Anda di halaman 1dari 29

http://www.free-powerpoint-templates-design.

com
SUSTAI N ABL E F IN AN CE
Dalam mencapai perekonomian

F I N A N C E
S U S TAI N AB L E
nasional yang berkelanjutan tersebut
diperlukan dukungan dari sistem
keuangan yang dapat mencegah
terjadinya praktik pendanaan atau
investasi pada kegiatan usaha yang
menggunakan sumber daya secara
SUSTAINABLE berlebihan, dapat meningkatkan
kesenjangan sosial, dan mengakibatkan
F I N A N C E kerusakan Lingkungan Hidup.
K E U A N G A N B E R K E L A N J U TA N

SUSTAINABLE DEVELOPMENT
“ Pembangunan yang dapat memenuhi
kebutuhan hidup generasi sekarang tanpa
S U S TA I N A B L E mengorbankan kemampuan generasi
mendatang untuk memenuhi kebutuhannya
DEVELOPMENT
PE MB ANG UN AN BE RKE LA NJUTAN

Pembangunan yang sudah gencar dilakukan,


memang sudah memberikan dampak positif berupa
kemakmuran ekonomi dan pertambahan penduduk,
namun ternyata juga menimbulkan dampak negatif
SUSTAINABLE
B E R K E L A N J U T A N
yang luar biasa berupa “ ketimpangan sosial dan
kerusakan lingkungan “
PERUMDA BPR BANK DAERAH LAMONGAN
DASAR Undang Undang 32 Tahun 2009
01 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

HUKUM
Undang-Undang No 16 Tahun 2016
02 Persetujuan Paris atas Konvensi Kerangka Kerja PBB
mengenai Perubahan Iklim,

POJK No. 51/POJK.03/2017


03 Tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga
Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.

POJK Nomor 60/POJK.04/2017


04 Tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat
Utang Berwawasan Lingkungan (Green Bond),.
LINGKUNGAN HIDUP √

S O S I A L √

E K O N O M I √

3 ASPEK
FAKTOR EKSTERNAL
Dukungan menyeluruh dari sektor jasa keuangan untuk menciptakan KEUANGAN BERKELANJUTAN
pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan menyelaraskan NASABAH PENABUNG, DEBITUR
kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup. DAN MASYARAKAT

KEUANGAN
FAKTOR INTERNAL
BERKELANJUTAN KEUANGAN BERKELANJUTAN
BANK DAERAH LAMOMGAN
SUSTAINABLE FINANCE
Integrasi Bisnis
Bank Daerah Lamongan
S O S I A L

Memberi dampak positif bagi masyarakat, mendorong pemerataan


kesejahteraan, aktif melakukan edukasi dan literasi keuangan
dan pemberdayaan potensi masyarakat melalui
Corporate Social Responsibility /CSR yang berkelanjutan.

LINGKUNGAN HIDUP

Menerapkan kepedulian terhadap lingkungan, yang diawali dari


internal perusahaan, kemudian berkelanjutan kepada masyarakat
luas dalam mengunakan sumberdaya secara efisien, teknologi
energi terbarukan, mengurangi dampak polusi/ emisi (risiko
lingkungan), gerakan penanaman pohon bahkan termasuk
membudayakan tata kelola perusahaan yang baik
E K O N O M I (Good Corporate Governance)
Menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan, stabil
serta inklusif, yang dibangun dengan etika bisnis yang baik dan
didukung penerapan teknologi terkini sesuai kebutuhan nasabah.
Tujuan Program Keuangan Berkelanjutan
Bagi BPR
Untuk meningkatkan daya tahan dan daya saing BPR sehingga mampu tumbuh dan menyediakan
sumber pendanaan yang dibutuhkan masyarakat khususnya golongan menengah kebawah, serta
pada saat yang bersamaan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Lingkungan Sosial Masyarakat Tata Kelola
MANFAAT BPR BERKELANJUTAN
Meningkatkan kinerja
keuangan BPR
Meningkatkan Motivasi Pekerja

ROA
Meningkatkan reputasi BPR ROE
dan Daya Tarik Pelanggan, Mempertahankan dan menarik
Kepuasan & Loyalitas talenta talenta berkualitas yang
Pelanggan ada di pasar tenaga kerja

Menurunkan Resiko BPR

Peningkatan Daya Kompetisi


Menurunkan biaya operasional
BPR hasil dari efisien biaya
diberbagai bidang
Peluang meluncurkan
produk jasa baru
V I S I M I S I
.
Menjadi bank terdepan dan Melakukan kegiatan usaha berkelanjutan
terpercaya dalam menggerakkan yang menghasilkan pertumbuhan yang
Ekonomi yang Berkelanjutan di Lamongan berkesinambungan dan terintegrasi.
TUJUAN RAKB BDL

2024 2025 2026 2027 2028

Tercipta desain kebijakan Menjadi BPR yang Fokus Menjadi BPR yang Fokus Menjadi BPR yang Identik Menjadi BPR Keuangan
yang mendukung Keuangan Berkelanjutan Keuangan Berkelanjutan dengan Keuangan Berkelanjutan
Keuangan Berkelanjutan. (Lanjutan) Berkelanjutan
Strategi Keberlanjutan BDL
(Prioritas Implementasi Keuangan Berkelanjutan)
PERTUMBUHAN EKONOMI
MENINGKAT

