Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Analisis Sistem Informasi
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN (PTK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Feasibility Analysis and the System
Proposal” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas individu pada matakuliah Analisis Sistem Informasi.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada makalah ini. Untuk
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
penyempurnaan makalah ini pada masa yang akan datang. Penulis juga
berharap, semoga dengan membaca makalah ini dapat menambah wawasan
kita mengenai materi ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................................27
B. Saran ...........................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang sistem analis saat ini harus menggali dan berfikir lebih dalam
tentang dunia bisnis yang merupakan lahan bagi analis untuk
mengembangkan karirnya. Diantanya dengan memperbanyak informasi dan
komunikasi. Informasi dan komunikasi adalah kunci utama dalam dunia
bisnis, terutama dalam menganalisis kelayakan sebuah sistem. Dalam
menganalisis kelayakan sebuah sistem seorang analis terlebih dahulu
menyusun dokumen kebutuhan sistem.
Ketika sistem analis selesai menyusun dokumen kebutuhan
sistem,maka tahap disain sistem bisa dimulai, tetapi tidak semua kebutuhan
sistem yang didefinisikan pada tahapan analisis kebutuhan sistem layak untuk
dikembangkan pada sistem informasi. Harus ada mekanisme untuk
menjustifikasi apakah kebutuhan sistem yang dibuat layak untuk dilanjutkan
menjadi sistem atau tidak. Tahapan inilah yang sering kita sebut sebagai
tahapan analisis kelayakan atau studi kelayakan.Tidak semua kebutuhan
sistem yang telah didefinisikan pada tahapan analisis kebutuhan sistem layak
untuk dikembangkan. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah studi kelayakan atau
analisis kelayakan sistem.
Kelayakan adalah ukuran akan seberapa menguntungkan atau seberapa
praktis pengembangan sistem informasi terhadap organisasi. Kelayakan analis
atau analisis kelayakan adalah proses pengukuran kelayakan. Kelayakan
sebaiknya diukur di sepanjang siklus hidup. Lingkup dan kompleksitas
proyek yang tampaknya dapat dikerjakan dengan mudah, dapat berubah
setelah persoalan dan kesempatan awal dianalisis secara lengkap atau setelah
sistem di desain. Jadi, proyek yang layak dikerjakan di tahapan tertentu, dapat
menjadi tidak layak pada tahap selanjutnya.
2
B. Rumusan Masalah
1. Mengidentifikasi tempat pemeriksaan kelayakan dalam siklus sistem.
2. Mengidentifikasi solusi alternatif sistem.
3. Mendefinisikan dan menggambarkan enam jenis kelayakan dan masing-
masing kriterianya.
4. Melakukan berbagai analisis biaya dan manfaat menggunakan waktu.
5. Menulis laporan usulan sistem yang cocok untuk audiens yang berbeda.
6. Rencana presentasi resmi kepada pemilik sistem dan pengguna.
C. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui tempat pemeriksaan kelayakan sebuah sistem.
2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi solusi alternatif sistem.
3. Mahasiswa mampu mendefinisikan dan menggambarkan enam jenis
kelayakan dan masing-masing kriterianya.
4. Mahasiswa mampu melakukan berbagai analisis biaya dan manfaat
menggunakan waktu.
5. Mahasiswa mampu menulis laporan usulan sistem yang cocok untuk
audiens yang berbeda.
6. Mahasiswa mampu mempresentasikan laporan usulan sistem secara resmi
kepada pemilik sistem dan pengguna.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Aspek lain yang perlu dipertimbangkan adalah aspek (psikologis). Aspek ini
menyangkut aspek penerimaan sistem informasi oleh orang-orang yang ada di dalam
organisasi
Kelayakan operasional dapat diartikan ukuran sebaik apa solusi tersebut akan
bekerja dalam organisasi. Juga ukuran pendapat orang tentang sistem atau proyek
tersebut.
PIECES dapat digunakan untuk mengukur tingkat kepentingan suatu masalah atau
efektivitas suatu solusi.
Performance = Kebutuhan untuk mengoreksi atau memperbaiki informasi
performance/performa.
Information = Kebutuhan untuk mengoreksi atau memperbaiki informasi/ information
(data).
