Standar Komp Nas - Analis Kesehatan PDF
Standar Komp Nas - Analis Kesehatan PDF
TAHUN 2003
KATA PENGANTAR
Pusat Penelitian Pengkajian Perencanaan Prasarana dan Pengembangan Wilayah – Institut
Teknologi Indonesia merasa mendapat kehormatan dengan dipercayanya sebagai Konsultan
untuk melaksanakan pekerjaan :
Standar Kompetensi Nasional ini disusun berdasarkan konsensus semua pihak terkait
(stakeholders), yaitu yang meliputi unsur asosiasi profesi (PATELKI), unsur asosiasi
laboratorium kesehatan (ILKI), unsur pendidikan dan pelatihan (PUSDIKNAKES dan
POLTEK) dan dari kalangan laboratorium kesehatan serta para ahli kedokteran. Di dalam
penyusunannya telah digunakan beberapa acuan yang berasal dari standar kompetensi untuk
analis kesehatan dan standar standar kompetensi yang dikembangkan oleh proyek bantuan
kepada Departemen Pendidikan Nasional Pemerintah Indonesia, Laboratory Operation
Project.
Standar Kompetensi Nasional ini disusun dengan cakupan sesuai dengan kebutuhan
kompetensi analis kesehatan pada saat penyusunan standar kompetensi dan mengikuti pola
penulisan standar yang merujuk pada Regional Model of Competency Standard (RMCS).
Mengingat keterbatasan waktu dalam penyusunan standar kompetensi bidang keahlian analis
kesehatan masih jauh dari sempurna dan masih memerlukan penyempurnaan. Saran-saran
penyempurnaan akan sangat kami hargai.
Semoga standar kompetensi bidang keahlian analis kesehatan yang telah kami susun ini dapat
membantu memenuhi kebutuhan akan standar kompetensi dan dapat digunakan atau
dimanfaatkan oleh pihak-pihak terkait.
Kami mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan partisipasi semua pihak terkait
dalam penyusunan standar, khususnya rekan-rekan dari PATELKI, ILKI dan
PUSDIKNAKES, dan Departemen Pendidikan Nasional yang telah mensponsori dan
menugasi kami dalam penyusunan standar kompetensi ini.
Atas kepercayaan dan kehormatan yang diberikan kepada kami untuk melaksanakan
Pekerjaan ini, kami sampaikan terima kasih
i
DAFTAR ISI
ii
Dengan Rencana Sampling ...................................................................... 43
14. Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Imunoserologi ..................... 46
15. Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Virologi ............................... 48
16. Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Bakteriologi Klinik .............. 51
17. Unit Kompetensi Membuat Media Pembenihan ...................................... 55
18. Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Helmintologi ....................... 58
19. Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Mikologi Klinik ................... 61
20. Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Protozoologi Klinik ............. 64
21. Unit Kompetensi Menjaga Kessehatan dan Keselamatan Kerja .............. 67
22. Unit Kompetensi Memproses dan Mencatat Data ................................... 70
23. Unit Kompetensi Menggunakan Piranti Lunak Aplikasi Laboratorium .. 73
24. Unit Kompetensi Melaksanakan Praktek Laboratorium Yang Benar
(GLP) ....................................................................................................... 75
25. Unit Kompetensi Menerapkan Kualitas dan Proses Perbaikan
Berkelanjutan ........................................................................................... 77
26. Unit Kompetensi Memelihara Sistem Mutu dan Peningkatan Mutu
Berkelanjutan ........................................................................................... 80
27. Unit Kompetensi Mengkalibrasi dan Memelihara Peralatan Pengujian .. 83
28. Unit Kompetensi Memelihara Peralatan Laboratorium dan
Mengendalikan Stok Bahan ..................................................................... 86
29. Unit Kompetensi Melakukan Pengujian / Prosedur Secara Instrumental 90
30. Unit Kompetensi Melakukan Tes Dasar .................................................. 94
31. Unit Kompetensi Melakukan Teknik Aseptik ………………………..... 97
32. Unit Kompetensi Memproses Jaringan .................................................... 100
33. Unit Kompetensi Melakukan Validasi Hasil ........................................... 103
34. Unit Kompetensi Melakukan Evaluasi dan Validasi Metode .................. 105
35. Unit Kompetensi Melakukan Promosi Kesehatan ................................... 107
36. Unit Kompetensi Melakukan Komunikasi Dengan Orang Lain .............. 109
37. Unit Kompetensi Menyediakan Informasi Untuk Pelanggan .................. 111
38. Unit Kompetensi Mengembangkan dan Memelihara Dokumen
Laboratorium............................................................................................. 113
39. Unit Kompetensi Melaksanakan Pekerjaan Secara Efisien sebagai
Bagian dari Tim ...................................................................................... 115
iii
40. Unit Kompetensi Membaca dan Melaksanakan Prosedur Laboratorium
dalam Bahasa Inggris ............................................................................... 118
41. Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Makanan dan Minuman
Secara Fisika dan Kimia .......................................................................... 120
42. Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Toksikologi dari Sampel
Biologis .................................................................................................... 124
43. Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Residu Pestisida dari
Sampel Biologis ....................................................................................... 128
44. Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Air Minum / Air Bersih dan
Air Limbah Secara Fisika dan Kimia ....................................................... 132
45. Unit Kompetensi Menggunakan Teknik Kromatografi ........................... 136
46. Unit Kompetensi Mempersiapkan Larutan Kerja dan Larutan Standar.... 140
47. Unit Kompetensi Melakukan Pengambilan Darah ................................... 143
48. Unit Kompetensi Menggunakan Teknik Spektrometer ........................... 148
LAMPIRAN
I. Daftar Referensi ...................................................................................................... 166
II. Piagam Kesepakatan Kerjasama antara Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium
Kesehatan Indonesia (PATELKI) dengan Pusat Penelitian Pengkajian
Perencanaan Prasarana dan Pengembangan Wilayah Institut Teknologi
Indonesia................................................................................................................ 167
iv
v
DAFTAR TIM PENGEMBANG DAN TIM PENYUSUN
TIM PENGEMBANG
TIM PENYUSUN
No. Nama Institusi
1. Drs. Indro Pamudjo M.Si.Apt. POLTEKKES Bandung, Jur. Analis Kesehatan
2. Meylina Djafar MBA MCN PUSDIKNAKES – DEPKES
3. Adang Durachim S.Pd, M.Kes POLTEKKES Bandung, Jur. Analis Kesehatan
4. Asep Fithri Hilman, S.Si PUSDIKNAKES
5. Betty Nurhayati S.Si POLTEKKES Bandung Jur. Analis Kesehatan
6. Sonny Feisal Rinaldi S.Pd., M.Kes POLTEKKES Bandung Jur. Analis Kesehatan
7. Dra. Oos Fatimah Rosyati M.Kes POLTEKKES Bandung
8. Drg. Tri Astuti Herniati MARS PUSDIKNAKES – DEPKES
9. Eka Damayanti Lab PRODIA
10. Melani Lab. PRODIA
11. Nur Irawati Lab. PRODIA
12 Wulan Windayanti S.Si POLTEKKES JKT III
vi
13 Joko Pitoyo PATELKI
14 N. Sri Widada, S.Pd, M. Kes POLTEKKES JKT III
15 Sri Paulani, Sp.D PATELKI
16 Johanna Fenty PATELKI
17 Dra. Elis Susanti PATELKI
18 Moch. Soeryanto PATELKI
19 Tetty Resmiati, SKM PATELKI
vii
DAFTAR NAMA ANGGOTA PRG (PROJECT REFERENCE GROUP
viii
DAFTAR RESPONDEN
NO NAMA JABATAN / INSTITUSI ALAMAT
Jl. Inspektur Yazid Km.2,5
1. Dr. Welly Refnaeldi, M.Kes Ka. Balai Labkes Palembang
Palembang, Sumatera Selatan
Ka. Balai Pengembangan Labkes Jl. Sederhana No. 5 Bandung
2. Dr. Harini Janiar, SpPK
Bandung 40141
Jl. Tlogosari 185, Pedurungan
3 Drs. Amin Brotolegowo Ka. Balai Labkes Semarang
Kec. Genuk Semarang
Jl. Ngedinegaran MJ III No. 62
4. Dr. M. Kristi Indrati S. Ka. Balai Labkes Yogyakarta
Yogyakarta
Jl. Karang Menjangan 18
5. Dr. Sri Hastuti Kunto Ka. Balai Labkes Surabaya
Surabaya 60286
Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 27
6. Dr. RA. Astogini, SpPK Ka. Balai Labkes Samarinda
Samarinda
Jl. Dr. Soedarso Sei. Raya
7. Dr. Munzir Purba, MOIH Ka. Balai Labkes Pontianak
Pontianak 78524
Jl. Percetakan Negara 20 B,
8. Dr Zamrud, SpPK Ka. Balai Labkes Jakarta
Jakarta 10560
Kepala Instalasi Lab. RS
9. Instalasi Lab. RS. Hasan Sadikin Jl. Pasteur 38, Bandung 40161
Hasan Sadikin
Kepala Instalasi Lab. RS.
