Anda di halaman 1dari 7

SNI 03-3438-1994

TATA CARA PEMBUATAN RENCANA STABILISASI TANAH DENGAN SEMEN PORTLAND UNTUK JALAN
BAB I DESKRIPSI 1.1. Maksud dan Tujuan 1.1.1. Maksud Tata cara pembuatan rencana
stabilisasi tanah dengan semen portland untuk jalan dimaksudkan sebagai acuan dan
pegangan bagi para perencana, pelaksana, pengawas lapangan dan pihak-pihak yang
terkait dalam stabilisasi tanah dengan semen portland untuk jalan. 1.1.2. Tujuan
Tujuan tata cara ini adalah untuk mendapatkan komposisi dan mutu stabilisasi tanah
dengan semen sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta mencegah kegagalan dalam
pelaksanaan di lapangan dalam pekerjaan konstruksi jalan. 1.2. Ruang Lingkup Tata
cara ini meliputi tentang persyaratan, ketentuan bahan, peralatan laboratorium,
perencana campuran dan cara pengerjaan pembuatan rencana stabilisasi tanah dengan
semen untuk teknik jalan. 1.3. Pengertian Yang dimaksud dengan : 1) stabilisasi
tanah dengan semen adalah campuran tanah dengan semen dan air dengan komposisi
tertentu sehingga tanah tersebut mempunyai sifat lebih baik dari tanah semula. 2)
tanah laterit atau lateritis adalah jenis tanah yang berasal dari endapan vulkanik
yang banyak mengandung gumpalan dari ferro oksida. 3) sirtu adalah jenis tanah
berbutir yang komposisinya terdiri dari tanah, pasir dan batu.

1
SNI 03-3438-1994

BAB II PERSYARATAN – PERSYARATAN

2.1. Bahan Persyaratan bahan sebagai berikut : 1) Tanah (1) semua jenis tanah cocok
distabilisasi dengan semen terutama tanah yang berbutir yaitu : a) tanah laterit
atau lateritis b) tanah kepasiran c) sirtu (2) perencanaan campuran harus
disesuaikan dengan variabilitas material di lokasi pelaksanaan. 2) Semen (1) semen
yang digunakan untuk stabilisasi umumnya adalah semen portland tipe I. (2) harus
dilakukan pengujian waktu ikat awal dari semen sesuai dengan peraturan yang berlaku
untuk pengujian 2.2. Peralatan Laboratorium Peralatan laboratorium yang diperlukan
untuk pengujian harus memenuhi persyaratan dan telah dikalibrasi sesuai ketentuan
yang berlaku.

BAB III KETENTUAN –KETENTUAN

3.1. Bahan Bahan yang digunakan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1) Tanah
Tanah yang akan distabilisasi harus dihancurkan terlebih dahulu dari
gumpalangumpalannya dalam kondisi yang kering udara dan lolos saringanASTM no.4.
Tanah akan ekonomis bila mempunyai IP < 15 %. 2) Air Air yang digunakan harus
bersih, tidak mengandung asam, alkali, bahan organik, minyak, sulfat dan khlorida
diatas nilai yang diijinkan sesuai dengan tabel 1. 3) Semen Semen yang digunakan
untuk bahan stabilisasi harus memenuhi ketentuan sesuai dengan SIII-81.

2
SNI 03-3438-1994

Tabel 1 Ketentuan Air No 1 2 3 4 5 3.2. Peralatan Peralatan yang digunakan dalam


tata cara ini adalah sebagai berikut : 1) saringan ASTM no.4 2) peralatan
klasifikasi tanah sesuai dengan : (1) berat jenis (SNI 03-1964-1990) (2) batas cair
(SNI 03-1967-1990) (3) pemadatan (SNI 03-1742-1989) (4) hydrometer (SNI 03-3423-
1994) 3) alat pengaduk 4) kuat tekan bebas (SNI 03-3638-1994) 5) CBR (SNI 03-1744-
1989) 3.3. Kadar Air Tanah Kadar air tanah dalam pencampuran adalah di sekitar
kadar air tanah optimum 3.4. Perencanaan Perencanaan harus memenuhi hal-hal berikut
: 1) perencanaan dilakukan di laboratorium untuk mendapatkan kadar semen yang
menghasilkan kekuatan campuran maksimum. 2) campuran tanah semen yang mempunyai pH
lebih besar 12 kali akan berlaku dengan baik. 3) kriteria kekuatan stabilisasi
tanah dengan semen harus sesuai dengan tabel 2. 4) Kriteria untuk perbaikan tanah
pondasi disesuaikan dengan keperluan menurut ketentuan yang berlaku yaitu : - kuat
tekan bebas : untuk tanah kohesif - CBR : untuk tanah berbutir. Tabel 2 Kekuatan
Stabilitas Tanah Dengan Semen Uraian Lapis pondasi atas (LPA) 7 hari Lapis pondasi
bawah (LPB) 7 hari Kuat tekan bebas (kPa) 2200 600 CBR % 80 20 Macam pengujian pH
Bahan organik Minyak mineral Ion sulfat (Na2SO4) Ion chlor (NaCL) Nilai ijin 4,5 –
8,5 Mak. 2000 ppm < 2 % berat semen < 10.000 ppm < 20.000 ppm Cara pengujian AASHTO
T26-79 AASHTO T26-79 SNI 06-2502-1991 SNI 06-2426-1991 SNI 06-2431-1991