Economics = Kebutuhan untuk mengoreksi atau memperbaiki economics/ekonomi,
mengendalikan biaya, atau meningkatkan keuntungan.
Control = Kebutuhan untuk mengoreksi atau memperbaiki control/control atau
keamanan.
Effieciency = Kebutuhan untuk mengoreksi atau memperbaiki efficiency/efisiensi orang
dan proses.
Service = Kebutuhan untuk mengoreksi atau memperbaiki service/layanan ke pelanggan,
pemasok, rekan kerja, karyawan dan lain-lain.
2) Technical feasibility/kelayakan teknis
Kelayakan teknis menyoroti kebutuhan system yang telah disusun dari aspek
teknologi yang akan digunakan. Jika teknologi yang dikehendaki untuk
pengembangan sistem merupakan teknologi yang mudah di dapat, murah tingkat
pemakaiannya mudah, maka secara teknis usulan kebutuhan sistem bisa dinyatakan
layak. Kelayakan teknis adalah ukuran kepraktisan solusi teknis tertentu dan kesediaan
sumber dan pakar teknis.
Saat ini, sangat sedikit hal yang secara teknis tidak mungkin. Akibatnya,
kelayakan teknis mengarah pada hal yang praktis dan masuk akal. Kelayakan teknis
ditujukan pada tiga masalah pokok yaitu:
a. Teknologi atau solusi yang diajukan harus praktis.
6
proyek yang besar biasanya lebih ditekankan kepada kelayakan ekonomi karena
umumnya berhubungan dengan biaya yang jumlahnya besar.
Kelayakan ekonomi adalah ukuran efektivitas biaya sebuah proyek atau solusinya.
Hal mendasar dalam banyak proyek adalah kelayakan ekonomis. Selama fase awal
proyek, analisis kelayakan ekonomis hanyalah menentukan apakah manfaat yang
diperoleh dari menyelesaikan persoalan tersebut cukup berharga. Biaya secara praktis
tidak mungkin diperkirakan pada tahap itu, karna persyaratan pengguna akhir dan solusi
teknis alternative belum diidentifikasi. Akan tetapi, segera setelah persyaratan dan solusi
spesifik diidentifikasi, analis dapat memperkirakan biaya dan keuntungan tiap alternative
tersebut. Ini disebut analis cost-benefit.
1. Payback Period
Payback periode adalah uji kuantitatif yang digunakan untuk menghitung jangka
waktu yang diperlukan untuk membayar kembali biaya investasi yang telah dikeluarkan.
Metode ini menilai proyek investasi dengan dasar lamanya investasi tersebut dapat
tertutup dengan aliran kas masuk. Metode ini tidak memasukan faktor bunga kedalam
perhitungannya.
Contoh :
Suatu proyek sistem informasi bernilai Rp. 15.000.000,- Proceed tiap tahunnya adalah
sama, yakni sebesar Rp.4.000.000,- maka periode pengembalian (payback period)
investasi ini adalah:
Rp. 15.000.000 3
=3
Rp. 4.000.000 4
Ini berarti proyek investasi sistem informasi akan tertutup dalam waktu 3 tahun 9 bulan.
Bila proceed tiap tahunnya tidak sama besarnya, maka harus dihitung satu persatu.
Misalnya nilai proyek adalahRp. 15.000.000,- umur ekonomis proyek adalah 4 tahun dan
proceed tiap tahunnya adalah:
Proceed tahun 1 sebesar Rp.5.000.000,-
Proceed tahun 2 sebesar Rp. 4.000.000,-
9
Sisa investasi tahun 4 tertutup oleh proceed tahun ke 4, sebagian dari sebesar
Rp.6.000.000,- yaitu Rp.1.500.000,-/Rp. 6.000.000,- = 1/4bagian. Jadi payback period
investasi ini adalah 3 tahun 3 bulan.
Apakah investasi ini layak dan dapat diterima? Untuk ini maka payback period harus
dibandingkan dengan maximum payback period yang telah ditentukan sebelumnya.
Misalnya maksimum payback period 3tahun, berarti investasi ditolak.
Keterangan :
NPV : Net Present value
I : Tingkat bunga diskonto diperhitungkan
N : Umur proyek investasi.