10. Instalasi Lab. RS. R. Syamsudin, SH Jl. Rumah Sakit No. 1 Sukabumi
Syamsudin SH
Kepala Instalasi Lab. RS.
11. Instalasi Lab. RS. St. Boromeus Jl. Ir. H. Juanda 100, Bandung
St.Boromeus
Kepala Instalasi Lab. RS Dr.
12. Instalasi Lab. RS. Dr. Kariadi Jl. Dr. Soetomo 16, Semarang
Kariadi
Kepala Instalasi Lab. RS. Jl. Prof. Dr. Moestopo 6-8,
13. Instalasi Lab. RS. Dr. Soetomo
Dr. Sutomo Surabaya 60285
Kepala Instalasi Lab. RS. Jl. Kesehatan 1, Sekip
14. Instalasi Lab. RS. Dr. Sardjito
Dr. Sardjito Yogyakarta
Jl. Ronggowarsito 143, Solo
15. Kepala Lab. LKS. Prodia
57131
Jl. LL. RE. Martadinata 104,
16. Kepala Lab LKS. Pramita
Bandung 40114
17. Dr. Herlin Sutanto Sp Pk RS. Siloan Glenegles Lippo Karawaci - Tangerang
18. Dr. Farida Oesman SpPk(K) RS. Graha Medika Kebon Jeruk- Jakarta
19. Dr. Tjan Sian Hwa SpPk Lab. Klinik Westerindo Cipaku-Kebayoran
20. Dr. Mardjuki Suryaatmadja HKKI Jl. Salemba – Jakarta Pusat
ix
SpPk(K) FKUI - RSCM
RSU – Tangerang
21. Dr. Trisnawulan SpPk Tangerang
RS. Husada Insani-Cipondoh
Dr. Demak Lumban Tobing
22. RS.Kanker Dharmais Jakarta
SpPk
23. Prof. Hardjuno Lab. Klinik prodia Jl. Batu Putih No.12 Makasar
24. Dr. Prabowo Dirut RS. Permata Hijau Jakarta Selatan
Jl. Pajajaran 3/V/IC
25. Prof. F.G. Winarno PT. M’Brio Bio Tekindo
Baranangsiang-Bogor
26. Kepala Lab.Kes RS.Mitra Keluarga Jl. Jend. A.Yani Bekasi
27. Dr. Witono Santosa Sp.Pk Pengurus ILKI
BPPT Buiding II. Lt. 8
28. Dr. Amin Subandrio Pengurus PATELKI Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta
10340
Prof. Dr. Marsetio
29. Jakarta
Donoseputro
30. Prof. Dr. Mpu Kanoko Jakarta
31. Ka. Lab. Kes RS. Fatmawati Jakarta
32. Ka. Lab. Kes RS. Pondok Indah Jakarta
33. Ka. Lab. Kes RS. Pertamina Jakarta
Dr. Drajat Nendrosuwito,
34. Jakarta
M.Sc
RS. Pusat Persahabatan
35. Dr. Lia
Jl. Persahabatan Raya
x
DAFTAR ISTILAH
xi
Kriteria Unjuk Kerja Unit Kompetensi adalah unsur-unsur yang menjadi persyaratan yang
mengidentifikasikan hasil akhir yang perlu dinilai, bila Unit kompetensi tersebut telah
dicapai, yang menunjukkan Pengetahuan, Keterampilan dan Pengertian.
Acuan Penilaian Unit Kompetensi adalah acuan yang dapat digunakan sebagai panduan
tentang interpretasi standar dan penilaian terhadap standar kompetensi
Level Kompetensi adalah pengelompokan tingkat kemampuan dalam menyelesaikan suatu
tugas/pekerjaan berdasar pada tingkat kesulitan dan atau kompleksitas pekerjaan.
Kompetensi Kunci adalah kemampuan dasar atau generik yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas/pekerjaan di suatu industri/bidang usaha.
