Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN MINDSET DAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA DI

UNIVERSITAS “X” BANDUNG

Laurensia Diva
Evi Ema Victoria Polii, MA
Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara mindset dan
prestasi akademik pada mahasiswa di Universitas “X” Bandung. Terdapat 362
mahasiswa yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan
teori mindset Dweck (2006).
Alat ukur mindset merupakan hasil modifikasi dari alat ukur yang
dikonstruksi oleh Sembiring (2018) yang terdiri dari 19 item growth mindset dan
12 item fixed mindset. Rentang validitas item growth mindset berkisar antara
0,478 hingga 0,835 dan reliabilitas alat ukur sebesar 0,898. Validitas item fixed
mindset berkisar antara 0,307 hingga 0,777 dan reliabilitas alat ukur sebesar
0,840. Prestasi akademik merupakan hasil belajar yang dilihat melalui IPK
mahasiswa. Hasil jenis mindset dan prestasi akademik dikorelasikan
menggunakan uji korelasi Spearman SPSS 20.
Berdasarkan pengolahan data, diperoleh hasil bahwa tidak terdapat
hubungan positif antara growth mindset dan prestasi akademik pada mahasiswa
di Universitas “X” Bandung dan tidak terdapat hubungan negatif antara fixed
mindset dan prestasi akademik pada mahasiswa di Universitas “X” Bandung
sehingga growth mindset dan fixed mindset yang mahasiswa miliki tidak
memengaruhi prestasi akademik mahasiswa.
Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat memodifikasi alat ukur
untuk menyamakan jumlah item pada kedua jenis mindset, melakukan penelitian
mengenai faktor-faktor lain yang memengaruhi mindset dan prestasi akademik,
dan membuat data penunjang mengenai usaha-usaha yang mahasiswa lakukan.
Selain itu, disarankan juga untuk dapat memberikan intervensi growth mindset.
Kata Kunci : mindset, growth mindset, fixed mindset, prestasi akademik,
mahasiswa

ABSTRACT
This study aims to determine the relationship between mindset and
academic achievement in students at the University of "X" Bandung. There were
362 students participating in this study. This study uses the Dweck mindset theory
(2006).
The mindset measuring instrument is a modification of the measurement
tool constructed by Sembiring (2018) consisting of 19 items of growth mindset

Jurnal Psikologi UKM Bandung Mei, 2019


and 12 items of fixed mindset. The range of item growth mindset validity ranged
from 0.478 to 0.835 and the reliability of the measuring instrument was 0.898.
The validity of fixed mindset items ranged from 0.307 to 0.777 and the reliability
of the measuring instrument was 0.840. Academic achievement is a learning
outcome seen through student GPA. The results of the type of mindset and
academic achievement were correlated using the SPSS 20 Spearman correlation
test.
Based on data processing, the results showed that there was no positive
relationship between growth mindset and academic achievement in students at the
University of "X" Bandung and there was no negative relationship between fixed
mindset and academic achievement in students at "X" University Bandung so that
growth mindset and fixed mindset which students have does not affect student
academic achievement.
For the next researcher it is recommended to be able to conduct research
on other factors that affect academic mindset and achievement. In addition, it is
also recommended to be able to provide growth mindset interventions.
Keywords: mindset, growth mindset, fixed mindset, academic achievement,
students

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Setiap orang yang mengikuti pendidikan di perguruan tinggi
disebut mahasiswa. Pada mahasiswa selalu diadakan penilaian dari hasil
belajarnya. Bukti hasil belajar secara akademik yang dapat dicapai peserta
didik disebut sebagai prestasi akademik (Winkel, 1983). Mahasiswa
mengikuti beberapa semester di perguruang tinggi dan prestasi akademik
diperoleh mahasiswa setiap akhir semester berupa IPK atau Indeks Prestasi
Kumulatif. IPK mencerminkan performa mahasiswa secara kumulatif di
perkuliahan. Mahasiswa diwajibkan untuk memenuhi tuntutan-tuntuan
yang didapat di perguruan tinggi seperti tugas, proyek, mengikuti ujian,
praktikum, kerja praktik, dan sebagainya untuk memeroleh IPK. Cara
mahasiswa menyelesaikan setiap tuntutan berbeda-beda tergantung dari
usaha-usaha yang mahasiswa lakukan.

