Anda di halaman 1dari 19

LAMPIRAN

Lampiran 1 Contoh Perhitungan Bar Screen

a. Kriteria Desain
Deskripsi Manual Mesin
kecepatan di screen (m/dtk) 0,3 – 0,6 0,6 – 1,0
Ukuran bar
Lebar (mm) 4- 8 8 – 10
Dalam (mm) 25 - 50 50 – 75
Jarak spasi antar batang (mm) 25 - 75 10 – 50
kemiringan 45o – 75o 75o – 85o
Head loss yang diijinkan (cm) 15 15
Head loss saat penyumbatan (cm) 80 80

b. Peritungan
1. Desain terpilih > mesin
 θ = 80o
 Jarak spasi antar bar (batang) = 40 mm = 0,04 m
 Debit puncak = 0,06 m3/det
 Kecepatan di screen = 1 m/det
 Kedalaman aliran di saluran pada saat debit puncak = 0,6 m
 Lebar bar = 9 mm = 0,009 m
2. Perhitungan jarak bar dan dimensi ruang bar
aliran puncak
a. Luas bersih yang melalui rack =
Kecepatan melalui bar
0,06 m3 /det
= = 0,06 m2
1 m/det
luas bersih
b. Lebar bersih pada rack =
kedalaman aliran
2
0.06 m
= = 0,1 m
0,6 m
lebar bersih
c. Jumlah spasi =
lebar spasi
0,1m
= = 2,5 ~ 4 spasi
0,04 m

d. Jumlah bar = jumlah spasi – 1


= 4 – 1 = 3 bar
e. Total jarak spasi = (lebar spasi x jumlah spasi) + (jumlah bar x lebar bar)
= (0,04 x 4) + (3 x 0,009)
= 0,187 m
f. Total jarak spasi = lebar spasi x jumlah spasi
= 0,04 x 4
= 0,16 m
total jarak spasi
g. Koefesien efisiensi = x 100%
total jarak chamber

0,16 m
= x 100%
0,187 m
= 85,56%

3. Perhitungan kedalaman aliran dan kecepatan di chamber pada saat aliran


puncak
Perhitungan berdasarkan pada kondisi berikut :
 Dasar chamber adalah horizontal
 Besar datum sama dengan dasar chamber
Diketahui lantai/dasar chamber horizontal, reference datum = z2 = 0
Masukkan dari saluran 8 cm di atas datum = 0,08 m

H = Ke (V12 – V22)
L
2 2g
= 0,3
Z + d1 + V12 = Z + d + H
1 2 2 L
2g
Z2 = 0

Dengan trial and error > d2 = 0,708 m


v2 = debit puncak
Total lebar chamber
= 0,453 m/det
4. Perhitungan kecepatan (v) melalui rack saat clear
debit puncak
v =
Total jarak spasi x d2
0,06 m3 /det
=
0,187 x 0,708
= 0,529 m/det
5. Perhitungan kehilangan tekanan melalui bar rack
V2 −V22 1
a. HL = x
0,7
2g

0,5292 −0,4532 1
= x
2(9,81) 0,7
= 0,00575 m
b. HL = β x (w/b)4/3 x hv x sin θ
Β (bar shape factor untuk sharp-edged rectanguler)  2,42
HL = 0,00547 m
6. Kedalaman2 dan kecepatan
2
dalam bar rack di belakang saringan
v2 V3
d2+ d1 + = d 3 + + H L
2g 2g

d3 = 0,702 m/det
debit puncak
v3 =
total chamber x d3
0,06 m3 /det
v3 =
0,187 x 0,702
= 0,457 m/det
7. Perhitungan head loss melalui saringan saat clogging 50%
a. Saat 50% clogging, luas bersih berkurang 5

d2’ dan v2’ = kedalaman dan kecepatan saat terjadi clogging


H50 = head loss saat clogging
d3 dan v3 = diasumsikan sama saat bersih (saat tidak terjadi clogging)
b. Head loss saat 50% clogging
V2 −V22 1
H50 = X
0,7
2𝑔

