Anda di halaman 1dari 25

REDESIGN PENGEMBANGAN LIVELIHOOD

PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR EKONOMI WILAYAH UNTUK


MENDUKUNG PENGEMBANGAN LIVELIHOOD MASYARAKAT
(MBR) DALAM RANGKA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN
KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH

2018
LATAR BELAKANG

1 Urbanisasi tidak bisa dihindari dan menuntut berbagai pelayanan perkotaan yang lebih baik,
diperlukan kesiapan pengelolaan agar berdampak positif terhadap penataan permukiman
dan peningkatan ekonomi masyarakat.

2 Permukiman kumuh salah satunya disebabkan oleh rendahnya kualitas infrastruktur


permukiman dan rendahnya pendapatan masyarakat yang mengakibatkan terbatasnya
akses untuk meningkatkan kualitas permukiman, produktif dan berkelanjutan.

3 Pembangunan infrastruktur permukiman merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan kualitas permukiman kumuh dan perlu didukung dengan pembangunan
infrastruktur yang berdampak pada peningkatan ekonomi dan sosial.

4 Pengembangan sustainable livelihood di lokasi baru akan dititikberatkan pada kolaborasi


kegiatan pembangunan infrastruktur yang berdampak ekonomi dan sosial yang akan
difasilitasi Program KOTAKU serta kegiatan pengembangan ekonomi skala kawasan oleh
Pemda dan Masyarakat.
PENGERTIAN LIVELIHOOD DALAM PROGRAM KOTAKU
Kegiatan Livelihood dalam Program KOTAKU adalah salah satu intrumen peningkatan kualitas permukiman di
wilayah kumuh yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan 5 asset, baik skala
lingkungan maupun skala kota.
Kegiatan Livelihood skala lingkungan dilaksanakan oleh masyarakat (BKM) melalui peningkatan penghidupan
masyarakat berbasis komunitas (PPMK) dengan fokus kegiatan pada pelatihan vokasi, peningkatan kapasitas
kelompok, pembangunan infrastruktur yang berdampak ekonomi dan sosial, serta pemanfaatan dana
masyarakat untuk peningkatan usaha ekonomi produktif di tingkat Kelurahan.

Kegiatan Livelihood skala Kota dilaksanakan oleh Pemda dan masyarakat (BKM) melalui kolaborasi
kelembagaan yaitu BDC, Simpul Usaha Produk Unggulan (SUPU)/ Jejaring Usaha KSM (JERUK), dengan fokus
kegiatan pada pelatihan vokasi, pembangunan infrastruktur yang berdampak ekonomi dan sosial, serta
pemanfaatan dana masyarakat untuk peningkatan usaha ekonomi produktif di tingkat kawasan.

Program KOTAKU akan memfasilitasi kegiatan Livelihood yang dititikberatkan pada peningkatan pebangunan
infrastruktur yang berdampak ekonomi dan sosial serta pendampingan vokasi. Sedangkan Pemda dan
Masyacarakat akan berkontribusi pada pengembangan usaha dan lainnya.
REDESIGN LIVELIHOOD

