TAHUN 2003
KATA PENGANTAR
Pusat Penelitian Pengkajian Perencanaan Prasarana dan Pengembangan Wilayah – Institut
Teknologi Indonesia merasa mendapat kehormatan dengan dipercayanya sebagai Konsultan
untuk melaksanakan pekerjaan :
Standar Kompetensi Nasional ini disusun berdasarkan konsensus semua pihak terkait
(stakeholders), yaitu yang meliputi unsur asosiasi profesi (PATELKI), unsur asosiasi
laboratorium kesehatan (ILKI), unsur pendidikan dan pelatihan (PUSDIKNAKES dan
POLTEK) dan dari kalangan laboratorium kesehatan serta para ahli kedokteran. Di dalam
penyusunannya telah digunakan beberapa acuan yang berasal dari standar kompetensi untuk
analis kesehatan dan standar standar kompetensi yang dikembangkan oleh proyek bantuan
kepada Departemen Pendidikan Nasional Pemerintah Indonesia, Laboratory Operation
Project.
Standar Kompetensi Nasional ini disusun dengan cakupan sesuai dengan kebutuhan
kompetensi analis kesehatan pada saat penyusunan standar kompetensi dan mengikuti pola
penulisan standar yang merujuk pada Regional Model of Competency Standard (RMCS).
Mengingat keterbatasan waktu dalam penyusunan standar kompetensi bidang keahlian analis
kesehatan masih jauh dari sempurna dan masih memerlukan penyempurnaan. Saran-saran
penyempurnaan akan sangat kami hargai.
Semoga standar kompetensi bidang keahlian analis kesehatan yang telah kami susun ini dapat
membantu memenuhi kebutuhan akan standar kompetensi dan dapat digunakan atau
dimanfaatkan oleh pihak-pihak terkait.
Kami mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan partisipasi semua pihak terkait
dalam penyusunan standar, khususnya rekan-rekan dari PATELKI, ILKI dan
PUSDIKNAKES, dan Departemen Pendidikan Nasional yang telah mensponsori dan
menugasi kami dalam penyusunan standar kompetensi ini.
Atas kepercayaan dan kehormatan yang diberikan kepada kami untuk melaksanakan
Pekerjaan ini, kami sampaikan terima kasih
i
DAFTARISI
ii
Dengan Rencana Sampling ............................................................................ 43
14. Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Imunoserologi ............................. 46
15. Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Virologi ....................................... 48
16. Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Bakteriologi Klinik ..................... 51
17. Unit Kompetensi Membuat Media Pembenihan .............................................. 55
18. Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Helmintologi ............................... 58
19. Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Mikologi Klinik........................... 61
20. Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Protozoologi Klinik ..................... 64
21. Unit Kompetensi Menjaga Kessehatan dan Keselamatan Kerja...................... 67
22. Unit Kompetensi Memproses dan Mencatat Data ........................................... 70
23. Unit Kompetensi Menggunakan Piranti Lunak Aplikasi Laboratorium .. 73
24. Unit Kompetensi Melaksanakan Praktek Laboratorium Yang Benar
(GLP) ............................................................................................................. 75
25. Unit Kompetensi Menerapkan Kualitas dan Proses Perbaikan
Berkelanjutan ................................................................................................. 77
26. Unit Kompetensi Memelihara Sistem Mutu dan Peningkatan Mutu
Berkelanjutan ................................................................................................. 80
27. Unit Kompetensi Mengkalibrasi dan Memelihara Peralatan Pengujian .. 83
28. Unit Kompetensi Memelihara Peralatan Laboratorium dan
Mengendalikan Stok Bahan ........................................................................... 86
29. Unit Kompetensi Melakukan Pengujian / Prosedur Secara Instrumental 90
30. Unit Kompetensi Melakukan Tes Dasar .......................................................... 94
31. Unit Kompetensi Melakukan Teknik Aseptik ………………………..... 97
32. Unit Kompetensi Memproses Jaringan ........................................................... 100
33. Unit Kompetensi Melakukan Validasi Hasil .................................................. 103
34. Unit Kompetensi Melakukan Evaluasi dan Validasi Metode ......................... 105
35. Unit Kompetensi Melakukan Promosi Kesehatan .......................................... 107
36. Unit Kompetensi Melakukan Komunikasi Dengan Orang Lain ..................... 109
37. Unit Kompetensi Menyediakan Informasi Untuk Pelanggan ......................... 111
38. Unit Kompetensi Mengembangkan dan Memelihara Dokumen
Laboratorium................................................................................................. 113
39. Unit Kompetensi Melaksanakan Pekerjaan Secara Efisien sebagai
Bagian dari Tim ............................................................................................ 115
iii
40. Unit Kompetensi Membaca dan Melaksanakan Prosedur Laboratorium
dalam Bahasa Inggris.............................................................................................................118
41. Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Makanan dan Minuman
Secara Fisika dan Kimia ........................................................................................................120
42. Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Toksikologi dari Sampel
Biologis ..................................................................................................................................124
43. Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Residu Pestisida dari
Sampel Biologis .....................................................................................................................128
44. Unit Kompetensi Melakukan Pemeriksaan Air Minum / Air Bersih dan
Air Limbah Secara Fisika dan Kimia ....................................................................................132
45. Unit Kompetensi Menggunakan Teknik Kromatografi .................................. 136
46. Unit Kompetensi Mempersiapkan Larutan Kerja dan Larutan Standar .......... 140
47. Unit Kompetensi Melakukan Pengambilan Darah ......................................... 143
48. Unit Kompetensi Menggunakan Teknik Spektrometer .................................. 148
LAMPIRAN
I. Daftar Referensi ............................................................................................................... 166
II. Piagam Kesepakatan Kerjasama antara Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium
Kesehatan Indonesia (PATELKI) dengan Pusat Penelitian Pengkajian
Perencanaan Prasarana dan Pengembangan Wilayah Institut Teknologi
Indonesia ...................................................................................................................... 167
iv
v
DAFTAR TIM PENGEMBANG DAN TIM PENYUSUN
TIM PENGEMBANG
TIM PENYUSUN
No. Nama Institusi
1. Drs. Indro Pamudjo M.Si.Apt. POLTEKKES Bandung, Jur. Analis Kesehatan
2. Meylina Djafar MBA MCN PUSDIKNAKES – DEPKES
3. Adang Durachim S.Pd, M.Kes POLTEKKES Bandung, Jur. Analis Kesehatan
4. Asep Fithri Hilman, S.Si PUSDIKNAKES
5. Betty Nurhayati S.Si POLTEKKES Bandung Jur. Analis Kesehatan
6. Sonny Feisal Rinaldi S.Pd., M.Kes POLTEKKES Bandung Jur. Analis Kesehatan
7. Dra. Oos Fatimah Rosyati M.Kes POLTEKKES Bandung
8. Drg. Tri Astuti Herniati MARS PUSDIKNAKES – DEPKES
9. Eka Damayanti Lab PRODIA
10. Melani Lab. PRODIA
11. Nur Irawati Lab. PRODIA
12 Wulan Windayanti S.Si POLTEKKES JKT III
vi
13 Joko Pitoyo PATELKI
14 N. Sri Widada, S.Pd, M. Kes POLTEKKES JKT III
15 Sri Paulani, Sp.D PATELKI
16 Johanna Fenty PATELKI
17 Dra. Elis Susanti PATELKI
18 Moch. Soeryanto PATELKI
19 Tetty Resmiati, SKM PATELKI
vii
DAFTAR NAMA ANGGOTA PRG (PROJECT REFERENCE GROUP
viii
DAFTAR RESPONDEN
ix
SpPk(K) FKUI - RSCM
RSU – Tangerang
21. Dr. Trisnawulan SpPk Tangerang
RS. Husada Insani-Cipondoh
Dr. Demak Lumban Tobing
22. RS.Kanker Dharmais Jakarta
SpPk
23. Prof. Hardjuno Lab. Klinik prodia Jl. Batu Putih No.12 Makasar
24. Dr. Prabowo Dirut RS. Permata Hijau Jakarta Selatan
Jl. Pajajaran 3/V/IC
25. Prof. F.G. Winarno PT. M’Brio Bio Tekindo
Baranangsiang-Bogor
26. Kepala Lab.Kes RS.Mitra Keluarga Jl. Jend. A.Yani Bekasi
27. Dr. Witono Santosa Sp.Pk Pengurus ILKI
BPPT Buiding II. Lt. 8
28. Dr. Amin Subandrio Pengurus PATELKI Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta
10340
Prof. Dr. Marsetio
29. Jakarta
Donoseputro
30. Prof. Dr. Mpu Kanoko Jakarta
31. Ka. Lab. Kes RS. Fatmawati Jakarta
32. Ka. Lab. Kes RS. Pondok Indah Jakarta
33. Ka. Lab. Kes RS. Pertamina Jakarta
Dr. Drajat Nendrosuwito,
34. Jakarta
M.Sc
RS. Pusat Persahabatan
35. Dr. Lia
Jl. Persahabatan Raya
x
DAFTAR ISTILAH
xi
Kriteria Unjuk Kerja Unit Kompetensi adalah unsur-unsur yang menjadi persyaratan yang
mengidentifikasikan hasil akhir yang perlu dinilai, bila Unit kompetensi tersebut telah
dicapai, yang menunjukkan Pengetahuan, Keterampilan dan Pengertian.
Acuan Penilaian Unit Kompetensi adalah acuan yang dapat digunakan sebagai panduan
tentang interpretasi standar dan penilaian terhadap standar kompetensi
Level Kompetensi adalah pengelompokan tingkat kemampuan dalam menyelesaikan suatu
tugas/pekerjaan berdasar pada tingkat kesulitan dan atau kompleksitas pekerjaan.
Kompetensi Kunci adalah kemampuan dasar atau generik yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas/pekerjaan di suatu industri/bidang usaha.
Laboratorium kesehatan masyarakat adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan di bidang mikrobiologi, fisika, kimia dan atau bidang lain yang
berkaitan dengan kepentingan kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan, terutama
untuk menunjang upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan masyarakat
Laboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan
pemeriksaan di bidang Hematologi, Kimia Klinik, Mikrobiologi Klinik, Parasitologi
Klinik, Imunologi Klinik, Patologi Anatomi dan atau bidang lain yang berkaitan dengan
kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang diagnosis penyakit,
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
xii
BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
Tujuan penyusunan standar kompetensi bidang analis kesehatan adalah untuk
memperoleh standar kompetensi bidang keahlian yang memperoleh pengakuan secara
nasional. Untuk memperoleh pengakuan tersebut penyusunan/penyempurnaan standar:
1. dikembangkan berdasar pada kebutuhan industri/dunia usaha, dimaknai dengan
dilakukannya eksplorasi data primer dan sekunder secara komprehensif,
1
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
2. menggunakan acuan dan rujukan dari standar-standar sejenis yang dipergunakan
oleh negara lain atau standar internasional, agar di kemudian hari dapat dilakukan
proses saling pengakuan,
3. dilakukan bersama dengan perwakilan dari asosiasi profesi, asosiasi industri/usaha
secara institusional, dan asosiasi lembaga pendidikan dan pelatihan profesi atau
para pakar di bidangnya agar memudahkan dalam pencapaian konsensus dan
pemberlakuan secara nasional.
2
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
• Bagaimana mengerjakan suatu tugas/pekerjaan.
• Bagaimana mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan.
• Apa yang harus dilakukan, bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana
semula.
• Bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan
masalah dan atau melaksanakan tugas/pekerjaan dengan kondisi yang berbeda.
Standar Kompetensi dapat dimanfaatkan pada Lembaga Pendidikan dan
Pelatihan, Perusahaan dan Lembaga Sertifikasi Kompetensi personel.
Pada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan :
Standar Kompetensi dimanfaatkan sebagai acuan dalam penyusunan Kurikulum dan
pengembangan pengajaran. Serta sekaligus mendorong konsistensi dalam
penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan, dan penetapan Kualifikasi Pendidikan
dan atau Pelatihan.
Pada Dunia Usaha / Perusahaan :
Standar Kompetensi dimanfaatkan sebagai alat manajemen, terutama dalam ;
• Menentukan organisasi kerja dan perancangan jabatan.
• Membantu dalam evaluasi/penilaian karyawan dan pengembangannya.
• Membantu dalam rekrutmen
• Mengembangkan program Pelatihan yang khas sesuai kebutuhan
perusahaan. Pada Lembaga Sertifikasi Kompetensi Personel,
Standar Kompetensi dimanfaatkan sebagai acuan dalam penyusunan:
• Klasifikasi dan Kualifikasi
• Kriteria pengujian dan instrumen/alat ukur pengujian.
Pengembangan standar kompetensi laboratorium kesehatan mengacu pada Regional
Model of Competency Standards dan memperhatikan pedoman dan mekanisme penyusunan
standar kompetensi Majelis Pendidikan Kejuruan Nasional [MPKN]
Melalui kerja sama dan mengikut sertakan seluruh unsur yang meliputi spektrum profesi
Laboratorium Kesehatan yang mendukung pelayanan jasa kesehatan yang melaksanakan
kegiatan pengukuran/ pengujian/ pemeriksaan / analisis yang berkaitan dengan masalah
kesehatan, mencakup: hematologi, kimia klinik, serologi-imunologi, mikrobiologi,
3
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
toksikologi, patologi anatomi, biologi molekuler, virologi, pemeriksaan/pengujian makanan
dan minuman dan pengujian pelayanan masyarakat.
Diawali dengan pengumpulan informasi, data primer dan sekunder dari lapangan,
mengenai kegiatan proses dan pekerjaan di usaha laboratorium kesehatan baik laboratorium
analisa klinik maupun laboratorium kesehatan masyarakat, serta pengumpulan standar
kompetensi laboratorium kesehatan dari manca negara. Disusun unit-unit standar
kompetensi, didiskusikan, validasi berbagai unsur terkait (pemangku kepentingan atau
stakeholders), sosialisasi dan dikaji serta didiskusikan secara nasional, yang pada ahirnya
disepakati suatu rancangan standar kompetensi nasional Indonesia bidang keahlian analis
kesehatan.