V’ = kecepatan pada saat melewati rackyang terbuka


c. Kecepatan melewati bar rack (V’2) = debi tpuncak
Lebar bersih pada rack 50% X d2
0,06 m3 /det
=
0,1 x 0,5
= 1,2 m/det
d. Kecepatan setelah melewati bar rack
debit puncak
V2’ =
A clogging
0,06 m3 /det
=
0,187 m
= 0,321 m/det
e. Kedalaman dan kecepatan pada saat clogging
d2’ = 0,842 m
f. Headloss saat 50% clogging
H50 = 0,137 m
Ada beberapa ahli mengungkapkan untuk mencari H50 maka kecepatan
pada saat clogging akan bertambah dua kali lipat .
H50 =0,581 m
g. Keceptan melewati bar rack
V’2 = 1.2/d2’
1,2
=
0,842
= 1,425 m/det
8. Perhitungan kedalaman dan kecepatan kritis pada saluran rectangular
Persamaan :
Q = Ao x √A x de = b x √g x d3/2
do = kedalaman kritis (m)
b = total lebar chamber atau lebar saluran (m)
Ao = area of cross sectin pada saat kedalamn kritis (m2)
Q
do = ( )2/3 = 0,219 m
𝑏 𝑥 𝑔1/2

Keceptan kritis (Vo) = 1,465 m/det


9. Perhitungan ketinggian lantai/dasar chamber, datum = Zo
Z3 + d3 + v32/2g = (z3 + zo) + do + v 2e /2g + HL
Z3 = Z2 = 0, Zo= 0,390 m
Lampiran 2
Perhitungan Grit Chamber dan Proportional weirKriteria desain terpilih :
VH = 0,5 – 1 fps  VH sebesar 0,8 fps
td = 20 – 60 detik
Q maksimum = 2,3838 MGD = 3,687766 cfs
Q rata-rata = 1,90704 MGD = 2,950213 cfs
Q minimum = 1,2354 MGD = 1,911178 cfs

Perhitungan :
1. Jumlah unit/chamber
Alternatif 1 : dua kompartemen, dipakai bergantian, Q tetap
Alternatif 2 : tiga kompatemen, satu cadangan, Q dibagi 2
Dipakai ketiga-tiganya kecepatan > 0,15 m/det
dipakai dua kecepatan < 0,3 m/det  dipilih alternatif pertama
2. Luas penampang melintang (A Cross)
Kecepatan mengendap pasir (dengan nilai diameter equivalent partikel pasir
untuk turun = 0.2 mm)  54’’/menit
Overflow rate = 900 x laju pengendapan partikel terkecil yang dapat
diendapkan (~ 0,2 mm)
= 900 x 54
= 48600 gal/hari/ft2 = 0,07 cfs/ft2
3. A surface (luas permukaan) = 3,687766 cfs2 = 49,049 ft2
0,07 𝑐𝑓𝑠/𝑓𝑡

1 ft2 = 0,093 m2  A surface = 49,049 ft2 x 0,093 m2/ft2 = 4,56159 m2


4. Kedalaman (d) dan lebar (b)
Asumsi kedalaman = 2,5 ft
= 2,5 ft x 0,3045 m/ft = 0,762 m
A cross 16,145 ft2
b= = = 6,458 ft = 1,968 m
d 2,5 ft
5. Panjang chamber
A surface 4,56159 ft2
L= = = 2,317 m
d 1,968 ft
6. Volume bak = panjang chamber (L) x lebar bak (b) x kedalaman (H)
= 2,317 x 1,968 x 0,762
= 3,476 m3
7. Volume ruang pasir (tergantung penyimpanan)
 Akumulasi rata-rata grit = 6 cuft/MG air buangan
 Timbulan pasir rata-rata per hari = 6 x Q rata-rata
= 6 x 1,907
= 11,442 cuft
 A surface = 49,049
d pasir = 11,442 c u2 f t = 0,233 ft = 0,071 m = 71,1 mm
49,049 ft
 Asumsi tinggi ruang pasir (Hx) = 1 ft = 0,3048 m
 Volume ruang pasir = Hx x L x b
= 0,3048 x 2,317 x 1,968 = 1,390 m3
 Intensitas pembersihan ruang pasir = volume bak
Volume ruang
3
= 3,476 𝑔 = 2,5 ~ 3 hari sekali
1,390 𝑔3
vlume bak
8. Check td =
Q maksimum
3,476 m3 = 27,712 detik (memenuhi syarat)
=
0,125 𝑚3 /𝑑𝑒𝑡m
9. b propotional weir secara teoritis = b grit chamber (ada jarak 10 cm), muka air
harus lebih tinggu dari Y walau tidak ada ketentuan tertentu
Dipergunakan rumus :
a. Q = 4,97 x a1/2 x b x (d - a )
3
Asumsi d = 2,5 ft = 0,762 m
0,363 m3/det = 4,97 x a1/2 x b x (d – a )
3
a = 0,0027 m
b. Menghitung nilai X dan Y (tabel values Y/a dan X/a dari Elwyn E Seelye,
Desian 3rd, John Willey & Sons) → hasil lengkap pada halaman 40
Contoh : Y/a =4,0  X/b = 0,295
Y/a = 4,0  Y/0,0027 = 4  Y = 0,0108 m
X/b = 0,295  X/1,968 m = 0,295  X = 0,581

