Anda di halaman 1dari 19

PROFIL

PAUD AL-FIRDAUS
NPSN : 69846611

Paud_al-firdaus101@yahoo.co.id
PROFIL PAUD AL-FIRDAUS
A. Latar Bel akang
Pendidikan Anak Usia Dini berperan penting dalam tumbuh kembang anak dimasa
golden age 0-6 tahun, dimana masa itu merupakan masa yang penting dalam menoptimalkan
potensi yang dimiliki anak. Di masa tumbuh kembang anak ini juga perlu ditumbuhkan
karakter-karakter positif pada anak. Dalam menumbuhkan karakter positif pada anak perlu
didukung oleh lingkungan yang baik pula. Peran lembaga, keluarga dan lingkungan menjadi
kesatuan yang tak terpisahkan untuk saling mendukung satu sama lain.
Karawang yang dikenal sebagai Lumbung Padi Nasional merupakan aset berharga
yang harus dikenali oleh generasi, dan perlu dilestarikan oleh masyarakat Karawang.
Melimpahnya beras di Karawang merupakan potensi yang harus terus digali dan
dikembangkan. Bukan hanya sebagai sumber pendapatan masyarakat, potensi pertanian
berupa beras dapat pula menjadi unit usaha bagi lembaga untuk menyokong kemandirian
lembaga PAUD sendiri.
Desa Muktijaya Kecamatan Cilamaya Kulon berpenduduk mayoritas petani, hal ini
menyebabkan tingkat pendidikan dan ekonomi yang masih rendah karena sebagian besar
adalah buruh tani yang menggantungkan pendapatan permusim. Untuk itu perlu adanya
pengembangan sumber daya manusia melalui Pendidikan. Lembaga PAUD berdiri bukan
hanya sebagai akses mempermudah Pendidikan Anak Usia Dini tetapi juga memberdayakan
masyarakat agar dapat hidup lebih baik dari segi ekonomi. Masyarakat yang sejahtera
bersumber dari pendidikan dan ekonomi yang baik.
Masalah sampah menjadi isu utama di Karawang saat ini. Pemerintah daerah sendiri
sedang gencar memperbaiki masalah lingkungan di Karawang dengan berbagai upaya
rehabilitasi lingkungan melalui program Citarum Harum dan program lainnya untuk
menanggulangi sampah.
Lingkungan hijau dan bebas sampah adalah lingkungan yang positif dalam
menciptakan generasi yang sehat. Karakter peduli dan cinta lingkungan sangat dibutuhkan
bagi lestarinya alam indonesia. Ketika lembaga pedidikan semakin meningkat jumlahnya
sangat disayangkan jika generasi masa depan tidak dibentuk untuk menjadi generasi yang bisa
mengubah indonesia menjadi lebih baik. Oleh karena itu, PAUD sebaga i lembaga pendidikan
yang berperan besar dalam Pembentukan Karakter Generasi Mendatang seyogyanya
berkontribusi besar dalam pembentukan karakter dan pembudayaan hidup peserta didik
PAUD yang peduli lingkungan melalui pembiasaan hidup be rsih dan bebas sampah dengan
cara penanaman pemahaman tentang pengelolaan sampah sejak dini.
Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kepedulian yang besar dalam
melihat berbagai permasalahan sosial lainnya yang terjadi di masyarakat untuk itu pentingnya
peran pengelola PAUD yang mendukung perbaikan kualitas guru dan tenaga pendidik harus
senantiasa seiring sejalan menghadapi berbagai masalah yang terjadi.