4
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
BAB II
SUSUNAN UNIT KOMPETENSI
5
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
9 AK.KUA.009.A Melakukan kontrol kualitas pada pemeriksaan
10 AK.SAM.010.A Menghitung jumlah sel dalam sampel
11 AK.SAM.011.B Menangani dan mengirim sampel
12 AK.SAM.012.B Menerima dan mempersiapkan sampel untuk pemeriksaan
patologi
13 AK.SAM.013.B Mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan
rencana sampling
14 AK.UJI.014.A Melakukan pemeriksaan imunoserologi
15 AK.UJI.015.A Melakukan pemeriksaan virologi
16 AK.UJI.016.A Melakukan pemeriksaan bakteriologi klinik
17 AK.UJI.017.B Membuat media pembenihan
18 AK.UJI.018.A Melakukan pemeriksaan helmintologi
19 AK.UJI.019.A Melakukan pemeriksaan mikologi klinik
20 AK.UJI.020.A Melakukan pemeriksaan protozoologi klinik
21 AK.KKK.021.A Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja
22 AK.DAT.022.B Memproses dan mencatat data
23 AK.DAT.023.B Menggunakan piranti lunak untuk aplikasi laboratorium
24 AK.KUA.024.B Melaksanakan praktek laboratorium yang benar – GLP
25 AK.KUA.025.B Menerapkan sistem kualitas dan proses perbaikan
berkelanjutan
26 AK.KUA.026.B Melihara sistem mutu dan peningkatan mutu berkelanjutan
27 AK.UJI.027.B Mengkalibrasi dan memelihara peralatan pengujian
28 AK.PEM.028.B Memelihara peralatan laboratorium dan mengendalikan stok
bahan
29 AK.UJI.029.A Melakukan pengujian / prosedur secara instrumental
30 AK.UJI.030.B Melakukan tes dasar
31 AK.UJI.031.B Melakukan uji aseptik
32 AK.UJI.032.B Memproses jaringan
33 AK.UJI.033.A Melakukan validasi hasil
34 AK.UJI.034.A Melakukan evaluasi dan validasi metode
6
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
35 AK.KOM.035.A Melakukan promosi kesehatan
36 AK.KOM.036.B Melakukan komunikasi dengan orang lain
37 AK.KOM.037.B Menyediakan informasi untuk pelanggan
38 AK.KOM.038.B Mengembangkan dan memelihara dokumen lab
39 AK.TIM.039.B Melaksanakan pekerjaan secara efisien sebagai bagian dari
tim
40 AK.DUK.040.B Membaca dan melaksanakan prosedur lab dalam bahasa
Inggris
41 AK.UJI.041.A Melakukan pemeriksaan pada makanan dan minuman secara
fisika dan kimia
42 AK.UJI.042.A Melakukan pemeriksaan toksikologi dari sampel biologis
43 AK.UJI.043.A Melakukan pemeriksaan senyawa residu pestisida dari
sampel biologis
44 AK.UJI.044.A Melakukan pemeriksaan air minum, air bersih dan air
limbah secara fisik dan kimia
45 AK.UJI.045.B Menggunakan teknik kromatografi
46 AK.UJI.046.B Mempersiapkan larutan kerja dan larutan standar
47 AK.UJI.047.A Melakukan pengambilan darah
48 AK.UJI.048.B Menggunakan teknik spektrometer
7
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
1. Kelompok umum
Dalam kelompok ini tercakup unit-unit kompetensi yang berlaku dan dibutuhkan pada
semua sub-sub bidang keahlian. Untuk bidang analis kesehatan teridentifikasi unit-
unit kompetensi berikut ini yang masuk dalam kelompok umum:
1 AK.OPS.007.A Mengoperasikan sentrifuge
2 AK.OPS.008.A Mengoperasikan pipet
3 AK.KUA.009.A Melakukan kontrol kualitas pada pemeriksaan
4 AK.KUA.010.A Menghitung jumlah sel dalam sampel
5 AK.SAM.011.B Menangani dan mengirim sampel
6 AK.SAM.013.B Mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan
rencana sampling
7 AK.KKK.021.A Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja
8 AK.KUA024.B Melaksanakan praktek laboratorium yang benar – GLP
9 AK.UJI.027.B Mengkalibrasi dan memelihara peralatan pengujian
10 AK.PEM.028.B Memelihara dan mengendalikan stok bahan dan peralatan
laboratorium
11 AK.UJI.030.B Melakukan tes dasar
12 AK.KOM.036.B Melakukan komunikasi dengan orang lain
13 AK.KOM.037.B Menyediakan informasi untuk pelanggan
14 AK.TIM.039.B Melaksanakan pekerjaan secara efisien sebagai bagian
dari tim
15 AK.DUK.040.B Membaca dan memahami prosedur lab dalam bahasa
Inggeris
16 AK.UJI.046.B Mempersiapkan larutan kerja dan larutan standar
17 AK.UJI. 047.A Melakukan pengambilan darah
18 AK.UJI.048.B Menggunakan teknik spektrometer
2. Kelompok utama
Dalam kelompok ini tercakup unit-unit kompetensi yang berlaku dan dibutuhkan
hanya untuk spesifik sub bidang keahlian (stream) tertentu dan merupakan unit yang
8
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
wajib (compulsary) sub bidang dimaksud. Untuk bidang analis kesehatan
teridentifikasi unit-unit kompetensi berikut ini yang masuk dalam kelompok utama:
1 AK.UJI.001.A Melakukan pemeriksaan urin
2 AK.UJI.002.A Melakukan pemeriksaan sperma
3 AK.UJI.003.A Melakukan pemeriksaan cairan tubuh
4 AK.UJI.004.A Melakukan pemeriksaan feses
5 AK.UJI.005.B Melakukan pemeriksaan hematogi
6 AK.UJI.006.A Melakukan pemeriksaan kimia klinik
7 AK.SAM.012.B Menerima dan mempersiapkan sampel untuk
pemeriksaan patologi
8 AK.UJI.014.A Melakukan pemeriksaan imunoserologi
9 AK.UJI.015.A Melakukan pemeriksaan virologi
10 AK.UJI.016.A Melakukan pemeriksaan bakteriologi klinik
11 AK.UJI.017.B Membuat media pembenihan
12 AK.UJI.018.A Melakukan pemeriksaan helmintologi
13 AK.UJI.019.A Melakukan pemeriksaan mikologi klinik
14 AK.UJI.020.A Melakukan pemeriksaan protozoologi klinik
15 AK.DAT.022.B Memproses dan mencatat data
16 AK.DAT.023.B Menggunakan piranti lunak untuk aplikasi laboratorium
17 AK.UJI.029.A Melakukan pengujian / prosedur secara instrumental
18 AK.UJI.031.B Melakukan uji aseptik
19 AK.UJI.032.B Memproses jaringan
20 AK.UJI.033.A Melakukan validasi hasil
21 AK.UJI.034.A Melakukan evaluasi dan validasi metode
22 AK.KOM.038.B Mengembangkan dan memelihara dokumen lab
23 AK.UJI.041.A Melakukan pemeriksaan pada makanan dan minuman
secara fisika dan kimia
24 AK.UJI.042.A Melakukan pemeriksaan toksikologi dari sampel
biologis
25 AK.UJI.043.A Melakukan pemeriksaan senyawa residu pestisida dari
sampel biologis
9
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
26 AK.UJI.044.A Melakukan pemeriksaan air minum, air bersih dan air
limbah secara fisika dan kimia
27 AK.UJI.045.B Menggunakan teknik kromatografi
3. Kelompok pilihan
Dalam kelompok ini tercakup unit-unit kompetensi yang dapat ditambahkan kedalam
sub bidang keahlian tertentu sebagai pelengkap dan bersifat pilihan. Untuk bidang
analis kesehatan teridentifikasi unit-unit kompetensi berikut ini yang masuk dalam
kelompok pilihan:
1 AK.KUA.025.B Menerapkan sistem kualitas dan proses perbaikan
berkelanjutan
2 AK.KUA.026.B Memelihara sistem mutu dan peningkatan mutu
berkelanjutan
3 AK.KOM.035.A Melakukan promosi kesehatan
10
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
UNIT-UNIT KOMPETENSI
YANG TERCAKUP DALAM STANDAR KOMPETENSI
BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
11
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
keselamatan kerja jawab individu dan lingkungannya
4.2. Limbah pemeriksaan ditangani dan dikelola sesuai
dengan prosedur yang berlaku
2. Persyaratan Dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
12
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
5. Metode Penilaian
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk kemampuan untuk melakukan
prosedur dan pemeriksaan urin secara manual atau otomatis.
Penilaian harus difokuskan pada :
Kemampuan analis untuk menentukan spesimen urin yang memenuhi syarat sesuai
permintaan pemeriksaan
5.1. Kemampuan melakukan pemeriksaan makroskopis & mikroskopis urin
5.2. Kemampuan melakukan pewarnaan sel dan identifikasi morfololgi sel
(pemeriksaan sedimen urin)
5.3. Kemampuan menggunakan sampel, reagensia dan bahan habis pakai lainnya
dengan efektif dan efisien dan membuang limbahnya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
5.4. Kemampuan mengatur tugas-tugasnya agar dapat diselesaikan tepat waktu
5.5. Kemampuan mendokumentasikan hasil pekerjaannya
5.6. Kemampuan menggunakan dan memelihara peralatan
6. Kompetensi kunci
13
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AK.UJI.002.A
Judul Unit : MELAKUKAN PEMERIKSAAN SPERMA
Uraian Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan keterampilan dan pengetahuan
yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan sperma serta berkaitan
dengan tugas-tugas yang meliputi tahap persiapan, pemeriksaan dan
pelaporan hasil. Unit ini tidak mencakup pemeriksaan kultur.
14
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
2.2.Peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan sperma
2.3.Reagensia dan bahan habis pakai sesuai prosedur yang berlaku
2.4.Buku kerja dan log pemelihara alat
2.5.Alat penyimpanan data
I. ACUAN PENILAIAN :
1. Pengetahuan yang dibutuhkan
1.1. Matematika
1.2. Pengetahuan dasar tentang sperma
1.3. Tahapan pemeriksaan sperma
1.4. Metode, prinsip dan prosedur pemeriksaan sperma
1.4. Penggunaan mikroskop
2. Persyaratan Dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
5. Metode Penilaian
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk kemampuan untuk melakukan
pemeriksaan sperma
Penilaian harus difokuskan pada:
5.1. Peralatan, reagensia dan sampel yang digunakan telah memenuhi persyaratan
yang berlaku
5.2. Kemampuan melakukan pemeriksaan makroskopis & mikroskopis sperma
5.3. Kemampuan menggunakan peralatan sampel, reagensia dan bahan habis pakai
lainnya dengan efektif dan efisien dan membuang limbahnya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
5.4. Kemampuan mengatur tugas-tugasnya agar dapat diselesaikan tepat waktu
5.5. Kemampuan mendokumentasikan hasil pekerjaannya
15
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Penilaian dilakukan dengan:
a. Observasi langsung pada saat kandidat melakukan pemeriksaan sperma
b. Demonstrasi pemeriksaan sperma
c. Memeriksa laporan kerja kandidat
d. Memberikan pertanyaan tertulis maupun lisan
e. Umpan balik dari rekan kerja maupun atasan yang mengikuti prosedur kerja
f. Observasi penggunaaan dan pemeliharaan peralatan
6. Kompetensi kunci
16
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AK.UJI.003.A
Judul Unit : MELAKUKAN PEMERIKSAAN CAIRAN TUBUH
Uraian Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan keterampilan dan pengetahuan
yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan cairan tubuh serta
berkaitan dengan tugas-tugas yang meliputi tahap persiapan, pemeriksaan
dan pelaporan hasil. Unit ini tidak mencakup pemeriksaan kultur.
17
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA :
1. Unit Kompetensi ini berlaku untuk melakukan pemeriksaan cairan tubuh di
laboratorium kesehatan
2. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya :
2.1.Prosedur operasional standar (SOP), Pedoman kerja, Instruksi kerja parameter
pemeriksaan dan manual operasional alat.
2.2.Peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan cairan tubuh
2.3.Reagensia dan bahan habis pakai sesuai prosedur yang berlaku
2.4.Buku kerja dan log book pemeliharaan alat
2.5.Alat penyimpanan data
18
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
5.5. Kemampuan mendokumentasikan hasil pekerjaannya
6. Kompetensi kunci
19
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AK.UJI.004.A
Judul Unit : MELAKUKAN PEMERIKSAAN FESES
Uraian Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan keterampilan dan pengetahuan
yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan feses serta berkaitan
dengan tugas-tugas yang meliputi tahap persiapan, pemeriksaan dan
pelaporan hasil. Unit ini tidak mencakup pemeriksaan kultur.
3. Melaporkan dan memelihara 3.1 Hasil pemeriksaan dimasukkan ke dalam laporan hasil
hasil dan alat laboratorium dan didokumentasikan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
3.2 Hasil yang akan dilaporkan divalidasi oleh supervisor
atau orang yang berwenang
3.3 Pemeliharaan alat dilakukan sesuai dengan pedoman
yang ada dan dicatat pada log pemeliharaan alat
3.4 Pemeliharaan rekaman laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku
20
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
2. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya :
2.1.Prosedur operasi baku (SOP) , Pedoman kerja, Instruksi kerja parameter
pemeriksaan
2.2.Peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan feses
2.3.Reagensia dan bahan habis pakai sesuai prosedur yang berlaku
2.4.Buku kerja
2.5.Alat penyimpanan data
2. Persyaratan Dasar
2.1 Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2 Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
5. Metode Penilaian
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk kemampuan untuk melakukan
prosedur dan pemeriksaan cairan tubuh
Penilaian harus difokuskan pada :
5.1.Peralatan, reagensia dan sampel yang digunakan telah memenuhi persyaratan yang
berlaku
5.2.Kemampuan melakukan pemeriksaan makroskopis & mikroskopis cairan tubuh
5.3.Kemampuan menggunakan sampel, reagensia dan bahan habis pakai lainnya
dengan efektif dan efisien dan membuang limbahnya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
5.4.Kemampuan mengatur tugas-tugasnya agar dapat diselesaikan tepat waktu
21
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
5.5.Kemampuan mendokumentasikan hasil
pekerjaannya 5.6.Kemampuan menggunakan peralatan
6. Kompetensi kunci
22
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AK.UJI.005.B
Judul Unit : MELAKUKAN PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
Uraian Unit : Unit Kompetensi ini berhubungan dengan keterampilan dan pengetahuan
untuk melakukan pemeriksaan hematologi.
2. Melakukan pemeriksaan 2.1 Bahan kontrol dan sampel dipastikan homogen sebelum
sampel diperiksa.
2.2 Pemeriksaan kontrol kualitas dan sampel dilakukan
secara manual atau dengan alat, sesuai dengan prosedur
yang berlaku
2.3 Validasi dilakukan terhadap kontrol dan hasil
23
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
I. PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA :
1. Unit Kompetensi ini berlaku untuk melakukan pemeriksaan hematologi dan koagulasi
di laboratorium kesehatan
2. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya :
2.1.Prosedur operasi baku (SOP), Pedoman kerja, Instruksi kerja parameter
pemeriksaan dan manual operasional alat.
2.2.Peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan hematologi dan koagulasi
2.3.Reagensia dan bahan habis pakai sesuai prosedur yang berlaku
2.4.Buku kerja dan log pemeliharaan alat
2.5.Alat penyimpanan data
2. Persyaratan Dasar
2.1 Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2 Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
5. Metode Penilaian
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk kemampuan untuk melakukan
prosedur dan pemeriksaan hematologi dan hemostasis secara manual atau otomatis.
6. Kompetensi kunci
25
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AK.UJI.006.A
Judul Unit : MELAKUKAN PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK
Uraian Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan keterampilan dan pengetahuan
yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan kimia klinik
26
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
2.2.Peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan kimia klinik
2.3.Reagensia dan bahan habis pakai sesuai prosedur yang berlaku
2.4.Buku kerja
2.5.Alat penyimpanan data
II. ACUAN PENILAIAN :
1. Pengetahuan yang dibutuhkan
1.1. Matematika dasar
1.2. Pengetahuan dasar tentang kimia klinik
1.3. Tahapan pemeriksaan kimia klinik
1.4. Metode, prinsip dan prosedur pemeriksaan kimia klinik
1.5. Faktor-faktor yang berpengaruh pada pemeriksaan kimia klinik
2. Persyaratan Dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang :
3.1. Menginterpetasikan hasil pemeriksaan yang diperoleh (normal, abnormal)
3.2. Menggunakan kartu status pasien untuk memantau keadaan pasien dari waktu ke
waktu
3.3. Menggunakan alat-alat kimia klinik
4. Aspek kritis kompetensi
4.1. Kemampuan untuk menggunakan alat-alat kimia klinik
4.2. Menggunakan mikropipet dengan akurat dan teliti
4.3. Mengevaluasi hasil kontrol sesuai dengan prosedur yang berlaku
4.4. Menggunakan sampel, reagen dan bahan habis pakai lainnya dengan efektif dan
efisien dan membuang limbahnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
4.5. Mengatur tugas-tugas agar dapat diselesaikan tepat waktu
4.6. Mendokumentasikan hasil pekerjaannya
5. Metode Penilaian
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk kemampuan untuk melakukan
prosedur dan pemeriksaan kimia klinik.
Penilaian harus difokuskan pada :
5.1. Kemampuan untuk menggunakan alat-alat kimia klinik
5.2. Kemampuan untuk menggunakan mikropipet dengan akurat dan teliti
5.3. Kemampuan mengevaluasi hasil kontrol sesuai dengan prosedur yang berlaku
5.4. Kemampuan menggunakan sampel, reagensia dan bahan habis pakai lainnya
dengan efektif dan efisien dan membuang limbahnya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
5.5. Kemampuan mengatur tugas-tugasnya agar dapat diselesaikan tepat waktu
5.6. Kemampuan mendokumentasikan hasil pekerjaannya
Penilaian dilakukan dengan:
a. Observasi langsung pada saat kandidat melakukan pemeriksaan kimia klinik
b. Memeriksa laporan kerja kandidat
c. Memberikan pertanyaan tertulis maupun lisan
d. Umpan balik dari rekan kerja maupun atasan yang mengikuti prosedur kerja
27
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
6. Kompetensi kunci
Mengumpulkan Mengkomunika- Merencanakan Bekerjasama Menggunakan Memecahkan Menggunakan
Informasi sikan Ide dan dan Mengatur dg orang lain & Ide & Teknik Masalah Teknologi
Informasi Kegiatan Kelompok Matermatika
1 1 2 1 1 2 2
2. Persyaratan Dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
29
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
ketentuan yang ditetapkan
4.2. Menangani keadaan di luar kondisi normal
4.3. Memelihara sentrifuge dan dokumentasi dilakukan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
4.4. Menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja
4.5. Menangani dan mengelola limbah sesuai dengan prosedur yang berlaku
5. Metode Penilaian
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk kemampuan untuk mengoperasikan
dan memelihara sentrifuge.
