Anda di halaman 1dari 1

Si Lancang

Kali ini saya akan membawakan cerita yang berjudul Si Lancang ,cerita ini saya ambil dari buku
Legenda dan Dongeng Nusantara disusun Puput Mugiati dan diterbitkan oleh Primajaya Surabaya.

Pemberian suatu nama daerah/ tempat biasanya dikaitkan dengan peristiwa atau cerita menarik di daerah
tersebut. seperti cerita yang terjadi didaerah kabupaten Kampar propinsi Riau, ada nama sebuah danau bernama
Danau Si Lancang..

Nah begini ceritanya.

Pada zaman dahulu hiduplah wanita miskin dan anak laki-lakinya bernama Si Lancang. mereka hidup di
gubug reot di daerah Kampar. Emak Si lancang bekerja di ladang orang lain, sedangkan Si Lacang
menggembalakan ternak tetangganya. Si lancang mengalami kejenuhan karena kehidupannya yang miskin, ia
pun ingin menjadi orang kaya.

Pada akhirnya Si Lancang meminta ijin emaknya untuk pergi merantau.”emak…Lancang tak tahan
hidup miskin terus, lancang ingin pergi merantau Mak…”. Dengan berat hati akhirnya Emak pun
mengizinkan .”Emak izinkan engkau pergi akan tetapi jika engkau sudah kaya segeralah pulang nak…, jangan
lupakan emak!”. Si lancang sangat senang sekali. “hore-hore terima kasih Emak”.(Si Lancang senang sekali
sambil meloncat-loncat gembira). Di sisi lain Emak gundah sedih melepas kepergian anaknya.

Dan setelah bertahun-tahun merantau akhirnya, Si Lancang menjadi saudagar yang kaya raya
mempunyai banyak kapal, anak buah banyak serta istri yang cantik jelita. Pada suatu hari kapal Si lancang
berlabuh dan merapat di sungai Kampar. Para penduduk merasa senang karena ternyata saudagar yang kaya
adalah Si lancang. teman-teman Si Lancang banyak yang masih mengenali wajah Si Lancang. Dan akhirnya
kabar Si Lancang datang terdengar juga oleh Emak, dan Emak pun bermaksud menemui anaknya.“Lancang
anakku ini Emak, apa kamu sudah melupakan Emak?”(.sambil menangis tersedu-sedu).“hai wanita tua
bagaimana mungkin aku yang tampan dan kaya punya ibu sepertimu tua dan jelek. Jangan-jangan kamu
mengaku-mengaku saja jadi ibu Aku”.

Emak sangat sedih mendegar anaknya Si lancang berkata seperti itu dan menyuruh anak buahnya untuk
mengusirnya dan Emak pun kembali pulang ke gubuknya yang reok dengan perasaan kecewa,. lalu emak
berdoa “Ya Tuhan Si lancang anakku kulahirkan dan kubesarkan tapi ia lupa pada emak setelah kaya raya. Ya
Tuhan tunjukkan kekuasaanmu”. (Emak berdoa dengan menangis tersedu-sedu).

Tiba-tiba angin berhembus sangat dasyat.(suara angin kencang) suara petir menggelegar dan menyambar
kapal Si Lancang, kapal Si Lancang berhamburan di hempas badai seluruh isi kapal berhamburan. Kain sutra
yang di bawa Si Lancang bertumpuk konon menjadi negeri lipat kain yang terletak di Kampar kiri. Sedangkan
Sebuah Gong besar terlempar di dekat gubuk emak. Sebuah bendera kapal Si Lancang terlempar dan muncul di
permukaan danau yang konon sekarang di jadikan pertanda oleh penduduk sekitar, jika bendera muncul ke
permukaan tanda bahwa sungai Kampar akan meluap dan banjir akan datang.

Nah teman-teman begitulah cerita dari Si Lancang, pelajaran yang dapat kita ambil dari cerita tersebut adalah
kita harus menyayangi, menghormati, dan berbakti pada kedua orang tua kita, karena merekalah yang
melahirkan serta membesarkan kita. Ingatlah surga ada dibawah telapak kaki Ibu. jangan pernah engkau sakiti
orang tua kita!, sayagilah, kasihilah mereka seperti mereka merawat kita sewaktu kita kecil.

Anda mungkin juga menyukai