P
Pengembangan Produk dan atau Jasa
Keuangan Berkelanjutan : identifikasi dan Penyesuaian Organisasi, Manajemen
mengembangkan portofolio simpanan dan Risiko, Tata Kelola, Standard Operating
penyaluran kredit BDL yang menunjang Procedure BDL yang sesuai dengan
keuangan berkelanjutan prinsip penerapan Keuangan
Berkelanjutan.
Sasaran Keuangan
Berkelanjutan

Pengembangan Kapasitas Intern BDL :


K O Mengoptimalkan CSR dan aktivitas

C
Meningkatkan Awareness mengenai
keuangan berkelanjutan (untuk karyawan penunjang lainnya yakni literasi dan
dan nasabah), & implementasi keuangan inklusi keuangan, dan efisiensi energi
berkelanjutan pada sektor produktif yang
menjadi fokus bank
RANGKAIAN AKSI KEGIATAN BERKELANJUTAN
TAHAP PERSIAPAN Penyesuaian Tugas Pokok PEJABAT &
06 PENGURUS Terkait KEUANGAN
PENETAPAN VISI, MISI, STRATEGI, TATA BERKELANJUTAN BDL
01 KELOLA , SPO DAN PROGRAM Bagian SDM ( Divisi UMUM ) koordinasi semua Divisi
KEUANGAN ERKELANJUTAN BDL
01 Direksi - Bagian Umum ( Divisi UMUM) koordinasi semua Divisi Pembuatan
07 Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan &
PERSETUJUAN VISI, MISI, STRATEGI, Laporan Berkelanjutan
02 TATA KELOLA , SPO DAN PROGRAM Bagian Perenc Litbang (Divisi Operasional),
KEUANGAN ERKELANJUTAN BDL Divisi Bisnis, Divisi UMUM,SKMR
01 Dewan Pengawas dan Pemilik  Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan 2024 sudah dibuat dan dilaporkan ke
OJK bersamaan dengan Laporan RBB 2024
 oleh Bagian Perenc Litbang dari koodinasi semua Divisi
Pembuatan  Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan setelah disetujui OJK, bank harus
03 SURAT KEPUTUSAN KEUANGAN mengkomunikasikan kepada seluruh pemangku kepentingan
BERKELANJUTAN BDL  Laporan Keberlanjutan adalah laporan yang diumumkan kepada masyarakat
yang memuat kinerja ekonomi, keuangan, sosial, dan lingkungan hidup
Bagian Umum ( Divisi UMUM ) koordinasi semua Divisi suatu bank dalam menjalankan bisnis berkelanjutan yang harus dipublikasikan
 Laporan Keberlanjutan dilaporkan bersamaan dengan Laporan Tahunan
Pembuatan
04 BAGIAN atau FUNGSI ORGAN Pengembangan/ Identifikasi
KEUANGAN BERKELANJUTAN BDL 08 Produk dan atau Jasa Keuangan
Bagian SDM ( Divisi UMUM ) koordinasi semua Divisi Berkelanjutan
Divisi Bisnis & Divisi Operasional
Edukasi Internal BDL tidak membuat Produk Baru terkait KEUANGAN BERKELANJUTAN,
05 PENGURUS, PEJABAT YG MENANGANI Terdapat beberapa Produk yang tergolong Pembiayaan Berkelanjutan, yakni :
Kredit KMK Bulanan & Kredit KMK Musiman
KEUANGAN BERKELANJUTAN BDL Sadangkan Produk Tabungan yang dapat dikembangkan menjadi Produk
Bagian SDM ( Divisi UMUM ) koordinasi semua Divisi Simpanan berkelanjutan yakni
Tabungan SIMAPAN & SIMPEL
RANGKAIAN AKSI KEGIATAN BERKELANJUTAN
TAHAP IMPLEMENTASI AWAL DESAIN, PENGEMBANGAN & INOVASI
PRODUK & JASA KEUANGAN
06 BERKELANJUTAN SESUAI DENGAN
01 PENGEMBANGAN SDM
Bagian SDM ( Divisi UMUM ) PERMINTAAN PASAR
BAGIAN PERENC LITBANG ( DIVISI OPERASIONAL),
BAGIAN DANA, KREDIT (DIVISI BISNIS) DAN SKMR
PENYESUAIAN TUPOKSI, SOP
02 PADA BAGIAN YG SUDAH ADA ATAU
INISIALISASI & PENGEMBANGAN
BAGAN BARU TERKAIT KEUANGAN 07 PORTOFOLIO
BERKELANJUTAN BDL
Bagian SDM ( Divisi UMUM), SKMR BAGIAN PERENC LITBANG ( DIVISI OPERASIONAL),
BAGIAN DANA, KREDIT (DIVISI BISNIS) DAN SKMR

PENYESUAIAN SISTEM TEKNOLOGI


08 EDUKASI EKSTERNAL
03 INFORMASI TERKAIT KEUANGAN
BERKELANJUTAN BDL Bagian DANA, KREDIT ( DIVISI BISNIS & LITERASI KEUANGAN )

Bagian IT ( Divisi OPERASIONAL)