Penilaian harus difokuskan pada :
5.1. Kemampuan menggunakan sentrifuge berdasarkan jenis pemeriksaan dan
spesimen sesuai ketentuan yang ditetapkan
5.2. Kemampuan menangani keadaan di luar kondisi normal
5.3. Kemampuan memelihara sentrifuge dan dokumentasi dilakukan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
5.4. Kemampuan menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja
5.5. Kemampuan menangani dan mengelola limbah sesuai dengan prosedur yang
berlaku
Penilaian dilakukan dengan:
a. Observasi langsung pada saat kandidat menggunakan sentrifuge
b. Mendemonstrasikan cara pemeliharaan
c. Pertanyaan tertulis maupun lisan
6. Kompetensi kunci
30
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AK.OPS.008.A
Judul Unit : MENGOPERASIKAN PIPET
Uraian Unit : Unit ini berhubungan dengan keterampilan dan pengetahuan yang
dibutuhkan untuk mengoperasikan pipet dan pemeliharaannya.
Unit ini berlaku untuk semua pekerjaan perorangan dalam bidang pekerjaan
di laboratorium.
SUB KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengidentifikasi pipet yang akan 1.1 Ukuran pipet dan alat bantu lainnya dipilih sesuai
dipakai dengan jenis pemeriksaan.
1.2 Kondisi pipet diidentifikasi kelayakan dan
keakuratannya.
1.3 Pipet yang tidak layak pakai/ rusak dipisahkan dan
diambil langkah-langkah selanjutnya sesuai
prosedur yang berlaku.
2. Melakukan pipetasi. 2.1 Pengoperasian pipet dipahami dan dilakukan
dengan benar dan teliti sesuai dengan prosedur
yang berlaku
3. Melakukan pemeliharaan pipet 3.1 Pemeliharaan pipet dipahami dan dilakukan
dengan rutin sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan.
3.2 Rekaman pemeliharaan pipet didokumentasikan
3.3 Kondisi yang berpotensi menyebabkan kerusakan
pada pipet diidentifikasi dan diambil langkah-
langkah untuk dihindari / ditanggulangi sebagai
bagian dari tanggung jawab individu.
4. Mengikuti prosedur kesehatan dan 4.1 Prosedur kesehatan dan keselamatan kerja dengan
keselamatan kerja pipet dilakukan sesuai dengan prosedur yang
berlaku sebagai tanggung jawab individu dan
lingkungannya.
4.2 Limbah pengoperasian pipet ditangani dan dibuang
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
31
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
1.5. Macam dan sifat cairan/ bahan yang akan dipipet
1.6. Alat bantu yang dibutuhkan dalam pengoperasian pipet
2. Persyaratan dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal : minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung
5. Metode Penilaian
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk kemampuan untuk mengoperasikan
dan memelihara pipet.
Penilaian harus difokuskan pada :
5.1. Kemampuan mengidentifikasi pipet yang akan digunakan
5.2. Kemampuan menggunakan pipet dengan ukuran dan alat bantu yang sesuai
5.3. Ketelitian dan keakuratan pengunaan pipet yang ditunjukkan dengan akurasi dan
presisi
5.4. Kemampuan memelihara pipet dan mendokumentasinya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
Penilaian dilakukan dengan:
a. Observasi langsung pada saat kandidat menggunakan pipet
b. Mendemonstrasikan cara penggunaan dan pemeliharaan pipet
c. Pertanyaan tertulis maupun lisan
6. Kompetensi kunci
32
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AK.KUA.009.A
Judul Unit : MELAKUKAN KONTROL KUALITAS PADA PEMERIKSAAN
Uraian Unit : Unit ini meliputi penerapan kontrol kualitas pada proses pemeriksaan
untuk mencapai standar mutu hasil yang ditetapkan.
2. Persyaratan Dasar
2.1 Kualifikasi pendidikan formal: SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2 Berpengalaman 1 tahun dalam bidang kerjanya.
2.3 Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
5. Metode Penilaian
Kompetensi harus ditunjukkan dengan kemampuan kandidat untuk melakukan kontrol
kualitas pada parameter pemeriksaan yang dilakukan.
Penilaian harus difokuskan pada :
5.1. Kemampuan menginterpretasikan hasil kontrol kualitas pemeriksaan
5.2. Kemampuan melakukan prosedur dan persyaratan kualitas yang berlaku
5.3. Kemampuan mendokumentasikan dan melaporkan semua informasi yang terkait
5.4. Kemampuan mengidentifikasi adanya penyimpangan yang terjadi dan bila
mungkin penyebabnya
Penilaian dilakukan dengan :
a. Memeriksa kelengkapan dokumen-dokumen yang digunakan
b. Memeriksa laporan-laporan perbaikan yang direkomendasikan oleh kandidat
c. Memberikan studi kasus untuk menilai kerangka berpikir kandidat dan kemampuannya
untuk mewaspadai masalah-masalah yang mungkin timbul.
6. Kompetensi kunci
34
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AK.SAM.010.A
35
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
2.1.Prosedur operasional standar (SOP), Pedoman kerja, Instruksi kerja parameter
pemeriksaan dan manual operasional alat.
2.2.Peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan sampel biologi
2.3.Reagensia dan bahan habis pakai sesuai prosedur yang berlaku
2.4.Buku kerja dan log penyimpanan alat
2.5.Alat penyimpanan data
36
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AK.SAM.011.B
2. Persyaratan dasar:
2.1. Telah lulus unit kompetensi Menjaga Kesehatan dan Keselamatan kerja.
2.2. Kualifikasi pendidikan formal : SMK Jurusan Analis Kesehatan
38
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
6 Kompetensi Kunci
2. Mencatat hal-hal yang 2.1 Sampel dan formulir permintaan yang tidak sesuai
berhubungan dengan dilaporkan sesuai prosedur
pelayanan terhadap 2.2 Pelanggan dipastikan dilayani dengan baik dan sopan.
pelanggan
3. Menyiapkan sampel- 3.1 Pemisahan sampel dilakukan secara fisik sesuai
sampel yang akan dianalisa keperluan.
3.2 Wadah sampel/Aliquot berlabel disiapkan untuk sampel
utama.
3.2 Pemisahan sampel dilakukan dengan bahan-bahan kimia
sesuai keperluan
3.3 Sampel disimpan dalam media transpor yang sesuai
apabila diperlukan.
3.4 Pembentukan aerosol saat sentrifugasi, pemipetan
maupun pemindahan sampel diminimalkan.
3.5 Sampel disimpan pada suhu yang sesuai baik sebelum,
selama dan sesudah pemeriksaan.
40
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
5. Menjaga lingkungan kerja 5.1 Digunakan alat pelindung diri yang sesuai.
dengan aman 5.2 Seluruh kejadian kecelakaan maupun tumpahan dicatat
dan dilaporkan pada supervisor.
5.3 Seluruh tumpahan dibersihkan sesuai prosedur.
5.4 Diminimalkan terbentuknya limbah.
5.5 Bahan-bahan berbahaya dan limbah dibuang dengan
aman sesuai prosedur.
2. Persyaratan dasar :
1.1 Telah lulus dalam unit kompetensi berkomunikasi dengan orang lain memiliki
pengetahuan keselamatan kerja
1.2 Telah lulus dalam unit kompetensi Menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
1.3 Kualifikasi pendidikan formal : SMK Jurusan Analis Kesehatan
41
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
5. Prosedur Penilaian
5.1 Pengamatan langsung kepada kandidat dalam melakukan penerimaan dan
persiapan sampel untuk pemeriksaan patologi.
5.2 Umpan balik dari supervisor maupun orang ketiga.
5.3 Pertanyaan lisan untuk menilai pengetahuan dasar prosedur di mana observasi sulit
dilakukan.
6. Kompetensi Kunci
43
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
4. Menyimpan sampel 4.1 Sampel disiapkan untuk cadangan.
cadangan 4.2 Sampel untuk cadangan diberi label, informasi mengenai
sampel cadangan dicatat.
5. Membuang sisa sampel dan 5.1 Sisa sampel dan limbah yang telah terpakai dibuang
limbah yang telah digunakan sesuai prosedur yang berlaku.
5.2 Peralatan, wadah, dan lingkungan kerja dibersihkan
sesuai dengan prosedur.
Di samping itu unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk menggunakan peralatan
laboratorium dan sistem yang berlaku, seperti :
1. Peralatan gelas (glassware) yang biasa digunakan di laboratorium kimia
2. Neraca analitis listrik
3. Heating mantle atau Hot plate
4. Oven listrik
5. Komputer untuk menjalankan sistem informasi, pencatatan dan penyimpanan data.
2. Persyaratan dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
44
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
3.2. Penggunaan dan pemeliharaan peralatan laboratorium dan kalibrasinya, seperti
neraca listrik, hot plate, oven.
4. Aspek kritis kompetensi
4.1. Metode pengambilan sampel
4.2. Persiapan sampel untuk pemeriksaan
4.3. Tersedianya sampel cadangan
5. Metode Penilaian
5.1. Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat
kerja.
5.2. Penilaian dilakukan secara menyeluruh dengan menggunakan sampel buatan dan
sampel sebenarnya untuk melakukan setiap tahapan sub kompetensi dan setiap
kriteria unjuk kerja.
Sebagai bahan pertimbangan penilaian, penilai (assessor) juga memperhatikan
kemampuan kandidat, tentang :
a. Pengetahuan mengenai sistem yang berlaku di tempat kerja.
b. Mengatur dan mengorganisasi pekerjaan agar dapat diselesaikan secara cepat dan
tepat, dalam waktu yang disediakan.
c. Menggunakan sampel, reagen dan bahan-bahan lain secara hemat.
d. Melakukan validasi terhadap hasil pemeriksaan laboratorium.
e. Mengenakan peralatan pelindung diri
f. Menggunakan peralatan laboratorium dengan aman
g. Membuang limbah sesuai prosedur tetap yang berlaku di tempat kerja.
6. Kompetensi kunci
Mengum- Mengkomuni- Merencanakan Bekerja sama Menggunakan Memecahkan Menggu-
pulkan kasikan ide dan dan mengatur dgn orang lain & konsep & tehnik persoalan/ nakan
informasi informasi kegiatan klp matematika masalah teknologi
2 2 2 2 2 2 2
45
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AK.UJI.014.A
Judul Unit : MELAKUKAN PEMERIKSAAN IMUNOSEROLOGI
Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan tugas-tugas yang meliputi
persiapan pemeriksaan, pemeriksaan dan pelaporan hasil pemeriksaan
di bidang Imunoserologi
46
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
I. PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA :
1. Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan pemeriksaan imunoserologi di
laboratorium kesehatan.
2. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung oleh tersedianya :
2.1.Standar operasi kerja , Pedoman kerja, Instruksi kerja parameter pemeriksaan dan
manual operasional alat
2.2.Mikroskop, kaca obyek, kaca penutup, dan alat bantu lainnya.(bila diperlukan)
2.3.Peralatan dan reagensia yang diperlukan untuk pemeriksaan imunoserologi
2.4.Buku kerja dan buku log pemeliharaan alat
2.5.Komputer untuk penyimpanan data (bila diperlukan)
2. Persyaratan Dasar
1.1.Kualifikasi pendidikan formal SMK jurusan Analis
Kesehatan 1.2.Berpengalaman 1 tahun dalam bidang kerjanya.
5. Metode Penilaian
Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan kerja
Prosedur penilaian yang harus dilakukan :
5.1.Pengamatan (observasi) pada kandidat dalam melakukan pemeriksaan
imunoserologi dari berbagai sampel
5.2.Pertanyaan lisan dan tertulis
6. Kompetensi kunci
47
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AK.UJI.015.A
Judul Unit : MELAKUKAN PEMERIKSAAN VIROLOGI
Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
pemeriksaan virologi yang patogen atau menginfeksi manusia secara
mikroskopik, pemeriksaan isolasi dan identifikasi virus serta pemeriksaan
serologi sederhana untuk menunjang diagnosis laboratorium virologi. Unit
kompetensi ini dibatasi pada aspek-aspek laboratorium yang berhubungan
dengan pemeriksaan virus-virus yang patogen/ menginfeksi manusia tetapi
tidak berhubungan dengan virus-virus yang menginfeksi hewan atau
tumbuhan.
48
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
2. Prosedur-prosedur pemeriksaan laboratorium virologi
3. Prosedur penanganan dan pengolahan sampel seperti prosedur memilih sampel sesuai
syarat yang ditentukan, memberi label, memproses sampel untuk analisis, menyimpan,
mengirimkan dan membuang sampel secara aman
4. Prosedur sterilisasi alat-alat virologi
5. Prosedur melakukan pekerjaan secara aseptik
6. Persyaratan keamanan peralatan laboratorium, bahan-bahan dan hasil
7. Petunjuk untuk melaporkan kejadian atau kecelakaan
8. Petunjuk untuk menyimpan data dan inventarisasi alat
9. Sistem pembuangan limbah
10. Peralatan dan bahan yang digunakan di laboratorium virologi baik alat-alat untuk
pemeriksaan mikroskopik, pemeriksaan isolasi maupun pemeriksaan serologi.
11. Sistem pencatatan dan penyimpanan data.
2. Persyaratan dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan minimal : SMK Analis Kesehatan
2.2. Telah menyelesaikan kompetensi pemeriksaan imunologi serologi (dasar).
2.3. Telah menyelesaikan kompetensi melakukan pemeriksaan laboratorium biologi
(mikroskop).
49
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
5. Metode Penilaian
5.1. Pengamatan kepada kandidat dalam melakukan pemeriksaan virus secara
mikroskopis, isolasi, dan serologi sederhana
5.2. Pertanyaan lisan dan tertulis
5.3. Umpan balik orang ketiga
6. Kompetensi Kunci
Mengumpul- Mengkomunika- Merencanakan Bekerjasama Menggunakan Memecah- Mengguna-
kan sikan Ide dan dan mengatur dg orang lain & ide & teknik kan kan
Informasi Informasi kegiatan kelompok matermatika Masalah Teknologi
2 2 2 2 2 2 1
50
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AK.UJI.016.A
Judul Unit : MELAKUKAN PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI KLINIK
Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam membuat
sediaan langsung, menanam biakan, mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri
untuk pemeriksaan sampel klinis dari tubuh manusia. Dengan menggunakan
teknik isolasi secara aseptik, melakukan pembiakan dan identifikasi, unit
kompetensi ini dapat meningkatkan kemampuan teknik dalam melakukan
prosedur pemeriksaan bakteriologi klinik.
51
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
motilitas)
3.5 Dilakukan pengamatan sediaan pewarnaan atau preparat
tetes gantung di bawah mikroskop dan dari hasil yang
diperoleh ditentukan pemeriksaan selanjutnya
4. Melakukan isolasi teknik 4.1. Jenis media dipilih yang sesuai dengan jenis sampel dan
aseptik jenis pemeriksaan yang diinginkan
4.2. Sampel diinokulasikan ke dalam media dengan teknik
aseptik sesuai jenis bakteri
4.3. Media yang telah diinokulasi, diinkubasikan sesuai
dengan jenis bakteri yang akan diisolasi.
4.4. Sub kultur dilakukan pada biakan hasil isolasi
menggunakan media yang sesuai
5. Melakukan identifikasi 5.1.Jenis uji biokimia dipilih sesuai dengan bakteri tersangka
bakteri dan uji serologi yang berhasil diisolasi.
5.2.Biakan murni hasil isolasi diinokulasikan dilakukan pada
media uji biokimia, sesuai ketentuan murni hasil isolasi,
sesuai ketentuan
5.3.Dilakukan inkubasi sesuai dengan jenis bakteri yang
akan diidentifikasi
5.4.Hasil uji biokimia dibaca dan diinterpretasikan hasilnya
5.5.Dilakukan uji serologi, bila perlu.
6. Melakukan uji 6.1.Inokulum, media dan alat yang sesuai untuk uji kepekaan
kepekaan terhadap terhadap antibiotik disiapkan
antibiotik 6.2.Uji kepekaan terhadap antibiotik dilakukan sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan
7. Melaporkan 7.1.Hasil pemeriksaan dicatat dan didokumentasikan ke
hasil dan catatan sistem komputer atau buku catatan dan formulir secara
kerja lab. akurat
7.2.Buku catatan yang berisi hasil pemeriksaan dan data
laboratorium, dijaga dan disimpan dengan baik.