KONSEP
LIVELIHOOD KONSEP LIVELIHOOD
SEBAGAI REWARD SEBAGAI INTRUMENT
KEGIATAN PENANGANAN
EKONOMI KUMUH

Hal. 4
INFRASTRUKTUR DI KOTAKU
Meningkatkan kapasitasnya
Mewujudkan melalui Pendidikan,
Pengetahuan dan
Permukiman yang Mengembangkan potensi alam sekitar Ketrampilan, dll
layak huni, seperti tanah, air dan sumber daya air Manusia Infra SUPPORT
di dalamnya (ikan), pohon dan hasil
produktif dan struktur INFRASTRUKTUR
Hutan, Keanekaragaman hayati, dll
berkelanjutan
melalui
KOTAKU
Menyediakan dan mengembangkan
keterpaduan:
Alam
MBR/Miskin infrastruktur berdampakekonomi
dan sosial, (Bank Sampah, Akses
(a) penyediaan Jalan, Pasar Rakyat, Kampung
Tematik, Kawasan Wisata, dll) Infrastruktur Dasar
infrastruktur
Permukiman:
permukiman Menguatkan potensi
Sosial ➢ Air Minum
keuangan seperti Infrastruktur pendukung ekonomi dan
(sarana dan tabungan/simpanan , sosial: ➢ Sanitasi
prasarana dana pensiun,
Keuangan ➢ Pendukung Pembangunan Kawasan- ➢ Jalan Lingkungan
keuntungan usaha,
dasar, 7+1) dan Upah/Gaji, dll Menguatkan kerukunan dan Kawasan Tematik ➢ Drainase
hubungan baik kemasyarakatan, ➢ Pendukung Produksi, Pengolahan dan ➢ Persampahan
(b) akses rasa saling percaya, gotong royong, pengembangan Produk Usaha
penyediaan persamaan sosial, dll ➢ Bangunan Gedung
➢ Pendukung Pemasaran Usaha
➢ Pencegahan Kebakaran
infrastruktur yg ➢ Pengolahan Limbah Usaha
berdampak ➢ Pendukung Kesehatan dan Pendidikan
pada Asset Infrastruktur Livelihood 7 Indikator Kumuh
peningkatan
ekonomi dan
sosial Permukiman Layak Huni, Produktif
masyarakat. dan Berkelanjutan
Hal. 5
REDESIGN LIVELIHOOD
NO TUJUAN SEMULA REDESIGN TUJUAN
1 Tujuan Umum
Meningkatan kapasitas Pemerintah Kabupaten/Kota dalam Pemerintah Kabupaten/Kota bersama stakeholder lokal dan
melaksanakan kegiatan Livelihood sebagai upaya untuk meningkatkan masyarakat mampu membentuk dan melaksanakan kegiatan
dan mengembangkan usaha KSM dan Anggota KSM/MBR di livelihood untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam
wilayahnya upaya terwujudnya kualitas permukiman yang layak huni, produktif
dan berkelanjutan di wilayahnya
2 Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kapasitas Pengelola livelihood dalam melaksanakan a. Pemda mewujudkan Pengelola livelihood yang mampu melaksanakan
kegiatan livelihood untuk mengembangkan usaha KSM dan Anggota kegiatan untuk meningkatkan akses usaha dan akses kesempatan
KSM/MBR yang berkelanjutan di wilayahnya kerja yang berkelanjutan di wilayahnya
b. Mewujudkan kelembagaan livelihood sebagai pengelola Pengembangan b. Pemda Mewujudkan kelembagaan livelihood sebagai pengelola
usaha, fasilitasi pengembangan simpul jaringan usaha dan sarana Pengembangan usaha, fasilitasi pengembangan simpul jaringan usaha
pengembangan KSM yang mencakup pemasaran, produksi, sumber daya dan infrastruktur pendukung peningkatan ekonomi dan sosial melalui
manusia (SDM), pembiayaan serta menjadi penghubung usaha dalam Kolaborasi
pengembangan ekonomi lokal.
c. Mewujudkan pengembangan usaha dan kapasitas kelompok, jejaring c. Mendorong inisiasi dan kreatifitas masyarakat dalam
usaha antara kelompok masyarakat dengan dunia usaha dan kelompok mengembangkan usaha yang terkait langsung dengan kegiatan
peduli (stakeholders) lainnya melalui kolaborasi. penanganan kumuh; dan
d. Mendorong inisiasi dan kreatifitas masyarakat dalam mengembangkan d. Pemda mewujudkan kapasitas kelembagaan livelihood dalam
usaha yang terkait langsung dengan kegiatan penanganan kumuh; dan memfasilitasi pengembangan infrastruktur sesuai kawasan tematik
yang disepakati bersama.
e. Kelembagaan livelihood dapat memfasilitasi pengembangan -
Hal. 6
kelembagaan usaha KSM yang mandiri di tingkat Kab/Kota.
Lanjutan
NO SEMULA PENGEMBANGAN
3 Pemilihan Kriteria Lokasi
a. Lokasi PPMK melalui Intervensi komponen livelihood sesuai PAD NSUP Kegiatan livelihood dilaksanakan dengan kriteria:
IDB dengan kriteria: • Surat minat dan memorandum program
• Prioritas Lokasi Kelurahan Kumuh; koordinatif (MPK) dari Pemda, kesediaan
• Potensi usaha produktif dan potensi bekerja dari MBR dan KSM penyertaan APBD 5% untuk operasional dan
existing; dukungan kegiatan ekonomi dan sosial;
• Mempertimbangkan kinerja BKM dan UPK; • Usulan Pemda mengenai Kawasan prioritas
penanganan kumuh sebagai Lokasi Kawasan
• Mempertimbangkan RPLP yang memuat potensi ekonomi lokal.
Tematik (sentra) dari kabupaten/kota;