TAHAP IMPLEMENTASI lanjutan
PENGELOLAAN LINGKUNGAN 01 SISTEM PENGAWASAN
04 INTERNAL YG RAMAH LINGKUNGAN PENGAWASAN REALISASI PENERAPAN
HIDUP KEUANGAN BERKELANJUTAN SKAI
Bagian UMUM Divisi UMUM
Penyusunan Sistem Pengelolaan Bisnis
PENYESUAIAN KLASIFIKASI USAHA BDL yang Mengintegrasikan Komponen
02
05 DENGAN KRITERIA/ KATEGORI Lingkungan Hidup, Sosial dan Tata Kelola
KEGIATAN USAHA BERKELANJUTAN Dalam Pengelolaan Risiko
ALL DIVISI, SKMR,SKAI SKMR
PENGEMBANGAN SDM KEUANGAN BERKELANJUTAN
Hal pertama yang dilakukan oleh bank adalah menyiapkan SDM yang dimiliki untuk menjalankan
program-program Keuangan Berkelanjutan. Penyiapan SDM dapat berupa penyesuaian kriteria
dalam proses rekrutmen pegawai baru, pelatihan, proses pengayakan,
penyesuaian penilaian kinerja dan sistem remunerasi.

Penyiapan SDM tersebut bertujuan untuk mengembangkan kapasitas karyawan sehingga dapat
memahami hal-hal antara lain sebagai berikut:
1. Penetapan proyek/nasabah berdasarkan kategori kegiatan usaha berkelanjutan sampai pada
metode penyeleksian dan due diligence;
2. Pengembangan produk dan/atau jasa keuangan berkelanjutan;
3. Penyesuaian Prinsip Keuangan Berkelanjutan ke dalam sistem yang berlaku saat ini; dan/atau
4. Penetapan sistem baru yang memenuhi prinsip Keuangan Berkelanjutan.
PENYESUAIAN TUPOKSI, SOP TERKAIT KEUANGAN BERKELANJUTAN
Penyesuaian SPO bank dapat mulai dilakukan pada unit khusus terkait Keuangan Berkelanjutan
yang kemudian diperluas pada unit-unit lainnya. Kegiatan ini dilakukan secara bertahap sesuai
dengan kondisi keuangan, struktur, dan kompleksitas masing-masing bank.
Penyesuaian ini juga termasuk Penyesuaian SK Produk Tabungan, SK Produk Kredit
dan SK terkait lainnya

PENYESUAIAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI & PELAPORAN


Penyesuaian sistem teknologi informasi dan pelaporan dibutuhkan untuk membantu bank
dalam mendukung penyaluran produk/jasa terkait Keuangan Berkelanjutan,
penyusunan laporan terkait Keuangan Berkelanjutan, serta keperluan sosialisasi informasi
yang dibutuhkan oleh internal dan eksternal bank.
PENGELOLAAN LINGKUNGAN INTERNAL YANG RAMAH LINGKUNGAN HIDUP

BDL mengeluarkan Pedoman Internal yang mendukung praktek-praktek ramah lingkungan hidup
dalam operasional keseharian bank, antara lain praktek „green office‟, termasuk penghematan
konsumsi air, listrik, penggunaan kertas, dan pengelolaan limbah baik di Kantor Pusat,
Kantor Cabang maupun Kantor Kas Layanan (lama atau baru).

PENYESUAIAN KLASIFIKASI KEGIATAN USAHA BANK DENGAN KRITERIA DAN


KATAGORI KEGIATAN USAHA BERKELANJUTAN
Untuk kepentingan penyusunan RAKB maupun Laporan Keberlanjutan, bank menyesuaikan
klasifikasi kegiatan usaha bank dengan kriteria dan kategori kegiatan usaha berkelanjutan
yang telah ditetapkan oleh OJK
KRITERIA KEGIATAN USAHA BERKELANJUTAN
1. Efisiensi dan Efektivitas
mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya alam secara berkelanjutan,
termasuk efisiensi penggunaan material input dan penggunaan alternatif material input, penggunaan
energi bersih secara efektif, penghematan air dan penggunaan sumber air inkonvensional;
2. Mitigasi
Mencegah/membatasi/mengurangi/memperbaiki kerusakan lingkungan hidup, peningkatan polusi, limbah,
kerusakan ekosistem, dan ketidakadilan/kesenjangan sosial, termasuk pencegahan dan penanganan
polusi/limbah, tidak memicu dan berdampak pada konflik sosial, berdampak pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat, perlindungan lingkungan hidup dan proses produksi rendah karbon; atau
3. Adaptasi
Memberikan solusi bagi masyarakat yang menghadapi dampak perubahan iklim, termasuk pembaruan
teknologi hemat energi dan rendah emisi, konservasi sumber daya dan daur ulang, perbaikan
kesejahteraan masyarakat yang terdampak;
Secara Lengkap RAKB BDL 2024 Dapat dilihat terlampir
12 KATEGORI KEGIATAN USAHA BERKELANJUTAN

