2 Nopember 2017
st
Abstract, Information literacy is an important skills for 21 century learners. One of methods
to evaluate the implementation of information literacy program in school library is
assessment of information literacy competence. The objectives of this research were to
establish a standard of information literacy for Indonesian students and to design a web-
based information literacy assessment system. This research employed Delphi technique with
two rounds questionnaire distributed among panelists of 9 experts. The experts consists of
three school librarians, two teachers and four information literacy researchers. Six standards
and 40 performance indicators were identified as information literacy standard. The design of
system resulted models which presented in System Flowchart, Data Flow Diagram and
Entity-Relationship Diagram.
Kata kunci: standar kompetensi, asesmen literasi informasi, sistem berbasis web
L
iterasi informasi merupakan literasi informasi lainnya mencoba
keterampilan yang perlu dimiliki meneliti hubungan metode mengajar
siswa karena terkait erat dengan tertentu dengan literasi siswa, misalnya
keberhasilan siswa dalam kegiatan penelitian yang dilakukan oleh Amelia
belajar. Kegiatan belajar di abad 21 (2015) dan Forster (2015). Penelitian juga
melibatkan proses pencarian, penerimaan, dilakukan untuk mengukur efektivitas
pengolahan dan penyampaian informasi, atau pentingnya program literasi
bukan hanya menerimanya dari guru. informasi yang sudah dilakukan (Baskoro
Literasi informasi juga mendukung proses 2011 dan Iman HW 2013).
berpikir kritis dan kreatif. Menyadari Penelitian-penelitian yang
urgensi penerapan literasi informasi, bertujuan mengukur kompetensi literasi
beberapa negara memiliki kebijakan dan informasi biasanya menggunakan
standar pencapaian literasi informasi bagi indikator yang diturunkan dari standar
siswa dan mahasiswa. literasi informasi yang ada seperti ACRL
Sebagaimana program lain di (American College and Research Library)
perpustakaan, efektivitas pelaksanaan Information Literacy Competency
literasi informasi perlu dievaluasi. Salah Standars atau dari model literasi
satu bentuk evaluasi program literasi informasi tertentu seperti The Big6 atau
informasi adalah melalui asesmen atau tes Empowering8. Ada juga yang
uji keterampilan dan pengetahuan literasi menggunakan TRAILS (Tools for Real-
informasi. Asesmen dapat dibuat sendiri Time Assessment of Information Literacy
oleh pustakawan di lembaga yang Skills) sebagai acuan dalam menyusun
bersangkutan atau menggunakan asesmen alat ukurnya (Marseno 2014).
yang terstandar. Adanya alat asesmen Penelitian ini bertujuan untuk
dapat mempermudah kerja pustakawan menyusun dan merumuskan standar dan
sekolah yang biasanya memiliki beban indikator literasi informasi yang sesuai
kerja yang cukup berat. untuk siswa Indonesia serta merancang
Literasi informasi juga telah sistem asesmen yang dapat mengukur
menjadi topik favorit untuk diteliti. kompetensi literasi informasi. Adanya
Umumnya yang diteliti adalah standar literasi informasi dan alat asesmen
kompetensi literasi informasi pengguna literasi informasi selain akan
perpustakaan, baik itu dosen atau memudahkan pustakawan sekolah untuk
mahasiswa di sebuah perguruan tinggi, mengevaluasi program kegiatannya, juga
staf suatu institusi atau guru dan siswa akan membantu terwujudnya penilaian
sekolah (Rufaidah 2013, Pattah 2014 dan kompetensi literasi informasi siswa yang
kelas bahkan kepada guru dan staf di menjadi suatu sikap, pengetahuan dan
sekolah. Sayangnya, tidak semua sekolah keterampilan yang harus dikuasai
memiliki tenaga perpustakaan yang seseorang untuk bisa disebut sebagai
profesional yang dapat menerapkan orang yang melek informasi (Farmer,
literasi informasi menjadi salah satu 2016). Standar menjadi pedoman bagi
program di perpustakaan. pustakawan untuk merencanakan,
Bruce (2002) menyebutkan ada mengembangkan dan menerapkan
empat komponen penting dalam program program literasi informasi. Catts dan Lau
literasi informasi, yaitu : (2008) menekankan perlunya penyusunan
1. S u m b e r u n t u k m e m p e l a j a r i standar dan indikator literasi informasi di
keterampilan tertentu dalam literasi tingkat nasional dan internasional karena
informasi, adanya indikator dapat membantu negara
2. Kurikulum untuk mempelajari mengidentifikasi efek kebijakan yang
keterampilan literasi informasi terkait dengan pengembangan literasi
tertentu baik dalam sebuah rangkaian informasi.
