Anda di halaman 1dari 22

P R O F I L

KELOMPOK
TAMAN OBAT KELUARGA
( TOGA )
SEHAT SEHATI

DESA TEGALBADENG BARAT


KECAMATAN NEGARA
KABUPATEN JEMBRANA
TAHUN 2017

1
KATA PENGANTAR
Om Swastiastu,

Puji syukur penulis panjatkan kehadapanTuhan Yang Maha Esa/Ida Sang


Hyang Widi Wasa, atas asung kerta wara nugraha-Nya, maka Profil TAMAN OBAT
KELUARGA ( TOGA ) di Desa Tegal badeng Barat, Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana
dapat disusun.
Profilini, penulis susun sangat singkat dan sederhana, tentunya masih jauh dari
sempurna. Untuk itu kami membuka pintu dan berharap adanya saran, petunjuk, bimbingan
serta sumbangan-sumbangan pemikiran agar Kelompok TOGA SEHAT SEHATI yang ada di
Desa Tegal Badeng Barat dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai wujud tanggung
jawab sosial masyarakat semakin meningkat.
Dengan telah selesainya penyusunan Profil TOGA di Desa Tegal Badeng
Barat ini, maka penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan dokumen ini. Mudah-mudahan petunjuk, bimbingan dan sumbangan pemikiran
yang telah diberikan kepada kami mendapat pahala dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan
Yang MahaEsa.
Om Santhi Santhi Santhi Om,

Tegal Badeng Barat, 20 Juli 2017


KELOMPOK
TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)
DesaTegalbadeng Barat
Ketua, Sekretaris,

NI MADE KERTIASIH RIKA HARIANTI


Mengetahui ;
Perbekel DesaTegal Badeng Barat,

I MADE SUDIANA

PROFIL

2
TANAMAN OBAT KELUARGA ( TOGA )
DESA TEGALBADENG BARAT, KECAMATAN NEGARA
KABUPATEN JEMBRANA

BAB I

PE N DAHU LUAN

A.LatarBelakang

Tanaman obat keluarga( TOGA ) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang
berkhasiat sebagai obat. Obat adalah suatu bahan atau panduan bahan-bahan yang
dimaksudkan untk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan,
menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan
badaniah danrohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok tubuh atau
bagian tubuh manusia.
Obat dapat bersifat sebagai obat jika sesuai dengan dosis dan waktu yang tepat.
Obat juga bersifat racun bagi tubuh jika dikonsumsi dengan dosis yang berlebihan.Hal
ini menyebabkan pemberian obat kurang dapat menyembuhkan karenasalah penggunaan
dan dosis yang tidak tepat.
Banyak masyarakat yang masih belum paham akan pemanfaatan tanaman obat
keluarga. Masyarakat sering salah dalam menentukan bahan baku dalam pembuatan obat
tradisional dan tidak mengerti cara untuk mengolah bahan tersebut. Ini dapat
menyebabkan efek samping yang berbeda bagi tiap orang jika dosis obat diberikan
secara berlebihan.Semakin banyak masyarakat yang menaruh perhatian terhadap
pengguna anobat yang rasional demi kepentingan keluarga. Menurut (WHO, 1992),
penggunaan obat rasional mensyaratkan pasien menerima pengobatan yang sesuai
dengan kebutuhan klinisnya, dengan dosis yang tepat, jangka waktu pemberian obat
yang benar, dan mendapatkan harga obat yang paling murah.
Kelompok toga sehat sehati terletak di br. Anyar Tegal Badeng Barat kecamatan
Negara. Kelompok ini berdiri 10 Juni 2013. Sejarah awal pembentukannya adalah untuk
menghidupkan kembali kelompok Toga lama yang sudah tidak ada kegiatan. Pada
awalnya kelompok Toga yang diketuai oleh Ni Kadek Kertiasih ini seiring dengan
semakin berkembangnya kelompok begitu pula dengan antusias masyrakat yang ingin
mengetahui tentang pemberian asuhan mandiri penyakit ringan untuk penanggulangan
pertama dirumah dan bertambahnya fasilitas serta bantuan yang diterima oleh kelompok
serta berbagai macam penyuluhan dan pembinaan dari Dinas Kesehatan Kabupaten dan
3
Puskesmas II Negara Membuat Toga sehat sehati semakin berkembang dan dikenal oleh
masyarakat hingga mendapat juara 1 tingkat Kabupaten.