Laboratorium kesehatan masyarakat adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan di bidang mikrobiologi, fisika, kimia dan atau bidang lain yang
berkaitan dengan kepentingan kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan, terutama
untuk menunjang upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan masyarakat
Laboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan
pemeriksaan di bidang Hematologi, Kimia Klinik, Mikrobiologi Klinik, Parasitologi
Klinik, Imunologi Klinik, Patologi Anatomi dan atau bidang lain yang berkaitan dengan
kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang diagnosis penyakit,
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
xii
BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
Tujuan penyusunan standar kompetensi bidang analis kesehatan adalah untuk
memperoleh standar kompetensi bidang keahlian yang memperoleh pengakuan secara
nasional. Untuk memperoleh pengakuan tersebut penyusunan/penyempurnaan standar:
1. dikembangkan berdasar pada kebutuhan industri/dunia usaha, dimaknai dengan
dilakukannya eksplorasi data primer dan sekunder secara komprehensif,
2. Kelompok utama
Dalam kelompok ini tercakup unit-unit kompetensi yang berlaku dan dibutuhkan
hanya untuk spesifik sub bidang keahlian (stream) tertentu dan merupakan unit yang
3. Kelompok pilihan
Dalam kelompok ini tercakup unit-unit kompetensi yang dapat ditambahkan kedalam
sub bidang keahlian tertentu sebagai pelengkap dan bersifat pilihan. Untuk bidang
analis kesehatan teridentifikasi unit-unit kompetensi berikut ini yang masuk dalam
kelompok pilihan:
1 AK.KUA.025.B Menerapkan sistem kualitas dan proses perbaikan
berkelanjutan
2 AK.KUA.026.B Memelihara sistem mutu dan peningkatan mutu
berkelanjutan
3 AK.KOM.035.A Melakukan promosi kesehatan
2. Persyaratan Dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
6. Kompetensi kunci
I. ACUAN PENILAIAN :
1. Pengetahuan yang dibutuhkan
1.1. Matematika
1.2. Pengetahuan dasar tentang sperma
1.3. Tahapan pemeriksaan sperma
1.4. Metode, prinsip dan prosedur pemeriksaan sperma
1.4. Penggunaan mikroskop
2. Persyaratan Dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
5. Metode Penilaian
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk kemampuan untuk melakukan
pemeriksaan sperma
Penilaian harus difokuskan pada:
5.1. Peralatan, reagensia dan sampel yang digunakan telah memenuhi persyaratan
yang berlaku
5.2. Kemampuan melakukan pemeriksaan makroskopis & mikroskopis sperma
5.3. Kemampuan menggunakan peralatan sampel, reagensia dan bahan habis pakai
lainnya dengan efektif dan efisien dan membuang limbahnya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
5.4. Kemampuan mengatur tugas-tugasnya agar dapat diselesaikan tepat waktu
5.5. Kemampuan mendokumentasikan hasil pekerjaannya
6. Kompetensi kunci
6. Kompetensi kunci
3. Melaporkan dan memelihara 3.1 Hasil pemeriksaan dimasukkan ke dalam laporan hasil
hasil dan alat laboratorium dan didokumentasikan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
3.2 Hasil yang akan dilaporkan divalidasi oleh supervisor
atau orang yang berwenang
3.3 Pemeliharaan alat dilakukan sesuai dengan pedoman
yang ada dan dicatat pada log pemeliharaan alat
3.4 Pemeliharaan rekaman laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku
2. Persyaratan Dasar
2.1 Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2 Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
5. Metode Penilaian
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk kemampuan untuk melakukan
prosedur dan pemeriksaan cairan tubuh
Penilaian harus difokuskan pada :
5.1.Peralatan, reagensia dan sampel yang digunakan telah memenuhi persyaratan yang
berlaku
5.2.Kemampuan melakukan pemeriksaan makroskopis & mikroskopis cairan tubuh
5.3.Kemampuan menggunakan sampel, reagensia dan bahan habis pakai lainnya
dengan efektif dan efisien dan membuang limbahnya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
5.4.Kemampuan mengatur tugas-tugasnya agar dapat diselesaikan tepat waktu
6. Kompetensi kunci
Mengum- Mengkomu- Merencanakan Bekerjasama Mengguna-kan Memecah- Menggu-nakan
pulkan nikasikan ide dan mengatur dg orang lain & ide & teknik kan Masalah Teknologi
Informasi dan informasi kegiatan kelompok matermatika
1 1 2 1 1 2 1
2. Melakukan pemeriksaan 2.1 Bahan kontrol dan sampel dipastikan homogen sebelum
sampel diperiksa.
2.2 Pemeriksaan kontrol kualitas dan sampel dilakukan
secara manual atau dengan alat, sesuai dengan prosedur
yang berlaku
2.3 Validasi dilakukan terhadap kontrol dan hasil
2. Persyaratan Dasar
2.1 Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2 Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
5. Metode Penilaian
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk kemampuan untuk melakukan
prosedur dan pemeriksaan hematologi dan hemostasis secara manual atau otomatis.
6. Kompetensi kunci
2. Persyaratan Dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
5. Metode Penilaian
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk kemampuan untuk mengoperasikan
dan memelihara sentrifuge.
Penilaian harus difokuskan pada :
5.1. Kemampuan menggunakan sentrifuge berdasarkan jenis pemeriksaan dan
spesimen sesuai ketentuan yang ditetapkan
5.2. Kemampuan menangani keadaan di luar kondisi normal
5.3. Kemampuan memelihara sentrifuge dan dokumentasi dilakukan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
5.4. Kemampuan menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja
5.5. Kemampuan menangani dan mengelola limbah sesuai dengan prosedur yang
berlaku
Penilaian dilakukan dengan:
a. Observasi langsung pada saat kandidat menggunakan sentrifuge
b. Mendemonstrasikan cara pemeliharaan
c. Pertanyaan tertulis maupun lisan
6. Kompetensi kunci
2. Persyaratan dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal : minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung
5. Metode Penilaian
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk kemampuan untuk mengoperasikan
dan memelihara pipet.
Penilaian harus difokuskan pada :
5.1. Kemampuan mengidentifikasi pipet yang akan digunakan
5.2. Kemampuan menggunakan pipet dengan ukuran dan alat bantu yang sesuai
5.3. Ketelitian dan keakuratan pengunaan pipet yang ditunjukkan dengan akurasi dan
presisi
5.4. Kemampuan memelihara pipet dan mendokumentasinya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
Penilaian dilakukan dengan:
a. Observasi langsung pada saat kandidat menggunakan pipet
b. Mendemonstrasikan cara penggunaan dan pemeliharaan pipet
c. Pertanyaan tertulis maupun lisan
6. Kompetensi kunci
3. Melakukan evaluasi hasil 3.1 Hasil kontrol dianalisa sesuai dengan metode yang
pemeriksaan kontrol ditetapkan
3.2 Hasil kontrol dilaporkan dan dimintakan validasi
kepada yang berwenang
2. Persyaratan Dasar
2.1 Kualifikasi pendidikan formal: SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2 Berpengalaman 1 tahun dalam bidang kerjanya.
2.3 Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
5. Metode Penilaian
Kompetensi harus ditunjukkan dengan kemampuan kandidat untuk melakukan kontrol
kualitas pada parameter pemeriksaan yang dilakukan.
Penilaian harus difokuskan pada :
5.1. Kemampuan menginterpretasikan hasil kontrol kualitas pemeriksaan
5.2. Kemampuan melakukan prosedur dan persyaratan kualitas yang berlaku
5.3. Kemampuan mendokumentasikan dan melaporkan semua informasi yang terkait
5.4. Kemampuan mengidentifikasi adanya penyimpangan yang terjadi dan bila
mungkin penyebabnya
Penilaian dilakukan dengan :
a. Memeriksa kelengkapan dokumen-dokumen yang digunakan
b. Memeriksa laporan-laporan perbaikan yang direkomendasikan oleh kandidat
c. Memberikan studi kasus untuk menilai kerangka berpikir kandidat dan kemampuannya
untuk mewaspadai masalah-masalah yang mungkin timbul.
6. Kompetensi kunci
2. Persyaratan dasar:
2.1. Telah lulus unit kompetensi Menjaga Kesehatan dan Keselamatan kerja.
2.2. Kualifikasi pendidikan formal : SMK Jurusan Analis Kesehatan
2. Mencatat hal-hal yang 2.1 Sampel dan formulir permintaan yang tidak sesuai
berhubungan dengan dilaporkan sesuai prosedur
pelayanan terhadap 2.2 Pelanggan dipastikan dilayani dengan baik dan sopan.
pelanggan
3. Menyiapkan sampel- 3.1 Pemisahan sampel dilakukan secara fisik sesuai
sampel yang akan dianalisa keperluan.
3.2 Wadah sampel/Aliquot berlabel disiapkan untuk sampel
utama.