Jurnal Psikologi UKM Bandung Mei, 2019


Berdasarkan hasil survey pada 100 mahasiswa Universitas “X”
Bandung, usaha - usaha yang dilakukan antara lain, berusaha dengan
maksimal (86%), belajar seadanya (8%), mengubah caranya berpikir (3%),
berdoa (2%), dan tidak belajar (1%). Survey tersebut menunjukkan bahwa
sebagian besar mahasiswa berusaha dengan maksimal. Berusaha dengan
maksimal berarti mahasiswa belajar dengan tekun, belajar bersama teman,
mengerjakan tugas, belajar ketika hendak menghadapi ujian, menyicil
pelajaran, dan mencari cara belajar yang cocok. Hasil survey tersebut juga
menunjukkan bahwa usaha mahasiswa untuk mencapai prestasi akademik
yang tinggi beragam, bahkan ada yang tidak melakukan usaha.
Usaha yang mahasiswa lakukan didorong oleh adanya mindset.
Penelitian Dweck (2007) menunjukkan bahwa keyakinan yang individu miliki
memengaruhi cara individu menjalani hidup. Keyakinan tersebut dapat
menentukan apakah individu dapat menjadi apa yang ia inginkan dan dapat
mencapai pada apa yang dianggap menjadi “value”. Mindset memengaruhi
motivasi individu dan memiliki peran pada setiap kehidupan, dari akademik
hingga atletis hingga kesenian hingga pekerjaan hingga hubungan pribadi
(Caluori, 2014). Mindset mengenai inteligensi mahasiswa memiliki
pengaruh besar pada motivasi mahasiswa untuk belajar. Setiap jenis mindset
yang dimiliki individu membentuk pola motivasi yang berbeda sehingga
menghasilkan pencapaian yang beragam. Motivasi memengaruhi perilaku
belajar. Usaha-usaha yang dilakukan dalam mencapai prestasi akademik
tertentu tercermin pada perilaku belajar mahasiswa (Robinson, 2017).
Studi ini telah didokumentasikan dengan berbagai cara dimana mindset
memengaruhi perilaku yang berdampak pada prestasi akademik.
Mindset adalah keyakinan yang digunakan untuk memandang dan
memahami dunia (Dweck, 2006). Setiap individu memiliki mindset tertentu.
Mindset membantu kita untuk mengerti, mengapa individu melakukan apa
yang ia lakukan. Mindset terentang dalam sebuah skala, satu sisi merupakan
fixed mindset dan sisi lainya adalah growth mindset (Dweck & Leggett,
1988). Fixed mindset berarti memiliki keyakinan (belief) bahwa kualitas

Jurnal Psikologi UKM Bandung Mei, 2019


individu tidak berubah. Growth mindset berarti memiliki keyakinan (belief)
bahwa kualitas dasar adalah hal yang dapat dikembangkan melalui usaha.
Mahasiswa yang memiliki keyakinan (belief) bahwa kualitas
mahasiswa tidak berubah akan menunjukkan perilaku tidak akan bersusah
payah membuang waktu dan melakukan usaha sekedarnya pada kegiatan
belajar, mengerjakan tugas, ataupun ujian. Mahasiswa cenderung tidak
menerima tantangan dan mudah menyerah sehingga menunjukkan prestasi
akademik yang menurun. Mahasiswa dengan fixed mindset akan
menunjukkan perilaku yang khawatir untuk membuktikan kemampuan
intelektualnya daripada meningkatkannya. Mereka menunjukkan adanya
ketakutan : ketika kemudian diberikan tes, mereka menunjukkan performa
yang buruk dibandingkan individu dengan growth mindset. Dweck (1978)
meneliti bahwa siswa yang memiliki fixed mindset menunjukkan adanya
penurunan kinerja dan prestasi ketika diberi tantangan yang semakin berat.
Siswa tersebut menyalahkan kemampuannya, seperti menyalahkan dirinya
sendiri kalau memang ia tidak pintar.
Berbeda dengan growth mindset. Mahasiswa yang memiliki
keyakinan (belief) bahwa kualitas dasar adalah hal yang dapat
dikembangkan melalui usaha, ketika mengalami kegagalan atau mengalami
kesulitan maka mahasiswa akan menunjukkan perilaku tetap belajar
melakukan berbagai usaha-usaha, bersedia meluangkan waktu untuk
belajar, ataupun mengerjakan tugas-tugas sehingga prestasi akademik
meningkat. Mahasiswa dengan growth mindset dalam hal belajar, akan
benar belajar untuk memahami dan mengerti, bukan hanya untuk unggul
dalam ujian. Growth mindset yang mahasiswa miliki akan membuat
mahasiswa lebih termotivasi untuk belajar, sehingga prestasi akademik
yang diperoleh meningkat. Mahasiswa juga akan menghadapi tantangan
yang diberikan dan akan berusaha untuk mencari solusinya. Mahasiswa
dengan growth mindset cenderung menghasilkan kemampuan yang lebih
tinggi daripada fixed mindset. Siswa dengan growth mindset menunjukkan