b. Lokasi PPMK melalui intervensi komponen livelihood sesuai PAD NSUP
• Masterplan kawasan prioritas terkait potensi
WB/AIIB, dengan kriteria: unggulan sesuai dengan tema yang diusulkan;
• Prioritas Lokasi Kelurahan Kumuh; • Dukungan kebijakan Pemda yang tertuang dalam
• Potensi usaha produktif dan potensi bekerja dari MBR dan KSM dokumen perencanaan daerah (RTRW, RPJMD,
existing; Renstra OPD).
• Mempertimbangkan kinerja BKM dan UPK;
• Mempertimbangkan RPLP yang memuat potensi ekonomi lokal.
c. Lokasi PPMK melalui pemanfaatan dana existing di UPK di lokasi
peningkatan kualitas dan pencegahan kumuh, dengan kriteria:
• Potensi usaha produktif dan potensi bekerja dari MBR dan KSM
existing;
• Mempertimbangkan kinerja BKM dan UPK;
• Mempertimbangkan RPLP yang memuat potensi ekonomi lokal.
Hal. 7
NO SEMULA PENGEMBANGAN
4 Syarat Pengusulan
• Kinerja kegiatan ekonomi BKM Berdasarkan kawasan prioritas penanganan kumuh sebagai Lokasi Kawasan
• Berdasarkan produk unggulan daerah Tematik
5 Fungsi Livelihood
1. Skala lingkungan berupa Peningkatan 1. Kolaborasi Pemda, Masyarakat dan Stakeholder lainnya termasuk KOTAKU,
Pengembangan usaha KSM dalam kegiatan livelihood
2. Skala Kawasan berupa fasilitasi : 2. Dukungan penanganan kualitas kawasan permukiman kumuh melalui
• Peningkatan kapasitas pembangunan infrastruktur yg berdampak pada peningkatan ekonomi dan
• Advokasi sosial masyarakat
• Intermediasi 3. Fasilitasi (Peningkatan Kapasitas, Advokasi dan Intermediasi)
4. Business oriented
6 Kelembagaan
1. Kelembagaan livelihood tingkat lingkungan Kelembagaan livelihood terdiri dari Komite dan pelaksana.
• UPK merupakan unit pelaksana BKM yang • Komite adalah struktur tertinggi dari kelembagaan livelihood, yang bertugas
mengelola kegiatan livelihood melaksanakan Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan terhadap
• KSM merupakan Masyarakat Berpenghasilan pelaksanaan livelihood dan berfungsi menjamin keberlangsungan,
Rendah (MBR) yang tergabung dalam keberlanjutan, pelayanan kepada KSM dan Pelaporan rutin kepada pemda
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), terhadap pelaksanaan livelihood. Keanggotaannya terdiri dari unsur Pemda,
memiliki potensi kerja/usaha dan berdomisili Forum BKM, Perguruan Tinggi, LSM/Swasta dan stakeholders lainnya yang
di lokasi Program Kota Tanpa Kumuh mendukung pengembangan usaha mikro dan produk unggulan daerah.
(KOTAKU). Kelembagaan livelihood ditetapkan melalui SK Bupati/Walikota (5-7 orang
yang mewakili lembaga/institusi). Hal. 8
NO SEMULA PENGEMBANGAN
6 Kelembagaan
2. Kelembagaan livelihood tingkat Kawasan • Pelaksana setidaknya terdiri dari manajer, pemasaran, produksi,
Kelembagaan BDC dan Struktur Komite BDC ditetapkan administrasi dan keuangan yang bertanggungjawab kepada
melalui SK Bupati/Walikota berdasarkan usulan lokakarya Komite. Pelaksana livelihood memiliki tugas dan kewajiban
BDC tingkat kabupaten/kota. koordinasi kegiatan dan usaha KSM livelihood untuk
• Komite BDC adalah struktur tertinggi dari kelembagaan mendapatkan pembinaan dan fasilitasi dari Pemda sesuai dengan
BDC yang keanggotaannya terdiri dari unsur Pemda dan sistem pengelolaan usaha, rencana kerja, rencana usaha dan
Non Pemda: Menyusun rencana kerja, AD/ART, sistem target-target yang sudah disepakati oleh Komite BDC Bersama
dan struktur pengelolaan BDC, seleksi dan menetapkan Pemda. Struktur Pelaksana livelihood akan ditetapkan oleh
pengelola BDC, pengawasan terhadap pengelolaan BDC, Komite bersama Pemda sesuai dengan kebutuhan dan hasil studi
Membangun kemitraan, Melaporkan perkembangan kelayakan.
kegiatan triwulan BDC kepada Bupati/Walikota dan • Pembiayaan Komite, Pelaksana livelihood dan operasional
Satker PKP2B Provinsi, Memfasilitasi terselenggaranya lainnya akan menjadi tanggungjawab Pemda.
Lokakarya tingkat Kota/Kabupaten; (15-19 orang yang
mewakili lembaga/institusi).
• Pengelola BDC adalah tim pelaksana yang dibentuk oleh
Komite BDC yang akan mengelola kegiatan dan usaha
BDC; tugas dan kewajiban mengelola kegiatan dan usaha
BDC sesuai dengan sistem pengelolaan, rencana kerja,
rencana usaha dan target-target yang sudah disepakati
oleh Pengelola BDC bersama Komite BDC; Struktur
Pengelola BDC akan ditetapkan oleh Komite BDC sesuai
dengan kebutuhan.
Hal. 9
NO SEMULA PENGEMBANGAN
6 Kelembagaan Livelihood
• Struktur Organisasi • Struktur Organisasi