Pemberian rangsangan pendidikan dapat dilakukan sejak anak dilahirkan yang


dimulai dari lingkungan keluarga. Rangsangan pendidikan ini hendaknya dilakukan
secara bertahap, berulang, konsisten, dan tuntas, sehingga memiliki daya ubah
(manfaat) bagi anak. Seiring bertambahnya usia, anak-anak membutuhkan rangsangan
pendidikan yang lebih lengkap sehingga memerlukan tambahan layanan pendidikan di
luar rumah yang dilakukan oleh lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD). Antara
rangsangan pendidikan yang dilakukan di di rumah (home base) dan yang dilakukan
di luar rumah (center base) harus saling mendukung dan melengkapi, sehingga
diperoleh hasil yang optimal.
Rangsangan pendidikan di luar rumah sudah dapat dimulai setelah anak berusia
6 bulan bahkan sejak usia 3 bulan. Sayangnya layanan anak seusia dini keberadaannya
terbatas. walaupun ada, belum tentu terjangkau oleh masyarakat. Oleh karena itu
diperlukan bentuk PAUD alternatif yang lebih terjangkau dalam bentuk Kelompok
Bermain
Atas dasar itulah, maka kami membentuk kelompok Bermain (KB) “Al-
Firdaus”.
KOBER Al-Firdaus merupakan salah satu lembaga pendidikan luar sekolah yang
berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak usia dini melalui
Program PAUD.
B. Identitas Lembaga
1 Nama Lembaga PAUD Al-Firdaus
2 Alamat Lembaga Dusun Kopo Barat Desa Muktijaya
Kec. Cilamaya Kulon Kab. Karawang
3 No. Telp /Fax/E-mail Paud_al-firdaus101@ yahoo.co.id
4 Tahun Berdiri 2009
5 Legalitas Lembaga Swasta
6 Rekening Bank 00157213161000
7 NPWP 31.582.957.4-433.000
8 Akte Notaris No. 10 R.Imam Milwa Kirwanto,SH. M.Kn
9 Ijin Operasional 421.9.120.46/PAUD-DIKMAS

C. Visi ,Misi dan Tujuan Lembaga

Visi : Menciptakan Generasi yang Beriman dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang
Maha Esa, Berakhlak Mulia, Berilmu, Sehat, Aktif, Kreatif, Mandiri
Serta Peduli dan Berwawasan Lingkungan

Misi : 1) Menanamkan Budi Pekerti Luhur, Keimanan dan Ketqwaan Kepada


Tuhan Yang Maha Esa
2) Menbentuk Generasi yang Seah, Cerdas, Aktif, Kreatif dan Mandiri
3) Bekerjasama dengan Masyarakat dan Orang Tua dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan Melalui Pemanfaatn Alam dan Lingkunga n
4) Melaksanakan Pendidikan Yang Peduli dan Berwawasan Lingkungan

Tujuan: Membantu Masyrakat dan Pemerintah dalm Menggarap Pendidikan Anak


Usia Dini ( PAUD ) Untuk Segala Lapisan Masyarakat dalam rangka
Melahirkan Sumber Daya Manusia yang akan datang yang Cerdas dan
Berkualitas, Sehat, Aktif, Kreatif, Mandiri dan Berwasasan Lingkungan
Serta mempunyai Fisik dan Mental dalam Memasuki Usia Dasar

D. Susunan Pengurus
1. Susunan Pengurus

JABATAN NAMA PEND I D IK A N HP

Ketua Siti Marini,S.Pd SI 085721154528


Sekretaris Kaswati SI 085719082347
Bendahara Siti Shofuroh SI 085720504113
Kasi Komersial Tri Haryanti SLTA 085693303797
Kasi Kurikulum Samsudin SLTA 085811563617
2. Pendidik

NO NAMA PEND I D IK A N KELAS

1
2
Siti Marini,S.Pd SI Kepala Sekolah
2
3
Kaswati SI Guru Kelas A
3
44
Siti Shofuroh SI Guru Kelas B
4 Romlah SLTA Pendamping Guru Kelas A
5 Enok SI Pendamping Guru Kelas B
6 Magfiroh SLTA Guru Playgroup
7 Nengsih SI Guru Playgroup

E. Sarana dan Prasarana yang dimiliki

1 Status Lahan / Luas Lahan 850 M2 Milik Sendiri


Bangunan Luas 450 M2
Bangunan
2 Rincian Ruang Tamu 1 Ruang
Bangunan Ruang Sekretariat 1 Ruang
Rumah Bibit 1 Ruang
Sentra 3 Ruang
Mushola 1 Ruang
Ruang Usaha 1 Ruang
1 Ruang
Ruang TBM
3 Sarana Kursi Tamu 2 Set
Kesekretariatan Ma ja Kursi Kerja 5 Set
Lemari Arsip 3 Unit
Komputer 1 Unit
Printer 1 Unit
4 Sarana Meja Kursi Belajar 60 Unit
Pembelajaran Papan Tulis 5 Buah
Buku / Modul / Bahan Ajar 60 Set
Media Pembelajaran 5 Unit
5 Sarana Alat Keterampilan 25 Set
Keterampilan
F. Menejemen Pengel ol aan PAUD
Mekanisme pengelolaan PAUD untuk menumbuhkan nilai karakter baik pada anak
usia Dini tergambar pada skema berikut ini.

