Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Stase Keperawatan Anak
Program Profesi Ners XXXVI
Oleh:
Dwi Intan Indah Susanti
220112180008
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. R 15 TAHUN DENGAN POST
DEBRIDEMENT + OREF DIETO OPEN FRAKTUR DI RUANG KEMUNING 2
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Nama : An. R
Tanggal Lahir : 03 Oktober 2003 (15 Tahun)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Alamat : Sukarajin Gg. Sukaamal Cikutra, Bandung
No. Medrek : 0001739745
Tanggal Masuk RS : 23 Januari 2019
Tanggal Pengkajian : 24 Januari 2019
b. Identitas Keluarga
Nama : Tn. A
Usia : 42 Tahun
Alamat : Sukarajin Gg. Sukaamal Cikutra, Bandung
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Karyawanswasta
Hubungan dengan Pasien : Orang Tua Kandung
2. Keluhan Utama: Pasien mengeluh nyeri pada bagian yang dipasang OREF.
Pasien mengatakan nyeri dirasakan apabila digerakkan dan nyeri berkurang
setelah diberikan obat dan pasien melakukan distraksi. Pasien mengatakan nyeri
yang dirasakan seperti cenat-cenut, skala nyeri pasien 5/10.
9. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum:
Kesadaran : Composmetis
GCS : E4M6V5
Pemeriksaan TTV: TD 110/70 mmHg, HR 90 x/menit, RR 20 x/menit,
T: 36,5 C
b. Antropomteri : BB 50 kg, TB 170 cm, BMI: 20 (Normal).
c. Pemeriksaan Head to Toe
- Pemeriksaan Kepala dan Leher: Bentuk kepala simetris, penyebaran
rambut merata, rontok (-), rambut tampak berminyak, bentuk wajah
simetris, konjungtiva merah muda, bentuk hidung simetris, pernafasan
cuping hidung (-), mukosa mulut lembab, gigi bersih, gusi dan lidah
kemerahan, bentuk dan pergerakan leher simetris, tidak ada pembesaran
KGB dan kelenjar tiroid, kesulitan menelan tidak ada, lesi dan oedema
tidak ada.
- Pemeriksaan Dada dan Punggung: Bentuk dan pergerakan dada
simetris, lesi tidak ada, tidak tampak penggunaan otot bantu pernapasan,
suara nafas vesikuler pada kedua paru, pengembangan kedua paru sama,
saat perkusi suara paru terdengar sonor, bunyi jantung normal, irama
reguler, punggung simetris, tidak ada kelainan bentuk maupun struktur
tulang belakang.
- Pemeriksaan Abdomen: Abdomen datar lembut, lesi tidak ada, BU
9x/mnt, nyeri tekan tidak ada, massa tidak ada, hepar tidak teraba,
distensi kandung kemih (-).
- Pemeriksaan Ekstremitas:
Ekstremitas Atas: Bentuk ekstremitas atas simetris, tidak ada
syanosis pada ujung-ujung ekstremitas atas, CRT 2 detik.terpasang
infus NaCl 20 gtt/menit pada lengan kiri. Kekuatan otot 5/5
Ekstremtas Bawah: Ekstremitas bawah simetris, pada ekstremitas
bawah kanan dibagian tibia terdapat luka dipasang OREF, rembesan
darah (+), pulsasi pada kaki kanan ada, pucat dan kesemutan tidak
ada. Pasien mengeluh nyeri pada luka operasi. Pasien memerlukan
bantuan untuk mobilisasi. Kekuatan otot bawah 5/2.
- Pemeriksaan Radiologi
Tanggal : 25 Januari 2019
Jenis Pemeriksaan : X-RAY
Klinis : Post Debridement Right Tibia
CRURIS DEXTRA AP / LATERAL :
Fraktur distal cruris kanan, terpasang externa fiksasi dan K-wire,
posisi baik.
Tidak tampak osteomyelitis.
11. Terapi
Rahmawati., Fatimah, S., & Nurhidayah, I. (2017). Jurnal Keperawatan, 1(3). 144 –
151.
Cecily Lynn Betz dan Lindia A, Sowden. (2009). Buku Saku Keperawatan pediatrik alih
bahasa Eni Meiliya Edisi 5. Jakarta: EGC.