7.3.Informasi klinik, data dan catatan hasil pemeriksaan
laboratorium, dipastikan aman.
8. Melakukan 8.1.Alat - alat dan bahan serta media yang telah digunakan ,
pembuangan limbah di simpan pada tempat yang sesuai
secara benar 8.2.Alat, bahan dan media yang telah digunakan serta limbah
patologis didesinfeksi, disterilisasi dan dicuci atau
dibuang
52
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
5. Peralatan perlindungan diri (jas lab, sarung tangan, masker dll) dan fasilitas untuk
keamanan kerja di laboratorium mikrobiologi
6. Inkubator sesuai dengan jenis pemeriksaan yang akan dilaksanakan
7. Peralatan untuk inokulasi (Ose), pipet, tabung reaksi, kaca objek, spatula
8. Mikroskop binokuler
9. Pembakar bunsen atau lampu spiritus
10. Autoclave
11. Oven
12. Sistem informasi komputer, data base, sistem pencatatan dan penyimpanan data dan arsip
13. Larutan desinfektan, zat warna, media, reagensia dan bahan-bahan lain untuk
pemeriksaan bakteriologi klinik
14. Peralatan gelas dan alat ukur
15. Timbangan
2. Persyaratan dasar:
Unit kompetensi ini harus dinilai setelah menguasai unit kompetensi:
2.1. Mengerjakan teknik aseptik
2.2. Mengerjakan prosedur laboratorium biologi
2.3. Membuat media perbenihan
2.4 Kualifikasi pendidikan formal SMK Jurusan Analis Kesehatan dan atau pengalaman
53
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
4.5 Mendiskripsikan bentuk-bentuk koloni bakteri pada media yang umum digunakan
untuk pemeriksaan bakteri, dengan konsisten.
4.6 Melaporkan semua kejadian dan kecelakaan kerja
4.7 Mendisinfeksi setiap tumpahan dan membuang bahan-bahan terkontaminasi dengan
cara yang aman
4.8 Mendisinfeksi meja kerja, setiap kali selesai bekerja.
5. Metode Penilaian
Unit kompetensi ini dapat diuji ditempat kerja atau simulasi lingkungan kerja
Prosedur penilaian yang harus dilakukan :
5.1. Pengamatan (observasi) pada kandidat dalam melakukan pemeriksaan bakteriologi
berupa penilaian terpadu dengan studi kasus seperti misalnya isolasi dan identifikasi
suatu spesimen yang mengandung dua atau lebih spesies, mengaitkan sampel,
biakan, morfologi dan data uji biokimia, dan juga uji lain yang relevan (uji
kepekaan).
5.2 Pertanyaan -pertanyaan lisan atau tertulis yang dikaitkan dengan isolasi, dan
identifikasi bakteri patogen.
6. Kompetensi kunci
54
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AK.UJI.017.B
Judul Unit : MEMBUAT MEDIA PEMBENIHAN
Uraian Unit : Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk menyiapkan media
perbenihan yang bebas dari kontaminasi untuk mengoptimalkan pertumbuhan
mikroorganisme.
SUB KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Melarutkan bahan 1.1 Bahan (media serbuk), pelarut yang sesuai dan peralatan
untuk membuat media yang diperlukan disiapkan
1.2 Pelarut diukur sesuai dengan jumlah media yang akan
dibuat dan dituangkan kedalam wadah sesuai ketentuan
1.3 Jumlah bahan yang diperlukan dihitung sesuai kebutuhan
dalam pembuatan media
1.4 Bahan yang dibutuhkan ditimbang sesuai ketentuan
1.5 Bahan dilarutkan sesuai dengan ketentuan dengan pelarut
dengan atau tanpa pemanasan
2. Mensterilisasi media 2.1.Autoclave disiapkan untuk sterilisasi media
2.2.Autoclave diisi dengan beban maksimum yang diijinkan
dengan penempatan bahan yang akan disterilkan sesuai
ketentuan
2.3.Indikator sterilisasi diyakinkan pada posisi dan beban
yang benar untuk melihat proses sterilisasi
2.4. Autoclave dioperasikan sesuai dengan persyaratan pabrik
untuk mencapai sterilisasi yang diharapkan
2.5. Alat pelindung diri digunakan pada saat mengangkat,
dan memindahkan media panas dari autoclave
2.6. Media didinginkan untuk mencapai suhu spesifik di
dalam prosedur pembuatan media
3. Menambahkan zat 3.1.Penambahan zat tambahan dilakukan ke dalam media
tambahan, menuang secara aseptik dan tidak menyebabkan kerusakan bahan
media dan memberi tambahan bila perlu
label media 3.2.Media secara aseptik dituangkan untuk meminimalkan
terjadi kontaminasi
3.3.Pemberian label pada media dilakukan sesuai ketentuan
tanpa menghalangi pengamatan koloni yang tumbuh
3.4.Media disimpan sesuai ketentuan untuk memaksimalkan
pertumbuhan mikrooganisme dan meminimalkan
kontaminasi
4. Melakukan 4.1. Media kontrol diinkubasi sesuai ketentuan untuk
pemeriksaan sterilitas memeriksan sterilisasi dan struktur media
dan kualitas 4.2. Media diperiksa kualitasnya sesuai dengan jenis media
media dengan cara menanam bakteri uji pada media
4.3. Media stok yang disimpan, diperiksa secara periodik
untuk meyakinkan bahwa sesuai dengan standar
2. Persyaratan dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal : setara SMK Jurusan Analis Kesehatan
2.2. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung
2.3. Berpengalaman 10 kali dalam pembuatan media, teknik aseptik dan cara sterilisasi
56
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang:
3.1. Menggunakan pelindung diri yang benar
3.2. Melakukan disinfeksi dan sterilisasi
3.3. Mencegah kontaminasi silang
3.4. Cara bekerja yang tidak menyebabkan timbulnya kontaminasi / infeksi pada diri
sendiri, orang lain, meja kerja, peralatan atau sampel
3.5. Cara inokulasi dengan teknik aseptik
3.6. Meyakinkan kesterilan media
3.7. Menjaga adanya jarak antara wadah untuk meyakinkan sterilisasi yang efisien
3.8. Memberi label dan menyimpan media sesuai dengan peraturan
3.9. Peran makronutrien dan mikronutrien serta zat tambahan pada media
3.10. Peran inhibitor pertumbuhan bakteri pada media
3.11. Persyaratan fisik untuk pertumbuhan optimal mikroorganisme
3.12. Cara melakukan uji kualitas media
3.13. Berpengalaman paling tidak 10 kali dalam pembuatan media, teknik aseptik dan
cara sterilisasi.
5. Metode Penilaian
Unit kompetensi ini dapat diuji ditempat kerja atau simulasi lingkungan kerja
Prosedur penilaian yang harus dilakukan :
5.1. Pengamatan (observasi) pada kandidat dalam membuat media perbenihan dan
cara pemeriksaan sterilitas serta kualitas media
5.2. Pertanyaan-pertanyaan lisan atau tertulis yang dikaitkan dengan pembuatan media
perbenihan dan uji sterilitas serta kualitas media
5.3. Masukan dari rekan kerja dan supervisor untuk memastikan bahwa prosedur di
tempat kerja diikuti dengan konsisten
6. Kompetensi kunci
Mengumpul- Mengkomuni- Merencanakan Bekerjasama dgn Menggunakan Memecahkan Menggu-
kan informasi kasikan ide dan dan menga tur orang lain dan ide dan teknik persoalan / nakan
informasi kegiatan kelompok matematika masalah teknologi
1 2 2 1 2 2 2
2. Menangani sampel dengan 2.1 Sampel dan formulir permintaan diperiksa secara rinci
tepat dan benar sesuai sebelum diterima
formulir permintaan 2.2 Sampel dan formulir permintaan yang tidak memenuhi
persyaratan dikembalikan dan diberi alasannya
2.3 Sampel yang benar dicatat untuk memastikan
penanganan yang tepat dan benar, sehingga kondisi
sampel tetap representatif dan siap diperiksa.
2.4 Sampel yang memerlukan pemeriksaan lain atau dirujuk,
didistribusikan sesuai permintaan.
2.5 Sampel disimpan dan ditangani dengan benar jika
terdapat penundaan pemeriksaan atau sampel harus
dikirim dengan segera
2.6 Sampel ditangani selayaknya bila terdapat penundaan
pemeriksaan.
3. Melakukan pemeriksaan 3.1 Sampel dibuat sediaan segar (langsung) dengan
sampel dengan metode pengenceran, untuk dilihat langsung dengan mikroskop,
langsung, konsentrasi atau selanjutnya disimpan
pewarnaan 3.2 Sampel dibuat sediaan dengan metode konsentrasi
apabila volume sampel mencukupi
3.3 Jenis sampel yang tidak bisa diperiksa secara langsung
dan cara konsentrasi, dilakukan pewarnaan untuk
menegakkan diagnosa laboratorium.
6. Melakukan pemeriksaan 6.1 Bahan, alat dan sampel dipilih yang sesuai untuk
dengan metode pewarnaan pemeriksaan dengan metode pewarnaan.
6.2 Sampel yang diterima, diawetkan dengan larutan isotonik
yang sesuai (misalnya NaCl 0,85 %)
6.3 Sampel dibuat sediaan hapus tipis atau sediaan tetes tebal
6.4 Sampel yang sudah diproses menjadi sediaan, sebagian
langsung diwarnai dengan larutan yang sesuai.
59
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
1.2. Mengetahui jenis stadium parasit, kaitannya dengan sampel yang diambil
1.3. Menguasai cara pembuatan preparat secara langsung, konsentrasi dan pewarnaan
1.4. Cara disinfeksi meja kerja dan peralatan pemeriksaan
1.5. Cara pengambilan sampel dan penanganannya
1.6. Menguasai cara pemusnahan bahan pemeriksaan yang infekstif
2. Persyaratan dasar
2.1.Kualifikasi pendidikan formal setara SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2.Berpengalaman melakukan pemeriksaan parasitologi 50 sampel dibawah bimbingan
supervisi
5. Metode Penilaian
Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan kerja
Prosedur penilaian yang harus dilakukan :
5.1. Pengamatan (observasi) pada kandidat dalam melakukan pemeriksaan Helmintologi
dari berbagai sampel
5.2. Pertanyaan lisan dan tertulis
6. Kompetensi kunci :
60
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AK.UJI.019.A
Judul Unit : MELAKUKAN PEMERIKSAAN MIKOLOGI KLINIK
Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam
pengambilan bahan pemeriksaan jamur yang benar, cara kultivasi yang tepat
dan cara identifikasi jamur yang menginfeksi tubuh manusia. Unit kompetensi
ini dapat meningkatkan kemampuan teknik dalam melakukan prosedur
pemeriksaan mikologi klinik.
8. Melakukan pembuangan 8.1 Alat - alat dan bahan serta media yang telah
limbah secara benar digunakan, di simpan pada tempat yang sesuai
8.2 Alat, bahan dan media yang telah digunakan serta limbah
patologis didesinfeksi, disterilisasi dan dicuci atau
dibuang
62
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
4. Aspek kritis kompetensi
4.1. Membuat preparat dan melakukan pemeriksaannya.
4.2. Menguasai metode pengambilan dan penanganan sampel
4.3. Kultivasi sampel secara aseptik
4.4. Pengambilan koloni yang benar untuk identifikasi
4.5. Kemampuan mendesinfeksi dan sterilisasi ruangan dan peralatan
5. Metode Penilaian
Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan kerja
Prosedur penilaian yang harus dilakukan :
5.1. Pengamatan (observasi) pada kandidat dalam melakukan pemeriksaan jamur
dari berbagai sampel
5.2. Pertanyaan lisan dan tertulis
5.3. Umpan balik dari orang ketiga
5.4. Pembuatan laporan pemeriksaan yang dilakukan
6. Kompetensi kunci
Mengum- Mengkomuni- Merencanakan Bekerjasama Menggunakan Memecahkan Mengguna-
pulkan kasikan ide dan mengatur dgn orang lain ide dan teknik persoalan / kan
informasi dan informasi kegiatan dan kelompok matematika masalah teknologi
1 2 2 1 1 2 1
65
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
5.1.Rak tabung reaksi
5.2.Sistem informasi komputer, data base, sistem pencatatan &dan penyimpanan data dan
arsip
5.3.Atlas parasitologi medik
5. Metode Penilaian
Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan kerja
Prosedur penilaian yang harus dilakukan :
5.1. Pengamatan (observasi) pada kandidat dalam melakukan pemeriksaan protozoa
dari berbagai sampel
5.2. Pertanyaan lisan dan tertulis
5.3. Umpan balik dari orang ketiga
5.4. Pembuatan laporan pemeriksaan yang dilakukan
6. Kompetensi kunci
66
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AK.KKK.021.A
Judul Unit : MENJAGA KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA.
Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan Kesehatan dan keselamatan
kerja dalam upaya untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium
2. Persyaratan Dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA (SMAK /SMU IPA).
2.2. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
2.3. Kebersihan tempat kerja/laboratorium
2.4. Memahami prinsip-prinsip kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium.
68
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
5. Metode Penilaian
Untuk menilai hasil belajar atau pekerjaan yang sudah dilakukan bisa dilakukan dengan
cara :
5.1. Mempersiapkan peralatan dan reagensia yang dibutuhkan untuk melakukan setiap
pekerjaan.
5.2. Selalu bekerja dalam keadaan bersih dan aseptik.
5.3. Penilaian/tes lisan ataupun tulisan dan pemecahan masalah yang berhubungan
dengan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja, seperti penanganan masalah jika
terjadi sesuatu/kecelakaan di laboratorium.
6. Kompetensi kunci.
2. Persyaratan dasar
2.1 Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK Jurusan Analis Kesehatan.
2.2 Unit kompetensi ini bisa dinilai bila telah lulus pengetahuan dasar seperti pada
butir I.
71
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
4.4 Mengenali kelainan dan kecenderungan data
4.5 Menjaga kerahasiaan data yang berkaitan dengan tempat kerja dan persyaratan
yang dibutuhkan
4.6 Menjaga agar data tetap mutakhir dan terjaga
5. Metode Penilaian
Untuk melakukan penilaian metode yang disarankan adalah :
5.1 Observasi/pengamatan terhadap kandidat yang melakukan proses dan pencatatan
data.
5.2 Mengkaji hasil yang diperoleh kandidat seperti data kerja, hasil penghitungan, file
komputer, grafik, tabel.
5.3 Mengkaji hasil pencatatan, pemeliharaan dan penyimpanan data oleh kandidat.
5.4 Pertanyaan lisan dan tulisan tentang pemahaman prosedur-prosedur yang
berhubungan dan tentang trend (kecenderungan) data.
5.5 Umpan balik dari supervisor (penyelia) dan rekan sekerja.
6. Kompetensi kunci
72
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AK.DAT.023.B
Judul Unit : MENGGUNAKAN PIRANTI LUNAK APLIKASI
LABORATORIUM
Uraian Unit : Pada unit ini diharuskan menunjukkan kemampuan untuk
menggunakan aplikasi perangkat lunak komputer dalam suatu
laboratorium.
SUB KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengakses piranti lunak 1.1 Diidentifikasi piranti lunak yang dibutuhkan untuk
aplikasi suatu tugas
1.2 Piranti lunak dibuka dari komputer individu atau
terminal jaringan
2. Menggunakan piranti lunak 2.1 Angka kisaran data dimasukkan kedalam sistem
untuk tujuan tertentu penghitungan (komputer)
2.2 Dicari keterangan dari data yang diperoleh
2.3 Kemampuan aplikasi digunakan untuk melakukan
penghitungan yang efisien
2.4 Kumpulan data dan database disusun untuk analisa
angka dan grafik
3. Menghasilkan laporan dari 3.1 Data dianalisa dengan kemampuan dari paket piranti
data yang didapatkan lunak
kembali dan/atau data yang 3.2 Pilihan ditetapkan untuk menyusun laporan data
telah diproses 3.3 Semua laporan dari analisa data dicetak dengan
kemampuan yang ada pada paket piranti lunak
3.4 Data digabungkan dari berbagai macam aplikasi piranti
lunak ke dalam sebuah laporan
3.5 Disiapkan laporan catatan pemakaian dan rasional dari
pencarian basis data yang terkomputerisasi bila
dibutuhkan
3.6 Digunakan acuan sumber-sumber data yang terkompu-
terisasi
4. Mengerjakan tugas rumah 4.1 Data cadangan dipelihara secara rutin
tangga/perusahaan yang 4.2 Arsip data dipelihara menurut prosedur standar peru-
sederhana sahaan
4.3 Salinan data yang ada dipelihara menurut standar
operasi di perusahaan
4.4 Piranti lunak antivirus serta prosedur standar
digunakan dan dimutahirkan untuk perlindungan
73
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
4. Panduan pelatihan untuk mengarahkan piranti lunak sesuai kebutuhan perusahaan
5. Paket piranti lunak termasuk pengolahan kata, lembar kerja, basis data, grafik dan
analisis statistik dan sistem informasi laboratorium
2. Persyaratan dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK Jurusan Analis Kesehatan
2.2 Unit kompetensi ini bisa dinilai bila telah lulus pengetahuan dasar seperti pada
butir 1.
