PAUD AL-FIRDAUS
NPSN : 69846611
Paud_al-firdaus101@yahoo.co.id
PROFIL PAUD AL-FIRDAUS
A. Latar Bel akang
Pendidikan Anak Usia Dini berperan penting dalam tumbuh kembang anak dimasa
golden age 0-6 tahun, dimana masa itu merupakan masa yang penting dalam menoptimalkan
potensi yang dimiliki anak. Di masa tumbuh kembang anak ini juga perlu ditumbuhkan
karakter-karakter positif pada anak. Dalam menumbuhkan karakter positif pada anak perlu
didukung oleh lingkungan yang baik pula. Peran lembaga, keluarga dan lingkungan menjadi
kesatuan yang tak terpisahkan untuk saling mendukung satu sama lain.
Karawang yang dikenal sebagai Lumbung Padi Nasional merupakan aset berharga
yang harus dikenali oleh generasi, dan perlu dilestarikan oleh masyarakat Karawang.
Melimpahnya beras di Karawang merupakan potensi yang harus terus digali dan
dikembangkan. Bukan hanya sebagai sumber pendapatan masyarakat, potensi pertanian
berupa beras dapat pula menjadi unit usaha bagi lembaga untuk menyokong kemandirian
lembaga PAUD sendiri.
Desa Muktijaya Kecamatan Cilamaya Kulon berpenduduk mayoritas petani, hal ini
menyebabkan tingkat pendidikan dan ekonomi yang masih rendah karena sebagian besar
adalah buruh tani yang menggantungkan pendapatan permusim. Untuk itu perlu adanya
pengembangan sumber daya manusia melalui Pendidikan. Lembaga PAUD berdiri bukan
hanya sebagai akses mempermudah Pendidikan Anak Usia Dini tetapi juga memberdayakan
masyarakat agar dapat hidup lebih baik dari segi ekonomi. Masyarakat yang sejahtera
bersumber dari pendidikan dan ekonomi yang baik.
Masalah sampah menjadi isu utama di Karawang saat ini. Pemerintah daerah sendiri
sedang gencar memperbaiki masalah lingkungan di Karawang dengan berbagai upaya
rehabilitasi lingkungan melalui program Citarum Harum dan program lainnya untuk
menanggulangi sampah.
Lingkungan hijau dan bebas sampah adalah lingkungan yang positif dalam
menciptakan generasi yang sehat. Karakter peduli dan cinta lingkungan sangat dibutuhkan
bagi lestarinya alam indonesia. Ketika lembaga pedidikan semakin meningkat jumlahnya
sangat disayangkan jika generasi masa depan tidak dibentuk untuk menjadi generasi yang bisa
mengubah indonesia menjadi lebih baik. Oleh karena itu, PAUD sebaga i lembaga pendidikan
yang berperan besar dalam Pembentukan Karakter Generasi Mendatang seyogyanya
berkontribusi besar dalam pembentukan karakter dan pembudayaan hidup peserta didik
PAUD yang peduli lingkungan melalui pembiasaan hidup be rsih dan bebas sampah dengan
cara penanaman pemahaman tentang pengelolaan sampah sejak dini.
Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kepedulian yang besar dalam
melihat berbagai permasalahan sosial lainnya yang terjadi di masyarakat untuk itu pentingnya
peran pengelola PAUD yang mendukung perbaikan kualitas guru dan tenaga pendidik harus
senantiasa seiring sejalan menghadapi berbagai masalah yang terjadi.
Visi : Menciptakan Generasi yang Beriman dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang
Maha Esa, Berakhlak Mulia, Berilmu, Sehat, Aktif, Kreatif, Mandiri
Serta Peduli dan Berwawasan Lingkungan
D. Susunan Pengurus
1. Susunan Pengurus
1
2
Siti Marini,S.Pd SI Kepala Sekolah
2
3
Kaswati SI Guru Kelas A
3
44
Siti Shofuroh SI Guru Kelas B
4 Romlah SLTA Pendamping Guru Kelas A
5 Enok SI Pendamping Guru Kelas B
6 Magfiroh SLTA Guru Playgroup
7 Nengsih SI Guru Playgroup
.
• LESTARI BERAS
.
• LINGKUNGAN HIJAU
.
• REPLIKASI PROGRAM
a. Implementasi gerakan lestari beras
Gerakan Lestari Beras melalui tutor sebaya dilaksanakan melalui pendampingan dari
lembaga kepada tenaga pendidik dan orangtua dalam pengolahan hasil olahan beras
menjadi produk lainnya.
Disini orangtua atau warga masyarakat yang memiliki kemampuan pengolahan beras
dimanfaatkan sebagai tutor sebaya dalam memberikan pengetahuan pengolahan produk
berbahan dasar beras kepada orangtua murid lainnya. Produk yang dihasilkan berupa
makanan tradisional yang telah ada dan perlu dilestarikan seperti opak, rangginang,
dodol, lemper, orog-orog, dan sebagainya. Kegiatan ini dilaksanakan secara bertahap
dalam kegiatan parenting yaitu:
1. Pelatihan wirausaha
2. Pendampingan usaha
3. Pemasaran produk
Yayasan bertindak sebagai penanggungjawab kegiatan melalui kerjasama program
pendidikan masyarakat yang dilaksanakan oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM) maupun kerjasama kemitraan lainnya dengan PT. Pertamina EP Asset 3 Subang
Field.
Pelatihan wirausaha ini diikuti oleh seluruh orang tua peserta didik PAUD , para
penddidik dan terbuka untuk masyarakat lainnya sebagai bentuk sinergis program
lembaga. Pelatihan wirausaha dimulai dari pengenalan makanan tradisional berbahan
beras, pengolahan makanan sampai kepada pelatihan pengemasan. Bagi siapa yang telah
memproduksi dan menjual makanan tradisional tersebut diberi pendampingan usaha
yaitu fasilitasi izin kesehatan, fasilitasi kemasan makanan, akses permodalan dan
pemasaran produk melalui koperasi. Keberhasilan dari program ini adalah peningkatan
nilai jual bagi produk makanan tradisional karena saat ini rangginang,, opak buatan
kelompok Al - Firdaus dijual sebagai produk unggulan oleh-oleh karawang yang ada di
toko oleh – oleh maupun di hotel sekitar Karawang.
Gambar 2. Gambar 3. Beras Pakar di Transmart
produk olahan beras di Citra Grand Hotel
Karawang
.
Selain sebagai sumber peningkatan ekonomi masyarakat beras juga digunakan sebagai
sumber pendapatan lembaga melalui unit usaha yang dimiliki yaitu pengemasan beras
asli Karawang yang memiliki merk PAKAR. Beras ini berasal dari gabah yang dibeli
dari masyarakat sekitar diproses dan dikemas oleh lembaga. Saat ini beras PAKAR
adalah satu-satunya beras asli Karawang yang dijual di carrefour dan transmart
Karawang. Selain itu beras PAKAR dapat dibeli di toko oleh-oleh Karawang. Bukan
hanya beras yang dikenal banyak di Karawang tetapi beras PAKAR mampu
menunjukkan merk hasil masyarakat Karawang sendiri.
Keberhasilan produk binaan Al - Firdaus ini tidak terlepas dari pola kemitraan yang
dilakukan pengelola yaitu kemitraan dengan dinas koperasi dan umkm Karawang, dinas
industri dan perdagangan Karawang, dinas pangan Karawang, organisasi Ikatan wanita
Pengusaha Indonesia Karawang dan pendampingan dari IPB care.