Jurnal Psikologi UKM Bandung Mei, 2019


prestasi yang meningkat karena siswa mengerahkan segenap kemampuan
untuk belajar.
Beberapa penelitian menunjukkan ada keterkaitan antara mindset
dan prestasi akademik. Penelitian yang dilakukan oleh Hartanti (2009)
menunjukkan bahwa hasil belajar kimia siswa kelas XI IPA Madrasah
Aliyah Negeri 1 dipengaruhi oleh mindset. Penelitian lain yang dilakukan
oleh Zhang, Kuusisto, dan Tirri (2017) mengindikasikan bahwa mindset
dapat memprediksi banyaknya pencapaian individu termasuk akademik,
kognitif, motivasi, afek, dan sosial ekonomi. Penelitian Zhang, Kuusisto,
dan Tirri (2017) menunjukkan bagaimana siswa di kota New York
memiliki fixed dan growth mindset yang memengaruhi nilai matematika.
Lebih dari 2 tahun, Dweck mengatakan bahwa siswa dengan fixed mindset
memiliki nilai akademik yang turun sedangkan yang lain semakin naik.
Disamping penelitian-penelitian yang menunjukkan bahwa prestasi
akademik dipengaruhi oleh mindset, terdapat beberapa penelitian yang
menentang hal tersebut. Penelitian Dupeyrat & Marine (2005) mengatakan
bahwa korelasi growth mindset dan prestasi akademik tidak signifikan pada Commented [DL1]: Hal 52 plg atas

orang dewasa di Perancis yang sedang menjalani program persamaan untuk


memasuki universitas. Penelitian Sisk, Burgoyne, Sun, Butler, dan
Macnamara (2018) menghasilkan bahwa growth mindset dan prestasi Commented [DL2]: Hal 13 discussion

akademik memiliki korelasi yang sangat lemah pada siswa SD dan SMP di
Amerika. Leondari, Gonida, dan Kiosseoglou (2006) juga menyatakan
bahwa korelasi fixed mindset dan prestasi akademik tidak signifikan pada
siswa kelas 5 dan 6 SD.
Berdasarkan fenomena mengenai berbagai macam usaha yang
mahasiswa lakukan untuk mencapai prestasi akademik dan hasil penelitian
yang kontradiktif mengenai mindset dan prestasi akademik, maka peneliti
tertarik untuk meneliti dengan judul “Hubungan Mindset dan Prestasi
Akademik Mahasiswa di Universitas “X” Bandung”.

Jurnal Psikologi UKM Bandung Mei, 2019


1.2. Identifikasi Masalah
Dari penelitian ini ingin diketahui seberapa kuat hubungan mindset
(growth dan fixed mindset) dan prestasi akademik mahasiswa di Universitas
“X” Bandung.

METODE
2.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
penelitian korelasional, yaitu suatu metode yang digunakan untuk menemukan
ada tidaknya hubungan antara dua variabel (Arikunto, 2006 : 270).

