan di industri untuk pelayanan dan pengoperasian
mematikannya diawali dari motor ketiga kemudian kedua
motor lift, hoist, conveyor, mesin produksi sistem
dan terakhir motor pertama.
pengalengan minuman dan makanan dan sebagainya.
Untuk mengendalikan satu buah motor listrik 3 fasa dari
beberapa tempat dibutuhkan lebih dari satu buah push button
NO yang saling dihubungkan seri dan push button NC yang
saling dihubungkan parallel, seperti rangkaian kontrol pada
gambar di bawah.

Pb On
Fasa Netral
Pb Off 1
e
K
2
1 2 3
3
Gambar 6. Rangkaian Pengendalian Motor Listrik Dari 3 Tempat [5]

Gambar 9. Rangkaian Kontrol Pengendali 3 Motor Listrik Berurutan dalam


Saraf Listrik

D. Rangkaian Start/Delta Motor Listrik 3F


Motor listrik induksi tiga fasa yang mempunyai
kapasitas daya minimal 4 kW sampai dengan 6 kW harus
diasut pada saat motor tersebut mulai dijalankan (distart).
Salah satu cara untuk mengasut motor listrik induski tiga fasa
yaitu dengan system saklar bintang/ segitiga. Pengasutan
Gambar 7. Rangkaian Pengendalian Motor Listrik Dari 3 Tempat dalam motor dengan metode ini dapat dilakukan secara manual
Saraf Listrik [5]
menggunakan saklat TPDT atau Cam Switch atau secara
otomatis menggunakan bantuan kontaktor magnet. Pada awal
C. Rangkaian Berurutan Interlocking pengorasiannya, motor dihubungkan bintang dan beberapa
Yang dimaksud rangkaian berurutan interlocking adalah detik kemudian motor dihubungkan segitiga untuk operasi
operasi beberapa motor listrik secara bertahap, mulai dari nominal (running). Kapasitas tegangan motor pada saat
operasi on motor pertama, kemudian motor kedua, motor ke beroperasi bintang sebesar 1/3 kali tegangan jaringan atau
tiga dan seterusnya. tegangan antar fasa dan membangkitkan 1/3 torsi dari nilai
F R S T torsi hubungan segitiga, arus asutnya turun menjadi 1/3-nya.
Sehingga selama periode pengasutan, tegangan diturunkan
sampai 58%-nya.
Pb Pb Pb
K2 K3
O ff O ff O ff

Pengendalian untuk mengasut motor listrik secara


Pb K1 Pb K2 Pb K3 bintang segitiga dapat dilakukan dengan menggunakan dua
atau tiga buah kontaktor sebagai kontrolnya. Jika digunakan
On On On

dua buah kontaktor magnet maka masing-masing kontaktor


(K1 dan K2) akan bekerja dalam rangkaian yang berbeda.
K1 K2

Kontaktor kedua akan bekerja terlebih dahulu yang


mengendalikan motor dalam operasi bintang sedangkan
K1 K2 K3 M M M

N selang beberapa detik setelah penurunan arus asut (kira-kira


a b 2 sampai dengan 5 detik), kontaktor kedua mulai beroperasi
Gambar 8. Rangkaian Kontrol Pengendali 3 Motor Listrik Berurutan nominal (running) dalam rangkaian segitiga.
Interlocking [5]

267
Optimalisasi Jaringan Saraf Listrik Untuk Desain dan
Pengembangan Aplikasi Pengaturan Penggerak Listrik (Electrical Power Driver)

F RST E. Penggunaan Timer Dalam Rangkaian Membalik


Putaran
K1
Pb Off
Timer juga dapat diterapkan dalam system
Pb On
K2 pengendalian arah putaran motor listrik tiga fasa. Hal ini
K2 K1
dilakukan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kerusakan
Pb On
K1
pada lilitan motor sebagai akibat dari operasi mendadak dari
putaran dengan arah yang berlawanan. Perpindahan operasi
dari arah maju (forward) ke putaran mundur (Reverse) tidak
boleh dilakukan secara langsung atau mendadak tetapi harus
Pb Off