Lampiran 1

a) Hasil perhitungan dimensi bak ekualisasi

Kriteria Besarnya Satuan


Kriteria Desain
h 3 m
slope
freeboard 0.7 m
A2 546.417 m2
V inlet 2 m/dtk
A1 1092.833 m2
V0 2 m/dtk
Qave 0.810 m3/dtk
Q max 1.12 m3/dtk
Vol bak total 4824 m3
bentuk limas terpancung
total unit 3
dipakai 2
cadangan 1
Q/bak 0.405 m3/dtk
vol /bak 2412 m3
A1 1378.286 m2
asumsi
p 7
l 1
L1 14.032 m
P1 98.224 m
L2 8.835 m
P2 61.846 m
cek slope
s 87%
dimensi inlet
A inlet 0.280 m2
D inlet 0.597 m
0.6 m
cek V inlet 1.980 m/dtk
dimensi outlet
A outlet 0.203 m2
D outlet 0.508 m
0.5 m
cek V outlet 2.062 m/dtk

Lampiran 3 Hasil perhitungan dimensi unit sedimentasi primer

KRITERIA DESAIN
OR 30 m3/m2.dtk
Qave 0.810 m3/dtk
Rasio
P 17
L 4
H 1
BOD 68%
TSS 50%
V pipa effluen 0.300 m/dtk
Weir loading 186 m3/dtk
PERHITUNGAN
Dimensi bak pengendap
total 3 unit, 2 digunakan dan 1 cadangan
Qave/bak 0.405 m3/dtk
Asurface 1166.400 m2
L 16.566 m 16.6 m
P 70.407 m 70.4 m
H 4.142 m 4.1 m
freeboard 0.300 m
kedalaman 4.400 m
cek o.f.rate 29.942 m3/m2.hari
cek td 12696.336 dtk 3.5 jam
memenuhi
Dimensi pipa influen dan effluen
Vinlet 1.000 m/dtk
Voutlet 1.000 m/dtk
A 0.405 m2
d 0.718 m 717.95163 mm
d pipa 750 mm
cek v 0.916 m/dtk memenuhi
Dimensi influen dan orifice
h 0.400 m
A cross 1.350 m2
1.400 m2
lebar influen 3.500 m
cek v influen 0.723 m/dtk
jml orifice 10 buah
dimensi 1 orifice 0.160 m2
Q orifice 0.041 m3/dtk
Cd 0.600
Hl 0.009 m
jarak antar lubang 1.145 m
Dimensi Weir
bentuk Vnotch
Qave 34992.00 m3/hari
total Pw 188.13 m
P weir 31.68 m
weir load aktual 186 m3/dtk
Vnotch
jml 5 Vnotch/m
total jml 936.645 Vnotch
940 Vnotch
Q ave/ Vnotch 4.31E-04 m3/dtk
sudut Vnotch 90
H 0.032310909 m
tma di Vnotch 0.05 m
freeboard 0.025 m
Dimensi Launder (Gutter)
b launder 0.5 m
b bak effluen 1 m
turunan di bak 0.5 m
Y2 0.5 m
aliran/launder 0.405 m3/dtk
Pave 1/2 p launder 47.78 m
total P launder 95.56 m
aliran/unit 4.24E-03 m3/dtk.m
Y1 0.72 m
Kuantitas lumpur
spesifik gravitasi lumpur 1.03
solid content 5%
BOD 5257.30 mg/l
TSS 1932.30 mg/l
jml lumpur/bak/hari 33807.52 kg/hari
jml lumpur total 67615.04 kg/hari
vol lumpur/menit/bak 0.46 m3/menit/bak
kapasitas pompa 5.47 m3/menit/bak
interval putaran 2 bak 9 menit/putaran
Kualitas effluen dari bak sedimantasi
BOD di effluen primer 58868.30131 kg/hari
TSS di effluen primer 33807.5208 kg/hari
vol di eff primer 33679.08657 m3/hari
kons BOD di eff 1747.918584 g/m3
kons TSS di eff 1003.813471 g/m3
Kualitas scum
kuantitas scum 0.008 kg/m3
sg 0.95
jml ave scum 279.936 kg/hari
kuantitas scum 0.294669474 m3/hari
Dimensi ruang lumpur
rasio
a 1
b 2
t ruang lumpur 0.8 m
vol lumpur 656.4567146 m3/hari/bak
pengurasan 2 hari sekali
vol bak lumpur 328.23 m3
luas ruang lumpur 19.77 m2