2.2 Prosedur Penelitian


Pada penelitian ini, partisipan diminta untuk mengisi informed consent
kemudian mengisi data pribadi seperti fakultas, jurusan, dan IPK. Alat ukur yang
digunakan adalah Mindset oleh Sembiring (2018). Terdapat 19 item growth
mindset dan 12 item fixed mindset. Kedua jenis mindset tersebut diukur dengan
pilihan angka 1-6 (sangat tidak setuju, tidak setuju, hampir tidak setuju, hampir
setuju, setuju, dan sangat setuju).

2.3 Populasi Sasaran Penelitian


Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas “X”
di Bandung, yaitu sebanyak 362 mahasiswa.

2.4 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah The
Spearman Rank Order Correlation Coeficient, diolah dengan menggunakan
tools SPSS Statistics 20 karena peneliti ingin mengetahui ada atau tidaknya
korelasi antara growth mindset dan prestasi akademik pada mahasiswa
Universitas “X” di Bandung; kemudian korelasi antara fixed mindset dan
prestasi akademik pada mahasiswa Universitas “X” di Bandung.

Jurnal Psikologi UKM Bandung Mei, 2019


HASIL PENELITIAN

Tabel 4.2.1 Korelasi Antara Mindset dan Prestasi Akademik


Prestasi Akademik Sig. (1-tailed)
Growth Mindset ,038 ,302
Fixed Mindset ,041 ,293

PEMBAHASAN
Penelitian yang dilakukan membahas 2 variabel, yaitu mindset
dan prestasi akademik. Mindset menurut Dweck (2006) adalah
keyakinan yang digunakan untuk memandang dan memahami dunia.
Mindset memiliki 2 jenis yaitu fixed mindset dan growth mindset dimana
masing-masing jenis mindset memiliki 4 indikator. Di dalam penelitian
ini terdapat 2 hipotesis, hipotesis pertama adalah terdapat hubungan
positif antara growth mindset dan prestasi akademik pada mahasiswa di
Universitas “X” Bandung dan hipotesis kedua adalah terdapat
hubungan negatif antara fixed mindset dan prestasi akademik pada
mahasiswa di Universitas “X” Bandung.
Hasil uji hipotesis pertama menunjukkan bahwa koefisien
korelasi (r) antara growth mindset dan prestasi akademik sebesar 0,038,
dengan signifikansi > 0,05. Hasil tersebut berarti hubungan sangat kecil
dan dapat diabaikan (Sugiyono, 2007), sehingga H0a diterima dan H1 a
ditolak artinya tidak terdapat hubungan positif antara growth mindset
dan prestasi akademik pada mahasiswa di Universitas “X” Bandung.
Hasil uji hipotesis kedua menunjukan bahwa koefisien korelasi
(r) antara fixed mindset dan prestasi akademik sebesar 0,041 dengan
signifikansi > 0,05. Hasil tersebut berarti hubungan berarah positif dan
termasuk dalam kategori hubungan sangat kecil dan dapat diabaikan
(Sugiyono, 2007), sehingga H0b diterima dan H1 b ditolak artinya tidak

Jurnal Psikologi UKM Bandung Mei, 2019


terdapat hubungan negatif antara fixed mindset dan prestasi akademik
pada mahasiswa di Universitas “X” Bandung.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori mindset dari
Dweck dan Grant (2006) yang menyatakan bahwa mahasiswa yang
memiliki fixed mindset menunjukkan kinerja yang menurun sehingga
nilainya menurun sedangkan mahasiswa yang memiliki growth mindset
menunjukkan peningkatan kinerja sehingga nilainya meningkat. Hasil
penelitian ini juga tidak sejalan dengan penelitian Rattan, Chugh,
Dweck, dan Gross (2015) yang menyatakan bahwa mindset memiliki
dampak yang sangat besar pada prestasi akademik. Penelitian Hartanti
(2009) menyatakan bahwa mindset memberikan pengaruh terhadap
hasil belajar kimia siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri 1 yang
berarti hasil penelitian Hartanti tidak sejalan dengan hasil penelitian
peneliti.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Dupeyrat & Marine
(2005) yang mengatakan bahwa korelasi growth mindset dan prestasi Commented [DL3]: Hal 57 continuum