3.2 Pemisahan sampel dilakukan dengan bahan-bahan kimia
sesuai keperluan
3.3 Sampel disimpan dalam media transpor yang sesuai
apabila diperlukan.
3.4 Pembentukan aerosol saat sentrifugasi, pemipetan
maupun pemindahan sampel diminimalkan.
3.5 Sampel disimpan pada suhu yang sesuai baik sebelum,
selama dan sesudah pemeriksaan.
2. Persyaratan dasar :
1.1 Telah lulus dalam unit kompetensi berkomunikasi dengan orang lain memiliki
pengetahuan keselamatan kerja
1.2 Telah lulus dalam unit kompetensi Menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
1.3 Kualifikasi pendidikan formal : SMK Jurusan Analis Kesehatan
6. Kompetensi Kunci
Di samping itu unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk menggunakan peralatan
laboratorium dan sistem yang berlaku, seperti :
1. Peralatan gelas (glassware) yang biasa digunakan di laboratorium kimia
2. Neraca analitis listrik
3. Heating mantle atau Hot plate
4. Oven listrik
5. Komputer untuk menjalankan sistem informasi, pencatatan dan penyimpanan data.
2. Persyaratan dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
2. Persyaratan Dasar
1.1.Kualifikasi pendidikan formal SMK jurusan Analis Kesehatan
1.2.Berpengalaman 1 tahun dalam bidang kerjanya.
5. Metode Penilaian
Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan kerja
Prosedur penilaian yang harus dilakukan :
5.1.Pengamatan (observasi) pada kandidat dalam melakukan pemeriksaan
imunoserologi dari berbagai sampel
5.2.Pertanyaan lisan dan tertulis
6. Kompetensi kunci
2. Persyaratan dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan minimal : SMK Analis Kesehatan
2.2. Telah menyelesaikan kompetensi pemeriksaan imunologi serologi (dasar).
2.3. Telah menyelesaikan kompetensi melakukan pemeriksaan laboratorium biologi
(mikroskop).
6. Kompetensi Kunci
Mengumpul- Mengkomunika- Merencanakan Bekerjasama Menggunakan Memecah- Mengguna-
kan sikan Ide dan dan mengatur dg orang lain & ide & teknik kan kan
Informasi Informasi kegiatan kelompok matermatika Masalah Teknologi
2 2 2 2 2 2 1
2. Persyaratan dasar:
Unit kompetensi ini harus dinilai setelah menguasai unit kompetensi:
2.1. Mengerjakan teknik aseptik
2.2. Mengerjakan prosedur laboratorium biologi
2.3. Membuat media perbenihan
2.4 Kualifikasi pendidikan formal SMK Jurusan Analis Kesehatan dan atau pengalaman
5. Metode Penilaian
Unit kompetensi ini dapat diuji ditempat kerja atau simulasi lingkungan kerja
Prosedur penilaian yang harus dilakukan :
5.1. Pengamatan (observasi) pada kandidat dalam melakukan pemeriksaan bakteriologi
berupa penilaian terpadu dengan studi kasus seperti misalnya isolasi dan identifikasi
suatu spesimen yang mengandung dua atau lebih spesies, mengaitkan sampel,
biakan, morfologi dan data uji biokimia, dan juga uji lain yang relevan (uji
kepekaan).
5.2 Pertanyaan-pertanyaan lisan atau tertulis yang dikaitkan dengan isolasi, dan
identifikasi bakteri patogen.
6. Kompetensi kunci
2. Persyaratan dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal : setara SMK Jurusan Analis Kesehatan
2.2. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung
2.3. Berpengalaman 10 kali dalam pembuatan media, teknik aseptik dan cara sterilisasi
5. Metode Penilaian
Unit kompetensi ini dapat diuji ditempat kerja atau simulasi lingkungan kerja
Prosedur penilaian yang harus dilakukan :
5.1. Pengamatan (observasi) pada kandidat dalam membuat media perbenihan dan
cara pemeriksaan sterilitas serta kualitas media
5.2. Pertanyaan-pertanyaan lisan atau tertulis yang dikaitkan dengan pembuatan media
perbenihan dan uji sterilitas serta kualitas media
5.3. Masukan dari rekan kerja dan supervisor untuk memastikan bahwa prosedur di
tempat kerja diikuti dengan konsisten
6. Kompetensi kunci
Mengumpul- Mengkomuni- Merencanakan Bekerjasama dgn Menggunakan Memecahkan Menggu-
kan informasi kasikan ide dan dan menga tur orang lain dan ide dan teknik persoalan / nakan
informasi kegiatan kelompok matematika masalah teknologi
1 2 2 1 2 2 2
2. Menangani sampel dengan 2.1 Sampel dan formulir permintaan diperiksa secara rinci
tepat dan benar sesuai sebelum diterima
formulir permintaan 2.2 Sampel dan formulir permintaan yang tidak memenuhi
persyaratan dikembalikan dan diberi alasannya
2.3 Sampel yang benar dicatat untuk memastikan
penanganan yang tepat dan benar, sehingga kondisi
sampel tetap representatif dan siap diperiksa.
2.4 Sampel yang memerlukan pemeriksaan lain atau dirujuk,
didistribusikan sesuai permintaan.
2.5 Sampel disimpan dan ditangani dengan benar jika
terdapat penundaan pemeriksaan atau sampel harus
dikirim dengan segera
2.6 Sampel ditangani selayaknya bila terdapat penundaan
pemeriksaan.
3. Melakukan pemeriksaan 3.1 Sampel dibuat sediaan segar (langsung) dengan
sampel dengan metode pengenceran, untuk dilihat langsung dengan mikroskop,
langsung, konsentrasi atau selanjutnya disimpan
pewarnaan 3.2 Sampel dibuat sediaan dengan metode konsentrasi
apabila volume sampel mencukupi
3.3 Jenis sampel yang tidak bisa diperiksa secara langsung
dan cara konsentrasi, dilakukan pewarnaan untuk
menegakkan diagnosa laboratorium.
6. Melakukan pemeriksaan 6.1 Bahan, alat dan sampel dipilih yang sesuai untuk
dengan metode pewarnaan pemeriksaan dengan metode pewarnaan.
6.2 Sampel yang diterima, diawetkan dengan larutan isotonik
yang sesuai (misalnya NaCl 0,85 %)
6.3 Sampel dibuat sediaan hapus tipis atau sediaan tetes tebal
6.4 Sampel yang sudah diproses menjadi sediaan, sebagian
langsung diwarnai dengan larutan yang sesuai.
2. Persyaratan dasar
2.1.Kualifikasi pendidikan formal setara SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2.Berpengalaman melakukan pemeriksaan parasitologi 50 sampel dibawah bimbingan
supervisi
5. Metode Penilaian
Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan kerja
Prosedur penilaian yang harus dilakukan :
5.1. Pengamatan (observasi) pada kandidat dalam melakukan pemeriksaan Helmintologi
dari berbagai sampel
5.2. Pertanyaan lisan dan tertulis
6. Kompetensi kunci :
8. Melakukan pembuangan 8.1 Alat - alat dan bahan serta media yang telah
limbah secara benar digunakan, di simpan pada tempat yang sesuai
8.2 Alat, bahan dan media yang telah digunakan serta limbah
patologis didesinfeksi, disterilisasi dan dicuci atau
dibuang
5. Metode Penilaian
Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan kerja
Prosedur penilaian yang harus dilakukan :
5.1. Pengamatan (observasi) pada kandidat dalam melakukan pemeriksaan protozoa
dari berbagai sampel
5.2. Pertanyaan lisan dan tertulis
5.3. Umpan balik dari orang ketiga
5.4. Pembuatan laporan pemeriksaan yang dilakukan
6. Kompetensi kunci
2. Persyaratan Dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA (SMAK /SMU IPA).
2.2. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
2.3. Kebersihan tempat kerja/laboratorium
2.4. Memahami prinsip-prinsip kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium.
6. Kompetensi kunci.
2. Persyaratan dasar
2.1 Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK Jurusan Analis Kesehatan.