bentuk zona
pengendapan trapesium
jml sisi sejajar 49.43 m
sisi 1 (a) 16.48 m
sisi 2 (b) 32.95 m
slope 2%
tinggi slope 0.748906913 m
tinggi tekan tersedia 5.65 m
5.70 m
v 6.35 m/dtk
jml pipa penguras 1 buah
dimensi 0.35 m
A pipa penguras 0.09625 m2
Q pipa penguras 0.610715465 m3/dtk
lama pengurasan 9 menit/bak
Lampiran 4 Hasil dan Contoh Perhitungan unit Clarifier
Tabel 1 Kriteria perencanaan unit clarifier
No Parameter Kriteria Perencanaan
jumlah bak clarifier 2 buah
1 Diameter, D 3 - 60 m
2 Surface Loading, SfL 16 - 33 m3/m3.hari
3 Overflow rate, OR < 15 m3/m2.hari
4 Weir loading rate, WLR < 250 m3/m2.hari
5 Solid loading, SlL < 50 kg/m2.hari
6 Debit masuk, Q 0,2916 m3/detik
7 Limiting solid value, SF 2 kg/m2.jam
8 Mass loading suspended solid (MLSS), X 4000 mg/liter
9 Zona air bersih dan pengendapan 2 m
10 Lumpur yang tertahan di unit sebelumnya 30% dari massa solid
11 Prediksi konsentrasi lumpur 7000 mg/liter
12 Nilai Kd (tentukan sendiri) 0,03 /hari
20 hari
Nilai Y (tentukan sendiri) 0,5 mg VSS/mg
13 BOD5 influen 1747,92 g/m3
BOD5 effluen 31,38 g/m3
14 Freeboard 0,3 m
15 Jumlah pipa effluen rencana 2 buah

Tabel 2 Hasil perhitungan unit clarifier


LUAS PERMUKAAN DARI CLARIFIER
desain aliran ke bak clarifier
Qln 25194,24 m3/hari 0,2916 m3/dtk
Q tiap bak 12597,12 m3/hari 0,1458 m3/dtk
luas dan diameter clarifier
A 2099,52 m2
D 51,69 m
52 m 52000 mm
A aktual 2124,57 m2
cek overflow rate saat aliran rata-rata
OV rate 11,86 memenuhi syarat
cek solid load saat aliran rata-rata
Solid load 47,43 memenuhi syarat
KEDALAMAN CLARIFIER
zona air bersih dan pengendapan
H 2 m
zona thickening (kondisi dibawah normal)
Msolid total 100776,96 kg
Msolid/clar 30233,09 kg
H 2,03 m
2,00 m
zona penyimpanan lumpur
Yobs 0,31
0,31
TVSS 50274445,30 g/m3
50274,45 kg/hari
penyimpanan solid 2,00 hari
TSS* 0,80 TVSS
TTS 125686,11 kg
saved solid 62843,06 kg
TTS/clar 46538,07 kg/ 2hari
23269,04 kg/hari
V lumpur/hari/bak 451,83 m3/hari
H clar u/ solid stor 3,13 m
3,10 m
total kedalaman clarifier
H total clar 7,1 m
H + freeboard 7,4 m
waktu detensi
V rata clar 15707,54 m3
Td saat aliran rata 14,96 jam
STRUKTUR EFFLUEN
perhitungan jumlah V-notch
P weir plate 162,28 m
ttl Vn 676,17 buah
head over V-notch saat aliran rata-rata
Qave 0,292 m3/dtk
Q/Vn 4,31E-04 m3/dtk/Vn
H 0,032 m
0,03 m
aktual weir loading
saat aliran rata-rata 155,2516638 m3/m.hari
dimensi pipa effluen
Q/pipa 0,146 m3/dtk
A 0,146 m2
D 0,431 m
0,43 m
cek v 1,005 memenuhi syarat
Contoh Perhitungan Clarifier
A. Kriteria Desain Bak Clarifier
Kriteria Desain Nilai
Kedalaman (H) 3 – 45 m
Diameter (D) 3 – 60 m
Surface loading 16 – 33 m3/m3.hari
Overflow rate < 15 m3/m2.hari
Weir loading rate < 250 m3/m.hari
Solid loading < 50 kg/m2.hari