akademik tidak berhubungan. Sementara fixed mindset memiliki


hubungan yang negatif dengan prestasi akademik, dengan kategori
cukup. Hal ini disebabkan karena individu memiliki konsep yang Commented [DL4]: Baca hal 54 discussion
dupeyrat&marine
kompleks mengenai inteligensi dan inteligensi bersifat multidimensi.
Hasil dari beberapa penelitian oleh Sternberg dan rekannya (Berg &
Sternberg,1992; Sternberg,1985; Sternberg, Conway, Ketron, &
Bernstein,1981) mengungkapkan bahwa terdapat 3 dimensi dari
inteligensi (pemecahan masalah, verbal, dan kemampuan sosial).
Beberapa orang percaya di beberapa dimensi mereka memiliki fixed
mindset dan pada dimensi lainnya growth mindset (Licht, 1992). Ini
mungkin terjadi pada orang dewasa yang dihadapkan pada pengalaman
yang beragam diluar sekolah dan yang memiliki peluang untuk
mengembangkan kompetensinya di area yang berbeda.
Selanjutnya penelitian Leondari, Gonida, dan Kiosseoglou
(2006) menyatakan bahwa korelasi fixed mindset dan prestasi akademik

Jurnal Psikologi UKM Bandung Mei, 2019


tidak signifikan. Siswa memiliki mindset tertentu bergantung pada
prestasi sebelumnya yang pernah diraih, siswa yang sebelumnya pernah
meraih prestasi yang tinggi lebih memiliki growth mindset daripada
prestasi menengah dan prestasi yang rendah. Penelitian Sisk, Burgoyne,
Sun, Butler, dan Macnamara (2018) menghasilkan bahwa growth
mindset dan prestasi akademik memiliki korelasi yang sangat lemah.
Dikarenakan adanya kemungkinan faktor-faktor lain yang tidak terukur.
Peneliti berasumsi bahwa mindset bukan satu-satunya hal yang
berhubungan dengan prestasi akademik, namun terdapat faktor-faktor
lain yang juga dapat berhubungan dengan prestasi akademik
(Intervening Variable). Intervening Variable adalah variabel yang
bersifat menjadi perantara (mediasi) dari independent variable (IV) ke
dependent variable (DV) (Supriyanto dan Maharani, 2013). Terdapat
beberapa faktor yang memengaruhi prestasi akademik yang terdiri dari
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi kondisi
fisik, psikologis, panca indera, inteligensi, bakat, dan motivasi.
Sedangkan faktor ekstenal meliputi lingkungan dan instrumental.
Berdasarkan penjelasan tersebut, terdapat berbagai faktor yang
memengaruhi prestasi akademik sehingga prestasi akademik tidak
selalu berkaitan dengan mindset.
Menurut Dweck (2006) mahasiswa dengan fixed mindset memiliki
keyakinan bahwa inteligensi, bakat, dan karakter merupakan hal yang
menetap, memiliki keyakinan bahwa tantangan, kesulitan, dan kegagalan
merupakan ancaman bagi citra diri, memiliki keyakinan bahwa usaha dan
kerja keras akan sia-sia dan tidak dapat menembus batas dirinya, dan
berkeyakinan bahwa kritik dan masukan yang diterima sebagai
penghinaan. Mahasiswa dengan keyakinan-keyakinan tersebut berorientasi
pada hasil, meyakini bahwa usaha keras merupakan hal yang sia-sia
karena inteligensinya tidak akan berubah, dan tidak mau menerima kritik
dan saran.