2.2 Unit kompetensi ini bisa dinilai bila telah lulus pengetahuan dasar seperti pada
butir I.
5. Metode Penilaian
Untuk melakukan penilaian metode yang disarankan adalah :
5.1 Observasi/pengamatan terhadap kandidat yang melakukan proses dan pencatatan
data.
5.2 Mengkaji hasil yang diperoleh kandidat seperti data kerja, hasil penghitungan, file
komputer, grafik, tabel.
5.3 Mengkaji hasil pencatatan, pemeliharaan dan penyimpanan data oleh kandidat.
5.4 Pertanyaan lisan dan tulisan tentang pemahaman prosedur-prosedur yang
berhubungan dan tentang trend (kecenderungan) data.
5.5 Umpan balik dari supervisor (penyelia) dan rekan sekerja.
6. Kompetensi kunci
2. Persyaratan dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK Jurusan Analis Kesehatan
2.2 Unit kompetensi ini bisa dinilai bila telah lulus pengetahuan dasar seperti pada
butir 1.
5. Metode Penilaian
Untuk melakukan penilaian metode yang disarankan adalah :
5.1. Observasi/pengamatan terhadap kandidat yang melakukan proses dan pencatatan
data.
5.2. Analisa tugas yang menghubungkan hasil tes hingga menghasilkan laporang yang
dimengerti.
5.3. Analisa statistik sederhana dan/atau grafik dari data kontrol kualitas.
5.4. Pertanyaan lisan dan tulisan tentang pemahaman prosedur-prosedur yang
berhubungan dan tentang trend (kecenderungan) dari data.
5.5. Umpan balik dari supervisor dan rekan sekerja.
6. Kompetensi kunci
Mengumpul- Mengkomuni- Merenca nakan Bekerjasama Mengguna kan
Memecahkan Menggunakan
kan kasikan ide dan mengatur dg orang lain & konsep & tehnik
masalah teknologi
informasi dan informasi kegiatan kelompok matematika
2 1 1 1 2 1 2
5. Metode Penilaian
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk kemampuan dalam menilai
kesesuaian tempat bekerja dengan GLP.
Untuk melakukan penilaian,metode yang disarankan adalah :
5.1 Pertanyaan tertulis , lisan dan/atau observasi
5.2 Laporan pelatih dan/atau umpan balik dari pihak-pihak terkait
6. Kompetensi kunci
5. Metode Penilaian
5.1. Observasi/pengamatan terhadap penampilan kandidat dan partisipasi kandidat
dalam memperbaiki tim di lingkungan kerja
5.2. Pemeriksaan kelengkapan dokumen yang dibuat kandidat sebagai bagian dari
kontrol kualitas, termasuk pembuatan laporan.
5.3. Pertanyaan lisan dan tulisan tentang sistem kualitas dan proses perbaikan yang
berkelanjutan
5.4. Umpan balik dari supervisor dan rekan sekerja
6. Kompetensi kunci
5. Metode Penilaian
Untuk melakukan penilaian metode yang disarankan adalah :
5.1 Observasi/pengamatan terhadap kandidat dalam memimpin sebuah tim
perbaikan mutu.
5.2 Kaji ulang laporan yang telah diverifikasi tentang inisiatif peningkatan dan/atau
proyek yang dipimpin kandidat.
5.3 Umpan balik dari rekan kerja, anggota tim, penyelia, manajer mutu dan
pelanggan.
5.4 Kaji ulang dokumentasi mutu yang telah disiapkan oleh kandidat.
5.5 Kaji ulang proses audit dan hasil yang dicapai kandidat.
5.6 Pertanyaan lisan dan tulisan tentang pengetahuan dasar prosedur dan
manajemen kontingensi.
6. Kompetensi kunci
2. Persyaratan Dasar :
2.1. Kualifikasi pendidikan formal setara SMK jurusan Analis Kesehatan
5. Metode penilaian :
Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat
kerja.
5.1 Observasi terhadap kandidat dalam perawatan dan kalibrasi peralatan.
5.2 Pertanyaan tertulis dan lisan untuk menilai pengetahuan tentang prosedur dan
cara memecahkan masalah.
5.3 Masukan/umpan balik dari supervisor
5.4 Observasi dari dokumentasi kerja yang diselesaikan oleh kandidat.
5.5 Pertanyaan untuk mengakses pengetahuan dasar, termasuk :
• Peralatan Laboratorium standar dilengkapi dengan peralatan yang
dibutuhkan dan cara menjalankan peralatan.
• Prosedur Operasional Standar (SOP), prosedur dan standar kalibrasi,
prosedur perawatan.
6. Kompetensi kunci
2. Persyaratan Dasar :
2.1 Kualifikasi pendidikan formal setara SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2 Unit kompetensi ini harus didahului dengan :
KKK 300 Bekerja secara aman berdasarkan ketentuan dan prosedur
yang ditetapkan.
5. Metode Penilaian :
Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat kerja.
5.1 Memeriksa ulang dokumentasi pesanan yang disiapkan oleh kandidat.
5.2 Memeriksa catatan stok yang dibuat oleh kandidat.
5.3 Pengamatan cara penanganan stok dan melakukan pengambilan sampel dan
pengujian untuk pengendalian mutu yang dilakukan oleh kandidat.
5.4 Masukan atau umpan balik dari manager laboratorium, manager mutu, manager
pelayanan pelanggan dan supervisor.
5.5 Penjelasan oleh kandidat tentang perlunya memilih penandaan dan penyimpanan
stok barang.
5.6 Pertanyaan untuk menguji pengetahuan, termasuk mengenai :
• Stok bahan dan peralatan
• Stok dokumentasi dan bentuk pesanan
• Sampling dan pengujian peralatan
2. Persyaratan Dasar :
2.1 Kualifikasi pendidikan formal: SMK Jurusan Analis Kesehatan
2.2 Unit kompetensi ini harus didahului dengan:
AK.UJI.030.0 Melakukan Tes Dasar
AK.DAT.022.0 Memproses dan Mencatat Data
5. Metode Penilaian :
Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat kerja.