KEGIATAN LIVELIHOOD
SKALA LINGKUNGAN

• Aspek Legalitas • Aspek Legalitas


- Komite berdasarkan SK Bupati/Walikota - Komite dan Pelaksana livelihood berdasarkan SK Bupati/Walikota
- Pengelola berdasarkan SK Komite - JERUK/SUPU berbadan hukum usaha yang difasilitasi Pemda
- BKM, UPK dan KSM
7 Proses Pembentukan Kelembagaan Livelihood
• BKM→ UPK → KSM I. Membentuk baru, apabila kelembagaan sejenis di lingkungan Pemda
• Forum kota → Komite → Pengelola → SUPU+KSM tidak ada. (KSM → SUPU; Pemda dan Forum Kota → Komite →
Pelaksana).
II. Menggunakan kelembagaan sejenis sesuai ketentuan Pedoman
Program KOTAKU yang sudah ada di lingkungan Pemda.

Hal. 10
NO SEMULA PENGEMBANGAN
8 Jenis kegiatan livelihood
• Pinjaman dana bergulir • Fasilitasi Pemda: Operasional, pengembangan kapasitas dan bantuan
• Bantuan usaha (bahan baku, dll) usaha (bahan baku, pasar, keuangan, dll)
• Supporting KOTAKU: Infrastruktur pendukung ekonomi dan pelatihan
vokasi dan sertifikasi keahlian (mandor dan tukang)
9 Permodalan Livelihood
• BLM PPMK • Support dana dan program Pemda
• BDI KOTAKU • Idle money UPK
KEGIATAN LIVELIHOOD • Laba usaha UPK