.
• LESTARI BERAS

.
• LINGKUNGAN HIJAU

.
• REPLIKASI PROGRAM
a. Implementasi gerakan lestari beras
Gerakan Lestari Beras melalui tutor sebaya dilaksanakan melalui pendampingan dari
lembaga kepada tenaga pendidik dan orangtua dalam pengolahan hasil olahan beras
menjadi produk lainnya.
Disini orangtua atau warga masyarakat yang memiliki kemampuan pengolahan beras
dimanfaatkan sebagai tutor sebaya dalam memberikan pengetahuan pengolahan produk
berbahan dasar beras kepada orangtua murid lainnya. Produk yang dihasilkan berupa
makanan tradisional yang telah ada dan perlu dilestarikan seperti opak, rangginang,
dodol, lemper, orog-orog, dan sebagainya. Kegiatan ini dilaksanakan secara bertahap
dalam kegiatan parenting yaitu:
1. Pelatihan wirausaha
2. Pendampingan usaha
3. Pemasaran produk
Yayasan bertindak sebagai penanggungjawab kegiatan melalui kerjasama program
pendidikan masyarakat yang dilaksanakan oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM) maupun kerjasama kemitraan lainnya dengan PT. Pertamina EP Asset 3 Subang
Field.
Pelatihan wirausaha ini diikuti oleh seluruh orang tua peserta didik PAUD , para
penddidik dan terbuka untuk masyarakat lainnya sebagai bentuk sinergis program
lembaga. Pelatihan wirausaha dimulai dari pengenalan makanan tradisional berbahan
beras, pengolahan makanan sampai kepada pelatihan pengemasan. Bagi siapa yang telah
memproduksi dan menjual makanan tradisional tersebut diberi pendampingan usaha
yaitu fasilitasi izin kesehatan, fasilitasi kemasan makanan, akses permodalan dan
pemasaran produk melalui koperasi. Keberhasilan dari program ini adalah peningkatan
nilai jual bagi produk makanan tradisional karena saat ini rangginang,, opak buatan
kelompok Al - Firdaus dijual sebagai produk unggulan oleh-oleh karawang yang ada di
toko oleh – oleh maupun di hotel sekitar Karawang.
Gambar 2. Gambar 3. Beras Pakar di Transmart
produk olahan beras di Citra Grand Hotel
Karawang
.

Selain sebagai sumber peningkatan ekonomi masyarakat beras juga digunakan sebagai
sumber pendapatan lembaga melalui unit usaha yang dimiliki yaitu pengemasan beras
asli Karawang yang memiliki merk PAKAR. Beras ini berasal dari gabah yang dibeli
dari masyarakat sekitar diproses dan dikemas oleh lembaga. Saat ini beras PAKAR
adalah satu-satunya beras asli Karawang yang dijual di carrefour dan transmart
Karawang. Selain itu beras PAKAR dapat dibeli di toko oleh-oleh Karawang. Bukan
hanya beras yang dikenal banyak di Karawang tetapi beras PAKAR mampu
menunjukkan merk hasil masyarakat Karawang sendiri.
Keberhasilan produk binaan Al - Firdaus ini tidak terlepas dari pola kemitraan yang
dilakukan pengelola yaitu kemitraan dengan dinas koperasi dan umkm Karawang, dinas
industri dan perdagangan Karawang, dinas pangan Karawang, organisasi Ikatan wanita
Pengusaha Indonesia Karawang dan pendampingan dari IPB care.
Melalui unit Usaha ini sumber pembiayaan lembaga dapat dihasilkan. Melalui ini pula
beberapa program peningkatan profesionalisme guru dapat dijalankan diantaranya
pembiayaan untuk Pendidikan Guru yaitu subsidi untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi yaitu pendidikan kejar paket C dan subsidi biaya pendidikan
untuk kuliah.
b. Implementasi gerakan lingkungan hijau
Gerakan lingkungan hijau merupakan program pendidikan karakter yang berbasis
kepedulian lingkungan dan pengelolaan sampah. Pada program in lembaga sebagai
inkubator program dan pendidik sebagai pelaksana program. Peran pendidik sangat
sentral mengingat pengetahuan sangat dibutuhkan dalam pembelajaran Pendidikan Usia
Dini yang holistik-integratif. Beberapa strategi gerakan lingkungan hijau dilaksanakan
melalui:
1) Area Rumah Bibit
Rumah bibit ini berisi tanaman yang dirawat oleh peserta didik PAUD melalui
kegiatan menyiram tanaman setiap pagi. Ada berbagai tanaman di kebun bibit yaitu
tanaman hias,hortikultura dan tanaman obat. Melalui rumah bibit ini anak belajar
mengenal macam-macam tanaman, mengenal bagian-bagian tanaman dan diajarkan
untuk merawat tanaman. Kebun bibit ini digunakan sebagai media pengenalan
tanaman secara langsung. Pengetahuan tentang pelestarian alam dan lingkungan pada
guru sangat dibutuhkan untuk menunjang proses pembelajaran

Gambar 4. Rumah Bibit


2) Area Kebun Edukasi
Selain rumah bibit juga disediakan kebun edukasi. Di kebun inilah anak-anak belajar
menanam pohon/sayuran kangkung dan cabe. Dari .hasil kebun PAUD ini juga
digunakan untuk kegiatan makan bersama(PMT). Kegiatan ini juga melibatkan peran
orangtua dalam program parenting.

Gambar 5. Kebun Edukasi


3) Pengelolaan Sampah
Kegiatan pengelolaan sampah di sekolah dilakukan melalui cara;
a). Budaya membuang sampah pada tempatnya.
Berbagai sampah yang sering ditemui di sekolah harus dikelola dengan baik.
Jenis sampah yang ditemui adalah sampah kertas, sampah plastik, sampah
botol/gelas minuman, dan sampah sisa makanan. Ke empat jenis sampah ini harus
dipisahkan sesuai tempatnya. Pada kegiatan pembelajaran ini peserta didik
diajarkan untuk dapat mengelompokkan benda berdasarkan jenisnya.
Pada pembelajaran ini guru menyediakan tempat sampah yang berbeda untuk
setiap jenis sampah dan peserta didik diberi pengetahuan tentang fungsi tempat
sampah tersebut. Sampah pelastik dibuang pada tong sampah yang disebut
ROSKU atau Robot Sampahku.
Rosku memiliki bentuk yang unik dan mudah dipindahkan sehingga anak-anak
tertarik untuk menggunakannya. Bentuk tenpat sampah yang kreatif akan
memancing imajinasi anak dan akan terus mengingat kegunaan benda tersebut.

Gambar 6. ROSKU
Sampah kertas dibuang pada tempat sampah yang terbuat dari kertas koran.
Tempat sampah ini ringan dan mudah dibawa tetapi anak harus bisa menjaganya
dari basah atau terkena air sehingga melalui tong sampah ini anak diajarkan untuk
menjaga suatu barang dengan hati-hati. Tong sampah dari koran bekas ini salah
satu contoh pemanfaaatan sampah dalam kehidupan sehari-hari sehingga muncul
berbagai kreatifitas dari anak untuk menirunya.

Gambar 7.
Membuang Sampah Kertas Pada Keranjang Sampah dari koran.
Sampah makanan dibuang pada tong sampah hijau untuk komposter. Tong sampah ini
adalah bantuan dari dinas lingkungan hidup karawang sebagai mitra. Komposter
mengubah sampah organik menjadi pupuk organik yang berguna untuk tanaman.

Gambar 8. Komposter
Sedangkan sampah botol/gelas minuman disediakan tempat khusus yaitu tempat sodakoh
sampah. Sampah botol ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi dibanding sampah lain dan
banyak dijumpai disekolah. Dengan mengumpulkan sampah botol dan menyimpan dalam
Tempat shodakoh sampah media untuk mengajarkan anak agar bersedekah karena hasil
penjualan sampah botol plastik ini digunakan untuk pembelian alat kebersihan seperti sapu
ember dan lain-lain.
Pembelajaran menggunakan tempat sampah yang berbeda untuk setiap jenis sampah
adalah untuk mendidik anak agar dapat mengelola sampah sejak dini. Dengan memilih dan
memilah sampah maka sampah yang tidak berharga menjadi barang yang bernilai
ekonomi. Adapun kegiatan bershodakoh dengan sampah adalah dapat menumbuhkan
kesadaran untuk berbagi dan memiliki jiwa sosial yang tinggi pada anak. Seluruh tempat
sampah yang digunakan dinilai aman karena dalam pembinaan PT.PERTAMINA EP
ASSET 3 Subang Field dan IPB CARE.