program literasi informasi maupun Standar literasi informasi yang
pada saat dibutuhkan, paling banyak digunakan dan diadaptasi
3. Kurikulum yang mensyaratkan adalah standar yang dikeluarkan oleh
perlunya interaksi terus menerus ACRL yang disahkan pada tahun 2000,
dengan lingkungan informasi, yaitu Information Literacy Competency
4. Kkurikulum yang memberikan Standar for Higher Education. Standar ini
kesempatan untuk merefleksikan dan sebenarnya sudah dibatalkan pada tahun
mendokumentasikan pengalaman 2015 dan diganti dengan Framework for
belajar dan proses informasi yang Information Literacy for Higher
efektif. Education. ACRL merupakan sebuah
Hal tersebut di atas memperjelas divisi dari American Library Association
bahwa program literasi informasi tidak (ALA). Untuk tingkatan sekolah dasar
akan berjalan atau tidak dinggap perlu jika hingga menengah, AASL (American
metode pendidikan di sebuah institusi Association of School Librarians) yang
masih bersifat konvensional, dimana guru juga merupakan bagian dari ALA,
dan buku pelajaran menjadi satu-satunya mengeluarkan standar berjudul 21 st
sumber belajar . Century Learning Standard yang
digunakan secara nasional di Amerika
Standar Literasi Informasi Serikat. Beberapa negara bagian dan
Standar diperlukan untuk daerah membuat standar yang sesuai
menerjemahkan literasi informasi dengan kebutuhan dan kebijakan
Literacy) yang dikembangkan oleh Kent hasil kerja siswa. Bagi guru, rubrik
State University. Sedangkan untuk siswa menawarkan penilaian yang dapat
sekolah dasar dan menengah Kent State diandalkan, data hasil penilaian yang
University mengembangkan TRAILS terinci, nilai yang seragam, serta biaya
(Test for Real-time Assessment of yang lebih murah. Kelebihan rubrik juga
Information Literacy). Penelitian literasi dapat dirasakan oleh siswa. Rubrik dapat
informasi di Indonesia juga banyak memberikan kejelasan tentang unjuk
menggunakan asesmen jenis ini untuk kerja seperti apa yang diharapkan dari
mengukur kompetensi literasi informasi. siswa, siswa terdorong untuk memenuhi
standar, dapat langsung menerima umpan
2. Penilaian unjuk kerja balik serta dapat melakukan evaluasi diri.
Penilaian unjuk kerja menilai Kelemahan rubrik adalah sulitnya
penerapan nyata pengetahuan dan menyusun rubrik itu sendiri. Penyusunan
keterampilan literasi informasi. Penilaian rubrik yang efektif memerlukan keahlian
dilakukan dengan mengamati kerja siswa tersendiri yang belum banyak dimiliki
atau menilai hasil tugas yang diberikan. oleh guru atau pustakawan karena konsep
Jenis asesmen ini mulai banyak digunakan ini relatif masih baru. Karena sulit,
menggantikan asesmen jenis tes. Asesmen dibutuhkan waktu yang panjang untuk
ini didukung oleh teori pendidikan yang menyusun rubrik ini.
lebih baru, yaitu teori konstruktivis, teori TRAILS adalah salah satu alat
motivasi belajar dan teori asesmen untuk asesmen tes yang dapat digunakan oleh
pembelajaran. Banyak kelebihan yang pustakawan sekolah dimana saja di
ditawarkan asesmen ini namun asesmen seluruh dunia secara bebas. Kent State
ini membutuhkan biaya yang mahal, University Library sebagai perpustakaan
perencanaan yang panjang dan analisis perguruan tinggi mengembangkan
yang cermat. Salah satu jenis asesmen ini asesmen ini karena menaruh minat untuk
adalah iSkill yang dikembangkan oleh mengetahui sejauh mana kesiapan siswa
ETS (English Testing Service) yang sekolah yang kelak akan menjadi
mengenakan biaya yang cukup mahal bagi mahasiswa, dalam memasuki dunia
pengguna assessmen ini. Namun sejak pendidikan tinggi. (Schloman dan Gedeon
Desember 2016, ETS menghentikan 2007). Hingga tahun 2017, TRAILS telah
penjualan iSkills ini. digunakan selama 10 tahun oleh hampir
27.000 pengguna untuk mengases lebih
3. Rubrik dari 2.061.000 siswa (Kent State
Rubrik merupakan serangkaian University Library, 2017).
