Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ANFIS

DIABETES MILITUS

NAMA : APRILLIA TRI W.


KELAS : X - K3
NO.ABS : 02

SMK MUHAMMADIYAH LUMAJANG


JL. LETKOL SLAMET WARDOYO NO-103 LABRUK LOR

Page 1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena Hidayah-Nyalah tugas
ANFIS tentang ‘Diabetes Militus’ ini dapat terselesaikan.
Dalam penyusunan tugas ini kami sebagai penulis mengambil referensi atau materi dari
internet dan buku panduan yang terkait dengan materi ini, kemudian kami susun dan rangkum
menjadi bentuk yang lebih terperinci.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, untuk itu kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun agar penyusun tugas yang berikutnya bisa lebih baik lagi.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb .

Lumajang, 02 maret 2015

APRILLIA TRI W.

Page 2
DAFTAR ISI

Judul................................................................................................................
KataPengantar................................................................................................ . 2
Daftar Isi......................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................


A. Latar balakang................................................................................... 4
B. Tujuan............................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................


A. Pengertian Diabetes Militus............................................................... 5
B. Patofisiologi Diabets Militus............................................................. 6
C. Faktor penyebab Diabetes Militus..................................................... 6
D. Ciri - Ciri Diabetes Militus.................................................... ............... 7
E. Tanda - Tanda Diabetes Militus............................................................. 7
F. Tujuan Pengobatan............................................................... .............. 7
G. Pengobatan Diabetes........................................................... ............... 8
H. Obat - Obat Anti Diabetes.................................................................. 9
I. Mekanisme Kerja Obat........................................................ ................ 10
J. Contoh Obat............................................................................... ......... 11

BAB III PENUTUP ............................................................................


A. Kritik dan saran.................................................................................. 13
B. Kesimpulan....................................................................................... .. 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 14

Page 3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang berdampak
pada produktivitas dan dapat menurunkan Sumber Daya Manusia. Penyakit ini tidak hanya
berpengaruh secara individu, tetapi sistem kesehatan suatu negara. Walaupun belum ada
survei nasional, sejalan dengan perubahan gaya hidup termasuk pola makan masyarakat
Indonesia diperkirakan penderita DM ini semakin meningkat, terutama pada kelompok umur
dewasa keatas pada seluruh status sosial ekonomi.
Saat ini upaya penanggulangan penyakit Diabetes Mellitus belum menempati skala
prioritas utama dalam pelayanan kesehatan, walaupun diketahui dampak negatif yang
ditimbulkannya cukup besar antara lain komplikasi kronik pada penyakit jantung kronis,
hipertensi, otak, sistem saraf, hati, mata dan ginjal.
Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit degeratif, dimana terjadi gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta ditandai dengan tingginya kadar gula dalam
darah (hiperglikemia) dan dalam urin (glukosuria).
Diabetes Mellitus atau kencing manis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
karena peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat kekurangan hormon insulin
baik absolut maupun relatif. Absolut berarti tidak ada insulin sama sekali sedangkan relatif
berarti jumlahnya cukup/memang sedikit tinggi atau daya kerjanya kurang. Hormon Insulin
dibuat dalam pancreas.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui penyakit diabetes militus
2. Untuk mengetahui patofisiologi penyakit diabetes militus
3. Untuk mengetahui faktor penyebab penyakit DM
4. Untuk mengetahui ciri - ciri dan gejala DM
5. Untuk mengetahui tujuan pengobatan dan mekanisme kerja obat

Page 4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Diabetes Militus


Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit degeratif, dimana terjadi
gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta ditandai dengan tingginya
kadar gula dalam darah (hiperglikemia) dan dalam urin (glukosuria).
Diabetes Mellitus atau kencing manis adalah suatu penyakit yang disebabkan
oleh karena peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat kekurangan
hormon insulin baik absolut maupun relatif. Absolut berarti tidak ada insulin sama sekali
sedangkan relatif berarti jumlahnya cukup / memang sedikit tinggi atau daya kerjanya
kurang. Hormon Insulin dibuat dalam pancreas.