Prosedur penilaian yang harus dilakukan :
5.1 Observasi atau pengamatan terhadap kandidat berkaitan dengan suatu kisaran
analisis secara instrumental
5.2 Umpan balik dari rekan kerja dan supervisor.
6. Kompetensi kunci
2. Persyaratan dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan minimal SMK Jurusan Analis Kesehatan
2.2. Berpengalaman 1 tahun dalam melakukan tes dasar
5. Metode Penilaian
Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan kerja
Prosedur penilaian yang harus dilakukan :
5.1. Pengamatan (observasi) terhadap calon yang melakukan uji-uji dasar
5.2. Pertanyaan lisan dan tertulis untuk mengecek pengetahuan yang mendukung
prosedur uji
5.3. Umpan balik dari rekan sejawat dan penyelia
5.4. Catatan sampel dan dokumentasi tempat kerja yang dilengkapi oleh calon
5.5. Analisis hasil-hasil yang dicapai calon
6. Kompetensi kunci :
5. Metode Penilaian
Unit kompetensi ini akan diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat kerja.
Prosedur penilaian yang harus dilakukan :
5.1. Keberhasilan peserta dalam mentransfer sample
5.2 Pertanyaan tertulis atau lisan
6. Kompetensi kunci
2. Persyaratan Dasar.
2.1 Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA (SMK Jurusan Analis Kesehatan).
2.2 Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
5. Metode penilaian
Untuk menilai hasil belajar atau pekerjaan dilakukan dengan cara :
5.1 Menyiapkan peralatan dan reagen yang dibutuhkan untuk memproses jaringan.
5.2 Memproses jaringan.
5.3 Penilaian/tes lisan ataupun tulisan dan pemecahan masalah yang berhubungan
dengan kegiatan prosesing jaringan, seperti sifat dan fungsi zat yang digunakan.
Prosedur Penilaian meliputi:
1. Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat
kerja.
2. Penilaian dilakukan secara menyeluruh dengan menggunakan sampel buatan dan
sampel sebenarnya untuk melakukan setiap tahapan sub kompetensi dan setiap
kriteria unjuk kerja, dengan:
Pertanyaan tertulis atau lisan
Wawancara
Observasi langsung pada saat memproses jaringan
6. Kompetensi kunci.
2. Persyaratan Dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2. Berpengalaman 3 tahun dalam bidang validasi.
2.3. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
5. Metode Penilaian
5.1. Pertanyaan tertulis atau lisan
5.2. Wawancara
5.3. Observasi secara langsung
6. Kompetensi kunci
2. Persyaratan Dasar
2.1 Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2 Berpengalaman 3 tahun dalam bidangnya.
2.3 Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
5. Metode penilaian
5.1 Pertanyaan tertulis atau lisan
5.2 Interview
5.3 Observasi secara langsung
6. Kompetensi kunci
5. Metode penilaian
5.1. Pertanyaan tertulis atau lisan
5.2. Wawancara
5.3. Observasi langsung pada saat melakukan promosi kesehatan
6. Kompetensi kunci
2. Persyaratan Dasar.
2.1. Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA (SMK/SMU).
2.2. Mengerti dengan baik bahasa, lisan atau tertulis.
2.3. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
5. Metode Penilaian
5.1. Pertanyaan tertulis atau lisan
5.2. Wawancara
5.3. Observasi langsung
6. Kompetensi kunci.
2. Persyaratan Dasar.
2.1 Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA (SMK /SMU).
2.2 Mengerti dengan baik bahasa, lisan atau tulis.
2.3 Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
5. Metoda Penilaian
5.1. Pertanyaan tertulis atau lisan.
5.2. Wawancara.
5.3. Observasi langsung.
6. Kompetensi kunci.
2. Persyaratan Dasar.
2.1. Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA (SMK /SMU).
2.2. Mengerti dengan baik bahasa, lisan atau tulis.
2.3. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
5. Metode Penilaian
5.1.Pertanyaan tertulis atau lisan
5.2.Wawancara
5.3.Observasi langsung
6. Kompetensi kunci.
2. Persyaratan Dasar.
2.1. Kualifikasi pendidikan formal : setara SLTA (SMK/SMU).
2.2. Mengerti dengan baik bahasa lisan dan/atau tertulis.
2.3. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
5. Metode Penilaian
Untuk melakukan penilaian metode yang disarankan adalah :
5.1 Observasi/pengamatan terhadap kandidat atas perannya dalam tim berdasarkan
tugas teknis.
5.2 Umpan balik dari anggota tim yang lain dalam hal keefektifan kerja.
5.3 Kaji ulang dokumen untuk melihat kelengkapan tugas.
5.4 Mengkaji ulang peningkatan mutu yang disarankan oleh kandidat.
2. Persyaratan Dasar.
2.1. Kualifikasi pendidikan formal setara dengan SLTA (SMK /SMU).
2.2. Mengerti tentang bahasa inggris lisan atau tulis.
2.3. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
5. Metode Penilaian
5.1. Tata Bahasa Inggris
5.2. Kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris
5.3. Membaca prosedur dalam bahasa Inggris
6. Kompetensi kunci.
3. Melakukan pemeriksaan 3.1 Pemeriksaan kadar air, protein total, lemak total,
kadar air, protein total, karbohidrat, kadar abu, kadar beberapa jenis pengawet
lemak total, karbohidrat, makanan, pemanis buatan, anti oksidan, identifikasi
kadar abu, kadar beberapa pewarna buatan, kadar etanol dan metanol, vitamin,
jenis pengawet makanan, mutu minyak/lemak dilakukan sesuai dengan prosedur
pemanis buatan, anti yang berlaku di tempat kerja
oksidan, identifikasi 3.2 Identifikasi dan penetapan bahan pengawet, pemanis
pewarna buatan, kadar buatan, antioksidan, pewarna makanan dan vitamin
etanol dan metanol, vitamin, dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku
mutu minyak/lemak pada 3.3 Pemeriksaan mutu minyak/lemak dilakukan dengan
makanan dan minuman. melakukan pemeriksaan kadar air, % asam lemak bebas,
angka peroksida, angka ester, angka iod, angka
penyabunan, angka Reichert Meissl, angka Polenske
dan kadar asam tiobarbiturat, sesuai dengan prosedur
yang berlaku
5. Metode Penilaian :
5.1 Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat
kerja.
5.2 Penilaian dilakukan secara menyeluruh dengan menggunakan sampel buatan
dan sampel sebenarnya untuk melakukan setiap tahapan sub kompetensi dan
setiap kriteria unjuk kerja.
6. Kompetensi kunci
Mengkomuni- Merencanakan Bekerjasama Menggunakan Memecahkan
Mengumpul- Menggunakan
kasikan ide dan dan mengatur dg orang lain konsep & teknik persoalan/
kan informasi teknologi
informasi kegiatan & kelompok matematika masalah
1 2 2 2 2 2 2
Di samping itu unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk menggunakan peralatan
laboratorium dan sistem yang berlaku, seperti :
1. Peralatan gelas (glassware) yang biasa digunakan di laboratorium kimia
2. Neraca analitis listrik
3. Pipet volume otomatis
4. pH meter
5. Shaker (alat pengocok)
6. Waterbath
7. Kromartografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT/HPLC)
8. Kromatografi gas
9. Komputer untuk menjalankan sistem informasi, pencatatan dan penyimpanan data.
2. Persyaratan dasar :
2.1 Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK Jurusan Analis Kesehatan
5. Metoda Penilaian :
5.1 Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat
kerja.
5.2 Penilaian dilakukan secara menyeluruh dengan menggunakan sampel buatan dan
sampel sebenarnya untuk melakukan setiap tahapan sub kompetensi dan setiap
kriteria unjuk kerja.