5. Metode Penilaian
Untuk melakukan penilaian metode yang disarankan adalah :
5.1. Observasi/pengamatan terhadap kandidat yang melakukan proses dan pencatatan
data.
5.2. Analisa tugas yang menghubungkan hasil tes hingga menghasilkan laporang yang
dimengerti.
5.3. Analisa statistik sederhana dan/atau grafik dari data kontrol kualitas.
5.4. Pertanyaan lisan dan tulisan tentang pemahaman prosedur-prosedur yang
berhubungan dan tentang trend (kecenderungan) dari data.
5.5. Umpan balik dari supervisor dan rekan sekerja.
6. Kompetensi kunci
Mengumpul- Mengkomuni- Merenca nakan Bekerjasama Mengguna kan
Memecahkan Menggunakan
kan kasikan ide dan mengatur dg orang lain & konsep & tehnik
masalah teknologi
informasi dan informasi kegiatan kelompok matematika
2 1 1 1 2 1 2
74
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AK.KUA.024.B
Judul Unit : MELAKSANAKAN PRAKTEK LABORATORIUM YANG
BENAR (GLP)
Uraian Unit : Unit kompetensi ini mencakup kemampuan seseorang dalam
memahami proses manajemen mutu dalam suatu laboratorium,
Praktek Berlaboratorium yang Benar (GLP), elemen-elemen
standar ISO yang terkait, serta cara penilaian laboratorium tempat
bekerja terhadap Praktek Berlaboratorium yang Benar.
5. Metode Penilaian
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk kemampuan dalam
menilai kesesuaian tempat bekerja dengan GLP.
Untuk melakukan penilaian,metode yang disarankan adalah :
5.1 Pertanyaan tertulis , lisan dan/atau observasi
5.2 Laporan pelatih dan/atau umpan balik dari pihak-pihak terkait
6. Kompetensi kunci
76
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AK.KUA.025.B
Judul Unit : MENERAPKAN SISTEM KUALITAS DAN PROSES
PERBAIKAN BERKELANJUTAN
Uraian Unit : Unit ini meliputi latihan Good Laboratory Practice dan partisipasi
aktif yang efektif dalam perbaikan kualitas kelompok secara
berkelanjutan.
77
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
4. Berpartisipasi dalam 4.1 Tindakan yang telah diperbaiki/diperbaharui
penerapan tindakan yang diimplementasikan dan dimonitor kinerja yang
direkomendasikan mengikuti perubahan tersebut untuk dievaluasi
hasilnya
4.2 Perubahan diimplementasikan pada sistem dan
prosedur untuk mengurangi/menghilangkan
kemungkinan-kemungkinan penyebab kesalahan
4.3 Hasil-hasil dari tindakan didokumentasikan dan di
konsultasikan kepada personil yang relevan
5. Berpartisipasi dalam 5.1 Semua feature praktek kerja yang relevan dikaji ulang
pengembangan strategi untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin
perbaikan yang berkelanjutan timbul yang menyebabkan kinerja kurang optimal
5.2 Pilihan-pilihan diidentifikasi untuk menghilangkan
atau mengawasi resiko kinerja yang kurang optimal
5.3 Kecocokan pengawasan, metode dan sistem kualitas
yang sedang dilaksanakan dinilai
5.4 Saat-saat yang tepat untuk memperbaiki kinerja secara
berkelanjutan diidentifikasi
5.5 Rekomendasi dikembangkan untuk perbaikan
berkelanjutan dari praktek kerja, metode, prosedur,
dan peralatan yang efektif
5.6 Rekomendasi diseleksi dengan dikonsultasikan
kepada orang yang terkait sebelum diterapkannya
strategi perbaikan
5.7 Hasil dari strategi yang dijalankan didokumentasikan
dan dikomunikasikan dengan personel yang tepat
78
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
2. Persyaratan dasar
2.1. Kualifikasi Pendidikan Formal: DIII Analis Kesehatan
5. Metode Penilaian
5.1. Observasi/pengamatan terhadap penampilan kandidat dan partisipasi kandidat
dalam memperbaiki tim di lingkungan kerja
5.2. Pemeriksaan kelengkapan dokumen yang dibuat kandidat sebagai bagian dari
kontrol kualitas, termasuk pembuatan laporan.
5.3. Pertanyaan lisan dan tulisan tentang sistem kualitas dan proses perbaikan yang
berkelanjutan
5.4. Umpan balik dari supervisor dan rekan sekerja
6. Kompetensi kunci
80
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
4. Mengoptimalkan dan 4.1 Hasil kerja dikaji ulang untuk mengidentifikasi cara-
melaporkan kinerja cara dalam perencanaan yang dapat meningkatkan
pelaksanaan
4.2 Pelayanan kepada pelanggan ditingkatkan melalui
penggunaan teknik dan proses peningkatan mutu
4.3 Rencana disesuaikan dan dikomunikasikan kepada
personil yang terlibat dalam pengembangan dan
pengimplementasian rencana tersebut
5. Mengevaluasi komponen – 5.1 Audit secara berkala dilakukan terhadap komponen
komponen yang relevan sistem mutu yang berhubungan dengan lingkungan kerja
dengan sistem mutu 5.2 Peningkatan sistem mutu yang sesuai diimplemen-
tasikan dengan tingkat tanggung jawabnya dan prosedur
tempat kerja
5.3 Kaji ulang manajemen secara berkala dilakukan untuk
evaluasi penerapan sistem mutu
5.4 Pelaksanaan pengendalian mutu laboratorium dipelihara
81
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang:
3.1 Menerapkan sistem mutu dan proses perbaikan berkelanjutan.
5. Metode Penilaian
Untuk melakukan penilaian metode yang disarankan adalah :
5.1 Observasi/pengamatan terhadap kandidat dalam memimpin sebuah tim
perbaikan mutu.
5.2 Kaji ulang laporan yang telah diverifikasi tentang inisiatif peningkatan dan/atau
proyek yang dipimpin kandidat.
5.3 Umpan balik dari rekan kerja, anggota tim, penyelia, manajer mutu dan
pelanggan.
5.4 Kaji ulang dokumentasi mutu yang telah disiapkan oleh kandidat.
5.5 Kaji ulang proses audit dan hasil yang dicapai kandidat.
5.6 Pertanyaan lisan dan tulisan tentang pengetahuan dasar prosedur dan
manajemen kontingensi.
6. Kompetensi kunci
2. Persyaratan Dasar :
2.1. Kualifikasi pendidikan formal setara SMK jurusan Analis Kesehatan
5. Metode penilaian :
Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat
kerja.
5.1 Observasi terhadap kandidat dalam perawatan dan kalibrasi peralatan.
5.2 Pertanyaan tertulis dan lisan untuk menilai pengetahuan tentang prosedur dan
cara memecahkan masalah.
5.3 Masukan/umpan balik dari supervisor
5.4 Observasi dari dokumentasi kerja yang diselesaikan oleh kandidat.
5.5 Pertanyaan untuk mengakses pengetahuan dasar, termasuk :
• Peralatan Laboratorium standar dilengkapi dengan peralatan yang
dibutuhkan dan cara menjalankan peralatan.
• Prosedur Operasional Standar (SOP), prosedur dan standar kalibrasi,
prosedur perawatan.
6. Kompetensi kunci
85
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AK.PEM.028.B
Judul Unit : MEMELIHARA PERALATAN LABORATORIUM DAN
MENGENDALIKAN STOK BAHAN
Uraian Unit : Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk memesan,
menyimpan, merawat dan mengontrol penggunaan bahan dan
peralatan laboratorium di tempat kerja.
86
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
1. Kartu-kartu informasi penyimpanan dan penanganan bahan
2. Lembar Data Keamanan Bahan (MSDS)
3. Prosedur penyimpanan dan penanganan cairan yang mudah terbakar dan berbahaya
4. Prosedur penyimpanan dan penanganan bahan korosif
5. Prosedur penyimpanan dan penanganan bahan beracun
6. Prosedur penyimpanan dan penanganan bahan gas
7. Prosedur keamanan dalam laboratorium
8. Manual mutu dan manual KKK
9. Buku catatan permintaan stok internal/eksternal
10. Prosedur pemeliharaan kebersihan di tempat kerja
11. Katalog pemasok dan data pelanggan
12. Jadwal perawatan dan kalibrasi alat.
Di samping itu unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk membuat rekaman,
diantaranya :
• Kartu stok
• Pemesanan
• Mikroskop optik
• Perbaikan dan pelayanan peralatan
• Inventaris yang berlaku
• Pengendalian sampel dan pengujian untuk pengendalian mutu dan perputaran stok
• Alat komunikasi : telepon, fax, database, sistem informasi on-line, E-mail
• Sistem informasi, Surat-surat, Rekaman cetakan
2. Persyaratan Dasar :
2.1 Kualifikasi pendidikan formal setara SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2 Unit kompetensi ini harus didahului dengan :
KKK 300 Bekerja secara aman berdasarkan ketentuan dan prosedur
yang ditetapkan.
87
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
3.4 Kesehatan dan keselamatan kerja
5. Metode Penilaian :
Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat kerja.
5.1 Memeriksa ulang dokumentasi pesanan yang disiapkan oleh kandidat.
5.2 Memeriksa catatan stok yang dibuat oleh kandidat.
5.3 Pengamatan cara penanganan stok dan melakukan pengambilan sampel dan
pengujian untuk pengendalian mutu yang dilakukan oleh kandidat.
5.4 Masukan atau umpan balik dari manager laboratorium, manager mutu, manager
pelayanan pelanggan dan supervisor.
5.5 Penjelasan oleh kandidat tentang perlunya memilih penandaan dan penyimpanan
stok barang.
5.6 Pertanyaan untuk menguji pengetahuan, termasuk mengenai :
• Stok bahan dan peralatan
• Stok dokumentasi dan bentuk pesanan
• Sampling dan pengujian peralatan
88
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
6. Kompetensi kunci
91
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
1.6 Prosedur preparasi sampel.
1.7 Prosedur pemecahan masalah peralatan dan metode uji.
1.8 Menggunakan instrumentasi untuk analisis kualitatif dan atau kuantitatif.
1.9 Menggunakan kurva kalibrasi.
1.10 Prosedur perhitungan untuk memberikan hasil dan satuan yang benar.
1.11 Prosedur KKK dan GLP.
2. Persyaratan Dasar :
2.1 Kualifikasi pendidikan formal: SMK Jurusan Analis Kesehatan
2.2 Unit kompetensi ini harus didahului dengan:
AK.UJI.030.0 Melakukan Tes Dasar
AK.DAT.022.0 Memproses dan Mencatat Data
5. Metode Penilaian :
Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat kerja.
Prosedur penilaian yang harus dilakukan :
5.1 Observasi atau pengamatan terhadap kandidat berkaitan dengan suatu kisaran
analisis secara instrumental
5.2 Umpan balik dari rekan kerja dan supervisor.
92
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
5.3 Observasi terhadap contoh hasil ujian dokumentasi di tempat kerja yang telah
dilengkapi oleh kandidat.
5.4 Kaji ulang hasil yang didapat oleh kandidat selama periode tertentu untuk
meyakinkan ketepatan dan konsistensi, dan pekerjaan tersebut dapat diselesaikan
dalam waktu yang telah ditentukan.
5.5 Pertanyaan lisan dan tertulis mengenai pengetahuan dasar, termasuk :
• Peralatan laboratorium standar yang dilengkapi dengan instrumen
• Pereaksi dan peralatan bantu
• SOP dan metode uji di tempat kerja
6. Kompetensi kunci
93
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AK.UJI.030.B
Judul Unit : MELAKUKAN TES DASAR
Uraian Unit : Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk melakukan
pengujian dasar dan prosedur dengan menggunakan metode standar.
Unit kompetensi ini menerangkan pekerjaan yang dilakukan oleh
asisten laboratorium yang diawasi dalam hal menerima sampel,
memberi label, menyimpan sampel dan menyiapkannya untuk
pengujian laboratorium dan melaksanakan pengujian dan pengukuran
dasar.
2. Persyaratan dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan minimal SMK Jurusan Analis Kesehatan
2.2. Berpengalaman 1 tahun dalam melakukan tes dasar
95
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
3. Memiliki pengetahuan kerja tentang:
3.1 Interpretasi dan pencatatan hasil uji, termasuk penghitungan hasil-hasil dari data
uji bila diperlukan
5. Metode Penilaian
Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan kerja
Prosedur penilaian yang harus dilakukan :
5.4. Pengamatan (observasi) terhadap calon yang melakukan uji-uji dasar
5.5. Pertanyaan lisan dan tertulis untuk mengecek pengetahuan yang
mendukung prosedur uji
5.6. Umpan balik dari rekan sejawat dan penyelia
5.7. Catatan sampel dan dokumentasi tempat kerja yang dilengkapi oleh calon
5.8. Analisis hasil-hasil yang dicapai calon
6. Kompetensi kunci :
96
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AK.UJI.031.B
Judul Unit : MELAKUKAN TEKNIK ASEPTIK
Uraian Unit : Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk melakukan
teknik aseptik selama pengambilan sampel dan prosedur mikrobiologis
di lapangan dan di laboratorium pada sektor industri biomedis,
lingkungan, makanan dan minuman; untuk menjaga integritas sumber
sampel dan sampel itu sendiri dan menghasilkan data pengujian
mikrobiologis yang handal (dapat dipercaya).
97
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
3.5 Ose disteril ulang untuk meminimalkan penyebaran
melalui udara
3.6 Wadah diberi label untuk memperjelas identifikasi
4. Menjaga lingkungan kerja 4.1 Benda yang tidak digunakan dan yang dapat digunakan
dan peralatan untuk kembali, diletakkan dalam wadah yang sesuai
mencegah kontaminasi 4.2 Tempat kerja dan peralatan dibersihkan dan didisinfeksi
dan infeksi silang setelah digunakan
4.3 Bahan terkontaminasi yang tidak dapat dipakai dan yang
dapat dipakai kembali, dipindahkan ke tempat yang
sesuai untuk didisinfeksi, disterilisasi dan dibersihkan
atau dibuang.
98
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
2. Persyaratan dasar
2.1. Kualifikasi Pendidikan minimal SMK Jurusan Analis Kesehatan
5. Metode Penilaian
Unit kompetensi ini akan diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat kerja.
Prosedur penilaian yang harus dilakukan :
5.1. Keberhasilan peserta dalam mentransfer sample
5.2 Pertanyaan tertulis atau lisan
6. Kompetensi kunci
100
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
4.7 Kecepatan pemotongan diatur agar didapat potongan
jaringan yang baik dan membentuk pita.
4.8 Beberapa potongan pita jaringan dipilih yang baik untuk
dibuat preparat.
4.9 Potongan pita jaringan dimasukkan ke dalam waterbath.
4.10 Jaringan diatur dalam waterbath agar mengembang,
dan tidak terjadi lipatan.
4.11 Jaringan dari waterbath diambil dengan menggunakan
Kaca Objek.
4.12 Sisa air dan kelebihan parafin dibuang dengan
pemanasan (hotplate).
5. Melakukan Pewarnaan 5.1. Potongan jaringan diwarnai berdasarkan metode yang
Jaringan telah ditetapkan dengan prosedur.
5.2. Kelebihan atau kekurangan warna pada setiap tahapan
diatur.
5.3. Kualitas hasil pewarnaan diperiksa secara mikroskopis
untuk meyakinkan hasil pewarnaan yang diperoleh.
