Anda di halaman 1dari 9

Soal

1. Bagaimana cara menguji validitas dari instrumen


2. Bagaimana cara menguji releabilitas dan validitas data
3. Bagaimana cara analisis data kualitatif dan kuantitatif
4. Bagaimana uji cara parametik dan non parametik
5. Ada berapa metode penelitian
6. Perbedaan data kualitatif dan kuantitatif
7. Bagaimana cara mencari data
8. Apa saja macam-macam data

Jawaban

1. Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid manakala tidak
ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi
pada obyek yang diteliti. Namun, perlu diketahui bahwa kebenaran realitas data
menurut penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal, melainkan bersifat jamak dan
tergantung pada konstruksi manusia yang dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil
proses mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya. Oleh karena itu, bila
terdapat sepuluh peneliti dengan latar belakang yang berbeda, kemudian meneliti
obyek yang sama, maka hasil yang ditemukan pun akan menjadi sepuluh dengan
ragam yang berbeda. Semua hasil tersebut dinyatakan valid jika apa yang ditemukan
tidak berbeda dengan kenyataan sesungguhnya yang terjadi pada obyek yang diteliti.
Dalam obyek yang sama, peneliti yang berlatar belakang pendidikan akan
menemukan data yang berbeda dengan peneliti yang berlatar belakang manajemen,
antropologi, sosiologi, kedokteran, dan lain sebagainya.

2. Uji validitas : uji ini dilakukan dengan cara membandingkan angka R hitung dan R
table, jika R hitung lebih besar dari R table maka item dikatakan valid. Dan
sebaliknya jika R hitung lebih kecil dari R table maka item dikatakan tidak valid. R
hitung dicari dengan menggunakan program SPSS, sedangkan R table dicari dengan
cara melihat table R dengan ketentuan R ,minimal adalah 0,3

Uji reliabilitas : uji ini dilakukan dengan cara membandingkan angka cronbach alpa
dengan ketentuan nilai cronbach alpa minimal adalah 0,6 , artinya jika nilai cronbach
alpa yang didapatkan ndari hasil perhitungan SPSS lebih besar dari 0,6 maka
disimpulkan kuisioner tersebut reliable, sebaliknya jika cronbach alpa kurang dari 0,6
maka disimpulkan tidak reliable
3. Kuantitatif :
Deduktif, secara statistik. Terutama menghasilkan data numerik yang biasanya
dianalisis secara statistik. Data kasar terdiri dari bilangan dan analisis
dilakukan pada akhir penelitian
Kualitatif :
Induktif, model-model, teori, konsep, metode perbandingan tetap. Biasanya
data dianalisis secara deskriptif yang sebagian besar berasal dari wawancara
dan catatan pengamatan.

4. Statistik Parametrik yaitu ilmu statistik yang mempertimbangkan jenis sebaran atau
distribusi data, yaitu apakah data menyebar secara normal atau tidak. Dengan kata
lain, data yang akan dianalisis menggunakan statistik parametrik harus memenuhi
asumsi normalitas. Pada umumnya, jika data tidak menyebar normal, maka data
seharusnya dikerjakan dengan metode statistik non-parametrik, atau setidak-tidaknya
dilakukan transformasi terlebih dahulu agar data mengikuti sebaran normal, sehingga
bisa dikerjakan dengan statistik parametrik.

Contoh metode statistik parametrik :

a. Uji-z (1 atau 2 sampel)


b. Uji-t (1 atau 2 sampel)
c. Korelasi pearson,
d. Perancangan percobaan (one or two-way anova parametrik), dll.
e. Ciri-ciri statistik parametrik :
f. Data dengan skala interval dan rasio
g. Data menyebar/berdistribusi normal

Statistik Non-Parametrik, yaitu statistik bebas sebaran (tidak mensyaratkan bentuk


sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak). Selain itu, statistik non-
parametrik biasanya menggunakan skala pengukuran sosial, yakni nominal dan
ordinal yang umumnya tidak berdistribusi normal.