B. Perhitungan

1. Luas permukaan dari clarifier


a. Desain aliran ke bak clarifier
b MLSS
Qin = Q + Qr – ( )
86400 dtk/hari
Karena Qin berasal dari Qout oxidation ditch, dimana tidak ada return
sludge (recyle) maka Qr dan b MLSS dianggap 0
Qin = Q = 0.2916 m3/dtk
= 25194,24 m3/hari
Direncanakan bak clarifier satu buah, satu cadangan
Q tiap bak = 0,1458 m3/dtk

b. Luas dan diameter clarifier


Q.X (0,2916 m3/dtk .3600 dtk/jam) . 4 kg/m3
A= =
SF 2 kg/m2 . jam

= 2099,52 m2
A = ¼ . 𝑔 . D2
2099,52 m2 = ¼ . 3,14 . D2
D = 51,69 m ≈ 52 m
Jadi, diameter bak clarifier = 26 m

A aktual = ¼ . 3.14 . D2 = ¼ . 3.14 . (26 m)2


= 2124,57 m2

c. Cek overflow rate pada saat aliran rata-rata


=
overflow rate = Q (0.2916 m3/dtk .3600 dtk/jam) A
2124,57 m2
= 11,86 m /m2.hari → memenuhi
3

d. Solid loading pada saat aliran rata-rata (SF)


Q.X
=
A
0.2916 m3/dtk × 4000 g/m3 × 86400 dtk/hari)
= g
1000 × 2124,57 m2
kg
= 47.43 kg/m2.hari → memenuhi
2. Kedalaman clarifier
a. Zona air bersih dan pengendapan sebesar 2 m
b. Menghitung kedalaman zona thickening jika kondisi di bawah normal,
maka diasumsikan lumpur yang tertahan 30% dari massa solid di bak
oxidation alitch, dan konsentrasi lumpur di clarifier adalah 7500 mg/l
Total massa solid pada tiap bak oxidation ditch
=Q.X
= (0.2916 m3/dtk . 86400 dtk/hari) × 4 kg/m3
= 100776,96 kg/hari
Total massa solid di tiap clarifier = 30% . massa solid
= 30% . 100776,96 kg/hari
= 30233,09 kg/hari
total solid di clarifier
Kedalaman thickening zone =
konsentrasi rata−rata . A
30233,09 kg . 1000g/kg
=
7000 g/m3 . 2124,57 m2
= 1.873 m
c. Perhitungan kedalaman zona penyimpanan lumpur
Faktor sustained BODs = 1.5
Sustained flow rate = 2.5
Nilai Y terpilih = 0,5 mg VSS/mg
Nilai Kd terpilih = 0,03 /hari
Nilai θc terpilih = 20 hari
Y
Y obs =
[1+(Kd . θc)]
0,5
=
[1+(0,03 /hari . 20 hari)]
= 0.31
Total volatile solid
= Yobs × Q × 1.5 × 2.5 × (BODs influen – BODs effluen)
= 0.31 × 25194,24 m3/hari × 1,5 × 2,5 × (1747,92-31,38) g/m3
= 50274445,30 g/hari
= 50274,45 kg/hari
Lama penyimpanan solid dan TSS 2 hari = TVSS/0.8
Total timbulan solid = 2 (TVSS/0.8)
50274,30 kg/hari
=2(
0,8 )
= 125686,11 kg
Solid yang tersimpan di tiap clarifier = 125686,11 kg/2 = 62843,03 kg
62843,06 kg+30233,09 kg
Total solid di clarifier = ( )
2
= 23269,04 kg per hari
Volume lumpur (solid) per hari = 23269,04 kg/2 = 11634,52 kg/hari
Spesifik gravity lumpur = 1.03 g/cm3
Kadar solid didalam air = 5%
Volume lumpur per hari per bak
4738.5 kg/hari . 1000g/kg
=
1.03 g/cm3 . 5% . 106 cm3/m3
= 451,83 m3/hari
Kedalaman clarifier untuk solid storage
46538,07 kg . 1000 g/kg
=
7000 g/cm3 . 2124,57 m2
= 3.13 m ≈ 3,10 m
d. Total kedalaman clarifier (H)
Kedalaman bersih = 2 m + 2 m + 3.1 m
= 7,1 m
Kedalaman + freeboard = 7,1 m + 0,3 m = 7,4 m
e. Waktu detensi (td)
Volume rata-rata clarifier = ¼ . 𝑔 . D2 . H
= ¼ . 3.14 . (26 m)2 . 7,4 m
= 15707,54 m3
V 15707,54 m3
td pasa saat aliran rata-rata = =
Q 0.03 m3/dtk . 3600 dtk/jam
= 14,96 jam