3
SNI 03-3438-1994

3.5. Perencanaan Jumlah Semen dalam Campuran Perencanaan jumlah semen dalam
campuran harus memenuhi ketentuan berikut : 1) jumlah semen yang digunakan dalam
campuran adalah 10 % dihitung terhadap berat kering tanah. 2) untuk memperoleh
kadar air optimum pada masing-masing persentase semen, harus dilakukan rangkaian
percobaan pemadatan di laboratorium untuk berbagai persentase semen. 3) pada setiap
kadar air optimum dan kepadatan maksimum untuk pemeriksaan kuat tekan bebas atau
CBR, dibuat benda uji campuran masing-masing 3 buah. 4) efisiensi alat di
laboratorium adalah 100 %

BAB IV CARA PENGERJAAN

Lakukan perencanaan stabilisasi tanah dengan semen dengan langkah-langkah sebagai


berikut : 1) lakukan pengujian klasifikasi tanah, pemadatan standar sesuai dengan
SNI 03-17421989 F, kuat tekan beban sesuai SNI 03-3638-1994, serta nilai CBR sesuai
SNI 03-17441989 dari tanah yang direncanakan akan distabilisasi; 2) Buat campuran
tanah dengan semen sesuai dengan komposisi yang direncanakan, dibungkus dengan
kantong plastik atau yang sejenis sebelum dibuat benda uji untuk menghindari kadar
air; 3) Lakukan pemadatan sebelim waktu ikat awal dilampaui; 4) Lakukan pengujian
klasifikasi tanah dengan semen dan pemadatan standar untuk mendapatkan kadar air
optimum dan kepadatan maksimum; 5) Siapkan benda uji untuk kuat tekan bebas masing-
masing 3 contoh untuk setiap campuran pada masa pemeraman yang dilakukan pada kadar
air optimum dan kepadatan maksimum; 6) Laksanakan pemeraman benda uji untuk kuat
tekan bebas dengan cara dibungkus lalu disimpan pada lemari pemeraman pada
temperatur ruangan yang tetap; 7) Lakukan pengujian kuat tekan bebas sesuai dengan
metode pengujian yang berlaku; 8) Siapkan benda uji campuran untuk CBR sesuai SNI
03-1744-1989 pada 56 pukulan; 9) Lakukan pengujian CBR setelah pemeraman 3 hari
dibungkus dengan kantong plastik, serta rendamlah 4 hari; 10) Gambarkan grafuk
hubungan antara persentase campuran dan nilai rata-rata kuat tekan bebas atau CBR
untuk menentukan kadar semen yang memenuhi nilai kuat tekan bebas dan CBR yang
memenuhi ketentuan yang berlaku.

4
SNI 03-3438-1994

LAMPIRAN A DAFTAR ISTILAH

pengerasan bahan karena berkurangnya kadar air yang dipakai untuk reaksi kimia.
alat pengaduk, untuk mengaduk campuran sehingga homogen. Waktu ikat awal semua
jenis tanah yang berasal dari endapan vulkanik yang banyak mengandung penggumpalan
ferro oksida serta merupakan pelapukan buatan. indeks plastis CBR

: : : :

Hidrasi Mixer setting time Laterit atau lateritis

: :

IP California Bearing Ratio

5
SNI 03-3438-1994

LAMPIRAN B Contoh Perhitungan Jumlah Semen yang Digunakan Jika berat contoh tanah
percobaan seberat = 2,5 kg Kadar optimum = 33,6 % Kadar semen percobaan = 5 % Berat
kering butir tanah = 100 / 133,6 x 2,5 kg = 1,871 kg Berat semen = 5 % x 1,871 kg =
0,09355 kg = 93,55 gr

Gambar 1 Grafik hubungan antara CBR umur 7 dan kadar semen hari

Gambar 2 Grafik hubungan antara kuat tekan bebas dan kadar semen umur 7 hari

Anda mungkin juga menyukai