Gambar 9.
Kegiatan Sodaqoh Sampah
Kegiatan bebas sampah ini bukan hanya dilakukan disekolah tetapi dilakukan penilaian
oleh orangtua melalui kartu karakter. Orangtua mendapatkan tugas untuk mengontrol
karakter anak dirumah. Berikut point yang tertera dalam kartu karakter :

No Karakter Anak Senin Selasa Rabu Kamis Jumat


1 Anak terbiasa berdo’a dan mencuci tangan
sebelum makan.
2. Menghabiskan makanan dan membuang sisa
makanan pada tempat yang disediakan untuk
sampah makanan.
3. Anak membantu pekerjaan orangtua seperti
menyapu/ membereskan mainan sendiri.
4. Anak membantu mengumpulkan sampah
untuk ditabung.
5. Anak tidak membuang sampah sembarangan
baik didalam maupun diluar rumah.
Gambar 10.Kartu karakter

Kartu Karakter ini membantu pendidik dan lembaga untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan program yang telah dilaksanakan dalam membentuk karakter dan budaya .

b). Menabung Sampah


Gerakan menabung sampah di sekolah adalah program yang melibatkan orangtua
dalam pengelolaan sampah menjadi barang yang lebih bernilai. Anak dan orangtua
bersama-sama mengelola sampah dengan baik yaitu dengan mengumpulkan, memilih
dan memilah sampah anorganik dirumah. Kemudian sampah yang telah dikumpulkan
tersebut dibawa ke sekolah setiap hari jumat pada kegiatan jumat bersih dan sehat.
Pengumpulan sampah ini dilaksanakan di Bank Sampah Sekolah.
Sampah yang dibawa orangtua ke PAUD langsung diangkut oleh Bank sampah
induk yaitu dari Kelompok Swadaya Masyarakat sehingga sampah tidak menumpuk
di sekolah. Setiap jenis sampah non organik memiliki nilai/harga. Nilai inilah yang
kemudian di akumulasikan dalam bentuk uang/ tabungan. Hasil tabungan sampah ini
untuk membantu biaya pendidikan seperti membeli seragam, karya wisata, dll.
Dengan adanya bank sampah sekolah bukan hanya dapat mengurangi sampah tetapi
menjadi nilai tambah secara ekonomi bagi orangtua murid.
Ada kerjasama yang baik antara orangtua dan guru dalam membentuk karakter positif
pada anak. Jika kegiatan pengelolaan sanpah ini dilakukan oleh orangtua juga maka
hal ini akan berdampak besar dalam pembentukan karakter anak yang ingin dicapai
dalam tahapan pembelajaran di PAUD .

Gambar 11.
Kegiatan Menabung Sampah
4). APE dari sampah
Sampah non organik dapat dimanfaatkan guru sebagai APE (Alat Permainan Edukatif).
Beberapa contoh penggunaan sampah/barang bekas menjadi APE adalah sebagai
berikut:
 Mengenal bentuk dan warna
 Mengelompokkan benda
 Mengenal huruf dan angka
 Melatih seni dan kreatifitas anak, dll.

APE dari sampah dapat mengurangi biaya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
mengingat bahan yang di dapat itu lebih murah bahkan gratis dan tersedia dengan jumlah
nya banyak. APE dari sampah juga meningkatkan kreatifitas yang tinggi pada guru dan
tenaga pendidik.

Gambar 12. APE dari barang bekas


1. Replikasi Program
Perlu difahami bahwa keberhasilan suatu program adalah ketika program
tersebut ditiru dan dilaksanakan oleh yang lain. Replikasi program merupakan bentuk
keberhasilan program di PAUD Al - Firdaus . Replikasi program ini dijalankan oleh
PAUD lainnya di Tiga Desa di Kecamatan Cilamaya Kulon yaitu di PAUD Al-Bayan
desa Pasirukem, PAUD Al-manar Desa Muktijaya dan Pauud Assolahiyah Desa
Pasirjaya.
Kegiatan replikasi program ini dimulai dengan kegiatan sosialisasi yang
dilaksanakan langsung oleh pengelola dan guru PAUD Al - Firdaus melalui kegiatan
roadshow gemess ( gerakan menabung sampah di sekolah) dan kampanye peduli
sampah sehingga pesan tentang lingkungan ini dapat tersampaikan kepada masyarakat
luas.
Melalui replikasi program ini maka semakin bertambahnya anak usia dini dan
orangtua yang sadar akan kebersihan dan pengelolaan sampah. Jika setiap PAUD
mereplikasi pembelajaran ini maka indonesia bebas sampah tahun 2020 akan lebih
mudah terlaksana.
Gambar 17.
Kegiatan Roadshow GEMESS dan kampanye peduli sampah
Strategi peningkatan Kompetensi guru untuk menunjang pembelajaran PAUD
Keberhasilan program ini tidak terlepas dari peran kemitraan yang telah terjalin antara
lembaga dengan beberapa stakeholders.