SKALA LINGKUNGAN
Swadaya masyarakat
• CSR

Hal. 11
JENIS INFRASTRUKTUR EKONOMI WILAYAH PENDUKUNG USAHA LIVELIHOOD

Infrastruktur Pendukung
Infrastruktur Pendukung Infrastruktur
Produksi, Pengolahan Infrastruktur Pendukung
Pembangunan Kawasan- Pengolahan Limbah
dan pengembangan Pemasaran Usaha
Kawasan Tematik Usaha
Produk Usaha
• Kawasan Nelayan; • Rumah Produksi; • Pasar Rakyat; • IPAL Komunal;
• Kawasan Usaha • Gudang Penyimpanan; • Showroom; • SPAL Industri Kecil;
Batik/Tenun; • Kolam Ikan; • Pusat Perbelanjaan • SPAL B3;
• Kerajinan; • Kandang; Kawasan (15-50 Toko); • Bank Sampah;
• Kawasan Wisata; • Toko Penyedia Input • Akses Jalan • Dll.
• Kawasan Wisata Produksi (alat, bahan Pemasaran;
Pinggiran Sungai; baku dll); • Infrastruktur
• Kawasan Wisata • Pabrik Bersama; Pelelangan Ikan;
Permukiman; • Sarana dan Prasarana • Dll.
• Kawasan Industri Kecil; Pendukung Ekspor;
• Kawasan Tematik Lain. • Dll

Hal. 12
PEMBAGIAN PERAN Hal. 13

MASYARAKAT
NO ASPEK KOTAKU PEMDA BDC
/ CSR, DLL
1 Desain BDC √
2 Kelembagaan √
3 Fasilitas Pengembangan Usaha BDC √ √
4 Fasilitasi Aset Infrastruktur Sesuai Dengan Tema Yang Dipilih
• Dana infrastruktur ekonomi wilayah dan pendukungnya
o Infrastruktur Pendukung Pembangunan Kawasan-Kawasan Tematik √ √ √
o Infrastruktur Pendukung Produksi, Pengolahan dan pengembangan Produk Usaha √ √ √
o Infrastruktur Pendukung Pemasaran Usaha √ √ √
o Infrastruktur Pengolahan Limbah Usaha √ √ √
5 Fasilitasi Aset Keuangan
• Modal pengembangan usaha √ √ √
• Fasilitasi Pemasaran √ √ √
6 Fasilitasi Aset Sumber Daya Alam
• Sumber daya lokal pendukung produk unggulan daerah √ √
7 Fasilitasi Aset SDM
• Capacity building pengembangan usaha KSM √ √
• Pelatihan vokasi dan sertifikasi √ √ √
• Modul Capacity building √ √
• Fasilitasi Manajemen Pengembangan Usaha √ √ √
8 Fasilitasi Aset Sosial
• Capacity building pengembangan kelompok dan JERUK √ √ √
• Jejaring pengembangan usaha √ √ √
9 Penerima Layanan BDC √ (Masy.)
10 Monev dan pengendalian √ √
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR EKONOMI WILAYAH UNTUK MENDUKUNG
PENGEMBANGAN LIVELIHOOD MASYARAKAT (MBR) DALAM RANGKA
PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH

PERENCANAAN LELANG PELAKSANAAN

1 2 3 4 5 6 7
Pengusulan Pelaksanaan
Kawasan Rencana Penyel- Pengembangan
Kumuh Sebagai Pengembangan Roadmap esaian
Surat livelihood dengan
Lokasi Livelihood dan Rencana Proses Keberlanjutan
Minat Lelang
Fasiltasi Pemda dan
Kawasan Pengembangan Investasi Suport Infrastruktur
Tematik Infrastruktur
KOTAKU

Jan-Feb 2019 Februari 2019 Maret 2019 April 2019 Mei 2019 Juni-Des 2019

Hal. 14
MEKANISME PENGUSULAN KEGIATAN LIVELIHOOD PADA SKALA KAWASAN KOTAKU
Tk. Pusat
Expose 1
Usulan Lokasi & Expose 2
PENGAJUAN
Kegiatan Skala Tidak Dok Teknis Keg Ya
Tidak Ya NOL PROCPLAN
Kawasan Skala Kawasan
KEPADA DONOR
termasuk termasuk
Livelihood Livelihood
Berita Acara Disetujui PMU?
Disetujui PMU? Expose Tkt.
Pusat
Ya Ya
Tk. Provinsi Pelelangan
Konsultasi Penyiapan Dok Pekerjaan
Konsultasi Tidak
Dok Teknis Keg Lelang Konstruksi
Tidak Usulan Lokasi &
Prioritas termasuk
Keg Prioritas,
Disetujui Satker Insfrastruktur
Disetujui Satker
PKP Livelihood Penandatanganan
PKP
Fasilitasi Kontrak Pelak.
Verifikasi Fasilitasi/Review/ Konstruksi
Tidak Ya Oleh TMC
OC/TMC, Perbaikan oleh OC/TMC
Tk. Kota Sesuai Penyusunan Dok Teknis
Kriteria PENYIAPAN BAHAN PENYIAPAN BAHAN
KONSULTASI “USULAN (DED, RAB, RKS) & EXPOSE “DOKUMEN Pelaksanaan
KAWASAN PRIORITAS & LOKASI & KEGIATAN Safeguard (UKL-UPL TEKNIS KEGIATAN SKALA Konstruksi Skala
RENCANA AKSI PRIORITAS (DESAIN /SPPL/LARAP/RPL) oleh KAWASAN” Kawasan
(RP2KPKP/MP-RP2KPKP/SIAP) KAWASAN) Pemda

