Anda di halaman 1dari 2

ASTM C 150 – 92

Spesifikasi Standar untuk Semen Portland

Semen portland adalah semen hidraulik yang terbentuk ketika penggilingan clinker
yang mengandung material penting seperti kalsium silikat. Sedangkan semen portland dengan
penambahan udara adalah semen portland yang terdapat tambahan udara saat
pembentukannya.
Ada 8 jenis semen portland yang dibahas dalam spesifikasi ini, yaitu:
 Tipe I → digunakan jika tidak membutuhkan spesifikasi khusus pada beton.
 Tipe IA → digunakan jika beton tanpa spesifikasi khusus dan ada penambahan udara.
 Tipe II → digunakan jika membutuhkan beton dengan ketahanan sedang terhadap
sulfat atau panas hidrasi sedang.
 Tipe IIA → digunakan jika membutuhkan beton dengan ketahanan khusus terhadap
sulfat atau panas hidrasi sedang dan ada penambahan udara.
 Tipe III → digunakan jika membutuhkan beton dengan kekuatan tinggi di awal
 Tipe IIIA → digunakan jika membutuhkan beton dengan kekuatan tinggi di awal, dan
ada penambahan udara.
 Tipe IV → digunakan jika membutuhkan beton dengan panas hidrasi rendah.
 Tipe V → digunakan jika membutuhkan semen dengan ketahanan tinggi terhadap
sulfat.
Jika ingin menggunakan salah satu semen di atas, harus termasuk hal-hal seperti
nomor dan tanggal spesifikasi, tipe yang diterima (jika tidak ada spesifikasi yang diinginkan,
maka gunakan semen tipe I), bahan kimia tambahan yang dibutuhkan, setting-time yang
dibutuhkan (Vicat atau Gillmore, jika tidak ada spesifikasi gunakan Vicat), dan kondisi fisik
yang dibutuhkan.
Setiap semen di atas seharusnya tidak mengandung bahan tambahan lain, kecuali air
dan kalsium sulfat, dan bahan-bahan yang ada pada tabel 1 sampai dengan batas yang
ditentukan. Dalam proses pembentukan semen, terkadang diberi bahan aditif yang sesuai
dengan spesifikasi C 465. Komposisi bahan kimia yang ada pada setiap tipe semen portland
harus disesuaikan dengan kebutuhan yang tercantum pada tabel 1. Kondisi fisik semen
portland pun disesuaikan dengan kebutuhan yang tercantum pada tabel 3, ada pula kondisi
fisik pilihan yang tercantum pada tabel 4.
Ketika semen akan diambil sampel dan diuji, pengambilan sampel dan pengujian
mengacu pada Practice C 183, namun Practice C 183 tidak didesain untuk kontrol kualitas
pembuatan semen dan tidak diperlukan untuk sertifikat pembuatan. Ketika semen yang
diperlukan diminta oleh pembeli, material yang terdapat pada semen yang akan digunakan
harus disetujui oleh kedua belah pihak, baik produsen dan pembeli.
Ada kemungkinan semen akan ditolak oleh pembeli jika semen tersebut gagal
memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. Jika semen dalam keadaan terbuka dan telah
disimpan dalam tempat penyimpanan lebih dari 6 bulan, atau semen dalam kantung yang
disimpan di gudang vendor lebih dari 3 bulan, makan harus dites ulang. Kantung semen
mungkin saja dicantumkan sebagai berat bersih. Jika berat kemasan lebih dari 2% dari berat
bersih, mungkin saja semen akan ditolak.
Dalam pemesanan semen, produsen semen mencantumkan keadaan alami, jumlah,
dan penambahan udara yang digunakan. Bahan-bahan tambahan yang digunakan dalam
pembuatan semen pun harus dicantumkan.
Semen akan dikemas dan pada kemasan dicantumkan “Semen Portland”, tipe semen,
nama dan merek produsen, serta berat semen yang harus sesuai pada setiap kemasan. Jika
semen ada penambahan udara, maka pada kemasan semen harus dicantumkan penambahan
udara. Hal-hal di atas juga harus terdata pada dokumen penyimpanan. Kemasan semen juga
harus dalam kondisi baik ketika inspeksi.
Penyimpanan semen sebaiknya di tempat yang mudah dijangkau, tempat
penyimpanan juga harus dalam ruangan yang tahan cuaca dan dapat menjaga semen dalam
keadaan baik. Dalam kontrak produsen dengan pembeli , laporan produsen mengenai hasil tes
dari sampel harus dilengkapi pada waktu pemuatan, dan telah diakui bahwa semen sesuai
dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai