Anda di halaman 1dari 13

COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC

LAPORAN TUGAS SIMULASI JURNAL

OLEH :
M Emir Purdiatama
NIM : 21050120420015

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
TAHUN 2021
I. Jurnal Rujukan

Judul : The effect of spacing between inner blades on the performance of the Savonius
wind turbine
Penulis : Mohanad Al-Ghriybah, Mohd Fadhli Zulkafli, Djamal Hissein Didane, Sofian
Mohd
Tahun : 2021
Sumber : ScienceDirect
II. Pengerjaan Simulasi
Simulasi dilakukan pada softwere ANSYS 2020 R.2 menggunakan model simulasi 2
dimensi. Permodelan Geometri Turbin diinput dari softwere SolidWorks. Proses simulasi 3
proses pengerjaan yaitu pre-processing, processing, dan post-processing.

1 Pre-Processing
Pre-Processing adalah tahap awal yang perlu dilakukan sebelum melakukan simulasi
seperti membuat geometri, meshing, dan melakukan pengecekan mesh.

a. Geometri
Geometri dan variasi turbin angin savonius dibuat menggunakan aplikasi SolidWorks
2020. Geometri dalam format IGS diimport pada geometry design modeler ANSYS 2020 R.2.
Tampilan geometry pada design modeller setelah import file format IGS dari SolidWorks
ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1 Geometry Awal


Selanjutnya dari design modeller dibuat wind tunnel dengan spesifikasi mengikuti data
dari jurnal. Design geometry setelah diberi wind tunnel dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Geometry Akhir

b. Meshing
Setelah Geometri selesai dibuat maka dilanjutkan proses meshing. Proses meshing ini
bertujuan untuk membagi solution domain menjadi bagian kecil disebut cell. Ukuran cell
dibedakan berdasarkan 2 domain yaitu rotating domain dengan ukuran cell 5 mm dan fix domain
dengan ukuran cell 13 mm. Sesuai pada jurnal rujukan, pada mesh diinputkan refinement dengan
nilai 3 dan inflation dengan nilai 25. Tampilan mesh dapat dilihat pada gambar 3.

(a) (b)

Gambar 3 (a) Mesh keseluruhan Geometri; (b) Mesh pada Turbin


2 Processing
Pada tahap processing beberapa tahapan dilakukan terkait menetukan kondisi batas
simulasi. Tahapan pada proses processing antara lain general setup, model turbulensi, boundary
conditions, solution methods, dan run calculation. Setting yang diinputkan kesemuanya mengacu
pada jurnal rujukan yang digunakan.

a. General Setup
Setting waktu yang dipilih pada penelitian ini menggunakan model transient. Pengaruh
gravitasi tidak disertakan dalam simulasi. Simulasi dilakukan dengan menggunakan mesh
interface untuk menginteraksikan turbin dengan kondisi batas. Gambar menu general setup
ditunjukkan pada Gambar 4.

b. Model Turbulensi
Penelitian ini menggunakan permodelan turbulensi k-epsilon dengan Realizable. Menu
model turbulensi ditunjukkan pada Gambar 5.
Gambar 5 Model Turbulensi

c. Boundary Condition
Menu inlet pada boundary condition diinput data kecepatan angin sebesar 9 m/s pada
setiap simulasi. Dinding wind tunnel simulasi diberi input stationary wall dengan no slip wall,
sedangkan untuk turbin serta rotating domain diberi input moving wall rotational motion dengan
kecepatan angular sesuai variasi TSR. Kecepatan angular dapat diketahui dari Persamaan 1.

TSR = λ = (1)

Dimana V adalah kecepatan input angin, r adalah jari-jari turbin, dan adalah kecepatan angular
turbin. Gambar input menu boundary condition ditunjukkan pada Gambar 6, Gambar 7, dan
Gambar 8.
Gambar 6 Input Kecepatan Angular pada Rotating Domain

Gambar 7 Input Kecepatan Udara Masuk pada Inlet


Gambar 8 Input Kecepatan Angular pada Moving Wall Turbin

d. Solution Methods
Menu solution methods yang digunakan ditunjukkan pada tabel 1.
Tabel 1 Solution Methods
Menu Setting
Scheme SIMPLE
Gradient Least Squares Cell Based
Pressure Second Order Upwind
Momentum Second Order Upwind
Turbulent Kinetic Energy First Order Upwind
Turbulent Dissipation Rate Second Order Upwind

e. Run Calculation
Pada menu Run calculation digunakan rumus persamaan berikut [30]:

NTS = N (8)
Dimana NTS merupakan number of time step, N adalah jumlah putaran yang akan
disimulasikan, dan Ɵ adalah derajat besarnya time step.
Time Step Size dapat dicari menggunakan rumus persamaan berikut [30]:

TSS = (9)

Dimana N adalah jumlah putaran yang akan disimulasikan dan ω adalah kecepatan angular
turbin. Besarnya input TSS disesuiakan dengan variasi TSR. Menu run calculation ditunjukkan
pada Gambar 9.