Gambar 12. Skema kemitraan lembaga

Di na s
Li ngkunga n
Hi dup
Ka ra wa ng
PT
DP3A Pertamina

PAUD Di na s Koera
s i da n
Desa AL- UMKM
Ka ra wa ng
FIRDAUS

IPB
IWAPI
Care
Dinas Dinas
Industri Pangan

PT.Pertamina EP Asset 3 Subang Field sebagai mitra yang memfasilitasi sarana dan
prasarana yang dibutuhkan oleh Lembaga. Sarana ini berupa bangunan dan sentra
pembelajaran yang ada di PAUD . Selain itu PT.Petamina juga memfasilitasi area
pembelajaran yang dibutuhkan seperti kebun bibit dan kebun edukasi. Selain sarana dan
prasarana dari PT.Pertamina lembaga juga mendapat bantuan sarana lain yang bersumber
dari dana Desa.
IPB Care berperan sebagai pendamping program dan sebagai konsultan dari program
yang dilaksanakan di PAUD . Sehingga program yang dilaksanakan adalah dibawah
bimbingan para ahli.
Peran dari Dinas Koperasi dan UMKM adalah sebagai fasilitator bagi program
pemerintah seperti fasilitasi ijin P.IRT dan halal serta kemasan produk. Dinas Koperasi
juga bertindak sebagai pendamping bagi Koperasi. Koperasi membantu masyarakat
dalam hal pemasaran produk dan akses permodalan usaha. Selain itu, Dinas
Perindustrian dan Perdagangan juga membantu memfasilitasi beberapa legalitas usaha
dan juga sebagai mitra untuk pemasaran produk. Sementara Dinas pangan berperan
dalam pendampingan produk. Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia Karawang juga
berperan sebagai mitra dalam pemasaran Produk.
Gambar 13.
Kegiatan pengelola bersama IWAPI dalam penandatangan kerjasama dengan Hotel di
Karawang.

Lembaga juga tidak lepas dari koordinasi dengan Dinas Pemberdayaa Perempuan
dan Perlindungan Anak, hal ini dilakukan melalui kegiatan sosialisasi dari Dinas
tentang pencegahan tindak Pidana kekerasan pada anak. Kegiatan ini sangat bermanfaat
bagi orangtua dan pendidik kareana bertambahnya pengetahuan tentang pola asuh yang
baik dan tindakan-tindakan yang sebaiknya tidak dilakukan oleh Pendidik dan Orang
Tua.
Anak perlu mendapatkan perlindungan yang maksimal baik dirumah maupun diluar
rumah. Pengetahuan ini juga meningkatkan kewaspadaan dari orangtua terhadap
beberapa tindak kriminal yang marak terjadi pada anak di Indonesia.
Gambar 14.
Kegiatan Sosialisasi Pencegahan Ti ndak Kekerasan Pada Anak dari DP3A

Peran pendidik sangat sentral dalam pembelajaran pada Anak Usia Dini karena
pendidik perlu memilikii pengetahuan dan pemahaman tentang Pendidkan Anak Usia
Dini yang holistik. Peningkatan Kompetensi guru dilaksanakan oleh lembaga melalui
pola kemitraan dengan berbagai pihak. Berikut ini terurai skema kemitraan yang
terjalin antara lembaga dengan mitra kerja yang telah dilakukan.

•DI KLAT
PT.Pertamina •Stud y Ba n ding
dan IPB Care •Ou tbou n d

•Se mi nar d an
DLHK Pe l a tihan

DP3A •Sosialisasi

Pengetahuan pengelolaan sampah pada para pendidik ini dilakukan melalui beberapa
kegiatan yaitu keikutsertaan pendidik dalam pelatihan pengelolaan sampah yang
diselenggarakan olehi Dinas Lingkungan Hidup Karawang dan pembinaan serta
pelatihan dari IPB Care.

Gambar 15.
Pelatihan pengelolaan sampah di Dinas Lingkungan Hidup Karawang

Pendidik juga mendapatkan pelatihan peningkatan kompetensi dan profesionalisme


guru dari PT.Pertamina yaitu berupa kegiatan diklat pendidik, study banding, gathering
dan outbound.

Gambar 16.
Kegiatan outbound PT.Pertamina

Anda mungkin juga menyukai