3. Struktur effluen
a. Perhitungan jumlah v-notch
Panjang dari effluen (weir plate) = (𝑔 . D) – 1
= (3.14 . 26 m) – 1 = 162.28 m
o
Digunakan v-notch 90 dengan kedalaman 6 cm dan jarak dari pusat ke
pusat sebesar 24 cm
162,28 m . 100cm/m
Total v-notch = = 300 v-notch
24 cm/v−notch

b. Head over v-notch pada saat aliran rata-rata


Aliran rata-rata dari clarifier = Qave – lumpur MLSS
Karena tidak ada return sludge, maka lumpur MLSS dianggap 0
Jadi aliran rata-rata dari clarifier = Qave = 0.292 m3/dtk
Q
Aliran per v-notch pada saat debit rata-rata =
Σ v−notch 0.2916
m3/dtk
= 672 v−notch

= 4.3×10-4 m3/dtk/v-notch
Head over v-notch (H)
Q = 8/15 . Cd . (2g)1/2 . tg (θ/2) . H5/2
4,3×10-4 m3/dtk = 8/15 . 0,6 . (2 . 9,81 m/dtk2)1/2 . tg (90o/2) . H 5/2
4,3×10-4 = 1.42 . H5/2
H = 0.032 m
c. Aktual weir loading
0.2916 m3/dtk . 86400 dtk/hari
Pada saat aliran rata-rata =
152,28 m
= 155,25 m3/m . hari → memenuhi
d. Dimensi pipa effluen
Kecepatan aliran (v) = 1 m/dtk
Jumlah pipa effluen = 2 buah
Q masing-masing pipa = (0.2916 m3/dtk)/2 = 0.146 m3/dtk
Q bak 0.146 m3/dtk
A= = = 0.146 m2
v 1 m/dtk

A = ¼ . 𝑔 . d2
0.146 m2 = ¼ . 3.14 . d2
d = 0.431 m ≈ 0.43 m
Cek v
Q 0.146 m3/dtk

v= =
A 1/4 . 3.14 . (0.43 m)2
= 1 m/dtk → memenuhi

Lampiran 5 Hasil dan Contoh Perhitungan unit Desinfeksi


Tabel 5 Kriteria perencanaan unit desinfeksi
No Parameter Kriteria Perencanaan
1 Waktu pengadukan < 30 menit
2 Waktu detensi 15 - 45
Waktu detensi rencana 35 menit
2100 detik
3 Rasio P : L < 40
4 Kecepatan aliran 1 - 4.5 m/menit
Kecepatan aliran rencana m/menit
0,042 m/detik
5 Dosis chlor 2 - 8 mg/l
Dosis chlor rencana 7 mg/l
3
0,007 kg/m
6 Kadar chlor dalam kaporit 70%
7 Jumlah bak desinfeksi
rencana
Unit utama 2 unit
Unit cadangan 1 unit
Total unit 3 unit
8 Debit masuk, Q 0,2916 m3/detik
9 Kedalaman bak rencana 1,50 m
10 V rencana di pipa influen dan m/dtk
1,0
effluen
11 Jumlah pipa effluen rencana 2 buah
12 Asumsi:
Panjang bak pengumpul 2 m
Kedalaman 1 m
Lebar zone effluen = lebar
1,825 m
bak