B. Kondisi Umum DesaTegal Badeng Barat

Desa Tegal Badeng Barat merupakan salah satu Desa dari 11 Desa/Kelurahan di
Kecamatan Negara, dengan luas daerah 402 Ha dengan batasan-batasan sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Desa Baluk


 Sebelah Selatan : Desa Pengambengan
 Sebelah Barat : Desa Cupel
 SebelahTimur : Desa Tegalbadeng Timur

Secara administrasi terdiri dari 3 (tiga) Banjar yaitu : Banjar Anyar, Tengah dan Puana.
Jumlah penduduk Desa Tegalbadeng Barat 5.753 jiwa terdiri dari laki-laki 2.894 jiwa,
perempuan 2.859 jiwa. Ketinggian dari permukaan laut 500 M, curah hujan 500
mm/tahun.

Ditinjau dari segi mata pencaharian, penduduk DesaTegalbadeng Barat dapat


dikelompokkan sebagai berikut :

No Jenis Mata Pencaharian Jumlah (orang)


1 PNS 13 orang
2 Swasta 1023 orang
3 Pedagang 117 orang
4 Petani 245 orang
Sumber :Profil Desa Tegalbadeng Barat 2016

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. TOGA
1. Pengertian Toga
4
Tanaman Obat Keluarga (Toga) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang
berkhasiat sebagai obat yang ditanam pada sebidang tanah, baik di halaman rumah,
kebun atau ladang, yang digunakan sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan
keluarga akan obat-obatan.
2. Keterampilan

Keterampilan adalah salah satu jenis atau perawatan kesehatan tradisional


keterampilan yang dilakukan melalui teknik penekanan di permukaan tubuh pada
titik-titik akupuntur dengan menggunakan jari, bagian tubuh lain, atau alat bantu yang
berujung tumpul untuk perawatan kesehatan

3. Fungai TOGA
Salah satu fungsi Toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat
kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi:
a. Upaya preventif (pencegahan)
b. Upaya promotif (meniungkatkan derajat kesehatan)
c. Upaya kuratif (penyembuhan penyakit)
Selain fungsi diatas ada juga fungsi lainnya yaitu:
a.Efek samping relatif kecil.
b.Murah dibandingkan obat-obat modern.
c.Penatalaksaan awal penyakit.
d.Secara ekonomi menjadi komoditi komersial.
e. lingkungan bersih dan asri
3. Beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai toga:
Secara umum:
a. Mengenali nama tanaman.
b. Mengenali morfologi tanaman.
c. Mengetahui khasiat tanaman dan bagian apa yang digunakan sebagai obat.
d. Mengetahui jenis penyakit
e. Mengetahui dosis penggunaan
f. Mengetahui waktu yang tepat saat panen.
g. Mengetahui cara pembuatan ramuan.
h. Mengetahui cara penggunaan, aturan minum dan cara penyimpanan ramuan.

B. Pembentukan kelompok asuhan mandiri


Pembentukan kelompok asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan keterampilan
dalam rangka pemberdayaan masyarakat harus memenuhi prinsip dan persyaratan
yang telah ditetapkan.
a. Prinsip
1. Kesadaran dan keinginan sendiri, ditandai dengan:
a) Tidak ada paksaan dari siapapun.
b) Mempunyai motivasi diri.
2. Kebersamaan ditandai dengan adanya perilaku saling berbagi pengetahuan dan
kemampuan.
5
3. Kerjasama dan peran aktif kelompok asuhan mandiri dengan fasilitator.
4. Kemandirian ditandai dengan:
a) Kemampuan individu untuk menolong dirinya sendiri dan anggota keluarga.
b) Tersedianya bahan (tanaman obat) dan peralatan pijat keterampilan jika
diperlukan serta peralatan mengolah TOGA yang dibutuhkan.
5. Berorientasi terhadap kebutuhan masyarakat ditandai dengan adanya:
a) Dukungan kebijakan berupa peraturan, edaran atau surat.
b) Dukungan dari petugas kesehatan yang terlatih dalam teknis asuhan mandiri.
6. Komitmen Ilmu dan keterampilan tentang asuhan mandiri pemanfaatan TOGA
dan keterampilan akan dibagi dengan orang lain namun hanya akan
digunakan untuk diri sendiri atau keluarga (tidak untuk dikomersilkan).
b. Persyaratan Syarat bagi terbentuknya kelompok asuhan mandiri yaitu:
1. Saling mempercayai
2. Saling terbuka
3. Mengakui kelebihan dan kelemahan anggota lain
4. Menerima umpan balik
5. Saling belajar
6. Memupuk rasa kebersamaan