5.4. Hasil pewarnaan ditutup sesuai dengan metoda
pewarnaan.
5.5. Preparat yang sudah jadi diberi label data untuk
keperluan administrasi.
6. Membuat laporan 6.1. Laporan hasil prosesing jaringan dibuat dengan
menggunakan format yang telah ditetapkan.
6.2. Laporan dikonsultasikan kepada pihak atasan/yang
berwenang untuk memperoleh pengesahan.
101
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
1.6 Teknik pemotongan blok jaringan
1.7 Ciri-ciri potongan blok jaringan yang baik
1.8 Teknik pewarnaan jaringan
1.9 Penilaian/tes lisan ataupun tulisan dan pemecahan masalah yang berhubungan
dengan kegiatan pembuatan blok jaringan, seperti sifat dan fungsi zat yang
digunakan
2. Persyaratan Dasar.
2.1 Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA (SMK Jurusan Analis Kesehatan).
2.2 Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
5. Metode penilaian
Untuk menilai hasil belajar atau pekerjaan dilakukan dengan cara :
5.1 Menyiapkan peralatan dan reagen yang dibutuhkan untuk memproses jaringan.
5.2 Memproses jaringan.
5.3 Penilaian/tes lisan ataupun tulisan dan pemecahan masalah yang berhubungan
dengan kegiatan prosesing jaringan, seperti sifat dan fungsi zat yang digunakan.
Prosedur Penilaian meliputi:
1. Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat
kerja.
2. Penilaian dilakukan secara menyeluruh dengan menggunakan sampel buatan dan
sampel sebenarnya untuk melakukan setiap tahapan sub kompetensi dan setiap
kriteria unjuk kerja, dengan:
Pertanyaan tertulis atau lisan
Wawancara
Observasi langsung pada saat memproses jaringan
6. Kompetensi kunci.
102
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AKA.UJI.033.A
Judul Unit : MELAKUKAN VALIDASI HASIL
Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan validasi hasil yang
meliputi hal-hal dasar dalam pengerjaan pemeriksaan dan langkah-
langkah yang harus diketahui untuk mencapai hasil yang sahih.
2. Persyaratan Dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2. Berpengalaman 3 tahun dalam bidang validasi.
2.3. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
5. Metode Penilaian
5.1. Pertanyaan tertulis atau lisan
5.2. Wawancara
5.3. Observasi secara langsung
6. Kompetensi kunci
104
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AK.UJI.034.A
Judul Unit : MELAKUKAN EVALUASI DAN VALIDASI METODE
Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan keterampilan dan pengetahuan yang
dibutuhkan untuk mengevaluasi dan memvalidasi metode pemeriksaan yang
meliputi tahap persiapan, pelaksanaan dan pelaporan.
105
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
1.2 Metode, prinsip dan prosedur pemeriksaan
1.3 Bahasa Inggris
1.4 Matematika
1.5 Statistik
2. Persyaratan Dasar
2.1 Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2 Berpengalaman 3 tahun dalam bidangnya.
2.3 Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
5. Metode penilaian
5.1 Pertanyaan tertulis atau lisan
5.2 Interview
5.3 Observasi secara langsung
6. Kompetensi kunci
106
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Judul Unit : MELAKUKAN PROMOSI KESEHATAN
Uraian Unit : Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk memberikan
penyuluhan kesehatan kepada masyarakat khususnya di bidang
laboratorium.
107
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
2. Persyaratan dasar
2.1 Kualifikasi pendidikan formal minimal SMU/SMK jurusan analis kesehatan
2.2 Berpengalaman 1 (satu) tahun sebagai tenaga promosi kesehatan
2.3 Kesehatan fisik dan mental yang mendukung
2.4 Mampu berkomunikasi dengan baik
5. Metode penilaian
5.1. Pertanyaan tertulis atau lisan
5.2. Wawancara
5.3. Observasi langsung pada saat melakukan promosi kesehatan
6. Kompetensi kunci
2. Persyaratan Dasar.
2.1. Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA (SMK/SMU).
2.2. Mengerti dengan baik bahasa, lisan atau tertulis.
2.3. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
5. Metode Penilaian
5.1. Pertanyaan tertulis atau lisan
5.2. Wawancara
5.3. Observasi langsung
6. Kompetensi kunci.
110
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AK.KOM.037.B
Judul Unit : MENYEDIAKAN INFORMASI UNTUK PELANGGAN
Uraian Unit : Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk merespon
pertanyaan, pendapat, keterangan yang dibutuhkan yang digabungkan
dalam bentuk informasi bagi keperluan pelanggan, seperti analisis,
kumpulan data, validitas hasil dan saran yang ada pada lembaran data.
2. Persyaratan Dasar.
2.1 Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA (SMK /SMU).
2.2 Mengerti dengan baik bahasa, lisan atau tulis.
2.3 Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
5. Metoda Penilaian
5.1. Pertanyaan tertulis atau lisan.
5.2. Wawancara.
5.3. Observasi langsung.
6. Kompetensi kunci.
112
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AK.KOM.038.B
Judul Unit : MENGEMBANGKAN DAN MEMELIHARA DOKUMEN
LABORATORIUM
Uraian Unit : Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk memelihara dan
mengembangkan dokumen laboratorium dengan sistem yang relevan
untuk merespon permintaan yang akan menjadi kebijakan
laboratorium.
A Persyaratan Dasar.
1. Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA (SMK /SMU).
2. Mengerti dengan baik bahasa, lisan atau tulis.
3. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
5. Metode Penilaian
5.1.Pertanyaan tertulis atau lisan
5.2.Wawancara
5.3.Observasi langsung
6. Kompetensi kunci.
114
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AK.TIM.039.B
Judul Unit : MELAKSANAKAN PEKERJAAN SECARA EFISIEN SEBAGAI
BAGIAN DARI TIM
Uraian Unit : Unit ini mencakup kemampuan untuk berpartisipasi di dalam tim dan
memberikan kontribusi untuk mencapai tujuan tim dan tujuan
perusahaan
SUB KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Bekerja di dalam 1.1 Bekerja sama dengan anggota tim untuk dilakukan
lingkungan kelompok/tim kesepakatan dalam mencapat hasil pada waktu tertentu
dan prioritas yang disepakati.
1.2 Kemampuan dan keterbatasan pribadi dikenali ketika
melakukan tugas tim.
1.3 Peran dan tanggung jawab setiap orang dalam tim
ditegakkan untuk mendapatkan hasil yang baik.
1.4 Pemahaman atas dampak dari hasil kerja perorangan
ditunjukkan pada hasil tim.
2. Menyelesaikan tugas yang 2.1 Pekerjaan diatur dan dikelola untuk mengatasi kendala
menjadi tanggung jawabnya waktu dan sumber daya.
2.2 Tugas disesuaikan sehubungan dengan informasi yang
baru, perubahan situasi atau perintah yang baru.
2.3 Mutu, keamanan dan etika bekerja di semua pekerjaan
diikuti sesuai standar perusahaan.
3. Mengidentifikasi dan 3.1 Dikenali masalah-masalah atau contoh bentuk kinerja
memecahkan masalah yang tidak optimal di dalam kerja tim.
pekerjaan 3.2 Diterapkan strategi pemecahan masalah yang telah
disepakati untuk menentukan penyebab dan pemeca-han
masalah yang mungkin.
3.3 Diidentifikasi dan dihubungi sumber bantuan yang tepat.
3.4 Dipertimbangkan alternatif yang tersedia dan tetap
menerima alternatif lain sampai tindakan yang paling
tepat disepakati.
115
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
1.2. Interaksi antar personel dan teknik pemecahan masalah.
1.3. Kerja kelompok.
1.4. Kemampuan berbahasa yang baik.
1.5. Kemampuan menjelaskan prosedur kerja.
1.6. Tata cara berkenaan dengan pelayanan pelanggan.
2. Persyaratan Dasar.
2.1. Kualifikasi pendidikan formal : setara SLTA (SMK/SMU).
2.2. Mengerti dengan baik bahasa lisan dan/atau tertulis.
2.3. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
5. Metode Penilaian
Untuk melakukan penilaian metode yang disarankan adalah :
5.1 Observasi/pengamatan terhadap kandidat atas perannya dalam tim berdasarkan
tugas teknis.
5.2 Umpan balik dari anggota tim yang lain dalam hal keefektifan kerja.
5.3 Kaji ulang dokumen untuk melihat kelengkapan tugas.
5.4 Mengkaji ulang peningkatan mutu yang disarankan oleh kandidat.
116
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
6. Kompetensi kunci.
Mengumpulkan Mengkomuni- Kegiatan Bekerja sama Menggunakan Pemecahan Penggunaan
informasi kasikan ide perencanaan dgn orang lain konsep dan teknik masalah teknologi
dan informasi dan organisasi & kelompok secara matematik
1 1 2 2 1 1 1
118
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
1.1. Pemahaman berbahasa inggris (lisan/tertulis).
1.2. Teknik menyaring informasi prosedur kerja.
1.3. Pemahaman tata bahasa terhadap arah/penjelasan prosedur kerja.
1.4. Penggunaan kamus Inggris-Indonesia.
2. Persyaratan Dasar.
2.1. Kualifikasi pendidikan formal setara dengan SLTA (SMK /SMU).
2.2. Mengerti tentang bahasa inggris lisan atau tulis.
2.3. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
5. Metode Penilaian
5.1. Tata Bahasa Inggris
5.2. Kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris
5.3. Membaca prosedur dalam bahasa Inggris
6. Kompetensi kunci.
119
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AK.UJI.041.A
Judul Unit : MELAKUKAN PEMERIKSAAN MAKANAN DAN MINUMAN
SECARA FISIKA DAN KIMIA
Uraian Unit : Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk melakukan
pemeriksaan kadar air, protein total, lemak total, karbohidrat, kadar
abu, kadar beberapa jenis pengawet makanan, pemanis buatan, anti
oksidan, identifikasi pewarna buatan, kadar etanol dan metanol,
vitamin, mutu minyak/lemak pada makanan dan minuman.
3. Melakukan pemeriksaan 3.1 Pemeriksaan kadar air, protein total, lemak total,
kadar air, protein total, karbohidrat, kadar abu, kadar beberapa jenis pengawet
lemak total, karbohidrat, makanan, pemanis buatan, anti oksidan, identifikasi
kadar abu, kadar beberapa pewarna buatan, kadar etanol dan metanol, vitamin,
jenis pengawet makanan, mutu minyak/lemak dilakukan sesuai dengan prosedur
pemanis buatan, anti yang berlaku di tempat kerja
oksidan, identifikasi 3.2 Identifikasi dan penetapan bahan pengawet, pemanis
pewarna buatan, kadar buatan, antioksidan, pewarna makanan dan vitamin
etanol dan metanol, vitamin, dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku
mutu minyak/lemak pada 3.3 Pemeriksaan mutu minyak/lemak dilakukan dengan
makanan dan minuman. melakukan pemeriksaan kadar air, % asam lemak bebas,
angka peroksida, angka ester, angka iod, angka
penyabunan, angka Reichert Meissl, angka Polenske
dan kadar asam tiobarbiturat, sesuai dengan prosedur
yang berlaku
121
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
sampel untuk dianalisis, menyimpan atau mengirimkan sampel yang dirujuk, dan
membuang sisa sampel secara aman.
4. Prosedur penanganan dan perawatan peralatan laboratorium dan bahan-bahan kimia.
5. Jadwal kalibrasi dan pemeliharaan alat
6. Persyaratan kebersihan dan higiene perorangan.
7. Prosedur untuk melaporkan kejadian kecelakaan kerja.
8. Tata letak laboratorium dan alur kerja.
9. Prosedur pencatatan dan pelaporan hasil.
10. Prosedur pembuangan limbah
11. Rencana dan jadwal program pelatihan.
Di samping itu unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk menggunakan peralatan
laboratorium dan sistem yang berlaku, seperti :
1. Peralatan gelas (glassware) yang biasa digunakan di laboratorium kimia
2. Peralatan yang digunakan dalam pemeriksaan kadar fisika dan kimia makanan
minuman
3. Komputer untuk menjalankan sistem informasi, pencatatan dan penyimpanan data.
4. Memahami prinsip-prinsip kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium.
5. Neraca analitis listrik
6. Spektrofotometer
7. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT/HPLC)
8. Komputer untuk menjalankan sistem informasi, pencatatan dan penyimpanan data
9. Shaker (pengocok)
10. Heating mantle / hot plate
11. Oven listrik
12. Alat distilasi
122
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
2. Persyaratan Dasar :
Kualifikasi pendidikan formal: SMK Jurusan Analis Kesehatan
5. Metode Penilaian :
5.1 Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat
kerja.
5.2 Penilaian dilakukan secara menyeluruh dengan menggunakan sampel buatan
dan sampel sebenarnya untuk melakukan setiap tahapan sub kompetensi dan
setiap kriteria unjuk kerja.
6. Kompetensi kunci
Mengkomuni- Merencanakan Bekerjasama Menggunakan Memecahkan
Mengumpul- Menggunakan
kasikan ide dan dan mengatur dg orang lain konsep & teknik persoalan/
kan informasi teknologi
informasi kegiatan & kelompok matematika masalah
1 2 2 2 2 2 2
123
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AK.UJI.042.A
Judul Unit : MELAKUKAN PEMERIKSAAN TOKSIKOLOGI DARI
SAMPEL BIOLOGIS
Uraian Unit : Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk melakukan persiapan
pemeriksaan darah lengkap, plasma, serum atau urin, melakukan
ekstraksi dan pemurnian zat aktif dari sampel biologis, pemeriksaan
senyawa golongan tranquilliser dengan metode instrumental
menggunakan alat kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT/HPLC) atau
kromatografi gas.
124
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
2.7 Pembuangan bahan kimia berbahaya, pelarut organik,
bahan-bahan korosif, asam atau basa dan limbah lain
yang berasal dari laboratorium dipastikan keaman-annya
sesuai dengan prosedur yang berlaku di tempat kerja,
termasuk keamanan pembuangan bahan "biohazardous"
3. Melakukan analisa 3.1 Pemeriksaan terhadap kondisi sampel, volume,
pendahuluan terhadap kemungkinan terkontaminasi, interval antara waktu
sampel pengambilan sampel waktu pemeriksaan dan lain
sebagainya dilakukan
3.2 Sampel dibagi menjadi 2 bagian, satu untuk pemeriksaan
dan yang lain untuk sampel cadangan
4. Melakukan ekstraksi dan 4.1 Proses ekstraksi terhadap sampel biologis (darah lengkap,
pemurnian senyawa aktif plasma, serum atau urine), dilakukan sesuai dengan SOP
dari matriks sampel yang berlaku ditempat kerja
4.2 Proses pemurnian ("clean up") terhadap hasil ekstraksi,
dilakukan sesuai dengan SOP yang berlaku di tempat
kerja
4.3 Pengisatan (pemekatan) atau pengenceran terhadap hasil
pemurnian, dilakukan sampai diperoleh volume yang
diinginkan
5. Pemeriksaan senyawa 5.1 Alat dihidupkan sesuai dengan manual instruk-si yang
golongan tranquilliser, dibuat dari pabrikan pembuat alat
Amfetamin dan Morfin 5.2 Kondisi optimum dicari sesuai dengan SOP yang berlaku
dengan metode KCKT atau di tempat kerja.
Kromatografi Gas 5.3 Uji kesesuaian sistem dan kalibrasi dilakukan sesuai
dengan SOP yang berlaku di tempat kerja.
5.4 Pemeriksaan terhadap larutan zat murni senyawa
tranquilliser (meprobamate, chlordazepoxide, lorazepam,
diazepam, chlorpromazine, fluphenazine, perphenzine,
buspirone, sulpiride) sesuai dengan SOP yang berlaku di
tempat kerja.
5.5 Pemeriksaan terhadap larutan zat murni Amfetamin dan
atau Morfin dilakukan sesuai dengan SOP yang berlaku
di tempat kerja.
5.6 Pemeriksaan dilakukan terhadap sampel yang diperiksa
5.7 Interpretasi dilakukan terhadap hasil pemeriksaan sampel
dibandingkan hasil pemeriksaan bahan baku.
6. Menjaga dan memelihara 6.1 Hasil pemeriksaan dimasukkan ke dalam sistem dengan
buku catatan kerja komputer, data yang diperlukan dicatat dan disalin secara
Laboratorium akurat.
6.2 Hasil pemeriksaan disalin ke dalam formulir hasil sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di masing-masing
instansi tempat kerja.