POJK No.60/POJK.04/2017
GREEN BOND Pasal 4

Untuk memenuhi salah satu prinsip Keuangan


Berkelanjutan, yaitu Prinsip INKLUSIF, ditambahkan
1 (satu) kategori kegiatan usaha berkelanjutan, yaitu
kategori Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
1 Energi Terbarukan
2. Efisiensi Energi
3. Pencegahan dan Pengendalian Polusi
4. Pengelolaan Sumber Daya Alam Hayati & Penggunaan
Lahan yang Berkelanjutan
5. Konservasi Keanekaragaman Hayati Darat dan Laut
6. Transportasi Ramah Lingkungan
7. Pengelolaan Air dan Air Limbah yang Berkelanjutan
8. Adaptasi Perubahan Iklim
9. Produk yang Mengurangi Sumber Daya dan Menghasilkan
Lebih Sedikit Polusi ( Eco Efficient )
10. Bangunan Berwawasan Lingkungan yang Memenuhi
Standar atau Sertifikasi yang Diakui Secara Nasional,
Regional atau Internasional
11. Kegiatan Usaha dan/atau kegiatan Lain yang Berwawasan
Lingkungan Lainnya
12. Kegiatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ( UMKM )
DESAIN, PENGEMBANGAN & INOVASI PRODUK DAN JASA
KEUANGAN BERKELANJUTAN SESUAI DENGAN PERMINTAAN PASAR

BDL dapat mulai mendesain, mengembangkan, dan melakukan inovasi produk dan/atau jasa
Keuangan Berkelanjutan sesuai dengan permintaan pasar.

Hanya Contoh :
Tabungan SIMAPAN didesain ulang menjadi SIMAPAN Berkelanjutan, SIMAPAN Seratus Pohon,
SIMAPAN Perduli Lingkungan, SIMAPAN Hidup Sehat, Beasiswa SIMAPAN, Si BIRU SIMAPAN
BERHATI HIJAU.
Tabungan SIMPEL juga didesain ulang menjadi SIMPEL BDL Bersih Lingkungan, SIMPEL BDL
Belajar Menanam, SIMPEL BDL Lomba Lingkungan Sekolah.
PENGEMBANGAN PRODUK KREDIT
Kredit untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lebih ditingkatkan porsinya.
Pengembangan Kredit Investasi Berwawasan Lingkungan & Kegiatan Usaha Berkelanjutan
sebagaimana terinci dalam 12 Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan
INISIALISASI & PENGEMBANGAN PORTOFOLIO
Dalam hal bank belum memiliki portofolio Keuangan Berkelanjutan maupun berencana
mengeluarkan produk dan/atau jasa keuangan berkelanjutan, maka bank mulai memperkenalkan
hal tersebut kepada masyarakat yang memiliki minat dan potensi
pada produk dan/atau jasa Keuangan Berkelanjutan.

Produk Tabungan “SIMPEL BERKELANJUTAN” dapat diperkenalkan, dikomunikasikan


ke sekolah sekolah terkait Pembaharuan Produk SIMPEL
Misalnya Produk SIMPEL melekat dengan Kegiatan Bersih Lingkungan, Pelestarian Alam dan
Pemisahan Limbah Organik dan An-organik serta Gerakan Hemat Energi.

Produk Tabungan “SIMAPAN BERKELANJUTAN” dapat diperkenalkan, dikomunikasikan


Kepada Kelompok SIMAPAN maupun Media Sosial terkait Pembaharuan Produk SIMAPAN
Misalnya Produk SIMAPAN melekat dengan Kegiatan Bersih Lingkungan, Pelestarian Alam dan
Pemisahan Limbah Organik dan An-organik serta Gerakan Hemat Energi

Produk KREDIT “KMK BERKELANJUTAN” dan “Produk Kredit Investasi Berkelanjutan” dapat
diperkenalkan, dikomunikasikan Kepada Debitur dan Masyarakat Luas melalui Brosur dan Media
Sosial terkait Pembaharuan Produk Kredit yang lebih berpihak pada Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) dan memprioritaskan Kegiatan Usaha yang Berwawasan Lingkungan
EDUKASI EKSTERNAL

Dalam rangka memperluas basis nasabah, meningkatkan pemahaman nasabah yang ada, maupun
dalam konteks edukasi dan perlindungan konsumen terkait Keuangan Berkelanjutan, bank
memberikan edukasi eksternal terkait konsep dan pengenalan Keuangan Berkelanjutan beserta
produk dan/atau jasa Keuangan Berkelanjutan.

SISTEM PENGAWASAN
Dengan penerapan Keuangan Berkelanjutan, bank memiliki kewajiban dan tanggung jawab baru
untuk secara efektif melakukan pengawasan dan pelaporan terkait penerapan tersebut.
Dalam hal diperlukan, bank dapat melakukan penyesuaian/menyiapkan sistem pengawasan dan
pelaporannya. Tindak lanjut pengawasan dan pelaporan dituangkan dalam Laporan Keberlanjutan.
PENYUSUNAN SISTEM PENGELOLAAN BISNIS
MENGINTEGRASI KOMPONEN LINGKUNGAN HIDUP, SOSIAL
DAN TATA KELOLA DALAM PENILAIAN RESIKO