ada selang waktu beberapa detik atau beberapa menit. Seperti


NC K2 pada rangkaian kontrol konvensional di bawah ini, motor
M listrik tiga fasa akan beroperasi forward (misalnya) dengan
K1 K2 dikendalikan oleh kontaktor K1, setelah beberapa detik atau
beberapa menit sesuai dengan waktu yang kita setting
N
a b
melalui TDR, motor akan berhenti sejenak secara otomatis
Gambar 10. Rangkaian Star/Delta Motor Listrik Menggunakan 2 Kontaktor
sampai beberapa waktu kemudian motor akan beroperasi
[5] kembali dengan arah putaran yang berbeda dengan waktu
pengendalian dilakukan TDR kedua.
Jika digunakan tiga buah kontaktor magnet maka
kontaktor (K1 dan K3) akan bekerja bersamaan untuk F
mengoperasikan motor dalam rangkaian bintang dan setelah
arus asutnya mengalami penurunan baru kontaktor K2 dan Pb
RST

K1 yang akan bekerja untuk mengendalikan motor dalam


Off

operasi segitiga. Kedua cara penggunaan dua atau tiga buah


kontaktor magnet perlu diperhatikan bahwa pada saat motor Pb On
K1 d1 d2 d2
K2
sedang beroperasi dalam rangkaian bintang, maka kontaktor K1 K2
K1 jika menggunakan dua buah kontaktor dan K2 jika
menggunakan tiga buah kontaktor tidak boleh dapat d1
dihidupkan sampai arus asutnya mengalami penurunan dalam
waktu yang telah ditentukan. Untuk mengantisipasi keadaan d2

tersebut dapat dibuat rangkaian pengendali yang saling


mengunci (interlocking). Di bawah ini digambarkan dengan K1 d1 K2
M
jelas perbedaan rangkaian pengendali bintang-segitiga antara
yang menggunakan dua buah kontaktor dengan yang a b
menggunakan tiga buah kontaktor. Gambar 12. Membalik Arah Putaran Motor Listrik Menggunakan Timer [5]

Gambar 13. Membalik Arah Putaran Menggunakan Timer Dalam Saraf


Listrik
Gambar 11. Rangkaian Star/Delta Motor Listrik 2 Kontaktor dalam Saraf
Listrik

268
Optimalisasi Jaringan Saraf Listrik Untuk Desain dan
Pengembangan Aplikasi Pengaturan Penggerak Listrik (Electrical Power Driver)

IV. KESIMPULAN
Pengunaan pemrograman jaringan saraf listrik sebagai
media bantu pembelajaran praktikum Sistem Kendali Proses
memberikan beberapa pengaruh terhadap kelancaran dan
peningkatan pemahaman mahasiswa, diantaranya:
1) Waktu pelaksanaan praktek menjadi lebih efektif dan
biaya lebih efisien sehingga membuka peluang secara
terbuka kepada mahasiswa untuk mengulang dan
berlatih mempraktekkan setiap job yang ada dalam
modul praktek
2) Pemrograman jaringan saraf listrik mampu memberikan
daya tarik kepada mahasiswa karena model dan media
belajar yang ditawarkan sangat menarik
3) Hasil belajar mahasiswa jurusan Teknik Elektro
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa banten lebih
meningkat, khususnya pada mata kuliah Sistem Kontrol
proses.

Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan membuat rancang


bangun teknik antarmuka yang dapat menghubungkan antara
sistem jaringan saraf listrik dengan modul-modul hardware
praktikum sistem kendali proses dan penggunaan motor-
motor listrik.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Link, Wolfgang, 2002, Pengukuran, Pengendalian, dan


Pengaturan dengan PC (Praktikum Otomasi dengan
Pengaturan Numerik), Elex Media Komputindo Jakarta
[2] Muamar, Ahmad, 2004, Sistem Kontrol I/O dan Kontrol
Suara, Andi Yogyakarta
[3] Petruzela, FD., 2004, Industrial Electronic, Prentice-
Hall. Inc.
[4] Nunamaker, Jay F, et. all, 2002, System Development in
Information System Research, Journal of management
Information Systems/Winter 1990-91, Vol. 7, No. 3, pp.
89-106
[5] Suhendar, 2005, Programmable Logic Control Dalam
Dasar-Dasar Sistem Kendali Motor-Motor Listrik
Induksi, Graha Ilmu Yogyakarta

269

Anda mungkin juga menyukai