Contoh metode statistik non-parametrik :

a. Uji tanda (sign test)


b. Rank sum test (wilcoxon)
c. Rank correlation test (spearman)
d. Fisher probability exact test.
e. Chi-square test, dll

Ciri-ciri statistik non-parametrik :


a. Data tidak berdistribusi normal
b. Umumnya data berskala nominal dan ordinal
c. Umumnya dilakukan pada penelitian sosial
d. Umumnya jumlah sampel kecil.

5. 1. Pendekatan Kualitatif

a. Metode Etnografis

Metode etnografis ialah metode yang digunakan untuk menginterpretasi budaya,


kelompok social dan suatu system masyarakat. Penelitian etnografi bertujuan untuk
mendeskripsikan cara berpikir, adat, bahasa, kepercayaan dan prilaku hidup suatu
masyarakat. Proses penelitian ini biasanya dilaksanakan di lapangan dalam waktu yang
cukup lama, dengan bentuk observasi dan wawancara alamiah dengan partisipan serta
mengumpulkan dokumen atau benda-benda (artifak). Hasil akhir penelitian ini biasanya
sangat komprehensif dan menggambarkan kompleksitas suatu kehidupan. Contoh
penelitian dalam pendidikan : ” Pelaksanaan kurikulum Berbasis Kompetensi”.

b. Metode Historis

Historis / Sejarah ialah studi tentang masa lalu dengan menggunakan paparan dan
penjelasan. Metode Historis ialah metode yang bertujuan untuk merekonstruksi masa
lalu secara sistematis dan obyektif dengan mengumpulkan , menilai, memverifikasi,
dan mensintesis bukti untuk menetapkan fakta dan mencapai konklusi yang dapat
dipertahankan dan dalam hubungan hipotesis tertentu [3].

Ciri khas penelitian historis ialah periode waktu : kegiatan, peristiwa, karakteristik, dan
nilai-nilai dikaji dalam konteks waktu. Contoh penelitian ini misalnya : ” Manajemen
Pembuatan Kurikulum Berbasis Kompetensi “

c. Metode Fenomenologis

Metode Fenomenologis ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang mencari
arti dari pengalaman kehidupan. Peneliti menghimpun data berkenaan dengan konsep,
pendapat, pendirian, sikap, penilaian, dan pemberian makna terhadap situasi atau
pengalaman dalam kehidupan. Tujuan penelitian ini ialah menemukan makna dari hal-
hal yang esensi atau mendasar dari suatu pengalaman.Penelitian ini dilakukan melalui
wawancara mendalam dari partisipan.Hasil studi ini diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman pembaca tentang penghayatan kehidupan oranglain.

d. Metode Studi Kasus

Metode Studi Kasus ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan
terhadap suatu “kesatuan system”, baik itu berupa program, kegiatan, peristiwa, atau
sekelompok individu yang terikat oleh tempat ataupun waktu. Penelitian ini diarahkan
untuk menghimpun data, mengambil makna,dan memperoleh pemahaman dari kasus
tersebut. Suatu kasus tidak dapat mewakili populasi dan tidak dimaksudkan untuk
memperoleh kesimpulan dari populasi.Keismpulan sudi kasus hanya berlaku bagi kasus
yang diteliti. Karena tiap kasus bersifat unik dan memiliki karakteristik yang berbeda
antara yang satu dengan yang lain. Studi kasus memiliki beberapa
kelemahan,antaralain:

a. Sulit dibuat inferensi kepada populasi


b. Mudah dipengaruhi pandangan subjektif

Adapun keunggulan studi kasus ini ialah:

a. Dapat memberi hipotesis untuk penelitian lanjutan


b. Mendukung studi-studi besar dikemudian hari
c. Dapat digunakan sebagai contoh ilustrasi

e. Metode Teori Dasar

Metode Teori Dasar ialah merode yang digunakan dalam penelitian dasar yang
diarahkan pada penemuan atau penguatan suatu teori. Penelitian teori dasar harus
melalui beberapa langkah penelitian, antaralain:

a. Peneliti memiliki gambaran sifat-sifat realitas empiris


b. Permulaan penelitian dimulai dengan pernyataan dasar mengenai dunia
empiris yang dimasuki lapangan
c. Peneliti harus menetapkan data apa yang akan diambil
d. Peneliti harus melakukan ekplorasi
e. Peneliti harus mampu melakukan inspeksi
f. Peneliti harus mampu menganalisa dan melakukan rekonstrsuksi
penemuan untuk bangunan hipotesis barunya.