Survey Pendahuluan
(Verifikasi Lapangan
+ Data Sekunder) Konsultasi dengan
Penyusunan Usulan Asosiasi Profesi di Daerah
Lokasi dan Kegiatan (IAI)
Kawasan Prioritas
Kriteria Verifikasi:
Kriteria Verifikasi: 1.Pemastian clear and clean lahan dan lingkungan;
1. Lokasi Kaw sesuai peruntukan permukiman dalam RTRW;
2.Dokumen DED, RAB, RKS telah selesai dan memenuhi
2. Lokasi kumuh dengan luas >15 Ha sesuai SK Kumuh;
3. Kegiatan sesuai RP2KPKP/MP-RP2KPKP/SIAP; standar teknis;
4. Kegiatan berkontribusi besar mengurangi kekumuhan; 3.Dokumen safeguard lahan dan lingkungan telah
memenuhi dan selesai;
| 15
5. Kemudahan opsi pengadaan tanah
SKEMA PENYALURAN DANA INFRASTRUKTUR LIVELIHOOD SKALA LINGKUNGAN
SPM
Satker PKP

KPPN
SP2D
Perjanjian
PANITIA:
Kerjasama • Konsultan
• Forum BKM
• Satker
• OPD

KSM/
Panitia

Kegiatan
Pembangunan
Infrastruktur Hal. 16
TERIMA KASIH
CONTOH INFRASTRUKTUR EKONOMI WILAYAH
Desa Cikahuripan, Lembang-Bandung

Pengelolaan Air Bersih Kebun Bunga

Yoghurt Susu Sapi Pupuk Kompos


| 18
CONTOH PENGEMBANGAN INDUSTRI KSM LIVELIHOOD DIDUKUNG INFRASTRUKTUR EKONOMI WILAYAH

Desa Cikahuripan, Lembang-Bandung


Organisasi Teknis: Organisasi Usaha : Individu
Kelompok Swadaya Masyarakat atau Badan Usaha

Pengembangan Kualitas Produk Jaringan Usaha dan


Pemasaran
| 19
CONTOH PENGEMBANGAN USAHA MBR DIDUKUNG INFRASTRUKTUR
EKONOMI WILAYAH

Sumber : Pedoman RPJM KSK,


BAPPENAS 2011
| 20
OMSET DAN IDLE MONEY DANA PERGULIRAN PER KELURAHAN
OMSET DAN IDLE MONEY DANA PERGULIRAN PER KELURAHAN
MILESTONE KEGIATAN LIVELIHOOD PROGRAM KOTAKU | 23

KEBER-
PERSIAPAN PERENCANAAN PELAKSANAAN LAN-
JUTAN

PENDAMPINGAN PENDAMPINGAN PENDAMPINGAN


PENDAMPINGAN PENDAMPINGAN
KOTAKU DAN
TK. KOTA TINGKAT KELURAHAN KOTAKU TINGKAT KOTA KOTAKU PEMDA
PEMDA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
TAHAPAN REDESIGN LIVELIHOOD | 24