Bila NPV bernilai lebih besar dari nol, berarti investasi menguntungkan dan dapat
diterima.
Contoh :
Dari contoh soal ke 2 payback period akan dihitung besarnya nilai NPV dengan
tingkat bunga diskonto yang diperhitungkan adalah sebesar 18% pertahun, maka
besarnya NPV adalah :
55.800.000 74.500.000 97.200.000 108.450.000
𝑁𝑃𝑉 = −173.000.000 + + + +
(1 + 0,18)1 (1 + 0,18)2 (1 + 0,18)3 (1 + 0,18)4
= 42.889098,76
Jadi Nilai NPV nya adalah Rp. 42.889098,76
D. Proposal Sistem
Merekomendasikan sebuah solusi termasuk membuat system proposal/proposal
sistem. Penyampaiannya biasanya berupa laporan tertulis resmi atau disampaikan melalui
presentasi lisan kepada pemilik dan pengguna sistem. Oleh karena itu, analisis sistem harus
mampu menulis laporan bisnis resmi dan membuat presentasi bisnis tanpa terjebak dalam
pembahasan teknis maupun alternatifnya.
Laporan tertulis merupakan metode yang sering disalahgunakan oleh analis untuk
berkomunikasi dengan pengguna sistem. Ada kecenderungan untuk membuat laporan yang
tebal agar tampak menarik. Kadang-kadang laporan seperti itu diperlukan, tapi lebih sering
tidak. Jika seorang manager menerima laporan teknis setebal 300 halaman, manajer
mungkin membacanya secara sambil lalu tetapi tidak membaca keseluruhan. Dan anda dapat
memastikan bahwa laporan ini tida akan dipelajari secara mendetail.
Berikut ini dasar- dasar umum bagaimana membatasi ukuran laporan:
Untuk level eksekutif manajer – satu atau dua halaman
Untuk level manajer menengah – tiga sampai lima halaman
Untuk level manajer supervisor – kurang dari 10 halaman
12
1. Pengenalan 1. Pengenalan
2. Metode Dan Prosedur 2. Kesimpulan Dan Rekomendasi
3. Fakta Dan Rinciannya 3. Ringkasan Diskusi Fakta Dan
4. Diskusi Analisis Fakta Dan Rinciannya
Rinciannya 4. Metode Dan Prosedur
5. Rekomendasi 5. Kesimpulan Akhir
6. Kesimpulan 6. Lampiran Dengan Fakta Dan Detail
menjual gagasan baru dan memperoleh persetujuan daari adanya sistem baru. Presentasi ini
mungkin juga digunakan untuk salah satu tujuan berikut: menjual sistem baru, menjual ide
baru, menjual perubahan, menyampaikan kritik, menetapkan tujuan, menguji kesimpulan,
menjelaskan fakta, dan laporan pengembangan. Dalam banyak kasus, presentasi resmi
mungkin menetapkan atau menambahkan lebih banyak detail pada laporan tertulis.
Presentasi menawarkan keuntungan pengaruh melalui umpan balik yang cepat dan
respon yang spontan. Audiens dapat merespon presenter, yang dapat menggunakan
penekanan, jeda waktu, dan bahasa tubuh untuk menyampaikan pesan yang tidak mungkin
disajikan dalam bentuk tertulis. Kelemahan presentasi adalah materi yang dipresentasikan
biasanya mudah untuk dilupakan karena terlalu banyak kata yang diucapkan dan panduan
visual nya bersifat sementara.
Garis besar dan alokasi waktu untuk presentasi lisan adalah sebagai berikut:
1. Pengenalan (seperenam dari total waktu yang tersedia)
A. Keterangan Masalah.
B. Pekerjaan yang diselesaikan sampai dengan saat itu.
2. Bagian Presentasi (dua-pertiga dari total waktu yang tersedia)
1. Ringkasan masalah dan baatasan yang ada
2. Deskripsi ringkasan dari sistem yang diajukan
3. Analisis kelayakan
4. Jadwal yang diajukan untuk menyelesaikan proyek.
3. Pertanyaan dan kekhawatiran audiens (waktu disini tidak termasuk dalam waktu yang
dialokasikan untuk presentasi dan kesimpulan; tergantung pada siapa saja yang
mengajukan pertanyaan dan menyuarakan kepentingannya.)
