Anda di halaman 1dari 8

SURAT PERJANJIAN

PEKERJAAN KONSULTAN PAJAK

TAHUN ANGGARAN 2019

NOMOR : 11.S/01/SPKP/III/2019
TANGGAL : 2 Maret 2019

Pekerjaan :

TAX PLANNING
(PERENCANAAN PAJAK PT.ATP)

Konsultan Hukum Pajak :

Sophi Martin.S.H.,C.L.A.,M.H

PERUM OMA INDAH BLOK.E.3 NO.18. KARANGPAWITAN


KABUPATEN GARUT
LAW OFFICE SOPHI MARTIN
LEGAL AUDITOR PAJAK
ALAMAT ; Perum Oma Indah Blok E.3 NO.18, Godong Karang Pawitan Atau
Jl.Pasirwangi Darajat NO 95 KP.Sukasari, Kel/Des. Padaawas, Kec. Pasirwangi Garut,
HP.082115007338, Email ; hukumauditor@gmail.com

SURAT PERJANJIAN PEKERJAAN


KONSULTAN HUKUM TAX PLANNING PAJAK
PT.ANUGRAH TASIK PERSADA
TAHUN ANGGARAN 2019

Nomor : 11.S/01/SPKP/III/2019
Tanggal : 2 Maret 2019

Pada hari ini, Sabtu tanggal Dua bulan Maret tahun Dua ribu Sembilanbelas, yang
bertandatangan di bawah ini :

1. N a m a : FARID NURHAKIM, S.Sos


Jabatan : Direktur UTAMA PT.ANUGRAH TASIK PERSADA
Alamat Kantor : Tasik.............................................................................

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT.Anugrah Persada, selanjutnya disebut
sebagai PIHAK PERTAMA.

2. N a m a : SOPHI MARTIN
Jabatan : Konsultan Hukum Pajak
Alamat : Perum Oma Indah Blok.E.3 No.18.
Karangpawitan Kabupaten Garut

Dalam hal ini bertindak atas nama Konsultan Hukum Pajak, selanjutnya disebut sebagai
PIHAK KEDUA.

Kedua Belah Pihak sepakat dan setuju mengadakan Perjanjian Pekerjaan Perencanaan dan
Pelaporan Pajak pada kegiatan pembangunan rumah sakit yang berlokasi di kabupaten
Ciamis

Dengan ini menyatakan telah setuju dan sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu
Perjanjian Pekerjaan Perencanaan dan Pelaporan Pajak, dengan ketentuan-ketentuan dan
syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal tersebut di bawah ini :
PASAL 1
TUGAS PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima tugas tersebut, yaitu untuk melaksanakan Pekerjaan Perencanaan dan Pelaporan
Pajak:

sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang antara lain meliputi pekerjaan sebagai
berikut :

1. Mengerjakan laju pekerjaan pelaksanaan untuk mematuhi semua hal terkait pajak yang
dibebankan pada PIHAK PERTAMA. PIHAK KEDUA akan melakukan tugas untuk
melakukan persiapan, penghitungan, serta membayarkan pajak terutang dengan SSP.
Selain itu, melaporkan semua SPT dari PIHAK PERTAMA.

2. Memberikan perencanaan pajak ini mencakup pemberian bantuan bagi PIHAK


PERTAMA. Bantuan perencanaan untuk melakukan pengoptimalan keuntungan bagi
PIHAK PERTAMA.

3. PIHAK KEDUA akan memberikan layanan bantuan untuk PIHAK KEDUA dalam
menekan pajak yang harus ditanggung PIHAK PERTAMA. PIHAK KEDUA akan
berupaya melakukan evaluasi data serta mereview semua hal yang berkaitan dengan
munculnya beban pajak yang dirasa akan membebani PIHAK PERTAMA.

4. PIHAK KEDUA akan mewakili atau mendampingi PIHAK PERTAMA saat diperiksa
oleh petugas pajak. Hal ini untuk melindungi PIHAK PERTAMA sebagai wajib pajak
yang kurang memahami masalah beban pajak. Selain pendampingan, PIHAK KEDUA
akan mempersiapkan semua dokumen dan skema akuntansi PIHAK PERTAMA sebagai
bahan dalam proses pemeriksaan petugas pajak.