Dalam tahap ini, bank dapat menyusun sistem yang mengintegrasikan risiko sosial, risiko
lingkungan hidup, dan tata kelola ke dalam manajemen risiko bank secara keseluruhan. Proses
integrasi tersebut dilakukan pada penilaian kredit/pembiayaan/pendanaan, portofolio risiko
korporasi, SPO, dan uji tuntas (due diligence). Sistem yang telah terintegrasi tersebut
didokumentasikan secara tertulis sehingga menjadi referensi
bagi para karyawan yang terkait/relevan.
Pengertian Kategori dan Contoh Kegiatan Usaha Berkelanjutan
Energi Terbarukan Efisiensi Energi
Energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumber daya Efisiensi Energi adalah langkah, metode, atau prinsip yang diharapkan dapat
energi yang berkelanjutan jika dikelola dengan baik, antara lain panas bumi, menggunakan energi secara efisien. Adapun contoh dari kegiatan usaha
angin, bioenergi, sinar matahari, aliran dan terjunan air, serta gerakan dan dan/atau kegiatan lain yang memanfaatkan efisiensi energi antara lain:
perbedaan suhu lapisan laut. (POJK No. 60/POJK.04/2017) a. Pembangunan gedung baru dan gedung renovasi yang ramah lingkungan
yaitu dengan mengurangi pemakaian listrik untuk pencahayaan dan
Contoh Energi Terbarukan : sirkulasi udara yang memungkinkan mengurangi penggunaan Air
- Pembangkit listrik yang menggunakan panas bumi, angin, bioenergi, sinar Conditioner (AC);
matahari, aliran dan terjunan air, serta gerakan dan perbedaan suhu b. Penyimpanan energi;
lapisan laut. c. District heating; atau
- Pengembangan energi terbarukan dengan teknologi hybrid berbahan bakar d. Smart grids.
angin dan panas matahari di Yogyakarta (POJK No. 60/POJK.04/2017).
- Pembiayaan pemanfaatan energi yang berasal dari limbah anorganik
dalam produksi semen sebuah perusahaan semen di Indonesia. Contoh Efisiensi Energi :
- Pembiayaan Program Biogas Rumah - Pembiayaan renovasi bangunan untuk meningkatkan efisiensi energi
- Pembiayaan penerapan eco-farming dan penggunaan energi yang berasal dengan mengganti lampu hemat energi, sirkulasi udara pada bangunan;
dari gas metana hasil kotoran hewan pada masyarakat sektor pertanian - Pembiayaan penggantian chiller yang lebih efisien dan ramah lingkungan
eco-farming adalah usaha pertanian yang ditujukan untuk memperoleh - Pembiayaan penggantian mesin tekstil hemat energi;
produksi pertanian yang optimal, tanpa merusak lingkungan, baik secara - Pembiayaan penjualan peralatan yang memenuhi standar konservasi
fisik, kimia, biologi, maupun ekologi. energi, misal: penjualan lampu LED dan penjualan AC yang sudah
contoh eco-farming atau pertanian ramah lingkungan: tersertifikasi hemat energi (bintang empat, untuk standar Indonesia), dsb.
1. Limbah peternakan, seperti sapi, kambing, dan ayam, diolah dan - Pembiayaan kepada pabrik lampu yang menerapkan Standar Kinerja
digunakan sebagai pupuk organik tanaman, misalnya padi dan jagung. Energi Minimum (SKEM) dan pelabelan lampu Compact Fluorescent Lamp
2. Sampah sisa pertanian bisa diolah dan digunakan untuk keperluan lain.
(CFL) dan pendingin ruangan.
Misalnya bonggol jagung dan jerami yang tidak terpakai bisa
dimanfaatkan untuk keperluan pakan ternak. .
- Pembiayaan bagi perusahaan yang menggunakan teknologi produksi
3. Penggunaan pupuk organik atau tanpa bahan kimia. bersih pada beberapa industri besar di Indonesia.
4. Kegiatan pertanian dan perkebunan bisa dilakukan di lahan yang sama - Pembiayaan pengembangan ATM dengan biaya rendah dan hemat energy
atau berdekatan. (low cost and energy efficient ATMs).
- Pembiayaan pengolahan potongan-potongan kayu dan limbah kayu lokal
dari pabrik-pabrik kayu bersertifikasi menjadi wood biomass sebagai
pengganti gas alam.
Pengertian Kategori dan Contoh Kegiatan Usaha Berkelanjutan
Pencegahan & Pengendalian Polusi
Contoh Pengelolaan Sumber Daya Alam Hayati dan Penggunaan Lahan
Yang dimaksud dengan “pencegahan dan pengendalian polusi” termasuk yang Berkelanjutan :
pengolahan air limbah, pengurangan emisi udara, pengendalian gas rumah - Pembiayaan sektor pertanian dengan tanaman rendah karbon, pertanian
kaca, remediasi tanah, pencegahan limbah, pengurangan limbah, daur ulang organik, RSPO/ ISPO pada industri sawit, sertifikasi Sistem Verifikasi dan
limbah untuk energi menambah nilai produk dan rekondisi limbah, dan Legalitas Kayu (SVLK), pembiayaan pertanian organik, pembiayaan
analisis pemantauan lingkungan. (POJK No. 60/POJK.04/2017) wirausaha pupuk kompos, dsb.
Contoh Pencegahan dan Pengendalian Polusi : - Pembiayaan program pengelolaan dan perlindungan terumbu karang,
- Pembiayaan proyek pembangunan sistem pengelolaan limbah pada pabrik, padang lamun, dan mangrove di Mamuju, Sulawesi Barat.
industri daur ulang, termasuk pengurangan keberadaan zat kimia PBT - Pembiayaan kegiatan usaha yang menerapkan Smart Land Use
(Persistent, Bioaccumulative, and Toxic). Management (SALUT)
- Pembiayaan proyek yang menggunakan bahan kimia ramah lingkungan - Pembiayaan untuk Pengelolaan Lahan Kering untuk Pertanian dan
dan proses kimia yang mengurangi atau menghilangkan zat berbahaya. Perkebunan di 4 (empat) kabupaten di Sumba
- Pembiayaan untuk Koperasi Kaum Ibu di kawasan Merapi Yogyakarta
Pengelolaan Sumber Daya Alam Hayati dan dalam mengelola perkebunan hidroponik.
- Pembiayaan kegiatan usaha yang menerapkan pengelolaan sumber daya
Penggunaan Lahan yang Berkelanjutan alam berdasarkan prinsip eko efisiensi (prinsip yang menggunakan sumber
daya alam dengan biaya yang murah dan meminimalkan dampak negatif
Yang dimaksud dengan “pengelolaan sumber daya alam hayati dan terhadap lingkungan).
penggunaan lahan yang berkelanjutan” termasuk pertanian yang - Pembiayaan penanaman dan rehabilitasi hutan dan manajemen kehutanan
berkelanjutan, peternakan yang berkelanjutan, perikanan, budidaya perairan, yang menerapkan prinsip hutan berkelanjutan, seperti Forest Stewardship
kehutanan dan pertanian yang tahan terhadap perubahan iklim serta Council (FSC), Lembaga Ekolabel Indonesia, Programme for the
konservasi tanaman pangan hayati atau irigasi. (POJK No. 60/POJK.04/2017) Endorsement of Forest Certification (PEFC).
- Pembiayaan pengembangan hutan kemasyarakatan dan hutan desa.
Contoh Pengelolaan Sumber Daya Alam Hayati dan Penggunaan Lahan
yang Berkelanjutan :
- Pembiayaan sektor pertanian dengan tanaman rendah karbon, pertanian
organik, RSPO/ ISPO pada industri sawit, sertifikasi Sistem Verifikasi dan
Legalitas Kayu (SVLK), pembiayaan pertanian organik, pembiayaan
wirausaha pupuk kompos, dsb.
- Pembiayaan program pengelolaan dan perlindungan terumbu karang,
padang lamun, dan mangrove di Mamuju, Sulawesi Barat.
Pengertian Kategori dan Contoh Kegiatan Usaha Berkelanjutan
Konservasi Keanekaragaman Hayati Contoh Transportasi Ramah Lingkungan :
Darat dan Laut - Pembiayaan proyek infrastruktur Kereta Listrik, Mass Rapid Transit (MRT),
Light Rail Transit (LRT), Bus Rapid Transit (BRT).
Yang dimaksud dengan “konservasi keanekaragaman hayati darat dan air” - Pembiayaan produksi dan/ atau distribusi motor dan mobil listrik untuk
termasuk perlindungan lingkungan pesisir pantai, laut, dan daerah aliran kendaraan pribadi;
sungai. (POJK No. 60/POJK.04/2017) - Pembiayaan pembangunan jalur dan kereta api listrik;
- Pembiayaan pembangunan fasilitas transportasi termasuk stasiun, terminal