6. Kompetensi Kunci
Mengumpul Mengkomuni Merencanakan Bekerjasama Menggunakan Memecahkan
Menggunakan
kan kasikan ide dan dan mengatur dg orang lain konsep & tehnik persoalan/
teknologi
informasi informasi kegiatan & klp matematika masalah
1 2 2 2 2 3 3
2. Persyaratan dasar:
2.1. Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK Jurusan Analis Kesehatan.
2.2. Unit kompetensi ini bisa dinilai bila telah lulus pengetahuan dasar seperti pada
butir 1.
6. Kompetensi kunci
Mengump Mengkomuni Merenca nakan Bekerja sama Mengguna kan Memecahkan
Menggunakan
ul kan kasikan ide dan dan mengatur dg orang lain konsep & tehnik persoalan/
teknologi
informasi informasi kegiatan & klp matematika masalah
2 2 2 2 2 3 3
3. Pemeriksaan sampel air 3.1 Alat-alat yang diperlukan untuk pemeriksaan fisika air
minum / air bersih / air minum / air bersih / air limbah disiapkan sesuai dengan
limbah SOP yang ada.
Di samping itu unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk menggunakan peralatan
laboratorium dan sistem yang berlaku, seperti :
1. Peralatan gelas (glassware) yang biasa digunakan di laboratorium kimia
2. Neraca analitis listrik
3. Pipet volume otomatis
4. Buret
5. pH meter
6. Konduktometer
7. Turbidimeter
8. Tungku pengabuan (furnace)
9. Oven
10. Hot plate-magnetic stirrer
11. Waterbath
12. COD reaktor (bila sesuai)
13. DO meter (bila sesuai)
14. Lemari BOD (bila sesuai)
15. Spektrofotometer
16. Spektrofotometer Serapan Atom
17. Kromatografi gas
18. Komputer untuk menjalankan sistem informasi, pencatatan dan penyimpanan data.
6. Kompetensi kunci
Mengkomu- Merencanakan Bekerjasama Mengguna kan Memecahkan
Mengumpul Menggunakan
nikasikan ide dan mengatur dg orang lain konsep & tehnik persoalan/
kan informasi teknologi
dan informasi kegiatan & klp matematika masalah
2 2 2 2 2 2 2
2. Persyaratan Dasar :
2.1 Kualifikasi pendidikan formal setara SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2 Unit kompetensi ini harus didahului dengan :
UJI ....... Melakukan prosedur/tes dengan instrumen kromatografi.
5. Metode Penilaian :
Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat kerja
5.1 Observasi atau pengamatan terhadap kandidat berkaitan dengan suatu kisaran
analisis secara kromatografi.
5.2 Umpan balik dari rekan kerja dan supervisor.
5.3 Observasi terhadap contoh hasil ujian dokumentasi di tempat kerja yang telah
dilengkapi oleh kandidat.
5.4 Review hasil yang didapat oleh kandidat selama periode tertentu untuk
meyakinkan ketepatan dan konsistensi, dan pekerjaan tersebut dapat diselesaikan
dalam waktu yang telah ditentukan.
5.5 Pertanyaan lisan dan tertulis mengenai pengetahuan dasar, termasuk :
• Peralatan Laboratorium standar yang dilengkapi dengan kromatografi dan
elektroforesis.
• Pereaksi pereaksi dan peralatan laboratorium
• SOP dan metode uji di tempat kerja
2. Persyaratan dasar :
2.1 Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2 Telah menyelesaikan kompetensi penggunaan alat manual dan instrumentasi
(otomatis).
5. Metoda Penilaian :
Cara penilaian yang dianjurkan adalah sebagai berikut :
5.1 Pengamatan pada kandidat dalam melakukan persiapan, menstandarkan dan
menggunakan larutan
5.2 Pertanyaan lisan dan tulisan tentang persiapan, menstandarkan dan penggunaan
larutan kerja dan larutan standar
5.3 Umpan balik dari rekan kerja dan pengawas untuk melihat konsistensi pelaksanaan
prosedur
5.4 Hasil pencatatan dan dokumentasi yang dilakukan oleh kandidat yang berupa
laporan atau jurnal
6. Kompetensi kunci
2. Persyaratan Dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
5. Metode Penilaian
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk kemampuan untuk melakukan
prosedur pengambilan darah. Penilaian dilakukan dengan:
5.1. Tanya jawab dan penjelasan dengan diagram.
5.2. Ujian praktek dan tugas-tugas
5.3. Tanya jawab secara verbal, menggunakan sumber :
• Praktek nyata atau simulasi lingkungan tempat kerja yang berhubungan
dengan komunikasi antara penerima pasien, pengambilan darah, penerima
spesimen dan laboratorium.
• Menggunakan lengan buatan atau menniqueen yang diperlukan.
• Seluruh keperluan peralatan dan tabvung pengambilan darah.
• Prosedur /manual laboratorium yang dianjurkan di tempat kerja.
5.4. Ujian tertulis termasuk multiple choice
5.5. Komentar klien.
5.6. Recollection rate.
5. Metode Penilaian :
5.1 Observasi atau pengamatan terhadap kandidat berkaitan dengan suatu kisaran
analisis secara spektrometrik.
5.2 Umpan balik dari rekan kerja dan supervisor.
5.3 Observasi terhadap contoh hasil ujian dokumentasi di tempat kerja yang telah
dilengkapi oleh kandidat.
5.4 Review hasil yang didapat oleh kandidat selama periode tertentu untuk
meyakinkan ketepatan dan konsistensi, dan pekerjaan tersebut dapat
diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
5.5 Pertanyaan lisan dan tertulis mengenai pengetahuan dasar, termasuk :
• Peralatan Laboratorium standar yang dilengkapi dengan spektrometer yang
sesuai.
• Pereaksi dan peralatan laboratorium
• SOP dan metode uji di tempat kerja.
Mengingat bahwa pada saat ini belum ada sistem kualifikasi kerja yang baku di
Indonesia, di mana masing-masing industri/pelaku usaha/laboratorium mempunyai sistem
kualifikasi kerjanya masing-masing, maka dalam menyusun matriks kualifikasi kerja
untuk analis kesehatan digunakan acuan pada konsep kualifikasi kerja yang
dikembangkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Konsep kualifikasi kerja ini,
jenjang kualifikasi dibagi menjadi 3 level kualikasi, yaitu level kualifikasi A yang setara
dengan jenjang jabatan Ahli, level kualifikasi B yang setara dengan jenjang jabatan
Teknisi, level kualifikasi C yang setara dengan jenjang jabatan Pelaksana. Masing-
masing jenjang jabatan dibagi lagi menjadi 3 jenjang yaitu Utama, Madya dan Muda.
Jenjang Pendidikan Level Kualifikasi Jenjang Jabatan
S1, S2, S3 A AHLI – Utama
AHLI – Madya
AHLI – Muda
D1, D2, D3, D4, S1 B TEKNISI – Utama
TEKNISI – Madya
TEKNISI – Muda
SMK / SMU C PELAKSANA – Utama
PELAKSANA – Madya
PELAKSANA – Muda
Dengan mengacu pada sistem penjenjangan tersebut di atas, maka para lulusan/tamatan
SMK bila memasuki dunia kerja akan menjadi analis kesehatan dengan level kualifikasi
C, yaitu sebagai Pelaksana.