5. PIHAK PERTAMA akan melakukan layanan restitusi pajak. Hal ini meliputi tahapan
persiapan, penyampaian, hingga proses akhir restitusi pajak, baik masa atau tahunan.

6. PIHAK KEDUA akan melakukan saat PIHAK PERTAMA sebagai wajib pajak
mengajukan banding, keberatan pajak, serta proses PK di Mahkamah Agung (MA).

7. PIHAK KEDUA akan melakukan ACCOUNTING PAJAK SERVICE berupa :

a. General Book Keeping


Menyusun buku besar (general ledger) atas transaksi usaha dengan Accrual Basis atau
Cash Basis sesuai dengan taat azas, konsisten dan lazim, sampai dengan laporan posisi
keuangan periode tertentu.
b. Accounting Assistance and Supervision
Memberikan supervisi dan asistensi dalam bidang Akuntansi sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan Indonesia.
c. Accounting and Administration System
Menyusun sistem prosedur Administrasi dan Akuntansi sesuai dengan jenis usaha dan
kebijakan manajemen yang akan diterapkan oleh pihak Perusahaan.

PASAL 2
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan tersebut dalam Pasal 1 di atas harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA atas dasar
referensi-referensi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini, yaitu :

1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) pekerjaan perpajkan yang ditetapkan (terlampir).

2. Semua ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan administrasi teknis yang tercantum


dalam :
a. Peraturan Perpajakan Pemerintah Daerah Setempat .
b. Peraturan Perpajakan Pemerintahan Pusat

PASAL 3
KELENGKAPAN DATA DAN INFORMASI

Sebelum dilaksankan pekerjaan penelitian perpajakan oleh PIHAK KEDUA, terlebih dahulu
PIHAK PERTAMA akan menyediakan data-data yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan seperti yang tersebut pada pasal 1 surat perjanjian ini kepada Pihak Kedua berupa:
Semua Bentuk Dokumen Kegiatan transaksi

PASAL 4
HASIL PEKERJAAN PENGAWASAN

Hasil pelaporan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja yang harus disampaikan kepada
PIHAK PERTAMA dibuat rangkap 3 (tiga) yang masing- masing terdiri dari :
a. Laporan Bulanan
b. Laporan Tahunan

PASAL 5
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Waktu pelaksanaan pekerjaan 1 (satu) tahun sebagaimana yang disebut dalam Surat
Perjanjian Kerja ini, terhitung sejak tanggal penandatanganan Surat Perintah Kerja/Kontrak
Perjanjian Kerja Pelaksanaan Perencanaan dan Laporan Perpajakan

PASAL 6
BIAYA / IMBALAN JASA PENGAWASAN

1. Jumlah biaya pekerjaan tersebut dalam pasal 1 Surat Perjanjian Kerja ini ditetapkan
sebesar Rp. 15.000.000,00 ( lima Belas Juta Rupiah ) per bulan, yang merupakan
biaya yang pasti dan tetap (lumpsum fixed price), yang dibebankan pada PIHAK
PERTAMA.
PASAL 7
CARA PEMBAYARAN

1. Pembayaran biaya Pekerjaan Konsultan Hukum Pajak dilakukan Perbulan

2. Pembayaran tersebut di atas dibayarkan kepada PIHAK KEDUA dengan Rekening


Nomor 0025.01.079075.505, Atas Nama : Sophi Martin SH. pada BRI (BANK
RAKYAT INDONESIA CABANG GARUT).

PASAL 8
TENAGA KERJA DAN UPAH

1. Agar pekerjaan pengawasan berjalan seperti yang telah ditetapkan, PIHAK KEDUA
diwajibkan menyediakan tenaga kerja.
2. Upah kerja yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan perpajakan ini dibebankan
kepada PIHAK KEDUA.

3. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas segala kerugian PIHAK PERTAMA sebagai
akibat perbuatan orang-orang yang dipekerjakan oleh PIHAK KEDUA, sehubungan
dengan pekerjaan perencanaan dan pelaporan perpajakan.