Ada 2 jenis tipe utama dalam penyakit diabetes yaitu :


1. Penyakit Diabetes Tipe 1
Suatu keadaan dimana tubuh sudah sama sekali tidak dapat memproduksi hormon
insulin. Sehingga penderita penyakit diabetes harus menggunakan suntikan insulin dalam
mengatur gula darahnya. Sebagian besar penderita penyakit diabetes ini adalah anak -
anak & remaja.
 Perawatan Penyakit Diabetes Tipe 1
Karena pankreas kesulitan menghasilkan insulin, maka insulin harus ditambahkan
setiap hari. Umumnya dengan cara suntikan insulin. Apakah bisa dengan perawatan
secara oral? Tidak bisa, karena insulin dapat hancur dalam lambung bila dimasukkan
lewat mulut.
Cara lain adalah dengan memperbaiki fungsi kerja pankreas. Jika pankreas bisa
kembali berfungsi dengan normal, maka pankreas bisa memenuhi kebutuhan insulin yang
dibutuhkan tubuh.

2. Penyakit Diabetes Tipe 2


Penyakit diabetes ini terjadi karena tubuh tidak memproduksi hormon insulin
yang mencukupi atau karena insulin tidak dapat digunakan dengan baik (resistensi
insulin). Tipe penyakit diabetes ini merupakan yang terbanyak diderita saat ini (90%
lebih), sering terjadi pada mereka yang berusia lebih dari 40 tahun, gemuk dan
mempunyai riwayat penyakit diabetes dalam keluarga.

Page 5
 Perawatan Penyakit Diabetes Tipe 2
Perawatan penyakit diabetes tipe 2 adalah dengan memaksa fungsi kerja pankreas
sehingga dapat menghasilkan insulin lebih banyak. Jika pankreas bisa menghasilkan
insulin yang dibutuhkan tubuh, maka kadar gula dalam darah akan menurun karena dapat
diubah menjadi energi. Dalam banyak kasus, dapat diobati dengan minum pil, paling
tidak pada awalnya, untuk merangsang pankreas agar menghasilkan lebih banyak insulin.
Pil itu sendiri bukan insulin.
Pankreas bisa lelah menghasilkan insulin jika terus menerus dipaksa. Cara terbaik
untuk mengatasi penyakit diabetes tipe 2 adalah dengan diet yang baik untuk mengurangi
berat badan dan kadar gula, disertai dengan gerak badan yang sesuai.

B. Patofisiologi Diabetes Militus


Sebagian besar patologi diabetes melitus dapat dikaitkan dengan satu dari tiga efek
utama kekurangan insuliun sebagai berikut:
1) Pengurangan penggunaan glukosa oleh sel - sel tubuh, dengan akibat peningkatan
konsentrasi glukosa darah setinggi 300 sampai 1200 mg. Per 100ml.
2) Peningkatan nyata mobilisasi lemak dari daerah - daerah penyimpanan lemak,
menyebabkan kelainan metabolisme lemak maupun pengendapan lipid pada dinding
vaskular yang mengakibatka aterosklerosis
3) Pengurangan protein dalam dalam jaringan tubuh.

C. Faktor Yang Menyebabkan Penyakit Diabetes.


1. Faktor keterunan
2. Kegemukan / obesitas
3. Tekanan darah tinggi
4. Level kolesterol yang tinggi
5. Gaya hidup modern yang cenderung mengkonsumsi makanan instan
6. Merokok dan stres
7. Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat
8. Kerusakan pada sel pankreas.

Page 6
D. Ciri - Ciri Kencing Manis dan Gejala
Gangguan metabolisme karbohidrat menyebabkan tubuh kekurangan energi, itu
sebabnya penderita diabetes melitus, umumnya terlihat lemah, lemas dan tidak bugar.
Gejalah umum yang dirasakan oleh penderita diabetes adalah :
1. Banyak kencing terutama pada malam hari (poliuri)
2. Gampang haus dan banyak minum (polidipsia)
3. Muda lapar dan banyak makan (polyphagia)
4. Mudah lelah dan sering mengantuk
5. Penglihatan kabur
6. Sering pusing dan mual
7. Berat badan trus menurun
8. Sring kesmutan dan gatal-gatal pada bgian kaki da tangan.
Semua gejalah ini merupakan efek dari kadar gula darah yang tinggi akan
mempengaruhi ginjal da menghasilkan air kemih dalam jumlah banyak dan
mengencerkan glukosa sehingga penderita sering buang air kecil dalam jumlah banyak
(poliuri) dan akibat poliuri ini maka penderita merasakan haus yang berlbihan sehingga
banyak minum (polidipsi). Sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih, penderita
mengalami penurunan berat badan.

E. Tanda pada seorang penderita Diabetes


1. Kadar gula dalam darah tinggi
2. Rusaknya pankreas
3. Urine dikerubuti semut
4. Dll
F. Tujuan Pengobatan Penderita DM
1. Untuk mengurangi gejala,
2. Menurunkan BB bagi yang kegemukan
3. Mencegah terjadinya komplikasi.