pedoman penilai dalam mengevaluasi
Communication Planning
Komunikasi dilakukan dengan Sistem asesmen literasi informasi
experts round-table yang dalam hal ini ini direncanakan dapat diakses secara
mewakili tenaga perpustakaan sekolah online sehingga perlu didukung oleh
yang akan menjadi pengguna sistem ini. perangkat lunak dan perangkat keras yang
Dari proses ini kemudian dirumuskan mendukung. Perangkat lunak yang
fungsi-fungsi yang dibutuhkan sistem. dibutuhkan adalah sistem operasi
Fungsi utama dari Sistem Asesmen Windows 10 64 bit, web server Apache
Literasi Informasi adalah untuk 2.4.9, Database Management System
melakukan asesmen atas literasi informasi MySQL 5.6, PHP 5.5 dengan peramban
siswa. Untuk dapat melakukan fungsi Chrome. Kebutuhan perangkat keras yang
tersebut, diperlukan beberapa fungsi diperlukan untuk mendukung berjalannya
sistem seperti dapat dilihat dalam Tabel 2. sistem dengan baik adalah processor Intel
Tabel 2. Kebutuhan fungsional sistem Core i5, RAM 2 GB, harddisk 1TB dan
layar monitor 17' dengan resolusi 1366 x
Fungsi Tujuan
Login Akses bagi pengguna 768.
dan admin untuk masuk Modelling
ke dalam system
Kelola user Memungkin admin Perancangan sistem dilakukan
memasukkan, mengubah
atau menghapus data
dengan membuat sebuah model yang
user menggambarkan berbagai proses yang
Kelola butir Memungkin admin
asesmen memasukkan, mengubah terlibat. Alat bantu yang digunakan dalam
atau menghapus butir- perancangan sistem ini adalah diagram
butir asesmen
Kelola Memungkinkan user alir sistem, diagram alir data atau Data
siswa guru memasukkan, Flow Diagram (DFD). Sistem yang akan
mengubah atau
menghapus data siswa dibangun digambarkan melalui diagram
Kelola sesi Memungkinkan user alir (flowchart) yang ditampilkan dalam
asesmen guru memilih butir-butir
soal asesmen dan Gambar 1.
memilih siswa untuk
sebuah sesi asesmen
Sesi Memungkinkan user
asesmen siswa mengakses sesi
asesmen dan memberi
jawaban
Pengolahan Memberikan skor
hasil terhadap jawaban yang
asesmen diberikan siswa dalam
sesi asesmen
Laporan Memberikan laporan
hasil hasil suatu sesi asesmen
asesmen yang telah dijalankan
oleh user siswa Gambar 1 Diagram alir proses Sistem Asesmen Literasi Informasi
Diagram konteks atau DFD Level 0 dimana hasilnya berupa laporan hasil
menggambarkan alur proses data dari tiga asesmen yang dapat diakses oleh guru.
entitas yang terdapat dalam sistem. Admin
dapat melihat dan memanipulasi data
pengguna serta menambah, mengubah
atau menghapus data soal. Guru atau
pustakawan menentukan sesi yang akan
dijalankan kepada siswa dengan memilih
soal yang tersedia. Siswa menjalankan
sesi asesmen yang telah ditentukan guru
dan guru akan dapat melihat laporan hasil
asesmen. Alur ini terlihat dalam Gambar
2.
SARAN
Indikator literasi informasi
sebaiknya didiskusikan kembali dengan
berbagai pihak yang berkepentingan di
dunia pendidikan sehingga didapatkan
gambaran yang lebih utuh tentang
kompetensi literasi informasi yang
diharapkan dimiliki oleh siswa.
Gambar 5 Entity Relationship Diagram Pengembangan ini juga perlu dilakukan
mulai dari tingkat dasar (SD) hingga atas
SIMPULAN DAN SARAN (SMA). Perancangan sistem perlu
SIMPULAN dilanjutkan ke tahap construction dan
Standar dan indikator literasi deployment sehingga sistem asesemen ini
informasi yang dihasilkan terdiri dari dapat dibangun dan digunakan oleh guru
enam standar dan 40 indikator. Standar atau pustakawan sesuai tujuannya. Untuk
yang meliputi perumusan kebutuhan itu diperlukan kerjasama dengan pihak
informasi, akses terhadap informasi, seperti asosiasi tenaga perpustakaan
organisasi informasi, etika penggunaan sekolah untuk mewujudkan tujuan ini.
informasi, dan kompentensi Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Standar dan DAFTAR PUSTAKA
indikator ini digunakan sebagai bahan Amelia, K. (2015). Efektivitas
untuk menyusun butir asesmen. penggunaan model discovery
Perancangan sistem asesmen learning terhadap peningkatan
literasi informasi menghasilkan model kemampuan literasi informasi. .
yang menggambarkan proses dan alur Bandung: UPI.
data sesuai fungsi yang dibutuhkan Baskoro, D. G. (2011). Pengaruh program
sistem. Model ini meliputi diagram alir, literasi informasi terhadap proses,
diagram alur data yang terdiri dari DFD hasil, sikap dan motivasi mahasiswa