6.3 Buku catatan ("log book") instrumen laboratorium seperti
yang dipersyaratkan dalam "check list" sistem akreditasi
dijaga kerahasiaannya
125
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
6.4 Seluruh hasil pemeriksaan dan data pemeriksaan
laboratorium, baik yang berbentuk buku catatan maupun
data komputer disimpan dengan baik
6.5 Seluruh informasi, hasil pemeriksaan , data dan catatan
lain dijaga keamanannya
I. PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA
Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung tersedianya :
1. Prosedur resmi atau yang memenuhi syarat, atau Prosedur Operasional Standar (SOP),
dan Pedoman Kerja yang berlaku di tempat kerja.
2. Prosedur pengawasan mutu hasil pemeriksaan laboratorium
3. Prosedur penanganan sampel, seperti prosedur menetapkan sampel yang dapat diterima
sesuai persyaratan yang yang telah ditentukan, memberi label, memproses sampel
untuk dianalisis, menyimpan atau mengirimkan sampel yang dirujuk, dan membuang
sampel secara aman.
4. Prosedur penanganan dan perawatan peralatan laboratorium dan bahan-bahan kimia.
5. Jadwal kalibrasi dan pemeliharaan alat.
6. Persyaratan kebersihan dan higiene perorangan.
7. Prosedur untuk melaporkan kejadian kecelakaan kerja.
8. Tata letak laboratorium dan alur kerja.
9. Prosedur pencatatan dan pelaporan hasil.
10. Prosedur pembuangan limbah
11. Rencana dan jadwal program pelatihan.
Di samping itu unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk menggunakan peralatan
laboratorium dan sistem yang berlaku, seperti :
1. Peralatan gelas (glassware) yang biasa digunakan di laboratorium kimia
2. Neraca analitis listrik
3. Pipet volume otomatis
4. pH meter
5. Shaker (alat pengocok)
6. Waterbath
7. Kromartografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT/HPLC)
8. Kromatografi gas
9. Komputer untuk menjalankan sistem informasi, pencatatan dan penyimpanan data.
2. Persyaratan dasar :
2.1 Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK Jurusan Analis Kesehatan
126
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
3. Memiliki Pengetahuan Kerja tentang :
3.1 Penggunaan peralatan gelas (glassware).
3.2 Pembuatan larutan pereaksi dan larutan baku pembanding.
3.3 Penggunaan dan pemeliharaan peralatan laboratorium dan kalibrasinya, seperti
neraca listrik, kromatografi cair kinerja tinggi, kromatografi gas.
3.4 Memiliki kemampuan dan ketrampilan untuk melakukan ekstraksi, pemurnian dan
mengoperasikan alat KCKT dan Kromatografi Gas seperti dipersyaratkan dalam
Prosedur Resmi yang berlaku.
5. Metoda Penilaian :
5.1 Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat
kerja.
5.2 Penilaian dilakukan secara menyeluruh dengan menggunakan sampel buatan dan
sampel sebenarnya untuk melakukan setiap tahapan sub kompetensi dan setiap
kriteria unjuk kerja.
6. Kompetensi Kunci
Mengumpul Mengkomuni Merencanakan Bekerjasama Menggunakan Memecahkan
Menggunakan
kan kasikan ide dan dan mengatur dg orang lain konsep & tehnik persoalan/
teknologi
informasi informasi kegiatan & klp matematika masalah
1 2 2 2 2 3 3
129
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
I. PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA
Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung tersedianya :
1. Prosedur resmi atau yang memenuhi syarat, atau Prosedur Operasional Standar (SOP),
dan Pedoman Kerja yang berlaku di tempat kerja.
2. Prosedur pengawasan mutu hasil pemeriksaan laboratorium
3. Prosedur penanganan sampel, seperti prosedur menetapkan sampel yang dapat diterima
sesuai persyaratan yang yang telah ditentukan, memberi label, memproses sampel
untuk dianalisis, menyimpan atau mengirimkan sampel yang dirujuk, dan membuang
sampel secara aman.
4. Prosedur penanganan dan perawatan peralatan laboratorium dan bahan-bahan kimia
5. Jadwal kalibrasi dan pemeliharaan alat.
6. Persyaratan kebersihan dan higiene perorangan.
7. Prosedur untuk melaporkan kejadian kecelakaan kerja.
8. Tata letak laboratorium dan alur kerja.
9. Prosedur pencatatan dan pelaporan hasil.
10. Prosedur pembuangan limbah
11. Rencana dan jadwal program pelatihan.
Di samping itu unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk menggunakan
peralatan laboratorium dan sistem yang berlaku, seperti :
1. Peralatan gelas (glassware) yang biasa digunakan di laboratorium kimia
2. Neraca analitis listrik
3. Pipet volume otomatis
4. pH meter
5. Shaker (alat pengocok)
6. Waterbath
7. Kromatografi gas
8. Komputer untuk menjalankan sistem informasi, pencatatan dan penyimpanan data.
2. Persyaratan dasar:
2.1. Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK Jurusan Analis Kesehatan.
2.2. Unit kompetensi ini bisa dinilai bila telah lulus pengetahuan dasar seperti pada
butir 1.
130
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
3.3. Memiliki kemampuan dan ketrampilan untuk melakukan ekstraksi, pemurnian
dan mengoperasikan alat Kromatografi Gas seperti dipersyaratkan dalam
Prosedur Resmi yang berlaku.
6. Kompetensi kunci
Mengump Mengkomuni Merenca nakan Bekerja sama Mengguna kan Memecahkan
Menggunakan
ul kan kasikan ide dan dan mengatur dg orang lain konsep & tehnik persoalan/
teknologi
informasi informasi kegiatan & klp matematika masalah
2 2 2 2 2 3 3
131
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AK.UJI.044.A
Judul Unit : MELAKUKAN PEMERIKSAAN AIR MINUM / AIR BERSIH &
AIR LIMBAH SECARA FISIKA DAN KIMIA
Uraian Unit : Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk melakukan persiapan
pemeriksaan air minum / air bersih / air limbah secara fisika dan
kimiawi, dengan menggunakan metode gravimetri, titrimetri maupun
instrumental menggunakan alat spektrofotometer sinar tampak,
spektrofotometer serapan atom, dan kromatografi gas.
3. Pemeriksaan sampel air 3.1 Alat-alat yang diperlukan untuk pemeriksaan fisika air
minum / air bersih / air minum / air bersih / air limbah disiapkan sesuai dengan
limbah SOP yang ada.
133
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
2. Prosedur pengawasan mutu pemeriksaan
3. Prosedur penanganan sampel, seperti prosedur menetapkan sampel yang dapat
diterima, sesuai syarat yang telah ditentukan, memberi label, memproses sampel untuk
dianalisis, menyimpan atau mengirimkan sampel yang dirujuk, dan membuang sampel
secara aman.
4. Prosedur penanganan dan perawatan peralatan laboratorium dan bahan-bahan kimia.
5. Persyaratan kebersihan dan higiene perorangan.
6. Prosedur untuk melaporkan kejadian kecelakaan kerja.
7. Tata letak laboratorium dan alur kerja.
8. Prosedur penyimpanan data hasil pemeriksaan.
9. Rencana dan jadwal program pelatihan.
10. Prosedur pembuangan limbah.
134
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
2. Persyaratan dasar:
Unit kompetisi ini bisa dinilai bila telah lulus unit pengetahuan dasar pada butir 1.
Kualifikasi pendidikan formal: SMK Jurusan Analis Kesehatan
6. Kompetensi kunci
Mengkomu- Merencanakan Bekerjasama Mengguna kan Memecahkan
Mengumpul Menggunakan
nikasikan ide dan mengatur dg orang lain konsep & tehnik persoalan/
kan informasi teknologi
dan informasi kegiatan & klp matematika masalah
2 2 2 2 2 2 2
2. Persyaratan Dasar :
2.1 Kualifikasi pendidikan formal setara SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2 Unit kompetensi ini harus didahului dengan :
UJI ....... Melakukan prosedur/tes dengan instrumen kromatografi.
5. Metode Penilaian :
Unit kompetensi ini dapat diuji di tempat kerja atau simulasi lingkungan tempat kerja
5.1 Observasi atau pengamatan terhadap kandidat berkaitan dengan suatu kisaran
analisis secara kromatografi.
5.2 Umpan balik dari rekan kerja dan supervisor.
5.3 Observasi terhadap contoh hasil ujian dokumentasi di tempat kerja yang telah
dilengkapi oleh kandidat.
5.4 Review hasil yang didapat oleh kandidat selama periode tertentu untuk
meyakinkan ketepatan dan konsistensi, dan pekerjaan tersebut dapat diselesaikan
dalam waktu yang telah ditentukan.
5.5 Pertanyaan lisan dan tertulis mengenai pengetahuan dasar, termasuk :
• Peralatan Laboratorium standar yang dilengkapi dengan kromatografi dan
elektroforesis.
• Pereaksi pereaksi dan peralatan laboratorium
• SOP dan metode uji di tempat kerja
138
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
6. Kompetensi Kunci
Mengum- Mengkomuni- Merencanakan Bekerjasama Menggunakan Memecahkan Mengguna-
pulkan kasikan ide dan dan mengatur dg orang lain konsep & tehnik persoalan/ kan
informasi informasi kegiatan & klp matematika masalah teknologi
2 2 2 2 3 3 3
139
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AKA.UJI.046.B
Judul Unit : MEMPERSIAPKAN LARUTAN KERJA DAN LARUTAN
STANDAR
Uraian Unit : Unit Kompetensi ini meliputi kemampuan untuk mempersiapkan
larutan kerja dan membuat larutan standar serta memantau kualitas
larutan yang disiapkan tersebut
140
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
5. Memantau kualitas larutan 5.1 Larutan diperiksa dari kerusakan secara visual dan
di laboratorium tanggal kadaluarsa
5.2 Standardisasi ulang dilakukan atau larutan yang rusak
dibuang
5.3 Larutan dicatat secara lengkap dan dilabel sesuai dengan
prosedur yang berlaku laboratorium
2. Persyaratan dasar :
2.1 Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2 Telah menyelesaikan kompetensi penggunaan alat manual dan instrumentasi
(otomatis).
141
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
4.8 Menemukan hasil kontrol yang tidak berada dalam rentang yang diterima
4.9 Mencatat data sesuai dengan prosedur standar institusi
4.10 Melaksanakan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja
5. Metoda Penilaian :
Cara penilaian yang dianjurkan adalah sebagai berikut :
5.1 Pengamatan pada kandidat dalam melakukan persiapan, menstandarkan dan
menggunakan larutan
5.2 Pertanyaan lisan dan tulisan tentang persiapan, menstandarkan dan penggunaan
larutan kerja dan larutan standar
5.3 Umpan balik dari rekan kerja dan pengawas untuk melihat konsistensi pelaksanaan
prosedur
5.4 Hasil pencatatan dan dokumentasi yang dilakukan oleh kandidat yang berupa
laporan atau jurnal
6. Kompetensi kunci
142
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Kode Unit : AKA.UJI.047.A
Judul Unit : MELAKUKAN PENGAMBILAN DARAH
Uraian Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan dan ketrampilan
untuk pengambilan darah rutin dari klien tertentu atau kelompok pasien
dan tidak termasuk teknik pengambilan darah yang kompleks.
143
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
3.8 Tabung penampung darah di putar selama waktu
tertentu dan mengikuti prosedur serta ketentuan institusi
atau tempat kerja.
3.9 Pada lokasi pengambilan darah dilakukan penekanan
sampai jarum ditarik kembali.
3.10 Lokasi pengambilan darah diobservasi dan dibalut,
serta dilakukan pengamatan terhadap klien dari
kemungkinan terjadinya akibat yang tidak diinginkan.
4. Prosedur setelah proses 4.1 Sampah umum dan sampah yang terkontaminasi
pengambilan darah dipisahkan dan dibuang sesuai dengan prosedur
pengendalian infeksi dan ketentuan institusi atau tempat
kerja.
4.2 Tabung pengambilan darah diberi label berisi catatan
waktu dan tanggal pengambilan, data rinci klien dan
informasi lainnya yang dibutuhkan.
4.3 Semua dokumen yang diperlukan dan informasi
pengiriman dilengkapi sehingga sampel dapat diproses
lebih lanjut dengan cepat sesuai prosedur yang beraku
di tempat kerja.
4.4 Sampel yang telah terkumpul disiapkan untuk
dipindahkan untuk diproses lebih lanjut atau disimpan
sesuai dengan kebutuhan jenis pemeriksaan.
144
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
• Spuit dan jarum
• Jarum multisampel dan "holder" nya
• Wing infusion set
• Evacuated Blood Collection equipment
• Lancet
• Anestesi lokal/skinkrim
• Lap steril
• Wadah untuk menampung benda-benda tajam
4. Keperluan untuk penyimpanan spesimen yang benar, meliputi :
• Penggunaan es/es kering.
• Tempat penyimpanan pada temperatur hangat.
• Pengatur waktu penyimpanan
• Perlindungan dari cahaya.
2. Persyaratan Dasar
2.1. Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan
2.2. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung.
145
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
3.2. Mendokumentasikan dan menyimpan data dengan benar sesuai prosedur
3.3. Menginterpretasikan permintaan pemeriksaan darah dan beberapa keperluan
khusus seperti waktu pengambilan darah yang sesuai, pengaruh obat, jarak waktu
pengambilan pada saat puasa, perlindungan keutuhan spesimen.
3.4. Mempunyai ketrampilan menentukan lokasi pengambilan dan menggunakan
prosedur pengambilan darah yang benar sesuai prosedur ditempat kerja.
3.5. Mendemonstrasikan fungsi jarum dan spuit, torniquet, larutan pembersih dan
swabs, sistem evakuasi serta alat-alat lainnya yang disposible.
3.6. Memilih peralatan dan mempersiapkan tabung-tabung pengumpul darah secara
spesifik atau secara seri, untuk te patologi, tidak termasuk pengambilan darah
arteri, arterial/venous fsitula atau kegagalan pengambilan darah karena penusukan
yang salah.
3.7. Pemberian label secara benar pada tabung-tabung pengumpul darah
3.8. Anatomi dan fisiologi yang berhubungan dengan proses pengambilan darah.
3.9. Pertolongan pertama yang berhubungan dengan resiko pada pengambilan darah.
3.10. Menggunakan aturan standar dan aturan tambahan
3.11. Mendemonstrasikan prosedur penanganan apabila ada komplikasi punksi vena
3.12. Alat Pelindung Diri (APD) yang berhubungan
5. Metode Penilaian
Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk kemampuan untuk melakukan
prosedur pengambilan darah. Penilaian dilakukan dengan:
5.1. Tanya jawab dan penjelasan dengan diagram.
5.2. Ujian praktek dan tugas-tugas
5.3. Tanya jawab secara verbal, menggunakan sumber :
• Praktek nyata atau simulasi lingkungan tempat kerja yang berhubungan
dengan komunikasi antara penerima pasien, pengambilan darah, penerima
spesimen dan laboratorium.
• Menggunakan lengan buatan atau menniqueen yang diperlukan.
• Seluruh keperluan peralatan dan tabvung pengambilan darah.
• Prosedur /manual laboratorium yang dianjurkan di tempat kerja.
5.4. Ujian tertulis termasuk multiple choice
5.5. Komentar klien.
5.6. Recollection rate.
146
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
6. Kompetensi kunci
149
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
2. Persyaratan Dasar :
2.1 Kualifikasi Pendidikan Formal: SMK Jurusan Analisis
Kesehatan. 2.2.Unit kompetensi ini harus didahului dengan :
AK.UJI.029.0 Melakukan pengujian/prosedur secara instrumental
AK.UJI.046.0 Mempersiapkan larutan kerja dan larutan standar
5. Metode Penilaian :
5.1 Observasi atau pengamatan terhadap kandidat berkaitan dengan suatu kisaran
analisis secara spektrometrik.
5.2 Umpan balik dari rekan kerja dan supervisor.
5.3 Observasi terhadap contoh hasil ujian dokumentasi di tempat kerja yang telah
dilengkapi oleh kandidat.
5.4 Review hasil yang didapat oleh kandidat selama periode tertentu untuk
meyakinkan ketepatan dan konsistensi, dan pekerjaan tersebut dapat
diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
5.5 Pertanyaan lisan dan tertulis mengenai pengetahuan dasar, termasuk :
• Peralatan Laboratorium standar yang dilengkapi dengan spektrometer yang
sesuai.