PERSIAPAN PELAKSANAAN OUTPUT


Koordinasi

KMW Korkot
Kegiatan

Pemilihan Kota/ Penetapan Lokasi Pengembangan


Kabupaten Prioritas Kawasan Tematik Kawasan Tematik

Penyusunan DED dan


Sosialisasi Pelatihan Vokasi Untuk Tukang • Usulan dan Penetapan
Penyusunan Bisnis Plan
Pelatihan Vokasi untuk Pelaku Usaha Lokasi Kawasan Tematik
• BDC dan Pelaksana BDC
Langkah-Langkah

Penyampaian Surat Minat • Pertemuan Wajib Kelompok


Pembentukan • Menyusun Rencana Kegiatan
• KSM Infra dan Usaha
KSM Infra & KSM Usaha • Penilaian Kelayakan Kegiatan • Pengembangan
Usulan Kawasan Tematik
Sejenis (JERUK/SUPU) • Pelaksanaan Kegiatan APBD dan BDI Kawasan Tematik

Review RPLP dan RP2KPKP


Pembentukan BDC Monitoring dan Pengendalian
Pelaku

Korkot Fasilitator, BKM, UPK


TAHAPAN REDESIGN LIVELIHOOD | 25

URAIAN KEGIATAN TUJUAN OUTPUT STRATEGI INDIKATOR WAKTU PELAKU TEMPAT


Pemilihan ∙ Sosialisasi ∙ Penyamaan pemahaman tentang ∙ Surat Minat ∙ Penyampaian ∙ Daftar Kota 2 bulan ∙ KMP ∙ Kota
Kota/ ∙ Penyampaian Surat Redesign Livelihood dari Pemda Gambaran yang berminat ∙ KMW
Kabupaten Minat ∙ Pemda menyatakan dan ∙ Daftar Usulan Program ∙ Daftar Usulan ∙ Koorkot
Prioritas ∙ Usulan Kawasan menyampaikan Surat Minat Kawasan ∙ Workshop Kawasan ∙ Pemda
Tematik untuk berpartisipasi dalam BDC Tematik ∙ Pelatihan Tematik
∙ Review RPLP dan ∙ Pemda mengusulkan lokasi ∙ Rekomendasi ∙ RPLP dan
RP2KPKP Kawasan Tematik review RPLP RP2KPKP
∙ Melaksanakan review terhadap dan RP2KPKP update
RPLP dan RP2KPKP terkait
Usulan Kawasatan Tematik
Penetapan ∙ Pelatihan Vokasi ∙ Meningkatkan Kapasitas Pelaku ∙ Kapasitas ∙ OJT ∙ Kapasitas SDM 2 Bulan ∙ Koorkot ∙ Kota
Lokasi Kawasan ∙ Pembentukan KSM Usaha dan Tukang SDM ∙ Magang ∙ KSM ∙ Pemda
Tematik ∙ Pembentukan BDC ∙ Membentuk kelompok sesuai meningkat ∙ Pendampingan ∙ BDC ∙ Provider
dan Pelaksana BDC kebutuhan dan jenis kegiatan ∙ Daftar KSM intensif ∙ KSM/JERUK
terbentuk ∙ Forum Kota ∙ Forum Kota
∙ BDC
terbentuk
Pengembangan ∙ Penyusunan DED dan ∙ Menyusunan DED untuk ∙ Dokumen DED ∙ Mentor ∙ DED dan Bisnis 1 Bulan ∙ BDC ∙ Kota
Kawasan Bisnis Plan Pengembangan Kawasan dan Bisnis ∙ Optimalisasi Plan ∙ KSM/JERUK
Tematik ∙ Pertemuan Wajib Tematik dan Bisnis Plan untuk Plan Pertemuan ∙ Usulan KSM ∙ Pemda
∙ Rencana Kegiatan pengembangan Usaha BDC ∙ Kelayakan rutin ∙ Pelaksanaan
∙ Kelayakan Kegiatan ∙ Pertemuan KSM usulan ∙ BDI Pengembangan
∙ Pelaksanaan Kegiatan ∙ Menyusun kegiatan kegiatan ∙ APBD Kawasan
∙ Monitoring dan ∙ Pelaksanaan kegiatan ∙ Pelaksanaan ∙ Keuntungan Tematik
Pengendalian ∙ Melakukan monitoring kegiatan UPK
pelaksanaan kegiatan ∙ Iddle Money

Anda mungkin juga menyukai