f. Metode Studi Kritis

Metode Studi kritis ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang berkembang
dari teori kritis, feminis, ras dan pascamodern yang bertolak dari asumsi bahwa
pengetahuan bebrsifat subjective. Peneliti kritis memandang bahwa masyarakat
terbentuk oleh orientasi kelas, status, ras ,suku bangsa,jenis kelamin, dll. Peneliti
feminis memusatkan perhatiannya pada masalah jender, ras, sedangkan peneliti
pascamodern memusatkan pada institusi social dan kemasyarakatan. Dalam penelitian
kritis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antaralain:

a. Peneltian kritis tidak bersifat deskrit.


b. Penelitian kritis menggunakan pendekatan studi kasus

2. Pendekatan Kuantitatif

a. Metode Deskriptif

Metode deskriptif ialah suatu metode penelitian yang digunakan dalam Penelitian
deskriptif untuk menggambarkan fenomena yanga ada. Penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang memberi uraian mengenai gejala social yang diteliti dengan
mendeskripsikan tentang nilai variable bedasarkan indicator yang diteliti tanpa
membuat hubungan dan perbandingan dengan sejumlah variable yang lain. Tujuan
metode deskriptif ini ialah:

1.Mengumpulkan informasi actual secara rinci yang melukiskan gejala.

2.Mengidentifikasi masalah dan memeriksa praktik yang berlaku.

3.Menetapkan keputusan apabila oranglain menghadapi situasi yang sama

Syarat penelitian deskriptif:

1.Peneliti harus memiliki sifat represif. Ia harus mencari,bukan menguji.


2.Peneliti harus memiliki kekuatan integrative.

3.Peneliti tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan variable

Contoh penelitian :” Kecerdasan Emosi Siswa SMA 1 Kab.Pelalawan Riau

b. Metode Komparatif

Metode Komparatif ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan
untuk mengetahui apakah antara dua variable ada perbedaan dalam suatu aspek yang
diteliti. Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi dari peneliti. Penelitian dilakukan
secara alami, dengan mengumpulkan data dengan suatu instrument. Hasilnya dianalisis
secara statistic untuk mencari perbedaan variable yang diteliti.

c. Metode Korelasional

Metode Korelasional ialah metode yang mencari hubungan atau korelasi diantara
variable-variabel yang dicari.. Korelasi antara dua variable atau lebih dapat berupa,
sebaaai berikut

1. Korelasi Positif, yaitu korelasi dimana jika salah satu variable meningkat, maka
variable lain cenderung meningkat pula, atau sebaliknya bila salah satu variable
turun, maka variable yang lain cenderung turun.

2. Korelasi Negatif, yaitu korelasi dimana jika salah satu variable meningkat, maka
variable yang lain akan cenderung menurun, begitu pula sebaliknya.

3. Tidak ada Korelasi, yaitu kedua variable tidak menunjukkan adanya hubungn antara
keduanya.

4. Korelasi sempurna, yaitu korelasi dimana kenaikan dan penurunan variable yang satu
berbanding seimbang dengan yang lain.