Penderita DM sangat dianjurkan untuk menjalankan diit sesuai yang


dianjurkan, yang mendapat pengobatan anti diuretik atau insulin, harus mentaati diit
terus menerus baik dalam jumlah kalori, komposisi dan waktu makan harus diatur.
Ketaatan ini sangat diperlukan juga pada saat : undangan/pesta, melakukan
perjalanan, olah raga (OR) dan aktivitas lain.

Page 7
a. Obat - obatan
Tablet/suntikan anti diabetes diberikan, namun therapy diit tidak boleh
dilupakan dan pengobatan penyulit lain yang menyertai /suntikan insulin.
b. Olahraga
Dengan olahraga teratur sensitivitas sel terhadap insulin menjadi lebih baik,
sehingga insulin yang ada walaupun relatif kurang, dapat dipakai dengan lebih efektif.
Lakukan olahraga 1-2 jam sesudah makan terutama pagi hari selama ½ - 1 jam perhari
minimal 3 kali/minggu. Penderita DM sebaiknya konsultasi gizi kepada dokter atau
nutritionis (ahli gizi) setiap 6 bulan sekali untuk mengatur pola diit dan makan guna
mengakomodasikan pertumbuhan dan perubahan BB sesuai pola hidup.
G. Pengobatan Diabetes
Teori pengobatan pada diabetes melitus didasarkan atas pemberian insulin
dalam jumlah cukup sehingga memungkinkan metabolisme karbohidrat penderita
normal. Terapi optimmum dapat mencegah bagian terbesar efek akut diabetes dan
sangat memperlambat timbulnya efek - efek kroniknya.
Biasanya, penderita diabetes diberi dosis tunggal salah satu preparat insulin
bermasa kerja lama setiap hari, ia meningkatkan seluruh metabolisme karbohidratnya
sepanjang hari, kemudian insulin regular (suatu preparat bermasa kerja singkat yang
berlangsung hanya beberapa jam) tambahan diberikan pada setiap saat kadar glukosa
darah cenderung meningkat terlalu tinggi, seperti waktu makan. Jadi, setiap penderita
diberi pengobatan rutin secara individual.
Diet penderita diabetes. Kebutuhan insulin penderita diabetes ditentukan oleh
diet standar penderita yang mengandung karbohidrat dalam jumlah normal dan
terkontrol baik serta perubahan jumlah masukkan karbohidrat mengubah kebutuhan
akan insulin.
Pada orang normal, Pankreas mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan
jumlah insulin yang dihasilkan terhadap masukan karbohidrat; tetapi pada orang
diabetes total, fungsi pengaturan ini hilang sama sekali. Pada diabetes jenis awitan
maturitas yang dengan obesitas, sering penyakit ini dapat dikontrol dengan
mengurangi berat badan saja.
Hubungan pengobatan dengan arteriosklerosis. Penderita diabetes mempunyai
kecenderungan besar mengalami aterosklerosis, arteriosklerosis, serta penyakit
jantung koroner berat dan beberapa lesi mikrosirkulasi. Memang, orang yang

Page 8
menderita diabetes yang pengendaliannya relatif buruk waktu anak - anak mungkin
mati karena penyakit jantung pada usia 20-an tahun.
Pada hari - hari permulaan pengobatan diabetes, ada kecenderungan banyak
mengurangi karbohidrat dalam diet sehingga kebutuhan insulin minimum. Tindakan
ini mempertahankan kadar gula darah turun ke nilai normal dan mencegah kehilangan
glukosa kedalam urina, tetapi hal ini tidak mencegah kelainan - kelainan metabolisme
lemak.
Akibatnya, saat ini cenderung membiarkan penderita dengan diet karbohidrat
normal dan kemudian secara serentak memebrikan insulin dosis tingggi untuk
memetabolisme karbohidrat. Hal ini menurunkan kecepatan metabolisme lemak dan
juga membantu menurunkan kadar kolesterol yang tinggi yang terjadi pada diabetes
sebagai akibat kelainan metabolisme lemak.
Karena komplikasi diabetes seperti arteroskelerosis, peningkatan kepekaan
berlebihan terhadap infeksi, retinopati diabetika, katarak, hipertensi, dan penyakit
ginjal kronik lebih berkaitan dengan kadar lipid darah dibandingkan dengan kadar
glukosa darah, maka ia merupakan objek pengobatan klinik diabetes untuk
memberikan glukosa dan insulin dalam jumlah cukup sehingga jumlah lipid darah
menjadi normal.