Gambar 9 Run Calculation

Setelah Running selesai maka didapat grafik residual yang ditunjukkan pada Gambar 10
dan Gambar 11.
Gambar 10 Residual Kalkulasi

Gambar 11 Residual Momen

3 Post Processing
Hasil simulasi dapat dilihat pada menu result. Nilai koefisien daya turbin dapat diketahui
pada menu report. Penelitian ini mengambil hasil perhitungan dalam menu report yaitu dari
report momen turbin. Hasil simulasi yang menunjukkan streamline aliran turbin serta kontur
tekanan dan kecepatan turbin dapat diketahui melalui menu graphics pada menu graphics and
animation.

III. Perbandingan dengan Jurnal

1. Hasil Nilai Koefisien Daya (Cp)

Grafik hasil simulasi dibandingkan dengan jurnal dapat dilihat pada Gambar 12.
(a) (b)

Gambar 12 Hasil Simulasi (a) Jurnal Rujukan; (b) Pengerjaan

Pada jurnal rujukan range nilai Cp sekitar 0,08 - 0,18 sedangkan pada hasil simulasi range nilai
Cp 0,1 – 0,14. Nilai Cp tertinggi pada jurnal rujukan dicapai menggunkan spacing 0,005
sedangkan pada hasil simulasi nilai tertinggi Cp dicapai menggunakan spacing 0,01. Nilai Cp
hasil simulasi pada spacing 0,02 dan 0,01 tidak mengalami penurunan tajam dibandingkan jurnal
rujukan. Hal yang membedakan hasil nilai Cp kemungkinan besar adalah jumlah cell yang
digunakan. Jumlah cell pada jurnal rujukan sebesar 59.828 sedangkan pada hasil simulasi jumlah
mesh yang digunakan sebesar 135.118. Simulasi menggunakan jumlah cell sebanyak itu sebab
jika menggunakan jumlah cell mengacu pada jurnal rujukan maka hasil dari simulasi masih
terpengaruh jumlah grid.

2. Hasil Kontur

Hasil kontur simulasi yang ditunjukkan adalah kontur tekanan, kecepatan, dan streamline.
Hasil kontur variasi TSR 0,7 saat turbin berada diposisi 110o akan dibandingkan dengan jurnal
rujukan. Spacing yang digunakan sebagai perbandingan hanya spacing 0,01 sebab bentuk kontur
antar spacing hampir sama.

2.1 Kontur Kecepatan

Gambar perbandingan kontur kecepatan pada turbin ditunjukkan pada Gambar 13.
(a) (b)

Gambar 13 Kontur Kecepatan pada Turbin (a) Jurnal Rujukan; (b) Hasil Simulasi

Pada Gambar 13 ditunjukkan bahwa kecepatan tinggi pada bagian luar advancing blade sama-
sama dimiliki jurnal rujukan dan hasil simulasi. Pada Gambar 13 dapat diambil kesimpulan
bahwa kontur kecepatan antara jurnal penelitian dan hasil simulasi dapat dikatakan sama.

2.2 Kontur Tekanan

Gambar perbandingan kontur tekanan pada turbin ditunjukkan pada Gambar 14.

(a) (b)

Gambar 14 Kontur Tekanan pada Turbin (a) Jurnal Rujukan; (b) Hasil Simulasi

Pada Gambar 14 ditunjukkan bahwa tekanan rendah pada bagian luar advancing blade sama-
sama dimiliki jurnal rujukan dan hasil simulasi. Hasil simulasi menunjukkan area bertekanan
tinggi lebih luas daripada jurnal rujukan yaitu pada bagian dalam advancing blade hingga bagian
luar returning blade. Hal inilah yang menjadikan nilai Cp hasil simulasi variasi TSR 0,7 lebih
besar dibandingkan dengan jurnal rujukan.

2.3 Streamline

Gambar perbandingan streamline pada turbin ditunjukkan pada Gambar 15.

(a) (b)

Gambar 15 Streamline pada Turbin (a) Jurnal Rujukan; (b) Hasil Simulasi

Pada Gambar 15 ditunjukkan bahwa streamline kecepatan tinggi pada bagian luar advancing
blade sama-sama dimiliki jurnal rujukan dan hasil simulasi. Selain itu terbentuknya vortex pada
area bawah returning blade juga sama-sama dimiliki jurnal rujukan dan hasil simulasi. Seperti
pada kontur kecepatan, streamline antara jurnal penelitian dan hasil simulasi dapat dikatakan
sama.

IV. Kesimpulan

• Pada jurnal penelitian range nilai Cp sekitar 0,08 - 0,18 sedangkan pada hasil simulasi range
nilai Cp 0,1 – 0,14. Hal itu disebabkan jumlah cell yang digunakan pada jurnal rujukan
sebesar 59.828 sedangkan pada hasil simulasi jumlah cell yang digunakan sebesar 135.118.

• Kontur kecepatan dan streamline jurnal rujukan dan hasil simulasi dapat dikatakan sama.

• Nilai Cp hasil simulasi pada spacing .0,02 dan 0,01 tidak mengalami penurunan tajam
dibandingkan jurnal penelitian. Mengacu pada kontur tekanan, hasil simulasi memiliki area
tekanan yang lebih luas daibandingkan jurnal rujukan. Hal itu menyebabkan pada hasil
simulasi tekanan yang mendorong turbin lebih kuat sehingga Cp tidak mengalami
penurunan.

Anda mungkin juga menyukai