Contoh Konservasi Keanekaragaman Hayati Darat dan Laut : dan bandara dengan menggunakan listrik tenaga surya.
- Pembiayaan dalam rangka integrasi rencana pengelolaan produksi dan
pelestarian satwa langka melalui pengelolaan hutan secara lestari pada
perusahaan di bidang kehutanan.
Pengelolaan Air dan Air Limbah
- Pembiayaan pendirian Pusat Konservasi Elang Kamojang (PKEK) di Garut, yang Berkelanjutan
Jawa Barat.
- Pembiayaan pendirian Pusat Rehabilitasi Satwa Primata Aspinall Yang dimaksud dengan “pengelolaan air dan air limbah yang berkelanjutan”
Foundation di Kabupaten Bandung. termasuk infrastruktur ramah lingkungan dan/atau air minum, sistem drainase
- Pembiayaan pengelolaan air dan irigasi di Indonesia. perkotaan, dan berbagai bentuk mitigasi banjir. (POJK No. 60/POJK.04/2017)
- Pembiayaan kebun biologi Wamena
- Pembiayaan pengelolaan dan rehabilitasi terumbu karang di Indonesia. Contoh Pengelolaan Air dan Air Limbah Yang Berkelanjutan:
- Pembiayaan pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu.
- Pembiayaan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)
Transportasi Ramah Lingkungan - Pembiayaan pembuatan biopori dan instalasi pengelolaan daur ulang air,
termasuk penggunaan kolam stabilisasi.
- Pembiayaan pengembangan instalasi pengolahan limbah air dari rumah
Yang dimaksud dengan “transportasi ramah lingkungan” antara lain
tangga di pemukiman mewah di Jakarta
transportasi listrik, hybrid, transportasi publik, kereta listrik, kendaraan tidak
- Pembiayaan proyek yang menerapkan teknologi Nereda (purifikasi air
bermotor, transportasi multi moda, infrastruktur untuk kendaraan dengan
limbah secara biologi menggunakan gabah).
energi yang ramah lingkungan dan pengurangan emisi berbahaya. (POJK No.
60/POJK.04/2017)
Pengertian Kategori dan Contoh Kegiatan Usaha Berkelanjutan
Bangunan Berwawasan Lingkungan yang
Adaptasi Perubahan Iklim Memenuhi Standar atau Sertifikasi yang Diakui
Yang dimaksud dengan “adaptasi perubahan iklim” termasuk dukungan Secara Nasional, Regional atau Internasional
sistem informasi seperti observasi iklim dan sistem peringatan dini.
(POJK No. 60/POJK.04/2017) Bangunan ramah lingkungan (green building) adalah suatu bangunan yang
menerapkan prinsip lingkungan dalam perancangan, pembangunan,
Contoh Adaptasi Perubahan Iklim :
pengoperasian, dan pengelolaannya dan aspek penting penanganan dampak
- Pembiayaan pembuatan rumah tahan abrasi di pesisir pantai yang
perubahan iklim. (Permen Lingkungan Hidup No. 8 Tahun 2010)
mengalami kenaikan permukaan air laut.
- Pembiayaan pengembangan atau produksi bibit varietas tanaman yang Kriteria :
lebih toleran terhadap panas, kekeringan, banjir dan hujan lebat. a. Menggunakan material bangunan yang ramah lingkungan yang antara lain
- Pembiayaan produksi dan/atau pengadaan alat-alat penanggulangan meliputi: 1) Material bangunan yang bersertifikat eco-label; 2) Material
kebakaran hutan dan lahan. bangunan lokal.
- Pembiayaan untuk perlindungan dan konservasi terumbu karang, b. Terdapat fasilitas, sarana, dan prasarana untuk konservasi sumber daya
mangrove, rumput laut dan vegetasi pinggir laut; air dalam bangunan gedung antara lain: 1) Mempunyai sistem
- Pembiayaan untuk pengembangan teknologi produksi perikanan tangkap pemanfaatan air yang dapat dikuantifikasi; 2) Menggunakan sumber air
dan perikananbudidaya baru yang tahan dari perubahan iklmi global; yang memperhatikan konservasi sumber daya air; 3) Mempunyai sistem
- Pembiayaan untuk penanaman dan rehabilitasi hutan industri dan pemanfaatan air hujan.
pengelolaan hutan industri lestari. c. Terdapat fasilitas, sarana, dan prasarana konservasi dan diversifikasi
energi antara lain: 1) Menggunakan sumber energi alternatif terbarukan
yang rendah emisi gas rumah kaca; 2) Menggunakan sistem
Produk yang Mengurangi Sumber Daya dan pencahayaan dan pengkondisian udara buatan yang hemat energi.
Menghasilkan Lebih Sedikit Polusi ( Eco Efficient ) d. Menggunakan bahan yang bukan bahan perusak ozon dalam bangunan
gedung antara lain: 1) Refrigeran untuk pendingin udara yang bukan
Yang dimaksud dengan “produk yang dapat mengurangi penggunaan sumber bahan perusak ozon; 2) Melengkapi bangunan gedung dengan peralatan
daya dan menghasilkan lebih sedikit polusi (eco-efficient)” antara lain pemadam kebakaran yang bukan bahan perusak ozon.
pengembangan dan pengenalan produk ramah lingkungan dengan eko-label e. Terdapat fasilitas, sarana, dan prasarana pengelolaan air limbah domestik
atau sertifikasi lingkungan serta kemasan dan distribusi hemat sumber daya. pada bangunan gedung antara lain: 1) Melengkapi bangunan gedung
(POJK No. 60/POJK.04/2017) dengan sistem pengolahan air limbah domestik pada bangunan gedung
fungsi usaha dan fungsi khusus; 2) Melengkapi bangunan gedung dengan
sistem pemanfaatan kembali air limbah domestik hasil pengolahan pada
bangunan gedung fungsi usaha dan fungsi khusus.
Pengertian Kategori dan Contoh Kegiatan Usaha Berkelanjutan
Kriteria Bangunan Berwawasan Lingkungan yang Memenuhi Standar Contoh Bangunan Berwawasan Lingkungan yang Memenuhi Standar
atau Sertifikasi yang Diakui Secara Nasional, Regional atau atau Sertifikasi yang Diakui Secara Nasional, Regional atau
Internasional : Internasional:
f. Terdapat fasilitas pemilahan sampah; - Pembiayaan pada bangunan yang telah memiliki sertifikat bangunan hijau,
g. Memperhatikan aspek kesehatan bagi penghuni bangunan antara lain: 1) seperti Greenship atau standar pengukuran lainnya yang berdasarkan
Melakukan pengelolaan sistem sirkulasi udara bersih; 2) Memaksimalkan efisiensi penggunaan air, konservasi, penghematan penggunaan energi,
penggunaan sinar matahari. ataupun ketersediaan ruang terbuka hijau pada bangunan serta
h. Terdapat fasilitas, sarana, dan prasarana pengelolaan tapak berkelanjutan pengelolaan sampah yang baik.
antara lain: 1) Melengkapi bangunan gedung dengan ruang terbuka hijau - Pembiayaan bangunan yang didirikan dengan menggunakan material
sebagai taman dan konservasi hayati, resapan air hujan dan lahan parkir; bekas atau material ramah lingkungan.
2) Mempertimbangkan variabilitas iklim mikro dan perubahan iklim; 3) - Contoh bangunan ramah lingkungan: Sequis Center, Menara BCA,
Mempunyai perencanaan pengelolaan bangunan gedung sesuai dengan Gedung Sampoerna Strategic, Kementerian PU, Kantor L'Oreal Indonesia,
tata ruang; 4) Menjalankan pengelolaan bangunan gedung sesuai dengan dan Mal Pacific Place, Apartemen The Pakubuwono, Kantor Bank
perencanaan; dan/atau Indonesia Solo.
i. Terdapat fasilitas, sarana, dan prasarana untuk mengantisipasi bencana - Bangunan-bangunan diatas memenuhi sertifikasi Greenship dari Green
antara lain: 1) Mempunyai sistem peringatan dini terhadap bencana dan Building Council Indonesia.
bencana yang terkait dengan perubahan iklim seperti: banjir, topan, badai,
longsor dan kenaikan muka air laut; 2) Menggunakan material bangunan Kegiatan Usaha dan/atau Kegiatan Lain Dari Kegiatan
yang tahan terhadap iklim atau cuaca ekstrim intensitas hujan yang tinggi, Usaha Berwawasan Lingkungan Lainnya
kekeringan dan temperatur yang meningkat.
(Permen Lingkungan Hidup No. 8 Tahun 2010) Diluar 10 (sepuluh) difinisi diatas dan diluar Kegiatan Usaha Mikro, Kecil &
Menengah ( UMKM )