H. Obat - Obat Anti Diabetes

Golongan Nama Generik Nama Dagang Dosis


Sulfonylurea Chlorpropamide Diabenese 250-500
Glibenclamid Daonil, Euglucon mg
Gliquidone Glurenorm 2,5-15 mg
Gliclazide Diamicron 30-120 mg
Glipizide Minidiab, Glicotrol 20-320 mg
Glipmepride Amaryl 2,5-20 mg
1-8 mg

Biguanides Metformin Glucophage,diabex 0,5-3 mg


Alpha Glucobay 50-600 mg
Glucosidase Acarbose

Page 9
Inhibitor
Meglitinides Nateglinides Starlix 180-540
Repaglinides Novonorm mg
0,5-16 mg
Tiazolidinediones Pioglitazone Actos 15-30 mg
Rosiglitazone Avandia 4- 8 Mg

I. Mekanisme Kerja Obat Anti Diabet


1. SULFONYLUREA
Obat Golongan ini digunakan untuk menurunkan glukosa darah, obat ini
merangsang sel beta dari pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin. Jadi syarat
pemakaian obat ini adalah apabila pankreas masih baik untuk membentuk insulin,
sehingga obat ini hanya bisa dipakai pada diabetes tipe 2.
Efek Samping : Sulfonylurea bisa menyebabkan hipoglikemia, terutama bila dipakai
dalam 3 – 4 bulan pertama pengobatan akibat perubahan diet dan pasien mulai
sadar berolahraga serta minum obat. Apabila ada gangguan fungsi ginjal atau hati, dosis
perlu diperhatikan karena lebih mudah timbul hipoglikemia. Namun secara umum obat ini
baik untuk menurunkan glukosa darah.
2. BIGUANIDES
Obat biguanides memperbaiki kerja insulin dalam tubuh, dengan cara mengurangi
resistensi insulin. Pada diabetes tipe 2, terjadi pembentukan glukosa oleh hati yang
melebihi normal. Biguanides menghambat proses ini, sehingga kebutuhan insulin untuk
mengangkut glukosa dari darah masuk ke sel berkurang, dan glukosa darah menjadi turun.

 Efek Samping
Metformin biasanya jarang memberikan efek samping. Tetapi pada beberapa orang
bisa timbul keluhan terutama pada saluran cerna, misalnya :
* Gangguan pengecapan
* Nafsu makan menurun
* Mual, muntah

Page
10
3. ALPHA-GLUCOSIDASE INHIBITORS
Obat golongan ini bekerja di usus, menghambat enzim di saluran cerna, sehingga
pemecahan karbohidrat menjadi glukosa atau pencernaan karbohidrat di usus
menjadi berkurang. Hasil akhir dari pemakaian obat ini adalah penyerapan glukosa ke
darah menjadi lambat, dan glukosa darah sesudah makan tidak cepat naik.
 Efek Samping
Obat ini umumnya aman dan efektif, namun ada efek samping yang kadang
mengganggu, yaitu perut kembung, terasa banyak gas, banyak kentut,
bahkan diare. Keluhan ini biasanya timbul pada awal pemakaian obat, yang kemudian
berangsur bisa berkurang
4. MEGLITINIDES
Golongan Obat ini menyebabkan pelepasan insulin dari pankreas secaracepat dan
dalam waktu singka.Termasuk golongan obat ini adalah Repaglinide (Novonorm)
dan Nateglinide (Starlix). Efek Samping Meskipun sama seperti sulfonylurea,
efek samping hipoglikemia boleh dikatakan jarang terjadi, hal ini disebabkan oleh efek
rangsangan pelepasan insulin hanya terjadi pada saat glukosa darah tinggi.
5. THIAZOLIDINEDIONES
Obat ini baik bagi penderita diabetes tipe 2 dengan resistensi insulin, karena
bekerja dengan merangsang jaringan tubuh menjadi lebih sensitif terhadap
insulin, sehingga insulin bisa bekerja dengan lebih baik, glukosa darahpun akan
lebih banyak diangkut masuk ke dalam sel, dan kadar glukosa darah akan turun. Selain
itu, obat thiazolidinediones juga menjaga hati agar tidak banyak memproduksi glukosa.
Efek menguntungkan lainnya adalah obat ini biasa menurunkan trigliserida darah.
 Efek Samping
Beberapa efek merugikan yang mungkin timbul adalah bengkak, berat badan naik,
dan rasa capai. Efek serius yang jarang terjadi adalah gangguan hati

J. Contoh Obat
1. Diabenese (klorpropamid) 250mg.
Indikasi : diabetes melitus tanpa komplikasi tipe nonketotik ringan, sedang atau
parah.