Jurnal Psikologi UKM Bandung Mei, 2019


Sedangkan mahasiswa dengan growth mindset memiliki keyakinan
bahwa inteligensi, bakat, dan sifat dapat dikembangkan, memiliki
keyakinan bahwa tantangan, kesulitan, dan kegagalan merupakan hal
penting untuk pengembangan diri, berkeyakinan bahwa usaha dan kerja
keras membuat mahasiswa menembus batas dirinya dan usaha berperan
terhadap kesuksesan mahasiswa, dan memiliki keyakinan bahwa kritik dan
masukan sebagai feedback untuk menembus batas dirinya. Mahasiswa
dengan keyakinan-keyakinan tersebut berorientasi untuk menguasai
pelajaran, melakukan usaha yang maksimal karena inteligensinya dapat
berkembang, dan mau menerima kritik dan saran sebagai menjadi lebih
baik lagi.
Peneliti berasumsi bahwa mahasiswa memerlukan growth mindset
dalam menjalani perkuliahan meskipun hasil dari penelitian ini
mengatakan bahwa tidak terdapat hubungan positif antara growth mindset
dan prestasi akademik mahasiswa di Universitas “X” Bandung ; dan tidak
terdapat hubungan negatif antara fixed mindset dan prestasi akademik
mahasiswa di Universitas “X” Bandung. Mahasiswa memerlukan growth
mindset dalam menjalani perkuliahan karena berdasarkan teori mindset,
mahasiswa dengan growth mindset akan menunjukkan usaha yang
maksimal untuk memenuhi tuntutan di perkuliahan, berani menghadapi
tantangan yang ada, berorientasi untuk menguasai pelajaran, dan mau
menerima kritik dan saran.

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
1. Tidak terdapat hubungan positif antara growth mindset dan prestasi
akademik pada mahasiswa Universitas “X” Bandung
2. Tidak terdapat hubungan negatif antara fixed mindset dan prestasi
akademik pada mahasiswa di Universitas “X” Bandung
3. Tidak terdapat kecenderungan kaitan antara IPK dan jenis kelamin
dengan grit yang dimiliki mahasiswa.

Jurnal Psikologi UKM Bandung Mei, 2019


5.2 Diskusi
Penelitian ini menggunakan alat ukur yang dimodifikasi oleh
peneliti, namun terdapat beberapa hal yang luput oleh peneliti sehingga
terdapat beberapa indikator yang tidak ada item dikarenakan item yang
tidak valid,sehingga jumlah item pada growth mindset dan fixed
mindset berbeda.
Kemudian peneliti terlalu sederhana dalam mengukur prestasi
akademik menggunakan IPK karena jika dilihat melalui IPK maka akan
menghilangkan gambaran usaha yang telah mahasiswa lakukan. Prestasi
akademik dapat diukur melalui indikator-indikator prestasi akademik
yang ada.

5.3 Saran Teoretis


1. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memodifikasi alat ukur
untuk menyamakan jumlah item pada growth mindset dan fixed
mindset
2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian
mengenai faktor-faktor yang memengaruhi prestasi akademik
3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat membuat data penunjang
mengenai usaha-usaha yang mahasiswa lakukan

5.4 Saran Praktis


Sebagai masukkan kepada dosen wali dan pimpinan fakultas dari
setiap jurusan di Universitas “X” Bandung agar dapat memberikan
intervensi growth mindset

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Chrisantiana, T. G & Sembiring, T. (2017). Humanitas. Pengaruh Growth dan
Fixed Mindset terhadap Grit pada Mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas “X” Bandung, vol.1 no. 2, 133-146
Claro, S., Paunesku D., & Dweck C. (2016). PNAS Early Edition. Growth
Mindset Tempers The Effects Of Poverty On Academic Achievement, 1-5
Devers, A. (2015). Rising Tide. Thinking about Intelligence : How Student
Mindsets Influence KeelyAcademic Performance, 7, 1-23

Jurnal Psikologi UKM Bandung Mei, 2019


Dweck, C. (2006). Mindset : The New Psychology of Success. USA : Random
House.
Dweck, C., Walton G., & Cohen G. (2014). Academic Tenacity. USA : Bill &
Melinda Gates Foundation
Friedenberg, Lisa. (1995). Psychological Testing : Design, Analysis, and Use.
Massachusetts: Allyn and Bacon.
Ibdah, F. (2015). Intelektualita. Perkembangan Kognitif: Teori Jean Piaget, vol.3
no.1, 27-38
Jegathesan, M., Yaffa M. V., & Martin V. P. (2016). BMC Medical Education. A
Survey Of Mindset Theories Of Intelligence And Medical Error Self-
Reporting Among Pediatric Housestaff And Faculty, 1-6.
Narain, V. (2010). Psychol Stud. Discrepancy in the Parents’ Mindset as a Source
of Discrepancy in their Adolescents’ Mindset, 55(3), 256-262
Olivia, F. (2011). Teknik Ujian Efektif. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Ramadhan, M.D. & Winaryati, E. (2016). Jurnal Pendidikan Sains. Korelasi
Metode Pembelajaran Terhadap Mindset Siswa Pada Pelajaran Kimia,
vol.4 no.1, 37-42.
Santrock, J. (2002). Life-Span Deveopment : Perkembangan Masa Hidup Jilid
2. Jakarta : Erlangga
Santrock, J. (2008). Psikologi Pendidikan Edisi 2. Jakarta : Kencana
Sembiring, T. (2017). Humanitas. Konstruksi Alat Ukur Mindset, vol. 1 no.1, 53-
60
Suparno, P. (2003). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta :
Kanisius
Widoyoko, E. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran : Panduan Praktis
Bagi Pendidik dan Calon Pendidik.Yogyakarta : Pustaka Pelajar