c. Tingkat Kelompok Asuhan Mandiri Setiap kelompok asuhan mandiri dalam melakukan
kegiatannya harus memenuhi persyaratan :

1. Aman Metode dan bahan yang digunakan aman, bermanfaat dan dapat
dipertanggungjawabkan secara empiris.

2. Norma Mengikuti nilai-nilai budaya, agama dan sosial yang berlaku di masyarakat
setempat.

3. Praktis Dapat dilakukan sendiri dengan cara sederhana, alat serta bahan yang digunakan
mudah didapat.

4. Partisipasi aktif Adanya dukungan serta peran serta masyarakat baik berupa tenaga,
sarana, prasarana maupun dana.

Dalam melakukan kegiatan dikelompoknya sesuai dengan kebutuhan kelompok, minimal


sebulan sekali, dipimpin oleh kader dan didampingi oleh fasilitator Puskesmas dan mitra,
meliputi kegiatan sebagai berikut :

1. Setiap keluarga dalam kelompok asuhan mandiri mempelajari dan melaksanakan cara
pengelolaan TOGA, mulai dari pemilihan benih, penanaman, pemeliharaan sampai
pemanenan didampingi oleh sektor pertanian.

6
2. Kader didampingi fasilitator Puskesmas dan mitra mengajarkan kepada keluarga binaan
tentang pengolahan pemanfaatan hasil TOGA menjadi produk untuk dimanfaatkan sendiri
ataupun untuk menambahkan penghasilan keluarga.

3. Kader dan atau didampingi fasilitator Puskesmas melatih keluarga binaan tentang
keterampilan keterampilan untuk diterapkan dalam keluarga apabila mengalami gangguan
kesehatan ringan.

4. Setiap keluarga dalam kelompok asuhan mandiri mempelajari dan menerapkan asuhan
mandiri pemanfaatan TOGA dan keterampilan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, www.peraturan.go.id 2016, No. 450 -19- mencegah dan mengatasi gangguan
kesehatan ringan dalam lingkungan keluarga. Dalam menerapkan asuhan mandiri keluarga
mengacu pada Petunjuk Praktis TOGA dan Keterampilan. Apabila memerlukan penjelasan
lebih lanjut dapat berkonsultasi kepada kader atau kepada fasilitator Puskesmas.

5. Setiap keluarga dalam kelompok asuhan mandiri berbagi pengetahuan dan


keterampilannya kepada keluarga yang lain dalam kelompoknya.

6. Setiap keluarga dalam kelompok asuhan mandiri melakukan penilaian diri dalam
pelaksanaan kegiatan asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan keterampilan dengan
mencatat penggunaan TOGA dan keterampilan dalam rumah tangganya.

7. Kader setiap bulan merekap catatan dari keluarga binaannya, sebagai evaluasi pelaksanaan
asuhan mandiri dikelompoknya.

8. Setiap anggota kelompok asuhan mandiri yang sudah dapat mandiri, mengajak beberapa
keluarga minimal 5 – 1 keluarga untuk bergabung dan membentuk kelompok asuhan
mandiri yang baru.