2. KI : diabetes melitus tipe remaja dan pertumbuhan, diabetes parah atau tidak stabil,
diabetes terkomplikasi dengan ketosis dan asidosis, koma diabetik.

Page
11
3. ES : erupsi kulit, eritema

4. Daonil (glibenklamid) 5mg

5. Indkasi : diabetes melitus pada orang dewasa.

6. KI : diabetes melitus Tipe I, diabetes penguraian metabolik, koma diabetik,


gangguan ginjal parah, kehamilan dan menyusui.

7. Dosis : awal, sehari 2,5mg, dinaikan 2,5mg dengan interval 3 - 5 hari sampai
metabolik tercapai.

8. Glucobay (akarbose) 50mg, 100mg

9. Indikasi : terapi penambah untuk diet, penderita diabetes melitus

10. KI : hipersensitif, gangguan intenstinal kronis berkaitan dengan absorbsi dan


pencernaan, gangguan ginjal berat dan kehamilan.

11 .ES : gangguan pencernaan seperti kembung, diare, nyeri saluran cerna.

12. Dosis : awali dengan 50mg, kemudian ditingkatkan hingga 100 - 200mg 3X

sehari. Dosis dapat ditingkatkan setelah 4-8 minggu.


13. Clamega (glibenklamid) 5mg
14. I : diabetes melitus ringan atau sedang.
15. KI : diabetes militus dengan komplikasi dan ginjal parah.
16. ES : reaksi hipoglikemia, reaksi alergi kulit
17. DS : ½ tablet perhari bersama makan pagi, dosis dapat di tingkatkan hingga 1
tablet, maksimum 3 tablet per hari

Page
12
BAB III
PENUTUP

A. Kritik Dan Saran

Kritik dan Saran Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi DIABETES
MILLITUS yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini. Penulis menyadari masih
banyak kekurangan dan kekeliruan yang terjadi di dalam penulisan makalah ini, karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan/referensi yang dimiliki. Untuk itu penulis
berharap agar para pembaca memberikan kritik dan sarannya yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini dan juga penulisan makalah-makalah selanjutnya yang
berhubungan dengan makalah
DIABETES MILLITUS.

B. Kesimpulan

Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit degeratif, dimana terjadi gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta ditandai dengan tingginya kadar gula dalam
darah (hiperglikemia) dan dalam urin (glukosuria).
Penderita DM sangat dianjurkan untuk menjalankan diit sesuai yang dianjurkan, yang
mendapat pengobatan anti diuretik atau insulin, harus mentaati diit terus menerus baik dalam
jumlah kalori, komposisi dan waktu makan harus diatur. Ketaatan ini sangat diperlukan juga
pada saat : undangan/pesta, melakukan perjalanan, olah raga (OR) dan aktivitas lain.

Page
13
DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, K., E. Yulinah. (2004). Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Buah Mengkudu
(Morinda citrifolia L.).
Anonim. (2008). Peran DIIT Dalam Penanggulangan Diabetes
Guyton, A. C. (1990). Fisiologi Manusia Dan Mekanisme Penyakit. Edisi Ketiga. Jakarta:
EGC. Hal. 707-708.
Katzung, B.G. (2002). Farmakologi Dan Klinik. Edisi Kedua. Surabaya: Universitas
Airlangga Press. Hal. 125 - 126.
Mycek, M. J., Harvey, R.A., Champe, P. C. (2001). Farmakologi Ulasan Bergambar. Edisi
Kedua. Jakarta: Penerbit Widya Medika. Hal. 261-262.
Schunak. W. (1990). Senyawa Obat. Edisi Kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press. Hal. 558.
Tan, H.T. dan K. Rahardja. (2007). Obat-Obat Penting Khasiat,
Penggunaan, dan Efek - Efek Sampingnya. Edisi Keenam. Cetakan
Pertama. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Hal. 742.
Yosef. (2007). Terapi Kombinas Antidiabetika Oral Metformin Dan Glibenklamid Untuk
Diabetes Melitus Tipe-
www.yosefw.wordpress.com.

Page
14
Page
15

Anda mungkin juga menyukai