PASAL 9
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)

1. Pihak Kedua dibebaskan dari tanggung jawab atas kerugian dan keterlambatan
penyelesaian pekerjaan yang telah ditetapkan apabila terjadi keadaan memaksa (Force
Majeure)
2. Keadaan memaksa (Force Majeure) yang dimaksud ayat ini adalah: 1. Adanya bencana
alam seperti Gempa Bumi, angin ribut, angin puyuh, Banjir Besar, Hujan Besar Terus-
menerus, Kebakaran Hebat, Epidemi, Perang, dan sebagainya. Yang mengakibatkan
kerusakan dan menghambat pelaksanaan pekerjaan ____________________ 2. Setiap
peristiwa Force Majeure harus dilaporkan dan mendapat pengesahan tertulis dari Pihak
Pertama paling lambat 10 (dua) hari setelah kejadian berlangsung.

PASAL 10
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan
diselesaikan secara musyawarah.

2. Apabila perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka akan
diselesaikan oleh suatu “Panitia Pendamai” yang berfungsi sebagai juri/wasit, yang
dibentuk dan diangkap oleh kedua belah pihak, yang terdiri dari 3 (tiga) orang yaitu :
 Seorang wakil dari PIHAK PERTAMA sebagai anggota;
 Seorang wakil dari PIHAK KEDUA sebagai anggota;
 Seorang dari PIHAK KETIGA yang ahli, sebagai ketua yang disetujui oleh kedua
belah pihak.

3. Keputusan “Panitia Pendamai” ini mengikat kedua belah pihak, dan biaya penyelesaian
perselisihan yang dikeluarkan akan dipikul secara bersama.
4. Jika keputusan sebagaimana dimaksud ayat 3 pasal ini tidak dapat diterima oleh salah satu
pihak atau kedua belah pihak, maka perselisihan akan diteruskan melalui Pengadilan
Negeri Tasik.

PASAL 11
PEMUTUSAN PERJANJIAN

1. PIHAK PERTAMA dapat membatalkan secara sepihak perjanjian ini tanpa menggunakan
ketentuan pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, setelah PIHAK
PERTAMA memberikan peringatan/teguran tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut tetapi
PIHAK KEDUA tetap tidak mengindahkannya dalam hal :

a. PIHAK KEDUA tidak melaksanakan tugas pekerjaan pengawasan sebagaimana


mestinya yang dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 4 Surat Perjanjian ini.

b. Dalam waktu satu bulan terhitung sejak tanggal terbitnya Surat Keputusan Penunjukan
PIHAK KEDUA tidak atau belum memulai melaksanakan pekerjaan pengawasan
sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Surat Perjanjian ini.

c. Dalam waktu tiga bulan berturut-turut tidak melanjutkan pekerjaan pengawasan yang
telah dimulainya.

d. PIHAK KEDUA nyata-nyata tidak melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan oleh


PIHAK PERTAMA.

PASAL 12
TEMPAT KEDUDUKAN

Untuk pelaksanaan Surat Perjanjian Pekerjaan Pengawasan ini, beserta segala akibat
hukumnya, kedua belah pihak telah memilih tempat kedudukan (domisili) yang tetap dan sah
di Kantor Pengadilan Negeri Tasik.

PASAL 13
PENUTUP

Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini atau perubahan-perubahan yang
dipandang perlu oleh kedua belah pihak, akan diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian
Tambahan (Addendum) dan merupakan perjanjian yang tidak terpisahkan dari Surat
Perjanjian Pekerjaan Perencanaan Pelaporan Perpajakan.
Surat perjanjian Kerja ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), bermaterai cukup, dan mempunyai
kekuatan hukum yang sama masing-masing untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
serta kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan dan ada hubungannya dengan pekerjaan
ini.

Ditandatangani Pada Tanggal _________________________

PIHAK KEDUA : PIHAK PERTAMA :


Kantor Auditor Hukum dan Pajak PT.ANUGRAH TASIK PERSADA

SOPHI MARTIN,S.H.,C.L.A.,M.H FARID NURHAKIM,S.Sos.


DIREKTUR UTAMA

Anda mungkin juga menyukai