Bangunan hijau (juga dikenal sebagai konstruksi hijau atau bangunan Contoh Kegiatan Usaha dan/atau Kegiatan Lain Dari Kegiatan Usaha
berkelanjutan) mengarah pada struktur dan pemakaian proses yang Berwawasan Lingkungan Lainnya :
bertanggung jawab terhadap lingkungan dan hemat sumber daya sepanjang - Pembiayaan untuk kegiatan usaha yang berorientasi pada peningkatan
siklus hidup bangunan tersebut, mulai dari pemilihan tempat sampai desain, kualitas lingkungan hidup di luar 10 kategori di atas & Usaha UMKM
konstruksi, operasi, perawatan, renovasi, dan peruntuhan. (Permen - Aktivitas untuk memperbaiki keanekaragaman hayati, konservasi fauna,
Lingkungan Hidup No. 8/2010) dan sumber daya alam lainnya.
Pengertian Kategori dan Contoh Kegiatan Usaha Berkelanjutan
Kegiatan Usaha dan/atau Kegiatan Lain Dari Kegiatan  dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur UU No. 20 Tahun 2008.
Usaha Menengah dilarang memiliki dan/atau menguasai Usaha Mikro
Definisi menurut UU No. 20 Tahun 2008 : dan/atau Usaha Kecil mitra usahanya.

 Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai
badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro berikut:
sebagaimana diatur UU No. 20 Tahun 2008. a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut: rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
ratus juta rupiah). Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

 Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang  Yang dimaksud dengan “kekayaan bersih” adalah hasil pengurangan total
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan nilai kekayaan usaha (aset) dengan total nilai kewajiban, tidak termasuk
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, tanah dan bangunan tempat usaha. Yang dimaksud dengan “hasil
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari penjualan tahunan” adalah hasil penjualan bersih (netto) yang berasal dari
Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil penjualan barang dan jasa usahanya dalam satu tahun buku.
sebagaimana diatur UU No. 20 Tahun 2008.  Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah bertujuan menumbuhkan dan
Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut: mengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonomian
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan. Kriteria
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta nominal kekayaan bersih dan penjualan tahunan dapat diubah sesuai
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau dengan perkembangan perekonomian yang diatur dengan Peraturan
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus Presiden. (UU No. 20 Tahun 2008)
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua  Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan kegiatan usaha yang
milyar lima ratus juta rupiah). mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi
 Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, secara luas kepada masyarakat, dan dapat berperan dalam proses
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas
nasional. (UU No. 20 Tahun 2008)
Pengertian Kategori dan Contoh Kegiatan Usaha Berkelanjutan

Kegiatan Usaha dan/atau Kegiatan Lain Dari Kegiatan


Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Kegiatan Usaha dan/atau Kegiatan Lain Dari Kegiatan Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah :
- Pembiayaan kegiatan usaha pengolahan rumput laut (KOSPERMINDO -
ASPERLI - usaha pengolahan rumput laut), dan usaha pengolahan kelapa
(PT Multi Coco Indonesia) tergabung dalam Green Business Center (GBC)
kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Korea.
- UMKM yang menggunakan kemasan ramah lingkungan pada produknya.
- UMKM rotan yang menjalankan program promoting sustainable production
and consumption eco-friendly rattan products atau prospect.
- UKM kayu di Jepara, Jawa Tengah yang memiliki sertifikat Sistem
Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK).
- Pembiayaan pada UMKM produk kerajinan ramah lingkungan.
- Pembiayaan pada UKM di Sektor energi nabati (bioenergy), jaringan dan
penyimpanan energi, industri pemanas dan energi terbarukan yang
mencakup gelombang laut, energi angin di darat maupun di laut di Inggris.

Anda mungkin juga menyukai