7
BAB III

STRUKTUR ORGANISASI

1. Kepengurusan

No Jabatan Nama
1 Pelindung Perbekel Ds. Tegal Badeng Barat
3 Ketua Ni Made Kertiasih
5 Sekretaris Rika Harianti
6 Bendahara Ni PutuYuni Antari
Anggota : Gusman Ayu Wibowo
Ni Kadek Muliani
Ni Ketut Susun

2. STRUKTUR

PELINDUNG

PERBEKEL

KETUA

NI MADE KERTIASIH

SEKRETARIS BENDAHARA
RIKA HARIANI NI PUTU YUNI ANTARI

ANGGOTA

GUSMAN AYU WIBOWO NI KADEK MULIANI NI KETUT SUSUN


8
BAB IV

KEGIATAN KELOMPOK TOGA

Penanaman Tanaman Toga

Pemanfaatan Toga

9
Penyuluhan Toga dan Akupresur

Kebun toga dan kegiatan pada kk binaan

10
11
12
BAB IV

JENIS TANAMAN

1. Jenis Taman TOGA (Taman Obat Keluarga ) di rumah KK binaan:


a. KK Putu Sujana:
Sirih
Lidah buaya
Kamboja
Jeruk bali
Kayumas
Jeruk kliki
Lombok
b. KK Mangku renen
Kamboja
Jinten
Lidah buaya
Kayu urip
Daluman
Kumis kucing
Piduh
Binahong
Sirih
Jambu biji
Papaya
Jangu
c. KK Komang Yastika
Daun sirih
Lidah buaya
Saun sembung
Daluman
Kayu manis
Jinten
Sambiloto
Selasih
Kelor
Kayu urip
d. KK Komang Sandi
Adas
Selasih
Lidah buaya
Sirih
Jinten
Kamboja
Kayu mas

13
e. KK I ketut Satrem
Jarak keliki
Miana
Papaya
Asem
Sirih
Jambu klutuk
Kayu mas
Kayu manis
Mengkudu
Kamboja
Kayu urip
Daun cincao
f. KK Wayan Karma
Kayu mas
Base
Delima Putih
Lidaah buaya
Sambung nyawa
Sambiloto
Cabe
Daun mangkok
Blimbing wuluh
Mahkota Dewa
Jarak
Jahe
Kunyit
Kedaluman
Jeruk purut
Jeruk limo
Kemangi
Kelor
Kumis kucing
Jambu
Selasih
g. KK I Gd Diana
Daun sirih
Kembang bintang
Lidah buaya
Jahe
Daun kayu urip
Kumis kucing
Kencur
Delima
Daluman
Adas
h. KK Alit widiantara
Sirih
Kayu mas
Kamboja
Miana
14
Lidah mertua
Sereh
Mengkudu
Daun jarak
i. KK Rapi
Sirih
Kumis kucing
Jambu klutuk
Delima merah, pputih, hitam
Binahong
Adas
Dap-dap
Sereh
Jeruk limo
Kamboja
Kantowali
j. KK Made Kertiasih
Adas
Alang-alang
Bluntas
Bayam duri
Bunga pukul empat
Bunga pagoda
Blimbing wuluh
Blimbing manis
Ciplukan
Cincau rambat
Cermai
Delima putih
Delima merah
Delima hitam
Binahong
Ekor kucing merah
Ekor kucing putih
Garut
Cocor bebek
Jambu biji
Jambu air
Jeruk nipis
Asam
Kunyit
Kunyit putih
Kumis kucing
Kemangi
Kelapa
Jeruk lemon
Lengkuas
Lidah buaya
Lempuyang wangi
Meniran
Merica
15
Mengkudu
Buah naga
Pegagam
Pandan wangi
Sambung nyawa
Sembung
Temulawak
Temutis
Temu kunci
Temu poh
Temu ireng
Temu giring
Sawo
Puring
Puring
Sambung tulang
Sirih hijau
Sirih merah
Lavender
Selasih
Kamboja
Daun salam
Jinten
Bangle
Dadap
Ketela kuning
Sempol
Alpukat
Sirsak
Kecubung
Kayu putih
Sudamala
Jahe
Jahe merah
Pepaya
Semangi gunung
Pinang
Sere
Brotowali
Sambiloto
Kembang sepatu
Iler
Daun mangkok

