Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gawat
Darurat dan Bencana
Disusun Oleh :
172303101003
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan kasih-Nya,
penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini berjudul
Makalah Algoritma “Hipertensi Emergency”
Makalah ini tidak akan dapat selesai tepat pada waktunya tanpa bantuan
dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini disampaikan terimakasih
kepada:
1. Ibu Ns. Arista Maisyaroh, S.Kep., M.Kep Selaku Dosen Pembimbing
mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana
2. Orang tua yang selalu mendoakan dan memberi inspirasi.
Penyusunan makalah ini pasti masih ada kekurangan baik dari segi
penyusunan, bahasa, maupun segi lainnya. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat diambil manfaatnya sehingga bisa memberikan inspirasi kepada
pembaca.
Penyusun
BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam pengobatan hipertensi ada dua terapi yang dilakukan isalah terapi
farmakologi dan non farmakologi, dimana terapi farmakologi yaitu dengan
menggunakan obat-obatan antihipertensi sedangkan terapi non farmakologis yaitu
modifikasi gaya hidup. Contoh terapi non farmakologi yaitu terapi yang mmebuat
klien merasa nyaman atau relaks. dan dalam keadaan relaks tubuh mampu
merelaksasi tubuh dengan sendirinya dan dapat meredamkan nyeri.
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Hipertensi merupakan penyebab utama mortalitas dan morbiditas di
berbagai kalangan. Hipertensi juga merupakan faktor risiko dari penyakit jantung
iskemik dan stroke yang termasuk lima posisi tertinggi dalam penyebab kematian
terbanyak di dunia (Benjamin et al., 2017). Selain itu, hipertensi juga menempati
urutan pertama sebagai penyakit terbanyak pada kelompok lanjut usia berdasarkan
Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 dan menjadi salah satu dari lima penyebab
kematian ibu terbesar di Indonesia (Kemenkes RI, 2015).
n pi neurolog al
darah i
> Perdaraha Sakit Denyut jelas, Uremia, Mual, muntah
papilla n
kesadara
n,
kejang.
penurunan
suplai o2
miokard
gagal
jantung
iskemik stroke aneurism,
dan infark iskemik diseksi
miokard
IYA TIDAK
rawat ICU
berikan antihipertensi
dengn dosis intensif dan
kondisi:
jadwalkan follow up
diseksi aorta
preeklampsia berat
atau eklampsia.
krisis
phekromositoma
jika ada: jika tidak ada:
turunkan tekanan darah turunkan tekanan darah
hingga <140 mmHg maksimal 25% dalam 1 jam
dalam 1 jam pertama pertama, kemudian turunkan
atau <120 mmHg pada hingga 160/100 – 110 mmHg
diseksi aorta dalam 2-6 jam berikutnya,
kemudian hingga normal
dalam 21-48 jam.
A. Aktivitas/ Istirahat.
Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.
Tanda :Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea.
B. Sirkulasi
Gejala :Riwayat Hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung
koroner/katup dan penyakit cebrocaskuler, episode palpitasi.
Tanda :Kenaikan TD, Nadi denyutan jelas dari karotis, jugularis,
radialis, tikikardi, murmur stenosis valvular, distensi vena jugularis,
kulit pucat, sianosis, suhu dingin (vasokontriksi perifer) pengisian
kapiler mungkin lambat/ bertunda.
C. Integritas Ego.
Gejala :Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, factor stress multiple
(hubungan, keuangan, yang berkaitan dengan pekerjaan.
Tanda :Letupan suasana hat, gelisah, penyempitan continue perhatian,
tangisan meledak, otot muka tegang, pernafasan menghela, peningkatan
pola bicara.
D. Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau riwayat
penyakit ginjal pada masa yang lalu.)
E. Makanan/cairan
Gejala: Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam,
lemak serta kolesterol, mual, muntah dan perubahan BB akhir akhir ini
(meningkat/turun) Riowayat penggunaan diuretic
Tanda: Berat badan normal atau obesitas,, adanya edema, glikosuria.