Tujuan metode korelasional ini ialah untuk meneliti sejauh mana variable pada satu
factor berkaitan dengan factor lainnya. Metode ini digunakan untuk:

1. Mengukur hubungan antar variable


2. Meramalkan variable tak bebas dari pengetahuan kita tentang variable bebas

3. Meratakan jalan untuk membuat rancangan penelitian eksperimental

d. Metode Survey

Metode Survey ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dalam
pengamatan langsung terhadap suatu gejala dalam populasi besar atau kecil. Proses
penelitian survey merupakan suatu fenomena social dalam bidang pendidikan yang
menarik perhatian peneliti. Penelitian survey menggambarkan proses transformasi
komponen informasi ilmiah, yakni :

e. Metode Ekpos Fakto

Metode Ekpos Fakto ialah metode yang digunakan dalama penelitian yang meneliti
hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi oleh peneliti. Adanya hubungan sebab
akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu variable tertentu mengakibatkan
variable tertentu. Umpamanya : peningkatan pengetahuan tentang gizi pada ibu hamil
menyebabkan kesehatan bayi meningkat. Penelitian ekpos fakto ini dapat dilakukan
dengan baik bila dengan menggunakan kelompok pembanding.

f. Metode Tindakan

Metode Tindakan ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan pada
pemecahan masalah atau perbaikan. Penelitian ini difokuskan kepada perbaikan proses
maupun peningkatan hasil kegiatan. Contohnya guru mengadakan pemecahan masalah
terhadap masalah-masalah yang ada dalam kelas.

6. Kuantitatif :
Random/acak: dimaksudkan dalam sampel yang dianggap mewakili.
Kualitatif :
Naratif, deskriptif, dalam kata-kata mereka yang diteliti, dokumen pribadi, catatan
lapangan, artifak, dokumen resmi, video.
7. Beberapa metode pengumpulan data antara lain:

1. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan
tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring perkembangan
teknologi, metode wawancara dapat pula dilakukan melalui media-media tertentu,
misalnya telepon, email, atau skype. Wawancara terbagi atas dua kategori, yakni
wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.

a. Wawancara terstruktur

Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa
yang hendak digali dari narasumber. Pada kondisi ini, peneliti biasanya sudah
membuat daftar pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga bisa menggunakan
berbagai instrumen penelitian seperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta
instrumen-instrumen lain.

b. Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti tidak menggunakan


pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun hanya
memuat poin-poin penting dari masalah yang ingin digali dari responden.

2. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan


berbagai faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi tidak
hanya mengukur sikap dari responden, namun juga dapat digunakan untuk merekam
berbagai fenomena yang terjadi. Teknik pengumpulan data observasi cocok
digunakan untuk penelitian yang bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia,
proses kerja, dan gejala-gejala alam. Metode ini juga tepat dilakukan pada responden
yang kuantitasnya tidak terlalu besar. Metode pengumpulan data observasi terbagi
menjadi dua kategori, yakni:

a. Participant observation

Dalam participant observation, peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan


sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.

b. Non participant observation

Berlawanan dengan participant observation, non participant observation merupakan


observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang
sedang diamati.

3. Angket (kuesioner)
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien bila
peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel yag akan diukur dan tahu apa yang
diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah
responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.

8. Data dapat dibedakan dalam beberapa kategori. Jenis-jenis data dapat dikategorikan sebagai
berikut:

A. Menurut cara memperolehnya:

1. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti
langsung dari subjek atau objek penelitian.
2. Data sekunder, yaitu data yang didapatkan tidak secara langsung dari objek
atau subjek penelitian.

B. Menurut sumbernya

1. Data internal, yaitu data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam
sebuah organisasi
2. Data eksternal, yaitu data yang menggambarkan duatu keadaan atau kegiatan
di luar sebuah organisasi

C. Menurut sifatnya

1. Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka pasti


2. Data kualitatif, yaitu data yang bukan berbentuk angka

D. Menurut waktu pengumpulannya

1. Cross section/insidentil, yaitu data yang dikumpulkan hanya pada suatu waktu
tertentu

Data berkala/ time series, yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk
menggambarkan suatu perkembangan atau kecenderungan keadaan/ peristiwa/
kegiatan

Anda mungkin juga menyukai