16
Ada beberapa jenis tanaman yang dimiliki Kelompok TOGA diantaranya
sebagai berikut :

1. Adas
2. Alang-alang
3. Bluntas
4. Bayam duri
5. Bunga pukul empat
6. Bunga pagoda
7. Blimbing wuluh
8. Blimbing manis
9. Ciplukan
10. Cincau rambat
11. Cermai
12. Delima putih
13. Delima merah
14. Delima hitam
15. Binahong
16. Ekor kucing merah
17. Ekor kucing putih
18. Garut
19. Cocor bebek
20. Jambu biji
21. Jambu air
22. Jeruk nipis
23. Asam
24. Kunyit
25. Kunyit putih
17
26. Kumis kucing
27. Kemangi
28. Kelapa
29. Jeruk lemon
30. Lengkuas
31. Lidah buaya
32. Lempuyang wangi
33. Meniran
34. Merica
35. Mengkudu
36. Buah naga
37. Pegagam
38. Pandan wangi
39. Sambung nyawa
40. Sembung
41. Temulawak
42. Temutis
43. Temu kunci
44. Temu poh
45. Temu ireng
46. Temu giring
47. Sawo
48. Puring
49. Sambung tulang
50. Sirih hijau
51. Sirih merah
52. Lavender
53. Selasih
54. Kamboja
55. Daun salam
56. Jinten
57. Bangle
58. Dadap
59. Ketela kuning
60. Sempol
61. Alpukat
62. Sirsak
63. Kecubung
64. Kayu putih
65. Sudamala
66. Jahe
67. Jahe merah
68. Pepaya
69. Semangi gunung
70. Pinang
71. Sere
72. Brotowali
73. Sambiloto
74. Kembang sepatu
75. Iler
76. Daun mangkok
18
77. Lidah mertua
78. Daluman
79. Kencur
80. Kayu urip
81. Kembang bintang
82. Jeruk purut
83. Jeruk limo
84. Selasih
85. Jinten
86. Kayu urip
87. Daun piduh
88. Jangu
89. Jarak kliki
90. Daun Lombok
91. Jeruk bali
92. Kamboja
93. Puring
94. Daun cincao
95. Asem
96. Mahkota dewa
97. Miana
98. Dewan doru
99. Dap-dap
100. Kantowali

19
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kecendrungan untuk meninggalkan pengetahuan mengenai tanaman obat
tampaknya memang berlangsung terus. Padahal, Toga amatlah penting bagi keluarga.
Selain dimanfaatkan untuk obat, tanaman obat tersebut dapat ditata dengan baik
sebagai penghias pekarangan. Dengan demikian, pekarangan rumah menjadi tampak
asri dan penghuninya dapat memperoleh obat-obatan yang diperlukan untuk menjaga
kesehatan.

B. Saran
Penyusun menyarankan pada para pembaca sekalian untuk semakin
menggalakkan penggunaan tanaman obat karena melihat bahwa tanaman obat
memiliki fungsi dan khasiat yang lebih ampuh dibandingkan dengan obat-obatan
kimia. Selain itu juga tanaman obat lebih mudah didapat dan diolah dengan teknologi
yang lebih sederhana serta pembudidayaannya juga tidak membutuhkan banyak biaya.
Perlu memaksimalkan distribusi tanaman obat di masing-masing keluarga binaan dan
kelompok karena selama ini taman obat masih terpusat di rumah contoh kader.

20
Contoh pembuatan ramuan sederhana

1. Mengobati keputihan

Bahan ramuan:

Sirih 10 lembar

Air 5gelas

Cara pembuatan

Direbus sampai mendidih kurang lebih 15 menit

Cara pemakaian

Air rebusan hangat-hangat kuku dipakai untuk membersihkan keputihan dengan


cara disiramkan kedaerah kewanitaan. Lakukan 2 kali sehari sampai sembuh

2. Mengobati panas

Bahan :

Bawang merah secukupnya

Cara pembuatan:

Bawang merah dibersihkan, kemudian dilumatkan atau ditumbuk

Cara pemakaian:

Lumatan bawang merah ini lumurkan keseluruh tubuh terutama dahi, ubun-ubun,
leher dan ketiak

3. Mengatasi sakit perut

Bahan:

Kunyit 2 jari tangan

Air matang ½ cangkir

Cara pembuatan:

Kunyit dikupas dan dibersihkan. Kemudian diparut dan ditambahkan air matang
tersebut. Setelah itu diperas melalui kain bersih. Diamkan dan hanya beningnya
yang di ambil.

21
Aturan minum:

Dewasa 2x sehari ½ cangkir, pagi hari sebelum makan dan malam hari sebelum
tidur. Sebaiknya ramuan tersebut ditambah dengan madu sebanyak 1 sendok
makan sekali minum

22

Anda mungkin juga menyukai