Tabel 4 Perhitungan unit desinfeksi


Dimensi Contact Basin
volume saat aliran rata-rata
Qave 0,2916 m3/dtk
Q/bak 0,1458 m3/dtk
V 306,18 m3
dimensi
A cross 3,47 m2
H 1,5 m
L 2,31 m
P 88,2 m
P:L 38,11 memenuhi
cek td
td 2100 dtk
kebutuhan kaporit
251,94 kg/hari
Diameter struktur influen dan efluen
D pipa influen = D pipa effluen
Q/pipa 0,146 m3/dtk
A 0,146
D 0,430 m
cek v
V 1,005 m/dtk (memenuhi)

Contoh Perhitungan desinfeksi


A. Kriteria desain
- Waktu pengadukan = < 30 menit
- Waktu detensi (td) = 14 – 45 menit
- Rasio P : L = < 40
- Kecepatan aliran = 1 – 4.5 m/menit
- Dosis chlor = 2 – 8 mg/l
- Kasar chlor dalam kaporit = 70%

B. Kriteria terpilih
- Td = 35 menit = 2100 detik
- Rasio P : L < 40
- Kecepatan aliran = 0.042 m/dtk
- Dosis chlor = 7 mg/l = 7 g/m3

C. Perhitungan
1. Dimensi contact basin
a. Perhitungan volume pada saat aliran rata-rata
Direcanakan 2 bak utama dan 1 bak cadanngan desinfeksi
Q rata-rata = 0.2916 m3/dtk
Q tiap bak = (0.2916 m3/dtk) /2 = 0.1458 m3/dtk
Volume = Q . td
= 0,1458 m3/dtk × 2100 dtk
= 305,18 m3
b. Perhitungan dimensi
Direncanakan menggunakan dua bak yang identik, masing-masing memilki
3 susun pass-around-the end baffles
Kedalaman rencana (H) = 1,5 m
V 306,18 m3
A cross = =
H 1,5 m

= 3,47 m2
3,47m3
L= = 2,31
1,5 m

305,18m3
P= = 88,2 m
1,5 m x 2,31

c. Cek waktu detensi


V 88,2 m × 2,31 m × 1,5 m
Td = =
Q 0.2916 m3/dtk

= 2100 dtk → OK
d. Kebutuhan kaporit
Banyaknya kaporit yang diperlukan
0.2916 m3/dtk × 86400 dtk/hari × 7 gr/m3
=
70% . 1000g/kg
= 251,94 kg/hari

Pembubuhan khlor dengan pompa dan injector

2. Diameter struktur influen dan effluen


Ø pipa influen = Ø pipa effluen
v rencana = 1 m/dtk
terdapat pipa effluen 2 buah
Q tiap pipa = (0.2916 m3/dtk) /2 = 0.0146 m3/dtk
Q 0.146 m3/dtk 1
A= =
V m/dtk
= 0.0146 m2
A = ¼ .3,14 d2
0,146 m2 = ¼ 3.14 d2
0,146 m2 = 0,785 d2
d = 0,431 m ≈ 430 mm
Cek v
Q 0.146 m3/dtk

V= =
A 1/4 ×3.14 ×(0.43 m)2
= 1 m/dtk → memenuhi
Asumsi → panjang bak pengumpul = 2 m
Kedalaman = 1 m
Lebar zona effluen = lebar bak = 1,825 m

Lampiran 6 Contoh Perhitungan sludge thickener


Lumpur yang masuk ke tangki thickener = 90884,08 kg/hari
Persentase lumpur = 7%
Asumsi solid loading = 48 kg/m2.hari

