Anda di halaman 1dari 2

Faktor Risiko Glioblastoma yang Diidap

Agung Hercules, Salah Satunya Radiasi


Frieda Isyana Putri - detikHealth

Share 0 Tweet 0 Share 0 2 komentar

Agung Hercules dikabarkan terkena kanker otak. Foto: Agung Hercules (dok. Instagram)

Jakarta - Kabar Agung Hercules mengidap glioblastoma atau salah satu jenis
kanker otak menyita perhatian warganet. Agung kini terlihat kurus dan kepala yang
botak.

Dikutip dari Web MD, glioblastoma merupakan tumor ganas stadium empat yang
terbentuk di otak. Tumor ganas atau kanker ini biasanya muncul di salah satu sisi
otak, namun juga bisa menyebar ke sisi otak lainnya namun tidak ke organ lain.

Penyebab dari penyakit ini belum diketahui, namun ada beberapa faktor risiko yang
diketahui bisa meningkatkan risiko seseorang mengidap penyakit ini. Dirangkum dari
beberapa sumber, faktor risiko tersebut antara lain:

Baca juga: Mengenal Glioblastoma, Jenis Kanker Otak yang Diidap Agung Hercules

1. Usia
Risiko mengidap kanker otak semakin meningkat seiring bertambahnya usia.
Glioblastoma umum ditemui pada orang dewasa pada rentang usia 45 hingga 65
tahun, dan semakin besar pada pria dibandingkan wanita. Namun hal ini tidak
menutupi bahwa glioblastoma bisa terjadi pada usia berapapun, bahkan anak-anak
sekalipun.

2. Paparan radiasi
Bagi orang yang memiliki paparan radiasi, seperti radiasi ion mislanya, memiliki
risiko tinggi terkena kanker otak. Radiasi ion terdapat pada radioterapi yang
digunakan untuk menangani kanker dan radiasi bom atom. Sejauh ini, medan
elektromagnetik dari saluran listrik dan radiasi radiofrekuensi dari microwave belum
terbukti menunjukkan peningkatan risiko penyakit ini.

Sama halnya dengan radiasi ponsel, meski beberapa ada studi yang mengaitkan
kemungkinan antara penggunaan ponsel dengan salah satu jenis kanker otak yang
disebut neuroma akustik. Karena ponsel adalah faktor yang relatif baru, maka riset
jangka panjang dibutuhkan untuk memahami dampak potensial pada risiko kanker.
Mengurangi penggunaannya bisa menjauhkanmu dari kemungkinan terburuk.

3. Riwayat keluarga
Meski langka untuk diturunkan, namun apabila ada anggota keluarga yang pernah
mengalami glioblastoma bisa menggandakan risiko seseorang mengalaminya. Akan
tetapi masih dibutuhkan studi dan riset lebih lanjut untuk memastikan kaitan antara
variasi genetik ini dengan kanker otak.

Beberapa penyakit juga dikaitkan dengan peningkatan risiko glioblastoma, meliputi


sindrom Turcot, Li-Fraumeni, dan neurofibromatosis. Akan tetapi penyakit-penyakit
tersebut hanya menjelaskan sebagian kecil diagnosis.

Anda mungkin juga menyukai