F. Neurosensori
Gejala: Keluhan pening pening/pusing, berdenyu, sakit kepala,
subojksipital (terjadi saat bangun dan menghilangkan secara spontan
setelah beberapa jam) Gangguan penglihatan (diplobia, penglihatan kabur,
epistakis).
Tanda: Status mental, perubahan keterjagaan, orientasi, pola/isi bicara,
efek, proses piker, penurunan keuatan genggaman tangan.
G. Nyeri/ ketidaknyaman
Gejala: Angina (penyakit arteri koroner/ keterlibatan jantung),sakit
kepala.
H. Pernafasan
Gejala: Dispnea yang berkaitan dari kativitas/kerja takipnea,
ortopnea,dispnea, batuk dengan/tanpa pembentukan sputum, riwayat
merokok.
Tanda: Distress pernafasan/penggunaan otot aksesori pernafasan bunyi
nafas tambahan (krakties/mengi), sianosis.
I. Keamanan
Gejala: Gangguan koordinasi/cara berjalan, hipotensi postural.
J. Pembelajaran/Penyuluhan
Gejala: Faktor resiko keluarga: hipertensi, aterosporosis, penyakit
jantung, DM. Faktor faktor etnik seperti: orang Afrika-amerika, Asia
Tenggara, penggunaan pil KB atau hormone lain, penggunaan
alcohol/obat. Rencana pemulangan : bantuan dengan pemantau diri
TD/perubahan dalam terapi obat.
3. EVALUASI
Resiko penurunan jantung tidak terjadi, intoleransi aktivitas dapat teratasi,
rasa sakit kepala berkurang bahkan hilang, klien dapat mengontrol
pemasukan / intake nutrisi, klien dapat menggunakan mekanisme koping
yang efektif dan tepat, klien paham mengenai kondisi penyakitnya
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, I., Salim, S., Hidayat, R., Kurniawan, J., et al., 2016. Krisis Hipertensi,
dalam Penatalaksanaan di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Panduan praktis
klinis cetakan ketiga. InternaPublishing. Jakarta. Hal 426-432.
Benjamin EJ, Blaha MJ, Chiuve SE, Cushman M, Das SR, Deo R, et al. 2017
Heart disease and stroke statistics 2017 update: a report from the American
Heart Association. Vol. 135.
Cuspidi C, Tadic M, Grassi G, Mancia G. 2017. Treatment of hypertension: The
ESH/ESC guidelines recommendations. Pharmacol Res.
Kemenkes,R.,2015. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2015. Surabaya.
Kemenkes RI. 2015. Profil kesehatan Indonesia. 1(70): 1-15
Hammer GD, McPhee SJ. 2014. Pathophysiology of Disease: An Introduction to
Clinical Medicine. 7th Edition. New York: McGraw Hill Medical
Kotchen TA. 2010. Obesity-related hypertension: Epidemiology, pathophysiology,
and clinical management. Am J Hypertens. 23(11):1170- 8.
Medley T, Wilson J. 2016. Guideline for the Diagnosis and Management of
Hypertension in Adults. Melbourne: National Heart Foundation of
Australia
Soenarta AA, Erwinanto, Mumpuni ASS, Barack R, Lukito AA, Hersunarti N, et
al. 2015. Pedoman tatalaksana hipertensi pada penyakit kardiovaskular.
Pedoman tatalaksana hipertensi pada penyakit kardiovaskuler. 1(1):1-2.
Whelton, P.K., Carey, R.M., Aronow, W.S., et al., 2017. 2017
ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA
Guideline for the Prevention, Detection, Evaluation, and Management of
High Blood Pressure in Adults: A Report of the American College of
Cardiology/American Heart Association Task Force on Clinical Practice
Guidelines. Hypertension 2017.