1. Total surface area = 602.817 m2


2. Perhitungan total solid di blended sludge
 Hidrolik loading = 0.585 m3/m2.hari (Karena hidrolik loading terlalu kecil
maka digunakan asumsi hidrolik loading sebesar 9.5 m3/m2.hari)
 Aliran lumpur campuran 17987,47372 m3/hari
 Dilution water (kebutuhan air) = 17987,47372 m3/hari – 1108,28 m3/hari
= 16879,19 m3/hari
 Total konsentrasi solid di blended sludge = 0,5%
3. Pemilihan geometri dari gravity thickener
 Jumlah circular thickener 4 buah
 Luas masing-masing thickener = 602.817 m2/4 = 475,355 m2
 Diameter masing-masing thickener = 24,545 m = 25 m
 Surface are masing-masing thickener = ¼ . phi . D2 = ¼ . 3.14 . (25 m)2 =
491,071 m2
4. Cek padatan dan hidrolik loading pada saat 4 buah thickener beroperasi
 Solid loading = 46,268 kg/m2.hari (memenuhi)
 Hidrolik loading = 9,157 m3/m2.hari
5. Kedalaman thickener
Ditentukan : freeboard = 0.3 m, Kedalaman zona clear liquid = 1 m, Kedalaman
zona settling = 1.5 m
 Konsentrasi solids di blended sludge = 0.5 %
 Persentase konsentrasi solid pada blended sludge = 1.16% di bagian atas dari
zona thickeber
 Konsentrasi lumpur thickener yang diinginkan = 6 % di bagian bawah dari
zona thickener
 Jadi % rata-rata konsentrasi solid = (1.16% + 6%)/2 = 3,58 %
6. Perhitungan kedalaman air di zona thickening
 Asumsi kedalaman zona thickening = 1,255 m
 Volume sludge blanket per thickener = ¼ .phi.D2 . (h) m = ¼ . 3.14 . (25 m)2
. (1,255) m = 616,180 m3
 Banyaknya solid di zona thickening pada 3,58 % solid
= 22721,019 kg
 Kuantitas solid di zona thickening per thickener = (90884,08 kg/hari) / 4 =
22721,019 kg/hari
 Dalam 1 hari dari periode retensi solid = 1 hari
 Digunakan kedalaman zona thickening (1.2 – 1.8 m) sebesar 1.25 m
 Total kedalaman thickener = 0.3 m + 1 m + 1.5 m + 1.25 m = 4.05 m
memenuhi syarat (4-5 m)
7. Perhitungan kedalaman thickener pada central well
 Slope bagian bawah thickener = 17 cm/m
 Total drop ke central well = 2,125 m
 Total kedalaman thickener pada central well = 4.05 + 2,125 m = 6,175 m
8. Blending tank
 Volume lumpur total = 17987,47372 m3/hari
 Volume blending tank = 1498,956 m3
 Direncanakan kedalaman cairan = 3 m
 Freeboard = 0.4 m
 Luas blending tank = 499,65 m2
 Diameter blending tank = 25,217 m = 25,25 m
9. Perhitungan power requirement
 Volume blending tank = 1498,956 m3
 Asumsi : G = 60 /dtk
 U = 0,002004 N S/m2
 P = 10,814 kW
 Tenaga motor pada efisiensi 75% = (10,814 kW) / 0.75 = 14,42 kW
10. Perhitungan luas dan dimensi paddle
 Direncanakan ada 12 vertikal plat paddle (masing-masing ke sentral terdapat 6
buah) Jarak daritengah paddle ke pusat kolam adalah = 2.64; 2.2; 1.76; 1.32;
0.88; dan 0.44 m
 Asumsi kecepatan rotasi pada tengah paddle, n = 0.06 putaran/detik
 Kecepatan rata-rata paddle (Vp) = 2 phi x jarak dari tengah x n
 P = ½ . Cd . phi . V3
10814 = 1570.95 . A
A = 13,994 m2
 Tinggi paddle = 3.5 m
 Lebar paddle = 3,998 m
11. Thickened sludge withdrawal
 Kuantitas lumpur = 17987,47372 m3/hari
 Efisiensi solid capture = 70 %
 Kuantitas solid withdrawal dari dua unit = 63618,854 kg/hari
 Volume thickened sludge withdrawal dari tiap-tiap thickener pada 6% solid =
257,358 m3/hari
 Volume sludge blanket pada zona thickening = 613,839 m3
 SVR = 2,385 hari
12. Kualitas supernatant dari aliran thickener
 Volume rata-rata dari aliran = 16958,04 m3/hari
 Jumlah solid yang terbuah dalam aliran = 9542,83 kg/hari
 TSS = 562,73 mg/l
 Rasio BOD5 dan TSS = 0.54
 Konsentrasi BOD5 di aliran thickener = 562,73 mg/l. . 0.54 = 304,44 mg/l

Anda mungkin juga menyukai