Jakarta - Sari cuka apel kerap kali dikonsumsi bagi yang ingin menurunkan berat
badan. Kandungan cuka apel pun dipercaya bisa menekan nafsu makan dan
mengurangi keinginan ngemil makanan manis.
Sebuah penelitian tentang efek jangka panjang cuka apel pada kesehatan menemukan
bahwa konsumsi cuka apel dapat membantu menurunkan berat badan walau dalam
jumlah yang sedikit.
Meski demikian, terdapat beberapa efek samping yang ditimbulkan ketika konsumsi
cuka apel. Berikut di antaranya dikutip dari Medical Daily.
Baca juga: Tren Cuka Apel untuk Turunkan Berat Badan, Ini Penjelasan
Ahli Gizi
Cuka bersifat asam dan beberapa orang tidak bisa mencernanya dengan baik. Bagi
pengidap maag dan radang usus besar, disarankan untuk tidak mengonsumsi cuka
apel agar tak mengalami kekambuhan yang berkelanjutan.
2. Diare
Cuka apel mengandung pektin karena terbuat dari apel yang difermentasi. Pektin
adalah serat makanan larut yang berfungsi sebagai pembentuk gel alami.
Pektin dalam cuka apel memang baik untuk melancarkan buang air besar dan
meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di usus. Tetapi jika dikonsumsi terlalu banyak,
cuka apel bisa membuatmu diare berkepanjangan.
Konsumsi cuka apel akan meningkatkan produksi asam lambung. Terlalu banyak asam
lambung. Karena keasamannya, cuka ini bisa memperparah kondisi maag. Efek
samping lainnya yakni akan mengalami mual dan dada berdebar.
5. Bisa merusak sistem kekebalan tubuh
Cuka apel ternyata bisa menghambat proses pembentukan probiotik dalam usus. Meski
makanan fermentasi dapat meningkatkan bakteri baik di usus, cuka apel bisa
'menghabisi' probiotik yang dibutuhkan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubu