Oleh
Andreas Yosafat
218431901
1.1. Penjelasan
1.2. Valve
Valve yang akan dirancang oleh tiap mahasiswa berbeda ukurannya. Sehingga
akan memiliki rancangan yang berbeda pula. Perbedaan ukuran valve akan berpengaruh
pada modul, ukuran riser, ukuran saluran masuk, ukuran saluran turun dan runner.
Ukuran valve yang akan dirancang adalah sebagai berikut:
0,9
1,47
0,75
0,6
0,9
1,47
0,85
c) Modul terbesar 3
Saluran Turun
√4 × 𝐴
𝐷=
𝜋
√4 × 0,87
𝐷=
𝜋
𝐷 = 1 𝑖𝑛
Saluran Masuk
2
𝐴 = 1 × 0,87 𝑠𝑞 𝑖𝑛 = 1,74 𝑠𝑞 𝑖𝑛
1,74
𝐴2 𝑖𝑛𝑔𝑎𝑡𝑒 = = 0,87 𝑠𝑞 𝑖𝑛
2
𝐴4𝑔𝑎𝑡𝑒
𝑎=√ 4
0,87
𝑎=√ = 0,45 𝑖𝑛
4
𝑏 =4×𝑎
𝑏 = 4 × 0,437 𝑖𝑛 = 1,83 𝑖𝑛
Saluran Terak
Besarnya saluran terak adalah sebagai berikut.
2
𝐴= × 0,87 𝑠𝑞 𝑖𝑛 = 1,74 𝑠𝑞 𝑖𝑛
1
𝑊=𝐷 𝑊 = √1,74
𝑊 = √𝐴 𝑊 = 1,31 𝑖𝑛
Sistem Saluran Gambar Ukuran (mm)
a = 0,45 in
Saluran Masuk
b = 1,83 in
b = 1,3 in
Saluran Terak
h=b
Saluran Turun D1 = 1 in
3.1. Simulasi 1
Simulasi ini merupakan simulasi awal. Dimana riser yang digunakan
merupakan riser dengan perhitungan manual. Tinggi dan diameter riser memiliki
dimensi yang sama.
Hasil simulasi
Dapat dilihat dari gambar di atas, tidak terdapat cacat. Gambar di atas didapat
dengan material density sebesar 0,95. Namun kekurangan dari perancangan ini
terdapat pada yield benda.
Yield
- Berat coran : 25,341 Kg
- Berat Sistem Saluran : 41,79 Kg
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑐𝑜𝑟𝑎𝑛
- Yield : 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑐𝑜𝑟𝑎𝑛+𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 = 37,75 %
3.2. Optimasi 1
Simulasi ini merupakan hasil optimasi dari simulasi awal. Dimana
diharapkan dengan optimasi ini yield coran dapat bertambah. Simulasi ini merubah
diameter riser (Dr), tetapi tinggi riser tetap (H).
Hasil simulasi
Dari gambar hasil simulasi di atas, dapat dilihat bahwa riser telah
mengalami optimasi. Dimana diameter riser tampak lebih kecil daripada
rancangan awal. Walaupun diameter dikecilkan, tapi dilihat dengan plot iso
surface dengan material density 0,95 tidak terdapat porositas.
Yield
- Berat coran : 25,341 Kg
- Berat Sistem Saluran : 13,842 Kg
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑐𝑜𝑟𝑎𝑛
- Yield : 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑐𝑜𝑟𝑎𝑛+𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 = 64,67 %
3.3. Optimasi 2
Simulasi optimasi 2 ini adalah hasil dari optimasi 1 dioptimasi. Namun, yang
berubah adalah diameter riser. Dengan tinggi riser yang sudah dioptimasi, artinya
tinggi riser hasil optimasi 1 adalah tinggi riser yang paling optimum. Pada optimasi 2
ini, diameter riser yang akan dibuat optimum.
Hasil simulasi
4.1 Penjelasan
Kriteria Niyama adalah fungsi berdasarkan Gradien Suhu dan Laju
Pendinginan. Kriteria ini dikembangkan oleh Dr. Niyama, seorang peneliti Jepang
yang mempelajari prediksi susut baja. Niyama menemukan bahwa Gradien
Temperatur dibagi dengan akar kuadrat dari laju pendinginan berhubungan dengan
adanya porositas penyusutan dalam coran baja. Semakin rendah nilainya, semakin
tinggi kemungkinan penyusutan. Jika angka ini 1 atau lebih, ada sedikit atau tidak ada
porositas penyusutan dalam coran. Niyama telah digunakan secara luas untuk prediksi
penyusutan dalam casting, hingga penggunaan perhitungan yang lebih maju seperti
material density fucntion.
Kriteria Niyama telah diperluas untuk paduan selain baja. Niyama pada
dasarnya adalah prediksi solidifikasi terarah. Solidifikasi arah yang buruk diwakili
oleh nilai 0, solidifikasi arah yang baik dengan nilai yang lebih tinggi. Rentang nilai
kritis adalah:
- Baja :0–1
- Besi cor : 0 – 0,75
- Aluminium : 0 – 0,3
- Copper base : 0 – 1,3
Gagasan umum adalah bahwa semakin rendah nilai Niyama, semakin buruk
potensi penyusutan. Nilai 0 adalah probabilitas penyusutan tertinggi, dan ketika nilai
meningkat, tingkat keparahan kemungkinan porositas menurun. Di atas angka kritis,
probabilitas porositas rendah.
Plot Niyama perlu interpretasi, karena memberikan nilai rendah di banyak
daerah di mana gradien suhu rendah tetapi penyusutan mungkin tidak mungkin, seperti
di garis tengah area dinding tipis dan di garis pemisah antara area makan dua anak
tangga. Selain itu, Niyama hanya didasarkan pada perpindahan panas dan tidak
memperhitungkan efek gravitasi. Untuk sebagian besar bahan besi, Material density
(yang tidak memperhitungkan gravitasi) umumnya merupakan indikator yang lebih
baik. Niyama, bagaimanapun, masih banyak digunakan dalam banyak aplikasi non-
ferro (biasanya dalam paduan aluminium).