Melalui unit Usaha ini sumber pembiayaan lembaga dapat dihasilkan. Melalui ini pula
beberapa program peningkatan profesionalisme guru dapat dijalankan diantaranya
pembiayaan untuk Pendidikan Guru yaitu subsidi untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi yaitu pendidikan kejar paket C dan subsidi biaya pendidikan
untuk kuliah.
b. Implementasi gerakan lingkungan hijau
Gerakan lingkungan hijau merupakan program pendidikan karakter yang berbasis
kepedulian lingkungan dan pengelolaan sampah. Pada program in lembaga sebagai
inkubator program dan pendidik sebagai pelaksana program. Peran pendidik sangat
sentral mengingat pengetahuan sangat dibutuhkan dalam pembelajaran Pendidikan Usia
Dini yang holistik-integratif. Beberapa strategi gerakan lingkungan hijau dilaksanakan
melalui:
1) Area Rumah Bibit
Rumah bibit ini berisi tanaman yang dirawat oleh peserta didik PAUD melalui
kegiatan menyiram tanaman setiap pagi. Ada berbagai tanaman di kebun bibit yaitu
tanaman hias,hortikultura dan tanaman obat. Melalui rumah bibit ini anak belajar
mengenal macam-macam tanaman, mengenal bagian-bagian tanaman dan diajarkan
untuk merawat tanaman. Kebun bibit ini digunakan sebagai media pengenalan
tanaman secara langsung. Pengetahuan tentang pelestarian alam dan lingkungan pada
guru sangat dibutuhkan untuk menunjang proses pembelajaran
Gambar 6. ROSKU
Sampah kertas dibuang pada tempat sampah yang terbuat dari kertas koran.
Tempat sampah ini ringan dan mudah dibawa tetapi anak harus bisa menjaganya
dari basah atau terkena air sehingga melalui tong sampah ini anak diajarkan untuk
menjaga suatu barang dengan hati-hati. Tong sampah dari koran bekas ini salah
satu contoh pemanfaaatan sampah dalam kehidupan sehari-hari sehingga muncul
berbagai kreatifitas dari anak untuk menirunya.
Gambar 7.
Membuang Sampah Kertas Pada Keranjang Sampah dari koran.
Sampah makanan dibuang pada tong sampah hijau untuk komposter. Tong sampah ini
adalah bantuan dari dinas lingkungan hidup karawang sebagai mitra. Komposter
mengubah sampah organik menjadi pupuk organik yang berguna untuk tanaman.
Gambar 8. Komposter
Sedangkan sampah botol/gelas minuman disediakan tempat khusus yaitu tempat sodakoh
sampah. Sampah botol ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi dibanding sampah lain dan
banyak dijumpai disekolah. Dengan mengumpulkan sampah botol dan menyimpan dalam
Tempat shodakoh sampah media untuk mengajarkan anak agar bersedekah karena hasil
penjualan sampah botol plastik ini digunakan untuk pembelian alat kebersihan seperti sapu
ember dan lain-lain.
Pembelajaran menggunakan tempat sampah yang berbeda untuk setiap jenis sampah
adalah untuk mendidik anak agar dapat mengelola sampah sejak dini. Dengan memilih dan
memilah sampah maka sampah yang tidak berharga menjadi barang yang bernilai
ekonomi. Adapun kegiatan bershodakoh dengan sampah adalah dapat menumbuhkan
kesadaran untuk berbagi dan memiliki jiwa sosial yang tinggi pada anak. Seluruh tempat
sampah yang digunakan dinilai aman karena dalam pembinaan PT.PERTAMINA EP
ASSET 3 Subang Field dan IPB CARE.
Gambar 9.
Kegiatan Sodaqoh Sampah
Kegiatan bebas sampah ini bukan hanya dilakukan disekolah tetapi dilakukan penilaian
oleh orangtua melalui kartu karakter. Orangtua mendapatkan tugas untuk mengontrol
karakter anak dirumah. Berikut point yang tertera dalam kartu karakter :
Kartu Karakter ini membantu pendidik dan lembaga untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan program yang telah dilaksanakan dalam membentuk karakter dan budaya .
Gambar 11.
Kegiatan Menabung Sampah
4). APE dari sampah
Sampah non organik dapat dimanfaatkan guru sebagai APE (Alat Permainan Edukatif).
Beberapa contoh penggunaan sampah/barang bekas menjadi APE adalah sebagai
berikut:
Mengenal bentuk dan warna
Mengelompokkan benda
Mengenal huruf dan angka
Melatih seni dan kreatifitas anak, dll.
APE dari sampah dapat mengurangi biaya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
mengingat bahan yang di dapat itu lebih murah bahkan gratis dan tersedia dengan jumlah
nya banyak. APE dari sampah juga meningkatkan kreatifitas yang tinggi pada guru dan
tenaga pendidik.
Di na s
Li ngkunga n
Hi dup
Ka ra wa ng
PT
DP3A Pertamina
PAUD Di na s Koera
s i da n
Desa AL- UMKM
Ka ra wa ng
FIRDAUS
IPB
IWAPI
Care
Dinas Dinas
Industri Pangan
PT.Pertamina EP Asset 3 Subang Field sebagai mitra yang memfasilitasi sarana dan
prasarana yang dibutuhkan oleh Lembaga. Sarana ini berupa bangunan dan sentra
pembelajaran yang ada di PAUD . Selain itu PT.Petamina juga memfasilitasi area
pembelajaran yang dibutuhkan seperti kebun bibit dan kebun edukasi. Selain sarana dan
prasarana dari PT.Pertamina lembaga juga mendapat bantuan sarana lain yang bersumber
dari dana Desa.
IPB Care berperan sebagai pendamping program dan sebagai konsultan dari program
yang dilaksanakan di PAUD . Sehingga program yang dilaksanakan adalah dibawah
bimbingan para ahli.
Peran dari Dinas Koperasi dan UMKM adalah sebagai fasilitator bagi program
pemerintah seperti fasilitasi ijin P.IRT dan halal serta kemasan produk. Dinas Koperasi
juga bertindak sebagai pendamping bagi Koperasi. Koperasi membantu masyarakat
dalam hal pemasaran produk dan akses permodalan usaha. Selain itu, Dinas
Perindustrian dan Perdagangan juga membantu memfasilitasi beberapa legalitas usaha
dan juga sebagai mitra untuk pemasaran produk. Sementara Dinas pangan berperan
dalam pendampingan produk. Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia Karawang juga
berperan sebagai mitra dalam pemasaran Produk.
Gambar 13.
Kegiatan pengelola bersama IWAPI dalam penandatangan kerjasama dengan Hotel di
Karawang.
Lembaga juga tidak lepas dari koordinasi dengan Dinas Pemberdayaa Perempuan
dan Perlindungan Anak, hal ini dilakukan melalui kegiatan sosialisasi dari Dinas
tentang pencegahan tindak Pidana kekerasan pada anak. Kegiatan ini sangat bermanfaat
bagi orangtua dan pendidik kareana bertambahnya pengetahuan tentang pola asuh yang
baik dan tindakan-tindakan yang sebaiknya tidak dilakukan oleh Pendidik dan Orang
Tua.
Anak perlu mendapatkan perlindungan yang maksimal baik dirumah maupun diluar
rumah. Pengetahuan ini juga meningkatkan kewaspadaan dari orangtua terhadap
beberapa tindak kriminal yang marak terjadi pada anak di Indonesia.
Gambar 14.
Kegiatan Sosialisasi Pencegahan Ti ndak Kekerasan Pada Anak dari DP3A
Peran pendidik sangat sentral dalam pembelajaran pada Anak Usia Dini karena
pendidik perlu memilikii pengetahuan dan pemahaman tentang Pendidkan Anak Usia
Dini yang holistik. Peningkatan Kompetensi guru dilaksanakan oleh lembaga melalui
pola kemitraan dengan berbagai pihak. Berikut ini terurai skema kemitraan yang
terjalin antara lembaga dengan mitra kerja yang telah dilakukan.
•DI KLAT
PT.Pertamina •Stud y Ba n ding
dan IPB Care •Ou tbou n d
•Se mi nar d an
DLHK Pe l a tihan
DP3A •Sosialisasi
Pengetahuan pengelolaan sampah pada para pendidik ini dilakukan melalui beberapa
kegiatan yaitu keikutsertaan pendidik dalam pelatihan pengelolaan sampah yang
diselenggarakan olehi Dinas Lingkungan Hidup Karawang dan pembinaan serta
pelatihan dari IPB Care.
Gambar 15.
Pelatihan pengelolaan sampah di Dinas Lingkungan Hidup Karawang
Gambar 16.
Kegiatan outbound PT.Pertamina