Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN

ETIKA BATUK

PENYUSUN

TIM KPP&PPI

KOTA MOJOKERTO

UPT PUSKESMAS WATES


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga penyusunan Panduan Etika Batuk di

Puskesmas Wates Kota Mojokerto Tahun 2018 dapat terselesaikan. Keberadaan

panduan ini bagi Puskesmas Wates sangat penting sekali karena akan memberikan

panduan secara rinci terhadap seluruh gerak langkah yang terkait dengan Sistem

pencegahan dan penanggulangan infeksi di Puskesmas Wates.


Panduan Etika Batuk Puskesmas ini juga merupakan sebuah persyaratan yang

sangat penting bagi pelaksanaan Akreditasi Puskesmas Wates sebagai sebuah

puskesmas dengan menjalankan sistem puskesmas akreditasi. Secara umum ruang

lingkup Panduan Etika Batuk ini meliputi perlengkapan yang dibutuhkan, cara batuk

yang benar, serta hal hal yang dapat mendukung pelaksanaan etika batuk sebagai

salah upaya pencegahan dan pengendalian infeksi


Secara umum Panduan Etika Batuk bersifat dinamis dan bahkan harus selalu

diperbaiki secara terus menerus seiring dengan perkembangan di Puskesmas Wates

Kota Mojokerto. Harapannya Panduan Etika Batuk yang dimiliki Puskesmas Wates ini

benar-benar diimplementasikan oleh seluruh petugas di UPT Puskesmas Wates Kota

Mojokerto.

Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan buku ini

Mojokerto, November 2017


TIM KPP&PPI
UPT PUSKESMAS WATES

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI

BAB I
DEFINISI
Etika Batuk ini diterapkan untuk semua orang terutama pada kasus infeksi
dengan jenis transmisi airbone dan droplet, diantaranya adalah bersin dan batuk.
Bersin adalah keluarnya udara semi otonom yang terjadi dengan keras lewat hidung
dan mulut. Udara ini dapat mencapai kecepatan 70 m/detik (250 km/jam). Bersin dapat
menyebarkan penyakit lewat butir-butir air yang terinfeksi yang diameternya antara 0,5
hingga 5 µm, sedangkan batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh dan
merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan
karena adanya lendir (dahak), makanan, debu, asap, atau yang lainnya.
Etika batuk adalah tata cara batuk yang baik dan benar, dengan cara menutup
hidung dan mulut degan tisu atau lengan baju untuk mencegah penularan penyakit
melalui dropplet yang dikeluarkan.
Puskesmas Wates selaku fasilitas pelayanan kesehatan harus menyediakan
sarana prasarana agar etika batuk ini dapat terlaksana secara optimal, antara lain:
wastafel dengan air mengalir, tissu, sabun cair, tempat sampah medis/ infeksius dan
masker.
Agar Etika batuk ini dapat dikenal petugas dan pasien secara luas, maka
diperlukan edukasi/ penyuluhan kesehatan melalui leaflet, poster, banner maupun
pemberian informasi langsung oleh petugas saat pemeriksaan pasien.

BAB II
RUANG LINGKUP
Panduan Etika batuk di Puskesmas Wates meliputi panduan tatacara melakukan
batuk yang benar sebagai salah upaya pencegahan dan pengendalian infeksi
Panduan ini diterapkan kepada semua semua karyawan puskesmas (medis,
perawat, farmasi, bidan, administrasi dan tenaga kesehatan lainya yang terlibat dalam
pelayanan puskesmas), pasien puskesmas, dan pengunjung puskesmas yang
mengalami infeksi dengan jenis transmisiairborne dan droplet
Tujuan dari etika batuk ini adalah agar
a. Seluruh petugas puskesmas dan pasien yang mengalami infeksi dengan jenis
transmisiairborne dan droplet dapat memahami dan menerapkan prosedur etika
batuk secara benar
b. Tercapai upaya pencegahan dan pengendalian infeksi secara optimal.

BAB III
TATA LAKSANA

Langkah-langkah pelaksanaan etika batuk sebagai berikut::


a) Penderita menutup hidung dan mulut dengan tisu atau saputangan atau lengan
atas.
b) Tisu dibuang ke tempat sampah infeksius
c) Penderita mencuci tangan.dengan sabun dan air mengalir

Puskesmas Wates selaku fasilitas pelayanan kesehatan harus menyediakan


sarana prasarana agar etika batuk ini dapat terlaksana secara optimal, antara lain:
wastafel dengan air mengalir, tissu, sabun cair, tempat sampah medis/ infeksius dan
masker. edukasi/ penyuluhan kesehatan melalui leaflet, poster, banner maupun maupun
pemberian informasi langsung oleh petugas saat pemeriksaan pasien.

Gambar Etika Batuk

Pelaksanaan monitoring etika batuk di ruang pelayanan dilakukan setiap bulan oleh tim
KPP & PPI UPT Puskesmas Wates, dan dilakukan evaluasi & pelaporan setiap 3 bulan.

BAB IV
DOKUMENTASI

1. Pencatatan dan pelaporan


b. Pencatatan dan pelaporan monitoring etika batuk dilaksanakan oleh Tim
KPP&PPI Puskesmas.
c. Tim KPP&PPI puskesmas bertanggung jawab untuk melaporkan
pengumpulan data mengenai kepatuhan etika batuk kepada Kepala
puskusmas.

2.Monitoring dan evaluasi


a. Kegiatan monitoring dan evaluasi akan dilakukan setiap bulan
b. Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh Tim PPI di masing-masing unit.
c. Hal-hal yang dimonitoring dan evaluasi meliputi
Monitoring pelaksanaan KIE etika batuk oleh petugas

1. Dokumen
a. SOP etika batuk
b. Formulir monitoring KIE Etika Batuk

CHECKLIST PELAKSANAAN ETIKA BATUK DI UPT PUSKESMAS WATES

RUANG................................................................

TANGGAL ................................................................

px batuk px batuk px batuk px batuk px batuk


I 2 3 4 5
NO SOP ETIKA BATUK KETERANGAN
Y T Y T Y T Y T Y T
Petugas menyampaikan agar orang yang
batuk / bersin memalingkan kepalanya dari
1
orang disekitarnya setiap merasakan
dorongan batuk
Petugas menyampaikan agar orang yang
batuk/bersin menutup mulut dan hidungnya
2
dengan tissu/saputangan/masker/lengan
bagian dalam bahu saat batuk/bersin
Petugas menyampaikan agar orang yang
3 batuk/bersin membuang tissu ke tempat
sampah infeksius
Petugas menyampaikan agar orang yang
4
batuk/bersin segera mencuci tangannya

Anda mungkin juga menyukai