4. Kesimpulan (seperenam total waktu yang tersedia)
1. Ringkasan Proposal
2. Ajakan untuk tindakan (permintaaan otoritas yang anda butuhkan untuk
melanjutkan pengembangan sistem.
Untuk meningkatkan presentasi actual anda dapat melakukan haal-hal berikut:
1. Berpakaian secara professional
2. Hindari penggunaan kata "saya" saat membuat presentasi, gunakan kata "kami/kita"
3. Jagalah kontak mata dengan kelompok dan rasa percaya diri
15
4. Waspada dengan sikap anda, jangan terlalu banyak gerak tangan, melangkah, dll.
Kadang-kadang saat anda presentasi, beberapa audiens mungkin tidak
mendengarkan. Saran berikut ini mungkin berguna agar orang tetap mau memperhatikan:
1. Berhenti berbicara sejenak.
2. Ajukan beberapa pertanyaan kepada audiens.
3. Cobaalah sedikit humor
4. Gunakan alat bantu
5. Ubah nada suara anda
6. Lakukan sesuatu yang tidak terduga.
Biasanya presentasi resmi akan menyediakan waktu bertanya bagi audiens. Kami
menyarankan beberapa petunjuk berikut pada saat anda menjawab pertanyaan:
1. Biasakan menjawab suatu pertanyaan dengan serius
2. Berilah jawaban pada individu yang mengajukan pertanyaan dan juga pada seluruh
audiens
3. Ringkaskan jawaban anda
4. Batasi waktu yang anda gunakan untuk menjawan tiap pertanyaan
5. Jujur, jika anda tidak tahu jawaban suatu pertanyaaan jangan pernah mengada-ada
maupun berbohong.
Sangat penting untuk menindaklanjuti presentasi formal karena kata-kata yang
diucapkan dan bantuan visual yang mengesankan dalam suatu presentasi tidak akan
diingat selamanya. Karena alas an ini, sebagian besar presentasi diikuti dengan laporan
tertulis sehingga audiens maendapatkan salinan informasi yang telak dikomunikasikan
secara lebih permanen.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelayakan adalah ukuran akan seberapa menguntungkan atau seberapa praktis
pengembangan sistem informasi terhadap organisasi. Kelayakan analis atau analisis
kelayakan adalah proses pengukuran kelayakan. Kelayakan sebaiknya diukur di sepanjang
siklus hidup. Lingkup dan kompleksitas proyek yang tampaknya dapat dikerjakan dengan
mudah, dapat berubah setelah persoalan dan kesempatan awal dianalisis secara lengkap atau
setelah sistem di desain. Jadi, proyek yang layak dikerjakan di satu titik dapat menjadi tidak
layak pada titik selanjutnya.
Enam kategori pengujian kelayakan yaitu:
1. Kelayakan operasional - Ukuran seberapa baik solusi memenuhi persyaratan sistem.
2. Budaya (atau politik) kelayakan - Ukuran seberapa baik solusi akan diterima dalam
iklim organisasi.
3. Kelayakan teknis - Ukuran kepraktisan solusi teknis dan ketersediaan sumber daya
teknis dan keahlian.
4. Kelayakan Jadwal - Ukuran seberapa wajar jadwal proyek.
5. Kelayakan ekonomi - Ukuran efektivitas biaya dari proyek atau solusi.
6. Kelayakan hukum - Ukuran seberapa baik solusi dapat dilaksanakan dalam kewajiban
hukum / kontrak yang ada.
B. Saran
Ketika sistem analis selesai menyusun dokumen kebutuhan sistem, sebaiknya
mendefinisikan analisis kebutuhan sistem layak untuk dikembangkan atau dengan melakukan
studi kelayakan atau analisis kelayakan sistem.
17
DAFTAR PUSTAKA
Bentley & Whitten. (2007). System analysis & design for the global enterprise7thedition.
Mc. Graw-Hill Companies Inc., London.(Diterjemahkan oleh Tim Penerjemah ANDI
dengan judul Metode Desain dan Analisis Sistem). Yogyakarta: ANDI.