DAFTAR RUJUKAN
Biro Administrasi Akademik Universitas Kristen Maranatha. (2013).
Brougham, L. 2016. Impact of a Growth Mindset Intervention on Academic
Performance of Students at Two Urban High Schools (Disertasi).
University of Missouri – St. Louis.
Devers, A. Thinking about Intelligence: How Student Mindsets Influence
Academic Performance [PDF Document]. Diunduh dari
http://digilib.uinsby.ac.id/408/5/Bab%202.pdf
Hartanti, Y. (2009). Pengaruh Mindset Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa
Kelas Xi Ipa Madrasah Aliyah Negeri 1 Semarang. Semarang : Institut
Agama Islam Negeri Walisongo
Haryadi. 2013. Pengaruh Konsep Diri Terhadap Prestasi Akademik Pada
Mahasiswa Angkatan 2010 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota
Bandung. (Skripsi). Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha :
Bandung.
Helianthusonfri, Jefferly. (2012). Apasih Pentingnya Sekolah?. (Online).
(http://blogmotivasi.com/apa-sih-pentingnya-sekolah/, diakses 27
Februari 2017)

Jurnal Psikologi UKM Bandung Mei, 2019


Hubungan antara Prestasi Akademik dengan Potensi Akademik dan Motivasi
Belajar [PDF Document]. Diunduh dari http://etheses.uin-
malang.ac.id/2174/7/08410047_Bab_2.pdf
Mindset : The New Psychology of Success.
(http://believeperform.com/performance/relationship-mindset-
achievement-behaviour/, diakses 15 Februari 2017)
Mindset for Achievement. (Online).
(http://believeperform.com/performance/relationship-
mindset-achievement-behaviour/, diakses 15 Maret 2017)
Pengaruh Perilaku Belajar Mahasiswa Terhadap Prestasi Akademik (Skripsi).
Universitas Kristen Satya Wacana.
P’Pool, K.B. 2012. Using Dweck’s Theory Of Motivation To Determine How A
Student’s View Of Intelligence Affects Their Overall Academic
Achievement (Tesis). Western Kentucky University : Kentucky.
Prasanti, D.A.D. Pengertian Mindset [Word document]. Diunduh dari
https://www.scribd.com/doc/181177394/Pengertian-Mindset.
Raharjo, S. (2013). Uji Reliabilitas Data dengan SPSS. (Online).
(http://believeperform.com/performance/relationship-mindset-
achievementbehaviour/performance/relationship-mindset-achievement-
behaviour/diakses1 Mei 2017)
Rofalina, Fanny. (2015). Infografik: Persepsi dan Kebiasaan Belajar Siswa
Indonesia (Online). (https://www.zenius.net/blog/7420/persepsi-
kebiasaan-belajar-siswa-indonesia, diakses 28 Februari 2017)
Woodward, Henry. The Relationship Between Mindset and Achievement
Behaviour,(http://believeperform.com/performance/relationship-
mindset-achievement-behaviour/), diakses pada 15 Maret 2017.
Zhang, J., Kuusisto, E., & Tirri, K. (2017). Scientific Research Publishing. How
Teachers’ and Students’ Mindsets in Learning Have Been Studied:
Research Findings on Mindset and Academic Achievement, 8, 1363-1377

Jurnal Psikologi UKM Bandung Mei, 2019

Anda mungkin juga menyukai