• Pereaksi dan peralatan laboratorium
• SOP dan metode uji di tempat kerja.
150
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
6. Kompetensi kunci
Mengingat bahwa pada saat ini belum ada sistem kualifikasi kerja yang baku di
Indonesia, di mana masing-masing industri/pelaku usaha/laboratorium mempunyai sistem
kualifikasi kerjanya masing-masing, maka dalam menyusun matriks kualifikasi kerja
untuk analis kesehatan digunakan acuan pada konsep kualifikasi kerja yang
dikembangkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Konsep kualifikasi kerja ini,
jenjang kualifikasi dibagi menjadi 3 level kualikasi, yaitu level kualifikasi A yang setara
dengan jenjang jabatan Ahli, level kualifikasi B yang setara dengan jenjang jabatan
Teknisi, level kualifikasi C yang setara dengan jenjang jabatan Pelaksana. Masing-
masing jenjang jabatan dibagi lagi menjadi 3 jenjang yaitu Utama, Madya dan Muda.
Jenjang Pendidikan Level Kualifikasi Jenjang Jabatan
S1, S2, S3 A AHLI – Utama
AHLI – Madya
AHLI – Muda
D1, D2, D3, D4, S1 B TEKNISI – Utama
TEKNISI – Madya
TEKNISI – Muda
SMK / SMU C PELAKSANA – Utama
PELAKSANA – Madya
PELAKSANA – Muda
Dengan mengacu pada sistem penjenjangan tersebut di atas, maka para lulusan/tamatan
SMK bila memasuki dunia kerja akan menjadi analis kesehatan dengan level kualifikasi
C, yaitu sebagai Pelaksana.
Meskipun ada dua jenis laboratorium kesehatan yang dibedakan dari jenis
pelayanannya, yaitu pelayanan pemeriksaan klinik dan pelayanan kesehatan
masyarakat, namun pemaketan unit kompetensi dapat digabungkan menjadi satu jenis
laboratorium yaitu laboratorium kesehatan yang dapat mencakup kedua jenis
Pemaketan sebagaimana tersebut di atas dapat digambarkan secara lebih rinci dalam
matriks kualifikasi kerja tenaga analis kesehatan, dengan dasar pendidikan SMK
jurusan Analis Kesehatan, seperti tersebut di bawah ini.
Labora- Jenjang Jabatan
torium PELAKSANA
Unit Kompetensi yang harus dikuasai
Kesehatan Muda Madya Utama
153
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
10.AK.PEM.028.B: Memelihara peralatan laboratorium dan 3
mengendalikan stok bahan
11. AK.UJI.030.B: Melakukan tes dasar 1
12. AK.KOM.036.B: Melakukan komunikasi dengan orang lain 1
13. AK.KOM.037.B: Menyediakan informasi untuk pelanggan 3
14.AK.TIM.039.B: Melaksanakan pekerjaan secara efisien 1
sebagai bagian dari tim
15.AK.DUK.040.B: Membaca dan memahami prosedur lab 1
dalam bahasa Inggeris
16.AK.UJI.046.B: Mempersiapkan larutan kerja dan larutan 1
standar
17. AK.UJI. 047.A: Melakukan pengambilan darah 2
18. AK.UJI.048.B: Menggunakan teknik spektrometer 2
3. Kelompok utama
1. AK.UJI.001.A: Melakukan pemeriksaan urin 2
2. AK.UJI.002.A: Melakukan pemeriksaan sperma 3
3. AK.UJI.003.A: Melakukan pemeriksaan cairan tubuh 3
4. AK.UJI.004.A: Melakukan pemeriksaan feses 2
5. AK.UJI.005.B: Melakukan pemeriksaan hematologi 3
6. AK.UJI.006.A: Melakukan pemeriksaan kimia klinik 2
7. AK.SAM.012.B: Menerima dan mempersiapkan sampel 2
untuk pemeriksaan patologi
8. AK.UJI.014.A: Melakukan pemeriksaan imunoserologi 3
9. AK.UJI.015.A: Melakukan pemeriksaan virologi 3
10. AK.UJI.016.A: Melakukan pemeriksaan bakteriologi klinik 3
11. AK.UJI.017.B: Membuat media pembenihan 1
12. AK.UJI.018.A: Melakukan pemeriksaan helmintologi 3
13. AK.UJI.019.A: Melakukan pemeriksaan mikologi klinik 2
14. AK.UJI.020.A: Melakukan pemeriksaan protozoologi klinik 2
15. AK.DAT.022.B: Memproses dan mencatat data 1
16.AK.DAT.023.B: Menggunakan piranti lunak untuk aplikasi 3
laboratorium
17.AK.UJI.029.A: Melakukan pengujian / prosedur secara 2
instrumental
18. AK.UJI.031.B: Melakukan teknik aseptik 1
19. AK.UJI.032.B: Memproses jaringan 1
154
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
20. AK.UJI.033.A: Melakukan validasi hasil 3
21. AK.UJI.034.A: Melakukan evaluasi dan validasi metode 3
22. AK.KOM.038.B: Mengembangkan dan memelihara 3
dokumen lab
23. AK.UJI.041.A: Melakukan pemeriksaan pada makanan dan 2
minuman secara fisika dan kimia
24. AK.UJI.042.A: Melakukan pemeriksaan toksikologi dari 3
sampel biologis
25. AK.UJI.043.A: Melakukan pemeriksaan senyawa residu 2
pestisida dari sampel biologis
26. AK.UJI.044.A: Melakukan pemeriksaan air minum, air 2
bersih dan air limbah secara fisika dan kimia
27. AK.UJI.045.B: Menggunakan teknik kromatografi 2
4. Kelompok pilihan
1. AK.KUA.025.B: Menerapkan sistem kualitas dan proses 2
perbaikan berkelanjutan
2. AK.KUA.026.B: Memelihara sistem mutu dan peningkatan 3
mutu berkelanjutan
3. AK.KOM.035.A: Melakukan promosi kesehatan 2
155
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
BAB IV
PEDOMAN UMUM PENGUJIAN
Pedoman Umum Pengujian dan Sertifikasi untuk bidang keahlian Analis Kesehatan secara
lengkap tercantum di bawah ini.
PEDOMAN
PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
Umum
Pedoman ini merupakan acuan dalam pelaksanaan pengujian dan sertifikasi kompetensi
oleh Lembaga/Unit Sertifikasi Kompetensi Personel/ Profesi, agar dalam melaksanakan
pengujian selalu mengikuti prinsip-prinsip dasar pengujian, taat azas dan absah serta dapat
dipertanggung jawabkan.
Standar kompetensi
KOMPETENSI adalah kemampuan individual / orang perorangan untuk
mengerjakan suatu tugas / pekerjaan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan,
keterampilan dan sikap, sesuai unjuk kerja yang dipersyaratkan.
Dalam perkembangan teori belajar Benyamin Bloom’s dikembangkan lebih lanjut
bersama para pakar psikologi pendidikan, yang kemudian menghasilkan suatu konsep awal
Standar Kompetensi. Standar kompetensi adalah pernyataan-pernyataan mengenai pelaksanan
tugas /pekerjaan di tempat kerja yang digambarkan dalam bentuk hasil keluaran (output):
Apa yang diharapkan dapat dilakukan oleh pekerja
• Tingkat kesempurnaan pelaksanaan kerja yang diharapkan dari pekerja.
• Bagaimana menilai bahwa kemampuan pekerja telah berada pada tingkat yang
diharapkan.
156
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
Standar Kompetensi dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan yang dilandasi oleh
ilmu pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap kerja serta penerapannya ditempat kerja
yang mengacu pada unjuk kerja yang dipersyaratkan. Standar Kompetensi merupakan rumusan
tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang / orang perorangan untuk melakukan suatu
tugas/ pekerjaan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap, serta
penerapannya sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.
Standar Kompetensi tidak berarti hanya kemampuan menyelesaikan suatu tugas, tetapi
dilandasi pula bagaimana serta mengapa tugas itu dikerjakan. Dengan kata lain standar
kompetensi meliputi faktor-faktor yang mendukung, seperti pengetahuan dan kemampuan
untuk mengerjakan suatu tugas dalam kondisi normal di tempat kerja serta kemampuan
mentransfer dan menerapkan kemampuan dan pengetahuan pada situasi dan lingkungan yang
berbeda.
Dengan dikuasainya standar kompetensi tersebut oleh seseorang / orang perorangan,
maka yang bersangkutan akan mampu :
• Bagaimana mengerjakan suatu tugas/pekerjaan.
• Bagaimana mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan.
• Apa yang harus dilakukan, bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan
rencana semula.
• Bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan
masalah dan atau melaksanakan tugas/pekerjaan dengan kondisi yang berbeda.
Standar Kompetensi dapat dimanfaatkan pada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan,
Perusahaan dan Lembaga Sertifikasi Kompetensi Personel.
Pada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan:
Standar Kompetensi dimanfaatkan sebagai acuan dalam penyusunan Kurikulum dan
pengembangan pengajaran. Serta sekaligus mendorong konsistensi dalam
penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan, dan penetapan Kualifikasi Pendidikan dan
atau Pelatihan
Pada Dunia Usaha / Perusahaan:
Standar Kompetensi dimanfaatkan sebagai alat manajemen, terutama dalam:
• Menentukan organisasi kerja dan perancangan jabatan.
• Membantu dalam evaluasi/penilaian karyawan dan pengembangannya.
157
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
• Membantu dalam rekrutmen
• Mengembangkan program Pelatihan yang khas/spesifik sesuai kebutuhan
Perusahaan.
Pada Lembaga Sertifikasi Kompetensi Personel:
Standar Kompetensi dimanfaatkan sebagai acuan dalam penyusunan:
• Klasifikasi dan Kualifikasi
• Kriteria pengujian dan instrumen/alat ukur pengujian.
Hasil akhir suatu pelaksanaan pengujian sebagai bagian dari penilaian /pengujian
sertifikasi adalah untuk konfirmasi atau jaminan bahwa seseorang dapat melaksanakan suatu
tugas di tempat kerja sesuai dengan standar yang dinyatakan dalam Standar Kompetensi sektor
industri/usaha yang relevan.
Peran sistem pengujian adalah sebagai acuan prinsip-prinsip, metode pengujian, dan
aturan-aturan pelaksanaan penilaian/pengujian sertifikasi yang dibutuhkan agar proses
penilaian/pengujian dapat dijamin berdasarkan Standar Kompetensi, dilaksanakan secara adil,
valid, dan konsisten.
PRINSIP-PRINSIP PENGUJIAN
158
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
• Agar valid, pengujian harus menguji apa yang seharusnya ditetapkan untuk diuji.
Bukti-bukti yang berkaitan dengan standar yang diujikan harus dikumpulkan secara
seksama.
Beberapa prinsip pengujian berikut ini yang perlu diikuti bila menyelenggarakan pengujian dan
akan menjadi acuan dalam mengkaji ulang sistem pengujian itu sendiri.
Proses yang transparan: Penguji dan peserta ujian harus sama-sama mengetahui dan
menyadari apa yang akan diujikan, serta proses dan prosedur pelaksanaannya. Peserta ujian
juga harus menyadari bahwa yang bersangkutan memiliki hak sanggah bila merasa tidak
diperlakukan sesuai dengan aturan yang diberlakukan.
Memiliki validitas: Pengujian dapat dianggap valid apabila mereka menguji apa yang
seharusnya diujikan. Penguji harus sepenuhnya menyadari bahwa apa yang harus diujikan, di
mana secara jelas dan rinci dapat mengumpulkan bukti-bukti yang dibutuhkan sebagai dasar
untuk mempertimbangkan bahwa yang bersangkutan telah mencapai kompetensi yang
dimaksud.
Dapat dipercaya: pengujian dilakukan secara konsisten, di mana formulasi metode dan
prosedur yang digunakan dapat mengukur kompetensi seseorang dengan berbagai konteks
pekerjaan dengan perlakuan yang sama.
Fleksibel: pengujian yang dilakukan harus memiliki keleluasaan dalam penerapannya, serta
dapat dilaksanakan dengan berbagai kondisi serta situasi sepanjang masih dalam batas yang
dituntut oleh standar dimaksud.
Berkeadilan: pengujian dapat dikatakan adil bila dalam penyelenggaraannya memberikan
perlakuan yang sama terhadap semua peserta. Setiap individu harus secara jelas memahami apa
yang diujikan dan proses untuk pengujiannya. Pengujian harus didasarkan pada bukti-bukti
yang dikumpulkannya dan tidak berdasar pada faktor subjektif kemampuan individu seseorang.
Praktis: pengujian yang dilaksanakan tidak berarti harus mahal dan menyita waktu, terutama
bagi peserta ujian atau pihak lain yang terkait dalam proses. Pengujian harus praktis untuk
peserta ujian dan penyelenggara pengujian.
METODE PENGUJIAN
Metode yang digunakan dalam pengumpulan bukti-bukti harus tepat dalam konteks dengan
penguji dan yang diuji. Metode-metode tersebut meliputi:
159
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
• Pemberian pertanyaan mengenai pekerjaan berdasarkan Instruksi Kerja/ SOP
(Standard Operation Procedure) atau W.I. (Work Instruction)
• Menggunakan Portofolio
• Penugasan untuk mengungkap penugasan dalam:
Mengumpulkan dan mengolah informasi.
Menyampaikan informasi
Merencanakan dan mengatur kegiatan
Bekerjasama dalam tim
Menggunakan ide, teknik dan teknologi yang relevan
Memecahkan masalah
• Observasi (wajib)
• Wawancara (wajib)
Bahan acuan untuk pengujian kompetensi adalah standar kompetensi yang ditetapkan
dan diberlakukan oleh instansi/institusi yang berwenang. Standar kompetensi tersebut
memberikan uraian secara rinci tentang kompetensi berdasarkan pada tingkat kesulitan dan
cakupan pekerjaan yang dapat ditanganinya, serta kemungkinan pelaksanaannya di dalam atau
di luar tempat kerja [on atau off the job]
KUALIFIKASI PENGUJI
Pengujian atau penilaian terhadap angkatan kerja dan atau tenaga kerja dilakukan oleh tim
penilai / asesor, yang diangkat dan diberi tugas oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi Personel.
Penilai / Asesor yang ditunjuk harus memenuhi persyaratan kualifikasi minimal, antara lain:
• Menguasai kualifikasi dan unit-unit kompetensi yang akan diujikan.
• Memiliki pengetahuan tentang kebijakan dan program serta kegiatan dibidang industri
dimana unit kompetensi tersebut diterapkan
• Memiliki pengetahuan kerja dan kebijakan yang berlaku di industri yang bersangkutan.
• Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan pengujian / penilaian
meliputi, perencanaan, penyelenggaraan dan pengkajian pengujian.
160
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
PANDUAN PENYELENGGARAAN PENGUJIAN
163
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
8. Pemeliharaan Standar :
Standar-standar yang dipakai dijaga/dipelihara bukan berarti statis, tetapi dinamis
sesuai dengan perkembangan/ perubahan yang terjadi.
165
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
LAMPIRAN I.
DAFTAR ACUAN
1. Undang-Undang Nomor 23, Tahun 1992, tentang Kesehatan [Lembaran Negara No.3495].
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32, Tahun 1996, tentang Tenaga Kesehatan [Tambahan
Lembaran Negara No. 3637]
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 364/MENKES/SK/III/ 2003,
Tentang Laboratorium Kesehatan
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 04/Menkes/SK/I/2002, Tentang
Laboratorium Kesehatan Swasta
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 943/Menkes/SK/VIII/ 2002,
Tentang Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan
6. IAPSD/Lab.ops. Project: Laboratory Operations approved Units of Competency, version-
2.
7. IAPSD: Getting Grips with Competency Standard
8. MPKN-KBK Listrik: Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Ketenaga-listrikan,
Jakarta 2000.
9. Website www.anta,gov.au
10. Website www.bppsdmk.or.id
11. Rahmad Sudjali, Drs.: Dasar-dasar Pengujian Berbasis Kompetensi., IATKI 2002.
12. William Hall & Mark C.W.Werner: Key Competencies.
167
STANDAR KOMPETENSI NASIONAL BIDANG KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
LAMPIRAN II
NASKAH KERJASAMA DENGAN PERSATUAN AHLI
TEKNOLOGI LABORATORIUM KESEHATAN INDONESIA
(PATELKI) DAN PUSAT PENDIDIKAN TENAGA
KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN