disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas
oleh :
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ANALISA TUGAS
Standar Kompetensi :
1. Peserta memahami tentang pengertian obesitas.
2. Peserta mampu menyebutkan ciri anak dengan obesitas
3. Peserta mampu menyebutkan bahaya obesitas pada anak
4. Peserta mampu menyebutkan bahaya obesitas bagi kesehatan
5. Peserta mampu menyebutkan pola makan yang dapat menyebabkan obesitas
6. Peserta mampu menyebutkan cara pencegahan obesitas.
KNOW
1. Pengertian obesitas.
2. Ciri anak dengan obesitas
3. Bahaya obesitas pada anak
4. Bahaya obesitas bagi kesehatan
5. Pola makan yang dapat menyebabkan obesitas
6. Cara pencegahan obesitas.
DO
1. Memiliki kesadaran untuk melakukan pencegahan terjadinya obesitas
2. Memahami pentingnya melakukan aktivitas fisik secara rutin
3. Memahami pentingnya menjaga pola makan dengan baik.
SHOW
1. Memperlihatkan antusiasme ketika diberikan materi penyuluhan
2. Mengemukakan tanggapan pada saat berinteraksi dengan pemberi materi
3. Menunjukkan rasa keingintahuan tentang materi penyuluhan dengan bertanya.
4. Mampu menunjukkan kemampuan dalam memahami Manajemen Perawatan Berat
Badan Berlebih dan Mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
POKOK BAHASAN
Manajemen Pencegahan Terjadinya Obesitas
SUB POKOK BAHASAN
1. Peserta memahami tentang pengertian obesitas.
2. Peserta mampu menyebutkan ciri anak dengan obesitas
3. Peserta mampu menyebutkan bahaya obesitas pada anak
4. Peserta mampu menyebutkan bahaya obesitas bagi kesehatan
5. Peserta mampu menyebutkan pola makan yang dapat menyebabkan obesitas
6. Peserta mampu menyebutkan cara pencegahan obesitas.
7. Diharapkan ada kesadaran untuk melakukan manajemen pencegahan obesitas dalam
kegiatan sehari-harinya
8. Peserta memahami pentingnya melakukan Manajemen obesitas
9. Seluruh peserta mau berpartisipasi dalam kegiatan ini.
MATERI PENYULUHAN
(terlampir)
ALOKASI WAKTU
1. Pembukaan : 5 menit
2. Penjelasan Materi : 15 menit
3. Evaluasi : 5 menit
4. Rangkuman/Penutup : 5 menit
METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
KEGIATAN PENYULUHAN
No Waktu Durasi Kegiatan Pendidik Respon Peserta Media dan
Didik Metode
Pembukaan
1. Mengucapkan salam Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri Menyimak
3. Menjelaskan tujuan Menyimak
4. Menyebutkan pokok Menyimak
bahasan yang akan
1. 10.30-10.35 5` Ceramah
dibahas
5. Mengingatkan kontrak Menyimak
6. Menanyakan Menyimak
ketersediaan
7. Menanyakan pertanyaan Menjawab
apresepsi
Pemaparan Materi Menyimak dan
Pemateri menjelaskan materi Aktif bertanya Ceramah
2. 10.35-10.50 10’
tentang : pencegahan Poster
obesitas
Evaluasi Aktif menjawab
6. 10.50-10.55 3’ Evaluasi secara lisan, Tanya Jawab
dengan pertanyaan
Penutup
1. Memberikan kesimpulan Menyimak
7. 10.55-10.60 2’ Ceramah
2. Salam penutup Menyimak
MEDIA
1. Poster
SARANA
1. Rumah Keluarga Binaan Ny. I RT 10/RW 06
SUMBER
Kemenkes. (2011). Diet Hipertensi. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Retrieved
from Kemenkes website: http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2013/08/Brosur-
Diet-Hipertensi.pdf
LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian obesitas
Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan
asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure)
dalam waktu lama (kemkes)
2. Ciri anak dengan obesitas
Hal sederhana yang dapat membantu kita untuk memastikan bahwa anak obesitas
adalah dengan mengenali ciri-ciri sebagai berikut:
a. Wajah bulat, pipi tembem, dan bahu rangkap
b. Leher relatif pendek
c. Pada anak perempuan, datangnya pubertas lebih dini yaitu usia kurang dari 9
tahun sudah megalami menstruasi
d. Pada anak laki-laki, dada membusung dan payudara sedikit membesar,serta penis
mengecil (tidak terlihat secara utuh karena tertutup oleh timbunan lemak)
e. Perut buncit
f. Kedua pangkal paha bagian dalam saling menempel dan bergesekan.
3. Bahaya Obesitas pada Anak
a. Obesitas saat dewasa
b. Pertumbuhan terganggu
c. Gangguan psikologis
d. Daya tahan tubuh menurun
e. Perubahan sendi
f. Prestasi akademis terganggu
g. Gangguan seksual
h. Berbagai penyakit tidak menular (penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes,
dan lain-lain).
4. Bahaya Obesitas Bagi Kesehatan
a. Obesitas beresiko 2 kali lipat mengakibatkan terjadinya serangan jantung koroner,
stroke, diabetes melitus, dan hipertensi
b. Obesitas beresiko 3 kali lipat terkena batu empedu
c. Obesitas beresiko mengakibatkan terjadinya sumbatan nafas ketika sedang tidur
d. Obesitas beresiko tinggi untuk mengakibatkan penyakit kanker. Laki-laki beresiko
tingi menderita kanker usus besar dan kelenjar prostat sedangkan wanita beresiko
tinggi menderita kanker payudara dan leher rahi
e. Obesitas beresiko meningkatkan lemak dalam darah dan asam urat
f. Obesitas dapat mengakibatkan menurunnya tingkat kesuburan reproduksi.
5. Pola makan yang dapat menyebabkan obesitas
Pola makan yang dapat menyebabkan obesitas berdasarkan Kemenkes RI yaitu :
a. Makan berlebihan porsi besar
b. Sering makan tidak teratur
c. Sering mengemil/kudapan
d. Kurang makan sayur dan buah
e. Makan dengan jumlah banyak dan dalam waktu singkat (terburu-buru)
f. Banyak mengonsumsi makanan gorengan, berlemak, dan manis-manis
g. Menghindari makan pagi dan sehingga menambah porsi makan siang dan atau
makan malam.
6. Cara Mengatasi Obesitas
a. Pencegahan
1) Pola Makan
- Mengonsumsi makanan beraneka ragam. Idealnya setiap kali makan
terdiri dari 4 kelompok hidangan (makanan pokok, lauk pauk, sayur,
dan buah)
- Mengutamakan mengonsumsi makanan sumber karbohidrat komplek
seperti padi-padian dan umbi-umbian, yaitu 3-8 porsi perhari
tergantung kebutuhan
- Mengonsumsi makanan sumber protein hewani dan nabati masing-
masing 2-3 porsi perhari, seperti ikan, tahu, tempe dan lainnya.
- Mengonsumsi sayur 3-5 porsi perhari dan buah 2-3 porsi perhari
- Membatasi konsumsi lemak, minyak dan gula dan tidak minum
alkohol
- Membiasakan pola makan teratur terdiri dari 3 kali makan utama (pagi,
siang, malam) dan 1-2 kali makan selingan
- Porsi makan malam lebih sedikit dibandingkan makan pagi dan siang.
2) Pola Aktivitas
- Membatasi aktivitas seperti: menonton tv, komputer, dan game
- Latihan fisik dianjurkan bersifat aerobik seperti jalan cepat, lari,
senam, aerobik, treadmill
- Membatasi tidur yang berlebihan
- Melakukan latihan fisik minimal 2-3 kali seminggu dengan waktu 30
s/d 50 menit per kali latihan
- Meningkatkan aktivitas fisik minimal 1 jam perhari.
b. Tata Laksana
1) Pola makan
Prinsip dasar penatalaksanaan obesitas yang dianjurkan badan dunia adalah
diet rendah energi seimbag dengan pengurangan energi 500-1000 kkal dari
kebutuhan sehari dengan cara:
- Mengurangi konsumsi bahan makanan sumber karbohidrat kompleks
seperti nasi, roti, jagung, kentang dan sereal
- Menghindari konsumsi bahan makanan sumber karbohidrat sederhanan
seperti gula pasir, gula merah, sirup, kue yang manis dan gurih, madu,
selai, dodol, coklat, permen, minuman ringan dll.
- Mengutamakan konsumsi bahan makanan sumber protein rendah
lemak, seperti ikan, putih telur, ayam tanpa kulit, susu dan keju rendah
lemak, tempe, tahu dan kacang-kacangan yang diolah.
- Meningkatkatkan konsumsi bahan makanan sumber serat, yaitu sayur
yang diolah dengan cara direbus, dikukus, dan ditumis dengan sedikit
minyak.
- Meningkatkan konsumsi cairan minimal sepuluh gelas sehari (dapat
dari air putih, kuah, sayur, dll)
- Mengonsumsi buah sebagai makanan selingan
- Menghindari buah-buahan yang mengandung energi tinggi, yaitu :
durian, alpukat, nangka, sawo, mangga, cempedak, pisang, srikaya
- Porsi makan kecil.
2) Pola Aktifitas
Meningkatkan aktivitas fisik paling sedikit 1 jam per hari secara terus menerus.
Latihan fisik kombinasi aerobik (naik sepeda, jogging, renang, dan golf) dan
anaerobik (senam pernafasan, karate, lompat tinggi, dan angkat berat) dengan
frekuensi 3-5 kali seminggu dan durasi 40-60 menit setiap kali latihan, serta
intensitas sesuai dengan denyut nadi maksimal berdasarkan umur dan kemampuan
(intensitas dinaikan secara bertahap).
Sumber :
Pencegahan dan Pengendalian Peyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.