Meskipun ada dua jenis laboratorium kesehatan yang dibedakan dari jenis
pelayanannya, yaitu pelayanan pemeriksaan klinik dan pelayanan kesehatan
masyarakat, namun pemaketan unit kompetensi dapat digabungkan menjadi satu jenis
laboratorium yaitu laboratorium kesehatan yang dapat mencakup kedua jenis
Pemaketan sebagaimana tersebut di atas dapat digambarkan secara lebih rinci dalam
matriks kualifikasi kerja tenaga analis kesehatan, dengan dasar pendidikan SMK
jurusan Analis Kesehatan, seperti tersebut di bawah ini.
Labora- Jenjang Jabatan
torium PELAKSANA
Unit Kompetensi yang harus dikuasai
Kesehatan Muda Madya Utama
3. Kelompok utama
1. AK.UJI.001.A: Melakukan pemeriksaan urin 2
2. AK.UJI.002.A: Melakukan pemeriksaan sperma 3
3. AK.UJI.003.A: Melakukan pemeriksaan cairan tubuh 3
4. AK.UJI.004.A: Melakukan pemeriksaan feses 2
5. AK.UJI.005.B: Melakukan pemeriksaan hematologi 3
6. AK.UJI.006.A: Melakukan pemeriksaan kimia klinik 2
7. AK.SAM.012.B: Menerima dan mempersiapkan sampel 2
untuk pemeriksaan patologi
8. AK.UJI.014.A: Melakukan pemeriksaan imunoserologi 3
9. AK.UJI.015.A: Melakukan pemeriksaan virologi 3
10. AK.UJI.016.A: Melakukan pemeriksaan bakteriologi klinik 3
11. AK.UJI.017.B: Membuat media pembenihan 1
12. AK.UJI.018.A: Melakukan pemeriksaan helmintologi 3
13. AK.UJI.019.A: Melakukan pemeriksaan mikologi klinik 2
14. AK.UJI.020.A: Melakukan pemeriksaan protozoologi klinik 2
15. AK.DAT.022.B: Memproses dan mencatat data 1
16. AK.DAT.023.B: Menggunakan piranti lunak untuk aplikasi 3
laboratorium
17. AK.UJI.029.A: Melakukan pengujian / prosedur secara 2
instrumental
18. AK.UJI.031.B: Melakukan teknik aseptik 1
19. AK.UJI.032.B: Memproses jaringan 1
4. Kelompok pilihan
1. AK.KUA.025.B: Menerapkan sistem kualitas dan proses 2
perbaikan berkelanjutan
2. AK.KUA.026.B: Memelihara sistem mutu dan peningkatan 3
mutu berkelanjutan
3. AK.KOM.035.A: Melakukan promosi kesehatan 2
Pedoman Umum Pengujian dan Sertifikasi untuk bidang keahlian Analis Kesehatan secara
lengkap tercantum di bawah ini.
PEDOMAN
PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
Umum
Pedoman ini merupakan acuan dalam pelaksanaan pengujian dan sertifikasi kompetensi
oleh Lembaga/Unit Sertifikasi Kompetensi Personel/ Profesi, agar dalam melaksanakan
pengujian selalu mengikuti prinsip-prinsip dasar pengujian, taat azas dan absah serta dapat
dipertanggung jawabkan.
Standar kompetensi
KOMPETENSI adalah kemampuan individual / orang perorangan untuk
mengerjakan suatu tugas / pekerjaan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan,
keterampilan dan sikap, sesuai unjuk kerja yang dipersyaratkan.
Dalam perkembangan teori belajar Benyamin Bloom’s dikembangkan lebih lanjut
bersama para pakar psikologi pendidikan, yang kemudian menghasilkan suatu konsep awal
Standar Kompetensi. Standar kompetensi adalah pernyataan-pernyataan mengenai pelaksanan
tugas /pekerjaan di tempat kerja yang digambarkan dalam bentuk hasil keluaran (output):
Apa yang diharapkan dapat dilakukan oleh pekerja
• Tingkat kesempurnaan pelaksanaan kerja yang diharapkan dari pekerja.
• Bagaimana menilai bahwa kemampuan pekerja telah berada pada tingkat yang
diharapkan.
Hasil akhir suatu pelaksanaan pengujian sebagai bagian dari penilaian /pengujian
sertifikasi adalah untuk konfirmasi atau jaminan bahwa seseorang dapat melaksanakan suatu
tugas di tempat kerja sesuai dengan standar yang dinyatakan dalam Standar Kompetensi sektor
industri/usaha yang relevan.
Peran sistem pengujian adalah sebagai acuan prinsip-prinsip, metode pengujian, dan
aturan-aturan pelaksanaan penilaian/pengujian sertifikasi yang dibutuhkan agar proses
penilaian/pengujian dapat dijamin berdasarkan Standar Kompetensi, dilaksanakan secara adil,
valid, dan konsisten.
PRINSIP-PRINSIP PENGUJIAN
METODE PENGUJIAN
Metode yang digunakan dalam pengumpulan bukti-bukti harus tepat dalam konteks dengan
penguji dan yang diuji. Metode-metode tersebut meliputi:
Bahan acuan untuk pengujian kompetensi adalah standar kompetensi yang ditetapkan
dan diberlakukan oleh instansi/institusi yang berwenang. Standar kompetensi tersebut
memberikan uraian secara rinci tentang kompetensi berdasarkan pada tingkat kesulitan dan
cakupan pekerjaan yang dapat ditanganinya, serta kemungkinan pelaksanaannya di dalam atau
di luar tempat kerja [on atau off the job]
KUALIFIKASI PENGUJI
Pengujian atau penilaian terhadap angkatan kerja dan atau tenaga kerja dilakukan oleh tim
penilai / asesor, yang diangkat dan diberi tugas oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi Personel.
Penilai / Asesor yang ditunjuk harus memenuhi persyaratan kualifikasi minimal, antara lain:
• Menguasai kualifikasi dan unit-unit kompetensi yang akan diujikan.
• Memiliki pengetahuan tentang kebijakan dan program serta kegiatan dibidang industri
dimana unit kompetensi tersebut diterapkan
• Memiliki pengetahuan kerja dan kebijakan yang berlaku di industri yang bersangkutan.
• Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan pengujian / penilaian
meliputi, perencanaan, penyelenggaraan dan pengkajian pengujian.
1. Undang-Undang Nomor 23, Tahun 1992, tentang Kesehatan [Lembaran Negara No.3495].
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32, Tahun 1996, tentang Tenaga Kesehatan [Tambahan
Lembaran Negara No. 3637]
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 364/MENKES/SK/III/ 2003,
Tentang Laboratorium Kesehatan
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 04/Menkes/SK/I/2002, Tentang
Laboratorium Kesehatan Swasta
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 943/Menkes/SK/VIII/ 2002,
Tentang Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan
6. IAPSD/Lab.ops. Project: Laboratory Operations approved Units of Competency, version-
2.
7. IAPSD: Getting Grips with Competency Standard
8. MPKN-KBK Listrik: Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Ketenaga-listrikan,
Jakarta 2000.
9. Website www.anta,gov.au
10. Website www.bppsdmk.or.id
11. Rahmad Sudjali, Drs.: Dasar-dasar Pengujian Berbasis Kompetensi., IATKI 2002.
12. William Hall & Mark C.W.Werner: Key Competencies.